Arrahmah.Com | |
- Komite Tahanan : 1.500 tahanan Palestina dalam kondisi sakit
- Dituduh memiliki hubungan dengan Asy Syabaab Somalia, dua Masjid di Mombasa diserang pasukan teroris Kenya
- Lima mahasiswa Mesir diadili di pengadilan militer atas tuduhan provokator kerusuhan
- Madrasah in the Red Mosque Pakistan is teaching the principles of jihad
- Madrasah Masjid Merah Pakistan yang didukung rakyat
- Netanyahu: Perdamaian dengan Palestina masih susah dicapai
- Ternyata obat sterilisasi massal di India mengandung racun tikus
- Efek perang Gaza, ekonomi "Israel" merosot
- Pemerintah RI didesak tegas soal Masjid Al-Aqsa
- Jumlah gelandangan di AS meningkat
Komite Tahanan : 1.500 tahanan Palestina dalam kondisi sakit Posted: 17 Nov 2014 03:47 PM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Kepala Komite Tahanan Issa Qaraqe mengatakan pada Senin (17/11/2014) bahwa sekitar 1.500 tahanan Palestina yang berada di penjara "Israel" menderita berbagai penyakit termasuk 25 kasus kanker. Qaraqe mengatakan bahwa kelalaian medis telah menjadi kebijakan yang sistematis oleh Dinas Penjara "Israel", menurut laporan WAFA. Dia mencatat bahwa tiga tahanan baru-baru ini memperingatkan akan meluncurkan aksi mogok makan untuk memprotes kondisi kesehatan mereka yang terus memburuk. Pejabat Komite Tahanan memperlihatkan kasus kelalaian medis yang disengaja, termasuk tidak dilakukannya operasi yang sangat dibutuhkan serta kasus mati rasa dan kelumpuhan yang diabaikan oleh pejabat di penjara "Israel". Lebih dari 5.000 tahanan Palestina masih berada di berbagai fasilitas penahanan "Israel" puluhan di antaranya menjalani hukuman seumur hidup. Jumlah tahanan yang sakit di penjara "Israel" saat ini mencapai 1.500 dan 80 di antaranya menderita masalah kesehatan yang serius dan tidak menerima pengobatan yang memadai, ujar laporan WAFA. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Posted: 17 Nov 2014 03:25 PM PST MOMBASA (Arrahmah.com) - Satu orang dilaporkan gugur dan 200 lainnya ditangkap dalam serangan di dua Masjid di kota Mombasa, Kenya, dimana polisi menuduh kedua Masjid tersebut memiliki hubungan dengan Mujahidin Asy-Syabaab Somalia. Pasukan teroris Kenya memulai operasi pada Senin (17/11/2014) pagi, menargetkan Masjid Musa dan Sakina di kota pelabuhan Mombasa. Seorang pria berusia 20 tahun ditembak mati oleh polisi selama serangan di Masjid Musa. Kepala kepolisian Mombasa, Geoffrey Mayek mengklaim bahwa pria tersebut mencoba melemparkan granat ke arah petugas. "Kami memiliki informasi bahwa kelompok itu telah merencanakan serangan dan itulah sebabnya penggerebekan dilakukan," klaim Mayek seperti dilansir AFP dengan menambahkan bahwa 201 orang telah ditangkap dalam operasi tersebut. Kantor berita Reuters mengutip pejabat polisi menyebutkan jumlah penangkapan mencapai 251 orang. Polisi menyita ponsel dan laptop juga literatur dan video yang mereka klaim berisi ceramah Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah dan ulama Kenya yang dituduh mempromosikan "kekerasan". "Masjid ini telah dikenal sebagai tempat 'radikalisasi' pemuda dan merekrut mereka Asy Syabaab," klaim Nelson Marwa, pejabat Mombasa kepada Reuters. Kelompok hak-hak sipil mengutuk serangan tersebut, mengatakan bahwa agen keamanan menargetkan Muslim secara tidak adil, memperdalam ketidakpercayaan dalam komunitas Muslim yang telah menyatkan pemerintah terutama Kristen Kenya telah mendiskriminasi mereka. "Polisi telah kembali mencemarkan Masjid dan mengubahnya menjadi kamp kekerasan dan telah menangkap banyak orang tak bersalah, bahkan satu orang dibunuh secara tidak adil," ujar Hussein Khalid, direktur Haki Afrika, sebuah organisasi hak lokal kepada Reuters. Kegiatan bisnis di daerah Majengo dimana Masjid berlokasi, ditutup, dan polisi bersenjata berat disebarkan, mereka berpatroli menggunakan truk. Serangan ini memicu protes di berbagai wilayah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Lima mahasiswa Mesir diadili di pengadilan militer atas tuduhan provokator kerusuhan Posted: 17 Nov 2014 03:05 PM PST KAIRO (Arrahmah.com) - Lima mahasiswa Mesir telah dikirim ke pengadilan militer atas tuduhan kerusuhan di universitas, ujar sumber pengadilan dan media pemerintah, seminggu setelah undang-undang disahkan yang memungkinkan pengadilan militer Pengadilan pidana di Kairo telah memindahkan para mahasiswa ini setelah memutuskan tuduhan kerusuhan, milik kelompok "teroris" dan melakukan pembakaran, ujar sumber kepada kantor berita Reuters. Kelimanya ditangkap selama aksi protes di bulan Januari dan dituduh membakar bagian dari fakultas teknik di universitas Al Azhar, salah satu universitas Islam tertua di dunia, ujar laporan surat kabar lokal Al Ahram seperti dikutip Al Jazeera pada Ahad (16/11/2014). Mesir memperluas yuridiksi pengadilan militer pada bulan lalu untuk warga sipil yang dituduh menyerang fasilitas negara atau memblokir jalan. Para aktivis HAM Mesir menyatakan, hukum yang disetujui oleh Abdel Fattah al-Sisi ini akan dengan mudah menjebloskan pengunjuk rasa dan aktivis mahasiswa ke dalam penjara. Mesir telah memenjarakan ribuan orang sejak kudeta militer dilancarkan untuk menggulingkan Muhammad Mursi dari kekuasaan, mereka yang menjadi target adalah para pendukung Mursi dan aktivis lainnya. Pada bulan September, Mesir memberlakukan undang-undang baru yang bertujuan untuk membatasi aksi unjuk rasa. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Madrasah in the Red Mosque Pakistan is teaching the principles of jihad Posted: 17 Nov 2014 07:13 AM PST ISLAMABAD (Arrahmah.com) - A cleric in Pakistan is teaching the ideas of Shyaikh Osama Bin Laden in religious schools for about 5,000 children. He is aspiring that his students could become the next generation of jihad. "We share the same goals with the Taliban, but we do not offer military training. We further develop (capability) science, (while) the Taliban more on military force," said Sheikh Abdul Aziz Ghazi, the imam of the Red Mosque in Islamabad, BBC reported. "We teach about the principles of jihad. It is up to the students if they want to get military training after they leave here. We do not prevent them." Shaykh Ghazi manage eight madrassas, which first established after his father went to meet Osama bin Laden in Afghanistan. For him, Shaykh Osama is a hero. In one of the madrasa, the library is named after Sheikh Osama, in order to honor him, who was killed by US Navy (Seals) in Pakistan in 2011. The syllabus is a heavy mix of Koranic recitation, Arabic and theology of Islam. Many of the materials are written by Sheikh Ghazi and printed in the printing room madrassa. The shortest course is 12 months, but students can also enroll in an eight-year program that gives the title of priest after graduation. He also said that Osama Bin Laden is his inspiration. Abdullah was one of 18 priests who will graduate from the school in 2015, in order to spread these ideas to the Muslim community in Pakistan. Currently, the madrasas in the Red Mosque has more students than ever before and is currently building a large building to accommodate about 1,000 more students in 2015. According to a student of that school, Taliban in Afghanistan is a role model of goverment. "The Taliban had ruled Afghanistan very well. They create a society that is fair and it makes stifling the West," said Abdullah, 24, who will graduate from school next year priests printer. Schools provide free boarding, food and medical care for all students. Shaykh Ghazi insists schools do not accept large donations, only a small contribution. |
Madrasah Masjid Merah Pakistan yang didukung rakyat Posted: 17 Nov 2014 06:48 AM PST ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Masjid Merah di Pakistan, didirikan oleh ayah Syaikh Abdul Aziz Ghazi, Syaikh Maulana Qari Abdullah. Syaikh Maulana mendukung Mujahidin Taliban Afghanistan yang pada saat itu berperang melawan Rusia. Masjid Merah memiliki madrasah putra dan putri yang terpisah yang muridnya mencapai sekitar 5.000 dan memiliki program untuk mencetak para imam. Saat ini, madrasah di Masjid Merah mempunyai pelajar yang lebih banyak dari sebelumnya dan sedang membina bangunan yang luas untuk menampung kira-kira 1,000 lebih pelajar pada 2015. Madrasah-madrasah ini menyediakan asrama, makanan dan perawatan medis gratis untuk semua pelajar. Hal ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Sebahagian besar pelajar berasal dari keluarga yang berpendapatan rendah, kebanyakan dari daerah suku barat laut Pakistan. Madrasah di Masjid Merah sangat menjaga adab antara lawan jenis. Salah satu buktinya adalah para staf pengajar laki-laki di sekolah putri mengajar dengan dibatasi tembok dengan menggunakan pengeras suara sehingga tidak ada celah bagi mereka untuk melihat satu sama lain. Sebagai sekolah yang menjadi simbol kuatnya pendidikan Islam di Pakistan, Syaikh Ghazi mengatakan bahwa madrasah mendapatkan dukungan warga dengan sumbangan yang mereka berikan. "Orang-orang menghubungi saya dari seluruh Pakistan untuk memberi sumbangan. Baru-baru ini ada seseorang yang menyumbangkan sebuah rumah. Orang lain menyumbangkan beberapa ribu rupee atau mobil. Mereka menyumbangkan karena mereka mendukung apa yang kami coba lakukan," katanya, kutip BBC. Abdus Samad, dari desa utara Gurzangi, telah memasukkan putrinya yang berusia 12 tahun ke madrasah Masjid Merah. Sebagai seorang pekerja kasar yang penghasilannya tidak menentu, menyekolahkan putrinya di madrasah Masjid Merah sangat membantunya. Di madrasah, putrinya mendapat makan tiga kali sehari, dan perawatan medis jika diperlukan. "Hari ini jika Anda ingin memberikan anak Anda pendidikan, maka diperlukan sekitar 5.000 rupee (Hampir 500 ribu) per bulan. Jika Anda memiliki lebih banyak anak, biayanya jauh lebih besar. Bagaimana seorang pria seperti saya mampu mendapatkannya? Saya memiliki pekerjaan kasar dan tidak memiliki penghasilan tetap, " kata Samad, yang pindah ke Islamabad setelah kematian kakaknya, kepada BBC. Negara ini telah menjadi lebih konservatif dan mempunyai semangat keagamaan yang kuat. Banyak masyarakat yang akan marah dan menganggap tindakan keras terhadap madrasah sebagai tindakan keras terhadap Islam. Pakistan nampak masih memiliki semangat keislaman yang kuat. Banyak masyarakat Muslim Pakistan yang akan marah dan menganggap tindakan keras terhadap madrasah sebagai tindakan keras terhadap Islam. (siraaj/arrahmah.com) |
Netanyahu: Perdamaian dengan Palestina masih susah dicapai Posted: 17 Nov 2014 06:41 AM PST AL-QUDS (Arrahmah.com) - Perdana Menteri "Israel" Benyamin Netanyahu mengatakan pada Ahad (16/11/2014) bahwa perdamaian dengan Palestina menjadi lebih sukar untuk dicapai daripada sebelumnya karena "otoritas Palestina terus melakukan hasutan" dan menolak untuk mengakui "Israel" sebagai negara Yahudi, sebagamana dilansir oleh The Palestinian Information Center. Selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Netanyahu menuding bahwa seruan Eropa dan upaya untuk secara sepihak mengakui negara Palestina hanya membuat perdamaian semakin susah untuk dicapai. "Menurut saya bahwa seruan yang telah datang dari negara-negara Eropa, dari parlemen Eropa, yang secara sepihak mengakui negara Palestina menyebabkan perdamaian ini mundur," klaim Netanyahu. Dalam sebuah wawancara yang direkam dengan Chanel 2 "Israel", Netanyahu mengatakan bahwa Palestina tidak siap untuk menandatangani perjanjian damai yang akan menghalangi hak mereka dan itu akan memaksa mereka untuk mengakui negara Yahudi, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Netanyahu menekankan bahwa ia tidak akan menyerah pada setiap tekanan, dan tidak akan mengganggu keamanan warga "Israel" dalam perjanjian masa depan. Dia menekankan bahwa ia menolak gagasan negara binational karena itu akan mengancam masa depan "Israel" sebagai bangsa Yahudi. Ia juga menambahkan bahwa dia tidak ingin menyerahkan Tepi Barat kepada Iran. (ameera/arrahmah.com) |
Ternyata obat sterilisasi massal di India mengandung racun tikus Posted: 17 Nov 2014 06:19 AM PST RAIPUR (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior kesehatan India memperingatkan pada Ahad (16/11/2014) untuk tidak membeli antibiotik yang dikhawatirkan bercampur dengan racun yang ditemukan dalam racun tikus. Peringatan tersebut muncul terkait dengan tragedi kematian 13 perempuan yang menjalani operasi sterilisasi. Alok Shukla, sekretaris utama di departemen kesehatan negara bagian Chhattisgarh, mendesak media untuk meningkatkan kesadaran tentang tablet ciprofloxacin yang diproduksi oleh sebuah perusahaan farmasi lokal dan dilarang untuk dijual setelah tragedi kematian yang terjadi pekan lalu. "Karena obat tertentu yang tersedia (penjualan dan penggunaan), orang perlu diberitahu tentang kandungan bahan obat tersebut untuk menghindari korban lebih lanjut," Shukla. Kata. "Kami menemukan kandungan zinc phosphide di salah satu obat-obatan yang diberikan kepada pasien selama operasi sterilisasi," katanya. "Kami juga menerima laporan bahwa sekitar sembilan orang, yang tidak ikut dalam operasi sterilisasi dan telah meminum obat yang sama, yang diproduksi secara lokal, telah jatuh sakit dengan gejala yang sama." Zinc phosphide umumnya digunakan dalam racun tikus. Para pejabat menduga obat beracun tersebut telah diberikan kepada perempuan miskin yang menjalani operasi di sebuah kamp sterilisasi massal pada bulan ini. Tes awal tablet ciprocin yang dproduksi oleh Mahawar Pharmaceuticals, sebuah perusahaan kecil yang terletak di negara bagian Chhattisgarh, ditemukan mengandung zinc phosphide, kata dua pejabat senior di negara bagian pada Sabtu (15/11). Perusahaan itu mencoba membantah bahwa tablet antibiotik yang diproduksinya itu terkontaminasi dengan senyawa kimia yang biasa ditemukan dalam racun tikus. Sampel obat tersebut telah dikirim ke Kolkata dan Delhi untuk memverifikasi bahwa obat-obat tersebut terkontaminasi. (ameera/arrahmah.com) |
Efek perang Gaza, ekonomi "Israel" merosot Posted: 17 Nov 2014 05:26 AM PST TEL AVIV (Arrahmah.com) - Pertumbuhan ekonomi "Israel" untuk yang pertama kalinya dalam masa lebih dari lima tahun berada di quartal ketiga, saat pertumbuhan ekonomi dihantam oleh efek dari perang "Israel" melawan kelompok perlawanan di Gaza, sebagaimana dilansir oleh Hurriyet Daily News. Produk domestik bruto "Israel" turun sebesera 0,4 persen pada periode Juli-September, ungkap Biro Pusat Statistik pada Ahad (16/112014). Itu merupakan penurunan kuartal pertama sejak penurunan 0,2 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2009, pada awal krisis keuangan global. Pertumbuhan ekonomi "Israel" selama tahun 2014 diproyeksikan berada di 2,2 persen, akibat agresi "israel" di Gaza yang berlangsung selama 50 hari pada bulan Juli dan Agustus telah memangkas sekitar setengah persen. Produk domestik bruto kuartal ketiga diperkirakan telah merosot sebesar 0,1 persen, menurut jajak pendapat analis Reuters. Bank "Israel" sebelumnya mengatakan bahwa pertumbuhan kuartal itu mungkin nol atau bahkan negatif, akibat perang di Gaza yang menyebabkan banyak pabrik yang tidak beroperasi di tengah serangan roket dari Gaza, sementara konsumen memilih untuk tinggal di rumah. Untuk mengimbangi melemahnya pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan pergeseran deflasi, bank sentral "Israel" telah menurunkan suku bunga acuan sebesar setengah poin pada bulan Juli dan Agustus. Para pembuat kebijakan menyebabkan suku bunga tidak berubah pada dua pertemuan selanjutnya. Sedangkan dalam bidang ekspor, yang mencapai sekitar 40 persen dari kegiatan ekonomi, naik sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga. Belanja pribadi tumbuh sebesar 3,9 persen sementara investasi dalam aktiva tetap merosot sebesar 3,6 persen. Belanja pemerintah meningkat sebesar 3,1 persen dan impor naik sebesar 16,2 persen. Diluar pengeluaran sektor publik, ekonomi "Israel" menurun sebesar 1,4 persen pada kuartal ketiga. Biro Pusat Statistik ini juga merevisi perkiraan untuk Produk domestik bruto kuartal kedua menjadi 2,2 persen dari sebelumnya sebesar 1,9 persen. Pada Jum'at (14/11), Biro Pusat Statistik juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi tahunan "Israel" tetap stabil di -0.3 persen pada Oktober. Ekonomi "Israel" mengalami deflasi pada bulan September untuk pertama kalinya sejak tahun 2007. Harga saham dan obligasi Tel Aviv sebagian besar datar pada Ahad (16/11). (ameera/arrahmah.com). |
Pemerintah RI didesak tegas soal Masjid Al-Aqsa Posted: 17 Nov 2014 05:16 AM PST MATARAM (Arrahmah.com) - Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) bersama Aliansi Internasional untuk Al-Aqsa (AIA) meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas menanggapi tindakan Zionis "Israel" terhadap Masjid Al-Aqsha. Kedua lembaga kemanusiaan ini juga mengajak masyarakat Indonesia dan NTB peduli terhadap penderitaan nasib rakyat Palestina, sebagai bentuk solidaritas sesama manusia. Ini diutarakan saat menggelar aksi bersama solidaritas Masjid Al-Aqsa di Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat, di Mataram,Ahad (16/11/2014). Pada aksi yang diikuti 250 orang aktivis KNRP dan AIA itu, Ketua KNRP Wilayah NTB TGH Ahmad Muchlis menyatakan sebagai negara muslim terbesar di dunia, semestinya pemerintah Indonesia bersikap atas perlakuan Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsha. Aksi solidaritas itu juga dihadiri tokoh pendidikan Nusa Tenggara Barat Sri Bintoro dan Ketua Aliansi Internasional untuk Al-Aqsa Perwakilan NTB Sawaludin. Ahmad Muchlis juga mendesak PBB menindak tegas serta mengadili para pejabat Israel atas kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Palestina. "Termasuk meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran aktif menghentikan perusakan dan penodaan Masjid Al-Aqsa melalui langkah-langkah diplomatik yang tegas dan terarah demi terwujudnya amanat konstitusi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, cinta kemerdekaan dan antipenjajahan," katanya. Dia menilai apa yang dilakukan terhadap kiblat pertama umat Islam ini oleh "Israel", merupakan bencana kemanusiaan yang mengancam kedamaian dan harmoni antarumat beragama, karena itu tidak sepatutnya dibiarkan. Sementara itu, Sri Bintoro, mengatakan sudah menjadi kewajiban umat Islam di Indonesia untuk berdiri membela kesucian Masjid Al-Aqsha dari tangan-tangan penjajah zionis Israel. "Untuk itu, dukungan masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan baik moral maupun materiil guna membebaskan masyarakat Palestina," katanya. Sebab, menurutnya, apa yang dilakukan tentara Israel dengan menutup dan membatasi masyarakat Palestina untuk beribadah di Masjid Al-Aqhsa telah melanggar hak-hak warga Palestina. "Kepada seluruh umat Islam di muka bumi, mari kita bersama-sama tolong menolong dan bahu membahu membantu rakyat Palestina untuk terlepas dari penjajahan Israel," katanya. Dalam pernyataan sikapnya KNRP dan AIA juga mengutuk tindakan semena-mena zionis Israel yang telah menodai, menutup, membakar dan mengalihfungsikan Masjid Al-Aqsa. Ini merupakan bentuk pelanggaran HAM berat yang harus ditindak tegas. "Rakyat Palestina membutuhkan dukungan kita semua untuk menjaga Masjid Al-Aqsa dari Israel. Kami rakyat NTB satu kata untuk Palestina merdeka," kata Ketua Aliansi Internasional Untuk Al-Aqsa (AIA) Perwakilan NTB Sawaludin. (azm/antara/arrahmah.com) |
Jumlah gelandangan di AS meningkat Posted: 17 Nov 2014 03:55 AM PST AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Jumlah gelandangan, terutama dari kalangan anak-anak, di AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, yaitu bertambah satu anak dari setiap 30 anak, menurut sebuah laporan komprehensif, seperti dilansir Al-Jazeera. Laporan yang dirilis pada Senin (17/11/2014) oleh Pusat Nasional Keluarga Tunawisma atau National Center on Family Homelessness (NCFH), mengatakan bahwa terdapat hampir 2,5 juta anak-anak Amerika yang kehilangan tempat tinggal di beberapa titik pada tahun 2013. Organisasi hak asasi tersebut menyalahkan tingkat kemiskinan yang tinggi di negara itu, kurangnya perumahan yang terjangkau dan dampak kekerasan dalam rumah tangga yang berperan meningkatkan jumlah mereka yang tak memiliki tempat tinggal. Angka-angka laporan yang didasarkan pada perhitungan terbaru Departemen Pendidikan AS menunjukkan ada 1,3 juta anak-anak tunawisma di sekolah umum, ditambah dengan perkiraan anak-anak pra-sekolah tunawisma yang tidak dihitung oleh departemen tersebut. Masalah yang sangat parah ada di negara bagian Kalifornia, yang memiliki seperdelapan dari total populasi negara itu, tetapi menyumbang lebih dari seperlima anak-anak tunawisma dengan penghitungan mendekati 527.000. Tapi Carmela Decandia, direktur NCFH dan salah seorang penulis laporan itu, mengklaim bahwa pemerintah federal telah membuat kemajuan dalam mengurangi tunawisma di antara veteran dan orang dewasa yang merupakan tunawisma parah. "Tingkat perhatian dan sumber daya yang sama belum ditargetkan untuk membantu keluarga dan anak-anak itu,'' katanya. "Sebagai masyarakat, kita akan membayar harga tinggi, dalam hubungan manusia dan ekonomi." Anak-anak tunawisma meningkat delapan persen secara nasional dari 2012-2013, menurut laporan itu, yang memperingatkan efek yang berpotensi merugikan pendidikan, perkembangan emosi dan sosial anak-anak, serta pada kesehatan orang tua mereka, prospek kerja dan kemampuan para orangtua Amerika. Laporan itu termasuk sebuah indeks komposit peringkat negara-negara pada tingkat tunawisma anak, upaya untuk memeranginya, dan tingkat keseluruhan kesejahteraan anak. Negara dengan skor terbaik adalah Minnesota, Nebraska dan Massachusetts. Di bagian bawah adalah Alabama, Mississippi dan Kalifornia. Laporan baru oleh Pusat Nasional Keluarga Tunawisma, bagian swasta, Institut Amerika untuk Penelitian nirlaba, mengatakan bahwa solusi untuk tunawisma anak harus mencakup perluasan perumahan, pendidikan dan kesempatan kerja yang terjangkau untuk orang tua tunawisma, dan layanan khusus bagi banyak ibu yang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan dalam rumah tangga. Terkait kolapsnya Amerika Serikat, sebelumnya, pemerintahan AS juga pernah dilaporkan mengalami 'shutdown', alias ditutup. Sejumlah operasi lembaga federal AS dihentikan, hampir 800 ribu pegawai mereka dirumahkan tanpa menerima gaji. Dampak 'shutdown' itu telah mempengaruhi pasar uang. Saham di Wall Street rontok dalam perdagangan pada September tahun lalu sebagai respon kekhawatiran para investor terhadap berlarutnya pembahasan anggaran di parlemen AS. Pemerintah AS kemudian melakukan penutupan sejumlah layanan pemerintahan setelah dua majelis kongres gagal mencapai kesepakatan anggaran baru saat itu. Salah satu poin utama pertentangan dalam kebuntuan politik mereka adalah UU Kesehatan yang digagas oleh Obama, atau yang dikenal sebagai Obamacare. DPR yang didominasi anggota Partai Republik bersikeras menunda reformasi kesehatan Obamacare sebagai syarat untuk pengesahan RUU tersebut. Keputusan itu memukul sektor keuangan dan pariwisata AS. Lebih dari 700.000 pegawai federal AS menghadapi peliburan kerja tanpa digaji dan tanpa jaminan akan bisa kembali bekerja setelah kebuntuan yang mereka hadapi itu berakhir. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |