Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Dituduh memiliki senjata, seorang wanita ditembak mati oleh tentara Tunisia

Posted: 16 Aug 2015 04:30 PM PDT

Polisi Tunisia berjaga-jaga di depan Rumah Sakit Charles Nicolle di Tunis. (Foto: AP)

KASSERINE (Arrahmah.com) - Seorang wanita tewas dan seorang pria terluka di Tunisia barat pada Sabtu (15/8/2015) malam setelah tentara menembaki mobil mereka karena takut mereka bersenjata, menurut pernyataan juru bicara kementerian pertahanan seperti dilansir AFP.

Tentara sebelumnya mengklaim telah menerima informasi mengenai mobil yang membawa "kelompok bersenjata" di wilayah Kasserine dan telah mengirim pasukan untuk menemukannya, lanjut pernyataan juru bicara, Belhassen Oueslati.

Wilayah Kasserine terletak di kaki gunung Chaambi, di mana militer Tunisia sejak 2012 melakukan operasi militer terhadap Jihadis yang mereka cari atas tuduhan telah melakukan serangan yang menewaskan puluhan tentara dan polisi Tunisia.

Mobil yang membawa dua orang pemuda itu berada di pinggir jalan di kaki gunung Sammama. "Ketika konvoy militer lewat, pengemudi mulai menjalankan mobilnya dan melaju di antara kendaraan pertama tentara," klaim Oueslati.

Tidak jelas apakah tindakan pengemudi sengaja atau karena alasan lain, namun tentara langsung melancarkan serangan terhadap kendaraan tersebut.

Tentara mengklaim bahwa insiden terjadi di zona yang ditutup untuk operasi militer.

Menurut sumber medis di rumah sakit Kasserine, perempuan muda yang menjadi korban menderita luka fatal di ginjal, sementara pemuda terluka di bahu.

Pada akhir Agustus tahun lalu, polisi Tunisa juga membunuh dua perempuan bersaudara karena mereka melaju di Kasserine, setelah salah mengira jika mereka adalah anggota kelompok bersenjata. (haninmazaya/arrahmah.com)

Innalillahi, 100 orang gugur dalam serangkaian serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di Douma

Posted: 16 Aug 2015 04:00 PM PDT

Serangan udara oleh pasukan rezim menghantam sebuah pasar di Douma. (Foto: Reuters)

DOUMA (Arrahmah.com) - Sedikitnya 100 orang gugur pada Ahad (16/8/2015) dalam serangkaian serangan udara pengecut oleh pasukan rezim Nushairiyah di sebuah pasar di Douma, sebuah kota di dekat Damaskus yang dikuasai oleh Mujahidin
Suriah, ujar laporan aktivis yang mengatakan kepada Al Arabiya.

Setidaknya 200 lainnya terluka dengan korban tewas-kebanyakan adalah warga sipil-kemungkinan akan meningkat karena banyak yang terluka berada dalam kondisi kritis, ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

"Rezim melakukan empat serangan udara di sebuah pasar di pusat Douma," ujar Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman seperti dilansir AFP.

"Informasi awal menunjukkan sebagian besar korban tewas adalah warga sipil," tambahnya.

Abdel Rahman mengatakan penduduk setempat berkumpul di lokasi setelah serangan pertama untuk membantu mengevakuasi korban luka ketika serangan lainnya terjadi.

Sebuah video yang diposting online oleh aktivis Suriah beberapa saat setelah serangan memperlihatkan jalanan yang berserakan dengan puing-puing dan logam.

Beberapa bangunan hampir terbelah karena kekuatan ledakan dan banyak kendaraan yang terbalik di tengah reruntuhan.

Awal pekan ini, Amnesti Internasional mengatakan rezim Suriah telah melakukan kejahatan perang di Ghautah Timur, menyatakan bahwa pemboman berat merupakan awal kesengsaraan yang diciptakan oleh rezim yang memblokade daerah tersebut.

Douma terletak di benteng pejuang Suriah di Ghautah Timur, wilayah luar ibukota Suriah yang menjadi target serangan udara pasukan rezim secara rutin. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pemeriksaan polisi: Panitia karnaval arahkan peserta munculkan tema PKI

Posted: 16 Aug 2015 06:25 AM PDT

Gambar tokoh-tokoh dan simbol PKI saat karnaval peringatan HUT ke-70 RI di Pamekasan, Sabtu (15/8/2015).

PAMEKASAN (Arrahmah.com) - Tim penyidik Polres Pamekasan, Jawa Timur, memeriksa sebanyak 11 orang yang diduga terlibat dalam penyebaran atribut PKI pada pelaksanaan karnaval HUT Kemerdekaan RI yang digelar pemkab setempat, Sabtu (15/8/2015).

"Kesebelas orang yang kami periksa itu semuanya berstatus sebagai saksi," kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha, Ahad (16/8/2015), lansir ROL.

Ia menjelaskan, ke-11 orang yang diperiksa tim penyidik Polres Pamekasan itu, terdiri dari unsur panitia penyelenggara sebanyak 4 orang dan sebanyak 7 orang sisanya dari unsur sekolah dan peserta karnaval yang membawa lambat PKI.

Dari unsur panitia pelaksana polisi telah memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Alwi selaku ketua panitia kegiatan HUT Kemerdekaan RI, serta tiga orang panitia seksi kegiatan lainnya.

Sedangkan dari pihak sekolah, polisi telah melakukan pemeriksaan, antara lain kepada Udik Joko Wahyono (54) Kepala SMPN 1 Pamekasan, dan Ali (57) Kepala SMPN 2 Pamekasan yang juga Sekretaris MKKS SMP Pamekasan.

Selain kedua kepala sekolah itu, polisi juga telah memeriksa Guru SMPN 2 Pamekasan Rudi Joko Purwana yang juga menjabat Ketua Bidang Karnafal MKKS SMP Pamekasan.

Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, para terperiksa ini mengaku, mengarahkan siswa-siswinya membuat atribut, dan tokoh PKI (Partai Komunis Indonesia) untuk ditampilkan dalam karnaval budaya HUT Kemerdekaan RI yang digelar Pemkab Pamekasan itu, sesuai dengan perintah panitia.

"Jadi motivasi mereka memunculkan tema PKI karena sesuai dengan permintaan pihak panitia yang diketuai Sekda Alwi," kata Kapolres menjelaskan.

Ia menjelaskan, dalam surat Nomor: 09/PAN.HUT RI/2015 tertanggal 9 Juli 2015 Perihal Pesarta Karnaval, Drumband dan PBB, para peserta diminta mementaskan peran dan kekejaman PKI.

Isinya antara lain memakai kostum 8 Jendral yang terbunuh dengan baju kebesaran Jendral, dalam barisan atas tokoh-tokoh PKI Aidit dan kawan-kawan dan anggota PKI bersenjata clurit dan simbol-simbol palu dan arit.

Dalam barisan juga dimunculkan barisan wanita PKI dan tokoh-tokoh wanita PKI dalam organisasi (Gerwani) menggunakan kebaya dan jarit sederhana khas wanita desa tempo dulu.

"Intinya, mereka ini memunculkan tonggak sejarah bangsa dalam memberantas gerakan G.30S/PKI Tahun 1965," terang Kapolres.

Hanya saja, praktik di lapangan, tidak sesuai harapan, sehingga penampilan atribut dan gambar-gambar PKI itu menunai protes masyarakat, karena simbol PKI yang dipajang tidak diberi silang, seolah-olah ingin mengkampanyekan simbol-simbol PKI kepada masyarakat.

"Sampai saat ini, memang belum ada temuan pelanggaran hukum dalam kasus penyebaran atribut PKI itu, tapi penyelidikan terus kami lakukan," kata Kapolres AKBP Sugeng Muntaha menjelaskan. (azm/arrahmah.com)

Pasukan anti-Houtsi Yaman mengalami kemajuan di Taiz

Posted: 16 Aug 2015 05:35 AM PDT

Milisi Syiah Houtsi Yaman.

SANAA (Arrahmah.com) - Pasukan loyalis pemerintah Yaman telah membuat kemajuan di Taiz, kota ketiga negara itu, mengambil alih markas keamanan dan gedung gubernur, menyusul bentrokan hebat dengan milisi Syiah Houtsi, sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera, Sabtu (15/8/2015).

Pasukan pendukung presiden Yaman yang diasingkan, Abd Rabbu Mansur Hadi, sudah lebih mendekat ke istana presiden di kota itu, yang terletak sebelah barat daya ibukota Sanaa, dan pangkalan militer masih berada di bawah kendali milisi Syiah Houtsi, kata sumber-sumber militer.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setidaknya 22 pasukan tewas dalam pertempuran di Taiz, dimana para analis menganggap sebagai pintu gerbang menuju Sanaa, ibu kota yang dikuasai oleh milisi Syiah Houtsi awal tahun ini.

Reporter Al Jazeera, Hamdi al-Bakari, yang melaporkan dari Yaman, mengatakan bahwa Houtsi masih mengendalikan tiga brigade penting di kota itu.

Kemajuan yang dialami oleh pasukan pro Hadi telah didukung oleh senjata dan pasukan dari negara Teluk tetangga Yaman, seperti Arab Saudi yang memimpin koalisi pesawat tempur yang menyerang posisi milisi Syiah Houtsi.

Pasukan pro Hadi, pada Sabtu (15/8/2015), juga mengumumkan bahwa mereka telah menguasai Shabwa, provinsi di bagian selatan Yaman, yang merupakan provinsi kelima di wilayah itu yang berhasil diambil alih pada bulan lalu.

Houtsi mundur dan "menyerahkan" Shabwa kepada pasukan pro-pemerintah setelah mereka dijanjikan rute aman keluar dari provinsi, seorang pejabat militer mengatakan kepada kantor berita AFP.

Para pejabat militer lainnya mengkonfirmasi bahwa Houtsi telah terdesak keluar.

Para pejabat militer mengatakan pekan ini bahwa gubernur pro Houtsi dari Shabwa - yang memiliki cadangan minyak yang cukup besar - telah melarikan diri saat pasukan pro pemerintah telah siap memasuki provinsi.

Mereka juga menuduh Houtsi menanam ranjau darat di gedung-gedung pemerintah di Shabwa, seperti yang mereka lakukan di provinsi lain sebelum melarikan diri.

Pasukan loyalis pemerintah di selatan pada bulan lalu melancarkan serangan terhadap Houtsi, mendesak mereka keluar dari selatan kota Aden pada pertengahan Juli. Mereka kemudian merebut kembali provinsi Daleh, Lahj dan Abyan.

Sumber-sumber militer mengatakan bahwa pasukan koalisi telah memberikan pasukan pro-Hadi persenjataan berat modern dalam beberapa pekan terakhir, termasuk tank dan pengangkut personel, serta tentara Yaman yang dilatih di Arab Saudi.

Menurut angka PBB, konflik Yaman telah menelan korban hampir 4.300 orang sejak Maret, separuh dari mereka adalah warga sipil, sementara 80 persen dari 21 juta warga Yaman membutuhkan bantuan dan perlindungan.

(ameera/arrahmah.com)

Hubungan antara Hamas dan Arab Saudi memasuki fase baru

Posted: 16 Aug 2015 05:30 AM PDT

Salman-bin-Abdulaziz-Al-Saud-02

PALESTINA (Arrahmah.com) - Kepala biro politik Hamas, Khaled Meshaal, mengatakan bahwa Hamas dan Arab Saudi telah memasuki babak baru dalam hubungan mereka. Ia menekankan bahwa Saudi adalah salah satu negara yang paling penting di wilayah tersebut, lansir MEMO pada Jum'at (14/8/2015).

Meshaal mengungkapkan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada pertengahan September untuk bertemu dengan penguasa Saudi, Raja Salman Bin Abdul Aziz untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan.

Hubungan keduanya mencair sejak Meshaal mengunjungi Arab Saudi pada bulan Juli untuk bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed Bin Nayef dan wakil Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Analis politik Palestina Adnan Abu Amer mengatakan kepada Gulf Online bahwa Hamas dan Arab Saudi bersedia dan serius membangun hubungan baru, "terutama di tengah apa yang tampaknya menjadi sengketa antara Iran dan gerakan perlawanan Palestina."

Serangan terbaru Teheran pada Meshaal, katanya, justru telah meningkatkan hubungan antara Arab Saudi dan Hamas, di tengah keinginan Iran untuk membuat persaingan antara keduanya.

"[Hubungan] ini akan mencakup mediasi, bersama dengan Mesir, dalam rekonsiliasi internal Palestina, serta rekonstruksi Jalur Gaza," tambahnya.

(banan/arrahmah.com)

Organisasi Pembebasan Palestina: ISIS sama saja dengan Yahudi "Israel"

Posted: 16 Aug 2015 05:00 AM PDT

is (1)

ARGENTINA (Arrahmah.com) - Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) pada Kamis (13/8/2015) mengecam kekerasan yang dilakukan kelompok "Daulah Islamiyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Irak dan Suriah.

Berbicara pada konferensi Dewan Argentina untuk Hubungan Internasional - sebuah lembaga akademis non profit - Saeb Erakat mengecam kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu.

"Saya tidak melihat perbedaan antara seorang pembunuh - yang membuat wartawan Barat berlutut dan memotong tenggorokan mereka - dengan pembunuh yang membakar hidup-hidup bayi Palestina Ali Said Dawabsha yang baru berusia 18 bulan," kata Erakat, sebagaimana dilansir MEMO.

Pernyataan Erakat ini membandingkan pemenggalan wartawan Barat oleh kelompok IS dengan serangan pembakaran yang dilakukan pemukim Yahudi "Israel" terhadap rumah warga Palestina di Tepi Barat, yang akhirnya merenggut nyawa bayi berusia 18 bulan dan kemudian juga merenggut nyawa ayahnya yang menderita luka bakar serius.

Erakat yang berada di Argentina untuk menghadiri konferensi itu selama dua hari di Buenos Aires terutama membahas situasi di Palestina.

Sejak tahun 2007, Jalur Gaza diblokade penjajah "Israel" melalui udara, darat dan laut. Blokade ini merampas hak hampir 2 juta warga Palestina di wilayah itu yang karenanya kesulitan memperoleh bahan pokok, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.

(aliakram/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menembak, melukai warga Palestina di dekat Ramallah

Posted: 16 Aug 2015 04:40 AM PDT

israelipolice

PALESTINA (Arrahmah.com) - Tentara "Israel" telah menembak dan melukai seorang warga Palestina dua kali di bagian tangannya pada Sabtu (15/8/2015) di dekat desa Beit Ur Al-Tahta sebelah barat Ramallah, ungkap Palestinian Red Crescent Society (PRCS) dalam sebuah laporan kepada Ma'an.

Seorang juru bicara militer "Israel" mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" menembak warga Palestina itu setelah ia diduga menikam dan menyebabkan luka ringan seorang prajurit "Israel" di Rute 443.

PRCS mengatakan ambulans dikirim untuk menolong warga Palestina yang saat ini dalam tahanan "Israel" itu. Menurut saksi sejumlah besar kendaraan militer "Israel" tiba di daerah setelah penembakan itu terjadi

Insiden ini terjadi menyusul pembunuhan terhadap warga Palestina lainnya yang ditembak mati setelah dugaan keterlibatannya dalam serangan penikaman yang menyebabkan sipil "Israel" terluka ringan.

Anas Muntaser Taha (20) dari Desa Qutna barat laut Yerusalem, gugur ketika pasukan "Israel" melepaskan tembakan "untuk mencegah tersangka melarikan diri," klaim seorang juru bicara militer "Israel".

(banan/arrahmah.com)

Dokter ahli bedah dan pasien ahli tahajjud

Posted: 16 Aug 2015 03:30 AM PDT

ilustrasi suasana di ruang operasi (Foto: MI)

(Arrahmah.com) - Seorang pemuda berusia 17 tahun dilarikan ke Rumah sakit militer di Riyadh. Sebuah peluru nyasar mengenai tubuhnya.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, pemuda itu memandang wajah ibunya yang sedang menangis sedih seraya mengatakan, "Wahai ibunda, janganlah engkau bersedih. Aku baik-baik saja. Sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium wanginya bau surga." Orang tua mana yang tidak terkejut dengan kalimat tersebut dari putra kesayangannya. Mereka masih berharap putranya dapat diselamatkan.

Sesampainya di instalasi gawat darurat, seorang dokter langsung menanganinya. Namun sang pemuda itu berkata kepadanya, "Wahai saudaraku, sesungguhnya aku akan meninggal. Aku telah mencium semerbak harum bau surga. maka janganlah engkau merepotkan dirimu sendiri. Aku hanya menginginkan kehadiran ayah dan ibuku di sisiku."

Sesuai permintaan pemuda, kini ayah dan ibu telah berada di instalasi gawat daurat. Sebuah senyum kebahagiaan terpancar di wajah sang pemuda. Lalu ia membaca dua syahadat.

"Asyhadu an laa-ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhamamadan rasulullah," kalimat sang pemuda ini sekaligus mejadi kalimat terakhir dalam hidupnya. Ia menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala segera setelah menyelesaikan ikrar syahadat, bahkan ia meninggal dalam posisi telunjuk jari tangannya menunjuk, seperti posisi tasyahud dalam shalat.

Setelah Maghrib, dokter Kholid bin Abdul Aziz Al Jubair bertemu dengan Dhiya', petugas rumah sakit yang memandikan jenazah pemuda tersebut. Ia menceritakan kondisi pemuda tersebut saat dimandikannya. "Jari telunjukkan membentuk isyarat seperti orang shalat yang sedang membaca tasyahud."

Selain itu, hal yang paling ajaib adalah, jenazah pemuda tersebut tetap segar. Terlihat segar bugar. Seperti orang yang sedang beristirahat dengan nyenyak.

Dokter spesialis bedah itu penasaran. Ia pun menemui orang tua si pemuda dan menanyakan amal apa yang dilakukan oleh putra mereka sehingga ia bisa membaca syahadat di akhir hayatnya, bertasyahud dan jasadnya tetap segar bugar.

"Anak kami," kata orang tuanya kepada dokter Kholid, "sejak memasuki usia akil baligh, dialah yang selalu membangunkan kami untuk shalat Subuh. Ia sangat rajin qiyamullail dan membaca Al Qur'an. Selalu berupaya menunaikan shalat jama'ah di masjid…"

Masya Allah… usianya baru 17 tahun, masih duduk di kelas 2 SMA, tetapi amalnya luar biasa. Pantaslah jika dirinya mendapatkan karunia Allah berupa husnul khatimah dan jenazahnya segar bugar.

Dokter Kholid lantas menceritakan apa yang diketahuinya kepada rekannya yang juga dokter ahli bedah. "Masya Allah… usianya baru 17 tahun? Ia sungguh jauh lebih baik dariku. Mengapa aku tidak belajar darinya?" kata dokter itu. Ia pun kemudian mengambil cuti satu minggu. "Aku ingin melakukan muhasabah," katanya kepada dokter Kholid.

Dokter Kholid juga menceritakan kepada rekannya yang dokter bedah di Jeddah. Mendengar cerita dokter Kholid, dokter itu menangis. Ia pun berkomitmen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal-amalnya. "Jika anak berusia 17 tahun saja bisa, mengapa ada alasan bagi kita untuk menunda-nunda ibadah kepada-Nya?"

Wallahu A'lam.. (adibahasan/muslimindonesia/arrahmah.com)

Pesawat Trigana Air hilang di selatan Papua

Posted: 16 Aug 2015 03:20 AM PDT

Peta Papua

JAKARTA (Arrahmah.com) - Badan SAR Nasional melaporkan telah kehilangan kontak dengan salah satu pesawat dari maskapai penerbangan Indonesia.

Dalam sebuah twit resminya, Badan SAR Nasional menyatakan bahwa penerbangan Trigana Air tersebut terdapat 54 penumpang, sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera, Ahad (16/8/2015).

Para penumpang terdiri atas 44 orang dewasa, 2 anak-anak, 3 balita dan 5 kru pesawat.

Dalam twit tersebut dikatakan bahwa pesawat tersebut kehilangan kontak saat posisi terbangnya di atas wilayah terpencil selatan Papua, pada pukul 14.55 WIT.

Pesawat itu terbang antara bandara Sentani Jayapura dan Oksibil, mengarah ke selatan Jayapura, ibu kota Papua.

Pemerintah menyatakan akan melakukan kerjasama dengan aparat-aparat terkait untuk operasi pencarian dan penyelamatan.

Sebelumnya, sebuah pesawat penumpang Air Asia jatuh denngan rute dari Surabaya menuju Singapura, pada Desember 2014. Sebanyak 162 orang meninggal dunia.

Kecelakaan-kecelakaan penerbangan tersebut kiranya menjadi dorongan bagi pemerintah untuk menerapkan peraturan yang lebih ketat dan meningkatkan keselamatan penumpang.

Presiden Indonesia juga berjanji akan memperhatikan usia pesawat militernya Juli lalu, setelah kejatuhan 1 buah pesawat berpenumpang 110 penumpang dan 13 kru penerbangan militer. (adibahasan/arrahmah.com)

Jelang HUT RI ke-70 logo PKI muncul di Universitas Jember

Posted: 16 Aug 2015 03:00 AM PDT

Logo PKI jadi graviti dinding di UNEJ (Foto: Kompas)

JEMBER (Arrahmah.com) - Organisasi partai politik terlarang terlihat kembali geliatnya. Hal tersebut semakin jelas saat dua orang mahasiswa Universitas Jember (Unej), Jawa Timur, berinisial L dan M diamankan di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat, Jumat (14/8/2015). Keduanya diduga menggambar logo mirip organisasi partai politik terlarang, Partai Komunis Indonesia (PKI), di sejumlah tempat di dalam kampus Unej.

"Sudah kami amankan dan saat ini sedang kami lakukan penyelidikan mendalam," ungkap Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif kepada Kompas, Jum'at (14/8/2015).

Alif mengaku, saat ini pihaknya juga sedang mendalami motif sebenarnya dari aksi mahasiswa yang menggambar logo eks PKI di dalam kampus tersebut.

"Untuk motifnya juga sedang kami dalami," ujarnya.

Yang pasti, lanjut Alif, pihaknya akan memproses kasus tersebut karena telah meresahkan masyarakat.

"Apa pun motifnya sudah meresahkan masyarakat dan akan saya proses," kata Alif. (adibahasan/arrahmah.com)