Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Pilkada demokrasi itu demoralisasi

Posted: 28 Nov 2015 03:01 PM PST

Surat suara

Oleh: Hanif Kristianto

Analis Politik di Surabaya

(Arrahmah.com) - Membincangkan Pilkada dalam sistem demokrasi tiada habisnya. Atas nama demokratisasi, rakyat diajak berpesta meski sering menelan pil pahit. Tak lekang oleh jaman dan tak jengah oleh keadaan. Rakyat sepertinya berada di dasar kebodohan politik. Saat ini merupakan masa kampanye menuju pilkada serentak, Rabu, 9 Desember 2015. Calon Kepala Daerah (Kada) menunjukan kebolehannya. Komunikasi politik pun dibangun untuk menjaring simpati. Aksi kampanye dibuat semenarik mungkin. Bahkan ada yang sampai menciderai kondisi sosial masyarakat. Sungguh apakah ini yang diinginkan dari demokrasi?

Demokrasi Itu demoralisasi

Rakyat seharusnya tahu, demokrasi tak melulu pergantian pemimpin. Bukan pula sekadar coblos kertas lalu jadi kepala daerah. Juga bukan lima menit untuk kesejahteraan. Keikutsertaan rakyat dalam pencoblosan bukan indikasi kedewasaan politik dalam berdemokrasi. Rakyat harus tahu demokrasi sendiri berasaskan kebebasan (liberal). Juga memisahkan agama dan kehidupan. Demokrasi bisa menjadi ajang demoralisasi (merusak moral). Cukup banyak peristiwa yang seharusnya menyadarkan semua? Nah, berikut beberapa peristiwa yang bisa dicermati.

  • Kampanye bule bikini

Unjuk rasa kembali digelar Jaring Masyarakat Pengawas (JAMAS) Pemilu Malang Raya, Jumat (27/11/2015), di depan Kantor Panwas Kabupaten Malang. Sambil berorasi, belasan aktifis JAMAS membentangkan poster bergambar bule berbikini saat kampanye untuk Pasangan Calon Nomer Urut 2, Dewanti Rumpoko dan Masrifah Hadi.

Kata Zia, unjuk rasa JAMAS hari ini sebagai panggilan moral. Apa yang dilihat dalam kampanye bule berbikini, sudah melanggar UU nomer 44 tahun 2008 tentang pornografi. "Bahwa mengesankan ketelanjangan itu dilarang. Apalagi ini kampanye. Naik panggung dan mengesankan ketelanjangan dan ini tidak diperbolehkan," paparnya.(www.beritajatim.com)

  • Meneror Kiai

Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember meminta aparat kepolisian agar segera mencari pelaku teror terhadap KH Imam Haramain, Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Jember dan pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah, Desa Karangharjo, Kecamatan Silo. Haramain adalah pendukung pasangan calon bupati Sugiarto dan Moch. Dwikoryanto.

"Saya ingatkan kepada para pelaku untuk tidak mengulangi perbuatan mereka, karena Kiai Imam Haramain ini tokoh NU dan PKB," kata Ayub . Ayub yakin aksi teror dilakukan orang yang berada di Silo atau dekat dengan daerah tersebut.

"Potensi konflik di sana memang agak panas. Kami sangat menyayangkan pihak-pihak tak bertanggungjawab melakukan itu, karena akan merugikan kita semua," katanya (www.beritajatim.com).

  • Menyobek bendera Parpol

Ratusan kader PDI Perjuangan Kabupaten Sidoarjo mengecam aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan yang dilakukan Mukhlison Kades Banjar Asri Kecamatan Tanggulangin, Rabu (25/11/2015).

Sikap protes itu dituangkan dalam aksi turun jalan yang dilakukan oleh para kader banteng moncong putih itu di Mapolres Sidoarjo. Mereka menuntut dan meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas pelakunya untuk diproses secara hukum. (www.beritajatim.com)

Masih banyak peristiwa lainnya yang bahkan lebih mengerikan seperti pembacokan Calon Bupati Lamongan, ketidakpuasan pendukung: warga laporkan KPU Kediri ke Panwaslu, incumbent Mojokerto melaporkan pasangan lain karena diduga rekomendasi palsu, dan lainnya. Untuk menghadapi itu semua yang pontang-panting adalah pihak kemanan dari unsur TNI dan Polisi.

Kalaupun sudah ada nota kesepakatan untuk Pilkada damai dari Kepala Daerah yang menjabat maupun kontestan Pilkada, itu hanya di atas kertas. Sesungguhnya mereka tak mampu mengendalikan massa pendukungnya. Mengingat semua memiliki kepentingan sesaat dan duniawi. Maka bisa dikatakan demokrasi begitu merusak moral manusia. Akhirnya kekerasan dan perasaan emosi dikendalikan nafsu menjadi pilihan penyelesaian masalah. Benar adanya jika demokrasi itu 'demoralisasi'. Lantas apakah ini yang dinamakan pendidikan politik menjelang Pilkada? Lalu, apakah harus mempertahankan sistem rusak ini?

Tata ulang Pilkada

Sejak awal perencanaan Pilkada serentak sudah bikin gaduh. Regulasi bergonta-ganti. Bahkan daerah sudah menyiapkan skenario dua model pemilihan. Secara langsung dipilih rakyat dan dipilih DPRD. Elit politik nasional dan lokal memiliki kepentingan untuk mempertahankan kekuasaan. Demokratisasi atas nama otonomi menjadi bandul memunculkan konflik di akar rumput. Rakyat sejatinya manut, hanya elit politik yang diwakili partai, legislatif, dan eksekutif memiliki tujuan sendiri. Ujungnya berebut kue kekuasaan dan meneguhkan keegoan.

Untuk menata ulang Pilkada dibutuhkan sistem politik selain demokrasi. Politik islam memiliki gagasan yang sempurna. Hal mendasar politik Islam yaitu mengurusi urusan umat dengan syariah Islam. Suatu kepemimpinan dilandasi kesadaran hubungan dengan Allah Swt. Kepemimpinan bukan semata jabatan prestis dan menjanjikan untuk usaha bisnis. Kepemimpinan lebih dimaknai sebagai bentuk pelayanan kepada rakyat.

Kepala daerah dalam politik Islam bermakna wali. Khalifah yang berhak memilih wali untuk menjalankan pemerintahan di daerah. Konsep ini bukan berarti meniadakan aspirasi rakyat. Justru peran dari khalifah penting untuk menjaga kestabilan pemerintahan. Rakyat turut serta dalam mengoreksi ketika ada penyimpangan dari syariah islam. Inilah pendidikan politik sesungguhnya. Kondisi itu berbeda jauh dengan politik demokrasi yang mendidik politik untuk rakyat dengan materi. Dibakar egonya menjadi jiwa pemberontak ketika pasangannya kalah. Rakyat juga tak tahu mekanisme untuk memilih pemimpin yang sempurna.

Keunggulan politik Islam dalam sistem Khilafah untuk memilih kepala daerah tak diragukan lagi. Pemimpinnya amanah karena menjalankan syariah. Rakyatnya sejahterah karena diurusi dengan baik keperluannya. Rakyat pun diajak untuk kritis dan solutif dalam menyampaikan gagasannya. Tak perlu biaya mahal jika hanya urusan pemilihan. Ideologi pun akan terjaga karena tidak disandarkan pada kekuasaan uang. Masihkah kita tidak sadar bahwa demokrasi itu demoralisasi?

(*/arrahmah.com)

Warga Palestina tewas setelah melukai 6 tentara "Israel" dalam serangan mobil

Posted: 27 Nov 2015 11:44 PM PST

(AFP/File)

BETHLEHEM (Arrahmah.com) - Seorang warga Palestina ditembak dan dibunuh pada Jum'at (27/11/2015) setelah serangan kendaraan di Beit Ummar yang menyebabkan enam tentara "Israel" terluka, ungkap tentara dan penduduk setempat.

Sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency, seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan bahwa enam tentara "Israel" terluka dalam sebuah serangan mobil di Beit Ummar, sebelah utara kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki, dimana kemudian warga Palestina itu ditembak dan dibunuh.

Daerah itu ditutup setelah serangan tersebut, kata polisi "Israel".

Penduduk setempat mengidentifikasi korban sebagai Omar Arafat Issa al-Zaaqiq, (19).

Empat tentara "Israel" menderita luka sedang dan dua mengalami luka ringan. Media "Israel" melaporkan bahwa ada lima orang yang cedera, empat luka sedang, dan 1 luka ringan.

Sebelumnya, Fadi Muhammad Mahmoud Khasib, (25), dari Ramallah ditembak dan dibunuh oleh seorang pemukim "Israel" di timur laut Yerusalem setelah serangan kendaraan di dekat pemukiman Kfar Adumim, yang menyebabkan dua tentara terluka.

(ameera/arrahmah.com)

Rusia menangguhkan perjanjian bebas visa dengan Turki secara sepihak

Posted: 27 Nov 2015 09:00 PM PST

Rusia menangguhkan perjanjian bebas visa dengan Turki secara sepihak. (Foto: Anadolu Agency)

ANKARA (Arrahmah.com) - Rusia secara sepihak menangguhkan bebas visa untuk warga negara Turki mulai 1 Januari 2016, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada Jumat (27/11/2015)

"Kami akan menangguhkan perjanjian bebas visa antara Turki dan Rusia terhitung mulai 1 Januari 2016," Lavrov mengatakan dalam konferensi pers di Moskow.

Lavrov mengatakan bahwa penangguhan itu demi keamanan Rusia dan warganya.

Seperti dilansir Anadolu Agency (27/11), langkah tersebut diambil Rusia setelah dua jet tempur Turki F-16 melakukan patroli udara dan mencegat pesawat perang tak dikenal masuk ke dalam wilayah udara Turki di perbatasan Turki-Suriah.

Pesawat perang tersebut telah diperingatkan 10 kali dalam waktu lima menit, sampai akhirnya ditembak jatuh.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengkklaim bahwa pesawat tempur yang ditembak tersebut adalah pesawat jet Su-24 milik Rusia.

(fath/arrahmah.com)

Turki berharap ketegangan dengan Rusia segera selesai

Posted: 27 Nov 2015 08:00 PM PST

Wakil Perdana Menteri Turki Nurman Kurtulumus: Kami berharap krisis ini tidak lebih besar dan lebih jauh." (Foto: Anadolu Agency)

ANKARA (Arrahmah.com) - Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulumus mengatakan Turki tidak akan mengorbankan hubungan bilateral mereka karena jatuhya pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara Turki baru-baru ini, seperti dilanisir Anadolu Agency pada Sabtu (28/11/2015).

"Saya ingin mengatakan secara tulus bahwa baik Turki maupun Federasi Rusia tidak akan menghapus dan mengorbankan hubungan karena situasi ini," kata Kurtulumus kepada media setelah pertemuan kabinet di Ankara.

"Semoga krisis ini tidak tumbuh lebih besar, tidak lebih jauh, dan berharap akan ditangani melalui perundingan bersama dalam waktu singkat," katanya.

Seperti diketahui, pada Selasa (24/11), jet tempur F-16 milik Turki melakukan patroli udara mencegat pesawat perang tak dikenal menerobos wilayah udara Turki di perbatasan Turki-Suriah.

Pesawat tersebut telah diperingatkan 10 kali dalam waktu lima menit, hingga akhirnya ditembak jatuh.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengumumkan bahwa pesawat yang ditembak jatuh tersebuh adalah jet Rusia Su-24 telah ditembak jatuh.

Ini bukan pertama kalinya jet tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki. Pada awa Oktober, pesawat-pesawat tempur Rusia melanggar wilayah udara Turki. Para pejabat Rusia telah meminta maaf dan berjanji kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.

(fath/arrahmah.com)

Perahu pengungsi tenggelam di Turki, empat anak tewas

Posted: 27 Nov 2015 07:00 PM PST

Empat anak tewas setelah sebuah kapal yang membawa 55 pengungsi tenggelam di lepas pantai barat Turki, penjaga pantai mengatakan pada Jum'at (27/11/2015).

ANKARA (Arrahmah.com) - Empat anak tewas setelah sebuah kapal yang membawa 55 pengungsi tenggelam di lepas pantai barat Turki, penjaga pantai mengatakan pada Jum'at (27/11/2015).

Pihak berwenang mengatakan bahwa kapal yang membawa orang-orang Afghanistan dan Suriah tenggelam dalam perjalanan menuju pulau Lesbos Yunani, di dekat distrik Ayvacik provinsi Canakkale, sebelah barat Turki, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency.

Kematian itu datang hanya beberapa saat setelah insiden terpisah yang juga menewaskan dua anak Suriah saat kapal yang membawa 25 pengungsi tenggelam di lepas semenanjung Bodrum.

Penjaga pantai Tukri mengatakan bahwa ada dua anak, Diven Halil Hussein, (1), dan Beren Halil Hussein, (4), mereka adalah bersaudara, berada di atas kapal bersama dengan 23 orang yang lainnya.

Operasi penyelamatan Ayvacik datang setelah migran menelepon dan meminta bantuan karena laut yang ganas dan gelombang tinggi.

Jenazah keempat anak tersebut dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Negara Ayvacik; empat pengungsi lainnya dibawa ke Rumah Sakit Negara Edremit untuk mendapatkan pengobatan.

Kapal penjaga pantai Turki melakukan delapan operasi pada Kamis malam dan Jumat malam untuk menyelamatkan para pengungsi yang melakukan perjalanan berbahaya melalui laut menuju Yunani, meskipun kondisi cuaca buruk.

Tiga kapal berhasil diselamatkan dengan total 357 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Penjaga pantai Turki menyediakan selimut, pakaian, makanan dan air kepada mereka.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 220.000 pengungsi tiba di Yunani mealui laut pada bulan Oktober dan lebih dari 220 orang tewas di perairan antara Turki dan Yunani bulan itu.

Sejak awal tahun ini, organisasi itu telah mencatat bahwa ada sebanyak 653.075 migran tiba di Yunani dan sebanyak 512 pengungsi tewas di wilayah Aegean.

(ameera/arrahmah.com)

Pengunjuk rasa Turki salahkan Rusia atas pengeboman warga sipil

Posted: 27 Nov 2015 06:30 PM PST

sekitar 400 orang berunjuk rasa atas serangan itu di daerah Fatih kota terbesar Turki pada Jum'at sore.

ANKARA (Arrahmah.com) - Pengeboman oleh Rusia di wilayah pendudukan Turkmen, Suriah utara, telah memicu protes di Istanbul.

Sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Jum'at (27/11/2015), sekitar 400 orang berunjuk rasa atas serangan itu di daerah Fatih kota terbesar Turki pada Jum'at sore.

Berkumpul setelah shalat Jum'at, Asosiasi Ozgur-Der mengumpulkan para pendukungnya di Masjid Fatih sebelum kemudian berbaris ke dekat Sarachane Park.

Demonstrasi itu dipimpin oleh sebuah LSM hak asasi manusia yang berbasis di Istanbul yaitu Free Thought and Education Rights Association. Kelompok itu telah menyelenggarakan protes serupa sebelumnya.

Di halaman masjid, para demonstran itu meneriakkan slogan-slogan seperti 'Pembunuh Putin keluar dari Suriah'.

Beberapa dari mereka mengacungkan bendera anti-Bashar al-Assad.

Demonstrasi yang berlangsung pada Jum'at itu datang beberapa hari setelah publikasi laporan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia untuk Suriah yang menyatakan bahwa sebanyak 263 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan Rusia di Suriah sejauh ini.

Ketegangan antara Turki dan Rusia juga telah meningkat sejak insiden yang terjadi pada Selasa (24/11), ketika dua jet tempur F-16 Turki yang berpatroli udara di dekat perbatasan Suriah mencegat sebuah pesawat tak dikenal.

Ketika pesawat itu menerobos ke dalam wilayah udara Turki, jet tempur Turki memperingatkan tentang pelanggaran itu sebanyak 10 kali dalam waktu lima menit sebelum kemudian pesawat itu ditembak jatuh.

http://www.aa.com.tr/en/turkey/turkish-protesters-accuse-russia-of-bombing-civilians/482190

Rusia: Tidak ada embargo terhadap ekspor Turki

Posted: 27 Nov 2015 06:00 PM PST

Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa pemerintah Rusia tidak berencana untuk menjatuhkan embargo terhadap produk-produk yang diekspor ke Rusia dari Turki.

MOSKOW (Arrahmah.com) - Juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan pada Kamis (26/11/2015), bahwa pemerintah Rusia tidak berencana untuk menjatuhkan embargo terhadap produk-produk yang diekspor ke Rusia dari Turki, menurut laporan di Ria Novosti, kantor berita resmi Rusia.

Sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Jum'at (27/11), pengumuman ini datang setelah jatuhnya jet tempur Rusia oleh angkatan bersenjata Turki pada Selasa.

Tapi Peskov mengatakan bahwa kontrol terhadap ekspor Turki akan ditingkatkan.

Anggota Dewan Majelis Eksportir Turki, Adnan Dalgakiran, mengatakan:. "Pemerintah Rusia memblokir ekspor kita. Masalah ini menimbulkan risiko utama terhadap perdagangan kita, karena barang-barang yang menunggu di pabean berarti menunda transaksi, dan bahkan produk-produk segar membusuk di truk atau kontainer ".

Dalgakiran mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia dan Turki harus mengatasi situasi yang sulit ini karena kedua negara memperoleh manfaat besar dari kemitraan ini.

Asosiasi Angkutan Internasional Turki mengatakan dalam sebuah catatan di situsnya, pada Kamis: "Menurut informasi yang kami terima dari anggota kami, karena perkembangan di perbatasan Suriah baru-baru ini yang terjadi antara Turki dan Rusia, angkutan dari semua negara yang membawa barang-barang ekspor Turki saat ini terpaksa menunggu dan tidak diizinkan untuk masuk ke Rusia."

Ekspor makanan Turki ke Rusia senilai $ 1,4 miliar pada tahun lalu.

Mengenai kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang dijadwalkan ke Rusia pada bulan Desember, Peskov mengatakan, "belum ada keputusan, kunjungan belum dibatalkan."

(ameera/arrahmah.com)

Jet tempur diyakini milik Rusia terbang kembali di dekat perbatasan Turki

Posted: 27 Nov 2015 06:00 PM PST

jet-rusia

BEIRUT (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur yang diyakini milik Rusia kembali terbang di dekat perbatasan Turki dan melakukan serangan udara ke salah satu kota di Suriah pada Jumat (27/11/2015).

Pemboman terjadi beberapa hari setelah Turki menembak jatuh jet tempur Rusia yang dikatakan telah memasuki wilayah udara Turki. Peristiwa itu meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang berada dalam sisi berlawanan dalam perang Rusia.

Tiga serangan udara menghantam kota Azaz, sekitar lima kilometer dari perbatasan Turki di provinsi Aleppo utara, menewaskan sekitar lima orang termasuk seorang anak, lansir Reuters (27/11).

(fath/arrahmah.com)

Kompetisi Al-Qur'an diadakan di provinsi Paktia oleh Imarah Islam Afghanistan

Posted: 27 Nov 2015 05:00 PM PST

Pertemuan untuk memperkenalkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Imarah Islam Afghanistan di provinsi Paktia. (Foto: Voice of Jihad)

PAKTIA (Arrahmah.com) - Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengadakan kometisi Husn-e-Qiraat (kompetisi Al-Qur'an) di baratdaya provinsi Paktia, Afghanistan, lansir Voice of Jihad pada Jum'at (27/11/2015).

Kompetisi tersebut termasuk perlombaan bacaan dan hafalan Al-Qur'an, diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IIA di distrik Chamkani, Paktia pada Kamis (26/11).

Sebanyak 60 Hafiz, ulama dan siswa dari 25 Madrasah dan Darul Hifaz di tiga distrik, Chamkani, Jani Khel dan Dand-e-Pantan, dengan sejumlah besar tetua suku, terlihat ambil bagian dalam kompetisi tersebut.

10 penghafal terbaik menunjukkan kemampuan mereka, membaca ayat-ayat Qur'an dengan suara yang merdu dan indah dalam berbagai lagu yang berbeda sesuai dengan aturan Tajwid, lanjut laporan Voice of Jihad.

Peserta dinilai oleh juri dari 8 ahli agama termasuk tiga Qura yang ahli dalam hal Tajwid dan hafalan Al-Qur'an.

Penyelenggara program, Maulwi Wali Muhammad Sahib, yang saat ini bertanggung jawab atas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Imarah Islam Afghanistan mengatakan bahwa alasan utama untuk mengadakan acara tersebut adalah untuk memberitahu rakyat Afghanistan bahwa Al-Qur'an adalah kitab pedoman untuk seluruh ummat manusia.

"Ini akan memberitahu dan mengajarkan apa yang benar dan apa yang salah. Ini (Al-Qur'an-red) merupakan panduan manusia dalam setiap aspek kehidupan."

"Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk menyebarkan budaya dan pendidikan dari Al-Qur'an, membantu lebih banyak orang untuk menghafal Al-Qur'an dan mempromosikannya," lanjutnya.

Kompetisi tersebut diakhiri dengan pembacaan doa untuk kaum Muslim yang tertindas, pengungsi, anak-anak yatim di daerah yang dilanda perang. Semua berdoa kepada Allah agar memberikan kedamaian untuk jiwa-jiwa para syuhada.

Warga setempat sangat mengapresiasi upaya tak kenal lelah oleh IIA untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pasukan Zionis serbu desa Palestina dan menghancurkan rumah serta fasilitas pertanian

Posted: 27 Nov 2015 04:10 PM PST

Tim pembongkaran "Israel" biasanya dikawal oleh pasukan

LEMBAH JORDAN (Arrahmah.com) - Tentara pendudukan "Israel" menyerang desa Palestina, Khirbet Al-Hadidiyeh yang berlokasi di utara Lembah Jordan. Mereka menghancurkan rumah-rumah pendudukan dan fasilitas pertanian di sana.

Kepala Dewan Lokal, Aref Daraghmeh, mengatakan kepada Quds Press bahwa Komite "Israel" untuk Perencanaan dan Pembangunan, menyerbu desa dan memulai operasi pembongkaran, sementara militer "Israel" memberlakukan blokade di daerah tersebut dan menyatakan sebagai "zona militer tertutup", seperti dilansir MEMO pada Jum'at (27/11/2015).

Kepala Komite Lembah Jordan di provinsi Tubas, Moataz Bisharat, mengatakan bahwa pasukan Zionis menghancurkan jalan menuju Khirbet Al-Hadidiyeh menggunakan buldoser militer dan mulai menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di sana pada dini hari.

Bisharat menambahkan bahwa buldoser militer "Israel" menghancurkan lebih dari 13 fasilitas Palestina, beberapa di antaranya dimiliki oleh dirinya. (haninmazaya/arrahmah.com)