Arrahmah.Com |
- Jet tempur Irak jatuhkan bom di Baghdad, tewaskan 12 warga sipil
- Allahu Akbar! Mujahidin IIA bebaskan 10 desa di provinsi Faryab
- Rupiah terpuruk, manajemen ekonomi Indonesia perlu diperbaiki
- Al-Risalah: Wawancara komandan militer Jabhah Nushrah seputar Pertempuran Kemenangan Jisr Al-Shughour
- Foto-foto luar biasa : Bagaimana awal terbentuknya bayi manusia
- Apa, mereka berbuka dengan rumput dan kaktus?
- Muslim Uighur diselamatkan Turki, Rezim Cina marah
- Referendum: Militer di Parlemen Myanmar harus dikurangi
- Myanmar keluarkan kartu hijau bagi Muslim di Rakhine
- Komunis berkedok agama liberal
Jet tempur Irak jatuhkan bom di Baghdad, tewaskan 12 warga sipil Posted: 06 Jul 2015 04:30 PM PDT BAGHDAD (Arrahmah.com) - Dengan mengklaim tidak sengaja, sebuah jet tempur Irak menjatuhkan bom di atas pemukiman warga di Baghdad pada Senin (6/7/2015), menewaskan sedikitnya 12 orang di lokasi kejadian. Pesawat tempur yang merupakan pesawat Sukhoi buatan Rusia yang digunakan oleh Irak dalam perang melawan ISIS, tengah berada dalam perjalanan kembali ke pangkalan saat "kecelakaan" itu terjadi. Juru bicara militer, Brigjen. Saad Maan Ibrahim mengklaim kepada Associated Press bahwa kegagalan teknis menyebabkan jet Sukhoi menjatuhkan bom dan menghantam sejumlah rumah di lingkungan timur ibukota Irak. Tiga anak dan dua wanita termasuk di antara korban tewas, seorang polisi dan sumber medis mengatakan. Setidaknya 25 orang lainnya mengalami luka-luka. Rekaman AP memperlihatkan tim penyelamat yang mengenakan jumpsuit oranye dan helm biru tengah sibuk mencari korban di reruntuhan bangunan. Setidaknya satu korban terlihat dibungkus dengan selimut dan segera dibawa ke ambulans. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Allahu Akbar! Mujahidin IIA bebaskan 10 desa di provinsi Faryab Posted: 06 Jul 2015 08:20 AM PDT FARYAB (Arrahmah.com) - Allahu Akbar! Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau Taliban membebaskan 10 desa di sebuah daerah di provinsi Faryab di tengah-tengah "Operasi Azam", lapor Al-Emarah News pada Ahad (5/7/2015). Laporan mengatakan bahwa dari distrik Pashtun Kot, provinsi Faryab, dilaporkan bahwa Mujahidin IIA tengah melancarkan operasi militer pada Ahad pagi pukul 04:00 waktu setempat terhadap posisi pasukan rezim yang dekat dengan pusat distrik. Mujahidin menyerbu dua pos pemeriksaan musuh dan menguasainya, tiga milisi Arbaki termasuk komandannya Saat Maluk tewas dalam serangan tersebut, sementara dua lainnya luka-luka sebelum sisa pasukan melarikan diri. Selain itu, Mujahidin juga menyita 4 senapan, peluncur RPG dan perlengkapan militer lainnya. Pejabat Mujahidin IIA menambahkan bahwa Mujahidin juga berhasil membebaskan 10 desa di Pashtun Kot dan tidak ada Mujahidin yang terluka, Alhamdulillah. (siraaj/arrahmah.com) |
Rupiah terpuruk, manajemen ekonomi Indonesia perlu diperbaiki Posted: 06 Jul 2015 08:05 AM PDT YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap US dollar tidak bisa dianggap sebagai hal yang wajar. Kemerosotan kurs rupiah ini pun bukan karena kesalahan pada situasi global dan merosotnya mitra utama ekonomi Indonesia yakni Cina, yang mengganggu ekspor Indonesia ke sana. Mengutip laman www.muhammadiyah.or.id Sabtu (4/7/2015), sikap seperti itu bisa menimbulkan misleeding seolah persoalan semua ada di luar yang menjadi penyebabnya. Padahal, banyak hal dalam manajemen ekonomi Indonesia yang perlu diperbaiki dan tidak bisa hanya asal berjalan saja. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Edy Suandi Hamid Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi (DIKTI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saat berbicara di Panel Forum UMY-ISEI "Kurs Rupiah Merosot: Ancaman atau Peluang". Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan ISEI dan diselenggarakan di lantai 4 gedung Pascasarjana UMY, Jum'at sore (3/7). Pembicara lain yang juga turut hadir dalam acara ini yakni, Arief Budi Santoso, SE (Kepala Cabang Bank Indonesia Yogyakarta), Soeharto (Pengusaha Muda Yogyakarta), dan Dimas Bagus Wiranata Kusuma (Dosen Ilmu Ekonomi UMY). Dalam pemaparannya, Edy Suandi yang juga ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI Yogyakarta mengatakan, jika semua pihak harus ikut terlibat untuk mengatasi kemerosotan kurs rupiah ini, baik itu Otoritas Moneter atau Bank Indonesia, pemerintah secara keseluruhan, Otoritas Jasa Keuangan, dan para pelaku ekonomi. "Kita jangan hanya mengarahkan kesalahan pada situasi global dan mitra ekonomi kita. Tapi kita juga perlu memperhatikan bagaimana penanganan sektor riel kita? Bagaimana infrastruktur transportasi kita? Kebijakan harga berbagai komoditas, birokrasi perizinan, stimulus kebijakan di pertanian, industri, maritim dan sebagainya. Bagaimana menangani praktik KKN yang terjadi dan bagaiman koordinasi antar unit-unit yang ada di birokrasi? Otoritas moneter tentu juga ikut bertanggung jawab untuk menghadapi situasi yang tidak biasa ini. Para pengambil kebijakan memang diuji dan akan terlihat kualitasnya manakala bisa mengelola krisis ini dengan baik, dan bisa memberikan solusi atas persoalan yang tidak biasa kita hadapi ini," paparnya. Edy mengungkapkan persoalan krisis rupiah ini tidak biasa, sebab melemahnya rupiah seharusnya membawa barokah pada ekspor Indonesia, yang secara teoritis bisa menjadi lebih berdaya saing. Karena eksportir pasti diuntungkan dengan kondisi tersebut. "Namun seberapa besar itu dinikmati banyak rakyat ini, dan juga perannya dalam struktur ekonomi kita, serta realitas yang ada? Ternyata ekspor tidak langsung melonjak signifikan, dan surplusnya neraca perdagangan di bulan-bulan terakhir ini bukan karena lompatan ekspor. Namun lebih karena lemahnya permintaan impor sejalan dengan lemahnya produksi," tegasnya. (azm/arrahmah.com) |
Posted: 06 Jul 2015 06:45 AM PDT (Arrahmah.com) - Pada Ramadhan 1436 Hijriah atau bertepatan dengan bulan Juli tahun 2015 ini, Mujahidin Syam merilis majalah Al-Risalah edisi pertama. Perilisan majalah online ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana Islam yang sesungguhnya, yang dipraktikkan dan dipahami oleh sahabat-sahabat Nabi ï·º dan para salaf. Pada halaman pertama majalah ini, editor menyampaikan bahwa mereka berharap untuk bisa, dengan izin Allah, menyajikan berita yang kredibel dan terpercaya dari Musuh-musuh Islam tak henti-hentinya berupaya untuk mengubah dan menghancurkan pesan yang jelas dan murni mengenai Islam dan Jihad di jalan Allah. Nama Jihad yang mulia harus dibersihkan dari segala bentuk pemelintiran makna yang dihembuskan oleh mereka yang tidak menyukai ditegakkannya hukum Allah di muka bumi ini. Al-Risalah berusaha untuk meluruskan sejumlah pemahaman kaum Muslimin yang keliru mengenai Islam dan Jihad akibat propaganda kaum kafir, munafik dan kelompok menyimpang yang ada di tengah-tengah umat Muhammad ï·º. Pada halaman 9, Al-Risalah menyajikan wawancara eksklusif mereka dengan salah seorang komandan militer Jabhah Nushrah yang berperan penting dalam pertempuran pembebasan Jisr Al-Shughour. Berikut terjemahannya. Wartawan kami dari Al-Risalah, telah diberikan akses eksklusif untuk mewawancarai Abu Sultan Al Jizrawi, salah seorang pemimpin militer Jabhah Nushrah, yang terlibat dalam pembebasan Jisr Al-Shughour. Abu Sultan adalah seorang mujahid dari kalangan Muhajirin, dan saat tiba di Suriah, ia bergabung dengan kelompok yang disebut Suqoor Al Izz1 dan berjuang di bawah panji-panji mereka sampai kelompok itu bergabung dengan Jabhah Nushrah. Di bawah kepemimpinan baru Jabhah Nushrah, Abu Sultan akhirnya ditugaskan ke pesisir Provinsi Lattakia sebagai kepala administrasi, mengawasi titik-titik ribat di Salma dan Jabal Akrad, selama kurang lebih satu tahun. Ia sekarang adalah seorang komandan unit pengiriman kilat Jabhah Nushrah di sekitar barat laut Suriah. Pada 21 April 2015, Abu Sultan memimpin sebuah batalion yang terdiri dari lebih dari tujuh puluh orang, di mana mereka menyerbu salah satu pos pemeriksaan rezim [Nushairiyah] paling penting di kota Jisr Al-Shughour. Segala puji bagi Allah, operasi tersebut sukses dan gerbang ke kota itu sekarang telah terbuka.
Pertanyaan (P): Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum, bagaimana kabar Anda, Akhi? Abu Sultan: Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah, saya baik.
P: Ahamdulillah. Baik... Kami mendapat informasi bahwa Anda terlibat dalam pertempuran Jisr Al Shughour. Dapatkah Anda memberitahu kami, bagaimanakah pengalaman itu? Abu Sultan: Bismillah, Alhamdulillah… Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman tentang pertempuran (di dalam Al-Qur'an yang mulia): "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu." (QS. 2: 216) Dan kita sebagai umat Islam diuji melalui cobaan dan kesengsaraan, dan ini tentu merupakan sebuah ujian yang besar. Namun, ada pahala yang dijanjikan oleh Allah dan kewajiban [yang harus ditunaikan] untuk mendorong kita menuju ibadah besar ini. Perencanaan pertempuran ini sangatlah menantang. Setelah empat bulan melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap pos-pos pemeriksaan rezim, kami pun memutuskan strategi dan prosedur penyerangan. Pertempuran itu sangat intens, dan berlanjut selama empat hari. Dan kami hanya bersyukur kepada Allah yang memberikan kami kesabaran, ketekunan, kekuatan, dan memberikan kami kesempatan untuk membebaskan kota strategis yang sangat penting ini.
P: Kelompok mana sajakah yang terlibat dalam pertempuran besar ini? Abu Sultan: Jabhah Nushrah, Ahrar Syam, Ansar Abu-Syam, Hizbul Islam Turkistan dan Syam Al-Islam adalah faksi-faksi terkemuka dalam operasi besar ini. Ruang operasi untuk pertempuran ini memutuskan untuk menamakan pertempuran ini sebagai "Pertempuran Kemenangan".
P: Kira-kira berapa banyak pejuang yang mengambil bagian dalam pertempuran ini? Abu Sultan: Jumlah Mujahidin [yang berpartisipasi] adalah sekitar tiga ribu pejuang, yang terdiri dari tentara (semua) batalion Islam.
P: Apakah pertempuran ini direncanakan secara independen? Atau ada hubungan dengan pertempuran di Idlib? Abu Sultan: Pertempuran Jisr Al-Shughur adalah bagian dari sebuah operasi besar untuk membebaskan kamp Mastumah, basis Qarmeed Brick Factory dan desa-desa lain di sekitar kota. Sebagian besar pertempuran ini direncanakan dan dikorelasikan bersama untuk menghancurkan rezim di dalam dan di sekitar Idlib seluruhnya.
P: Apa yang tentara rezim lakukan setibanya kalian [di sana]? Abu Sultan: Rezim [ternyata] mendapat informasi tentang pertempuran ini sebelumnya, sehingga mereka membawa bala bantuan dari Lattakia dan tempat lainnya untuk menghentikan serangan ini. Pada hari pertama rezim mencoba untuk bertempur, tapi para pejuang kami terus maju untuk membunuh ataupun terbunuh. Setelah menyerbu kota, kami menyaksikan bahwa banyak tentara dan petugas meninggalkan garis pertahanan mereka dan melarikan diri. Yang tertinggal di belakang tewas atau ditangkap oleh mujahidin dari aliansi yang diberkahi ini. Ada juga laporan bahwa para petugas meninggalkan tentara di belakang, dan para tentara yang terjebak menewaskan beberapa petugas ketika mereka melarikan diri. Tapi rezim mengeksekusi dua puluh tahanan sipil sebelum mundur. Banyak tentara yang terjebak memutuskan untuk mundur ke rumah sakit ketika kota itu dikelilingi oleh mujahidin.
P: Sebenarnya apakah yang terjadi di rumah sakit? Kami telah mendengar begitu banyak laporan yang bertentangan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dapatkah Anda memberi penjelasan tentang hal ini? Abu Sultan: Rumah sakit adalah basis militer bagi rezim dari awal revolusi ini. Struktur rumah sakit ini sendiri sangat cocok untuk basis militer, sebuah bangunan tiga lantai dengan pondasi kuat dan basemen dua lantai. Mereka (orang-orang kafir) mengambil posisi sniping yang baik, dan menempatkan lebih dari dua ratus tentara di berbagai rumah sakit dengan jumlah artileri yang cukup. Kaum kafir mencoba melarikan diri berkali-kali, tetapi dengan kehendak-Nya, mereka gagal. Kami mengepung rumah sakit itu lebih dari satu bulan di tengah-tengah serangan udara rezim yang keras di sekitar rumah sakit. Rezim mencoba untuk menjatuhkan barel makanan dan minuman, tapi Alhamdulillah, tidak sampai ke mereka. Akhirnya kami merencanakan untuk menanamkan bahan peledak di bawah rumah sakit menggunakan terowongan. Namun, selama persiapan akhir pada hari terakhir, rezim menggunakan lebih dari seratus delapan puluh serangan udara di sekitar rumah sakit untuk mengoordinasikan sebuah rencana pelarian, tetapi mereka gagal. Saudara-saudara [mujahidin] yang menjaga kota bersiaga menunggu para tentara [musuh] yang melarikan diri dari rumah sakit, dan mereka [mujahidin] berhasil menewaskan dua ratus delapan dari mereka. Hanya sekitar 8-15 orang yang berhasil meninggalkan kota.
P: Alhamdulillah. Semoga Allah melimpahkan pahala kepada kalian atas perjuangan kalian. Abu Sultan: Barakallahufiik. Semoga Allah memberi balasan kepada Anda juga.
P: Untuk mengakhiri ini, karena saya yakin Anda sangat sibuk, apakah ada sesuatu yang Anda ingin sampaikan kepada saudara-saudara kita dalam Islam? Atau bahkan kepada rezim Suriah, Bashar Asad, "Hizbullah" dan lainnya? Abu Sultan: Saya ingin mengingatkan saudara-saudara kami di seluruh dunia tentang kewajiban jihad, yang diperintahkan Allah [dalam Surat Al-Baqarah] (2: 216), sebagaimana Allah memerintahkan puasa (2: 183). Saya akan menyambut saudara-saudara sesama muslim saya untuk meninggalkan kehidupan diskriminasi di bawah penindasan, rezim murtad, dan kafir, serta datang dan tinggallah di sini dengan respek dan kehormatan. Dan saya katakan kepada musuh-musuh kami, hari-hari kalian terhitung, janji Bashar selalu berakhir dengan kepalsuan dan kebohongan. Jadi: "…takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan orang lain..." (2:123). Wa Shalallahu Ala Muhammad Wa Ala Alihi Wa Ashabihi Ajmain. (banan/arrahmah.com) |
Foto-foto luar biasa : Bagaimana awal terbentuknya bayi manusia Posted: 06 Jul 2015 05:30 AM PDT (Arrahmah.com) - Di dalam kitab suci Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun ayat 12-14, yang diwahyukan 1.400 tahun yang lalu kepada Rasulullah ï·º, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman dan menjelaskan dengan rinci tentang bagaimana proses penciptaan manusia "Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu kami jadikan 'alaqah. Lalu 'alaqah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain…" Fotografer Swedia, Lennart Nilsson, menghabiskan 12 tahun hidupnya untuk mengambil gambar perkembangan janin di dalam rahim. Foto-foto luar biasa berikut ini diambil menggunakan kamera konvensional dengan lensa makro, endoskopi dan pemindaian mikroskop elektron. Nilsson menggunakan perbesaran ratusan ribu kali dan membuat kameranya "bekerja" tepat di dalam rahim. "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" (Q.S. Fussilat [41]: 53) (banan/arrahmah.com) |
Apa, mereka berbuka dengan rumput dan kaktus? Posted: 06 Jul 2015 03:07 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - "Manisnya sirup anu, manisnya kemenangan." Demikian kita dengar dari sebuah iklan di televisi tanah air menandakan Ramadhan sedang berlangsung. Tak hanya itu, es buah, puding lapis, dan aneka menu buka puasa sehat lainnya bahkan menjadi tren diangan-angankan kebanyakan masyarakat Indonesia yang sedang berpuasa. Namun, ketika kita sibuk menyediakan menu berbuka puasa dengan kemewahan makanan. Hari ini di Suriah pada kawasan yang terkena pengepungan hanya berbuka puasa dengan memakan rumput dan kaktus. Inilah kenyataan pahit yang dibungkam oleh para pengkhianat media, sebagaimana dilansir Anti Liberal News, Sabtu (4/7/2015). Dan masih banyak pengkhianat umat ini, yang pura-pura buta dan tuli, padahal itu saudara mereka sendiri. Jangan sampai kita baru bergerak ketika mereka sudah tak bernyawa lagi. Dengan demikian, Gaul Peduli Syam (GPS) membuka program Operasional Pabrik Roti di Suriah. Kami menjalankan program baru ini di wilayah Salma provinsi Latakia, yakni membantu pengoperasian pabrik roti yang dimiliki oleh Pak Haji Ali. Pabrik roti ini telah dihidupkan kembali oleh mitra kami dari MMS sejak bulan Februari 2014. GPS mengajak umat Islam Indonesia untuk mendukung pabrik roti milik pak Haji Ali secara berkala, sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan hidup saudara seiman kita. Sulit atau mudah, pabrik ini harus tetap beroperasi. Satu saudara kita di Suriah biasanya makan dua kali sehari, satu kali makan biasanya 2 roti. sehingga dalam sehari satu saudara kita memakan sedikitnya 4 roti. Sehingga dalam satu bulan jika dikali 30 hari maka dibutuhkan 120 roti. Dengan Kalkulasi Saat Ini (Maret 2015) maka dibutuhkan sekitar 15 Dollar untuk makan satu saudara kita dalam sebulan. Untuk pembulatan dan antisipasi menguatnya harga Dollar terhadap Rupiah, maka kami mematok Rp 200.000 untuk makan satu saudara kita di Suriah selama Sebulan. Paket Donasi 1. Dengan 200.000 anda dapat memberi makan Seorang saudara anda di Suriah selama sebulan. 2. Dengan 400.000 Anda dapat memberi makan dua Saudara anda di Suriah selama sebulan 3. Dengan 600.000 Anda dapat memberi makan tiga saudara anda di Suriah selama sebulan dan seterusnya Donasi yang telah terkumpul akan dititipkan kepada Relawan Misi Medis Suriah di Lattakia yang kemudian dipergunakan untuk memproduksi roti. Roti tersebut akan dibagikan secara gratis.. Rek GPS : Mandiri 117-00-06326730 A.N Muhammad Randy Bimantara Konfirmasi : email ke GaulPeduliSyam@gmail.com Penyaluran Tahap 1 : Pembelian Tannur ( Alat Pembuat Roti ) kepada desa Yamadhia Suriah (Klik) Penyaluran Tahap 2 : Pemberian Kambing Untuk Pernikahan Mujahidin Suriah (Klik) Penyaluran Tahap 3 : 50 Paket Musim Dingin Via Misi Medis Suriah Penyaluran Tahap 4 : Program Ifthar Ramadhan Untuk Suriah ( Klik ) Laporan keuangan, dokumentasi dan penyaluran dapat dilihat pada situs www.GaulPeduliSyam.com Link video pabrik roti haji Ali di Lattakia. (adibahasan/aln/arrahmah.com) |
Muslim Uighur diselamatkan Turki, Rezim Cina marah Posted: 06 Jul 2015 02:00 AM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Pemerintah Turki telah berkomitmen untuk membuka pintu mereka lebar-lebar untuk pengungsi Uighur yang lari dari pengekangan beragama di Cina. Langkah ini diperkirakan akan menambah ketegangan antara Turki dan Cina. Sebagaimana diberitakankan Reuters, Jumat (3/7/2015) lalu situs Radio Free Asia melaporkan bahwa 173 warga Uighur wanita dan anak-anak tiba di Istanbul pekan ini dari Thailand. Sebelumnya, mereka ditahan lebih dari setahun oleh imigrasi Thailand karena masuk secara ilegal. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Tanju Bilgic menolak mengomentari laporan tersebut. Namun dia mengatakan bahwa Turki tetap akan menyambut baik "saudara-saudara dari Uighur" karena memiliki "ikatan kebudayaan dan sejarah." "Turki membuka pintu bagi warga Uighur yang telah tiba atau ingin datang ke negara kami," kata Bilgic. Reuters belum bisa mengonfirmasi laporan Radio Free Asia. Namun Worasit Piriyawiboon, pengacara Thailand yang pernah mewakili keluarga Uighur mengatakan, lebih dari 170 warga Muslim Uighur meninggalkan Thailand Senin lalu (30/6) menggunakan "penerbangan sewaan rahasia" yang disediakan Turki. Warga Uighur merupakan etnis minoritas di Xinjiang, Cina, setelah pemerintah Beijing melakukan perpindahan penduduk besar-besaran etnis Han ke wilayah itu. Pengekangan beragama dilakukan Cina terhadap Muslim Uighur atas dasar apa yang merka sebut 'pemberantasan terorisme'. Setiap tahunnya, Cina melarang warga Muslim Uighur berpuasa atau beribadah di bulan Ramadan. Awal bulan ini, Turki menuai kemarahan Cina karena mengkritik pelarangan puasa terhadap Uighur. Cina membantah hal tersebut dan mendesak Turki mengklarifikasi tuduhan tersebut. Cina juga berang atas laporan diterimanya ratusan warga Uighur di Turki. Juru bicara Kementerian Cina Hua Chunying mengatakan bahwa Beijing menentang segala tindakan yang membantu imigran ilegal. "Kami meyakini komunitas internasional memiliki tanggung jawab bersama dalam mencegah dan memberantas imigran ilegal," kata dia dalam konferensi pers Jumat lalu.(adibahasan/arrahmah.com) |
Referendum: Militer di Parlemen Myanmar harus dikurangi Posted: 06 Jul 2015 01:00 AM PDT YANGON (Arrahmah.com) - Juru bicara Parlemen Myanmar mengatakan pada Rabu (1/7/2015) bahwa referendum nasional akan diadakan selama pemilihan umum akhir tahun ini. Akan diagendakan amandemen konstitusi yakni, anggota parlemen melewati pekan lalu mengenai kata-kata dari persyaratan bagi pemegang atas jabatan politik. Demikian RFA wilayah siar Mayanmar melaporkan. Hampir 88 persen dari anggota parlemen menyetujui perubahan pasal 59 (d) dari konstitusi, yang menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden di negara itu "harus baik berkenalan dengan urusan Union seperti politik, administrasi, ekonomi dan militer." Konstitusi membutuhkan lebih dari 50 persen pemilih menyetujui perubahan undang-undang dasar yang menerima 75 persen dari persetujuan anggota parlemen. Dalam hal ini, mereka harus memilih untuk mengganti kata "militer" dengan "pertahanan." Shwe Mann, ketua majelis rendah parlemen dan anggota partai yang berkuasa pada Uni itu, mengatakan referendum harus diadakan pada saat yang sama dari pemilihan umum untuk menmotong biaya pemilu. "Jika kita mengadakan referendum hanya untuk mengubah Pasal 59 (d), kita harus menghabiskan banyak waktu, sumber daya manusia dan uang, [tapi] kita akan selamat jika kita melancarkan referendum pada waktu yang sama dengan pemilu pada akhir Oktober atau awal November. " Tidak semua orang senang dengan pengumuman referendum "Kami tidak suka rancangan amandemen untuk Pasal 59 (d) yang telah kita bahas di parlemen Union," kata Sai Aik Paung, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Kebangsaan Shan. Perubahan pasal 59 (d) adalah satu-satunya dari enam amandemen konstitusi yang diusulkan bahwa anggota parlemen menyetujui pada tanggal 25 Juni. Mereka juga mengagalkan sebuah perubahan Pasal 436 (a) yang akan menurunkan pangsa suara parlemen diperlukan untuk menyetujui reformasi UUD untuk 70 persen dari lebih dari 75 persen. Hal tersebut bersamaan dengan proposal untuk membatasi hak veto dari anggota parlemen militer yang dijamin seperempat kursi legislatif melalui penunjukan. Parlemen juga menolak perubahan yang diusulkan untuk Pasal 59 (f) dari konstitusi, yang akan mengubah persyaratan yang secara efektif melarang pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi dari menjadi presiden Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memenangkan pemilihan umum, seperti diharapkan. Kewarganegaraan asing kedua putranya membuat dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden di bawah hukum saat ini. Dorongan untuk pembagian kekuasaan Meskipun anggota parlemen (anggota parlemen) telah menolak mengamandemen Pasal 436 (b), yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan lain selain yang disebutkan dalam Pasal 436 (a), beberapa anggota parlemen etnis yang mewakili Rabu (1/7) terus berdebat mengubah bagian yang memastikan pembagian kekuasaan antar-pihak. Aye Maung, presiden dari Partai Nasional Arakan, mengatakan amandemen pasal 436 (b) akan memungkinkan perpecahan dan menyatakan bahwa pemilihan kepala-menteri mereka harus melalui parlemen mereka sendiri. "Jika ini terjadi, hubungan saat ini antara kelompok militer dan sipil akan berubah dari minus ke plus," katanya. "Artikel ini [436 (b)] adalah untuk berbagi kekuasaan," kata Saw Dari Myint, juru bicara aliansi Nasionalitas Ikhwanul Federasi 20 partai politik etnis. "Karena pembagian kekuasaan, itu harus untuk semua orang etnis di negara ini." "Sampai saat ini, pemerintah Uni saja yang menguasai semua pemerintahan," katanya. "[Tapi] jika pemerintah Uni berbagi kekuasaan bangsa, divisi dan negara parlemen akan memiliki beberapa kekuatan, dan itu akan mendukung bergerak menuju sistem demokrasi atau federal." Janji dari menteri utama Beberapa anggota parlemen juga memperdebatkan perubahan bagian charter 261 (b), yang berkaitan dengan prosedur untuk menunjuk menteri utama. Anggota parlemen militer menentang mengubah kata-kata dari konstitusi saat ini yang menyatakan bahwa pembagian dan negara-kepala menteri diangkat oleh presiden. "Jika divisi dan negara-kepala menteri dipilih oleh divisi dan negara parlemen, pemilihan kepala menteri bisa dipengaruhi oleh organisasi lokal dan tidak akan adil," kata Tapi anggota parlemen dari partai etnis di negara itu mendukung amandemen yang mengamanatkan divisi dan kepala menteri negara dipilih oleh divisi dan parlemen negara. "Ini adalah waktu untuk membangun kepercayaan antara masyarakat dan militer, kata Thein Swe, seorang anggota parlemen NLD." Ini adalah kesempatan penting. Kami hanya dapat mengubah Konstitusi 2008 jika kepala militer setuju. Kita perlu melakukan apa yang kita harus lakukan dengan niat baik dan keberanian jika kita benar-benar ingin berubah. " Sementara itu, ketua NLD Aung San Suu Kyi mengatakan kepada wartawan bahwa parlemen perlu untuk secara dramatis mengurangi jumlah anggota parlemen militer. Dia menyerukan untuk menghapus ketentuan bahwa cadangan 25 persen kursi adalah untuk anggota parlemen militer. "Dalam sistem demokrasi, tidak ada orang yang tidak dipilih oleh orang-orang harus di parlemen, katanya. "NLD telah mengatakan ini. Jumlah wakil militer di parlemen harus diturunkan untuk rekonsiliasi nasional melalui diskusi langkah-demi-langkah. " Pemerintah Myanmar telah berusaha untuk menempa perjanjian gencatan senjata nasional dengan kelompok etnis bersenjata di negara itu sebelum pemilihan umum. (adibahasan/arrahmah.com) |
Myanmar keluarkan kartu hijau bagi Muslim di Rakhine Posted: 06 Jul 2015 12:00 AM PDT RAKHINE (Arrahmah.com) - Anak-anak Muslim Rohingya terkatung-katung di sekitar kamp yang diatur di luar kota Sittwe di barat Myanmar negara bagian Rakhine, sejak 21 Mei 2015. Mereka bersama orang tuanya menanti Pemerintah Myanmar mengeluarkan kartu hijau untuk Muslim di kota-kota di 13 negara bagian Rakhine yaang bergolak. Hingga kini, pemerintah itu masih memverifikasi identitas mereka, membawa mereka selangkah lebih dekat untuk mengajukan kewarganegaraan, seorang pejabat imigrasi setempat. Demikian laporan Mohammad Ayyub mengutip laporan Radio Free Asia (RFA) wilayah siar Myanmar pada Ahad (5/7/2015). "Kementerian Imigrasi telah mengeluarkan kartu ini untuk orang-orang yang membutuhkan dan ingin mengajukan permohonan kewarganegaraan," Khin Soe, seorang petugas imigrasi di ibukota negara bagian Sittwe, kepada RFA wilayah siar Myanmar. "Komisi penasehat menyarankan bahwa kami mengeluarkan kartu hijau, dan kami mengajukan usulan ini kepada pemerintah. Kami telah mengeluarkannya sesuai dengan Undang-Undang Imigrasi ketika kami mendapat izin dari pemerintah." Pihak berwenang telah mengumpulkan sekitar 400.000 kartu identifikasi sementara, yang dikenal sebagai "kartu putih," dari pengungsi dan Muslim Rohingya tanpa kewarganegaraan di Myanmar Barat sebagai bagian dari proses melamar kewarganegaraan, katanya, menambahkan bahwa distribusi kartu hijau mulai dua hari yang lalu, Jum'at (19/6). Sebagai imbalannya, umat Islam telah menerima kartu hijau dan biru yang berisi nomor identifikasi, nama pemegang, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status perkawinan dan nama ayah dengan tanda identifikasi dalam bahasa Burma dan Inggris, kata Khin Soe. "Kami memberikan kartu ini kepada orang-orang yang sudah mengembalikan kartu putih mereka kepada kami," katanya. "Pemegang kartu ini dapat memverifikasi bahwa ia tinggal di Myanmar, namun masih ada orang yang perlu untuk mengajukan dan diverifikasi untuk kelayakan kewarganegaraan." "Setelah seseorang menerima kartu hijau, ia dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan, dan kemudian kami akan memverifikasi mereka," tambahnya. Pejabat secara bersamaan mengeluarkan kartu hijau dengan formulir aplikasi untuk mengajukan kewarganegaraan Myanmar di 13 kota-kota di negara bagian Rakhine, termasuk Sittwe, Mrauk U, Thandwe, Buthidaung dan Maungdaw, katanya. Kartu ini berlaku selama dua tahun setelah pemegang dapat mengajukan permohonan perpanjangan, tambahnya. Kartu hijau juga memungkinkan pemegang untuk tinggal di Myanmar selama mereka inginkan tanpa melamar kewarganegaraan dengan berulang kali mengajukan untuk perpanjangan, katanya. Tapi bagi pemegang kartu hijau yang tidak dapat mengumpulkan dokumen yang diperlukan untuk menjadi warga negara, pejabat imigrasi harus merujuk kepada anggota parlemen untuk saran tentang cara menangani situasi ini, kata Khin Soe. Apakah pemegang kartu hijau akan dapat memilih dalam pemilihan umum Myanmar pada bulan November berdasarkan hukum yang Komisi Pemilihan Umum negara itu akan keluarkan, Khin Soe mengatakan, bahwa parlemen akan segera menerbitkan pedoman bagi para pemegang kartu. (adibahasan/arrahmah.com) |
Komunis berkedok agama liberal Posted: 05 Jul 2015 11:00 PM PDT YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Paham komunis kian bercokol di Bumi Pertiwi. Jika dahulu mereka terang-terangan membuat partai (PKI), kini mereka berlihai-lihai memasang kedok agama liberal untuk operasinya. Berikut ulasan Ustadz Muhammad Thalib mengenai sepak terjang komunis dalam menggunakan kendaraan agama liberal guna memporak-porandakan Indonesia, pada Risalah Mujahidin, Jum'at (3/7/2015). Bismillah. Pada dekade 80-an terjadi kehebohan di Amerika Serikat. Ketika itu muncul sekte Kristen dengan label Children of God. Sekte ini mempunyai doktrin bahwa setiap orang Kristen adalah anak Tuhan, bukan hanya Yesus saja. Mereka juga menolak otoritas kependetaan yang memberikan sakramen dan doktrin penebusan dosa. Children of God (COG) sempat berganti nama menjadi Family of Loves (Keluarga Kasih), adalah sebuah gerakan agama sesat yang dimulai pada 1968 di Huntington Beach, California, Amerika Serikat. Gerakan ini adalah bagian dari Jesus Movement (Gerakan Yesus) pada akhir tahun 1960-an. Sebagian besar anggotanya berasal dari gerakan hippie, yaitu salah satu sekte dari banyak sekte pelaku seks bebas dan pengguna narkoba di Amerika dan Eropa. Pada 1974, sekte ini mulai bereksperimen dengan metode penginjilan yang disebut Menjala dengan Lirikan (Flirty Fishing) dengan mengobral seks untuk menggaet pendukung dan anggota baru. Sebagaimana halnya Syi'ah yang menggunakan mut'ah untuk mencari pengikut. Sekte ini mengembangkan dokktrinnya dengan kebebasan tanpa kendali, termasuk kebebasan seks (kumpul kebo). Belakangan diketahui bahwa yang membidani sekte Children of God adalah seorang komunis Amerika Serikat bernama David Berg. Sekte Children of God digunakan agar tetap eksis secara terbuka, karena Komunisme dilarang di Amerika. Sekte sesat dan cabul ini pernah muncul di Jakarta dan Bandung pada era 1980-an. Konon masih aktif dan berpindah-pindah tempat sampai sekarang. Komunis di balik Liberalisme Partai Komunis Indonesia (PKI) yang pernah mengklaim beranggota 15 juta orang, dan pada Pemilu 1955 menjadi partai ke empat di Indonesia, yang berantakan setelah terjadinya gerakan 30 September 1965, tidak ingin terkubur mati begitu saja. Namun peristiwa biadab G30S PKI, mengundang kebencian rakyat Indonesia, maka rezim orde baru pimpinan Jenderal Soeharto membubarkan PKI dan melarang segenap aktivitasnya di seluruh wilayah Indonesia. Apakah pembubaran dan pelarangan ini, lalu PKI menyatakan takluk? Ternyata tidak. Sekalipun puluhan ribu para pengikut PKI yang dipenjarakan di masa orde baru, tapi anak keturunan mereka tetap mengembangkan jaringan agar tidak terkubur sia-sia di Nusantara ini. Bahkan ada yang tampil terbuka menyatakan, "Saya bangga jadi anak PKI". Dalam menghadapi situasi yang serba sulit dan bermusuhan di Indonesia, mereka menggunakan politik akal bulus; berlindung di balik kegiatan spiritual ataupun keagamaan. Lahirnya mereka bergabung dengan Islam atau Kristen atau kelompok-kelompok kebatinan, tapi sebenarnya mereka mempunyai agenda sendiri yang menyimpang dari ajaran agama-agama tersebut. Bahkan mereka juga membaur melalui ormas atau partai politik tertentu. Komunis dengan mudah menjadi Islam, sorenya jadi Kristen, besok paginya jadi Buddha. Mereka enjoysaja, karena mereka tidak percaya Tuhan. Luarnya menampakkan aktifitas spiritual keagamaan, sekadar kamuflase menghindari kecurigaan masyarakat. Tapi sebenarnya mereka adalah atheis sejati. Untuk menjaga eksistensi ideologi, agar aktifitas mereka tidak terpantau masyarakat, mereka mencoba berimprovisasi berkedok liberalisme atau 'agama liberal'. Agama liberal maksudnya, cara hidup yang bertuhan pada hawa nafsu, yang tidak terikat dengan semua ajaran agama. Semboyan mereka, "Bebas beragama dan bebas tidak beragama. Itu hak asasi". Di Indonesia, kehadiran 'agama liberal' ini, tidak lepas dari upaya PKI untuk meninggalkan pengalaman pahit dan penuh tindakan sadisme setelah gagalnya G30S PKI. Secara normatif 'agama liberal' yang mereka ciptakan ini untuk memenuhi tuntutan rasa aman dan memberikan citra kesantrian, sehingga selamat dari kecurigaan dan pengawasan masyarakat serta aparat keamanan. Sekalipun para 'mantan' keluarga komunis ini melakukan ritual-ritual keagamaan bersama dengan masyarakat sekitarnya, namun mereka juga menggeluti dunia magis (perdukunan). Dengan mencampur adukkan ritual keagamaan dan perilaku magis para keluarga komunis ini berharap dapat diterima oleh masyarakat dan memperoleh kembali kedudukannya secara wajar. Namun mereka berhadapan dengan kesulitan besar untuk melangsungkan kehidupan di bidang ekonomi, karenanya mereka berupaya mencari jalan pintas. Sebab lapangan usaha yang halal, seperti jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau melakukan usaha-usaha yang memerlukan perizinan pemerintah sangat sulit. Lalu mereka memilih cara-cara yang oleh agama diharamkan, tetapi secara materi dengan cepat dapat meraup duit banyak. Bagi keluarga-keluarga komunis persoalan halal haram, jahat atau keji, busuk dan buruk adalah soal persepsi, bukan hal yang prinsip. Tidak penting cara mendapatkan kekayaan selama hal itu dapat memberikan kebanggaan dan harta yang banyak. Cibiran masyarakat tidaklah membuat mereka malu, tetapi justru dengan keberanian mereka menanggalkan norma-norma keagamaan dan nilai kemasyarakatan, lama-kelamaan membuat masyarakat itu sendiri berubah pandangan. Oleh karena itu mereka mencari jalan aman dengan menampakkan diri aktif pada kegiatan yang bersifat kesantrian, tetapi tetap menggeluti usaha-usaha haram seperti pelacuran (prostitusi), perdagangan miras, perjudian. Sekitar tahun 1983 pernah dilakukan penelitian di beberapa desa yang dahulunya basis PKI di suatu Kabupaten di Jawa Timur, didapati kenyataan bahwa orang-orang yang terikat hubungan suami istri juga menggeluti dunia prostitusi sebagai mata pencaharian. Bahkan si suami dengan enjoy saja mengantarkan istrinya untuk menjajakan diri sebagai pelacur. Anehnya, kaum perempuan di desa tersebut merasa bangga disebut PSK (Pelaku Seks Komersial), lantaran hal ini dapat memberikan jalan pintas memenuhi kebutuhan ekonomi. Ketika masyarakat melihat orang-orang yang berkecimpung di dunia prostitusi dapat menggaet kekayaan dengan gampang, status mereka pun menjadi merubah. Masyarakat yang semakin lama jauh dari agama justru memberikan rangsangan kepada mereka untuk secara terus terang membuka usaha-usaha prostitusi di pinggir-pinggir jalan. Keberanian kaum komunis Indonesia melakukan penistaan simbol-simbol agama bukan hanya membuat mereka enjoy melakukan segala bentuk kemaksiatan, bahkan mereka juga mendapatkan sumber dana yang besar untuk kegiatan PKI di bawah tanah. Melalui kegiatan haram ini mereka dapat meluluhkan kalangan pejabat dalam mengawasi kebangkitan komunis. Bahkan mereka juga tidak segan-segan untuk tetap menampilkan perilaku kesantrian seperti semaan Qur'an, majelis dzikir, shalawatan, kelompok doa dan sebagainya. Dengan menggabungkan berbagai kegiatan yang kontroversial ini, PKI dapat menciptakan Agama Liberal yang memberikan peluang kepada generasi muda masuk ke dalam jebakannya. Lenin Indonesia Kini, mereka memanfaatkan pemerintahan baru pasca SBY. Apalagi, jauh sebelum dilantik menjadi Presiden RI, 20 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo yang lebih populer dipanggil Jokowi; dicurigai banyak pihak mempunyai kaitan dengan komunis bawah tanah. Kecurigaan ini dibuktikan dengan visi-misi pemerintahan yang diajukan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang seratus persen menjiplak konsep Partai Komunis China atau RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dalam pembangunan negara. Mungkin saja, obsesi politik untuk menjadi 'Lenin Indonesia' menghidupkan cikal bakal budaya komunis di Asia Tenggara. Diilhami masa-masa kejayaan Lenin 1917, dengan negara adi daya Uni Soviet yang gulung tikar di tangan Presiden Gorbachev, 1989, nampaknya mengendalikan orientasi pemerintahan baru reformasi. Atau, sebuah mimpi melunasi dendam Muso maupun DN Aidit yang terbunuh dalam aksi pemberontakan menggulingkan pemerintahan yang sah di Indonesia? Rakyat Indonesia harus menyadari bahaya ini, dan tidak melupakan akibat buruk pemberontakan G 30 S PKI. Rakyat Indonesia jangan lengah untuk ketiga kalinya, setelah terbantainya sejumlah jenderal AD tahun 1965. Di tahun 2015, pemerintahan Jokowi mengarahkan pembangunan infrastruktur skala besar di bidang maritim, transportasi darat dan pertanian. Pembangunan di tiga bidang ini sepintas menunjukkan keberpihakan pada rakyat. Tapi hendaknya diwaspadai target tersembunyi program pencarian dana raksasa dari proyek tersebut, yang akan dikelola oleh para taipan, dan kelak dialirkan ke perjuangan kebangkitan komunis di Indonesia. Setelah 50 tahun peristiwa G30S PKI berlalu, kita baru menyadari bahwa PKI tetap eksis dan kalangan pemerintah serta kaum muslimin merasa rumahnya dilanda kebakaran. Dampak dari meluasnya bisnis prostitusi, muncullah free sex di kalangan remaja, sehingga menciptakan pasar yang sangat besar bagi produk-produk anti kehamilan, keluarga berencana, kelangsingan tubuh, operasi kecantikan dan tempat-tempat kebugaran. Secara sepintas hal-hal tersebut tidak secara langsung tampak sebagai usaha pelayanan terhadap agama liberal yang dibidani oleh partai komunis, karena hal-hal tersebut dilakukan secara terbuka. Akan tetapi orang-orang yang menyadari bahaya moral dan mental keagamaan dari hal-hal tersebut dapat melihat hubungan kausalitas dengan perjuangan komunis di Indonesia untuk bangkit kembali. Hal ini dapat disembunyikan oleh kaum komunis karena bersamaan waktu dengan sosialisasi penataran P4 yang juga memarginalkan peranan agama dalam kehidupan sehari-hari. Begitulah gambaran agama liberal produk komunis di Indonesia, sebuah agama yang memanjakan penghambaan kepada seks, uang, hedonisme dan gemerlapnya materi. Bagi mereka yang penting: uang, perut dan yang di bawah perutnya (seks). Realitas ini mengungkapkan kebenaran firman Allah Swt, "Wahai Muhammad, apa pendapatmu tentang orang yang mempertuhankan hawa nafsunya? Allah menyesatkan orang yang mempertuhankan hawa nafsunya. Allah memateri pendengaran mereka, hati mereka, dan memasang tabir di depan penglihatan mereka. Karena itu, siapakah yang dapat memberikan petunjuk kepada mereka selain Allah? Mengapa orang-orang kafir itu tidak mau berfikir?" (Qs. Al-Jatsiyah [45]: 23) (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |