Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ribuan Muslim di Uzbekistan telah ditahan atas tuduhan "ekstrimisme"

Posted: 07 Jan 2016 03:33 PM PST

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan presiden Uzbekistan, Islam Karimov. (Foto: Reuters)

TASHKENT (Arrahmah.com) - Ribuan Muslim di Uzbekistan telah dipenjara atas tuduhan "ekstrimisme" sebagai bagian dari tindakan keras rezim terhadap Muslim yang mempraktikkan keyakinan mereka di luar Masjid yang disetujui oleh rezim, menurut laporan kelompok hak asasi manusia.

Setidaknya 12.800 orang termasuk pembela hak asasi manusia, wartawan independen dan aktivis, telah dipenjara sejak tahun 2002, Kelompok Inisiatif Independen Pembela Hak asasi mengatakan dalam sebuah laporan tahunan yang dirilis pada Kamis (7/1/2016) seperti dilansir Al Jazeera.

Sedikitnya 300 Muslim telah ditangkap dan dihukum di tahun 2015 saja, lanjut laporan.

Laporan ini didasarkan pada ribuan dokumen, laporan tangan pertama dari kelompok aktivis seluruh Uzbekistan dan wawancara dengan keluarga dan mantan narapidana yang dikumpulkan sejak 2002, kepala kelompok, Surat Ikramov mengatakan.

"Angka asli bisa sedikit lebih tinggi, tapi sama sekali tidak lebih rendah," ujarnya kepada Al Jazeera.

Negara bekas Soviet tersebut dipimpin oleh Islam Karimov yang terkenal dengan kebijakan represif dan diktator.

Pria berusia 77 tahun itu menganggap kelompok Islam dan partai politik sebagai ancaman besar bagi pemerintahan tangan besinya.

Sebagian besar Muslim yang ditahan mengalami penyiksaan dan hukuman mereka diperpanjang jika melakukan pelanggaran, ujar laporan tersebut.

Dilarang sholat

Di beberapa penjara, Muslim dilarang sholat dan membaca Al Qur'an dan dipaksa menyanyikan lagu kebangsaan Uzbekistan untuk menggantinya, ujar Ikramov yang berhasil lolos dari serangan oleh pria bertopeng pada tahun 2003.

Laporan itu mengatakan keyakinan memicu serangkaian pengangkapan, interogasi, dan lebih lanjut menyerang keluarga, tetangga, teman dan mitra bisnis..

Pemerintahan Karimov tidak menolerir oposisi politik dan menumpas kelompok hak asasi manusia dan media independen, kata laporan tersebut.

Penangkapan besar-besaran terhadap Muslim dimulai pada akhir 1990-an setelah upaya pembunuhan terhadap Karimov, dan kian intensif di tahun 2005 setelah pasukan rezim menewaskan ratusan demonstran Muslim di kota Andijan. (haninmazaya/arrahmah.com)

PBB mengklaim rezim Suriah setuju untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Madaya

Posted: 07 Jan 2016 03:04 PM PST

Warga yang terluka dievakuasi dari Madaya dan Zabadani di bulan Desember lalu. (Foto: AP)

MADAYA (Arrahmah.com) - Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad diklaim telah setuju untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki desa yang dikepung, Madaya, menurut pernyataan PBB di tengah laporan kematian warga Madaya karena kelaparan, seperti dilaporkan BBC pada Kamis (7/1/2016).

Koordinator kemanusiaan PBB mengatakan ia berencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan "dalam beberapa hari mendatang".

Badan-badan bantuan kemanusiaan mengatakan kondisi di Madaya, dekat Damaskus, sangat mengerikan.

PBB juga mengatakan mereka telah memiliki izin untuk mengakses Kafraya dan Fuaa di utara.

Hingga 4,5 juta orang di Suriah tinggal di daerah yang sulit dijangkau, termasuk hampir 400.000 orang di 15 lokasi yang terkepung yang tidak memiliki akses ke bantuan untuk menyelamatkan hidup mereka.

Tidak ada yang tersisa untuk dimakan

Madaya terletak sekitar 25 km dari barat laut Damaskus dan 11 km dari perbatasan Libanon, yang telah diblokade oleh pasukan rezim

Nushairiyah dan milisi Syiah asal Libanon, "Hizbullah", sejak awal Juli.

PBB mengatakan telah menerima laporan kematian warga Madaya karena kelaparan dan dibunuh ketika mencoba untuk keluar dari Madaya.

Pada 5 Januari lalu, seorang pria berusia 53 tahun meninggal dunia karena kelaparan sementara keluarganya yang berjumlah lima orang terus menderita gizi buruk.

Save the Children juga memperingatkan pada Kamis (7/1) bahwa lebih banyak anak yang akan meninggal dunia dalam beberapa hari mendatang kecuali makanan, obat-obatan, bahan bakar dan bantuan penting lainnya segera diizinkan masuk ke Madaya.

Truk bantuan telah mengirimkan bantuan medis dan kemanusiaan di bulan Oktober, dan evakuasi medis berlangsung pada bulan Desember, namun desa Madaya tidak lagi dapat diakses sejak saat itu, meskipun telah banyak permohonan untuk bisa mengakses Madaya, lansir BBC.

Kondisi kemanusiaan terus memburuk dengan datangnya musim dingin.

Seorang juru bicara Komite Palang Merah Internasional, Pawel Krzysiek mengatakan kepada BBC pada Rabu (6/1) bahwa ia telah mengunjungi Madaya selama pemberian bantuan terakhir dan menyatakan bahwa situasi sekarang mungkin jauh lebih mengerikan.

"Orang-orang di sini sudah mulai makan tanah karena tidak ada lagi yang bisa dimakan," ujar warga Madaya, Abdel Wahab Ahmad mengatakan kepada BBC pada Kamis (7/1).

"Rumput dan dedaunan telah mengering karena salju."

Ia menambahkan kurangnya fasilitas medis untuk orang yang sakit dan rentan sangat menakutkan.

Harga kebutuhan pokok juga telah melonjak tajam dengan 1 kg gandum hancur dihargai sebesar 250 USD dan 900 g susu bubuk formula untuk bayi sekitar 300 USD. (haninmazaya/arrahmah.com)

Permudah pelajar Muslim, Sekolah di sebagian wilayah Inggris akan percepat ujian sebelum Ramadhan

Posted: 07 Jan 2016 09:23 AM PST

exams

INGGRIS (Arrahmah.com) - Ujian sekolah menengah di beberapa wilayah bagian Kerajaan Inggris akan dipercepat jadwalnya pada musim panas ini sebelum Ramadhan untuk mempermudah para siswa Muslim, menurut laporan yang dilansir World Bulletin pada Kamis (7/1/2016).

Joint Council for Qualifications (JCQ), badan yang mewakili pengujian di Inggris, Wales dan Northern Ireland, mengatakan sebagian ujian akan dijadwal lebih cepat sehingga bisa dilaksanakan sebelum Ramadhan datang.

JCQ mengatakan bahwa mata pelajaran yang populer, meliputi Bahasa Inggris dan matematika, akan diujikan pada Mei mendatang jika memungkinkan.

Beberapa sekolah telah meminta ujian yang dijadwal pada Ramadhan untuk diselenggarakan pada pagi hari, setelah meningkatnya kekhawatiran para pelajar Muslim yang berpuasa selama bulan suci Ramadhan mengalami penurunan energi hinga sore hari yang bisa berdampak pada kemampuan mereka.

Keputusan JCQ ini dikritik oleh Colin Hart, dari kelompok pemerhati Kristen.

"Mereka harus membiarkan hal-hal sebagaimana mestinya," katanya kepada Daily Mail.

"Bagaimana bisa anda mulai merubah peraturan untuk setiap orang hanya untuk mengakomodasi para murid tertentu yang mana mereka orang Muslim, yang mana mereka minoritas?."

Namun Iqbal Sacranie dari Muslim Council of Britain menyanggah kritikan tersebut kepada Daily Mail bahwa keputusan itu adil.

"Keputusan itu wajar dan adil. Tetapi ini bukanlah hak istimewa dan hal ini ada dalam kebijakan JCQ yang diterima dan dihargai," katanya. (siraaj/arrahmah.com)

Helikopter penjajah AS ditembak jatuh Mujahidin IIA, puluhan tentara AS tewas

Posted: 07 Jan 2016 08:48 AM PST

French_Army_Cougar_helicopter-_Afghanistan

HELMAND (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) terlibat pertempuran sengit dengan pasukan penjajah dan antek mereka di distrik Marjah, provinsi Helmand selama beberapa hari terakhir.

Menurut laporan Al-Emarah News, dalam pertempuran tersebut sebuah helikopter logistik milik penjajah AS ditembak jatuh Mujahidin IIA saat hendak mendarat, mengakibatkan puluhan tentara penjajah tewas. Beberapa helikopter AS tiba pada Selasa (5/1/2016) untuk mengevakuasi jasad-jasad tentara mereka yang tewas dalam helikopter itu.

Laporan mengatakan bahwa korban tewas dalam jatuhnya helikopter itu adalah orang-orang Amerika. Mujahidin IIA juga menyerang pasukan penjajah yang berusaha mengevakuasi rekan mereka.Sementara ini belum ada laporan lebih lanjut terkait pertempuran tersebut. (siraaj/arrahmah.com)

Warga sipil Suriah terpaksa makan rumput dan kucing untuk bertahan hidup di Kota Madaya yang diblokade rezim Asad

Posted: 07 Jan 2016 06:50 AM PST

syria

SURIAH (Arrahmah.com) - Kota Madaya di pedesaan barat Damaskus telah dikepung oleh pasukan rezim Asad dan "Hizbullah" Libanon sejak Juli lalu. Foto-foto jenazah penduduk setempat yang mati kelaparan dalam kondisi sangat kurus bermunculan dan beredar di jejaring media sosial selama beberapa minggu terakhir, menarik perhatian atas krisis kemanusiaan yang terjadi di kota pegunungan yang tertutup salju itu.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, sedikitnya 10 orang telah meninggal akibat kekurangan makanan dan obat-obatan di Madaya. Sedikitnya 13 orang lainnya terbunuh oleh tembakan sniper dan ranjau darat yang menurut observatorium itu ditanam oleh pasukan rezim Nushairiyah dan "Hizbullah" di sepanjang pinggiran kota, saat mereka berusaha untuk mencari makanan.

Mahmoud (23) yang tinggal di Madaya mengatakan kepada MEMO: "Tidak ada yang tersisa untuk dimakan di Madaya selain daun-daun pepohonan." Harga makanan apa yang tersedia di kota ini melonjak di luar kendali, di mana satu kilogram beras seharga lebih dari $ 100, jelasnya.

Sebuah foto di media sosial menunjukkan sebuah mobil dijual dalam pertukaran untuk sepuluh kilogram beras atau lima kilogram susu bayi. Memburuknya cuaca musim dingin di mana suhu turun sampai lima derajat di bawah nol, telah semakin memperparah situasi, jelasnya.

Raed Bourhan, seorang guru bahasa Inggris dan fixer untuk Times mengatakan kepada MEMO bahwa ia hidup di bawah pengepungan di Al-Zabadani selama tiga tahun sebelum ia pergi ke Beirut di mana ia sekarang tinggal bersama istrinya. "Itu masih tidak seperti pengepungan Madaya," katanya.

Kerabat dan teman-teman Bourhan di Madaya berada di antara sekitar 40.000 warga sipil yang terpaksa untuk merebus serta makan rumput dan daun-daun pepohonan menghadapi kelangkaan persediaan makanan. Dalam keputusasaan ekstrim, beberapa warga juga terpaksa makan serangga dan kucing untuk bertahan hidup, laa hawla wa laa quwwata illa billah.

(aliakram/arrahmah.com)

Korea Utara klaim lakukan pengujian bom nuklir, AS ancam akan jatuhkan sanksi

Posted: 07 Jan 2016 06:47 AM PST

Petugas dari Korea Meteorological Administration menunjuk episentrum gelombang seismik di Korea Utara, setelah mengaku melakukan pengujian bom hidrogen canggih. (MapSource: APP).

PYONGYANG (Arrahmah.com) - Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil melakukan uji coba bom nuklir canggih pada Rabu (6/1/2016), yang memicu ancaman sanksi lebih lanjut.

Uji coba bom nuklir itu memicu ledakan bawah tanah yang mengguncang bumi begitu keras sehingga terdaftar sebagai peristiwa seismik oleh monitor gempa AS. AS kemudian mendesak China untuk mengendalikan Korea Utara, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Rabu (6/1).

Dewan Keamanan PBB mengatakan bahwa pihaknya akan mulai menyusun langkah-langkah baru yang signifikan dalam menanggapi Korea Utara.

Sebagaimana dilansir oleh Deutsche Welle (DW), para pakar nuklir mayoritasnya meragukan bahwa rezim di Pyongyang mampu membuat Bom Hidrogen yang daya ledaknya lebih hebat dari bom atom. Indikasi menunjukkan gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter di dekat lokasi ujicoba. Televisi resmi Korea Utara melaporkan, negara itu sukses ujicoba bom Hidrogen.

Namun pakar nuklir dan kontrol senjata dari Australia, Crispin Rovere mengatakan; "Data seismik yang tercatat mengindikasikan ledakannya di bawah kekuatan ledakan bom Hidrogen."

Kemungkinan Pyongyang sukses melakukan ujicoba nuklir tahap pertama, tapi gagal memicu secara komplit tahapan kedua untuk ledakan Hidrogen, Rovere menambahkan.

Seperti dikutip news.com.au, Kamis (7/1/2016), Takao Takahara, profesor politik internasional dan penelitian perdamaian di Meiji Gakuin University, Tokyo, mengatakan bom hidrogen yang diklaim sudah diuji coba oleh Korea Utara kekuatan sebenarnya bisa ribuan kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatukan Amerika Serikat (AS) di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 atau saat Perang Dunia II.

Dia membenarkan jika cara kerja bom hidrogen mirip seperti matahari. "Pikirkan apa yang terjadi di dalam matahari," kata Takao Takahara.

Menurutnya Takahara, meski bom atom dan bom hidrogen adalah sama-sama jenis bom nuklir dan membutuhkan uranium dan plutonium, namun energi dari bom hidrogen membutuhkan teknologi yang lebih canggih dan kontrol yang akurat.

Tapi terlepas dari berbagai tafsiran dan perkiraan, yang jelas Korea Utara masih terus melakukan ujicoba senjata atomnya tanpa khawatir terhadap sanksi internasional. Juga bukti bahwa intensitas ledakannya amat kuat, walaupun di bawah daya ledak bom Hidrogen, tetap memicu kecemasan. Hal ini ditegaskan oleh Chritopher Hill mantan ketua juru runding enam pihak terkait sengketa atom Korea Utara, lansir DW.

(ameera/arrahmah.com)

31 warga sipil Suriah tewas kelaparan di Kota Madaya yang diblokade rezim biadab Asad

Posted: 07 Jan 2016 06:15 AM PST

Protest-for-civilians-who-starved-to-death-in-Madaya,-Syria-Jan-2016.

SURIAH (Arrahmah.com) - Sebanyak 31 warga sipil kehilangan nyawa mereka bulan lalu sebagai akibat dari pengepungan tak beradab yang dilakukan oleh rezim Nushairiyah Suriah dan sekutu "Hizbullah" Lebanon mereka terhadap Kota Madaya.

Menurut kantor medis di kota itu, sebanyak 23 warga sipil, kebanyakan anak-anak dan orang tua, meninggal karena kelaparan sementara delapan lainnya dibunuh oleh pasukan loyalis Bashar Asad.

Sebanyak enam orang harus menjalani amputasi setelah menginjak ranjau yang ditanam oleh tentara dan milisi biadab Asad. Sementara puluhan lainnya tewas oleh ranjau ketika mereka mencoba menyelundupkan makanan ke kota, laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Rezim Suriah dan "Hizbullah" tidak berkomitmen terhadap ketentuan perjanjian Zabadani Al-Foah mengenai masuknya bantuan kemanusiaan ke Madaya. Ini adalah penyebab langsung dari bencana yang menimpa warga Madaya, lansir MEMO pada Rabu (6/1/2016

Aktivis lokal telah mengimbau masyarakat internasional untuk campur tangan dan memberikan tekanan pada rezim Suriah untuk mengizinkan masuknya bantuan. Jumlah korban akan lebih banyak jika bantuan tidak segera diperbolehkan masuk, mereka menambahkan.

Sementara itu, mereka menunjukkan, warga sipil dipaksa untuk menghadapi ranjau darat dan penembak jitu "Hizbullah" untuk mencoba mendapatkan bantuan kemanusiaan memasuki kota.

Madaya dikendalikan oleh pasukan oposisi dan situasi kemanusiaan telah memburuk begitu cepat sehingga warga terpaksa memasak dan makan tumbuh-tumbuhan yang ada. Mereka bahkan mengais di tempat sampah untuk mencari sisa makanan yang kiranya bisa dimakan. Kelompok oposisi mencapai kesepakatan dengan delegasi Iran September lalu untuk melakukan gencatan senjata dalam rangka mengizinkan warga desa Kefraya dan Foua yang terluka beserta keluarganya keluar dari kota itu.

(aliakram/arrahmah.com)

Kedutaan Iran di Yaman dihantam oleh serangan udara Saudi

Posted: 07 Jan 2016 06:05 AM PST

Yaman

SANA'A (Arrahmah.com) - AFP melaporkan bahwa Kedutaan Besar Iran di Sana'a, Yaman, telah dihantam oleh serangan udara Saudi, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba, Kamis (7/1/2016).

Saudi mendukung Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi di Yaman, sedangkan Iran mendukung pemberontak Houtsi.

Ketegangan antara kedua negara itu telah meningkat dalam pekan terakhir saat Saudi mengeksekusi tokoh terkemuka Syiah, Nimr al-Nimr.

Warga Iran memprotes eksekusi itu dengan menyerang dan membakar kedutaan dan konsulat Saudi di Iran.

Saudi kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Iran mengklaim bahwa serangan udara di kedutaannya di Yaman adalah serangan yang disengaja terhadap Iran.

"Tindakan yang disengaja oleh Arab Saudi ini merupakan pelanggaran terhadap semua konvensi internasional yang melindungi misi diplomatik," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran Hossein Jaber Ansari di televisi Iran, menurut AFP.

"Pemerintah Saudi bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan dan atas anggota staf yang terluka," lanjut Ansari.

Rincian tentang peristiwa dan korban belum dirilis.

Saudi belum mengeluarkan tanggapan.

(ameera/arrahmah.com)

Jumat waktunya perbanyak shalawat

Posted: 07 Jan 2016 03:20 AM PST

lafadz Muhammad Qudwatuna

(Arrahmah.com) - Tanpa terasa kita bertemu kembali dengan malam Jumat,wktunya memberbanyak shalawat. Mari kita perbanyak shalawat untuk Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam!

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.

Dalilnya:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَكْثِرُوا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ ولَيْلَةِ الْجُمْعَةِ فَمَنْ فَعَلَ ذَالِكَ كُنْتُ لَهُ شَهِيْداً وَ شَفِيْعاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ –البيهقي

Artinya: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,"Banyaklah bershalawat kepadaku di hari Jumat dan malam Jumat. Barang siapa melakukan hal itu, maka aku menjadi saksi dan pemberi syafa'at baginya di hari kiamat. (HR. Al Baihaqi, dihasankan oleh As Suyuthi. (*/arrahmah.com)

Sebanyak 622 orang mendapat hidayah melalui Majelis Azzikra

Posted: 07 Jan 2016 03:02 AM PST

melalui majelis Azzikra yang dipimpin oleh KH Muhammad Arifin Ilham, sebanyak 4 empat orang memeluk Islam pada Ahad (3/1/2016),

BOGOR (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, melalui majelis Azzikra yang dipimpin oleh KH Muhammad Arifin Ilham, sebanyak 4 empat orang memeluk Islam pada Ahad (3/1/2016), sehingga jumlah muallaf Majelis Azzikra sudah mencapai 62 orang.

Mereka yang memeluk Islam kali ini adalah Ferdinand Sianipay (23 tahun) dengan nama Islam Muhammad Abdullah Syukri, Andi Kristiono dengan nama Islam Muhammad Solahudin, Julius Cristian dengan nama Islam Muhammad Fathurrahman dan Frans Pardamean dengan nama Islam Muhammad Abdurrohman.

Hampir setiap hari di Majelis Azzikra selalu ada non-Muslim yang mengucapkan dua kalimah syahadat.

"Alhamdulillah, saat ini jumlah mualaf Majelis Azzikra sudah mencapai 622 orang. Insya Allah terus dan terus Allah gembirakan kita dengan banyaknya mualaf," ungkap KH Muhammad Arifin Ilham pada acara pengislaman empat orang non-Muslim di Majelis Azzikra Sentul, Bogor, Jawa Barat, Ahad (3/1) pagi.

Gemuruh takbir dan deraian air mata jamaah zikir waktu dhuha di mesjid Az Zikra Sentul Bogor menyambut rasa syukur dan gembira atas masuk Islamnya ke empat orang tersebut.

Ikrar dua kalimah syahadat itu berlangsung di tengah acara tausiyah zikir bulanan yang digelar Majelis Azzikra dan dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai penjuru Tanah Air.

"Semua jamaah bersyukur dengan masuk Islamnya empat orang saudara kita," ungkap KH Muhammad Arifin Ilham.

"Allahumma ya Allah tancapkan di hati kami kekuatan iman, hiasilah hidup kami dengan keindahan Islam, dan selamatkan kami dari fitnah dunia akhirat.. Aamiin," K.H Muhammad Arifin Ilham memimpin pembacaan doa yang di-amin-kan oleh para jamaah.

(ameera/arrahmah.com)