Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan udara terbaru oleh Rusia di Deir Azzur membunuh 63 orang termasuk anak-anak

Posted: 24 Jan 2016 03:35 PM PST

Pasukan rezim Nushairiyah di kota Al-Bab, Aleppo. (Foto: AFP)

DEIR AZZUR (Arrahmah.com) - Serangan udara terbaru oleh pasukan Rusia pada Ahad (24/1/2016) di dekat Deir Azzur di timur Suriah telah meninggalkan sedikitnya 63 orang gugur termasuk 9 anak, ujar laporan Reuters.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di London, serangan yang terjadi di kota Khasham merupakan salah satu dari serangkaian serangan yang juga melanda dua kota lainnya selama dua hari terakhir yang membunuh puluhan orang.

Jet-jet tempur Rusia telah menggempur wilayah sekitar Deir Azzur saat pasukan rezim Nushairiyah terlibat bentrok dengan pejuang Suriah di darat.

Serangan udara juga dilancarkan di Raqqa dan membunuh sedikitnya 44 orang selama dua hari terakhir. (haninmazaya/arrahmah.com)

AS membangun pangkalan militer di timur laut Suriah

Posted: 24 Jan 2016 03:05 PM PST

Jet tempur AS F16 lepas landas dari sebuah pangkalan udara di Rumania. (Foto: AP)

HASAKAH (Arrahmah.com) - Pasukan khusus dan para ahli AS dilaporkan mendirikan sebuah pangkalan udara di timur laut Suriah sebagai bagian dari pertempuran yang mereka klaim melawan Daulah Islam atau yang dikenal dengan ISIS, ujar sumber-sumber militer pada Sabtu (23/1/2016).

Sumber mengatakan kepada AFP bahwa pekerjaan untuk memperluas lapangan udara di Rmeilan, provinsi Hasakah, di mana pesawat yang digunakan untuk menyemprot pestisida pada tanaman sebelum perang Suriah dimulai lima tahun lalu diterbangkan, sedang berlangsung.

Sumber militer Suriah mengatakan hampir 100 ahli Amerika bersama pasukan dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi anti-ISIS telah memperluas landasan dan memperbarui beberapa infrastruktur.

"Pangkalan udara tersebut akan digunakan untuk helikopter dan pesawat kargo. Landasan sekarang seluas 2.700 meter dan siap untuk digunakan oleh pesawat yang akan mengangkut peralatan dan amunisi," tambah sumber tersebut seperti dilansir AFP.

Pentagon menolak mengonfirmasi laporan namun mengklaim militer AS tidak mengambil kendali atas setiap lapangan terbang di Suriah.

"Belum ada perubahan ukuran misi kehadiran AS di Suriah," klaim juru bicara Komando Pusat AS, Kolonel Pat Ryder.

Pada akhir Oktober lalu, presiden negara penjajah AS, Barack Obama, resmi mengerahkan hingga 50 tentara operasi khusus ke Suriah yang diklaim untuk menasehati pasukan darat lokal yang berjuang melawan ISIS.

Sumber militer mengatakan kepada AFP bahwa pasukan AS telah bekerja di lapangan udara Rmeilan selama lebih dari tiga bulan.

Seorang sumber lainnya mengatakan pasukan khusus AS dan penasehat militer menggunakan pangkalan Rmeilan sebagai basis, di mana helikopter lepas landas menuju target serangan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di London mengatakan lapangan terbang telah melebar dan hampir siap digunakan oleh pesawat Amerika. (haninmazaya/arrahmah.com)

Menristek tegaskan LGBT tidak boleh masuk kampus

Posted: 24 Jan 2016 04:53 AM PST

Menristek Dikti M Nasir (Foto: Detik).

JAKARTA (Arrahmah.com) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menegaskan bahwa kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) tidak boleh masuk kampus, karena hal tersebut tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.

"LGBT ini tidak sesuai dengan tataran nilai dan kesusilaan bangsa Indonesia. Saya melarang. Indonesia ini tata nilainya menjaga kesusilaan," kata Nasir, Ahad (24/1/2015) pagi, sebagaimana dilansir oleh Detik News.

Komentar Nasir itu datang dalam menanggapi keberadaan Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) di kampus Universitas Indonesia (UI) yang menawarkan konseling bagi kelompok LGBT. Dia menegaskan LGBT tak boleh masuk di kampus-kampus.

"Saya melarang di semua perguruan tinggi di Indonesia yang berada di bawah Kemenristek Dikti," tegasnya.

Nasir menjelaskan bahwa dirinya telah menghubungi Rektor UI ketika keberadaan SGRC di kampus tersebut menjadi perbincangan.

"Ternyata mereka (UI) pun melarang dan menyebut itu enggak ada izinnya," ucapnya.

Pihak UI juga telah menegaskan bahwa SGRC yang memberikan konseling bagi LGBT ini bukan merupakan bagian dari UI. Pusat studi itu tidak pernah mengajukan izin kepada pihak yang berwenang di UI.

Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti. mengatakan bahwa UI sudah mengeluarkan pernyataan resmi tentang aktivitas kelompok SGRC. Dia juga mengatakan bahwa para pengurus SGRC akan dimintai keterangan oleh pihak rektorat terkait kegiatan mereka yang mengatasnamakan UI dan mencantumkan lambang makara di logo mereka.

(ameera/arrahmah.com)

Badai salju hantam AS, 15 orang meninggal

Posted: 24 Jan 2016 04:25 AM PST

Badai salju hebat melanda Amerika Serikat | (Reuters).

WASHINGTON (Arrahmah.com) - Salju setebal 60 sentimeter menyelimuti kota Washington DC. Ramalan cuaca mengatakan bahwa badai salju yang dijuluki "Snowzilla" itu akan berlangsung hingga Ahad saat salju bergerak menuju pantai.

Walikota New York, Bill de Blasio, mengatakan bahwa ada tiga orang meninggal saat menyekop salju, sementara pejabat di North Carolina mengatakan bahwa enam orang tewas dalam kecelakaan di jalan.

Virginia dan Kentucky masing-masing melaporkan ada dua korban jiwa, dan satu orang meninggal di Maryland dan Arkansas.

Lebih dari 200.000 orang tanpa listrik, dan orang-orang tidak bisa keluar rumah akibat salju yang sangat tebal.

"Tidak ada alasan untuk berada di luar sana," kata Muriel Bowser, Walikota Washington DC, lansir ABC Net, Ahad (24/1/2016).

Walkota itu juga memperingatkan kepada masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan menjauh dari jalan-jalan.

Badai salju juga melanda New York dan diperkirakan salju tersebut tidak berhenti hingga Ahad, ketika salju setebal 70 sentimeter menyelimuti kota terbesar di negara itu, kata Walikota New York.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan bahwa kekuatan badai salju diluar perkiraan sebelumnya dalam hal akumulasi dan intensitas.

Badai salju ini diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 85 juta orang Amerika - sekitar seperempat dari penduduk Amerika Serikat - dan sebelum itu semua berakhir, salju itu bisa menyebabkan kerusakan senilai lebih dari $ US 1 miliar (US $ 1,4 miliar), ungkap pejabat National Weather Service (NWS).

Di Kentucky, ribuan pengendara terjebak sepanjang 56 kilometer saat salju menyelimuti jalan-jalan hingga Sabtu pagi (waktu setempat).

Para pembeli yang panik segera memborong makanan di toko-toko kelontong dalam rangka persiapan menghadapi badai. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah di Washington semua ditutup.

"Saya pikir ini akan menjadi bencana," Sharonda Brown, seorang perawat, mengatakan sambil menunggu mobil dengan membawa keranjang yang penuh bahan makanan di supermarket Washington yang diserbu oleh pembeli.

(ameera/arrahmah.com)

Siapa yang menjadi target serangan udara Rusia di peternakan Idlib?

Posted: 24 Jan 2016 03:40 AM PST

02

(Arrahmah.com) - Pada Sabtu (3/10/2015), Rusia meluncurkan serangan udara di pedesaan Idlib Suriah. Pasukan Rusia berdalih bahwa peternakan yang terletak di Ihsem tersebut merupakan basis operasi untuk pemberontakan dan juga digunakan sebagai depot amunisi. Sebanyak 10 warga sipil yang terdiri dari anak-anak dilaporkan tebunuh dalam serangan itu. Lantas, siapakah sebenarnya yang menjadi target teror Rusia? Berikut kesaksian sejumlah saksi yang berada di lokasi ketika serangan tanpa pandang bulu itu terjadi.

  1. Kadour Al-Zaim: Pemilik peternakan
01

Kadour Al-Zaim

Siapa yang menjadi korban serangan itu?

Gadis kecil berusia 6 tahun.

Siapa namanya?

Kawthar.

Apakah dia tidak pergi ke sekolah?

Tidak. Kami adalah warga sipil. Kami berada di desa dan desa ini di serang. Kami adalah pengungsi sejak 2 tahun lalu. Kemudian kami menetap di peternakan unggas dengan keluarga kakak dan pamanku. Kami menyiapkan sarapan dan aku pergi selama dua menit untuk mengumpulkan beberapa kayu untuk perapian dan untuk memasak. Setelah aku pergi, aku mendengar suara rudal. Aku melihat ke arah peternakan untuk melihat rudal-rudal yang mengebom peternakan.

02

Kawthar, putri Kadour

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Rasem Al-Hammade: Seorang anggota pertahanan sipil

03

Rasem

Kami tengah bertugas pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015. Dua serangan udara Rusia terjadi di antara desa "Ihsem" dan "Bara". Observatorium menyeru kami melalui radio untuk pergi ke tempat ledakan dengan ambulans.

3. Abu Fares: Seorang petugas medis di Orient.org untuk bidang medis

04

Abu Fares

Kami mendengar ledakan. Melalui radio mereka meminta ambulans untuk pergi ke "Ihsem". Aku menyalakan mobilku, mengajak serta seorang teman perawat bersamaku dan melaju secepat mungkin. Kami tiba di lokasi. Tempat itu tadinya merupakan dua flat, namun yang tersisa hanyalah 1 meter puing reruntuhan. Dan mereka yang terbunuh terkubur di bawahnya, semoga Allah merahmati mereka. Mereka semua adalah anak-anak perempuan, yang tertua baru berusia 14 tahun.

4. Fatima Al-Zaim: Putri pemilik peternakan

05

Fatima

Saat itu kami baru akan masuk, tapi kaca-kaca berjatuhan dengan keras. Dan dinding runtuh ke arah kami. Kami terlempar, tapi ibu dan adikku berada di bawah tumpukan batu. Kakiku patah, ada pecahan bom di punggungku, luka di tanganku dan sebagian di jariku.

Kadour menambahkan:

Keluarga kami terdiri dari tujuh anggota yang tinggal di peternakan unggas ini. Kami beternak anak ayam. Mereka mengklaim bahwa kami adalah teroris dan mereka mengklaim ada sebuah kamp militer di sini! Bisakah kalian melihat itu di sini? Tidak ada kamp di sini, kami hanyalah warga sipil, kami melarikan diri dari serangan udara Suriah namun kemudian kami ditargetkan oleh serangan udara Rusia. Ke mana kami bisa pergi?

06

Kadour dan reruntuhan peternakannya

Abu Fares menutup rangkaian kesaksian ini:

Saya merenungkan tentang seorang ayah yang begitu terpukul melihat jasad hancur gadis kecilnya. Kami "sebagai petugas medis" juga merasakan hal itu, karena kami melihat hal seperti itu setiap hari. Tapi aku rasa ia begitu tabah bisa melihat jasad hancur anaknya dengan penuh kesabaran. Itu merupakan karunia dari Allah. Bahkan air matanya begitu membuat lara. Semoga Allah memberikan kesabaran untuknya dan untuk semua korban di Suriah. Saat kami tengah menyelamatkan mereka, serangan udara menyerang kami lagi. Kami mendapati seorang syuhada dari pertahanan sipil dan seorang lagi mengalami luka parah di kakinya. Dalam serangan ini saya juga mengalami cedera. Alhamdulillah atas segalanya.

(banan/arrahmah.com)

Sadis, zionis "Israel" tega membunuh anak 13 tahun

Posted: 24 Jan 2016 02:00 AM PST

israelpolice

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Seorang gadis Palestina berusia 13 tahun ditembak mati oleh pasukan penjajah "Israel" di Yerusalem Timur yang diduduki pada Sabtu setelah polisi "Israel" mengklaim bahwa ia mencoba untuk menyerang seorang penjaga keamanan "Israel" dengan pisau.

Menurut Polisi "Israel", Rokaya Abu Eid ditembak mati di pintu masuk Anatot di Yerusalem utara, lansir World Bulettin (23/1/2016).

Sumber-sumber Palestina setempat mengatakan bahwa setelah kejadian tentara "Israel" telah menahan ayah Rokaya dan membawanya ke kantor polisi.

Menurut Departemen Kesehatan Palestina, gugurnya Rokaya pada Sabtu, menjadikan jumlah warga Palestina yang gugur oleh pasukan "Israel" sejak 1 Okober tahun lalu menjadi 164 orang, 31 diantaranya merupakan anak di bawah umur.

Setidaknya 20 anak di bawah umur dibunuh oleh pasukan "Israel" selama periode ini dibunuh dengan darah dingin di pos pemeriksaan tentara "Israel", menurut angka resmi Palestina. Sementara jenazah Hasan Manasra, anak Palestina yang berusia 15 tahun yang gugur Oktober lalu, belum diserahkan kepada keluarganya oleh otoritas zionis "Israel".

(fath/arrahmah.com)

Turki dan AS sepakat untuk kerjasama di Kamp Bashiqa

Posted: 24 Jan 2016 01:00 AM PST

thumbs_b_c_6208b538ba5b797c98d093ad38077cbe

ANKARA (Arrahmah.com) - Turki dan Amerika Serikat telah sepakat untuk bertindak dalam koordinasi dan peluncuran inisiatif baru di Kamp Bashiqa di dekat Mosul, Irak, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan pada Sabtu sebagaimana dilansir Anadolu Agency (23/1/2016).

"Dalam pertemuan tersebut, kesepakatan telah tercapai pada penguatan koordinasi Kamp Bashiqa di Irak utara dalam memerangi Daesh (ISIS) di Irak dan bergerak maju dengan inisiatif baru," ujar pernyataan dari Kantor Perdana Menteri.

Pada awal Desember, Turki memperkuat pasukannya yang berada di Kamp Bashiqa di Irak utara. Setelah serangkaian pembicaraan bilateral untuk meringankan kekhawatiran Irak, Turki mengatur ulang jumlah pasukannya di Bashiqa pada 14 Desember, dengan pasukan tambahan yang telah ditarik kembali ke posisi belakang.

(fath/arrahmah.com)

Arab Saudi akan membahas kemungkinan pengiriman pasukan khusus ke Suriah

Posted: 23 Jan 2016 09:00 PM PST

Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Al-Jubeir.

RIYADH (Arrahmah.com) - Menteri luar negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan pada Jum'at (22/1/2016) bahwa negaranya bisa saja membahas kemungkinan pengiriman pasukan khusus ke Suriah, untuk melawan ISIS, tetapi ia menegaskan sikap Riyadh sebelumnya yang lebih menginginkan agar Asad turun dari kekuasaan.

Pernyataan Jubeir itu datang setelah adanya konfirmasi dari parlemen Turki bahwa negaranya sedang bersiap untuk melakukan intervensi darat dalam melawan ISIS di Jarablos, Suriah, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Sabtu (23/1).

Kunci untuk mengalahkan ISIS adalah menggulingkan rezim Bashar Asad di Suriah, dan untuk menerapkan reformasi yang telah disepakati satu setengah tahun yang lalu di Irak." kata Al-Jubeir.

Dia menambahkan, "tanpa hal ini kita tidak bisa mengalahkan organisasi yang memberi makan mereka di Suriah dan Irak."

Ia melanjutkan: "Tentu saja kita bisa melakukan serangan udara terhadap ISIS, dan ini yang telah terjadi, seperti yang bisa kita lihat uga tentang kemungkinan mengirimkan pasukan khusus ke Suriah, tetapi hal tersebut akan lebih sulit dilakukan dan akan memakan waktu lebih lama jika Asad tetap berkuasa."

(ameera/arrahmah.com)

FIS: "Kembalikan Freeport ke Indonesia"

Posted: 23 Jan 2016 08:48 PM PST

Massa FIS saat berdemo menolak perpanjangan kontrak  Freeport dan menuntut pemngembalian tambang emas terbesar di dunia itu kepada Indonesia

JAKARTA (Arrahmah.com) - Massa yang mengatasnamakan Front Indonesia Semesta (FIS) kembali mendatangi Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menuntut pengembalian perusahaan tambang emas Freeport ke pangkuan Indonesia.

Koordinator aksi, Zam Zam menyampaikan tuntutannya menolak privatisasi dan swastanisasi semua Sumber Daya Alam (SDA) milik Indonesia.

"Kembalikan Freeport ke Indonesia," ujar Zam Zam di depan Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/1/2016), lansir kabarpergerakan.

Mereka juga menyampaikan protes kepada Menteri ESDM Sudirman Said dan menyerukan kepada masyarakat, mahasiswa dan pemuda untuk menyampaikan protes yang sama.

Pada aksi massa itu, FIS membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi tuntutan kepada Kementerian ESDM. (azm/arrahmah.com)

Gadis cilik Suriah ini ingin mendonorkan matanya untuk sang ayah

Posted: 23 Jan 2016 08:00 PM PST

Gozyasi memohon kepada dokter Turki untuk mendonorkan matanya untuk sang ayah. (Foto: Anadolu Agency)

(Arrahmah.com) - Mamun Khalid Nasir (27) bersyukur masih hidup, tapi ia sekarang terbaring di tempat tidur.

Itu semua terjadi hampir setahun yang lalu, setelah ia terluka oleh bom barel yang dijatuhkan oleh helikopter rezim Asad di Idlib, Suriah.

Ayah dari lima anak ini telah kehilangan kaki, pendengaran, dan penglihatannya.

Kini Nasir, istri, anak, dan ibunya berlindung di Turki selatan pada Desember.

"Anak saya sudah bisa berjalan, berbicara, dan mendengar setahun yang lalu," Waffa Awwad (49) mengatakan kepada Anadolu Agency. "Namun, ia ditakdirkan untuk hidup di tempat tidur. Kami berusaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan lima anak. Para tetangga kadang membantu kami. Kami datang ke Kabupaten Reyhanli, Provinsi Hatay untuk menyelamatkan hidup kita."

Putri lima tahun Nasir, Gozyasi, memohon ke dokter Turki untuk membantunya.

"Ayahku tidak bisa melihatku dan ini membuat aku merasa sedih," katanya. "Ambil mataku dan berikan kepada ayah. Aku ingin dia melihat dan mencintaiku. Allah tidak akan memisahkan kita. Aku sangat mencintainya."

Penderitaan pilu yang dialami keluarga yang tidak bersalah ini hanya salah satu contoh tragis akibat perang yang sedang berlangsung di Suriah.

(fath/arrahmah.com)