Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Ribuan orang mengiringi pemakaman Muslimah Palestina yang tewas ditembak tentara "Israel"

Posted: 27 Dec 2015 08:41 AM PST

Thousands attend slain Palestinian mother's funeral

PALESTINA (Arrahmah.com) - Ribuan warga Palestina menghadiri proses pemakaman seorang Muslimah Palestina pada Sabtu (26/12/2015) yang tewas ditembak oleh tentara "Israel" sehari sebelumnya, lansir World Bulletin pada Ahad (27/12).

Mahdia Hammad (38), seorang ibu beranak empat, meninggal dunia setelah ditembak oleh pasukan "Israel" dengan dalih bahwa ia mencoba untuk berlari ke arah tentara "Israel" di pintu masuk desa Silwad di timur laut Ramallah.

Namun keluarganya membantah tuduhan "Isarel" itu dan mengatakan bahwa ia dibunuh dengan sadis tanpa memberikan ancaman kepada tentara "Israel".

Proses resmi pemakaman Hammad dimulai di Pusat Medis Ramallah dan berakhir di kampung halaman Hammad di Silwad.

Menurut Palang Merah Palestina, Hammad ditembak 10 kali oleh tentara "Israel" sebelum mereka meninggalnya bersimbah darah hingga mati.

Sementara itu, seorang pemuda Palestina ditembak mati dengan dalih ia mencoba untuk menikam seorang polisi "Israel" di Yerusalem Timur.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa polisi "Israel" menembak Mosaab al-Ghazali (26) dan meninggalkannya dalam keadaan berlumur darah hingga tewas.

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Palestina, kematian warga Palestina yang ditembak mati oleh pasukan "Israel" sejak 1 Oktober berjmlah 138 orang, termasuk diantaranya 26 anak-anak dan tujuh wanita.

Setidaknya 100 dari mereka dibunuh dengan sadis, kata kementrian itu. (siraaj/arrahmah.com)

Talks between the Islamic Emirate and Russia against Daesh has no reality

Posted: 27 Dec 2015 08:06 AM PST

IIA Logo

(Arrahmah.com) - On Wednesday 23rd December 2015 some media outlets published a report quoting the Special Representative of the President of the Russian Federation to Afghanistan Zamir Kabulov as saying that they have talked to or established lines of communication with the Islamic Emirate regarding the threat of so called Daesh in Afghanistan.

The Islamic Emirate has made and will continue to make contacts with many regional countries to bring an end to the American invasion of our country and we consider this our legitimate right.

But we do not see a need for receiving aid from anyone concerning so called Daesh and neither have we contacted nor talked with anyone about this issue.

Some people in Afghanistan are wrongfully taking advantage of the name Daesh while national and international intelligence are also supporting them with the aim of prolonging the occupation. This phenomenon is not acceptable to the Afghan nation hence the Islamic Emirate as the true representative of its people has to a large extent uprooted this project and it currently only has presence in a small corner of a single province out of the 34 provinces which is not worth any concern.

The Afghan Mujahid nation which, with the grace and help of Allah Almighty, confronted and pushed to the edge of defeat some 49 invading nations and evil elements of their stooge administration can also Allah Almighty willing repulse this foreign threat and it has succeeded in doing so to a great degree.

 

Islamic Emirate of Afghanistan

14/03/1437 Hijri Lunar

25/12/2015 Gregorian

(shahamat-english/arrahmah.com)

Serangan udara Rusia menyasar sekolah Idlib, membunuh 5 anak

Posted: 27 Dec 2015 07:35 AM PST

russian-Su-24-airforce-jet

IDLIB (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat Rusia mengebom sebuah sekolah di provinsi Idlib, Sabtu (26/12/2015), membunuh sembilan orang dan melukai 11 lainnya, laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Korban tewas termasuk lima anak-anak, ungkap Mahmoud Dagim, seorang pejabat pertahanan sipil Idlib, kepada Anadolu Agency.

Dia mengatakan jet-jet Rusia mengebom sekolah Zikar di wilayah Jarjanas, yang berada di bawah kendali oposisi.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut serangan Rusia terhadap warga sipil Suriah sebagai serangan yang tidak manusiawi.

"Kami sangat mengutuk pembantaian Rusia terhadap warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua," kata Cavusoglu.

Rusia mulai meluncurkan operasi udara di Suriah pada 30 September lalu dengan tujuan mendukung rezim diktator Presiden Suriah Bashar Asad.

Sementara Kremlin mengklaim bahwa serangan udara mereka menargetkan kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.

Menurut sebuah laporan yang dirilis awal bulan ini oleh Amnesti International, serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan "ratusan" warga sipil selama tiga bulan terakhir.

(banan/arrahmah.com)

Muazin terlama di Masjidil Haram tutup usia

Posted: 27 Dec 2015 07:15 AM PST

muazin

MEKKAH (Arrahmah.com) - Kabar duka datang dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Muazin terlama di wilayah Ka'bah, Muhammad Siraj Ma'aruf, telah tutup usia, innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Arab News pada Ahad (27/12/2015) melaporkan bahwa Muhammad Sirah wafat pada hari Jum'at (25/12). Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Spesialis Al-Noor.

Ia sudah menjadi muazin sejak 35 tahun yang lalu, ketika menggantikan ayahnya yang juga seorang muazin.

Ia dikabarkan telah menderita penyakit paru-paru dalam jangka waktu yang lama.

Jenazah Muhammad Siraj dikebumikan di Pemakaman Al-Ula di Mekkah setelah shalat Subuh pada Sabtu pagi (26/12).

Kepala muazin dari Khana Ka'bah turut menyatakan belasungkawa mendalam atas kepergiannya.

(banan/arrahmah.com)

Belasungkawa Ahrar Syam atas gugurnya Amir Jaisyul Islam Syaikh Zahran Alloush

Posted: 27 Dec 2015 06:50 AM PST

Jenazah Syaikh Zahran Alloush Rahimahullah

(Arrahmah.com) - Pada Jum'at (25/12/2015), Harakah Islam Ahrar Syam merilis pernyataan belasasungkawa mereka atas syahidnya Amir Jaisyul Islam, Syaikh Muhammad Zahrah Alloush, yang gugur dalam sebuah serangan pada hari itu

Syaikh Zahran Alloush rahimahullah dilaporkan gugur dalam serangan oleh jet tempur Rusia yang menargetkan markas rahasia Jaisyul Islam, yang menurut data intelijen Barat memiliki sekitar 15.000 sampai 20.000 pejuang dan merupakan faksi terbesar di Ghautah Timur.

Berikut terjemah lengkap pernyataan belasungkawa Ahrar Syam atas gugurnya sang pemimpin faksi perlawanan Suriah dan kelompok paling kuat di pinggiran timur Damaskus tersebut.

***

Bismillahirrahmanirrahim

"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung." (QS. At-Taubah [9]: 111)

Sang Kesatria Syam, Syaikh Mujahid Muhammad Zahran bin Abdullah 'Alusy, telah syahid di medan jihad bumi Syam - demikian persangkaan kami dan kami tidak mengganggap seseorang suci di hadapan Allah - di waktu yang bersamaan Allah Ta'ala mengumpulkan kegugurannya di jalan Allah, di Ghautah yang penuh berkah, dan pada hari Jum'at. Ini adalah tanda-tanda, kami memohon pada Allah Ta'ala, dari sebuah karamah bagi Sang Komandan yang unik.

Harakah Islam Ahrar Syam menyampaikan ta'ziyah yang dalam kepada penduduk Syam secara umum dan kepada saudara-saudara kami Mujahidin Jaisyul Islam secara khusus. Kami mengucapkan selamat kepada keluarga Syaikh yang ditinggalkan, khususnya kepada Syaikh yang mulia Abdullah 'Alusy atas kesyahidan putranya, seraya memohon kepada Allah Ta'ala agar menjaga Pimpinan Jaisyul Islam dan prajuritnya sebagai Punggawa Bumi Syam sampai jatuhnya para taghut dan hancurnya para ghulat. Sesungguhnya Dia berkuasa dan mampu untuk melakukannya.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Walhamdulillahirabbil 'alamin.

Harakah Islam Ahrar Syam
Komando Umum
14 Rabiul Awwal 1437 H - 25/12/2015

 

ar-as

Pernyataan belasungkawa Ahrar Syam atas syahidnya Syaikh Zahran

(banan/arrahmah.com)

Mujahidin AQAP menangani masalah kesehatan dan kebersihan kota pasca banjir di Al-Mukkalah

Posted: 27 Dec 2015 06:35 AM PST

aqap9

YAMAN (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berbasis di Yaman, telah mengeluarkan 220 juta Riyal untuk menangani situasi medis dan masalah kebersihan di Al-Mukkalah setelah banjir yang melanda kota itu menyebabkan masalah kebersihan dan masalah medis.

Sebelumnya, dalam upaya untuk mendiskreditkan pendukung Al-Qaeda, pendukung kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, telah menyebarkan gambar di Internet yang menunjukkan situasi yang mengerikan di Al-Mukkalah.

Mereka menuduh Al-Qaeda telah mengabaikan kota itu, sementara mereka tidak menyebutkan fakta bahwa keadaan saat itu disebabkan oleh banjir dan bahwa Al -Qaeda begitu sibuk melakukan yang terbaik untuk menangani situasi tersebut.

Berikut ini adalah sejumlah foto yang menunjukkan kegiatan yang mereka lakukan dalam menangani hal itu.

aqap12

Pemulihan kota pasca banjir

aqap10

Pemulihan kota pasca banjir

aqap9

Pemulihan kota pasca banjir

aqap8

Pemulihan kota pasca banjir

aqap7

Pemulihan kota pasca banjir

aqap6

Pemulihan kota pasca banjir

aqap5

Pemulihan kota pasca banjir

aqap4

Pemulihan kota pasca banjir

aqap3

Pemulihan kota pasca banjir

aqap2

Pemulihan kota pasca banjir

aqap1

Pemulihan kota pasca banjir

aqap11

Pemulihan kota pasca banjir

(banan/arrahmah.com)

Masjid di California memberi makan 150 gelandangan

Posted: 27 Dec 2015 06:02 AM PST

Lebih dari 100 gelandangan dari Sacramento disediakan tempat istirahat setelah masjid setempat memberikan makanan hangat dan tempat istirahat sehingga para gelandangan itu bisa menghabiskan malam tanpa kedinginan.

CALIFORNIA (Arrahmah.com) - Musim dingin telah tiba, lebih dari 100 tunawisma di Sacramento, ibu kota California, menghabiskan malam-malam dengan makanan hangat setelah masjid setempat membuka pintunya bagi mereka yang membutuhkan pada tanggal 19 Desember menurut laporan Fox News.

Salah seorang tamu yang begitu antusias dengan adanya tempat penampungan itu adalah Karen Shorter. Dia mengaku telah bekerja dan menabung agar bisa memiliki rumah. Tapi sampai saat ini ia masih tidur di tenda-tenda.

Pusat Islam SALAM bekerja sama dengan Winter Sanctuary Sacramento mengundang ssebanyak 150 tamu gelandangan untuk menikmati makan malam yang lezat, berbelanja pakaian, selimut, dan kebutuhan lainnya dan menghabiskan malam tanpa kedinginan.

"Ini adalah bagian dari iman Islam kita. Kita harus beramal, kita harus memberi makan orang miskin, kita harus membuat mereka merasa betah," kata Metwalli Amer, Direktur Eksekutif Pusat Islam SALAM.

Kemurahan hati mereka tidak hanya pada hari Sabtu itu. Pada Ahad pagi, para tamu itu disuguhi sarapan sebelum meninggalkan tempat itu.

(ameera/arrahmah.com)

Pesawat Turkish Airlines mendarat darurat di Rusia

Posted: 26 Dec 2015 11:00 PM PST

Turkish Airlines telah melakukan pendaratan darurat di Rusia.

MOSKOW (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat Turkish Airlines dengan lebih dari 150 penumpang telah melakukan pendaratan darurat di kota Irkutsk, Rusia. Boeing 737-900 itu dalam perjalanan dari ibukota Kyrgyzstan Bishkek ke ibukota Mongolia Ulan Bator, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (26/12/2015).

Hal ini masih belum jelas apa yang menyebabkan pesawat itu harus melakukan pendaratan darurat. Sebuah kesalahan teknis atau cuaca buruk diduga telah memaksa pesawat penumpang itu mendarat di Irkutsk.

Kantor berita Rusia, Interfax, melaporkan bahwa pesawat itu mengisi bahan bakar di kota Rusia. Tak satu pun dari penumpang yang meninggalkan pesawat.

Hubungan antara Rusia dan Turki memburuk sejak Turki menembak jatuh jet tempur Rusia karena diduga melanggar wilayah udara teritorial dekat perbatasan Suriah.

(ameera/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" membunuh seorang pemuda Palestina dengan lebih dari 30 peluru di dekat pemukiman "Israel"

Posted: 26 Dec 2015 10:00 PM PST

Foto Wisam Abu Ghweila, yang tewas di dekat Jaba ', pada Kamis (24/12). (Foto:MEMO).

TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pada Kamis pagi (24/12/2015), pasukan "Israel" menembak dan melukai seorang pemuda Palestina di dekat penghalang militer Jaba' setelah kecelakaan mobil. Penghalang ini terletak di dekat pemukiman "Israel" Binyamin Geva di Tepi Barat yang diduduki, sebagaimana dilansir oleh IMEMC.

Pemuda Palestina yang dibunuh itu diidentifikasi sebagai Wisam Abu Ghweila, dari kamp pengungsi Qalandia, Yerusalem utara.

Menurut sumber-sumber "Israel", Abu Ghweila mengendarai mobilnya terlalu dekat dengan penghalang tersebut. Mereka mengklaim bahwa ia menabrak tentara "Israel" dengan mobilnya, dan satu tentara dilaporkan mengalami luka ringan.

Alih-alih mengatasi situasi yang seolah-olah itu adalah kecelakaan, pasukan "Israel" dengan segera memberondongkan senjata mereka ke arah tersangka, yang menyebabkan dia terluka parah.

Saksi mata mengatakan bahwa tentara "Israel" menembakkan lebih dari tiga puluh peluru ke mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda Palestina itu.

Abu Ghweila merupakan orang Palestina ketiga yang dibunuh oleh tembakan militer "Israel" pada Kamis (24/12).

(ameera/arrahmah.com)

Dukung Muslim Uighur, Jurnalis Perancis dipaksa untuk meninggalkan Cina

Posted: 26 Dec 2015 09:00 PM PST

Jurnalis Perancis Ursula Gauthier bereaksi terhadap perintah pengusiran Cina.

BEIJING (Arrahmah.com) - Cina akan mendeportasi seorang wartawan Prancis yang memuat laporan yang mengkritik pemerintah atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur.

Visa pers dari Ursula Gauthier, koresponden majalah Beijing, akan berakhir pada 31 Desember, dan Beijing telah menolak untuk memberikan perpanjangan.

Tak lama setelah menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa Cina menggunakan serangan Paris untuk membenarkan tindakan kerasnya terhadap orang-orang Uighur, Gauthier menjadi subjek editorial media yang dikendalikan negara itu dan bahkan menghadapi ancaman kematian, kata L'Obs, sebagaimana dilansir oleh The Guardian, Sabtu (26/12/2015).

Beberapa media melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Cina telah meminta dia untuk secara publik mencabut laporannya.

L'Obs, yang berganti nama dari Le Nouvel Observateur pada bulan Oktober 2014, membela korespondennya.

L'Obs menulis dalam sebuah editorial bahwa pengusiran Gauthier merupakan "insiden besar" pada saat Perancis dan Cina sedang memperkuat hubungan ekonomi, budaya dan diplomatik.

Kementerian luar negeri Perancis pada Jum'at (25/12/2015) mengeluarkan pernyataan singkat di mana ia menyesal bahwa visanya tidak diperpanjang.

Dia juga mengatakan: "Prancis ingin mengingatkan betapa pentingnya bagi wartawan untuk dapat bekerja di mana-mana di dunia."

(ameera/arrahmah.com)