Arrahmah.Com |
- Tiga tentara Turki tewas dalam ledakan yang terjadi di Turki timur
- Pemerintah Libanon mengklaim telah menangkap Syaikh Ahmad Al-Assir di bandara Beirut
- AS menolak bebaskan napi Guantanamo yang melakukan aksi mogok makan
- Pernyataan baiat Amir Al-Qaeda Syaikh Aiman Az-Zhawahiri terhadap amir baru IIA Mullah Akhtar Muhammad Mansur
- Mogok makan, tahanan Palestina ini koma
- 11 milisi Syiah Houtsi tewas dalam serangan udara di Yaman
- Polisi Mesir yang membunuh 37 tahanan hanya dijatuhi hukuman 5 tahun kerja paksa
- Polisi Mesir dikerahkan dalam peringatan 2 tahun tragedi Rabaa
- Bukan bid'ah, Parade Tauhid pertama dilakukan Rasulullah tahun 616
- Pendukung Mursi gelar pawai peringati tragedi Rabaa
Tiga tentara Turki tewas dalam ledakan yang terjadi di Turki timur Posted: 15 Aug 2015 04:30 PM PDT ANKARA (Arrahmah.com) - Tiga tentara tewas di Turki timur setelah bom meledak menargetkan kendaraan mereka, ujar laporan media lokal pada Sabtu (15/8/2015) Enam tentara lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit. Ledakan bom yang menargetkan kendaraan mereka diduga menggunakan pengendali jarak jauh dan dilancarkan oleh militan PKK, ujar laporan kantor berita Dogan seperti dilansir Al Jazeera. Militer Turki telah meluncurkan operasi dengan dukungan udara untuk menangkap mereka yang berada di balik serangan tersebut. Secara terpisah, empat tentara Turki tewas dan enam lainnya terluka dalam bentrokan dengan militan PKK di provinsi Hakkari pada Jum'at (14/8), ujar sumber keamanan mengatakan kepada Reuters. Bulan lalu Turki mengumumkan dimulainya kampanye udara menargetkan PKK di Irak utara dan ISIS di Suriah utara. PKK meningkatkan serangan di negara itu sejak Juli lalu setelah gencatan senjata antara kedua belah pihak secara efektif berakhir. PKK yang ditunjuk sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengangkat senjata melawan Turki pada tahun 1984 dan puluhan ribu orang telah tewas dalam konflik tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pemerintah Libanon mengklaim telah menangkap Syaikh Ahmad Al-Assir di bandara Beirut Posted: 15 Aug 2015 04:00 PM PDT BEIRUT (Arrahmah.com) - Otoritas Libanon mengklaim telah menahan seorang ulama Ahlu Sunnah yang namanya masuk ke dalam daftar pencarian orang dan dituduh terlibat dalam aktivitas "militan" termasuk serangan terhadap tentara Libanon, ujar seorang pejabat keamanan senior Libanon kepada Reuters pada Sabtu (15/8/2015). Kantor berita Libanon NNA melaporkan bahwa Syaikh Ahmad Al-Assir ditahan di bandara Beirut ketika ia ingin melakukan perjalanan meninggalkan negara tersebut. Sumber-sumber keamanan mengklaim bahwa Syaikh Al-Assir menggunakan paspor palsu dan berusaha terbang ke Mesir, lansir AFP. Syaikh Al-Assir mulai dikenal sejak Juni 2013 ketika pendukungnya terlibat dalam pertempuran mematikan selama dua hari dengan pasukan Libanon di kota Sidon, selatan Libanon. Setelah bentrokan selama 48 jam yang menewaskan 18 tentara, tentara merebut markas pendukung Al-Assir namun dilaporkan bahwa Syaikh Al-Assir telah melarikan diri bersama dengan beberapa pengikutnya. Dia terus mengeluarkan pesan audio dan berbagai rumor beredar mengenai tempat persembunyiannya di Libanon. Di tahun 2014, seorang hakim militer merekomendasikan jaksa untuk menjatuhkan hukuman mati terhadap Syaikh Al-Assir dan 53 orang lainnya termasuk seorang penyanyi yang berubah menjadi Jihadis, Fadel Shaker. Dia dan kelompoknya dituduh telah "membentuk kelompok-kelompok bersenjata yang menyerang institusi negara, tentara, perwira dan prajurit, menggunakan bahan peledak dan senjata berat dan menggunakannya untuk melawan tentara". Perang di Suriah merembet ke Libanon sejak militan Syiah asal Libanon secara terbuka menyatakan bahwa pihaknya mendukung rezim Bashar Al-Assad dan akan terus mengirimkan pasukan untuk memperkuat pertahanan Assad. Sejak saat itu konflik sektarian meletus di Libanon. Syaikh Al-Assir mulai menjadi berita utama setelah konflik meletus dengan mengkritik militan Syiah "Hizbullah" dan sekutunya Bashar Al-Assad. Dia mengatakan tentara Libanon telah gagal untuk melindungi kaum Sunni di Libanon dan menjadi sangat terikat dengan "Hizbullah". Dia mendorong para pengikutnya untuk bangkit melawan "Hizbullah". (haninmazaya/arrahmah.com) |
AS menolak bebaskan napi Guantanamo yang melakukan aksi mogok makan Posted: 15 Aug 2015 06:41 AM PDT WASHINGTON (Arrahmah.com) – Para pengacara Departemen Kehakiman AS, pada Jum'at (14/8/2015), menolak permintaan hukum seorang tahanan Guantanamo untuk dibebaskan karena alasan kesehatan, sebagaimana dilansir oleh Reuters. Tahanan yang bernama Tariq Ba Odah berat badannya hanya 33,5 kg setelah melakukan mogok makan selama delapan tahun. Pengacara dari Tariq Ba Odah mengatakan bahwa keputusan tersebut menunjukkan Presiden Barack Obama tidak dapat mengendalikan perbedaan pendapat dalam pemerintahannya dan tidak bisa memenuhi janjinya untuk menutup fasilitas penahanan Guantanamo sebelum dia meninggalkan jabatannya sebagai presiden yang akan berakhir pada 2017. Pengacara Ba Odah, Omar Farah, menyatakan bahwa penolakan pembebasan Ba Odah mencerminkan ketidakmampuan Obama dan Gedung Putih untuk mengembangkan tindakan bersama untuk memindahkan Ba Odah dan 51 tahanan lainnya yang telah dibebaskan dari dakwaan. "Ini adalah upaya yang transparan untuk menyembunyikan fakta bahwa proses antar lembaga dalam pemerintahan Obama untuk menutup Guantanamo adalah berantakan dan membingungkan," kata Farah, seorang pengacara di Pusat Hak Konstitusi. "Dan itu dengan jelas bertujuan untuk menyembunyikan inkonsistensi antara lembaga tersebut dalam menyatakan niat pemerintah untuk menutup Guantanamo dan langkah-langkah yang diambil untuk memindahkan para tahanan yang telah dibebaskan," tambahnya. Amnesty International USA juga mengecam keputusan tersebut. Tahanan dari Yaman itu terpaksa makan dengan tabung hidung karena dia berhenti makan makanan padat pada tahun 2007. Penurunan berat badanya selama 18 bulan terakhir menimbulkan kekhawatiran di antara para pengacaranya bahwa ia bisa mati kelaparan. Intelijen AS dan pejabat militer membebaskan Ba Odah dari segala tuduhan, dan membebaskannya lima tahun yang lalu dari pusat penahanan Guantanamo, di mana sebanyak 116 orang dipenjara di pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba 14 tahun setelah serangan 11 September 2001. Ba Odah ditangkap oleh Angkatan Darat Pakistan di sepanjang perbatasan Afghanistan dan dituduh menerima pelatihan senjata untuk bertempur bersama dengan Taliban. Pengacara Ba Odah mengatakan bahwa Obama bisa menginstruksikan pengacara pemerintah untuk tidak menentang petisi habeas pada Jum'at itu. Ada sebanyak setengah lusin petisi habeas yang lain dimana pemerintah bisa memilih untuk tidak menggugat. Mereka mengatakan bahwa Ba Odah adalah ujian komitmen bagi presiden untuk menunjukkan bagaimana presiden bisa memindahkan lebih dari 52 tahanan yang telah dibebaskan dari dakwaan dan dibebaskan dari hukuman tetapi masih mendekam di Guantanamo. Obama telah berjanji bahwa ia bertekad untuk menutup Guantanamo, yang telah dikecam secara internasional karena perlakuan kasar terhadap para tahanan, tetapi Republikan di Kongres telah meloloskan peraturan yang mencegah Obama memindahkan setiap tahanan ke wilayah AS. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 15 Aug 2015 05:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Pada Sabtu (1/8/2015), atau dua hari setelah Imarah Islam Afghanistan (IIA) mengonfirmasi kabar wafatnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah, Amir Al-Qaeda, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri, telah menyampaikan baiatnya kepada Mullah Muhammad Akhtar Mansur, amir baru IIA, atau yang lebih dikenal sebagai Taliban. Pernyataan baiat tersebut disampaikan Syaikh Aiman melalui pesan audio terbarunya yang dirilis As-Sahab Media, sayap media Al-Qaeda, pada Kamis (13/8). Syaikh Aiman menyatakan bahwa baiatnya terhadap Mullah Akhtar Mansur ini memperbaharui metode Amir Al-Qaeda terdahulu Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah dan ikhwan-ikhwannya para syuhada di dalam baiat mereka terhadap Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid, rahimahullah. Selain itu, Syaikh Aiman juga menyampaikan dukungannya dalam rangka menegakkan Khilafah Islamiyah yang tegak atas pilihan dan keridhaan kaum muslimin. Khilafah yang menebarkan keadilan dan membuka lebar syura. Khilafah yang memberikan rasa aman, mengangkat kezhaliman, mengembalikan hak kepada pemiliknya, dan mengangkat panji jihad. Syaikh Aiman pun menegaskan bahwa di bawah baiatnya itu, Mujahidin akan berjuang untuk menegakkan syariah Islam sampai seluruh tanah kaum Muslimin berhasil dibebaskan. Berikut terjemahan lengkap pernyataan baiat Syaikh Aiman Az-Zhawahiri terhadap Mullah Akhtar Mansur tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Jum'at (14/8). Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Rasulullah beserta keluarga, sahabat, dan siapa saja yang mengikutinya. Kepada Amirul Mukminin Mullah Akhtar Muhammad Mansur -semoga Allah menjaganya, menguatkannya dengan Al-Haq, menguatkan Al-Haq dengannya, dengan perantara dirinya Allah tolong dienNya, kitabNya, dan hamba-hambaNya kaum mukminin.- Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Saya berhadap agar Anda, ikhwan-ikhwan Anda, pasukan Anda, dan pembela-pembela Anda dalam kondisi yang baik. Kondisi yang dicintai Allah Ta'ala berupa kemuliaan di dunia dan keberuntungan di akhirat. Semoga Allah Ta'ala membimbing Anda kepada hal-hal yang dicintainya dan diridhaiNya. semoga Allah Ta'ala menghindarkan kita dari setiap kejahatan dan keburukan dari Anda di dunia dan akhirat. Wa ba'du: Telah sampai kepada kami dengan rasa sedih dan haru karena kami merasa begitu kehilangan, perasaan kehilangan yang juga dialami oleh umat Islam, mujahidin, muhajirin, murabithin dengan wafatnya Amir kita Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid -semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas. Semoga Allah mempertemukan kita dengannya di surga tertinggi Surga Firdaus dengan kenikmatan dan karunia-Nya, dalam kondisi yang tidak hina, tidak mengganti maupun mengubah janji. Telah sampai pada kami bahwa beliau teguh di atas Al-Haq sebagai seorang mujahid, murabith, komandan, amir mujahidin sampai ia bertemu Rabbnya. Kami bersaksi untuknya bahwa ia berucap dan ia jujur dengan ucapannya, ia membuat janji dan memenuhi janjinya. Ia tidak mundur dari aqidah dan diennya. Ia memberikan contoh layaknya cahaya dalam sejarah Islam dan kaum muslimin dalam perkara kejujuran, tawakal yang baik kepada Allah Ta'ala, percaya dengan janji Allah, dan lebih mendahulukan akhirat daripada dunia. Allah lah yang akan menghisabnya. Dialah sebaik-baik Amir untuk sebagus-bagus Imarah. Dialah pahlawan yang tidak tunduk dan cenderung kepada para pemimpin kekafiran global. Dan bahkan melawan mereka bersama dengan pasukannya yang tangguh seraya bertawakkal kepada Allah Ta'ala. Maka Allah memenangkannya dan mengangkat derajatnya. Dialah Amir yang mengatakan, "Permasalahan Usamah bukan lagi permasalahan individu personal, akan tetapi telah menjadi permasalahan izzah/kemuliaan Islam." Sehingga Allah Ta'ala menanamkan rasa cinta di dalam hati muhajirin dan kaum muslimin. Dialah Amir yang menantang orang-orang musyrik para penyembah berhala, dan dia mengikuti langkah Khalilullah Ibrahim 'alaihissalam. Dia hancurkan berhala-berhala itu, teguh di atas Al-haq ini, sampai akhirnya dia wafat. Dialah pahlawan umat. Semoga Allah Ta'ala merahmatinya dengan rahmat yang luas. Dan semoga Allah menempatkannya di surga tertinggi, Surga Firdaus. Dan sesungguhnya kami, selain ridha dan menerima qadha dan qadar Allah Ta'ala, kami juga memohon agar Allah Ta'ala meneguhkan kami di atas Al-haq dan jalan yang lurus, di atas dien dan sunnah nabiNya, di atas jalan jihad dengan bimbingan dan karunianya. Dalam rangka melanjutkan jalan jihad dan usaha menyatukan mujahidin, dan dalam rangka mengikuti langkah para pemimpin kami, para syuhada, orang-orang shalih -semoga Allah Ta'ala merahmati mereka- : Amir kami Asadul Islam Usamah bin Ladin, ikhwan-ikhwan kami; Abu Mush'ab Az-Zarqawi, Abu Hamzah al-Muhajir, Mushtafa Abul Yazid, Abu Laits al-Libi, 'Athiyyatullah Al-Libi, dan Abu Yahya Al-Libi dan juga seluruh masyayikh jihad yang jujur -sebagaimana kami mengira mereka dan kami tidak mensucikan seorangpun di hadapan Allah Ta'ala-, maka sebagai Amir Jamaah Qa'idatul Jihad saya di sini memberikan baiat kami kepada Anda, memperbaharui jalan Syaikh Usamah dan ikhwan-ikhwannya para syuhada di dalam baiat mereka kepada Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid -semoga Allah Ta'ala merahmati mereka semua. Maka kami membaiat Anda dalam rangka menegakkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya, di atas Sunnah Khulafaurrasyidin radhiyallahu 'anhum yang diberi petunjuk. Kami membaiat Anda untuk menegakkan syariat, sehingga syariat memimpin negeri-negeri kaum Muslimin sebagai aturan hukum dan bukan yang diatur, sebagai pemimpin dan bukan yang dipimpin, sampai tidak ada lagi aturan yang lebih tinggi darinya, dan tidak ada lagi yang menentangnya. Kami membaiat Anda untuk bara'/berlepas diri dari seluruh hukum, sistem, kondisi, janji, kesepakatan, atau janji setia yang melanggar syariat, baik itu sistem yang ada di dalam negeri kaum muslimin atau di luarnya semisal berbagai rezim, badan, organisasi yang sistemnya melanggar syariat seperti PBB dan yang lainnya. Kami membaiat Anda dalam rangka berjihad membebaskan setiap jengkal negeri kaum Muslimin yang terampas mulai dari Kasyghir hingga Andalusia, mulai dari Kavkaz sampai Somalia dan Afrika tengah, mulai dari Kasymir sampai Al-Quds, mulai dari Filipina sampai Kabul, Bukhara, dan Samarkand. Kami membaiat Anda untuk berjihad melawan para penguasa yang mengganti syariat. para penguasa yang berkuasa di negeri-negeri kaum Muslimin sehingga mereka menanggalkan hukum-hukum syariat, menjalankan hukum kafir kepada kaum Muslimin. mereka sebar kerusakan dan sikap merusak, mereka memberi kekuasaan rezim murtad dan pengkhianat untuk mengatur kaum Muslimin. Rezim yang merendahkan syariat, menjunjung tinggi ideologi dan falsafah kafir, dan menyerahkan negeri dan kekayaan kaum Muslimin kepada musuh. Kami membaiat Anda dalam rangka membela orang-orang Mukmin yang lemah tertindas di manapun mereka. Kami membaiat Anda untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar semampu kami. Kami membaiat Anda demi melindungi Imarah Islam selama Imarah memimpin kami dengan Kitabullah dan Sunnah RasulNya. Kami membaiat Anda dalam rangka menegakkan Khilafah Islamiyah yang tegak atas pilihan dan keridhaan kaum muslimin. Khilafah yang menebarkan keadilan dan membuka lebar syura. Khilafah yang memberikan rasa aman, mengangkat kezhaliman, mengembalikan hak kepada pemiliknya, dan mengangkat panji jihad. Kami membaiat Anda atas itu semua, dan kami membaiat Anda untuk mendengar dan taat di dalam hal yang ma'ruf, dalam kondisi senang bersemangat maupun tidak, dalam kondisi susah maupun lapang semampu kami. Kami memohon pada Allah Ta'ala untuk menolong kami dalam memenuhinya (janji baiat) dengan baik, dan juga agar Allah Ta'ala membantu Anda dalam memikul berbagai beban. (banan/arrahmah.com) |
Mogok makan, tahanan Palestina ini koma Posted: 15 Aug 2015 03:08 AM PDT TEL AVIV (Arrahmah.com) - Muhammad Allan, seorang tahanan Palestina yang ditahan di penjara "Israel", kini dalam keadaan koma, dua bulan setelah mulai mogok makan sebagai bentuk protes atas penahanannya, Kelompok Tahanan Palestina mengungkapkan dalam sebuah pernyataan, pada Jum'at (14/8/2015), sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency Kelompok itu mengatakan bahwa kesehatan Allan telah semakin memburuk, dan kondisinya koma setelah menderita tremor pada Kamis malam dan mengenakan respirator. Allan, (30), adalah seorang pengacara di Tepi Barat dan telah ditahan sejak 16 November, 2014. Dia telah melakukan mogok makan sejak Juni untuk memprotes penahanan atas dirinya yang dilakukan tanpa pengadilan. Di bawah undang-undang penahanan administratif "Israel", seorang individu dapat ditahan di penjara untuk jangka waktu satu sampai enam bulan tanpa pengadilan. (ameera/arrahmah.com) |
11 milisi Syiah Houtsi tewas dalam serangan udara di Yaman Posted: 15 Aug 2015 01:57 AM PDT SANAA (Arrahmah.com) - Setidaknya 11 milisi Syiah Houtsi dilaporkan tewas setelah serangan udara yang dilancarkan koalisi yang dipimpin Arab Saudi yang menargetkan pos mereka di provinsi Marib, di sebelah timur Sanaa, pada Jum'at (14/8/2015). Serangan itumenghantam posisi Syiah Houthi di Makhdara dan Mas Majzar, di utara dan barat laut dari Marib. Situs berita lokal Yaman Mareb Press melaporkan bahwa serangan udara itu telah menargetkan markas milisi Syiah Houtsi. Marib telah menyaksikan pertempuran sengit antara milisi Syiah Houtsi dan pasukan sekutunya yang setia kepada mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di satu sisi, dan suku-suku lokal yang menentang mereka, yang didukung oleh Arab Saudi. Saudi dan negara-negara sekutunya memulai kampanye pemboman kepada milisi Syiah Houtsi pada 26 Maret, setelah Syiah Houtsi menggulingkan presiden sekarang yang diasingkan, Mansour Hadi. (ameera/arrahmah.com) |
Polisi Mesir yang membunuh 37 tahanan hanya dijatuhi hukuman 5 tahun kerja paksa Posted: 14 Aug 2015 11:13 PM PDT KAIRO (Arrahmah.com) - Pengadilan Khanka Misdemeanour Mesir menghukum seorang petugas polisi selama lima tahun kerja paksa pada Kamis (13/5/2015) setelah terbukti bahwa dia bersalah dalam pembunuhan yang disengaja dan kelalaian ekstrim atas kematian 37 tahanan, sebagaimana dilansir oleh MEMO. Polisi tersebut, Amr Farouk, awalnya divonis dengan hukuman 10 tahun penjara pada Maret tahun lalu, namun dia mengajukan banding. Semua dari mereka yang dijatuhi hukuman di Khanka minggu ini bisa naik banding lagi ke Pengadilan Kasasi, yang memiliki kekuatan untuk mengkonfirmasi putusan akhir atau membatalkannya. Pada 18 Agustus 2013, Farouk sebagai wakil direktur di pos polisi Heliopolis, bersama dengan 3 petugas polisi lainnya, ia telah melemparkan tabung gas air mata ke dalam sebuah kendaraan pengangkut tahanan. Ada 45 tahanan di dalam kendaraan tersebut yang berdesak-desakan dan kepanasan. Sebanyak 37 tahanan meninggal, terutama para pendukung Ikhwanul Muslimin, dan kejadian tersebut memicu kemarahan nasional dan international. (ameera/arrahmah.com) |
Polisi Mesir dikerahkan dalam peringatan 2 tahun tragedi Rabaa Posted: 14 Aug 2015 11:08 PM PDT KAIRO (Arrahmah.com) - Polisi Mesir dikerahkan di Kairo pada Jum'at (14/8/2015) dalam rangka mengantisipasi protes pada ulang tahun kedua pembunuhan massal demonstran yang menyebabkan ratusan orang meninggal, sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency. Mursi, presiden pertama negara itu yang dipilih secara langsung, dilengserkan dari kekuasaan oleh panglima militer Abdel Fattah al-Sisi. Dua tahun setelah tragedi itu, tidak ada polisi yang diseret ke pengadilan atas insiden itu, akan tetapi malah pemimpin dan anggota Ikhwanul Muslimin yang dijebloskan ke penjara. Sekitar 10 polisi tewas selama tragedi itu. Tetapi kelompok-kelompok hak asasi mengatakan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, membunuh banyak demonstran yang tidak bersenjata. HRW, kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York, pada Jum'at (14/8) menyerukan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk memulai penyelidikan atas pembunuhan massal itu. Mursi memerintah Mesir hanya setahun, setelah kemudian terjadi protes massa yang diserukan oleh pimpinan militer al-Sisi untuk menggulingkan Mursi dan menangkapnya. Mursi kemudian dijatuhi hukuman mati. Kelompok Ikhwanul Muslimin telah berada di bawah tekanan kuat dari pemerintah al-Sisi, yang telah berjanji untuk membasmi kelompok itu, yang merupakan gerakan politik Islam terbesar dan tertua di Mesir. Setidaknya 1.400 orang telah tewas dalam kekerasan dan penumpasan besar-besaran yang menyusul lengsernya Mursi. Ribuan lainnya telah ditangkap. Para pengunjuk rasa di Mesir menghadapi resiko dipenjara bahkan untuk demonstrasi damai sekalipun di bawah undang-undang Mesir.
|
Bukan bid'ah, Parade Tauhid pertama dilakukan Rasulullah tahun 616 Posted: 14 Aug 2015 07:09 PM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Panitia Parade Tauhid Indonesia (PTI) Ustadz Haikal Hassan Baras tidak terlalu mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menyebut bahwa kegiatan PTI tidak terkait atau bukan rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) 2015. "Kita tidak mencari legitimasi dari pelaksana amanat kongres umat Islam ke VI di Jogja. Namun ini sebuah panggilan nurani untuk berkontribusi yang seharusnya diberikan prasangka baik dari para senior," katanya Jumat (14/8/2015). "Tidak kah sebuah keindahan semua ormas, semua potensi, semua ulama, para guru berada disatu panggung berkomitmen memajukan politik Islam, budaya Islam dan ekonomi Islam?" lanjutnya. Ustadz Haikal Hassan mengatakan bahwa adalah kewajiban setiap pribadi Muslim untuk memajukan politik Islam, budaya Islam dan ekonomi Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia."Disitulah muara Parade Tauhid ini diadakan dengan mengambil tema mensyukuri nikmat kemerdekaan dan sekaligus halal bilhalal akbar sebagai budaya bangsa Indonesia sejak dulu," pungkasnya. Menurut Ustadz Haikal kisah Parade Tauhid pertama 616 Masehi tatkala Umar bin Khaththab Radhiallahu 'Anhu telah memeluk agama Islam dan disambut takbir oleh kaum Muslimin pada waktu itu. Dia juga memberi pandangan terkait adanya terdengar statemen sekelompok kecil umat Islam yang menyatakan bahwa Parade Tauhid adalah perbuatan sia-sia karena tidak bersandar pada sunnah Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam. Dia menyebut bahwa Parade Tauhid Indonesia bukan bid'ah, Parade Tauhid pertama dilakukan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam pada tahun 616 Masehi. Dalam kesempatan lain, juru bicara Parade Tauhid , Ust Hany Kristianto pada acara silaturahim dengan media hari ini (14/8/15) bahwa peserta Parade Tauhid yang sudah mendaftar pada web resmi panitia sudah sebanyak 80.000 orang dan diharapkan pada hari H akan membludak menjadi 200.000 an orang. "Parade Tauhid juga dikaitkan dengan kejadian Tolikara, itu tidak benar, karena kami sudah menyiapkan ini sebelum kejadian Tolikara ", jelas Ust Hanny lagi. Terkait, Ustadz Hany juga menjelaskan bahwa Parade Tauhid bukan parade politik dan tidak ada kaitannya dengan politik. "Acara dimulai pukul 07.00 dari Pintu 7 dimulai dengan orasi para ulama dan tokoh Nasional untuk memberikan tausiyah kepada jamaahnya, kemudian dilanjutkan dengan parade dengan membentangkan spanduk Tauhid sepanjang 3km ", ujar Ust.Hany. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Pendukung Mursi gelar pawai peringati tragedi Rabaa Posted: 14 Aug 2015 06:42 PM PDT KAIRO (Arrahmah.com) - Pendukung Presiden Mesir terkudeta Muhammad Mursi menggelar aksi unjuk rasa pada Jum'at (14/8/2015) untuk memperingat ulang tahun kedua tragedi berdarah yang terjadi saat pembubaran paksa kamp protes utama di Kairo, yang menyebabkan ratusan demonstran tewas, lansir MEMO. Para pengunjuk rasa menggelar unjuuk rasa itu setelah shalat Jum'at. Mereka berbegerak dari masjid Kairo menuju Alexandria di utara dan Minya di Mesir Atas. Pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan mereka di pinggiran timur Matariya Kairo saat demonstran menyalakan kembang api, menurut seorang wartawan Anadolu Agency. Ratusan demonstran pro-Morsi tewas ketika pasukan keamanan membubarkan paksa kamp protes mereka di Rabaa al-Adawiya Square dan Giza Nahda Square, Kairo, pada 14 Agustus 2013, hanya beberapa minggu setelah Mursi lengser dari kekuasaan dalam kudeta militer. Menurut Dewan Nasional Hak Asasi Manusia, pembubaran paksa kedua kamp protes pada hari itu menyebabkan 632 orang, termasuk delapan polisi, tewas. Sementara itu, HRW menyerukan penyelidikan internasional atas pembunuhan massal demonstran di Rabaa al-Adawiya Square. Dalam sebuah pernyataan Jum'at (14/8), kelompok hak asasi manusia yang berbasis di New York itu meminta Dewan HAM PBB dan Komisi Afrika untuk Hak Asasi Manusia dan Masyarakat untuk menyelidiki tragedi pembunuhan massal itu. "Washington dan Eropa telah kembali melakukan bisnis dengan pemerintah Mesir yang melakukan pembantaian ketimbang menyelidiki pembantaian itu yang bisa jadi merupakan sehari pembunuhan demonstran terburuk dalam sejarah modern," ungkap Joe Stork, wakil direktur HRW Timur Tengah. Mesir telah bergolak oleh kekerasan dan kekacauan sejak Mursi, presiden pertama negara itu yang dipilih secara bebas, digulingkan oleh militer pada 3 Juli 2013. |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |