Arrahmah.Com |
- Jumlah warga "Israel" yang mengunjungi klinik kesehatan mental meningkat 100%
- Rezim Nushairiyah yang didukung Rusia melancarkan 40 serangan udara pengecut di Homs
- MUI menilai pernyataan Luhut terkait tragedi Tolikara sangat diskriminatif
- MUI Jabar: "Syi'ah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam"
- Intifadah III: Pemuda Palestina ditembak mati setelah tikam tentara "Israel"
- Islamofobia di London terjadi lagi: Seorang muslim tua yang mengidap disabilitas diserang secara lisan di bus London
- Jet tempur AS alami kecelakaan di Inggris, seorang pilot tewas
- Imarah Islam Afghanistan kembali menguasai beberapa distrik di Afghanistan barat
- Kembali salah sasaran, polisi "Israel" tembak mati orang Yahudi
- Ahmad si pembuat jam mendapat beasiswa untuk belajar di Qatar
Jumlah warga "Israel" yang mengunjungi klinik kesehatan mental meningkat 100% Posted: 22 Oct 2015 05:03 PM PDT TEL AVIV (Arrahmah.com) - Jumlah warga "Israel" yang mengunjungi klinik kesehatan mental telah meningkat 100% dalam beberapa hari, ujar laporan harian Maariv pada Rabu (21/10/2015). |
Rezim Nushairiyah yang didukung Rusia melancarkan 40 serangan udara pengecut di Homs Posted: 22 Oct 2015 04:04 PM PDT HOMS (Arrahmah.com) - Jet tempur rezim Nushairiyah Suriah dan Rusia telah melancarkan lebih dari 40 serangan di utara Homs pada Kamis (22/10/2015), ujar laporkan aktivis lokal. |
MUI menilai pernyataan Luhut terkait tragedi Tolikara sangat diskriminatif Posted: 22 Oct 2015 08:42 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, terkait tragedi Tolikara sangat diskriminatif. Dalam wawancara dengan Majalah Tempo Edisi 19-25 Oktober 2015, Luhut kasus kerusuhan di Tolikara sudah selesai. Padahal masih banyak sejumlah persoalan yang belum dituntaskan aparat negara seperti mengungkap otak pelaku intoleransi di Tolikara "Pernyataan tersebut terburu-terburu, tidak sesuai dengan fakta, tidak benar, dan diskriminatif," ujar Ketua MUI Dr. Yusnar Yusuf MS dalam konferensi pers di Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015), lansir Islampos.com. Terkait, Wasekjen MUI Najamuddin Ramli melihat Luhut sebagai Menko Polhukam seakan-akan tidak mengerti substansi permasalahan yang terjadi di Tolikara dan menganggap enteng tindakan intoleransi kelompok GIDI di Tolikara. "Kita juga mendengar teroris yang menyerang shalat Id justru menjadi tahanan kota. Di satu sisi, dalam kasus Singkil banyak orang dijadikan tersangka, dan hukum ditegakkan." Oleh karena itu MUI mendesak agar Luhut Binsar Panjaitan jangan memudah-mudahkan persoalan, karena masalah Tolikara belum tuntas dan otak intelektualnya belum ditemukan. "Ini tragedi," tukas Najamuddin. (azm/arrahmah.com) |
MUI Jabar: "Syi'ah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam" Posted: 22 Oct 2015 08:00 AM PDT BANDUNG (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menegaskan bahwa ajaran Syiah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam. Hal ini dinyatakan dalam surat MUI, Nomor 643/MUI-JB/X/2015 yang ditujukan kepada Pembela Ahlussunnah (PAS) "Adapun sikap Majelis Ulama Islam (MUI ) Provinsi Jawa Barat terhadap aliran Syi'ah sudah sangat jelas yaitu " Syi'ah telah menyimpang dari kemurnian ajaran Islam yang telah diperkuat oleh sepuluh kriteria aliran sesat" yang telah ditetapkan dalam RAKERNAS MUI tahun 2007 di Jakarta. Pendapat ini sesuai dengan isi buku " MENGENAL & MEWASPADAI PENYIMPANGAN SYI'AH DI INDONESIA" yang diterbitkan oleh Mui Pusat.( Bandung 19 Oktober 2015/6 Muharam 1437 H)," demikian tulis surat MUI yang ditandatangani H.M Rafani Akhyar, Drs, M.SI. Surat yang ditandatangani di Bandung tertanggal 19 Oktober 2015/6 Muharram 1437 itu juga berisi dukungan, yakni sangat memahami dan menghargai sikap PAS yang mengkhawatirkan berkembangnya aliuran Syiah di Jawa Barat khusunya dan di Indonesia pada umumnya. "Yang bisa menimbulkan konflik di kalangan umat Islam dan juga merupakan ancaman terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena aliran Syiah dimanapun berada mereka memiliki cita-cita untuk menditrikan nergara Islam versi mereka," tulis surat MUI Jabar. Sebagai bentuk dukungan ummat Islam kepada MUI Jabar maka dibentangkan spanduk penolakan ritual Asyuro Syiah di Jl. Babakan Sari, Kiaracondong Bandung. Adapun pemasangan spanduk penolakan syiah di wilayah Kiaracondong. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Intifadah III: Pemuda Palestina ditembak mati setelah tikam tentara "Israel" Posted: 22 Oct 2015 04:50 AM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Kebrutalan tentara "Israel" di Palestina membuat para pemuda Palestina bangkit melakukan perlawanan. Mereka memburu pemukim Yahudi dan tentara biadab "israel", walau para pemuda Palestina itu tahu bahwa resikonya adalah mereka akan ditembak mati. Akibat serangan yang dilancarkan oleh pemuda Palestina, pasukan "Israel" dan pemukim Yahudi yang sudah mengidap paranoid itu semakin ketar ketir dan kalap. Bangsa yang takut mati itu berhadapan dengan bangsa Palestin yang mencintai syahid. Sebagamana dilansir oleh Ma'an News Agency, Kamis (21/10/2015), seorang pemuda Palestina ditembak mati di dekat Ramallah setelah diduga menyerang seorang tentara "Israel" dan pemukim Yahudi di dekat pemukiman ilegal Adamdi distrik Ramallah. Militer "Israel" mengkonfirmasi bahwa seorang prajurit "Israel" yang dilaporkan berusia 19 tahun mengalami luka parah. Laporan sebelumnya menduga bahwa korban adalah pemukim sipil. Polisi "Israel" mengatakan bahwa tersangka menikam tentara "Israel" di leher dan kemudian pemuda Palestina itu ditembak mati oleh pasukan "Israel". Seorang tersangka kedua ditahan di tempat kejadian dan kawasan itu tertutup, polisi menambahkan. Pejbat Palestina mengidentifikasi tersangka sebagai Mutaz Atallah Qassem, (22), dari kota al-Eizariya. Sebelumnya, pasukan "Israel" menembak dan melukai warga Palestina yang diidentifiasi Ahmad Noor, (15), setelah mengklaim bahwa warga Palestina itu merencanakan serangan di pemukiman di Nablus. Laporan media "Israel" mengatakan bahwa ada serangan mobil di kota Silwad yang melukai seorang perwira polisi "Israel". Sebagaimana dilansir di FB bang Abdillah Onim, hingga hari ini, Kamis (22/10), api Intifadha III masih di gelorakan oleh rakyat Palestina baik di Tepi Barat maupun di wilayah Gaza. Menurut bang Onim, operasi kesyahidan dengan menggorok Yahudi, menikam Yahudi, menabrak Yahudi dengan mobil makin marak di lakukan oleh rakyat Palestina. Begitu juga pihak Yahudi kian gencar melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina, bahkan tanpa sebab. Info resmi yang dirilis oleh Kementrian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa sejak pecah Intifadha III hingga hari ini Kamis 22 oktober 2015 tercatat 53 orang warga Palestina Syahid, 11 diantaranya anak-anak dan lebih dari 5.500 orang mengalami luka-luka. Semoga yang tewas tergolong syahid dan yang terluka diberi kesembuhan oleh Allah swt, Amin, tulis bang Onim di Facebook. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 22 Oct 2015 02:05 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Sebuah video menampilkan seorang ayah dengan kereta dorong bayi melemparkan komentar rasis dan Islamofobia kepada seorang pria tua di bus London, lansir International Business Times pada Senin (19/10/2015). Video tersebut diunggah ke YouTube oleh organisasi Mendokumentasikan Penindasan Terhadap Muslim (DOAM). Dalam video tersebut terlihat pria itu berteriak kepada pria Turki sebelum akhirnya mengambil secara paksa tongkat milik pria tua dan melemparkannya keluar dari bus. Video tersebut disebarkan secara luas di media sosial, Minggu (18/10) malam dan telah dilihat lebih dari 40.000 kali dalam 24 jam. Tidak jelas apa yang memicu insiden itu, pelaku rasis itu berteriak kepada orang tua untuk "kembali ke Turki" serta berteriak dengan menggunakan kata-kata kotor dan mengancam akan "memasukkan p***s babi" ke mulut pria tua itu. Dia juga menghasut kekerasan seksual terhadap istri pria tua itu. Polisi Metropolitan dan Transportasi untuk London (TfL) dituntut untuk memperhatikanj insiden itu, yang sebelumnya juga seorang wanita ditangkap karena melakukan serangan Islamofobia yang sama di bus London pekan lalu. Simone Joseph (36), yang juga memiliki anak yang bersamanya di kereta dorong bayi melakukan serangan rasisnya terhadap kelompok wanita Muslim. Joseph mengancam akan menyakiti salah satu muslimah yang sedang hamil secara fisik, dan menyebut mereka sebagai "pelacur ISIS". Hampir 30.000 orang telah menandatangani petisi yang menyerukan TfL untuk mengatasi kejahatan rasial yang berkenaan dengan insiden Islamofobia di London. Orang-orang juga mengkritik keras para sopir bus karena tidak menyuruh pelaku rasis turun dari bus atau memanggil polisi. Petisi tersebut menuntut TfL agar melatih staf mereka untuk mencegah agar insiden seperti tidak terjadi lagi di lain waktu. (fath/arrahmah.com) |
Jet tempur AS alami kecelakaan di Inggris, seorang pilot tewas Posted: 22 Oct 2015 01:19 AM PDT ELY (Arrahmah.com) - Sebuah pesawat tempur AS mengalami kecelakaan di Inggris timur pada Rabu (21/10/2015) dan menewaskan seorang pilot, ujar laporan media lokal. |
Imarah Islam Afghanistan kembali menguasai beberapa distrik di Afghanistan barat Posted: 22 Oct 2015 12:31 AM PDT HERAT (Arrahmah.com) - Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengatakan telah menyerbu pusat distrik Ghoryan di provinsi Herat pada Rabu (21/10/2015), ujar laporan Voice of Jihad, situs resmi IIA berbahasa Inggris. |
Kembali salah sasaran, polisi "Israel" tembak mati orang Yahudi Posted: 22 Oct 2015 12:05 AM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" menembak dan membunuh seorang pria Yahudi di pusat Yerusalem kemarin, Rabu (21/10/2015), setela salah mengira bahwa pria itu adalah warga Palestina, polisi dan media "Israel" melaporkan. Sebagaimana dilansir oleh oleh Ma'an News Agency, media "Israel" mengatakan bahwa pria Yahudi itu ditembak setelah ia berusaha mengambil senjata dari pasukan keamanan "Israel" setelah adu argumen. Pria itu diidentifikasi sebagai Yahudi-Israel dari kartu identitasnya. Laporan lainnya mengatakan bahwa seorang penjaga keamanan menembak pria itu setelah perselisihan saat ia turun dari bus di pusat Yerusalem. Pasukan "Israel" telah menewaskan sedikitnya 47 warga Palestina sejak awal bulan ini, banyak di antaranya yang dibunuh melalui "eksekusi ekstra-yudisial" oleh pasukan "Israel", yang telah didesak oleh para pejabat "Israel" untuk menembak mati di tempat warga Palestina yang diduga ingin menyerang. Pada Ahad, seorang pria Eritrea ditembak dan dibunuh setelah dicurigai sebagai penyerang kedua selama penembakan di stasiun bus Bersyeba di "Israel" selatan. Pria itu diidentifikasi sebagai Haftom Zarhum, (29), dan sedang melakukan perjalanan menuju Bersyeba untuk mendapatkan visa. Rekaman video menunjukkan Zarhum diserang dan ditendang kepalanya saat ia terkapar di tanah dengan besrsimbah darah. Mereka juga melemparkan beberapa bangku ke arahnya saat massa bringas "Israel" mengelilingi tubuhnya. Pekan lalu di "Israel" utara seorang "Israel" menikam dan melukai seorang "Israel" lainnya setelah dilaporkan dia salah sasaran dan mengira orang yang ditikam itu adalah orang Palestina. (ameera/arrahmah.com) |
Ahmad si pembuat jam mendapat beasiswa untuk belajar di Qatar Posted: 21 Oct 2015 11:58 PM PDT TEXAS (Arrahmah.com) - Seorang anak Amerika ditangkap karena membawa jam buatannya sendiri ke sekolah Texas, yang secara keliru dianggap bom, terbang ke Qatar setelah menerima tawaran beasiswa untuk belajar di sana, lansir Al-Jazeera pada Rabu (21/10/2015). Keluarga Ahmad Muhammad mengumumkan rencana kepergian Ahmad dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/10), beberapa jam setelah ia berada di Gedung Putih dalam acara malam astronomi yang diselenggarakan Presiden Barack Obama. Anak berkacamata itu menjadi sensasi global setelah penangkapan atas dirinya pada September, yang banyak orang percaya bahwa penangkapan tersebut dipengaruhi oleh prasangka buruk terhadap agama Islam. Ahmad menerima tawaran dari Qatar Foundation untuk belajar di Young Innovators Programme. "Ini berarti, bahwa kita, sebagai sebuah keluarga, akan pindah ke Qatar di mana Ahmad akan menerima beasiswa penuh untuk pendidikan menengah dan sarjana," kata keluarganya dalam satu pernyataan. Ahmad mengunjungi Doha pada awal bulan dan telah mengadakan tur di seluruh dunia, mengunjungi sejumlah pejabat asing, termasuk Presiden Sudan, Omar al-Bashir, menurut media Sudan. Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Qatar Foundation pada Selasa mengatakan bahwa Young Innovators Programme akan "mendorong para penerima beasiswa untuk mengikuti aspirasi mereka dalam pendidikan sekaligus mendorong budaya inovasi dan kreativitas". Dikutip dalam pernyataan Qatar Foundation, Ahmad mengatakan, "Saya benar-benar terkesan dengan tawaran Qatar Foundation dan kampus tersebut benar-benar keren." "Saya akan bertemu anak-anak lain yang juga benar-benar tertarik pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Saya pikir saya akan belajar banyak dan juga banyak bersenang-senang di sana." Di Gedung Putih pada Senin malam (19/10), Obama sempat bertemu Ahmad saat ia berjabat tangan dengan si bocah pembuat jam pada acara tersebut, dan memberikan Ahmad sebuah pelukan. Pada saat penangkapan, Obama menulis pesan dukungan untuk Ahmad dalam Twitter-nya, yang berbunyi: "Jam yang keren, Ahmad! Maukah kamu membawanya ke Gedung Putih? Kami harus menginspirasi banyak anak-anak seperti kamu untuk menyukai ilmu sains. Itulah yang membuat Amerika hebat. " "Ini benar-benar menakjubkan, dan adalah sebuah kehormatan menemui Presiden Obama," kata Ahmad di Twitter setelah bertemu Obama. (fath/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |