Arrahmah.Com |
- Rusia terus bangun kekuatan militer di Suriah
- Ratusan tentara rezim Nushairiyah tewas, puluhan ditangkap dalam serangan Jabhah Nushrah di Bandara Abu Duhur
- Jumlah Muslim Krimea yang akan tunaikan Haji tahun ini meningkat dua kali lipat
- Badai pasir besar lumpuhkan Angkatan Udara Bashar Asad di Suriah
- Al-Qaeda Suriah ambil alih pangkalan militer terakhir rezim Nushairiyah di Idlib
- Video: Keterlaluan, seorang kamerawati Hungaria menendang pengungsi yang sedang menggendong anak
- Badai pasir di Jeddah dan Makkah, paksa Garuda mendarat di Madinah
- Australia akan menerima 12 ribu pengungsi Suriah
- YLKI minta PLN tak paksa konsumen gunakan listrik prabayar
- 14 tewas saat minibus polisi diserang di Turki timur
Rusia terus bangun kekuatan militer di Suriah Posted: 09 Sep 2015 04:32 PM PDT LATAKIA (Arrahmah.com) - Rusia terus membangun kekuatan militer di Suriah dan mengirimkan kendaraan lapis baja, tank dan sejumlah kecil pasukan ke negara dimana perang telah berkecamuk selama lebih dari empat tahun. |
Posted: 09 Sep 2015 04:03 PM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah mengumumkan telah berhasil menguasai pangkalan udara utama di barat laut Suriah setelah dua tahun melakukan pengepungan. |
Jumlah Muslim Krimea yang akan tunaikan Haji tahun ini meningkat dua kali lipat Posted: 09 Sep 2015 08:47 AM PDT SIMFEROPOL (Arrahmah.com) – Kuota Haji negara Semenanjung Laut Hitam tahun ini telah meningkat dua kali lipat dari tahun lalu, menurut laporan wakil perdana menteri Republik Krimea. "Kuota jamaah Haji dari Krimea berisi 300 kursi. Namun, dengan mempertimbangkan aktivitas Muslim Krimea, meningkat menjadi 322 orang," kata Wakil Perdana Menteri Republik Krimea Ruslan Balbec, lapor kantor berita Itar Tass pada Senin (7/9/2015), sebagaimana dilansir OnIslam. "Kami memecahkan rekor tahun lalu, ketika kami mengirim 150 jamaah Haji. Ketika Krimea masih menjadi bagian dari Ukraina kami mengirim sekitar 100 orang," tambahnya. Tahun lalu, 150 Muslim Krimea menunaikan ibadah Haji, sementara tahun ini lebih dari 300 orang akan mendatangi tanah suci tahun ini, bergabung bersama jutaan Muslim lainnya dari seluruh dunia. Jumlah jamaah Haji Krimea diperkirakan akan meningkat lagi pada 2016 hingga 400 atau bahkan 600 orang. Sebuah kesepakatan telah ditandatangani antara Menteri urusan Haji Arab Saudi dan kepala Misi Haji Rusia. "Pada 2016, berdasarkan kesepakatan itu, kuotanya sebanyak 400 kursi. Memperhitungkan sampai sejauh mana Muslim Krimea akan pergi ke tempat suci, kami akan meminta misi Haji Rusia untuk 600 kursi," kata wakil Perdana Menteri. Sementara itu, 155 calon jamaah Haji telah memulai perjalanan mereka dengan pesawat dari bandara Simferopol pada Senin (7/9), 172 lainnya berangkat pada Selasa (8/9). Perjalanan Haji, yang akan berlangsung selama tiga pekan, akan memakan biaya sekitar USD 2,600, menurut misi Haji Rusia. Ibadah Haji 2015 diperkirakan akan jatuh antara 20 September hingga 25 September, atau 8 Dzul Hijjah hingga 12 Dzul Hijjah kalender Hijriah. (siraaj/arrahmah.com) |
Badai pasir besar lumpuhkan Angkatan Udara Bashar Asad di Suriah Posted: 09 Sep 2015 07:00 AM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Badai pasir besar yang datang bukan pada musimnya telah menyapu sejumlah wilayah Timur Tengah, menewaskan dua orang dan membuat ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit di Libanon. Badai tersebut juga mengganggu Angkatan Udara rezim Bashar Asad di negara tetangga Suriah yang biasanya rutin meluncurkan serangan terhadap mujahidin, menurut Al Jazeera, sebagaimana dilansir WB pada Rabu (9/9/2015). Awan debu juga melanda "Israel", Yordania dan Siprus, di mana pesawat dialihkan ke Paphos dari bandara Larnaca karena jarak pandang hanya 500 meter. Badai ini menewaskan sedikitnya 12 orang, membuat ratusan lainnya dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernapas. Sedikitnya tiga pengungsi perempuan meninggal di Libanon pada Selasa (8/9) di mana sedikitnya 750 orang dirawat di rumah sakit akibat sesak napas, ungkap kementerian kesehatan. Departemen meteorologi di Bandara Internasional Rafik Hariri Beirut menjelaskan badai seperti itu "belum pernah terjadi sebelumnya" dalam sejarah modern Libanon. Surat kabar pro-pemerintah Suriah, Al-Waton, mengatakan bahwa badai itu memaksa pemerintah Asad menghentikan semua serangan udara terhadap mujahidin di daerah utara dan tengah negara. Aktivis Hadi Al-Abdallah, di provinsi utara Idlib, mengonfirmasi tidak ada serangan di pinggiran utara, yang biasanya dibombardir setiap hari. "Itulah badai pasir terburuk yang pernah saya lihat. Saya tidak bisa [melihat] objek yang hanya lima meter jaraknya. Kebanyakan orang tinggal di dalam rumah," katanya kepada Al Jazeera. (banan/arrahmah.com) |
Al-Qaeda Suriah ambil alih pangkalan militer terakhir rezim Nushairiyah di Idlib Posted: 09 Sep 2015 06:30 AM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Mujahidin Al-Qaeda di Suriah, Jabhah Nushrah, telah menguasai pangkalan militer terakhir milik rezim Nushairiyah Suriah di provinsi barat laut Idlib, sebuah kelompok pemantau mengungkapkan pada Rabu (9/9/2015), sebagaimana dilansir WB. Jabhah Nushrah bersama beberapa faksi jihad lainnya mengambil alih bandara militer Abu Duhur setelah pengepungan yang berlangsung selama dua tahun, ungkap Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). "Setelah serangan sengit yang telah berlangsung sejak hari Senin, Jabhah Nushrah dan beberapa faksi lain telah mengambil alih hampir semua bandara militer Abu Duhur," ungkap Observatorium yang berbasis di Inggris itu. Televisi pemerintah Suriah juga mengumumkan "penarikan tentara yang telah melindungi bandara selama dua tahun pengepungan". Mujahidin telah merebut pintu masuk ke bandara dan beberapa posisi di sekitarnya pada akhir Agustus dengan operasi yang diawali oleh para pelaku bom istisyadiyah menggunakan sepeda motor. Rezim diktator Presiden Bashar Asad telah melawan warga sipil dan kelompok perlawanan yang berbeda selama empat tahun terakhir, dalam pertempuran yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 240.000 orang. (banan/arrahmah.com) |
Video: Keterlaluan, seorang kamerawati Hungaria menendang pengungsi yang sedang menggendong anak Posted: 09 Sep 2015 06:00 AM PDT BUDAPEST (Arrahmah.com) – Ketika krisis pengungsi terus meningkat, sudah banyak liputan mengenai perjuangan para pengungsi dalam perjalanannya menuju Eropa. Tapi kecil kemungkinan dijumpai kasus dimana jurnalis juga menjadi bagian dari perjalanan kisah para pengungsi ini. Hungaria adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang merasakan dampak dari krisis pengungsi. Ratusan pengungsi pada Selasa (8/9/2015) menerobos pembatas polisi di desa selatan Roszke, di perbatasan Serbia di mana mereka sebelumnya berkemah. Mereka menunggu keputusan pemerintah Hungaria untuk memungkinkan mereka memasuki negara itu. Para pengungsi itu - kebanyakan dari Suriah, Irak dan Afghanistan, menurut laporan - terus berjalan di sepanjang rel kereta api dengan membawa barang-barang mereka. Tujuan akhir mereka, mereka berharap bisa menuju Jerman, sebuah negara yang berjanji untuk mengambil setidaknya 500.000 pengungsi dalam setahun, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba. Video diatas adalah rekaman yang menunjukkan saat-saat dimana para pengungsi itu sedang berlarian menerobos polisi. Tapi yang menjadi pusat perhatian dari video itu adalah kamerawati Hungaria, berpakaian biru, yang sempat-sempatnya menendang seorang pria yang sedang menggendong seorang anak. Dan jika Anda berpikir bahwa hanya saat itu dia menendang pengungsi, pikirkan lagi! Dalam video itu dia juga menendang tulang kering seorang gadis pengungsi saat berlari menyelamatkan diri dari kejaran polisi. Wanita itu kemudian dipecat dari N1TV ketika video menjengkelkan itu tersebar di media sosial dan internet, dan memicu kemarahan publik. "Seorang karyawan dari N1TV hari ini menunjukkan perilaku yang tidak pantas," ungkap pihak N1TV, yang juga dikenal sebagai Nemzeti TV dalam sebuah pernyataan. "Kami telah mengakhiri kontrak kamerawati itu dengan segera hari ini," sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Selasa (8/9). Situs berita Hungaria 444.hu mengidentifikasi kamerawati itu bernama Petra Laszlo. Lebih dari 150.000 pengungsi, banyak dari mereka adalah para pengungsi dari negara Timur Tengah yang dilanda perang, masuk ke Hungaria tahun ini. Polisi telah mencoba untuk mengumpulkan mereka dan mendaftarkan mereka sesuai dengan aturan Uni Eropa, tapi banyak dari para pendatang itu menolak. Mereka khawatir bahwa mereka kemudian akan dipaksa untuk tinggal di Hungaria yang terkenal menolak dan memperlakukan dengan keras para pengungsi. (ameera/arrahmah.com) |
Badai pasir di Jeddah dan Makkah, paksa Garuda mendarat di Madinah Posted: 09 Sep 2015 05:10 AM PDT MAKKAH (Arrahmah.com) - Badai pasir cukup besar yang disusul hujan menerpa Makkah dan Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/9/2015). Badai yang terjadi menjelang Maghrib tersebut membuat pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah haji dari Tanah Air mendarat darurat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. "Dikarenakan cuaca dan efek hujan badai, kelompok terbang JKG 27 mendarat mendadak di Bandara Madinah," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam kepada wartawan Media Centre Haji, Selasa malam (8/9). Dia melanjutkan, seperti dilansir situs Kemenag, pesawat dengan nomor penerbangan GA 7274 tersebut membawa jemaah haji asal Provinsi DKI Jakarta. Seharusnya, pesawat dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA) Jeddah pada pukul 19.10 waktu Arab Saudi. Saat ini, kata Nurul, seluruh penumpang kloter JKG 27 sudah mendarat di landasan Bandara AMAA Madinah dalam kondisi selamat. Penumpang tidak diturunkan dan tetap berada di dalam pesawat menunggu diberangkatkan kembali ke Bandara KAA Jeddah. GA 7174 dijadwalkan akan terbang menuju Jeddah pada pukul 21.30 waktu Arab Saudi. "Tinggal menunggu ijin terbang dari otoritas Bandara Madinah dan kemudian diterbangkan kembali ke Jeddah," ujar Nurul. Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daker Bandara Jeddah-Madinah AKBP Jajang Hasan Basri menambahkan, petugas sudah siap menyambut kedatangan jemaah haji kloter JKG 27 di Bandara KAA Jeddah. Selain petugas bimbingan ibadah, petugas kesehatan dan keamanan pun sudah dalam kondisi siaga penuh. "Begitu pesawat sampai Jeddah, petugas sudah siap menyambut dan melayani mereka," kata Jajang. Pantauan Media Centre Haji di Makkah, badai pasir membuat jarak pandang terbatas. Debu pasir membumbung tinggi ke udara. Selain membawa sampah-sampah plastik, angin badai juga merusak sejumlah triplek sisa proyek pembangunan gedung. Pasca badai, semua bangunan dan kendaraan diselimuti lapisan pasir yang cukup tebal.(azm/arrahmah.com) |
Australia akan menerima 12 ribu pengungsi Suriah Posted: 09 Sep 2015 05:00 AM PDT CAN BERRA (Arrahmah.com) - Australia akan menampung sebanyak 12.000 pengungsi dari Suriah yang dilanda perang, ungkap Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, sebagaimana dilansir oleh News, Rabu (9/9/2015). Di saat yang sama Angkatan Pertahanan Australia juga akan ikut bergabung dalam serangan udara di Suriah pekan ini, sesuai permintaan dari Amerika Serikat. "Ini adalah peningkatan yang sangat signifikan dari aliran pengungsi saat ini dan keputusan itu didasarkan pada kondisi darurat yang terjadi saat ini," kata Abbott. Wanita, anak-anak dan keluarga dari kaum minoritas yang dianiaya akan diberikan prioritas utama. Perdana Menteri itu mengatakan bahwa Australia akan bergerak cepat untuk memukimkan para pengungsi dari Suriah itu. "Sebagai Perdana Menteri saya harus selalu bertindak demi kepentingan nasional untuk mempromosikan keselamatan masyarakat," katanya. "Tapi saya tidak ingin terburu-buru memutuskan sesuatu sebelum menerima saran dari menteri kami di Eropa dan sebelum mendapatkan saran dari pejabat kami di sini, "kata Abbott. "Saran yang perlu diperhatikan adalah bahwa orang-orang ini membutuhkan lebih banyak uang." Abbott mengatakan bahwa ia ingin agar 12.000 pengungsi itu tiba di Australia secepat mungkin. Abbott juga mengumumkan akan memberi bantuan sebesar 44 juta dolar untuk mendukung sekitar 240 ribu pengungsi yang kini tersebar di sejumlah negara tetangga Suriah dan Irak. Bantuan langsung ini meliputi pemberian makanan dan selimut serta perlengkapan darurat lainnya untuk menghadapi musim dingin mendatang dan diperkirakan menelan biaya sebesar 44 juta dolar, sehingga total kontribusi kemanusiaan Australia untuk konflik Suriah/Irak sebesar 230 juta dolar. Menteri Luar Negeri Julie Bishop menambahkan bahwa UNHCR menyarankan agar bantuan itu dipergunakan untuk menyiapkan perlengkapan menjelang musim dingin serta kebutuhan air bersih. Menteri Pendidikan Christopher Pyne membantah bahwa keputusan ini secara khusus ditujukan bagi pengungsi dari agama tertentu. "Agama bukan isu di sini. Isunya adalah kelompok etnis yang tersingkirkan dan kelompok minoritas," katanya. "Kami menganut kebijakan yang tidak mengenal warna dalam urusan bantuan kemanusiaan," tambah Menteri Pyne, sebagaimana dilansir oleh Radio Australia. (ameera/arrahmah.com) |
YLKI minta PLN tak paksa konsumen gunakan listrik prabayar Posted: 09 Sep 2015 04:01 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) minta manajemen PLN jangan memaksa konsumen memakai listrik prabayar (token), jika yang bersangkutan tidak mau. "Biarkan kalau konsumen tidak mau dan tetap memilih listrik pasca bayar," kata Ketua YLKI, Tulus Abadi, Rabu (9/9/2015), lansir Poskotanews. Selama ini mayoritas konsumen tidak mengerti struktur tarif pulsa (token) listrik. Sebab, ia melihat PLN sendiri kurang sosialisasi, sehingga konsumen banyak yang tidak tahu komponen biaya apa saja yang ada dalam pulsa listrik. "Berapa biaya komponen pajak, biaya administrasi dan lainnya?" Seharusnya, ia menegaskan konsumen tidak dikenakan biaya administrasi bank. Sebab itu merupakan bagian dari layanan PLN kepada konsumen. PLN juga harus proaktif mengedukasi konsumen, bagaimana menggunakan pulsa token secara cerdas dan efisien. Karena itu tak heran jika ada dugaan struktur tarif listrik prabayar lebih mahal dibanding tarif listrik pasca bayar. Karena konsumen merasa dibebani membayar kWh meter listrik pra bayar yang harganya lebih mahal dibanding listrik pasca bayar. Tak hanya itu, ia juga meminta manajemen PLN memperbaiki distribusi pulsa token, yang dibanyak tempat masih sulit diperoleh konsumen, terutama di pedesaan. Perihal mafia token listrik yang merugikan konsumen, Tulus meminta Menko Kemaritiman, Rizal Ramli, mengungkap sumber data tersebut. Sehingga tidak membingungkan konsumen dan masyarakat umum. (azm/arrahmah.com) |
14 tewas saat minibus polisi diserang di Turki timur Posted: 09 Sep 2015 02:00 AM PDT TURKI (Arrahmah.com) - Sedikitnya empat belas polisi tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangan bom pinggir jalan yang diluncurkan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) pada Selasa (8/9/2015), ungkap sumber-sumber keamanan, sebagaimana dilansir WB. Polisi tengah mengawal petugas bea cukai selama perjalanan pekerjaan mereka dengan minibus di provinsi Igdir timur ketika PKK meledakkan bahan peledak tersebut, menurut sumber. Pada saat serangan, polisi sedang melewati desa Hasanhan yang terletak di jalan menuju Gerbang Perbatasan Dilucu di perbatasan Turki-Azerbaijan, sumber menambahkan. Dua belas polisi tewas di tempat kejadian, sementara empat lainnya luka-luka. Namun, dua di antara yang terluka kehilangan nyawa mereka di rumah sakit, menambah jumlah korban tewas menjadi empat belas. Menteri Dalam Negeri Turki Selami Altinok akan mengunjungi Igdir untuk memeriksa tempat kejadian serangan itu, kata sumber kementerian. Insiden itu terjadi setelah serangan bom hari Ahad oleh PKK yang mengakibatkan 16 tentara yang tewas di Hakkari, dalam serangan yang disebut-sebut paling mematikan sejak PKK memperbaharui serangan bersenjata pada akhir Juli. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |