Arrahmah.Com |
- YLKI: Setelah tarif adjusment PLN akan dijual pada asing
- Rawan konflik, fungsi intelijen Pilkada serentak diharap berjalan optimal
- Kameramen Al Jazeera meninggal dunia saat meliput perang Suriah di provinsi Homs
- Belasan pria Muslim harus menghadapi penyiksaan di dalam penjara Myanmar tanpa dakwaan yang jelas
- Irak peringatkan Turki untuk menarik pasukan, Ankara: tidak mungkin
- Militer AS sebut serangan udara yang menewaskan 4 tentara Asad dilakukan oleh Rusia
- Dituduh menikam penjaga perbatasan, pemuda Palestina ditembak pasukan "Israel"
- Rezim Asad bekerja sama dengan ISIS dalam pasokan minyak, gas dan listrik
- Banjir besar, kebun binatang Miami khawatir binatang buas akan berenang keluar
- Gagal terlepas dari roket, satelit militer Rusia akan jatuh ke bumi
YLKI: Setelah tarif adjusment PLN akan dijual pada asing Posted: 08 Dec 2015 06:03 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Pengurus HarianYayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mewaspadai diberlakukannya tarif adjusment hanya sebagai batu loncatan untuk melakukan privatisasi PLN secara keseluruhan. "PLN akan dijual pada pihak asing, setelah semua tarif diterapkan adjusment," katanya Selasa (8/12/2015), lansir Poskota. . Selama ini, ia mengaku menolak pemberlakuan tarif adjustment. Sebab dari sisi pelayanan, khususnya dari aspek willingness to pay, kenaikan tarif listrik sangat ironis. Lebih jauh dia meragukan klaim PLN rugi Rp300 miliar/bulan, jika tarif listrik 1.300 VA tidak dinaikan. "Kami masih meragukan, karena belum audited BPK," kata Tulus. Begitu pula inflasi yang dijadikan dasar penghitungan kenaikan tarif listrik, menurutnya, juga tidak tepat. Karena tarif listrik justru memicu inflasi. "Jadinya seperti lingkaran setan, yang tak akan pernah tuntas," ujarnya. Dia mengungkap tarif otomatis merupakan tarif yang sangat liberalistik, karena menjadikan pasar sebagai argumen utama. Ini bisa dikategorikan inkonstitusional, karena melanggar Pasal 33 UUD '45. "Peran negara menjadi hilang," tegasnya.
Tulus menambahkan, pelayanan PLN di banyak daerah sedang melorot, karena krisis daya. Byar pet. "Tuntutan masyarakat adalah stabilisasi aliran listrik, malah dijawab dengan kenaikan tarif," ucapnya. Sebenarnya ada langkah ideal yang tidak memberatkan pelanggan. Antara lain menerapkan tarif progresif untuk semua golongan. Termasuk pada rumah tangga miskin. Contoh Pemerintah Afsel, yang menggratiskan warga miskin dengan 30 KWH pertama. Pemerintah harus mereview pelanggan 1300 VA. "Bagi yang mampu, silakan tetap menjadi pelanggan 1300 VA. Bagi yang terbukti tidak mampu, turunkan menjadi pelanggan 900 VA," jelasnya. (azm/arrahmah.com) |
Rawan konflik, fungsi intelijen Pilkada serentak diharap berjalan optimal Posted: 08 Dec 2015 05:06 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Potensi konflik horizontal dalam Pilkada serentak cukup tinggi. Selain persiapan pengamanan, strategi pencegahan konflik dengan mengoptimalkan fungsi intelijen diharapkan juga berjalan dengan baik. Anggota tim pengawas intelijen di Komisi I DPR Ahmad Zainuddin berharap, operasi intelijen sebagai unsur pendukung pengamanan juga bekerja secara optimal. "Kita tentu sangat berharap tidak terjadi konflik horizontal sama sekali dalam Pilkada serentak nanti. Karena itu fungsi intelijen di sini punya peran penting untuk bekerja maksimal dan optimal," ujar Zainuddin di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015). Dia mengatakan, agar fungsi intelijen baik di BIN, Polri ataupun TNI dapat bekerja bersama secara terintegrasi. Indikatornya, lanjut dia, seluruh pelaksanaan pilkada berjalan aman tanpa konflik. Atau pun jika terjadi konflik, dalam skala persentase sangat minim berbanding total keseluruhan Pilkada. Menurut Zainuddin tingkat pengamanan tinggi dan terintegrasi dengan dukungan fungsi intelijen yang optimal harus dilakukan. "Partisipasi aktif dan konstruktif masyarakat juga sangat diperlukan. Seluruh unsur masyarakat kita harapkan berkontribusi positif agar Pilkada serentak berjalan aman dan menghasilkan pemimpin daerah berkualitas sesuai harapan kita semua," cetusnya. Hari ini Rabu 9 Desember 2015 sebanyak 269 daerah akan menggelar Pilkada serentak tahap pertama. Jumlah itu terdiri dari 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten.Tercatat warga yang akan memilih dalam Pilkada serentak nanti berjumlah 100.461.890 pemilih, terdiri dari 50.297.483 laki-laki dan 50.164.427 perempuan. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Kameramen Al Jazeera meninggal dunia saat meliput perang Suriah di provinsi Homs Posted: 08 Dec 2015 03:43 PM PST HOMS (Arrahmah.com) - Kameramen Al Jazeera, Zakaria Ibrahim telah meninggal dunia setelah enam hari mengalami luka parah saat meliput pemboman oleh tentara rezim Suriah di provinsi Homs. |
Belasan pria Muslim harus menghadapi penyiksaan di dalam penjara Myanmar tanpa dakwaan yang jelas Posted: 08 Dec 2015 03:16 PM PST MANDALAY (Arrahmah.com) - Belasan pria Muslim Myanmar telah dihukum dengan dalih hubungan mereka dengan kelompok bersenjata yang tidak diketahui dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara, setelah persidangan yang kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa mereka telah mengalami penyiksaan. Dia menambahkan penyiksaan secara terbuka juga dilakukan oleh otoritas Myanmar. |
Irak peringatkan Turki untuk menarik pasukan, Ankara: tidak mungkin Posted: 08 Dec 2015 05:00 AM PST BAGHDAD (Arrahmah.com) - Baghdad memperingatkan Ankara pada Senin (7/12/2015), bahwa waktunya sudah hampir habis untuk menarik pasukan-pasukannya yang dikirim ke Irak utara tanpa izin, tapi Turki mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin untuk dilakukan. Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, mengatakan bahwa "hanya ada sisa waktu 24 jam," dari 48 jam waktu yang diberikan oleh Irak kepada Turki untuk menarik tank-tank dan tentaranya yang dikirim ke pangkalan dekat Mosul, sebagaimana dilansir oleh Yahoo News. Abadi mengunjungi markas angkatan udara Irak, dan mengatakan: "Marilah kita mempersiapkan diri dan siap membela Irak dan kedaulatannya." "Angkatan udara [Irak] memiliki kemampuan untuk melindungi Irak dan perbatasannya dari ancaman yang dihadapinya," tambahnya. Seorang pejabat senior Turki mengatakan pada Senin (7/12/2015), bahwa Ankara tidak mungkin menarik pasukannya, yang berjumlah antara 150 dan 300 tentara yang didukung oleh 20 tank, yang dikerahkan di daerah Bashiqa, dekat Mosul, Irak, dekat wilayah yang dikuasai ISIS. "Kami berharap mereka tetap tinggal," kata pejabat itu, meskipun "itu akan tergantung pada diskusi." Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari mengklarifikasi bahwa permintaan penarikan pasukan itu hanya untuk pasukan yang baru-baru ini dikerahkan ke Irak, bukan para pelatih Turki, yang telah bekerja dengan pasukan Irak di wilayah utara selama beberapa waktu. "Permintaan Irak (untuk menarik pasukan) hanya terkait dengan pelanggaran atas kehadiran angkatan bersenjata Turki yang tanpa koordinasi dengan Irak," Jaafari mengatakan dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier. "Para penasehat adalah masalah lain; ada penasihat dari sejumlah negara dan kami menerima para penasihat, tetapi tidak menerima pasukan darat memasuki wilayah Irak," kata Jaafari. Perdana Menteri Turki Ahmat Davutoglu telah berusaha untuk mengurangi pengerahan tentara baru-baru ini sebagai "kegiatan rotasi rutin" terkait dengan upaya pelatihan, dan sebagai "penguatan terhadap risiko keamanan". "Mengambil sikap tegas terhadap Turki adalah apa yang harus Abadi lakukan untuk mencegah dia didepak dari jabatannya dan (agar) tetap hidup," kata Kirk Sowell, seorang analis risiko politik yang berbasis di Yordania. "Dia sangat lemah, sehingga dia berada di bawah tekanan dari berbagai bidang, ia tidak punya pilihan," kata Sowell. (ameera/arrahmah.com) |
Militer AS sebut serangan udara yang menewaskan 4 tentara Asad dilakukan oleh Rusia Posted: 08 Dec 2015 04:00 AM PST WASHINGTON (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior militer AS mengklaim pada Senin (7/12/2015) bahwa serangan udara yang membunuh 4 tentara Bashar Asad di kamp militer Suriah akhir pekan ini adalah serangan udara Rusia - bukan serangan koalisi pimpinan AS, Associated Press melaporkan. Empat tentara Nushairiyah itu tewas sementara 13 lainnya luka-luka ketika sebuah bom menghantam sebuah kamp militer di provinsi timur Suriah, Deir Ezzour, Ahad (6/12), ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). SOHR mengungkapkan bahwa serangan udara yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan AS ini merupakan serangan pasukan koalisi internasional pertama yang menewaskan tentara rezim Asad. Namun koalisi pimpinan AS membantah terlibat dalam serangan itu. Beberapa jam kemudian, seorang yang tidak disebutkan namanya dari militer AS - yang dilaporkan berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk membahas masalah ini secara terbuka - mengatakan bahwa negara ini "yakin" bahwa Rusia melakukan serangan udara itu, AP melaporkan. Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis kemudian mengatakan bahwa saat Rusia telah terbang jarak jauh dalam misi pengeboman ke Suriah pada hari Minggu, AS "belum mampu untuk mengkorelasikan satu dengan yang lainnya," lapor BBC. Kementerian luar negeri Suriah menggambarkan serangan itu sebagai "agresi keji", mengatakan bahwa serangan itu "terang-terangan melanggar tujuan Piagam PBB". Baik SOHR maupun pemerintah Suriah belum menyatakan anggota koalisi mana, yang sekarang termasuk Inggris dan Perancis, yang melakukan serangan itu. Koalisi pimpinan AS menargetkan Suriah dengan dalih melawan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, sejak September tahun lalu, memperluas serangan mereka yang dimulai dengan serangan di Irak. Operasi koalisi itu telah diperluas lebih lanjut dalam beberapa hari terakhir, sebagai tanggapan terhadap serangan mematikan di Paris yang diklaim oleh IS. Pada Ahad (6/12), jet-jet tempur pasukan koalisi menargetkan provinsi Raqqah, menewaskan sedikitnya 49 orang, menurut SOHR. Namun dilaporkan bahwa warga sipil, termasuk delapan anak dan lima perempuan, yang terbunuh dalam serangan itu. SOHR yang bergantung pada jaringan aktivis, staf medis dan pejuang perlawanan di lapangan mengidentifikasi jet-jet penyerang berdasarkan model, pola penerbangan dan jenis mesiu yang digunakan. Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 250.000 orang sejak Maret 2011, dan memaksa empat juta lainnya mengungsi dari negara itu. (banan/arrahmah.com) |
Dituduh menikam penjaga perbatasan, pemuda Palestina ditembak pasukan "Israel" Posted: 08 Dec 2015 03:30 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina ditembak mati oleh pasukan penjajah "Israel" hingga mengalami luka serius setelah dituduh menikam seorang penjaga perbatasan "Israel" di Hebron, Senin (7/12/2015), lansir MEE. Juru Bicara Polisi "Israel" Micky Rosenfeld mengatakan terduga penyerang, yang diidentifikasi media lokal Ihab Fathi Miswadi (21), ditembak setelah ia menikam penjaga yang ditempatkan di dekat Masjid Ibrahimi, yang juga dikenal sebagai Makam Leluhur, pusat ketegangan di kota Kota Tua. Penjaga, yang berumur empat puluhan, dievakuasi ke rumah sakit Shaare Zedek di Yerusalem untuk mendapatkan perawatan medis karena berada dalam kondisi kritis. Sumber medis Palestina mengatakan bahwa pasukan "Israel" menembakkan rentetan peluru ke arah Miswadi, menolak untuk memberinya bantuanmedis dan mencegah ambulans Bulan Sabit Merah menghampirinya. Daerah di sekitar Masjid kemudian ditutup polisi "Israel". Insiden ini adalah yang terbaru dalam dua bulan kebrutalan pasukan "Israel" yang meningkat tajam. Hebron telah menjadi lokasi di mana ketegangan antara pemukim "Israel" yang tinggal di jantung kota dengan warga Palestina. Sejak 1 Oktober, serangan brutal pasukan "Israel" telah membunuh 111 warga Palestina. Insiden penusukkan, penembakan dan penabrakan dengan mobil telah dilakukan oleh warga Palestina yang melancarkan serangan perlawanan terhadap penjajah sebagai "serigala tunggal". (banan/arrahmah.com) |
Rezim Asad bekerja sama dengan ISIS dalam pasokan minyak, gas dan listrik Posted: 08 Dec 2015 03:00 AM PST TURKI (Arrahmah.com) - Rezim Bashar Asad telah bekerja sama dengan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, dalam hal pasokan minyak, gas dan listrik, ungkap sumber intelijen Turki kepada Anadolu Agency, pada Ahad (8/12/2015). Sumber, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa hubungan antara kedua belah pihak melampaui kerjasama mengenai pertukaran pasokan; mereka bekerja sama dalam perdagangan dengan minyak. Pekan lalu, intelijen Turki menyadap panggilan telepon setelah serangan udara yang merusak pipa minyak "Daulah", penanaman dan sistem transmisi listrik, dan menyebabkan kekurangan listrik di daerah yang berada di bawah kendali rezim Asad. Sebuah tim insinyur sedang dikirim oleh rezim ke Deir Ezzour dan Mariye, daerah yang diduduki "Daulah", untuk membuat perbaikan. Sementara itu, dalam sebuah langkah terkait, pemerintah AS mendaftarhitamkan empat orang dengan tuduhan memfasilitasi perdagangan minyak antara "Daulah" dan rezim Asad. (aliakram/arrahmah.com) |
Banjir besar, kebun binatang Miami khawatir binatang buas akan berenang keluar Posted: 08 Dec 2015 02:30 AM PST MIAMI (Arrahmah.com) – Banjir yang datang setelah hujan lebat membuat kebun binatang Miami ditutup, karena khawatir harimau dan hewan lain bisa keluar dengan cara berenang, kata pihak berwenang, Senin (7/12/2015). |
Gagal terlepas dari roket, satelit militer Rusia akan jatuh ke bumi Posted: 08 Dec 2015 02:00 AM PST RUSIA (Arrahmah.com) – Sebuah satelit militer akan jatuh ke bumi setelah Rusia kehilangan kontak pasca peluncurannya, lansir Mirror (7/12/2015).
|
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |