Arrahmah.Com |
- Bantah kurang peduli dengan pengungsi Suriah, UAE telah memberi izin tinggal 100.000 pengungsi sejak 2011
- Dalam setahun terakhir, 299 Muslim Inggris ditangkap oleh polisi dengan tuduhan "terorisme"
- Ternyata negara-negara teluk mempertahankan rekor dalam menampung pengungsi
- Esok pagi, MUI Kota Bekasi mengajak warga shalat Istisqa
- Polwan dan Wilayatul Hisbah (WH) perempuan di Aceh Utara akan razia laki-laki Muslim yang tidak shalat Jumat.
- TNI dan Polri siap amankan shalat Idul Adha di Tolikara
- Pasukan "Israel" menangkap 7 warga Palestina di Tepi Barat
- Arrahmah Channel: Ruqyah Mandiri (2): Metode Taubat| Ustadz Adam Amrullah
- Pasukan "Israel" menembaki nelayan Palestina di Gaza
- Tentara junta Mesir membunuh 4 warga sipil di Sinai
Posted: 11 Sep 2015 07:55 AM PDT DUBAI (Arrahmah.com) - Uni Emirat Arab (UAE) pada Rabu (9/9/2015) menegaskan bahwa pihaknya telah menolong para pengungsi Suriah sejak 2011 dengan memberikan mereka izin tinggal, sebagai tanggapan atas kritikan bahwa UAE dan negara-negara Teluk yang kaya minyak harus melakukan lebih banyak terkait krisis pengungsi Suriah. Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada Associated Press (AP), pemerintah UAE mengatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan izin tinggal bagi lebih dari 100.000 pengungsi Suriah yang telah memasuki negara tersebut sejak 2011, dan bahwa lebih dari 242.000 warga kebangsaan Suriah saat ini hidup di negara tersebut, lansir Saudi Gazette pada Kamis (10/9). Namun pemerintah UAE tidak memberikan informasi lebih jauh terkait syarat-syarat perpanjangan visa. "UAE telah membuat hal ini menjadi salah satu prioritas dari kebijakan luar negerinya untuk mengatasi masalah ini secara manusiawi dan berkelanjutan bersama-sama dengan rekan-rekan regional dan internasionalnya," kata pernyataan itu. UAE dikenal sebagai tujuan utama bagi para pekerja pendatang dan para pebisnis asing dari seluruh dunia, termasuk Timur Tengah. Visa izin tinggal biasanya terikat dengan sponsor mempekerjakan atau anggota keluarga warga, dan tidak diizinkan untuk tinggal tanpa batas waktu di negara tersebut atau mendapat kesempatan untuk memperoleh kewarganegaraan Emirat. Lebih dari 9 juta orang tinggal di UAE, dengan jumlah warga negara asing melebihi 4 banding 1. Federasi tujuh negara bagian ini, yang termasuk pusat komersial Timur Tengah Dubai dan ibukota yang kaya minyak Abu Dhabi, adalah ekonomi terbesar kedua dunia Arab. (siraaj/arrahmah.com) |
Dalam setahun terakhir, 299 Muslim Inggris ditangkap oleh polisi dengan tuduhan "terorisme" Posted: 11 Sep 2015 06:02 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Jumlah Muslim di Inggris yang telah ditangkap oleh pihak kepolisian atas tuduhan "terorisme" telah mencapai tingkat mengkhawatirkan, ungkap laporan media lokal Inggris. |
Ternyata negara-negara teluk mempertahankan rekor dalam menampung pengungsi Posted: 11 Sep 2015 05:45 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Sejumlah negara Teluk Arab telah berusaha untuk mempertahankan rekor mereka untuk membantu pengungsi Suriah menyusul kritik yang meluas bahwa negara-negara kaya minyak itu tidak ikut ambil bagian dalam mengatasi krisis pengungsi. Amnesty International menyoroti bahwa enam negara Teluk - Arab Saudi, Oman, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Bahrain - tidak menawarkan tempat pemukiman untuk pengungsi Suriah. Uni Emirat Arab pada Rabu (9/9/2015) mengatakan bahwa negaranya telah menerima lebih dari 100.000 warga Suriah sejak perang Suriah meletus yang dimulai pada Maret 2011, sebagaimana dilansir oleh Middle East Eye. "Sejak krisis dimulai pada tahun 2011, Uni Emirat Arab telah menerima lebih dari 100.000 warga Suriah dan memberikan mereka izin tinggal," kata seorang pejabat Uni Emirat Arab kepada AFP. Dia juga menambahkan bahwa jumlah total penduduk Suriah di Uni Emirat Arab mencapai 250.000 orang. Uni Emirat Arab juga telah memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah di kamp-kamp di Yordania, Lebanon, Irak dan Turki selama dua tahun terakhir. Arab Saudi telah menerima setengah juta warga Suriah sejak krisis dimulai, menurut laporan yang dirilis oleh saluran satelit Saudi, sebagaimana dilansir oleh Middle East Eye. Tapi warga Suriah itu tidak diberikan status pengungsi karena mereka menerima pekerjaan dan perumahan keluarga, termasuk mereka yang awalnya masuk dengan visa sementara, laporan tersebut menambahkan. Laporan tersebut juga mencatat bahwa orang Suriah – yang sekarang berjumlah 750.000 - memiliki akses ke pendidikan dan kesehatan gratis di Arab Saudi. Sementara itu. pejabat Kuwait, mengatakan bahwa negara-negara Teluk telah berjanji untuk memberikan dana sebesar $ 1,3 milyar untuk membantu pengungsi Suriah, sementara sumbangan pribadi dari Kuwait telah melampaui $ 88 juta. Qatar juga telah mengirim bantuan ke orang-orang Suriah, baik yang masih berada di Suriah mapun yang berada di negara-negara tetangga. Sejumlah komentator, termasuk al-Rashed, mantan manajer umum Al Arabiya News Channel, mengatakan adanya dampak demografi di negara-negara Teluk jika mereka mengambil lebih banyak lagi orang Suriah. "Orang asing telah membentuk lebih dari 80 persen dari populasi di Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar, sekitar separuh dari penduduk Kuwait, sekitar 40 persen di Arab Saudi dan sekitar sepertiga di Bahrain," tulis al-Rashed. "Kalian tidak melihat persentase seperti ini di negara-negara lain, termasuk di Eropa, yang mengeluhkan tentang jumlah orang asing di negaranya. Persentase orang asing di Inggris adalah 8 persen, dan itu adalah persentase yang sama di Jerman dan Yunani," tambahnya. The Sydney Morning Herald (SMH), pada Kamis (10/9/2015), melaporkan bahwa sesungguhnya negara-negara Teluk telah berada di antara para donor terbesar dunia untuk membantu para pengungsi Suriah. Bantuan-bantuan mereka disalurkan melalui badan-badan PBB dan badan amal swasta. Negara-negara Teluk bukan penandatangan konvensi tentang pengungsi tahun 1951, yang mewajibkan negara-negara untuk menjadi tuan rumah bagi orang yang melarikan diri dari konflik. Seperti yang dikutip SMH, Kuwait sejauh ini merupakan negara donor paling dermawan dengan memberikan hampir sepertiga dari semua bantuan yang dijanjikan untuk krisis Suriah melalui PBB, atau sebesar 800 juta dollar AS sejak 2012. Sementara UEA telah memberikan bantuan sebesar 364 juta dollar AS, tulis Jane Kinninmont, peneliti senior di Progam Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, Selasa (8/9/2015). Jumlah itu memang kecil dibandingkan dengan bantuan Inggris sebesar 1 miliar dollar atau bantuan AS sebanyak 3 miliar dollar, tetapi angka itu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan PDB negara bersangkutan. "Ini bukan isu spesifik tentang permusuhan terhadap pengungsi Suriah: enam negara kerjaan Teluk itu tidak pernah menandatangani konvensi internasional tentang hak-hak pengungsi dan orang yang tidak punya kewarganegaraan," ungkap Kinninmont. Negara-negara Teluk pernah menerima mereka yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan. Walaupun mereka tidak pernah disebut sebagai pengungsi, banyak warga Palestina, Lebanon, dan Yaman yang tinggal di Teluk setelah mengungsi dari konflik di negara mereka sendiri. "Kuwait telah memberikan izin tinggal jangka panjang bagi 120.000 warga Suriah. Itu berarti, mereka tidak akan dituntut untuk meninggalkan negara itu jika status legalnya berakhir," ungkap Sultan Sooud al-Qassemi, pengamat Teluk dan Media Labs Director's Fellow di Massachusetts Institute of Technology, sebagaimana dilansir oleh SMH. (ameera/arrahmah.com) |
Esok pagi, MUI Kota Bekasi mengajak warga shalat Istisqa Posted: 11 Sep 2015 05:00 AM PDT BEKASI (Arrahmah.com) - Kekeringan melanda Indonesia, tak terkecuali Bekasi. Hujan sebagai rahmat Allah belum kunjung turun. Untuk itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi berencana menggelar shalat Istisqa, shalat meminta hujan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pelaksanaan shalat Istisqa ini rencananya akan dilaksanan pada Sabtu 12 September 2015 bertempat di alun-alun Masjid Al Barkah Kota Bekasi. Warga Bekasi diharapkan sudah berkumpul dengan membawa sajadah pada pukul 06.30 WIB. Ketua pelaksana sholat Istisqo, Hasnul Kholid kepada Radio Dakta, Rabu (9/9/2015) menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan sosialisasi acara ini kepada setiap Kecamatan dan Kelurahan Kota Bekasi, tidak lupa dirinya juga turut mengundang ormas-ormas Islam bersama anggotanya dalam acara ini. Wakil Walikota Bekasi, Ahmad Syaikhu rencananya akan menjadi khotib sekaligus imam dalam acara ini, Kholid yang juga menjabat sebagai Sekretaris MUI Bekasi Utara mengajak agar warga meluangkan waktunya untuk sama-sama berdo'a memohon hujan. "Kita akan beristighfar dan memohon ampun atas dosa-dosa yang selama ini kita perbuat, semoga dengan demikian Allah SWT ridhlo dan berkenan menurunkan hujan untuk mengakhiri kekeringan," jelasnya, lansir Dakta,com. Dia memperkirakani bahwa shalat Istisqa ini akan dihadiri kaum Muslimin minimal 3.000 jamaah. (azm/arrahmah.com) |
Posted: 11 Sep 2015 04:30 AM PDT BANDA ACEH (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, Polisi Wanita (Polwan) bersama Wilayatul Hisbah (WH) perempuan di Aceh Utara, akan menggelar secara intensif razia bagi laki-laki Muslim yang tidak menunaikan salat jumat. Program tersebut merupakan implementasi dari Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Akidah, Ibadah dan Syiar Islam, sebagaimana dilaporkan Jawa Pos pada Selasa (8/9/2015). "Razia kaum pria yang tidak salat Jumat ini sebelumnya juga pernah digelar. Hanya saja beberapa waktu lalu sempat terhenti. Namun pada Jumat 4 September, kemarin, petugas perempuan kembali melakukan patroli," terang Ketua WH Aceh Utara Teungku Mursalin kepada Rakyat Aceh, Selasa (8/9). Teungku Mursalin melanjutkan bahwa, razia ini akan terus digelar di sejumlah kecamatan di Aceh Utara secara bergiliran setiap hari Jum'at. Petugas Polwan dan WH perempuan tersebut bakal menyisir ke sejumlah kedai kopi dan tempat mangkal umum lainnya di daerah yang dijadikan target. Untuk sementara, sanksi yang diberikan hanya berupa teguran, nasihat dan imbauan untuk mereka yang tertangkap. Program pemantapan Qanun Syariat Islam ini bekerja sama dengan Polres Aceh Utara, pihak Dinas Syariat Islam dan Wilayatul Hisbah Aceh Utara. (adibahasan/arrahmah.com) |
TNI dan Polri siap amankan shalat Idul Adha di Tolikara Posted: 11 Sep 2015 04:00 AM PDT JAYAPURA (Arrahmah.com) - Aparat keamanan TNI dan Polri siap mengawal pelaksanaan shalat Idul Adha 1436 Hijriyah di Tolikara, Papua, Kamis 24 September mendatang. Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, mengatakan, polisi bersama TNI siap mengamankan pelaksanaan shalat Idul Adha di Karubaga, ibukota Kabupaten Tolikara. "Kami berharap tokoh masyarakat dan tokoh agama membantu agar pelaksanaan shalat Idul Adha dapat berlangsung dengan aman," ujar Irjen Pol Waterpauw, dikutip dari Antara, Rabu (9/8/2015). Diakuinya, pendekatan harus terus dilakukan sehingga kasus 17 Juli tidak kembali terjadi dan umat Islam dapat melakukan Salat Idul Adha tanpa gangguan. Kasus penyerangan yang terjadi di Karubaga bukan merupakan konflik antar suku melainkan konflik lain yang bila tidak ditangani hingga tuntas dapat berdampak lain. "Saya akan bertemu Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian untuk membahas penggamanan di Karubaga, ibukota Kabupaten Tolikara," ujar Waterpauw. Ketika ditanya tentang proses hukum insiden 17 Juli, Kapolda Papua dengan tegas mengatakan, sudah dua orang dijadikan tersangka dan tidak tertutup kemungkinan bertambah. Proses hukum akan terus dilakukan, walaupun sudah ada perdamaian, tegas Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw. Tercatat 60 saksi sudah diperiksa terkait penanganan kasus 17 Juli yang terjadi saat umat Islam sedang melaksanakan sholat Idul Fitri di Karubaga. (azm/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menangkap 7 warga Palestina di Tepi Barat Posted: 11 Sep 2015 03:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" menangkap tujuh warga Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (9/9/2015) malam, Anadolu Agency melaporkan. Sumber-sumber Palestina setempat mengatakan bahwa pasukan "Israel" menyerbu kota Tepi Barat Nabus, Hebron dan desa-desa lainnya dan menangkap warga Palestina setelah menyerbu rumah mereka. Anadolu melaporkan bahwa tentara pendudukan "Israel" mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangkap tujuh warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki. Tentara "Israel" mengatakan bahwa salah satu warga Palestina ditangkap di Attil, sebelah utara Tulkarem, seorang aktivis Hamas ditangkap di Zowata dekat Nablus, seorang lainnya di kamp pengungsi Jalazone di dekat Ramallah, seorang di Al-Misbah juga dekat Ramallah dan tiga lainnya di Hebron. Menurut pernyataan itu, semua tahanan diserahkan ke penyidik pasukan keamanan. Pasukan pendudukan "Israel" melakukan kampanye penangkapan setiap hari di Tepi Barat yang diduduki. Kelompok hak asasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa lebih dari 6.000 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak dan pasien ditahan di penjara-penjara "Israel". (banan/arrahmah.com) |
Arrahmah Channel: Ruqyah Mandiri (2): Metode Taubat| Ustadz Adam Amrullah Posted: 11 Sep 2015 03:03 AM PDT (Arrahmah.com) - Beberapa Dalil Landasan Hukum Syari'at Tentang Ruqyah Allah Ta'ala berfirman: وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ... Kami telah menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an untuk menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang beriman. [Al-Israa', 17: 82] 'Auf bin Malik Al Asyja'i berkata: كُنَّا نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ الله كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ ؟ فَقَالَ : اعْرِضُوا عَلَيَّ رُقَاكُمْ ، لَا بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ شِرْكٌ . "Kami biasa melakukan ruqyah pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah! bagaimana pendapatmu tentang ruqyah?' beliau menjawab, "Tunjukkan padaku ruqyah kalian. Tidak ada masalah dengan ruqyah selama tidak mengandung syirik." [HR. Muslim] =================== Find Us: Arrahmah Channel On Facebook: Arrahmah Channel On Twitter: Arrahmah Channel On Instagram: (samirmusa/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menembaki nelayan Palestina di Gaza Posted: 11 Sep 2015 03:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Kapal-kapal angkatan laut "Israel" pada Kamis (10/9/2015) pagi meluncurkan tembakan ke arah nelayan Palestina di lepas pantai Rafah di selatan Jalur Gaza, kata para pejabat keamanan Palestina, sebagaimana dilansir Ma'an. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden itu, namun nelayan yang merasa takut eskalasi terpaksa berlayar kembali ke pantai Pekan lalu, pasukan "Israel" menembak dan melukai seorang anak Palestina berusia 11 tahun yang diidentifikasi sebagai Bilal Abu Amr dekat tepi desa Beit Lahiya di Jalur Gaza utara saat ia sedang memancing dengan ayahnya, kata petugas medis. Organisasi hak asasi, Al-Haq, telah mendokumentasikan banyak kasus agresi "Israel" terhadap nelayan Palestina dari Jalur Gaza, menyebut agresi "hukuman kolektif" yang menciptakan "kondisi ekonomi dan sosial yang sulit" bagi warga Palestina. (banan/arrahmah.com) |
Tentara junta Mesir membunuh 4 warga sipil di Sinai Posted: 11 Sep 2015 02:30 AM PDT SINAI (Arrahmah.com) - Sedikitnya empat warga sipil tewas dibunuh oleh tentara junta Mesir pada hari ketiga operasi militer di Sinai, sumber suku setempat mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed pada Rabu (9/9/2015). Tentara Mesir mengumumkan pada Senin (8/9) bahwa mereka memulai operasi militer besar untuk menghadapi kelompok-kelompok bersenjata di Sinai. Menurut sumber, yang lebih suka untuk tidak disebutkan namanya, tentara junta Mesir menembaki warga sipil selama operasi di kota Sheikh Zuweid dan kota Rafah. "Di antara mereka yang tewas ada warga perempuan," kata sumber tersebut, sebagaimana dilansir MEMO. Operasi itu telah menargetkan rumah dan fasilitas sipil selama tiga hari. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |