Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Mark Zuckerberg bersumpah Facebook akan berjuang membela hak Muslim

Posted: 11 Dec 2015 06:08 AM PST

Zuckerberg berjanji bahwa umat Islam akan tetap aman dan tetap disambut di Facebook, dan bersumpah akan melakukan apa pun untuk "melindungi hak-hak Anda."

WASHINGTON DC (Arrahmah.com) - Ketika Amerika menjadi tempat yang tidak ramah bagi para Muslim, jaringan sosial terkemuka yang berbasis di AS akan tetap menyambut Muslim dengan tangan terbuka.

seperti dilansir The Huffington Post (9/12/2015), Mark Zuckerberg menulis pesan di Facebook dalam rangka mendukung umat Islam di seluruh dunia, menyerukan pandangan positif untuk membantu kaum Muslim yang harus menghadapi kebencian di mana-mana.

Zuckerberg berjanji bahwa umat Islam akan tetap aman dan tetap disambut di Facebook, dan bersumpah akan melakukan apa pun untuk "melindungi hak-hak Anda."

"Jika Anda seorang Muslim di komunitas ini, saya sebagai pemimpin di Facebook ingin agar Anda tahu bahwa Anda selalu diterima di sini. Kami akan berjuang untuk melindungi hak-hak Anda dan kami akan menciptakan lingkungan yang damai dan aman untuk Anda," katanya. "Memiliki anak telah memberi kita begitu banyak harapan, tetapi kebencian dari beberapa orang dapat membuat seorang anak mudah menyerah pada sikap sinis. Kita jangan sampai kehilangan harapan."

Zuckerberg bergabung dalam pemimpin dunia yang menyerang balik Donald Trump atas keputusannya yang sangat memojokkan kaum Muslim.

(fath/arrahmah.com)

Anak-anak Kanada mengirim pesan selamat datang kepada para pengungsi Suriah

Posted: 11 Dec 2015 02:27 AM PST

Pesan anak-anak Kanada kepada para pengungsi Suriah: Selamat datang di Kanada. Aku ingin menjadi sahabat kalian semua. (Foto: Global News)

OTTAWA (Arrahmah.com) - Gelombang pertama pengungsi Suriah yang bermukin di Kanada mulai berdatangan, dan ribuan lainnya sedang bersiap untuk melakukan perjalanan.

Dalam sebuah video kolase yang diproduksi World Vision Canada, terlihat anak-anak Kanada mengirim pesan sambutan untuk semua pengungsi yang datang, lansir Global News (10/12/2015).

"Selamat datang ke Kanada!" ujar beberapa anak Kanada sambil melambaikan bendera Kanada.

Variasi ucapan selamat datang itu berisi dari beragam bahasa, kata-kata empati, dan permintaan untuk menjadi sahabat.

"Aku ingin menjadi sahabat kalian!" ujar salah seorang anak Kanada.

Anak-anak yang lain menceritakan beberapa bagian terbaik ketika hidup di Kanada, seperti menikmati empat musim, bisa pergi ke sekolah dengan aman, dan tentu saja, Timbits.

"Kami mencintai Timbits! Kami mencintai Tim Hortons! Kami mencintai kalian semua!"

Pesawat pertama yang berisi 150 pengungsi disponsori pemerintah dan dikabarkan tiba di Toronto pada Kamis malam.

(fath/arrahmah.com)

Mujahidin IIA kuasai distrik Khan-e-Sheen di Helmand, dapatkan sejumlah besar ghanimah

Posted: 11 Dec 2015 02:10 AM PST

khan-e-sheen1

HELMAND (Arrahmah.com ) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada Rabu (8/12/2015) berhasil menguasai sepenuhnya pusat distrik Khan-e-Sheen di provinsi Helmand, menurut laporan Voice of Jihad pada Kamis (10/12).

Laporan mengatakan bahwa Mujahidin juga menguasai gedung-gedung pemerintahan, markas kepolisian, pasar distrik dan semua pos pemeriksaan di sekitar distrik tersebut, mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang besar, dan memaksa pasukan musuh meninggalkan distrik dengan membawa kerugian yang besar.

Para pejabat Mujahidin mengatakan bahwa 2 APC, 2 SUV, 5 truk pickup, truk militer Kamaz, 8 traktor, 5 sepeda motor, 2 quad-bike, mobil penuh dengan amunisi, 18000 kg gandum dan sejumlah besar peralatan lainnya jatuh ke tangan Mujahidin. Allahu Akbar!

(siraaj/arrahmah.com)

Di Purwarkarta MUI temukan benda-benda yang dinilai sebagai perilaku kemusyrikan

Posted: 11 Dec 2015 02:07 AM PST

Patung di salah satu sudut Purwakarta

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kebenaran dugaan Bupati Purwakarta Dedi Mulayadi telah menggunakan kekuasaannya untuk menyebarkan paham dan budaya yang bertolak belakang dengan agama.

Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa tim yang dikirim oleh MUI Pusat sudah mendapatkan hasil, antara lain menemukan benda-benda yang dinilai sebagai perilaku kemusyrikan dan menyimpang.

"Tim menemukan patung-patung yang tersebar di sepanjang jalanan Purwakarta dan Bupati mengembangkan paham Sunda Wiwitan," kata KH Ma'ruf Amin, dikutip dari Salamonline.

Lebih jauh, kepada para wartawan usai membuka acara Halaqoh Nasional 'Kontribusi Hukum Islam dalam Pembangunan Hukum Nasional' di Gedung Nusantara IV Senayan Jakarta, Kamis (10/12/2015) Kiai Ma'ruf mengatakan, "Kalau Bupati (Dedi Mulyadi, red) menggunakan kekuasaan Bupatinya untuk menyebarkan paham yang salah tersebut, ini akan menimbulkan konflik."

Karena itu, ujar Kiai Ma'ruf, MUI Pusat sudah meminta MUI Jawa Barat untuk menangani terlebih dahulu masalah Bupati Purwakarta tersebut.

"Kita belum mengangkat hal ini sebagai isu nasional, akan tetapi isu provinsi saja. Nanti setelah kita lihat hasilnya, baru akan ditentukan permasalahan ini, isu nasional atau bukan," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa budaya itu tidak boleh bertentangan dengan paham agama yang ada.

"Budaya itu boleh selama tidak ada benturan-benturan dengan ajaran agama. Misalkan budaya itu bertentangan, maka harus ditinggalkan," tegas Kiai. (azm/arrahmah.com)

Kesal dengan Donald Trump, Pasien ini memberikan hadiah yang lucu untuk dokter Muslimnya

Posted: 11 Dec 2015 01:00 AM PST

Boneka-boneka tersebut dibuat sendiri oleh pasien lansia untuk menghibur dokter Muslim setelah mendengar pernyataan kebencian oleh Donald Trump. (Foto: Akun Facebook Fahim Rahim)

LONDON (Arrahmah.com) - Setelah Donald Trump mengatakan bahwa Muslim tidak boleh masuk ke AS, seorang pasien lansia menunjukkan dukungan dan solidaritasnya kepada dokternya yang seorang Muslim.

Seperti dilansir The Huffington Post (9/12/2015), Fahim Rahim, seorang dokter ginjal di Idaho Kidney Center, melalui akun Facebook-nya berbagi foto dirinya bersama seorang pasien berusia 91 tahun yang memiliki penyakit demensia. Mereka berpose dengan beberapa boneka lucu. Sang dokter mengatakan bahwa boneka itu dibuat sendiri oleh pasiennya untuk alasan yang sangat menyentuh.

"Jadi, pasien saya yang berusia 91 tahun mendengar Trump menyerang saya, seorang Muslim Amerika," tulis Rahim. "Jadi di sini dia membawakan saya boneka untuk menghibur saya."

Rahim mengatakan kepada The Huffington Post bahwa pertemuannya dengan pasien itu terjadi Jumat lalu. Sebelum hari itu, dia berada di acara radio lokal, menanggapi wawancara Yahoo News mengenai Trump, yang melarang Muslim memasuki AS.

Rahim mengatakan bahwa pasien lansia itu mendengar acara radio tersebut. Meskipun tidak mengenal Trump, pasien itu merasa ide dari kandidat calon presiden itu menyakitkan. Jadi, pasien itu memberi sang dokter beberapa boneka binatang lucu dan beberapa kata dukungan.

"Dia berkata, 'Saya ingin menyerahkan ini kepadamu karena saya bisa merasakan rasa sakit dan apa yang sudah kamu lalui,'" ujar Dokter Rahim.

"Saya adalah imigran generasi pertama dari Pakistan, dan pasien lansia itu dari pedesaan Idaho. Kami memiliki latar belakang yang benar-benar berbeda, tapi kami berhubungan satu sama lain sebagai sesama manusia," katanya.

Di akhir fotonya, Rahim mengisahkan pelajaran yang sangat bagus.

"Ya, ada peperangan di dunia dan ada banyak hal buruk, tapi pada inti dari segalanya ada banyak kebaikan."


(fath/arrahmah.com)

350.000 warga Inggris tandatangani petisi online untuk melarang Trump memasuki Inggris

Posted: 11 Dec 2015 12:05 AM PST

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Foto: AP)

LONDON (Arrahmah.com) - Lebih dari seperempat juta warga Inggris menandatangani petisi online untuk melarang calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dari memasuki negara tersebut setelah seruannya untuk menghentikan Muslim memasuki Amerika Serikat, lansir Reuters pada Kamis (10/12/2015).

Trump, yang memiliki dua lapangan golf di Skotlandia yang ia kunjungi awal tahun ini, menyerukan untuk berhenti menerima Muslim memasuki AS sampai "perwakilan AS mengetahui apa yang sedang terjadi". Komentarnya ini datang setelah penembakan mematikan di California.

Jumlah penandatangan petisi tersebut meningkat dengan cepat namun menteri keuangan Inggris, George Osborne mengatakan pada Rabu (9/12) bahwa Trump tidak boleh dilarang di negara tersebut.

Petisi tersebut diluncurkan oleh Suzanne Kelly, seorang kritikus yang berbasis di Scotlandia yang telah lama mengkritik lapangan golf milik Trump di Aberdeenshire.

Universitas Robert Gordon di Aberdeen mengatakan di Twitter bahwa mereka mencabut gelar kehormatan yang diberikan kepada Trump di tahun 2010 karena ia telah membuat sejumlah pernyataan yang sepenuhnya tidak sejalan dengan etos dan nilai-nilai dari universitas.

Dalam rangka untuk membela pernyataannya, Trump mengatakan AS harus waspada karena beberapa bagian di London dan Paris kini telah begitu "radikal", mereka tidak bisa lagi tidak diawasi oleh petugas.

Kepolisian Metropolitan London mengambil langkah untuk mengkritik Trump.

"Kami biasanya tidak akan merespon komentar seperti itu, bagaimanapun pada kesempatan ini kami pikir penting untuk menyatakan kepada warga London bahwa Trump lebih dari sekedar salah," ujar polisi Inggris dalam sebuah pernyataan.

Walikota London juga mengatakan komentar Trump sebagai omong kosong. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pejabat intelijen Somalia tewas dalam ledakan bom di Mogadishu

Posted: 10 Dec 2015 11:30 PM PST

Peta Mogadishu

MOGADISHU (Arrahmah.com) - Seorang pejabat senior intelijen Somalia tewas pada Kamis (10/12/2015) setelah sebuah bom yang ditempel di mobilnya dan diyakini dikendalikan dari jarak jauh meledak, ujar saksi dan polisi setempat.

Target yang diidentifikasi sebagai Abdullahi Muhammad Gardhub telah mengalami luka parah dalam ledakan yang terjadi di dekat kantor polisi di distrik Waberi pada Kamis (10/12) siang, namun kemudian meninggal akibat luka-lukanya.

Ia merupakan anggota Agen Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA), menurut Muhammad Dahir Abdulle, seorang detektif senior yang berbicara kepada Radio Shabelle setelah insiden terjadi.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun beberapa pihak menyalahkan pejuang Asy-Syabaab karena di mereka sering menargetkan pejabat keamanan Somalia dalam serangannya. (haninmazaya/arrahmah.com)

Bom barel rezim Assad secara keliru menghantam pasukannya sendiri di Daraya

Posted: 10 Dec 2015 11:00 PM PST

Foto: ElDorar AlShamia

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Helikopter rezim Assad secara keliru membombardir posisi tentaranya sendiri , dan menyebabkan kerugian dalam pasukan rezim.

Menurut Kantor Media Brigade Syuhada' Islam, pejuangnya mampu merusak sebuah tank rezim Assad di sebelah barat kota front Darya, dalam upaya untuk menggagalkan pasukan Assad untuk bergerak maju, sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, Kamis (10/12/2015).

Sementara itu, helikopter rezim Assad juga secara keliru menjatuhkan dua bom barel di lokasi tentara Assad saat sedang melakukan penyerangan terhadap posisi pejuang dari sebelah barat front al-Fosoul, yang mengakibatkan korban jiwa dalam barisan mereka, menurut sumber-sumber di lapangan.

Pasukan Assad juga meluncurkan berbagai jenis senjata berat dan serangan bom barel di kota Darya, di mana helikopter rezim menjatuhkan lebih dari 32 bom barel, serta melancarkan tembakan dan roket-roket.

(ameera/arrahmah.com)

Iran banyak kehilangan pasukan di Suriah

Posted: 10 Dec 2015 10:00 PM PST

Foto : ElDorar AlShamia

TEHERAN (Arrahmah.com) - Media Iran, Rabu (9/12/2015), mengungkapkan kematian beberapa pasukan Garda Revolusi Iran, termasuk seorang perwira, selama bentrokan di Suriah.

Sebagaimana dilansir oleh ElDorar AlShamia, sumber-sumber mengatakan bahwa seorang kolonel di Garda Revolusi Iran, Sattar Mahmoudi, tewas selama tugas militer sebagai konsultan di kota Latakia, pantai Suriah.

Media itu juga menambahkan bahwa empat pasukan lain dari Garda Revolusi Iran juga tewas dalam bentrokan di Suriah, dan mereka akan dimakamnya di Iran.

(ameera/arrahmah.com)

Kehilangan kakinya ketika di Irak, tentara Inggris ini menolak Islamofobia

Posted: 10 Dec 2015 09:30 PM PST

Chris Herbert sering merasa terganggu oleh beberapa orang yang mengharapkan dia menjadi seorang Islamofobia. (Foto: ITV)

LONDON (Arrahmah.com) - Seorang tentara Inggris yang telah kehilangan kakinya di Irak menulis pesan di akun Facebook-nya. Pesan itu dia tulis untuk orang-orang yang menyarankan agar dia membenci Muslim karena dia menjadi korban ledakan bom.

Chris Herbert saat itu masih berusia 19 tahun ketika kendaraannya menginjak bom di pinggir jalan Basra, Irak. Bom itu menewaskan temannya dan membuat dia kehilangan kaki kanannya, lansir ITV (9/12/2015).

Beberapa pekan setelah kejadian serangan di Paris, dia sering merasa terganggu oleh beberapa orang yang mengharapkan dia menjadi seorang Islamofobia hanya karena dirinya telah menjadi korban ledakkan bom.

Dalam pesannya di Facebook, yang telah dibagikan sebanyak puluhan ribu kali, Herbert membuat daftar beberapa orang Muslim yang telah membantunya, termasuk dokter bedah Muslim yang telah melakukan operasi untuk menyelamatkan hidupnya.

Herbert, yang tinggal di Portsmouth, juga berbicara tentang "Orang Inggris kulit putih" yang telah melakukan hal-hal tidak menyenangkan bagi kehidupannya.

"Jika kamu ingin membenci seluruh ras laki-laki dan perempuan karena ulah beberapa orang silakan saja, tapi jangan paksa saya untuk berlaku seperti itu juga, menganggap saya sebagai sasaran empuk hanya karena salah satu orang telah merencanakan hari kematian saya," tulisnya.

"Menyalahkan semua Muslim atas tindakan segelintir kelompok, sama seperti menyalahkan semua orang Kristen atas tindakan KKK atau Gereja Baptis Westboro.

"Raih pegangan hidupmu, peluk keluargamu, dan kembalilah bekerja."

Pesan itu dia tulis sehari setelah Donald Trump menyeru agar semua Muslim dilarang memasuki Amerika Serikat, dan dia mendapatkan pujian di media sosial.

"Kamu adalah orang yang hebat," kata Heather Hills.

Calum John mengatakan, "Salah satu hal terbaik yang pernah saya baca di Facebook!"

"Kata-kata yang menakjubkan," tulis Richard Egan.

Berikut adalah pesan yang Chris Herbert tulis di akun Facebooknya:

"Kecewa oleh beberapa orang yang mengharapkan saya menjadi seorang rasis, hanya karena saya menjadi korban ledakan.

Ini dia:

Ya, seorang pria Muslim memang telah meledakkan saya sehingga saya kehilangan kaki saya.

Seorang Muslim yang mengenakan seragam Inggris juga kehilangan tangannya pada hari itu.

Seorang petugas medis Muslim berada di helikopter untuk mengambil saya dari lokasi kejadian.

Seorang ahli bedah Muslim melakukan operasi yang menyelamatkan hidup saya.

Seorang perawat Muslim adalah bagian dari tim yang membantu saya ketika saya kembali ke Inggris.

Seorang Muslim yang juga asisten kesehatan adalah bagian dari tim yang mengatur kebutuhan saya sehari-hari di tempat rehabilitas ketika saya belajar berjalan.

Seorang sopir taksi Muslim memberi saya tumpangan gratis saat pertama kalinya saya pergi bersama ayah setelah saya pulang.

Seorang dokter Muslim memberikan saran kepada ayah saya ketika dia tidak tahu bagaimana menangani obat-obataan milik saya dan efek sampingnya.

Bertentangan dengan hal di atas:

Seorang Inggris kulit putih meneriaki ayah saya karena parkir di tempat disabilitas ketika saya bersiap untuk pulang.

Saya tahu siapa yang saya benci, dan saya tahu siapa yang tidak. Saya tahu siapa yang saya hargai, dan saya tahu siapa yang tidak.

Jika kamu ingin membenci seluruh ras laki-laki dan perempuan karena ulah beberapa orang silakan saja, tapi jangan paksa saya untuk berlaku seperti itu juga, menganggap saya sebagai sasaran empuk hanya karena salah satu orang telah merencanakan hari kematian saya.

Menyalahkan semua Muslim atas tindakan segelintir kelompok, sama seperti menyalahkan semua orang Kristen atas tindakan KKK atau Gereja Baptis Westboro. Raih pegangan hidupmu, peluk keluargamu, dan kembalilah bekerja."

(fath/arrahmah.com)