Arrahmah.Com |
- Ledakan bom membunuh empat tentara junta Mesir di Sinai Utara
- Ketika perempuan pengungsi Suriah menyulap sampah-sampah di Beirut menjadi produk bermanfaat
- Rusia secara sengaja menghancurkan 25 sekolah di Suriah
- Remaja Australia ini ditahan gara-gara miliki dokumen rilisan Al-Qaeda
- Mujahidin IIA berhasil rebut pos musuh di distrik Chinartu
- 17 pasukan boneka Afghanistan tewas, 21 terluka dalam serangan Mujahidin IIA di Ghazni
- Penjajah "Israel" menahan 4 warga Palestina di Tepi Barat
- DPO Polresta Banda Aceh memuat foto orang yang sudah meninggal dan berada dalam tahanan
- Ledakan bom kembali mengguncang kota Homs, Suriah
- Iran merekrut ribuan Syiah Afghanistan untuk mendukung rezim Asad
Ledakan bom membunuh empat tentara junta Mesir di Sinai Utara Posted: 27 Jan 2016 04:05 PM PST SINAI (Arrahmah.com) - Sebuah ledakan bom menewaskan seorang kolonel Mesir dan tiga tentara junta lainnya di Sinai Utara pada Rabu (27/1/2016), ketika kendaraan lapis baja mereka melintas, ujar pejabat keamanan. |
Ketika perempuan pengungsi Suriah menyulap sampah-sampah di Beirut menjadi produk bermanfaat Posted: 27 Jan 2016 03:34 PM PST Sekelompok kecil orang berkumpul di Beirut untuk melihat-lihat produk yang dijejerkan, mulai dari lampu yang terbuat dari botol anggur kosong hingga tempat duduk yang terbuat dari tong bekas dan dihias dengan kain atau pakaian tua. |
Rusia secara sengaja menghancurkan 25 sekolah di Suriah Posted: 27 Jan 2016 03:05 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sekitar 25 sekolah di wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah telah menjadi target serangan oleh jet-jet tempur Rusia dalam beberapa bulan terakhir, menurut laporan Zaman Alwasl pada Rabu (27/1/2016). |
Remaja Australia ini ditahan gara-gara miliki dokumen rilisan Al-Qaeda Posted: 27 Jan 2016 09:50 AM PST |
Mujahidin IIA berhasil rebut pos musuh di distrik Chinartu Posted: 27 Jan 2016 06:45 AM PST AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Pos pemerikasaan musuh yang terletak di area Tori Gari wilayah Shaflugh, distrik Chinartu, berhasil jatuh ke tangah bawah Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) dalam sebuah operasi bersenjata, lansir Shahamat pada Selasa (26/1/2016). Mujahidin menggunakan senjata berat dan ringan dalam serangan di mana akhirnya Mujahidin dapat menduduki posisi musuh, membunuh 9 musuh bersenjata. Selain itu, Mujahidin juga berhasil memperoleh ghanimah berupa 9 senapan, 2 senapan mesin PKM, 3 peluncur RPG, tabung mortir, 2 radio komunikasi dan peralatan lainnya dalam operasi tersebut. Segala puji hanya bagi Allah, tidak ada Mujahidin yang dirugikan dalam operasi yang berjalan sukses ini. (banan/arrahmah.com) |
17 pasukan boneka Afghanistan tewas, 21 terluka dalam serangan Mujahidin IIA di Ghazni Posted: 27 Jan 2016 06:30 AM PST AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Al-Emarah News melaporkan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah melancarkan serangan terhadap musuh di distrik Khogyani provinsi Ghazni. Sebanyak 15 pasukan boneka Afghanistan dilaporkan tewas sementara 21 lainnya luka-luka dalam serangan itu. Menurut laporan tersebut, sebanyak 3 pasukan boneka tewas dan 2 lainnya menderita luka-luka dalam serangan bom yang menargetkan tank lapis baja musuh pada Selasa (26/1/2016). Sementara sisanya meregang nyawa dengan 19 lainnya terluka dalam pertempuran dengan Mujahidin di distrik yang sama di provinsi Ghazni. Juga pada Selasa (26/1), dua tentara boneka tewas dalam serangan Mujahidin di ibukota provinsi provinsi Ghazni. Sementara satu Arbaki tersingkir dalam pertempuran di distrik Maqur juga pada Selasa (26/1). (banan/arrahmah.com) |
Penjajah "Israel" menahan 4 warga Palestina di Tepi Barat Posted: 27 Jan 2016 06:14 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menahan empat warga Palestina dalam serangan menjelang fajar di Tepi Barat, ungkap sumber-sumber Palestina dan "Israel", sebagaimana dilansir Ma'an pada Selasa (26/1/2016). Perhimpunan Tahanan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan "Israel" menahan dua pemuda dari Kafr Thulth dan Azzun dekat Qalqilya, dalam serangan pada Senin (25/1) itu. Keduanya diidentifikasi sebagai Hamdallah Abd Al-Qader (22), dan Muhammad Yassin Anaya (19). Pasukan "Israel" juga menahan Ahmad Manasra dari kamp pengungsi Qalandiya dan Moussa Hassan Mahmoud Abu Safiyyeh dari Beit Sira dekat Ramallah. Seorang juru bicara militer "Israel" mengonfirmasi bahwa empat warga Palestina ditahan - dua di distrik Qalqilya dan dua dekat Ramallah. Dia mengklaim mereka ditahan karena "dicurigai terlibat dalam kegiatan teroris." Pasukan "Israel" telah menahan ratusan warga Palestina sejak gelombang kerusuhan melanda wilayah Palestina yang diduduki pada awal Oktober. Kelompok hak asasi tahanan Palestina Addameer memperkirakan pada bulan Desember bahwa "Israel" menahan 6.800 tahanan politik, termasuk 470 tahanan anak. (banan/arrahmah.com) |
DPO Polresta Banda Aceh memuat foto orang yang sudah meninggal dan berada dalam tahanan Posted: 27 Jan 2016 06:00 AM PST ACEH (Arrahmah.com) - Media online aceh.tribunnews.com pada Sabtu (23/1/2016) menyampaikan bahwa Polresta Banda Aceh telah menyebar foto sejumlah terduga teroris yang diklaim hingga kini masih menjadi menjadi daftar pencarian orang (DPO). "Fotonya kita sebar dan kita tempel di pusat keramaian seperti terminal, bandara, pelabuhan, pasar, taman kota, dan tempat-tempat umum lainnya," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Zulkifli SStMk. Terkait pemberitaan tersebut, ISAC (The Islamic Study and Action Center) menemukan kejanggalan terhadap foto-foto tersebut. Kejanggalan tersebut, sebagaimana dilansir kiblat.net pada Rabu (27/1), adalah sebagai berikut:
Dengan demikian foto-foto tersebut sudah tidak layak untuk ditampilkan ke publik karena sebagian data sudah tidak valid lagi. Untuk itu ISAC meminta kepada Kapolri untuk:
(banan/arrahmah.com) |
Ledakan bom kembali mengguncang kota Homs, Suriah Posted: 27 Jan 2016 05:26 AM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Sebuah ledakan bom mengguncang wilayah Homs yang dikuasai pemerintah Suriah pada Rabu (27/1/2016), lapor televisi Al-Manar Libanon. Ledakan ini terjadi hanya satu hari setelah adanya serangan serupa di daerah itu yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas. Al-Manar menyatakan bahwa ledakan itu terjadi di lingkungan Al-Hamra kota dekat sebuah sekolah. Namun belum ada rincian lainnya sejauh ini. Ledakan itu terjadi satu hari setelah kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, mengklaim bertanggung jawab atas serangan serupa di kota yang menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai puluhan lainnya. (banan/arrahmah.com) |
Iran merekrut ribuan Syiah Afghanistan untuk mendukung rezim Asad Posted: 27 Jan 2016 04:00 AM PST TEHERAN (Arrahmah.com) - Sumber Iran dan dan sumber lainnya dari oposisi Suriah menegaskan bahwa Iran telah merekrut ribuan Syiah Afghanistan untuk berperang bersama rezim Asad di Suriah dengan mendapat gaji bulanan. Situs Al-Mashareq News yang dekat dengan IRGC dalam sebuah laporan baru-baru ini mempublikasikan kehadiran sekitar 20 ribu milisi dalam brigade Fatemeyon yang terdiri dari orang Afghanistan yang tinggal di Iran. Lebih 200 orang dari mereka telah tewas di Suriah sejak 2013, lansir ElDorar AlShamia, Senin (25/1/2016). Sementara itu, Kolonel Hussein Kanani dari Garda Revolusi Iran mengatakan kepada Al Jazeera Net bahwa sebagian besar milisi brigade Fatemeyon terdiri dari puluhan ribu orang yang dilatih di Afghanistan, dan memasuki Suriah melalui Irak atau Lebanon. Dia juga menambahkan bahwa brigade ini dapat disamakan dengan milisi Syiah di Irak. Dalam konteks yang sama, menurut anggota badan politik di Koalisi Oposisi Suriah, Anas al-Abda, Iran merekrut milisi Syiah dari seluruh dunia untuk berperang di Suriah, menunjukkan bahwa Iran menganggap dirinya sebagai satu-satunya referensi untuk semua Syiah di dunia. Iran membentuk organisasi sosial dan politik-militer di dalam komunitasnya serta di di luar negeri. Al Jazeera Net mengutip Fares Piyush dari FSA mengatakan bahwa ada sekitar 20 ribu milisi dari Syiah Afghanistan yang saat ini berperang bersama dengan pasukan rezim Asad, terutama di Aleppo. Komunitas Syiah Hazara di Afghanistan adalah target untuk merekrut milisi untuk berperang di Suriah, dan Teheran mengeksploitasi populasi Syiah yang mampu mempengaruhi mereka secara langsung. Dilaporkan juga bahwa Garda Revolusi Iran merekrut pengungsi Syiah Afghanistan untuk berperang di Suriah, dengan imbalan gaji bulanan sebesar $ 500. Banyak dari para tahanan Syiah Afghanistan mengatakan bahwa mereka pergi ke Suriah setelah dijanjikan imbalan uang, dan dilaporkan bahwa para milisi ini menerima gaji mulai dari $ 500 hingga $ 1000 per bulan. Lainnya mengatakan bahwa mereka bergabung dengan para tahanan untuk berperang di Suriah agar bisa melarikan diri dari penjara. Mereka ini dipenjara atas dakwaan perdagangan narkoba, yang bisa diancam hukuman mati di Iran. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |