Lebih dari 1.300 orang gugur dalam serangan udara Rusia di Suriah sejak awal kampanye Posted: 20 Nov 2015 04:04 PM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Lebih dari 1.300 orang telah tewas dalam serangan udara pengecut oleh Rusia di Suriah sejak kampanye udara Moskow dimulai pada 30 September lalu, ujar laporan kelompok pemantau pada Jum'at (20/11/2015).
Jumlah tersebut diungkapkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dalam laporan terbarunya. Angka yang dikeluarkan oleh mereka lebih dari dua kali lipat jumlah korban keseluruhan dalam laporan sebelumnya yang dirilis tiga pekan lalu, lansir WB pada Jum'at (20/11).
Kelompok HAM yang berbasis di Inggris mengatakan telah mendokumentasikan 1.331 kematian dalam serangan udara Rusia. Dikatakan bahwa 381 pejuang dari Daulah Islam (yang dulu dikenal dengan ISIS), 547 pejuang dari berbagai faksi, 403 warga sipil termasuk 97 anak telah gugur dalam serangan udara Rusia.
Laporan SOHR tiga pekan lalu menyebutkan jumlah korban hampir 600 orang.
Kelompok medis mengatakan bahwa serangan Rusia juga menghantam klinik dan rumah sakit lapangan di Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Hotel bintang lima di ibukota Mali menjadi target serangan, 27 orang dilaporkan tewas Posted: 20 Nov 2015 03:32 PM PST BAMAKO (Arrahmah.com) - Sedikitnya 27 orang dilaporkan tewas pada Jum'at (20/11/2015) setelah pasukan komando Mali menyerbu sebuah hotel yang diduduki oleh kelompok bersenjata, untuk menyelamatkan 170 orang yang menjadi sandera, banyak dari mereka adalah orang asing dan terperangkap di dalam gedung.
Kelompok Al-Murobitun yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan berbasis di utara padang pasir bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Negara bekas koloni Perancis terlibat pertempuran dengan afiliasi Al-Qaeda selama bertahun-tahun.
Lembaga AS yakin bahwa Al-Murobitun telah melakukan serangan pada Jum'at (20/11) di hotel bintang lima di ibukota Mali, Bamako, ujar sumber pemerintah AS seperti dilansir Reuters.
Para pejabat AS mengklaim tidak ada orang Amerika yang tewas dalam serangan di hotel Radisson Blu yang sering dikunjungi oleh orang asing termasuk para pejabat AS.
Lebih dari tujuh jam setelah serangan awal, sumber keamanan menyatakan drama penyanderaan telah berakhir bersama dengan terbunuhnya dua penyerang. Namun kementrian keamanan mengatakan pria bersenjata terus bertahan melawan pasukan khusus di lantai atas gedung berlantai tujuh.
Pasukan khusus Mali, Perancis dan AS terlibat dalam pertempuran di hotel tersebut dan menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengakhiri penyanderaan.
"Para penyerang tidak lagi memiliki sandera. Mereka berada di lantai atas. Mereka sendirian dengan pasukan khusus Mali yang mencoba untuk mengusir mereka," klaim juru bicara Amadou Sangho.
Seorang pejabat PBB mengatakan pasukan PBB melakukan penyisiran di hotel dan mengumpulkan 27 mayat.
Pasukan PBB melihat 12 mayat di ruang bawah tanah hotel dan 15 lainnya di lantai dua, ujar pejabat PBB kepada Reuters dengan kondisi anonimitas. Dia menambahkan bahwa pasukan PBB masih membantu pemerintah Mali melakukan penyisiran di hotel.
Seorang pria yang bekerja untuk parlemen Belgia termasuk di antara yang tewas.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kolonel Salif Traore mengatakan orang-orang bersenjata telah meledakknya penghalang keamanan pada pukul 07.00 waktu setempat dan melepaskan tembakan sambil meneriakkan "Allahu Akbar!"
Serangan ini merupakan tamparan di wajah Perancis yang telah menempatkan 3.500 tentara di Mali utara dengan dalih mencoba "memulihkan" stabilitas setelah etnis Tuareg melakukan pemberontakan terhadap pemerintah pada tahun 2012.
Tembakan terdengar saat penyerang melewati kamar-kamar hotel, lantai demi lantai, ujar sumber keamanan dan seorang saksi mata kepada Reuters.
Beberapa orang dibebaskan oleh penyerang setelah menunjukkan mereka bisa melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an dan yang lainnya berhasil melarikan diri atau dibawa oleh pasukan keamanan.
Salah satu sandera, seorang selebritis Sekouba "Bambino" Diabate, mengatakan ia mendengar dua dari penyerang berbahasa Inggris.
"Kami mendengar suara tembakan yang datang dari ruang tunggu. Saya tidak berani pergi keluar kamar karena saya merasa suara seperti itu bukan dari tembakan pistol, tapi dari tembakan senjata militer," ujar Diabate kepada Reuters.
Serangan di hotel yang terletak di pusat kota dan dekat dengan pusat pemerintahan dan kantor-kantor diplomatik, datang seminggu setelah serangan Paris yang menewaskan 130 orang, menimbulkan kekhawatiran bahwa warga Perancis sedang ditargetkan.
Dua belas awak pesawat Air France berada di hotel tersebut, namun semuanya telah keluar dari hotel dengan aman, ujar maskapai nasional Perancis.
Seorang pejabat Turki mengatakan lima dari tujuh staf Turkish Airline juga telah berhasil melarikan diri. Kantor berita resmi Cina, Xinhua mengatakan tiga dari 10 wisatawan Cina yang disandera telah diselamatkan.
Wilayah utara Mali pernah dikuasai oleh Mujahidin Al-Qaeda pada tahun 2012. Namun mereka menarik diri setelah Perancis meluncurkan operasi militer di sana. Namun kekerasan sporadis terus berlanjut di sabuk tengah Mali hingga mencapai selatan Sahara dan di Bamako.
Salah seorang sumber keamanan mengklaim sebanyak 10 orang bersenjata menyerbu gedung, meskipun perusahaan keamanan yang disewa hotel, Rezidor Group, mengatakan bahwa hanya dalah 2 penyerang.
Al-Murobitun telah mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan termasuk serangan terhadap sebuah hotel di kota Sevare pada Agustus lalu yang menewaskan 17 orang termasuk 5 staf PBB.
Menurut laporan Al Jazeera yang memperoleh rekaman dari Al-Murobitun mengatakan bahwa mereka hanya akan melepaskan sandera jika anggotanya dibebaskan dari penjara Bamako dan agresi terhadap rakyat di Mali utara dihentikan. Al-Murobitun mengatakan akan merilis pernyataan baru ketika insiden berakhir.
Laporan-laporan mengatakan para penyerang memasuki hotel dengan kendaraan yang memiliki nomor plat diplomatik, sehingga mendapatkan akses mudah. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Setelah dua tentara tewas dalam serangan di barak militer, seorang imam Bosnia seru otoritas untuk memerangi "ekstrimis" dengan kekuatan Posted: 20 Nov 2015 03:05 PM PST SARAJEVO (Arrahmah.com) - Seorang imam Bosnia pada Jum'at (20/11/2015) menyeru pemerintah menghentikan "ekstrimisme" dengan kekuatan setelah dua anggota militer di negara itu ditembak mati di dekat barak militer.
Dua tentara tewas pada Rabu (18/11) malam ketika seorang pria menyerang mereka dengan senapan otomatis di dekat barak di Sarajevo sebelum ia membunuh dirinya sendiri.
"Saya mendesak otoritas untuk menghentikan secara paksa (tindakan) mereka yang menyebarkan kebencian dan seruan teror," ujar Mufti Husein Kavazovic dalam khutbah yang disampaikan di hadapan jamaahnya di Masjid Agung di Sarajevo, lansir AFP.
"Penjahat tidak mewakili siapa pun dari iman dan di atas semua, mereka bukan milik masyarakat kita yang baik dan penuh damai. Memiliki belas kasihan untuk mereka adalah sebuah dosa," ujarnya.
"Sekarang penting bahwa kita semua harus bangkit dan tidak membiarkan kejahatan untuk menaklukkan kita."
Otoritas Bosnia mengklaim bahwa penyerang tentara pada Rabu malam memiliki keterkaitan dengan kelompok "ekstrimis" dan bahwa serangan itu hampir pasti adalah aksi "teroris" (baca: dilakukan oleh Muslim). Meskipun hasil penyelidikan belum mengungkapkan apapun dan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Muslim membentuk sekitar 40 persen dari jumlah penduduk Bosnia yang mencapai 3,8 juta orang sedangkan sisanya dari negara Balkan ini kebanyakan Ortodoks Serbia atau Katolik. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Hujan dan angin melanda Mekkah, crane di Masjidil Haram tetap kokoh tertambat Posted: 20 Nov 2015 04:00 AM PST MEKKAH (Arrahmah.com) - Crane yang digunakan dalam proyek perluasan Masjidil Haram tetap kokoh tertambat selama hujan deras dan badai melanda Mekkah, pada Selasa (17/11/2015), surat kabar Mekkah melaporkan. Sebagaimana dilansir oleh Saudi Gazette, Kamis (19/11), seorang arsitek dari perusahaan konstruksi untuk perluasan Masjidil Haram mengatakan bahwa peraturan keselamatan dan keamanan baru telah diterapkan setelah insiden kecelakaan fatal berupa runtuhnya crane yang terjadi pada musim haji. "Konstruksi proyek tetap berlangsung selama cuaca yang tidak stabil. Namun, langkah-langkah keamanan telah diambil untuk memastikan bahwa semua kegiatan konstruksi dilakukan dengan cara yang aman bagi pekerja dan warga sipil," katanya. Departemen Tenaga Kerja telah memerintahkan bahwa crane tidak boleh berada pada sudut 90 derajat selama cuaca yang tidak stabil. "Selama badai yang terjadi pada Selasa, semua crane dipasang pada sudut 30 derajat. Tim konstruksi sebelumnya telah dinformasikan tentang adanya badai oleh Kepala Meteorologi dan Lingkungan," kata arsitek itu. Dia mengatakan bahwa komite pengawas telah dibentuk untuk memantau kegiatan konstruksi selama kondisi cuaca yang tidak stabil. Kepala Komiter Arsitek , Kamar Dagang dan Industri Mekkah, Yahya Kowshak, mengatakan bahwa peraturan keselamatan dan keamanan harus diterapkan sepanjang waktu. "Cranes jangan didirikan bila tidak digunakan. Pengawasan diperlukan selama konstruksi. Tindakan pencegahan yang tepat harus selalu diterapkan untuk menghindari kelalaian," kata Kowshak. (ameera/arrahmah.com) |
Intifada III: 2 orang "Israel" tewas, 2 orang luka-luka di Tel Aviv dalam serangan penikaman Posted: 20 Nov 2015 03:00 AM PST TEL AVIV (Arrahmah.com) - Dua warga "Israel" dilaporkan tewas dan dua terluka, pada Kamis (19/11/2015), dalam serangan penikaman yang terjadi di selatan Tel Aviv, menurut laporan polisi "Israel" dan petugas medis. Sebagaimana dilansir oleh IMEMC, juru bicara polisi "Israel", Luba al-Samri, mengatakan bahwa serangan penikaman itu terjadi di gedung Panorama, di jalan Ben Tsavi, menyebabkan satu orang "Israel" yang berusia sekitar 20 tahun tewas di lokasi kejadian. Satu orang "Israel" yang terluka kritis meninggal tak lama setelah di bawa ke rumah sakit Ichelov Tel Aviv, ungkap al-Samri. Dua orang lainnya juga terluka dalam serangan itu, kata layanan darurat "Israel" Magen David Adom. Polisi "Israel" mengatakan bahwa tersangka berusaha memasuki sebuah Sinagog di dalam gedung itu, tapi dicegat oleh warga. Dua tersangka yang berbeda diyakini telah menikam orang "Israel", salah satunya adalah orang Palestina dari Dura yang ditangkap oleh warga sipil "Israel", kata juru bicara polisi. Penduduk setempat mengidentifikasi penyerang sebagai Raed Muhammad Jabara Al-Masalma, dari desa Beit Awwa, sebelah barat Hebron. Polisi menahan tersangka, yang terluka ketika pasukan tiba di lokasi kejadian, al-Samri menambahkan. Tersangka yang lain dilaporkan melarikan diri dari lokasi kejadian, menurut saksi. Al-Samri mengatakan bahwa insiden itu sedang diselidiki. Media "Israel" melaporkan bahwa tersangka orang Palestina itu telah mendapatkan izin untuk memasuki "Israel" bulan lalu. Serangkaian serangan telah dilakukan oleh orang Palestina terhadap tentara dan warga sipil "Israel" sejak awal bulan lalu, menyebabkan sedikitnya 15 orang "Israel" tewas. (ameera/arrahmah.com) |
Zara memecat manajer Perancis yang melarang Muslimah masuk ke dalam tokonya Posted: 20 Nov 2015 01:30 AM PST PARIS (Arrahmah.com) - Zara, merk fashion ternama asal Spanyol, telah memecat dua karyawan dari toko Perancis pada Selasa (17/11/2015) setelah kemarahan para netizen di sosial media atas tindakan rasis dengan melarang seorang Muslimah berjilbab masuk ke dalamnya.
"Mentalitas seperti ini tidak pernah terdengar di Zara dan tidak pernah diberikan instruksi untuk bertindak dengan cara seperti ini," kata Jean-Jacques Salaun, kepala toko Zara Perancis.
Salaun mengatakan, seorang penjaga keamanan di toko Zara yang terletak di Plaisir, barat Paris, meminta Muslimah itu untuk membuka hijabnya. Ketika wanita itu menolak, dia tidak diizinkan masuk.
Seperti dilansir World Bulletin (20/11), hukum Perancis melarang Muslimah untuk mengenakan cadar, hanya boleh menggunakan jilbab yang menutup rambut.
Video insiden ini telah diposting di sosial media, dan menyerukan pemboikotan.
(fath/arrahmah.com) |
Dua tentara Bosnia tewas dalam serangan di dekat barak militer di Sarajevo Posted: 20 Nov 2015 01:03 AM PST SARAJEVO (Arrahmah.com) - Dua tentara Bosnia tewas pada Rabu (18/11/2015) malam ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dekat sebuah barak militer di Sarajevo, ujar polisi seperti dilansir WB pada Kamis (19/11).
Pria yang dipersenjatai dengan senapan otomatis kemudian bunuh diri saat polisi mengepung rumahnya di pinggiran kota, masih menurut klaim polisi.
Enes Omeragic melepaskan tembakan di dekat pangkalan di lingkungan Rajlovac sebelum menembaki sebuah bus yang melukai pengemudi dan dua penumpang, ujar juru bicara polisi Sarajevo.
Motif serangan tersebut tidak diketahui tetapi Bosnia mengumumkan tingkat keamanan di pangkalan militer di seluruh negeri akan ditingkatkan. (haninmazaya/arrahmah.com) |
DCI: 16 anak Palestina dibunuh oleh pasukan "Israel" sejak awal Oktober Posted: 20 Nov 2015 12:31 AM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Pertahanan untuk Anak Internasional (DCI) Palestina mengonfirmasi bahwa pasukan Zionis "Israel" telah membunuh 16 anak Palestina dalam serangkaian serangan di seluruh wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza sejak Oktober lalu.
Jumlah anak Palestina yang telah gugur sejak awal tahun ini sebanyak 21 orang, ujar laporan Al Ray.
DCI Palestina menegaskan bahwa 16 anak Palestina telah gugur antara 5 Oktober sampai 10 November, 14 di antaranya gugur oleh tembakan langsung.
Organisasi ini juga melaporkan bahwa otoritas pendudukan "Israel" masih menahan enam jenazah anak Palestina yang diidentifikasi sebagai Eshaq Badran, Mustafa al- Khateeb, Hasan Manasrah, Mutaz Auwesat, Ahmed Aburub dan Sadeq Ghurebia.
Mereka juga mendokumentasikan bahwa pasukan Zionis menewaskan tiga anak dalam satu hari, pada 17 Oktober 2015, yaitu: Tareq Annatsha, Bayan Asaliya dan Mutaz Auwesat.
272 anak juga dilaporkan terluka oleh serangan pasukan Zionis sejak awal Oktober.
Direktur Investigasi untuk DCI Palestina, Aayd Abu Qutesha membantah klaim "Israel" yang menyatakan bahwa anak-anak tersebut dibunuh karena telah "melakukan serangan penusukan" dan menjelaskan bahwa pasukan "Israel" bisa menggunakan metode alternatif tanpa menggunakan peluru tajam. Pembunuhan tersebut menurutnya merupakan pembunuhan diluar hukum. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Brutal! Tentara Cina bunuh belasan orang di Xinjiang termasuk perempuan dan anak-anak yang diklaim terkait penyerangan mematikan di tambang batu bara Posted: 20 Nov 2015 12:04 AM PST XINJIANG (Arrahmah.com) - Pasukan Cina telah membunuh 17 orang yang diklaim terkait dengan serangan mematikan di sebuah tambang batu bara di wilayah Xinjiang, ujar sebuah laporan.
Laporan yang dikeluarkan oleh Radio Free Asia yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak, lansir BBC pada Rabu (18/11/2015).
Laporan tersebut muncul beberapa hari setelah polisi Cina memposting pesan di situs media sosial yang mengatakan bahwa mereka telah "berhasil" melakukan operasi di Xinjiang.
Selama tiga tahun terakhir Cina mengklaim bahwa mereka berperang melawan "teroris" di provinsi Xinjiang, dan selama periode tersebut ratusan Muslim gugur tanpa alasan yang jelas.
Etnis Muslim Uighur, kelompok minoritas yang tinggal di provinsi Xinjiang , Cina, telah merasakan diskriminasi selama bertahun-tahun. Tekanan oleh otoritas Cina terhadap mereka telah memprovokasi kekerasan.
Operasi oleh pasukan Cina datang setelah serangan di tambang batu bara Sogan di Aksu yang menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai 50 lainnya, ujar laporan Radio Free Asia.
Rincian serangan yang terjadi pada 18 September lalu masih belum jelas dan belum dilaporkan oleh media Cina karena otoritas Cina memberlakukan pembatasan ketat terkait informasi mengenai apa yang terjadi di Xinjiang.
Sejak saat itu, polisi Cina melakukan perburuan terhadap pelaku serangan.
"Semua 'teroris' tewas pada hari ke-56 dalam operasi pengejaran di kawasan itu," Departemen Keamanan Publik Cina mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 14 November di situsnya. Tetapi pengumuman tersebut tidak memberikan rincian mengenai operasi dan telah dihapus tak lama setelah diposting. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Puluhan petani zaitun gugur dalam serangan bom barel di selatan Daraa, Suriah Posted: 19 Nov 2015 11:33 PM PST DARAA (Arrahmah.com) - Sedikitnya 25 orang gugur pada Kamis (19/11/2015) dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan bom barel di kota yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah di provinsi Daraa, Suriah selatan, ujar laporan aktivis Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl.
Serangan udara oleh rezim Nushairiyah tersebut telah membunuh 25 petani, menargetkan pabrik zaitun utama di kota Sheikh Miskeen di Daraa.
Perang Suriah yang pecah sejak Maret 2011, menurut laporan PBB telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang sementara empat juta lainnya melarikan diri dari negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |