Arrahmah.Com |
- Helikopter rezim Nushairiyah jatuhkan 30 bom barel di Daraya dan Moadamiya
- Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran
- Kedatangan Erdogan di Masjid Nabawi disambut hangat warga Madinah
- Siapakah sebenarnya Nimr Baqr Al-Nimr, tokoh Syiah yang dieksekusi Saudi?
- Pendeta Syiah dieksekusi mati, Iran ancam Arab Saudi
- Imarah Islam Afghanistan berduka atas wafatnya As-Syahid Maulawi Sayyid Muhammad Haqqani
- Video: Erdogan lepas kepergian sahabatnya dengan ayat-ayat Al-Qur'an
- Ribuan orang di Hebron menghadiri pemakaman 17 warga Palestina yang dibunuh pasukan "Israel"
- Diduga merencanakan pengeboman di malam pergantian tahun, dua orang ditangkap di Turki
- Ejek Muslim di media sosial, seorang pria ditangkap di Dubai
Helikopter rezim Nushairiyah jatuhkan 30 bom barel di Daraya dan Moadamiya Posted: 03 Jan 2016 03:37 PM PST DARAYA (Arrahmah.com) - Rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad memperluas serangan udara dan darat di dua kota yang terkepung di Daraya dan Moadamiya, selatan ibukota, menjatuhkan sedikitnya 30 bom barel, ujar pernyataan aktivis Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl pada Ahad (3/1/2016). |
Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran Posted: 03 Jan 2016 03:09 PM PST RIYADH (Arrahmah.com) - Arab Saudi telah mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran setelah serangan pada Sabtu (2/1/2016) di kedutaannya di Teheran selama aksi protes.
|
Kedatangan Erdogan di Masjid Nabawi disambut hangat warga Madinah Posted: 03 Jan 2016 06:35 AM PST ARAB SAUDI (Arrahmah.com) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melaksanakan Umrah di kota suci Mekkah pada Selasa (29/12/2015) malam, setelah melakukan kunjungan ke ibukota Arab Saudi Riyadh di mana ia mengadakan pembicaraan bilateral dengan Raja Salman bin Abdul Aziz, lansir Daily Sabah. Delegasi Turki tiba di Jeddah pada Selasa malam dan menuju ke Mekkah. Erdogan didampingi istrinya Emine Erdogan, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Ekonomi Mustafa ElitaÅŸ dan Menteri Energi Berat Albayrak selama Umrah. Erdogan dilaporkan mengadakan pertemuan di Jeddah, pada hari Rabu, kemudian mengunjungi Masjid Nabawi dan ziarah makam Nabi Muhammad ï·º di Madinah pada Kamis (31/12). (aliakram/arrahmah.com) |
Siapakah sebenarnya Nimr Baqr Al-Nimr, tokoh Syiah yang dieksekusi Saudi? Posted: 03 Jan 2016 05:10 AM PST (Arrahmah.com) - Pemerintah Arab Saudi, Sabtu (2/1/2016), menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang "terpidana teroris". Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah tokoh Syiah, Nimr Baqr Al-Nimr. Siapakah Al-Nimr ini sehingga dieksekusi mati pemerintah Saudi? Berikut ulasan singkat mengenai Nimr Baqr Al-Nimr, sebagaimana dipublikasikan Dakwatuna pada Sabtu (2/1/2016). Nimr Baqr Al-Nimr (56) adalah salah seorang tokoh besar kelompok Syiah di Arab Saudi. Al-Nimr terkenal dengan kritikannya yang keras dan pedas terhadap pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Dia dilahirkan di Qatif pada tahun 1959 dalam keluarga yang penuh dengan tokoh agama dan penceramah terkenal. Setelah menyelesaian pendidikan SLTA, Al-Nimr meninggalkan Saudi untuk belajar di Teheran, Iran. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Damaskus, Suriah. Selesai belajar Hawza, Al-Nimr mulai menjadi pendidik. Diawali dengan mengajar di Damaskus, lalu menjadi pimpinan Hawza Al-Qaim di Teheran selama beberapa tahun. Setelah itu, Al-Nimr pulang ke Arab Saudi. Di Saudi, Al-Nimr dikenal sering mengeluarkan kritikan oposisi terhadap pemerintah. Kritikannya kepada keluarga raja diketahui sangat keras. Bahkan sempat mengancam akan memimpin gerakan pemisahan diri Qatif dan Al-Ahsa dari Arab Saudi untuk membentuk negara Syiah dengan Bahrain. Beberapa kali Al-Nimr ditangkap dan ditahan. Misalnya pada tahun 2006 dan 2008. Pada tahun 2012, pemerintah menyatakan telah menangkap Al-Nimr setelah sempat terjadi baku tembak dan hendak melarikan diri. Saat itu, juru bicara keamanan Saudi mengatakan bahwa Al-Nimr bersama pengikutnya menyerang pihak keamanan Saudi, dan berusaha melarikan diri. Setelah penangkapannya, sering terjadi aksi penyerangan dilakukan para pengikutnya di daerah Qatif. Al-Nimr sering mengritik pemerintah Saudi tidak mau mengangkat kalangan Syiah menjadi pegawai pemerintah dan militer. Kalangan Syiah sangat kesulitan mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan pemerintah. Para pelajar sulit mendapatkan kesempatan belajar di perguruan tinggi. Kritikan ini disanggah pemerintah. Bahkan pemerintah menyebutkan bahwa tiga anak Al-Nimr mendapatkan beasiswa pemerintah untuk belajar di Amerika. Istrinya juga bekerja di kantor imigrasi di Saudi bagian timur, kemudian dipindahkan ke Dammam. Al-Nimr harus menghadapi tuduhan membuat keonaran dan upaya memberontak pemerintah. Pada tanggal 15 Oktober 2014, pengadilan Saudi menjatuhkan vonis mati kepadanya. Kemarin, vonis itu dieksekusi. (aliakram/arrahmah.com) |
Pendeta Syiah dieksekusi mati, Iran ancam Arab Saudi Posted: 03 Jan 2016 04:40 AM PST IRAN (Arrahmah.com) - Menyusul tindakan Arab Saudi mengeksekusi 47 terpidana mati, termasuk di antaranya tokoh Syiah, Nimr Al-Nimr, juru bicara departemen luar negeri Iran, Hossein Jaber Ansari, menuduh pemerintah Arab Saudi mendukung terorisme, dan menindas kelompok-kelompok oposisi. "Pemerintah Saudi mendukung para teroris dan kelompok radikal takfiri. Di waktu yang sama, mereka juga menindas kelompok kritis di dalam negeri," klaim Ansari pada Sabtu (2/1/2015), sebagaimana dilansir kantor berita Iran, Fars, Sementara itu, anggota dewan ahli pemerintah Iran, Ahmad Khatami sesumbar, "Eksekusi Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr akan membuat efek besar yang berakhir dengan jatuhnya kekuasaan keluarga raja." "Aku sama sekali tidak ragu," klaim Khatami, "darah yang suci ini akan menyiprati keluarga Al-Saud, dan menghapus mereka dari lembaran sejarah. Mengeksekusi Syaikh Al-Nimr adalah sebagian kejahatan tersistem yang dilakukan oleh keluarga Al Saud. Dunia Islam pasti akan berteriak menentang rezim buruk ini dengan penuh kekuatan." Pemerintah Arab Saudi pada Sabtu (2/1) kemarin menyatakan telah mengeksekusi mati 47 orang "terpidana teroris". Salah satu terpidana yang dieksekusi adalah pendeta terkemukanSyiah, Nimr Al-Nimr. "Para terpidana telah memeluk paham takfiri yang mengandung keyakinan kelompok Khawarij yang bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, dan Ijma' ulama. Mereka juga telah menyebarkan pemahaman ini dengan cara yang menipu dan sarana yang bervariasi. Mereka bergabung dengan organisasi-organisasi teroris, dan melaksanakan agenda kriminal," ungkap pernyataan itu, sebagaimana dilansir Dakwatuna. Mayoritas tereksekusi mati itu berkewarganegaraan Saudi. Hanya ada dua orang yang berkewarganegaraan Mesir dan Chad. Mereka juga dituduh melakukan penyerangan kepada gedung-gedung kepolisian dan militer, berusaha menghancurkan ekonomi negara, dan berusaha merusakan hubungan baik Arab Saudi dan negara-negara sahabat. Di antara para tereksekusi, yang paling dikenal media adalah Nimr Al-Nimr, seorang tokoh Syiah Saudi yang telah menjadi pemberitaan media internasional. Iran mengancam akan menyerang Saudi jika benar-benar mengeksekusi mati Al-Nimr. (aliakram/arrahmah.com) |
Imarah Islam Afghanistan berduka atas wafatnya As-Syahid Maulawi Sayyid Muhammad Haqqani Posted: 03 Jan 2016 04:00 AM PST (Arrahmah.com) - Di tengah kemenangan demi kemenangan yang diraih di medan pertempuran di seluruh Afghanistan, salah seorang tokoh senior yang telah berjasa besar dalam mendirikan, membangun serta mengemban amanah penting perjalanan Imarah Islamiyah Afghanistan, sejak berdirinya hingga hari ini, dikabarkan telah kembali menghadap Rabb Semesta Alam, innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Ia adalah Maulawi Sayyid Muhammad Haqqani. Ia wafat pada hari Sabtu 22 Rabi'ul Awwal 1437 Hijriah, ketika tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Mujahidin Imarah Islamiyah Afghanistan. Kepergiannya telah menyisakan duka tersendiri di hati para pimpinan dan Mujahidin Imarah Islamiyah Afghanistan. Pimpinan dan seluruh Dewan Keamiran Imarah Islamiyah Afghanistan pun segera menyampaikan pernyataan duka cita terkait kesyahidannya. Berikut terjemah lengkap pernyataan duka cita tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Ahad (3/1/2016). Pernyataan Resmi Dewan Pimpinan Imarah Islamiyah terkait Wafatnya Sayyid Muhammad Haqqani Yang mulia, terhormat lagi pelayan setia yang jujur bagi Imarah Islamiyah, sang Mantan Deputi Kementrian Luar Negeri, Mantan Duta besar Afghanistan untuk Pakistan, Mantan Kepala Biro Administrasi dan Kepala Komisi Urusan Kebudayaan Imarah Islamiyah Maulawi Sayyid Muhammad Haqqani telah menyerahkan jiwanya kepada Sang Pemilik yang sebenarnya pada hari Sabtu 22 Rabi'ul Awwal 1437 Hijriah pada saat beliau sedang aktif menjalankan kewajiban Jihadnya, Innalillaahi wa inna ilaihi raaji'uun. Pimpinan Imarah Islamiyah, Dewan Pimpinan Imarah Islamiyah dan Komisi Kebudayaan Imarah Islamiyah sebagai perwakilan dari semua pihak yang berkaitan dengan Imarah Islamiyah menyampaikan duka cita yang paling mendalam kepada keluarga beliau terkait wafatnya beliau. Semoga Allah Yang Mahakuasa menerima pengabdian almarhum Haqqani Sahib, semoga Dia ta'ala memberi ganjaran sebesar-besarnya atas semua amal ibadahnya dan kesabarannya dalam menghadapi kerasnya ujian untuk menegakkan Syariat Islam dan semoga Allah menganugerahi kesabaran dan memberikan ganti yang lebih baik dan diberkahi bagi keluarga beliau. Amin. Dewan Pimpinan Imarah Islamiyah Afghanistan. Catatan: Almarhum Sayyid Muhammad Haqqani Sahib telah bergabung dengan Imarah Islamiyah Afghanistan sejak awal berdirinya. Pada tahun-tahun pertama berdirinya Imarah ini, beliau menjabat sebagai Deputi Kementrian Informasi dan Kebudayaan dan kemudian beliau dipilih sebagai Kepala Departemen tersebut. Setelah ditaklukkannya kota Kabul, ia kemudian dipilih sebagai Wakil Menteri dalam Kementrian Luar Negeri, tidak lama setelah itu beliau menjabat sebagai Petugas Pelaksana Biro Administrasi dan Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan dan kembali diangkat sebagai Pelaksana Biro Administrasi, jabatan tersebut terus beliau pegang hingga Amerika Serikat menjajah Afghanistan. Pada tahun-tahun Jihad melawan Amerika, Maulawi Sayyid Muhammad Haqqani dipilih sebagai Deputi Komisi Urusan Kebudayaan dan menjalaskan tugasnya dalam bidang tersebut dengan penuh kejujuran dan kemuliaan hingga beliau meninggal dunia. Beliau menjalankan tugasnya dengan penuh kehormatan dan meraih prestasi yang tak terlupakan di bidang Jihad Media, Publikasi dan Kebudayaan selama berlangsungnya Jihad melawan Amerika Serikat dan kami berdoa kepada Allah Yang Mahakuasa kiranya Dia sudi menerima segala pengabdian beliau. Beliau tengah berada dalam perjalanan yang jauh dari rumahnya dan sibuk mengemban amanah dan tugas-tugas Jihad beliau, ketika beliau tiba-tiba terkena serangan penyakit di dadanya dan akhirnya beliau mengucapkan "Aku penuhi panggilan-Mu" kepada sang penyeru kematian, setelah satu minggu perawatan. Kita ini hanya milik Allah, dan hanya kepada-Nya kita kembali. 22/03/1437 Hijri Bulan (aliakram/arrahmah.com) |
Video: Erdogan lepas kepergian sahabatnya dengan ayat-ayat Al-Qur'an Posted: 03 Jan 2016 03:45 AM PST TURKI (Arrahmah.com) - Kolega, teman dan keluarga dari Hasan Karakaya, ketua editor di Harian Yeni Akit, mengucapkan selamat tinggal kepada wartawan terkenal itu, pada Jum'at (1/1/2015), dua hari setelah ia meninggal karena serangan jantung di Arab Saudi, sebagaimana dilansir oleh Daily Sabah. Jenazah Hasan Karakaya dishalatkan di masjid Sultan Muhammad Al Fatih di Istanbul, dimana shalat jenazah diselenggarakan setelah shalat Jum'at. Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu berada di antara ratusan orang yang menghadiri pemakaman itu. "Saya mengenal dia selama bertahun-tahun. Dia adalah seorang wartawan pemberani yang secara terbuka menyuarakan pendapatnya bahkan di masa-masa sulit. Dia tidak pernah tunduk pada tekanan pada masa-masa ketika media diam dalam menghadapi penindasan," kata Davutoglu kepada wartawan di pemakaman, sedangkan presiden Erdogan membaca ayat-ayat dari Al-Qur'an. Karakaya meninggal di Arab Saudi saat meliput lawatan Erdogan ke Saudi pada hari Rabu lalu. Erdogan menyegerakan untuk mengakhiri kunjungannya di Saudi hingga hari Kamis karena wafatnya Hasan Karakaya di Madinah. Setelah meninggalnya Hasan Karakaya, Erdogan pun melakukan kontak langsung dengan keluarga wartawan tersebut dan menyampaikan rasa duka cita atas peristiwa itu. Jenazah Hasan Karakaya pun ikut serta dalam pesawat yang membawa Presiden Erdogan dari Saudi menuju Turki. (ameera/arrahmah.com) |
Ribuan orang di Hebron menghadiri pemakaman 17 warga Palestina yang dibunuh pasukan "Israel" Posted: 03 Jan 2016 03:40 AM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Persiapan sedang berlangsung di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, pada Sabtu pagi (2/12/2015), untuk pemakaman 17 jenazah warga Palestina yang dikembalikan oleh otoritas "Israel" pada malam sebelumnya. Sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, kerabat dan teman-teman mereka berkumpul pada pagi hari di rumah sakit al-Ahli Hebron dalam rangka untuk mengambil jenazah-jenazah itu dari kamar mayat dan membawa mereka pulang untuk persiapan pemakaman. Jaksa di Hebron Alaa Tamimi mengatakan bahwa sejak jenazah itu dikirim pada Jum'at malam, ia mengawasi otopsi jenazah oleh dokter forensik, yang juga dilakukan di hadapan Jaksa Agung Palestina, Abd al-Ghani Uweiwi. Tamimi mengatakan bahwa otopsi itu menunjukkan bahwa semua 17 telah "dieksekusi" tanpa diberi perawatan medis setelah ditembak. Seorang juru bicara mewakili keluarga yang saudaranya telah dibunuh oleh pasukan "Israel", Raed al-Atrash, mengatakan bahwa 14 mayat tersebut akan dikuburkan di Pemakaman Al-Syuhada di Hebron. Selama pertemuan Knesset pada 5 November, Menteri Pertahanan "Israel" Moshe Yaalon mengatakan bahwa "penahanan jenazah dari warga Palestina yang dibunuh tidak membuat jera para calon teroris,". Yaalon juga mengumumkan bahwa jenazah-jenazah warga Palestina akan dikembalikan berdasarkan "kasus-per kasus." Jenazah-jenazah tersebut diserahkan dengan bersyarat, dimana pemerintah "Israel" menuntut agar jenazah-jenazah itu segera dikuburkan setelah serah terima dan yang hadir di pemakaman dibatasi. (ameera/arrahmah.com) |
Diduga merencanakan pengeboman di malam pergantian tahun, dua orang ditangkap di Turki Posted: 02 Jan 2016 08:00 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Pengadilan Turki menangkap dua anggota ISIS yang diduga merencanakan serangan di Ankara pada malam pergantian tahun. |
Ejek Muslim di media sosial, seorang pria ditangkap di Dubai Posted: 02 Jan 2016 07:05 PM PST DUBAI (Arrahmah.com) - Seorang pria yang menghina dan mengejek Muslim di video media sosial ditangkap dan dirujuk ke pihak yang berwenang untuk mendapatkan tindakan hukum lebih lanjut, ungkap Mayor Jenderal Khamis Mattar Al Mazeina, Komandan Kepolisian Dubai, sebagaimana dilansir oleh Gulf News, Sabtu (2/1/2015). Al Mazeina mengatakan bahwa hukum anti-diskriminasi nomer 2 tahun 2015 mengkriminalisasi semua bentuk penghinaan agama, memerangi semua jenis diskriminasi dan menolak semua pidato kebencian melalui berbagai cara berekspresi. Dia menekankan tentang pentingnya menghormati agama dan menyerukan kepada semua orang untuk menjauhkan diri dari tindakan menghina agama. Polisi mengatakan bahwa pria itu mengejek Muslim di video media sosial sebelum kemudian ditangkap. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |