Arrahmah.Com |
- Umar III, dari kampung ke Imarah
- Penjual pena fenomenal Abdul Halim Attar: Saya akan membantu warga Suriah lainnya
- 961 pengungsi Palestina hilang di penjara-penjara Suriah
- Video "Jerat-jerat Riba", inspirasi singkat anti-riba
- Pengamat Medsos: Larang jilbab, ACE Hardaware dan INFORMA terancam diboikot masyarakat Indonesia
- ACE Hardware dan INFORMA larang karyawati berjilbab
- ISIS panggang hidup-hidup 4 tawanan dalam posisi digantung terbalik
- Buruh unjuk rasa di Istana, ini 11 tuntutannya
- Wilayah Aleppo yang dikuasai oleh pejuang Suriah menggunakan Lira Turki untuk transaksi komersial
- Tentara "Israel" menyerang anak Palestina di bawah umur
Umar III, dari kampung ke Imarah Posted: 01 Sep 2015 08:19 AM PDT (Arrahmah.com) - Mullah Muhammad Umar Mujahid, Amir Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang belum lama ini meninggal dunia adalah seorang pribadi yang dikenal bertakwa, berakhlak mulia, zuhud, dan pemberani. Hal tersebut dipaparkan oleh orang-orang yang mengenalnya. Pria yang lebih dikenal dengan sebutan Mullah Umar ini adalah seorang yang dicintai oleh rakyatnya dan disegani oleh musuh-musuhnya. Keteguhannya dalam berjihad melawan musuh-musuh Islam dan menerapkan Syariah Islam di negerinya, membawa sebagian besar wilayah Afghanistan kini berada di bawah pemerintahan IIA. IIA memang tidak diakui sebagai negara oleh Dunia Internasional, tetapi sepak terjang IIA di dunia politik nampak dan diakui secara internasional. Hal itu terbukti dari delegasi-delegasi IIA yang sering diundang dalam konferensi-konferensi internasional untuk membahas Afghanistan. Sepak terjang politik IIA tidak lepas dari kecerdasan kepemimpinan Mullah Umar tanpa mengorbankan hukum-hukum Allah. Berikut adalah terjemahan pemaparan sosok seorang Mullah Umar secara singkat yang dipublikasikan oleh sayap media IIA, Shahamat, "Dari Kampung ke Imarah": ******** Ia adalah seorang anak yang membuka matanya pada 1339 H di sebuah desa yang bernama Chah-e-Himmat di distrik Khakrez, Kandahar. Ia menjadi yatim saat usianya baru menginjak lima tahun karena ayahnya tercinta meninggal dunia. Anak kecil polos ini hidup di perkampungan Khakrez untuk menghabiskan hari-harinya dalam kesendirian. Tetapi karena kenangan tentang ayahnya membebani hatinya, ia memutuskan untuk pindah dan menetap di distrik Dand, Kandahar untuk beberapa waktu lamanya. Tak lama ia menyadari bahwa perbekalannya tidak cukup di sana. Jadi ia pindah untuk memulai hidup baru dengan pamannya Maulawi Jummuah di Rozgaan (Uruzgan) di mana ia memulai perjalannya menuju ilmu keislaman. Di usia delapan belas tahun, karena ia saat itu berada di akhir Dora-e-Hadees (akhir tahun studi), Afghanistan berada di bawah invasi Uni Soviet dengan bantuan para boneka komunis lokal. Mujahidin Afghanistan mulai mempersiapkan perang untuk menghadapi serangan ini. Di antara Mujahidin pemberani adalah Umar III, putera dari Maulawi Ghulaam Nabi. Setelah memerangi agresi Soviet selama beberapa waktu lamanya, Umar kembali ke tanah leluhurnya, Kandahar. Ia meluncurkan serangan-serangan tak terhitung terhadap Rusia dan para boneka komunis mereka di distrik Panjwayee, Maiwand dan Zarhi di bawah kepemimpin organisasi Jihad Harakat-e-Inqilaab-e-Islami dan mendapatkan reputasi sebagai komandan Mujahidin pemberani. Ia terluka empat kali ketika memerangi Soviet dan dalam insiden ke empat itulah, ia mengorbankan mata kanannya di jalan Allah. Setelah lebih dari satu dekade perlawanan, Komunisme tumbang sementara Rusia membalikkan ekor mereka dan kuasa jatuh ke tangan Mujahidin. Pada momen itu Umar Mujahid pergi ke Sang-e-HIssaar (distrik Zarhi) untuk melanjutkan perjalanannya menuju ilmu agama. Tetapi pada saat itu, perbedaan pendapat timbul di antara kelompok Mujahidin dan orang-orang yang baru saja mengalahkan Rusia sekarang mengangkat senjata satu sama lain. Pertempuran dan konflik sia-sia ini menyebabkan kerusuhan dan serangkaian kerusakan dalam perbendaharaan, pencurian, perampokan dan perampasan hak asasi manusia dimulai. Ketika anarki ini mencapai batasnya, Umar kehilangan kesabarannya. Ia berkompromi dengan studi agamanya demi mengejar memberantas kejahatan ini dari akarnya. Mencari fatwa dari ulama, Umar sekali lagi mengangkat senjata melawan para panglima perang yang jahat. Dari titik ini di Kandahar, dimulailah pertempuran anatara yang Haq dan yang Bathil atas nama "Islaami Tehreek" (Gerakan Islam) dan sebuah dewan yang terdiri dari seribu lima ratus ulama memberikan Umar pangkat "Amirul Mukminin" (pemimpin orang-orang beriman). Misi mereka adalah untuk mendirikan pemerintahan Islam. Mereka mengumumkan amnesti bagi semua orang yang menentang mereka dalam gerakan ini dan menasehati mereka untuk bertaubat. Bahkan pada saat pertempuran, mereka akan melucuti saingan mereka dan membebaskan mereka. Serangkaian penaklukkan terus berlanjut hingga 1375 H ibukota Afghanistan, Kabul, dibebaskan. Tetapi sayangnya, apa yang mereka bebaskan bukanlah Kabul yang ada sebelum Invasi Soviet – Kabul kini telah berubah jadi reruntuhan. Namun, Imarah Islam yang baru ini mampu menerapkan Hukum Syariah di hampir seluruh bagian Afghanistan kecuali sebagian kecil daerah. Sistem Keadilan ini tak lama diruntuhkan akibat dari agresi Amerika ketika AS yang bersekutu dengan 44 negara menginvasi Afghanistan pada 15/06/1379 H. Para penjajah itu menggunakan senjata kimia yang terlarang tanpa rasa malu terhadap bangsa Afghan yang miskin. Beberapa tokoh [Muslim] ditangkap dan diserahkan kepada Amerika oleh boneka-boneka yang telah menjual diri mereka sendiri dalam perbudakan. Mereka [tawanan Muslim] kemudian dilemparkan ke dalam tahanan bawah tanah Kuba yang terkenal kekejamannya dan banyak yang dikurung dibalik jeruji di Bagram yang sepenuhnya dikontrol oleh Amerika dan tidak ada warga lokal Afghan yang diizinkan berada di dalam. Singkatnya, Mullah Umar sekali lagi kembali mengorganisir Mujahidinnnya dalam jangka waktu dua tahun malapetaka Amerika dan memulai perang yang menentukan melawan Amerika dan pasukan sekutunya yang berlanjut selama 14 tahun dan lebih dari itu untuk mengajari mereka pelajaran yang akan diingat oleh generasi mereka. Lahir di Khakrez, laki-laki tanpa rasa takut ini (pemberani) diberikan beberapa kualitas pribadi yang jarang dimiliki oleh orang pada umumnya, yaitu:
Akhirnya, menghancurkan harapan-harapan dan keinginan musuh; Umar III –mengikuti jejak sahabat Khalid bin Walid radhiallahu'anhu- mengabdi di medan Jihad untuk waktu yang lama hingga jiwanya kembali kepada Penciptanya di dalam sebuah rumah yang terbuat dari tanah. انالله و انااليه راجعون Ditulis oleh: Ameen Wardak (siraaj/arrahmah.com) |
Penjual pena fenomenal Abdul Halim Attar: Saya akan membantu warga Suriah lainnya Posted: 01 Sep 2015 07:35 AM PDT Berawal dari kamp Yarmouk di Suriah, pria keturunan Palestina-Suriah berusia 35 tahun ini berupaya menyelamatkan diri ke Lebanon dari kecamuk perang tiga tahun lalu dengan dua anaknya: Reem, yang berusia hampir empat tahun, dan Aboudi, yang berusia sembilan tahun. Sebagai orang tua tunggal yang begitu menyayangi anak-anaknya, Abdul Halim Attar akhirnya menemukan sebuah apartemen dengan dua kamar berukuran kecil di daerah kumuh di distrik Jnah Beirut, dan ia mulai menjual pena di jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya itu. Abdul Halim biasanya meninggalkan Aboudi di rumah saat berjualan pena. Ia menggendong Reem di pundaknya dan menghabiskan beberapa jam sehari dengan tersenyum kepada orang-orang yang lewat sambil menawarkan penanya. Bila sedang ramai pembeli, ia akan mendapatkan sekitar $ 35. Namun pekan lalu, kehidupan Abdul Halim berubah drastis. Seorang pejalan kaki mengambil foto dirinya dengan Reem yang tertidur di bahunya saat ia mencoba untuk menjual barang dagangannya, dan gambar itu tersebar di media sosial, mendorong kampanye penggalangan dana untuk membantu memberinya kehidupan yang lebih baik. Wajah Abdul Halim menjadi dikenal di seluruh dunia ketika foto dia tengah menjual pena bersama putrinya yang tertidur di bahunya itu tersebar luas. Sebuah kampanye penggalangan dana bertema #BuyPens yang didedikasikan untuknya berhasil mengumpulkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Al-Jazeera menemui Abdul Halim di rumahnya di Beirut. Ia berbicara tentang perasaannya memperoleh dukungan dari masyarakat dunia dan apa yang ia rencanakan dengan uang yang terkumpul itu. Pada Senin (31/8/2015), kampanye #BuyPens sudah mengumpulkan lebih dari $ 150.000. Dia mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa ia merasa seakan tengah bermimpi. "Saya masih tidak bisa percaya ini terjadi pada saya," katanya. "Saya tidak mengerti apa yang terjadi. Suatu hari saya bangun untuk pergi bekerja, tiba-tiba ratusan orang mendatangi saya, mencoba untuk berbicara dengan saya, dan saya tidak mengerti mengapa. "Saya takut pada awalnya," tambahnya. Ia awalnya khawatir bahwa pasukan keamanan mungkin mencoba untuk mengambil anak-anaknya pergi. "[Pada awalnya, saya berpikir] saya akan lari." Tapi tak lama kemudia ia baru tahu bahwa ia telah menjadi fokus perhatian internasional. "Seorang wanita menghampiri saya, mengatakan ia melangkahkan kakinya mencari saya selama lima jam, dan mengatakan kepada saya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Saya masih tak percaya," katanya. Sempit dan sangat sederhana, apartemen Abdul Halim terletak di puncak anak tangga yang rusak. Reem, bocah perempuan dengan mata cokelat besar dan senyum menawan, terlihat tengah bermain dengan jepit rambutnya, sementara Aboudi duduk diam di sofa, mengamati tamu di ruangan itu. Ketika ditanya mengapa ia menjual pena, Abdul Halim tersenyum. "Karena semua orang membutuhkan pena," katanya. "Apa pun yang Anda lakukan dalam hidup, siapapun Anda, Anda akan memerlukan pena." Kampanye #BuyPens kini sampai pada tahap mencarikan rumah baru untuk keluarga Abdul Halim, dan mengatakan mereka akan menerima dana yang terkumpul pada akhir kampanye, tidak sampai dua minggu. Abdul Halim mengatakan ia tahu persis apa yang akan ia lakukan dengan uang itu. "Saya ingin menggunakan uang tersebut untuk membantu warga Suriah. Saya tidak ingin menjadi satu-satunya warga Suriah yang dibantu; Ada ribuan anak di jalanan. Ada orang-orang yang bernasib lebih buruk dari saya," katanya penuh semangat. "Suriah adalah negara saya, ini adalah orang-orang sebangsa saya. Di Suriah, kami menyambut semua orang dan membantu mereka. "Saya beruntung karena setidaknya saya memiliki atap untuk berteduh dan tempat untuk tidur," tambahnya. "Ada banyak orang yang begitu sulit menjalani hidup. Saya berharap kampanye ini berkembang untuk membantu semua warga Suriah. Saya berharap warga Suriah lainnya mendapatkan manfaat kampanye seperti yang saya dapatnya, dan orang-orang dapat melihat kondisi mereka." (banan/arrahmah.com) |
961 pengungsi Palestina hilang di penjara-penjara Suriah Posted: 01 Sep 2015 04:34 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Dalam acara Hari Internasional untuk Korban Hilang, Kelompok Aksi untuk Orang Palestina di Suriah (AGPS) mendokumentasikan sebanyak 961 orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara rezim Suriah, dan mengatakan bahwa jumlah yang sebenarnya bisa lebih dari 1.500 tahanan, karena banyak keluarga yang takut untuk melaporkan hilangnya keluarga mereka, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, (Senin (1/8/2015). AGPS juga menekankan perlunya untuk mengungkapkan jumlah, nama, dan tempat-tempat pemakaman tahanan yang meninggal karena disiksa. Tim pemantauan dan dokumentasi AGPS menegaskan bahwa kelompok tersebut telah mendokumentasikan sebanyak 414 korban Palestina yang meninggal akibat penyiksaan di penjara rezim Suriah. Namun mereka tidak bisa diidentifikasi karena tubuh mereka telah hancur. Puluhan orang terluka dan rumah-rumh penduduk mengalami kerusakan yang luar biasa. (ameera/arrahmah.com) |
Video "Jerat-jerat Riba", inspirasi singkat anti-riba Posted: 01 Sep 2015 04:30 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Pada saat haji wada', Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ كُلُّ شَىْءٍ مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَىَّ مَوْضُوعٌ وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ وَإِنَّ أَوَّلَ دَمٍ أَضَعُ مِنْ دِمَائِنَا دَمُ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ كَانَ مُسْتَرْضِعًا فِي بَنيى سَعْدٍ فَقَتَلَتْهُ هُذَيْلٌ وَرِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ وَأَوَّلُ رِبًا أَضَعُ رِبَانَا رِبَا عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَإِنَّهُ مَوْضُوعٌ كُلُّهُ "Ingatlah, segala perkara jahiliah itu terletak di bawah kedua telapak kakiku. Semua kasus pembunuhan di masa jahiliah itu sudah dihapuskan. Kasus pembunuhan yang pertama kali kuhapus adalah pembunuhan terhadap Ibnu Rabi'ah bin al Harits. Dulu, dia disusui oleh salah seorang dari Bani Sa'ad, lalu dibunuh oleh Hudzail. Riba jahiliah juga telah dihapus. Riba yang pertama kali kuhapus adalah riba yang dilakukan oleh Abbas bin Abdil Muthallib. Sungguh, semuanya telah dihapus." (Hr. Muslim, no. 3009; dari Jabir bin Abdillah) Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa riba itu berada di bawah telapak kaki beliau shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk menunjukkan betapa rendah dan hinanya pelaku riba. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun menilai riba sebagai perkara jahiliah. عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ: رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي ، فَأَخْرَجَانِي إِلَى أَرْضٍ مُقَدَّسَةٍ ، فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ قَائِمٌ ، وَعَلَى وَسَطِ النَّهْرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ ، فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِى فِي النَّهَرِ فَإِذَا أَرَادَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِحَجَرٍ فِى فِيهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ ، فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ ، فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ ، فَقُلْتُ مَا هَذَا فَقَالَ الَّذِي رَأَيْتَهُ فِى النَّهَرِ آكِلُ الرِّبَا Dari Samurah bin Jundab, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Semalam aku bermimpi, bahwa ada dua orang yang datang, lalu keduanya mengajakku pergi ke sebuah tanah yang suci. Kami berangkat, sehingga kami sampai di sebuah sungai berisi darah. Di tepi sungai tersebut terdapat seseorang yang berdiri. Di hadapannya terdapat batu. Di tengah sungai, ada seseorang yang sedang berenang. Orang yang berada di tepi sungai memandangi orang yang berenang di sungai. Jika orang yang berenang tersebut ingin keluar, maka orang yang berada di tepi sungai melemparkan batu ke arah mulutnya. Akhirnya, orang tersebut kembali ke posisinya semula. Setiap kali orang tersebut ingin keluar dari sungai, maka orang yang di tepi sungai melemparkan batu ke arah mulutnya sehingga dia kembali ke posisinya semula di tengah sungai. Kukatakan, 'Siapakah orang tersebut?' Salah satu malaikat menjawab, 'Yang kau lihat berada di tengah sungai adalah pemakan riba.'" (Hr. Bukhari, no. 1979) Jika kita cermati hadits di atas, hukuman bagi pemakan riba begitu keras, sementara ketika di dunia dia mengira bahwa dirinya bergelimang kenikmatan. Namun, meski seluruh umat Islam beserta segenap ulamanya, baik yang terdahulu ataupun yang datang kemudian, telah sepakat bahwa riba, bunga bank, dan semacamnya adalah haram, praktik riba masih belum dipahami masyarakat Muslim awam. Padahal, menurut jumhur ulama, siapa saja yang menghalalkan riba, maka dia kafir. Serta, siapa saja yang melakukan transaksi riba, namun masih memiliki keyakinan bahwa riba itu haram, maka dia telah melakukan dosa besar, tergolong sebagai orang yang fasik dan berani memerangi Allah dan rasul-Nya. Na'udzubillahi min dzalik. Seiring fenomena ribawi tersebut, Yuvid.TV memproduksi sebuah video film pendek durasi 6:32 menit yang insyaa Allah akan menginspirasi hidup Muslimin Indonesia, sebagaimana dipublikasikan pada Youtube, Senin (1/8/2015). Melalui adegan yang sederhana, video berjudul "Jerat-jerat Riba" tersebut diharapkan dapat mengubah cara pandang kita tentang riba, tentang kartu kredit, tentang harta kekayaan, tentang kehidupan yang hanya sebentar saja. (adibahasan/arrahmah.com) |
Pengamat Medsos: Larang jilbab, ACE Hardaware dan INFORMA terancam diboikot masyarakat Indonesia Posted: 01 Sep 2015 03:20 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Tindakan ACE Hardware dan INFORMA yang melarang karyawan muslimah berjilbab mulai mengundang kecaman. Salah satunya adalah respon dari pengamat media sosial Eko Setiawan. Ia mengungkapkan bahwa tindakan larangan jilbab kedua perusahaan itu sama saja dengan bunuh diri. "Indonesia itu mayoritas Muslim, sangat aneh apabila ada perusahaan mengeluarkan kebijakan larangan berjilbab. Perusahaan itu sama saja bunuh diri" ujar Eko kepada Islamedia, Senin (31/8/2015). Eko juga mengingatkan kepada ACE Hardware dan INFORMA bahwa larangan jilbab itu akan menimbulkan gerakan massal dari umat Islam untuk memboikot produk-produk mereka. "Saya yakin Umat Islam tidak akan tinggal diam melihat sikap intoleran ini dan umat Islam akan melakuan boikot besar-besaran terhadap ACE Hardware dan INFORMA, jika masih tetap melarang karyawan muslimah berjilbab" tegas Eko Setiawan. Eko pun mengatakan bahwa ACE Hardare dan INFORMA perlu memahami bahwa jilbab dalam doktrin agama Islam merupakan sesuatu yang wajib bagi Muslimah yang sudah akil baligh, jadi tidak ada tawar-tawar lagi dalam hal ini. Sebelumnya, ACE Hardware dan INFORMA melarang karyawanya menggunakan atribut keagamaan termasuk Jilbab dengan dalih agar semua karyawan seragam tanpa melihat agama. (adibahasan/arrahmah.com) |
ACE Hardware dan INFORMA larang karyawati berjilbab Posted: 01 Sep 2015 03:00 AM PDT LOMBOK (Arrahmah.com) - Pada Sabtu (29/8/2015), PT ACE Hardware Indonesia (ACE) dan PT Home Center Indonesia (INFORMA) yang resmi dibuka di Lombok Epicentrum Mall (LEM) menerapkan aturan dimana karyawannya dilarang menggunakan jilbab. Aturan tersebut kini menimbulkan pro-kontra. Saat jumpa pers usai launching, Direktur Operasional ACE, Sugianto Wibawa menyatakan, pihaknya menerapkan keseragaman kepada seluruh karyawan. Karyawan tidak diperbolehkan mengenakan simbol-simbol agama tertentu. "Kami tidak mau tonjolkan satu agama disini. Semua harus kompak dan seragam," sebagaimana dikutip Radar Lombok, Ahad (30/8). Menurutnya, ACE maupun INFORMA hanya berusaha membuat semua karyawan kompak tanpa adanya unsur Suku, Ras dan Agama (SARA). Dia pun tidak ingin dianggap membuat larangan bagi karyawan yang ingin menggunakan jilbab. " Kami punya aturan, semua harus kompak. Kalau ada yang pakai jilbab maka semuanya harus pakai jilbab, tapi kalau ada yang tidak pakai jilbab maka semuanya tidak boleh pakai jilbab," ujarnya. Sugianto melanjutkan, pihaknya telah menetapkan aturan di ACE dan INFORMA Lombok bahwa semua karyawan tidak menggunakan jilbab. Dengan aturan tersebut, karyawan yang keberatan atau tidak terima dengan aturan ini bisa memilih untuk taat atau tidak menjadi karyawan lagi. Pun jika ke depan ACE dan INFORMA membuka lowongan pekerjaan, dia menegaskan hanya bisa menerima mereka yang tidak menggunakan jilbab. Para pengguna jilbab tidak bisa diterima sebagai karyawan disana. Pernyataan senada disampaikan Direktur Operasional INFORMA, Daniel Trisno. Bagi karyawan perempuan tidak diperkenankan mengenakan jilbab ketika melayani pelanggan. "Sebenarnya bukan dilarang, tapi ini aturan kami agar semuanya kompak dan tidak ada unsur satu agama yang ditonjolkan," ujarnya. Aturan tidak boleh berjilbab hanya saat jam kerja. "Bukan hanya tidak boleh mengenakan jilbab saja, karyawan juga kita larang menggunakan aksesoris lainnya. Kalau setelah kerja silahkan terserah," lanjutnya. Daniel Trisno menjelaskan bahwa, aturan ini bukan berarti melakukan diskriminasi terhadap pemeluk agama tertentu. Apa yang diterapkan dianggap untuk menghargai seluruh pemeluk agama. Iapun mencontohkan ACE dan INFORMA di Aceh dimana seluruh karyawannya menggunakan jilbab. Karena memang demikianlah aturan yang diterapkan perusahaan disana. Respon Pemkot Mataram Terkait pelarangan ini, Pemkot Mataram menyikapi dengan serius. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) H. Ahsanul Khalik langsung bertindak tegas. "Itu jelas melanggar Undang-Undang dan Surat Edaran (SE) Walikota tahun 2014," tegasnya kepada Radar Lombok, saat dikonfirmasi. Apapun alasannya kata Khalik, sebuah perusahaan tidak boleh melarang karyawan menggunakan jilbab. Ia menyayangkan kasus ini terjadi di Kota Mataram yang punya motto Maju dan Religius. Perusahaan yang menerapkan aturan seperti ini bisa diberi sanksi. Aturan yang dikutip Kadis adalah Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pasal 5 dan 6 yang menegaskan bahwa perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pekerja. Diskriminasi yang dimaksud bisa atas dasar keyakinan, jenis kelamin atau yang lain. Khalik menegaskan ini bukan masalah sepele. Terlebih lagi adanya Surat Edaran (SE) Walikota yang melarang perusahaan manapun menerapkan aturan larangan jilbab. " Ini masalah besar. Segera besok saya cek ke lapangan," ujarnya.. Kepala Disnakertrans NTB H. Wildan juga mengungkapkan hal yang sama. Tidak ada alasan bagi perusahaan yang beroperasi di NTB menerapkan larangan berjilbab bagi karyawan. "Ini harus segera diselesaikan sekarang juga sebelum masyarakat resah," ujarnya. Alasan manajemen ACE dan INFORMA yang lebih mengutamakan kekompakan dan keseragaman tidak bisa dibenarkan. Begitu juga dengan dalih agar tidak adanya satu agama yang ditonjolkan. Aturan yang diterapkan tersebut bisa melukai hati masyarakat NTB. "Ini katanya agar tidak ada diskriminasi, tapi aturan yang diterapkan justru sangat diskriminatif," tegasnya. Ia pun tidak ingin masalah ini berlarut-larut, terlebih lagi ACE dan INFORMA baru sehari beroperasi. "Tadi saya sudah minta Kabid dan Pengawas agar lansung turun ke lapangan, kita cek kebenarannya dulu biar informasi tidak simpang siur," pungkasnya. (adibahasan/arrahmah.com) |
ISIS panggang hidup-hidup 4 tawanan dalam posisi digantung terbalik Posted: 01 Sep 2015 02:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, provinsi Anbar telah merilis video eksekusi tawanan terbaru mereka dengan metode baru yang tak berprikemanusiaan. Video ini menunjukkan empat pria berpakaian jumpsuits jingga dibakar hidup-hidup. Para tawanan itu dipanggang dalam posisi tangan dan kaki diikat lalu digantung secara terbalik di perancah. Keempatnya dilaporkan sebagai anggota Angkatan Mobilisasi Populer, yang berjuang bersama pemerintah Irak dan didukung oleh Pengawal Revolusi Iran (IRGC), lansir LWJ pada Senin (31/8/2015). Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu membenarkan eksekusi panggang hidup-hidup yang mereka lakukan ini dengan mengklaim bahwa eksekusi ini merupakan pembalasan atas eksekusi brutal yang dilakukan oleh pasukan Syiah. Pada kenyataannya, ISIS tidak membutuhkan alasan untuk melakukan eksekusi yang tak berprikemanusiaan seperti itu, karena ISIS secara konsisten telah mengeksekusi musuh-musuhnya dengan cara yang berbeda-beda dan dengan tingkat kekejaman yang terus bertambah. Beberapa hari sebelumnya telah beredar sejumlah foto dan sebuah video pendek yang menunjukkan eksekusi lain yang disebut-sebut dilakukan oleh milisi Syiah terhadap seorang Muslim Ahlussunnah. Gambar-gambar dalam foto dan video tersebut menunjukkan seorang pemimpin Syiah yang dikenal sebagai Abu Azrael, atau ayah dari "Malaikat Maut," beserta bawahannya memanggang seorang Sunni hingga tewas. Setelah orang itu dibakar sampai mati, Abu Azrael memotong kakinya dengan pedang, mengatakan bahwa pengikut Al-Baghdadi akan mengalami nasib yang sama dan menjadi "seperti shawarma." Dengan memanggang empat tawanannya hidup-hidup, ISIS lantas mengklaim bahwa eksekusi terbaru yang mereka lakukan ini sebagai qishas atas eksekusi terhadap Muslim tersebut. Eksekusi keji yang dilakukan oleh Abu Azrael terhadap pria malang itu terjadi di Baiji, yang merupakan rumah bagi kilang minyak utama dan tempat pertempuran sengit antara ISIS dan milisi Syiah. Pasukan pemerintah Irak terintegrasi dengan milisi itu. Menurut Al-Jazeera, Abu Azrael telah mempublikasikan sendiri pembunuhan mengerikan itu. Namun dia menyangkal laporan bahwa korbannya adalah seorang Irak. "Apakah aku membakar seorang pria Sunni (dari Irak)?" Dia dilaporkan menanggapinya, "Mereka ini dari Kaukasus. Dan salah satu diantaranya dari Asia." Abu Azrael, yang terkenal karena kekejaman dan fisiknya yang seperti raksasa, telah mendapat julukan "Rambo." Dia adalah seorang komandan di Brigade Imam Ali, yang merupakan bagian dari Pasukan Populer Mobilisasi yang disponsori pemerintah Irak. Menurut laporan pers, milisi itu "terdiri dari pejuang terlatih di Iran atau Lebanon". Sementara dalam Islam, tidak diperbolehkan mengeksekusi dengan cara dibakar hidup-hidup. Walaupun pada awalnya Rasulullah ﷺ membolehkan menghukum orang murtad dengan cara dibakar, tapi kemudian Rasulullah ﷺ menghapus (menasakh) hukuman tersebut dan melarang hukuman bakar. Rasulullah ﷺ bersabda: "Jika kalian mendapati Fulan dan Fulan –yaitu dua orang Quraisy dan nama keduanya disebut Nabi– bakarlah keduanya dengan api." Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata, 'Kemudian kami [para shahabat] mendatangi Nabi ﷺ untuk pamit kepada beliau pada saat kami hendak keluar. Nabi ﷺ bersabda, 'Sesungguhnya aku pernah memerintahkan kalian membakar Fulan dan Fulan dengan api. Tapi sesungguhnya api itu, tidaklah ada yang berhak membakar dengannya, kecuali Allah. Maka jika kalian mendapati keduanya, bunuh saja keduanya." (HR. Bukhari, No. 2853) (aliakram/arrahmah.com) |
Buruh unjuk rasa di Istana, ini 11 tuntutannya Posted: 01 Sep 2015 01:21 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Massa buruh se-pulau Jawa unjukrasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/9/2015). Mereka menuntut Presiden Joko Widodo bersedia menemui pendemo di terik panas matahari. Buruh berjalan kaki dari Patung Kuda, melalui Jalan Medan Merdeka Barat hingga ke Jalan Medan Merdeka Utara. Aksi dilakuakn dengan pengawalan aparat keamanan. Salah satu elemen aksi yakni KSPI , Said Iqbal Presiden KSPI dalam rilisnya yang diterima wartawan menyampaikan tuntutannya kepada pemerintahan Jokowi. 1.Tolak PHK terhadap buruh akibat rupiah melemah dan perlambatan ekonomi. 2.Turunkan harga barang Pokok (sembako) dan harga BBM yang menurunkan daya beli buruh dan masyarakat. 3.Tolak masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) dan menolak dihapuskannya kewajiban berbahasa Indonesia bagi TKA. 4.Naikkan upah minimal 22% pada 2016 serta Revisi KHL menjadi 84 item. 5. Revisi Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Pensiun, dengan manfaat pensiun sama dengan PNS minimal 60% dari gaji, bukan Rp 300/bulan. 6. Perbaiki pelayanan BPJS Kesehatan, dengan merevisi Permenkes 59 tahun 2014 tentang sistem tarif INA CBGs yang sangat rendah dan menyebabkan pihak Rumah Sakit tidak mau bekerja sama dengan BPJS & mendesak pemerintah mewajibkan seluruh Rumah Sakit tidak boleh menolak pasien BPJS, dan cabut ijin Rumah Sakit jika ada RS yg menolak Pasien BPJS 7. Bubarkan pengadilan buruh/PPHI dengan merevisi UU PPHI no 2 tahun 2004 secara total tahun ini juga. 8. Angkat para pekerja Outsourcing & pekerja kontrak jadi karyawan tetap, terutama pekerja Outsourcing BUMN, serta angkat para Guru & pekerja Honorer jadi PNS 9. Pidanakan Pimpinan perusahaan yang melanggar K3 & menyebabkan buruh meninggal serta copot Menaker karena tidak serius menangani masalah k3 dan ketenagakerjaan lainnya. 10. Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT) sebagai bentuk perlindungan pada PRT. 11. Mendesak pemerintah untuk menunda pelaksanaan MEA pada akhir Desember. Said mengancam, jika pada awal November ekonomi kian memburuk dan melambat serta PHK massal betul - betul terjadi, maka KSPI akan melakukan aksi mogok nasional di seluruh Indonesia. (azm/arrahmah.com) |
Wilayah Aleppo yang dikuasai oleh pejuang Suriah menggunakan Lira Turki untuk transaksi komersial Posted: 31 Aug 2015 11:22 PM PDT ALEPPO (Arrahmah.com) - Pengadilan Syariah Aleppo, lembaga tinggi peradilan di daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di utara kota Aleppo mengatakan pada Senin (31/8/2015) bahwa semua transaksi komersial dan keuangan di wilayah tersebut akan menggunakan Lira Turki, bukan lagi Pound Suriah mulai 5 September mendatang. Langkah ini dinilai bisa merusak nilai mata uang Suriah dan mendorong kemunduran perekonomian rezim Nushairiyah. Pengadilan Islam yang mengontrol dan mengelola urusan sipil di kota Aleppo mengatakan dalam seluruh lingkaran transaksi, denda, dan pembelian dan penjualan harus menggunakan Lira Turki mulai 5 September, seperti dilansir Zaman Alwasl. Warga Aleppo di wilayah yang dikuasai oleh oposisi telah menggunakan mata uang Turki sejak beberapa waktu lalu. Pengadilan Syariah Aleppo, salah satu lembaga yang pertama kali mengadopsi Lira Turki ketika membayar gaji karyawannya dengan mata uang tersebut di bulan Juli. "Saya terkejut di bulan lalu ketika saya menerima gaji saya dengan mata uang Lira Turki," ujar abu Bara (31) yang bekerja di departemen kepolisian di wilayah yang dikendalikan oleh Pengadilan Syariah seperti dilaporkan Syria Deeply. "Gaji saya sebesar 12.000 Pound Suriah, sekitar 115 Lira Turki." Menurut laporan World Finance, peralihan mata uang ke Lira Turki adalah upaya untuk menciptakan stabilitas ekonomi karena Turki telah menjadi mitra dagang utama wilayah Aleppo utara. Berbasis di utara Suriah dan dekat dengan perbatasan turki, pasar lokal didominaso oleh produk Turki atau barang dikirim melalui Turki. Meskipun awalnya sempat jatuh saat perang dimulai, ekspor Turki pada tahun 2014 telah mencapai 1,8 miliar USD, tidak jauh dari pra-perang di tahun 2010 yang mencapai 1,84 miliar USD. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Tentara "Israel" menyerang anak Palestina di bawah umur Posted: 31 Aug 2015 11:00 PM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang tentara "Israel" mencoba untuk menahan seorang bocah Palestina selama bentrokan di desa Tepi Barat Nabi Saleh pada hari Jum'at (28/8/2015), sejumlah kaum perempuan dan anak-anak Palestina pun berupaya mencegahnya, lansir MEMO. Menurut sebuah artikel di Haaretz, aktivis yang melihat protes pada Jum'at tersebut mengatakan bahwa tentara zionis itu menggunakan kekerasan terhadap anak berusia 12 tahun. Jonathan Pollak, salah satu aktivis yang berada di tempat kejadian pada saat itu, mengatakan kepada Haaretz bahwa anak itu tidak melempar batu dan bahwa pasukan IDF, yang berada di sebuah bangunan kosong bisa melihat bahwa anak itu masih di bawah umur, sebelum mendekatinya. Pollak, yang dipekerjakan oleh Haaretz, mengatakan bahwa tentara zionis menunjukkan pistol pada anak itu ketika dia menahannya. Sementara pernyataan resmi dari militer "Israel" malah mengklaim bahwa anak itu melemparkan batu ke arah tentara, yang tidak menyadari bahwa ia masih di bawah umur. Rekaman video yang menunjukkan kebrutalan tentara zionis ini pun menarik perhatian publik media sosial dan segera tersebar luas. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |