Arrahmah.Com |
- Jet tempur Rusia kembali menargetkan kendaraan bantuan kemanusiaan di dekat perbatasan Turki
- Putin kirimkan sistem pertahanan anti-misil S-400 ke Suriah
- PM Perancis: Uni Eropa tidak lagi bisa menerima pengungsi
- Rusia melarang warganya melakukan perjalanan ke Turki
- Klinik di Kunduz dibom, AS mengaku "salah"
- Tentara "Israel" menculik 34 warga Palestina di Tepi Barat
- Milisi Syiah Houtsi blokade pengiriman bantuan ke Taiz
- Tiga warga sipil gugur dalam serangan udara Rusia di perbatasan Suriah-Turki
- Islamofobia, Muslimah Inggris mendapatkan perlakuan buruk di dalam kereta
- Muslim AS dipaksa turun dari pesawat saat Islamofobia meningkat
Jet tempur Rusia kembali menargetkan kendaraan bantuan kemanusiaan di dekat perbatasan Turki Posted: 26 Nov 2015 03:33 PM PST SARMADA (Arrahmah.com) - Rusia pada Kamis (26/11/2015) kembali menyerang kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan di dekat perbatasan Turki, menargetkan konvoy di kota Sarmada, utara provinsi Idlib, ujar laporan aktivis Suriah, lansir Zaman Alwasl. |
Putin kirimkan sistem pertahanan anti-misil S-400 ke Suriah Posted: 26 Nov 2015 03:05 PM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Dalam sebuah langkah yang bisa meningkatkan potensi ancaman konflik Rusia-NATO, Rusia mengatakan pada Rabu (25/11/2015) bahwa mereka akan mengerahkan misil pertahanan udara ke basis militer mereka di Suriah dan akan menghancurkan target apapun yang mungkin mengancam, menyusul jatuhnya sebuah jet tempur Rusia oleh Turki. |
PM Perancis: Uni Eropa tidak lagi bisa menerima pengungsi Posted: 26 Nov 2015 06:00 AM PST PARIS (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Perancis, Manuel Vals mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa tidak bisa lagi menerima pengungsi. Hal itu dilakukan akibat serangan yang terjadi di Paris (13/11/2015). Vals mengatakan, pengawasan lebih ketat atas perbatasan di luar Uni Eropa akan menentukan nasib Uni Eropa. Seperti dilansir BBC (26/11), dalam seminggu terakhir, negara-negara Uni Eropa menerapkan pengawasan perbatasan yang didatangi ratusan ribu pengungsi yang sebagian besar berasal dari Suriah dan Irak. (fath/arrahmah.com) |
Rusia melarang warganya melakukan perjalanan ke Turki Posted: 26 Nov 2015 05:00 AM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, pada Selasa (25/11/2015), merekomendasikan terhadap warga Rusia untuk tidak bepergian ke Turki setelah dia membatalkan kunjungannya ke Turki setelah Ankara menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia. "Massa kritis dari insiden teroris di tanah Turki, menurut perkiraan kami, tidak kurang mengancam daripada di Mesir," kata Lavrov dalam komentar yang disiarkan televisi, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. "Untuk alasan ini tentu saja kami tidak menyarankan warga negara kami bepergian ke Turki untuk pariwisata atau alasan lain," kata Lavrov, yang berbicara dari Sochi. Saat ini ada sekitar 10.000 wisatawan Rusia di Turki menurut Russian Tour Industry Union, kantor berita Interfax melaporkan. Seperti halnya Mesir, Turki adalah tujuan wisata utama bagi orang Rusia, dimana lebih dari 3 juta orang Rusia mengunjungi Turki pada tahun 2014, menjadikan Rusia sebagai kelompok pengunjung kedua terbesar setelah Jerman. "Sekarang sekalipun bukan musim liburan, tapi kami berharap bahwa tidak ada banyak orang di sana," ungkap kepala badan pariwisata nasional Rusia, Oleg Safonov, kepada kantor berita Interfax. Pengelola perjalanan Rusia, Natali Tours, yang merupakan salah satu perusahaan perjalanan terbesar di Rusia, telah mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan penjualan paket liburan ke Turki. "Kami menilai situasi tersebut dan menyadari bahwa hal itu bisa berkembang sesuai dengan skenario yang paling negatif. Lebih baik menghentikan penjualan wisata sampai situasi teratasi," kata pimpinan Natali Tours, Vladimir Vorobyov, kepada kantor berita Tass. (ameera/arrahmah.com) |
Klinik di Kunduz dibom, AS mengaku "salah" Posted: 26 Nov 2015 04:00 AM PST KUNDUZ (Arrahmah.com) - Setidaknya 30 warga sipil gugur setelah pesawat AS menyerang klinik Sebut aja klinik Dokter Tanpa Batas atau yg dikenal dengan MSF di Kunduz, Afghanistan (3/11/2015) Seperti dilansir BBC (26/11), LSM kesehatan mempertanyakan alasan penyerangan yang dilakukan oleh pasukan AS tersebut. Pada Rabu (25/11) Jenderal John Campbell, komandan AS di Afghanistan, mengatakan awak pesawat AC-130 melakukan kesalahan dan mengira klinik tersebut adalah kompleks pemerintah National Direcorate of Security yang dikuasai Taliban. (fath/arrahmah.com) |
Tentara "Israel" menculik 34 warga Palestina di Tepi Barat Posted: 26 Nov 2015 03:00 AM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Tentara "Israel" menculik sebanyak 34 warga Palestina, termasuk anak-anak, pada Selasa (24/11/2015) dan Rabu (25/11), di berbagai bagian Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Di Hebron, tentara menculik sepuluh warga Palestina, termasuk lima anak. Tiga warga Palestina, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Yasser Masalma, Hamdi Qassem Masalma, (18), Qussai Hani Masalma, dan Qussai Ghazi Shallash, (20), diculik dari rumah mereka di Doura kota, sebelah barat Hebron. Tentara "Israel" juga menculik Nafeth Muhammad al-Muhtasib, (28), dari kota Hebron, Hamza Yousef Zama'ra, 17, dari kota Halhoul, Hebron utara, Hamza Yusuf Shalalda, (18), dari kota Sa'ir, Hebron timur, dan Tamer Ja'far Ibrahim 'Oweidat, dari kota Sheikh, timur laut Hebron. Tiga anak-anak, yang diidentifikasi sebagai Jamal Ali Hasan 'Aadi, (17), Muhammad Kassab Abu Dayya, (16), dan Muhammad Ali Khdeir Awad, (14), diculik dari rumah mereka di kota Beit Ummar, Hebron utara. Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) juga melaporkan bahwa tentara "Israel" menculik sepuluh warga Palestina di Tepi Barat pusat. Mereka yang diculik itu telah diidentifikasi sebagai Ghassan Issa Shabayeh, (15), Bassel Issa Shabayeh, (17), Ra'fat Ahmad 'Ali, (21), Muhammad Daud Nassar, (18), dari desa al-Jania, Sanad Walid Barghouti, (16), Abdul-Rahman Talal Barghouthi , (19), dari Deir Abu Mashal, Muhammad Hussein Abu 'Eeda, (26), dari kamp pengungsi Qaddoura, dan Ehab' Affana, (25), dari kamp pengungsi Qalandia, Saji Faraj 'Ateyya, (24), dan Hasan Yacoub' Ataya, (18), dari desa Kafr Ni'ma. Di wilayah Yerusalem yang diduduki, tentara "Israel" menculik tujuh warga Palestina, termasuk lima anak, dari rumah mereka di berbagai bagian di kota itu. Pusat Informasi Wadi Hilweh di Silwan telah melaporkan bahwa tentara "Israel" menyerbu rumah-rumah di lingkungan ath-Thoury di Silwan, dan menculik Ibrahim at-Tawil, (16), dan Ahmad Ghorab, (17). Ia menambahkan bahwa tentara juga menyerbu rumah di kota al-'Isawiyya, dan menculik Akram Fadi Mustafa, (15), Shadi Riyad Kleib, (15), Adham Nasser Sabta, (16), dan seorang pemuda, yang diidentifikasi sebagai Karim Jaber. Warga Palestina yang lain, yang diidentifikasi sebagai Ahmad Ibrahim, diculik dari rumahnya di kota 'Anata, timur laut Yerusalem. Di kawasan Bethlehem, tentara "Israel" menculik Muhammad Nasser Dar Salah, dari kota al-'Obeydiyya, Muhammad Nasser Marzouq, dari kota al-Khader, dan Mazen Daoud Kleiba, dari lingkungan al-Karkafa di kota Betlehem. Selain itu, tentara menyerbu berbagai komunitas di distrik Jenin, Nablus dan Tulkarem, dan menculik empat warga Palestina. Mereka diidentifikasi sebagai Odai Sheikh Hamada, (23), dan Wisam Eyad Hannoun, (21), dari kamp pengungsi Jenin, Amin Khaled al-Hajj, (20), dari kota Bal'a, di Tulkarem, dan Orbitz Hanani dari Beit Forik, di Nablus . (ameera/arrahmah.com) |
Milisi Syiah Houtsi blokade pengiriman bantuan ke Taiz Posted: 26 Nov 2015 02:00 AM PST TAIZ (Arrahmah.com) - Kepala bantuan PBB menuduh milisi Syiah Houtsi telah menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke kota Taiz, kota terbesar ketiga di Yaman. |
Tiga warga sipil gugur dalam serangan udara Rusia di perbatasan Suriah-Turki Posted: 26 Nov 2015 01:30 AM PST AZAZ (Arrahmah.com) - Tiga warga sipil Suriah gugur pada Rabu (25/11/2015) dalam serangan udara pengecut oleh pasukan Rusia yang menghantam kendaraan bantuan di dekat Azaz, kota perbatasan Suriah-Turki di utara Aleppo, ujar laporan aktivis Suriah. |
Islamofobia, Muslimah Inggris mendapatkan perlakuan buruk di dalam kereta Posted: 26 Nov 2015 01:00 AM PST NEWCASTLE (Arrahmah.com) - Seorang Muslimah di Inggris mendapat perlakuan buruk oleh seorang preman di dalam kereta. Muslimah itu dituduh mebawa bom, lansir Daily Mail (24/11/2105). Ruhi Rehman (23) ketakutan setelah mendapatkan serangan verbal yang tak beralasan ketika ia dan adiknya duduk di Metro di Newcastle pada Sabtu malam (21/11). Pria itu berteriak kepada Rehman untuk bangun dari kursinya dan mengatakan bahwa 'ini adalah negara saya'. Rehman menampik dan mengatakan bahwa ia berasal dari Newcastle dan lahir di Inggrs. Tanpa disangka para penumpang lain, yang disinyalir sebagai anggota fans salah satu klub sepakbola, bergegas menyelamatkan Rehman, dan menyuruh pria itu pergi. Namun pria itu mengatakan, "Apakah anda ingin dia mengebom kereta ini?" Akhirnya pria itu meninggalkan kereta, para penumpang bersorak dan bertepuk tangan. Rehman berterimakasih kepada mereka dan merasa tersentuh atas apa yang terjadi. (fath/arrahmah.com) |
Muslim AS dipaksa turun dari pesawat saat Islamofobia meningkat Posted: 26 Nov 2015 12:30 AM PST Setelah melewati pemeriksaan keamanan rutin di Bandara Internasional Newark Liberty dalam perjalanannya untuk tujuan berlibur ke Istanbul, Turki, Kameelah Rasheed dipanggil untuk ditanyai lebih lanjut oleh petugas bea cukai. |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |