Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Jumlah warga "Israel" yang mengunjungi klinik kesehatan mental meningkat 100%

Posted: 22 Oct 2015 05:03 PM PDT

Tentara Zionis "Israel". (Foto: Anadolu)

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Jumlah warga "Israel" yang mengunjungi klinik kesehatan mental telah meningkat 100% dalam beberapa hari, ujar laporan harian Maariv pada Rabu (21/10/2015).

Alasan kenaikan ini, menurut laporan tersebut adalah ketegangan yang berlangsung dan bentrokan antara demonstran Palestina dengan tentara Zionis. Palestina merespon pendudukan "Israel", pembunuhan dan pelanggaran hak-hak mereka dengan perlawanan yang cukup sengit, termasuk menikam acak warga "Israel".

Menurut seorang pejabat di klinik kesehatan mental, klinik mendekati tahap runtuhnya psikologis "Israel".

"Semua staf kami bekerja dan sudah mulai berurusan dengan warga seolah-olah kami hidup di masa perang nyata," jelasnya.

"Kami mendapatkan pasien dari semua latar belakang, orang-orang normal, tentara, pemuda dan orang tua. Semua orang mengeluh tentang peningkatan jumlah penusukan dan percobaan serangan." (haninmazaya/arrahmah.com)

Rezim Nushairiyah yang didukung Rusia melancarkan 40 serangan udara pengecut di Homs

Posted: 22 Oct 2015 04:04 PM PDT

Pejuang Suriah di pedesaan utara Homs

HOMS (Arrahmah.com) - Jet tempur rezim Nushairiyah Suriah dan Rusia telah melancarkan lebih dari 40 serangan di utara Homs pada Kamis (22/10/2015), ujar laporkan aktivis lokal.

Tentara rezim yang juga didukung oleh pasukan dari Iran dan milisi Syiah asal Libanon "Hizbullah", telah melancarkan serangkaian serangan darat di barat dan barat laut Suriah sejak Rusia memulai kampanye udaranya pada 30 September lalu.

Situs berita Zaman Alwasl mengatakan bentrokan masih berlangsung di Homs ketika kampanye udara berfokus di kota Talbiseh dan Teir Malla.

Sementara itu, pejabat Departemen Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov pada Kamis (22/10) membantah tuduhan yang mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan bom cluster di wilayah pemukiman penduduk di Suriah. Namun bantahan mereka tidak disertai argumen apapun.

Hampir 80 persen serangan Rusia menargetkan daerah yang tidak dikuasai Daulah Islam (dulu dikenal ISIS), meskipun Rusia mengklaim kampanye udara mereka bertujuan untuk mengalahkan ISIS.

Sisi pedesaan utara Homs menjadi wilayah terparah yang sering ditargetkan oleh serangan Rusia di mana lebih dari 370 orang telah tewas dalam serangan udara, kelompok pemantau perang Suriah mengatakan.

Pada Rabu (21/10), delapan faksi pejuang yang beroperasi di pedesaan utara Homs membentuk unit militer untuk menghentikan kemajuan tentara rezim dan sekutu mereka.

Pejuang Suriah mencari koordinasi lebih pada pertempuran darat setelah menghadapi serangan udara dan serangan darat yang besar dari loyalis Bashar Asad, pemimpin rezim Nushairiyah Suriah yang pada Selasa (20/10) terbang ke Moskow dan secara pribadi diterima oleh Vladimir Putin dalam kunjungan mendadak yang memperlihatkan bagaimana Rusia telah menjadi pemain utama dalam perang Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)

MUI menilai pernyataan Luhut terkait tragedi Tolikara sangat diskriminatif

Posted: 22 Oct 2015 08:42 AM PDT

Masjid Baitul Muttaqin, puluhan kios dan rumah warga Muslim di Karubaga, Tolokara Papua   dibakar teroris Kristen dai Gereja Injili Di Indoneisa (GIDI) Jumat, 1 Syawal 1436 H

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, terkait tragedi Tolikara sangat diskriminatif.

Dalam wawancara dengan Majalah Tempo Edisi 19-25 Oktober 2015, Luhut kasus kerusuhan di Tolikara sudah selesai. Padahal masih banyak sejumlah persoalan yang belum dituntaskan aparat negara seperti mengungkap otak pelaku intoleransi di Tolikara

"Pernyataan tersebut terburu-terburu, tidak sesuai dengan fakta, tidak benar, dan diskriminatif," ujar Ketua MUI Dr. Yusnar Yusuf MS dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015), lansir Islampos.com.

Terkait, Wasekjen MUI Najamuddin Ramli melihat Luhut sebagai Menko Polhukam seakan-akan tidak mengerti substansi permasalahan yang terjadi di Tolikara dan menganggap enteng tindakan intoleransi kelompok GIDI di Tolikara.

"Kita juga mendengar teroris yang menyerang shalat Id justru menjadi tahanan kota. Di satu sisi, dalam kasus Singkil banyak orang dijadikan tersangka, dan hukum ditegakkan."

Oleh karena itu MUI mendesak agar Luhut Binsar Panjaitan jangan memudah-mudahkan persoalan, karena masalah Tolikara belum tuntas dan otak intelektualnya belum ditemukan.

"Ini tragedi," tukas Najamuddin.

(azm/arrahmah.com)

MUI Jabar: "Syi'ah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam"

Posted: 22 Oct 2015 08:00 AM PDT

Surat MUI Provinsi Jawa Barat

BANDUNG (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menegaskan bahwa ajaran Syiah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam. Hal ini dinyatakan dalam surat MUI, Nomor 643/MUI-JB/X/2015 yang ditujukan kepada Pembela Ahlussunnah (PAS)

"Adapun sikap Majelis Ulama Islam (MUI ) Provinsi Jawa Barat terhadap aliran Syi'ah sudah sangat jelas yaitu " Syi'ah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam yang telah diperkuat oleh sepuluh kriteria aliran sesat" yang telah ditetapkan dalam RAKERNAS MUI tahun 2007 di Jakarta. Pendapat ini sesuai dengan isi buku " MENGENAL & MEWASPADAI PENYIMPANGAN SYI'AH DI INDONESIA" yang diterbitkan oleh Mui Pusat.( Bandung 19 Oktober 2015/6 Muharam 1437 H)," demikian tulis surat MUI yang ditandatangani H.M Rafani Akhyar, Drs, M.SI.

Surat yang ditandatangani di Bandung tertanggal 19 Oktober 2015/6 Muharram 1437 itu juga berisi dukungan, yakni sangat memahami dan menghargai sikap PAS yang mengkhawatirkan berkembangnya aliuran Syiah di Jawa Barat khusunya dan di Indonesia pada umumnya.

"Yang bisa menimbulkan konflik di kalangan umat Islam dan juga merupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena aliran Syiah dimanapun berada mereka memiliki cita-cita untuk menditrikan nergara Islam versi mereka," tulis surat MUI Jabar.

Sebagai bentuk dukungan ummat Islam kepada MUI Jabar maka dibentangkan spanduk penolakan ritual Asyuro Syiah di Jl. Babakan Sari, Kiaracondong Bandung. Adapun pemasangan spanduk penolakan syiah di wilayah Kiaracondong.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Intifadah III: Pemuda Palestina ditembak mati setelah tikam tentara "Israel"

Posted: 22 Oct 2015 04:50 AM PDT

Seorang warga Palestina ditembak mati di dekat Ramallah setelah diduga menyerang seorang tentara "Israel" dan pemukim di dekat pemukiman ilegal di distrik Ramallah.

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Kebrutalan tentara "Israel" di Palestina membuat para pemuda Palestina bangkit melakukan perlawanan. Mereka memburu pemukim Yahudi dan tentara biadab "israel", walau para pemuda Palestina itu tahu bahwa resikonya adalah mereka akan ditembak mati.

Akibat serangan yang dilancarkan oleh pemuda Palestina, pasukan "Israel" dan pemukim Yahudi yang sudah mengidap paranoid itu semakin ketar ketir dan kalap. Bangsa yang takut mati itu berhadapan dengan bangsa Palestin yang mencintai syahid.

Sebagamana dilansir oleh Ma'an News Agency, Kamis (21/10/2015), seorang pemuda Palestina ditembak mati di dekat Ramallah setelah diduga menyerang seorang tentara "Israel" dan pemukim Yahudi di dekat pemukiman ilegal Adamdi distrik Ramallah.

Militer "Israel" mengkonfirmasi bahwa seorang prajurit "Israel" yang dilaporkan berusia 19 tahun mengalami luka parah. Laporan sebelumnya menduga bahwa korban adalah pemukim sipil.

Polisi "Israel" mengatakan bahwa tersangka menikam tentara "Israel" di leher dan kemudian pemuda Palestina itu ditembak mati oleh pasukan "Israel".

Seorang tersangka kedua ditahan di tempat kejadian dan kawasan itu tertutup, polisi menambahkan.

Pejbat Palestina mengidentifikasi tersangka sebagai Mutaz Atallah Qassem, (22), dari kota al-Eizariya.

Sebelumnya, pasukan "Israel" menembak dan melukai warga Palestina yang diidentifiasi Ahmad Noor, (15), setelah mengklaim bahwa warga Palestina itu merencanakan serangan di pemukiman di Nablus.

Laporan media "Israel" mengatakan bahwa ada serangan mobil di kota Silwad yang melukai seorang perwira polisi "Israel".

Sebagaimana dilansir di FB bang Abdillah Onim, hingga hari ini, Kamis (22/10), api Intifadha III masih di gelorakan oleh rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di wilayah Gaza.

Menurut bang Onim, operasi kesyahidan dengan menggorok Yahudi, menikam Yahudi, menabrak Yahudi dengan mobil makin marak di lakukan oleh rakyat Palestina.

Begitu juga pihak Yahudi kian gencar melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, bahkan tanpa sebab.

Info resmi yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa sejak pecah Intifadha III hingga hari ini Kamis 22 oktober 2015 tercatat 53 orang warga Palestina Syahid, 11 diantaranya anak-anak dan lebih dari 5.500 orang mengalami luka-luka.

Semoga yang tewas tergolong syahid dan yang terluka diberi kesembuhan oleh Allah swt, Amin, tulis bang Onim di Facebook.

(ameera/arrahmah.com)

Islamofobia di London terjadi lagi: Seorang muslim tua yang mengidap disabilitas diserang secara lisan di bus London

Posted: 22 Oct 2015 02:05 AM PDT

Seorang pria terlibat dalam serangan rasis terhadap seorang pria tua asal Turki. (Foto: Youtube)

LONDON (Arrahmah.com) - Sebuah video menampilkan seorang ayah dengan kereta dorong bayi melemparkan komentar rasis dan Islamofobia kepada seorang pria tua di bus London, lansir International Business Times pada Senin (19/10/2015).
Video tersebut diunggah ke YouTube oleh organisasi Mendokumentasikan Penindasan Terhadap Muslim (DOAM). Dalam video tersebut terlihat pria itu berteriak kepada pria Turki sebelum akhirnya mengambil secara paksa tongkat milik pria tua dan melemparkannya keluar dari bus.
Video tersebut disebarkan secara luas di media sosial, Minggu (18/10) malam dan telah dilihat lebih dari 40.000 kali dalam 24 jam.
Tidak jelas apa yang memicu insiden itu, pelaku rasis itu berteriak kepada orang tua untuk "kembali ke Turki" serta berteriak dengan menggunakan kata-kata kotor dan mengancam akan "memasukkan p***s babi" ke mulut pria tua itu. Dia juga menghasut kekerasan seksual terhadap istri pria tua itu.
Polisi Metropolitan dan Transportasi untuk London (TfL) dituntut untuk memperhatikanj insiden itu, yang sebelumnya juga seorang wanita ditangkap karena melakukan serangan Islamofobia yang sama di bus London pekan lalu.
Simone Joseph (36), yang juga memiliki anak yang bersamanya di kereta dorong bayi melakukan serangan rasisnya terhadap kelompok wanita Muslim. Joseph mengancam akan menyakiti salah satu muslimah yang sedang hamil secara fisik, dan menyebut mereka sebagai "pelacur ISIS".
Hampir 30.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan TfL untuk mengatasi kejahatan rasial yang berkenaan dengan insiden Islamofobia di London.
Orang-orang juga mengkritik keras para sopir bus karena tidak menyuruh pelaku rasis turun dari bus atau memanggil polisi.
Petisi tersebut menuntut TfL agar melatih staf mereka untuk mencegah agar insiden seperti tidak terjadi lagi di lain waktu.

Jet tempur AS alami kecelakaan di Inggris, seorang pilot tewas

Posted: 22 Oct 2015 01:19 AM PDT

Jet tempur Super Hornet F-18

ELY (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat tempur AS mengalami kecelakaan di Inggris timur pada Rabu (21/10/2015) dan menewaskan seorang pilot, ujar laporan media lokal.

Polisi Cambridgeshire mengonfirmasi kematian pilot tersebut, lansir WB pada Rabu (21/10).

Jet tempur Hornet F-18 terjatuh di lahan pertanian di dekat kota Ely, enam kilometer dari pangkalan udara Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), Mildenhall, di mana unit dan personil angkatan udara AS berbasis.

Seorang wartawan Eastern Daily, harian lokal, mengatakan bahwa sang pilot tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada pukul 10.30 waktu setempat. Namun tidak ada laporan mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pesawat tersebut dalam perjalanan ke Amerika Serikat setelah kembali dari misi mereka di Timur Tengah.

Polisi menutup lokasi kejadian di mana pesawat tersebut terjatuh. Dua regu pemadam kebakaran dan tim penyelamat hadir di lokasi kejadian meskipun tidak ada tanda-tanda aksi pemadam kebakaran.

Kecelakaaan tersebut terjadi satu tahun setelah jet tempur AS lainnya yang berbasis di Lakenheath, jatuh di sebuah lapangan di utara basis militer selama latihan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Imarah Islam Afghanistan kembali menguasai beberapa distrik di Afghanistan barat

Posted: 22 Oct 2015 12:31 AM PDT

Peta provinsi Herat, Afghanistan barat

HERAT (Arrahmah.com) - Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan telah menyerbu pusat distrik Ghoryan di provinsi Herat pada Rabu (21/10/2015), ujar laporan Voice of Jihad, situs resmi IIA berbahasa Inggris.

Mujahidin IIA melancarkan serangan terkoordinasi di pusat administrasi distrik Ghoryan dan markas kepolisian.

Laporan menambahkan bahwa pusat pemerintahan, markas polisi dan semua gedung pemerintah telah dikuasai oleh Mujahidin. Tiga kendaraan musuh telah hancur dalam pertempuran sementara dua sepeda motor dan jumlah yang cukup besar dari peralatan militer telah disita.

Menurut saksi mata, Mujahidin IIA telah memasuki pusat distrik. Sejumlah toko terbakar dan Mujahidin telah membakar setidaknya satu pos pemeriksaan di distrik tersebut. Pertempuran meletus di pasar dan tidak ada informasi mengenai kemungkinan korban yang jatuh, lansir LWJ.

Ghoryan adalah distrik kedua yang jatuh ke tangan IIA di Afghanistan barat dalam tiga hari terakhir. Pada 18 Oktober, mereka menguasai distrik Ghormach di provinsi Faryab. Hal ini kemudian dibenarkan oleh pejabat boneka Afghanistan.

IIA kini mengontrol 36 distrik dan memperjuangkan 36 distrik lainnya, menurut data yang disimpulkan oleh LWJ. (haninmazaya/arrahmah.com)

Kembali salah sasaran, polisi "Israel" tembak mati orang Yahudi

Posted: 22 Oct 2015 12:05 AM PDT

Pasukan "Israel" menembak mati seorang warga "Israel yang dikira orang Palestina.

YERUSALEM (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menembak dan membunuh seorang pria Yahudi di pusat Yerusalem kemarin, Rabu (21/10/2015), setela salah mengira bahwa pria itu adalah warga Palestina, polisi dan media "Israel" melaporkan.

Sebagaimana dilansir oleh oleh Ma'an News Agency, media "Israel" mengatakan bahwa pria Yahudi itu ditembak setelah ia berusaha mengambil senjata dari pasukan keamanan "Israel" setelah adu argumen. Pria itu diidentifikasi sebagai Yahudi-Israel dari kartu identitasnya.

Laporan lainnya mengatakan bahwa seorang penjaga keamanan menembak pria itu setelah perselisihan saat ia turun dari bus di pusat Yerusalem.

Pasukan "Israel" telah menewaskan sedikitnya 47 warga Palestina sejak awal bulan ini, banyak di antaranya yang dibunuh melalui "eksekusi ekstra-yudisial" oleh pasukan "Israel", yang telah didesak oleh para pejabat "Israel" untuk menembak mati di tempat warga Palestina yang diduga ingin menyerang.

Pada Ahad, seorang pria Eritrea ditembak dan dibunuh setelah dicurigai sebagai penyerang kedua selama penembakan di stasiun bus Bersyeba di "Israel" selatan.

Pria itu diidentifikasi sebagai Haftom Zarhum, (29), dan sedang melakukan perjalanan menuju Bersyeba untuk mendapatkan visa.

Rekaman video menunjukkan Zarhum diserang dan ditendang kepalanya saat ia terkapar di tanah dengan besrsimbah darah. Mereka juga melemparkan beberapa bangku ke arahnya saat massa bringas "Israel" mengelilingi tubuhnya.

Pekan lalu di "Israel" utara seorang "Israel" menikam dan melukai seorang "Israel" lainnya setelah dilaporkan dia salah sasaran dan mengira orang yang ditikam itu adalah orang Palestina.

(ameera/arrahmah.com)

Ahmad si pembuat jam mendapat beasiswa untuk belajar di Qatar

Posted: 21 Oct 2015 11:58 PM PDT

Foto: pamelageller.com

TEXAS (Arrahmah.com) - Seorang anak Amerika ditangkap karena membawa jam buatannya sendiri ke sekolah Texas, yang secara keliru dianggap bom, terbang ke Qatar setelah menerima tawaran beasiswa untuk belajar di sana, lansir Al-Jazeera pada Rabu (21/10/2015).
Keluarga Ahmad Muhammad mengumumkan rencana kepergian Ahmad dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/10), beberapa jam setelah ia berada di Gedung Putih dalam acara malam astronomi yang diselenggarakan Presiden Barack Obama.
Anak berkacamata itu menjadi sensasi global setelah penangkapan atas dirinya pada September, yang banyak orang percaya bahwa penangkapan tersebut dipengaruhi oleh prasangka buruk terhadap agama Islam.
Ahmad menerima tawaran dari Qatar Foundation untuk belajar di Young Innovators Programme.
"Ini berarti, bahwa kita, sebagai sebuah keluarga, akan pindah ke Qatar di mana Ahmad akan menerima beasiswa penuh untuk pendidikan menengah dan sarjana," kata keluarganya dalam satu pernyataan.
Ahmad mengunjungi Doha pada awal bulan dan telah mengadakan tur di seluruh dunia, mengunjungi sejumlah pejabat asing, termasuk Presiden Sudan, Omar al-Bashir, menurut media Sudan.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Qatar Foundation pada Selasa mengatakan bahwa Young Innovators Programme akan "mendorong para penerima beasiswa untuk mengikuti aspirasi mereka dalam pendidikan sekaligus mendorong budaya inovasi dan kreativitas".
Dikutip dalam pernyataan Qatar Foundation, Ahmad mengatakan, "Saya benar-benar terkesan dengan tawaran Qatar Foundation dan kampus tersebut benar-benar keren."
"Saya akan bertemu anak-anak lain yang juga benar-benar tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya pikir saya akan belajar banyak dan juga banyak bersenang-senang di sana."
Di Gedung Putih pada Senin malam (19/10), Obama sempat bertemu Ahmad saat ia berjabat tangan dengan si bocah pembuat jam pada acara tersebut, dan memberikan Ahmad sebuah pelukan.
Pada saat penangkapan, Obama menulis pesan dukungan untuk Ahmad dalam Twitter-nya, yang berbunyi: "Jam yang keren, Ahmad! Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih? Kami harus menginspirasi banyak anak-anak seperti kamu untuk menyukai ilmu sains. Itulah yang membuat Amerika hebat. "
"Ini benar-benar menakjubkan, dan adalah sebuah kehormatan menemui Presiden Obama," kata Ahmad di Twitter setelah bertemu Obama.