Arrahmah.Com |
- Distrik Nawzad dibebaskan setelah pertempuran sengit antara Mujahidin IIA dengan pasukan boneka Afghan
- Intelijen boneka Afghanistan mengklaim kematian Mullah Umar, amir Imarah Islam Afghanistan
- Mullah Umar Mujahid: Saya akan mempertahankan sikap saya yang berdasarkan Syariah dalam setiap front
- Alhamdulillah, Mujahidin IIA bebaskan 65 desa Afghan dari pasukan rezim
- Mujahidin IIA berhasil kuasai 8 pos musuh di Marwara, pertempuran berlanjut
- Pakistan akan tetapkan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa resmi negara
- 90% pabrik Gaza terancam berhenti beroperasi karena krisis listrik
- Pejabat Senior Fatah: Abbas tidak akan mengundurkan diri
- Saudi beri dukungan sebesar $ 60 juta untuk Otoritas Palestina
- GIDI teroris Internasional, ICAF desak pemerintah tangkap pimpinannya dan bekukan rekeningnya
Posted: 29 Jul 2015 04:45 PM PDT NAWZAD (Arrahmah.com) - Serangan terkoordinasi yang diluncurkan oleh Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada Selasa (28/7/2015) menargetkan posisi musuh di sekitar pusat distrik Nawzad telah berakhir pada Rabu (29/7) sore. Mujahidin berhasil menyerbut gedung PRT dan dua pos pemeriksaan yang meninggalkan 14 tentara bayaran tewas serta menyita RPG dengan 50 putaran, 6 senapan AS, 14 senapan AK berbagai jenis dan peralatan lainnya, seperti dilaporkan Voice of Jihad. Musuh yang ketakutan meninggalkan 3 pos pemeriksaan di daerah Garmi Karez dan 2 di sekitar pusat distrik, sementara serangan berat menargetkan basis dan gedung kepolisian. Laporan mengatakan bahwa seluruh distrik telah jatuh ke tangan Mujahidin dan musuh melarikan diri dari posisi mereka. Mujahidin merebut banyak senjata, amunisi, kendaraan dan peralatan militer lainnya, sementara beberapa mayat musuh masih tergeletak di lokasi pertempuran. Pejabat IIA menambahkan bahwa saat ini Mujahidin mengepung tentara musuh yang berusaha melarikan diri dalam penyergapan konvoy musuh di antara distrik Musa Qala dan Gerishk dan kemungkinan bahwa seluruh kontingen musuh akan ditangkap hidup-hidup dan menjadi tawanan atau dibunuh dalam serangan, lansir Voice of Jihad. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Intelijen boneka Afghanistan mengklaim kematian Mullah Umar, amir Imarah Islam Afghanistan Posted: 29 Jul 2015 04:18 PM PDT KABUL (Arrahmah.com) - Badan intelijen utama Afghanistan mengklaim bahwa amir Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah meninggal dunia lebih dari dua tahun yang lalu. Abdul Hassib Seddiqi, juru bicara Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan (NDS) pada Rabu (29/7/2015) mengklaim bahwa Mullah Muhammad Umar Mujahid telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit di kota Karachi, Pakistan pada April 2013. "Kami mengonfirmasi secara resmi bahwa dia sudah mati," klaimnya kepada Associated Press. Namun, tidak ada bukti yang disediakan oleh pemerintah boneka Afghanistan untuk menguatkan klaim mereka. Meskipun pemerintah AS belum mengonfirmasi kematian Mullah Umar, Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih, Eric Shultz mengatakan kepada Al Jazeera: "kami percaya laporan kematiannya kredibel". Rumor kesehatan Mullah umar yang memburuk dan bahkan kematian telah sering muncul di masa lalu, tetapi telah dibantah secara tegas oleh Mujahidin IIA. Klaim kali ini bisa disebut sebagai isapan jempol dan hanya lelucon yang dikeluarkan oleh musuh yang berupaya mempengaruhi moral Mujahidin IIA. Karena dalam dua tahun terakhir, Mullah Umar hafidzahullah beberapa kali mengeluarkan pernyataan dan pesan yang ditampilkan di situs resmi Imarah Islam Afghanistan. Bahkan beberapa hari lalu Mullah Umar mengeluarkan pesan ucapan selamat terkait perayaan Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Pesan Idul Fitri Mullah Umar juga membicarakan mengenai emenangan-kemenangan besar yang baru-baru ini diraih IIA. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Mullah Umar Mujahid: Saya akan mempertahankan sikap saya yang berdasarkan Syariah dalam setiap front Posted: 29 Jul 2015 08:54 AM PDT (Arrahmah.com) - Pesan ucapan selamat dari Amir Imarah Islam Afghanistan (IIA) Mullah Muhammad Umar Mujahid pada kesempatan Idul Fithri 1436 H telah disambut hangat oleh rakyat Afghan dan secara luas oleh awak media lokal maupun internasional. Berbagai lingkaran yang berbeda telah mengekspresikan opini mereka tentang hal tersebut. Pesan Idul Fithri Mullah Umar mencerminkan keberanian, kebijaksanaan dan belas kasih dari seorang pemimpin Muslim yang baik hati kepada dunia. Sebagai tambahan pesan Idul Fithri dan kemenangan-kemenangan besar yang baru-baru ini diraih IIA, Mullah Umar menegaskan kembali pernyataannya tentang sikapnya. "Saya akan mempertahankan dengan kuat sikap saya yang berdasarkan Syariah di setiap front," katanya, sebagaimana dirilis Shahamat. Pesan Mullah Umar sebelumnya adalah bahwa ia menganggap kemerdekaan tanah airnya dan penegakkan sistem Islam adalah perjuangan dan tujuan yang sah dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan Islam. Mullah Umar telah menjelaskan kepada dunia dan khususnya kepada rakyatnya di Afghanistan tentang perjuangan dan tujuan yang sah tersebut. Pesannya telah menyentuh aspek-aspek politik maupun militer dalam jihad melawan pasukan penjajah asing dan antek-ateknya di Afghanistan. Pesannya juga menekankan tentang perlunya kewaspadaan terhadap konspirasi, rencana dan jebakan musuh. (siraaj/arrahmah.com) |
Alhamdulillah, Mujahidin IIA bebaskan 65 desa Afghan dari pasukan rezim Posted: 29 Jul 2015 08:24 AM PDT KUNDUZ (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah mengontrol 64 desa besar dan kecil di sebuah distrik di provinsi Kunduz, membersihkannya dari pasukan rezim, menurut laporan yang dirilis Shahamat pada Selasa (23/7/2015). Laporan mengatakan bahwa Mujahidin IIA membebaskan 65 desa dari pasukan milisi Arbai di distrik Aqtash di provinsi tersebut dalam operasi militer selama 24 jam. Dalam operasi tersebut 10 milisi Arbaki ditawan Mujahidin, sementara seorang Mujahid gugur (syahid in syaa Allah) dan 4 lainnya terluka. Mujahideen similarly launched operations against Arbaki militiamen around the provincial capital earlier today, clearing the enemy forces and bringing under control a large region named Chuqur Qushlaq. Dalam operasi lainnya di distrik Qala Zaal, Mujahidin menguasai pos pasukan rezim dan desa Saleh-abad berhasil dikontrol. Kabar gembira ini muncul setelah penaklukkan lain yang diraih oleh Mujahidin IIA, yaitu membebaskan sepenuhnya distrik Kohistanat di utara provinsi Saripul dan menguasai 6 pos di distrik Nawzad di provinsi Helmand, Alhamdulillah. (siraaj/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA berhasil kuasai 8 pos musuh di Marwara, pertempuran berlanjut Posted: 29 Jul 2015 06:15 AM PDT AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Di tengah pertempuran tahunan yang sedang berlangsung, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) di distrik Marwara kembali meluncurkan serangan terkoordinasi pada Selasa (28/7/2017) pagi terhadap sejumlah posisi musuh. Dalam Operasi Azm ini sebanyak 8 pos pemeriksaan musuh berhasil dikuasai Mujahidin. Mujahidin dilaporkan berhasil menewaskan banyak pasukan musuh dan melukai puluhan lainnya, lansir Voice of Jihad. Selain itu, Mujahidin juga berhasi menyita senjata berat dan peralatan militer lainnya sebagai ghanimah. Bala bantuan musuh yang segera tiba di lokasi juga turut terlibat dalam pertempuran tersebut. Namun perlawanan Mujahidin memaksa konvoi mereka kembali setelah sebuah APC hancur dan beberapa pasukan mereka tewas. Mujahidin saat ini dilaporkan tengah menuju pusat distrik dan posisi musuh lainnya, pertempuran pun dilaporkan berlanjut. (banan/arrahmah.com) |
Pakistan akan tetapkan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa resmi negara Posted: 29 Jul 2015 05:00 AM PDT PAKISTAN (Arrahmah.com) - Pakistan akan menghapus bahasa Inggris sebagai bahasa resmi negara untuk mendukung bahasa Urdu, lansir WB pada Rabu (29/7/2015). Menteri Perencanaan Pembangunan dan Reformasi Nasional, Ahsan Iqbal,menegaskan reformasi bahasa tersebut dalam wawancara terbarunya dengan The Times. Iqbal mengatakan bahwa keputusan itu didasarkan pada keputusan pengadilan pada tahun 1973. Perdana Menteri Nawaz Sharif mendukung langkah ini, yang berarti bahwa berbagai dokumen pemerintah Pakistan - termasuk paspor, tagihan listrik dan website - akan diterbitkan dalam bahasa Urdu. Semua pidato yang dibuat di dalam dan di luar negeri, dari presiden sampai ke perwakilan negara, juga akan dilakukan dalam bahasa Urdu. Rencana untuk menggantikan bahasa Inggris dengan bahasa Urdu sepenuhnya diperkirakan memakan waktu 10 sampai 15 tahun ke depan. Sejumlah warga Pakistan khawatir bahwa langkah itu merupakan bagian dari reaksi resmi terhadap generasi muda, yang telah lebih terbuka dengan budaya Barat. Tapi Iqbal berpendapat bahwa langkah tersebut akan membuat warga Pakistan lebih demokratis, karena akan "membantu memberikan partisipasi yang lebih besar kepada orang-orang yang tidak memahami bahasa Inggris, sehingga membuat pemerintah lebih inklusif." (banan/arrahmah.com) |
90% pabrik Gaza terancam berhenti beroperasi karena krisis listrik Posted: 29 Jul 2015 04:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Federasi Umum Serikat Pekerja Palestina di Jalur Gaza menyatakan bahwa 90 persen pabrik yang tersisa mungkin harus menghentikan produksi karena kekurangan daya listrik. Pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu telah berhenti beroperasi selama tujuh hari berturut-turut karena kekurangan bahan bakar, lansir MEMO pada Selasa (28/7/2015). Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan, serikat itu mengatakan bahwa workshop dan pabrik-pabrik di Jalur Gaza saat ini bekerja kurang dari 20 persen dari kapasitas mereka sebagai akibat dari krisis listrik. Hal ini telah menyebabkan kerugian besar bagi seluruh perekonomian Gaza. Krisis listrik juga memperburuk situasi pekerja dan meningkatkan tingkat pengangguran. Dalam pernyataan sebelumnya, serikat tersebut menjelaskan bahwa agresi "Israel" tahun lalu di Jalur Gaza menyebabkan kenaikan 70% tingkat kemiskinan di antara pekerja, dengan pengangguran mencapai 60 persen. Dalam konteks terkait, Jaringan LSM Palestina memperingatkan keseriusan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza akibat kelanjutan dari pemadaman listrik. Jaringan itu menambahkan bahwa kekurangan daya telah menyaksikan sejumlah sektor utama ditutup, termasuk kesehatan, air bersih dan sanitasi. Mereka meminta semua pihak Palestina untuk memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka untuk menghentikan kerusakan dan memberikan tekanan pada pemerintah untuk memberikan kebutuhan daya untuk Jalur Gaza. Saat ini, otoritas energi memasok Jalur Gaza dengan listrik selama 6 jam, dan menghentikannya selama 12 jam. Hal ini bergantung pada daya yang disediakan oleh Mesir dan "Israel". Di daerah padat penduduk dari daerah kantong pantai Gaza, pemadaman listrik bisa bertahan lebih dari 20 jam pada suatu waktu, ungkap warga. Jalur Gaza membutuhkan sekitar 400 megawatt listrik sehari, tetapi hanya memiliki 212 megawatt yang tersedia. "Israel" menyediakan 120 megawatt dan Mesir menyediakan 32 megawatt (terutama di Rafah), untuk tambahan dari 60 megawatt yang disediakan oleh satu-satunya perusahaan listrik di Gaza. (banan/arrahmah.com) |
Pejabat Senior Fatah: Abbas tidak akan mengundurkan diri Posted: 29 Jul 2015 03:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Anggota Komite Pusat Fatah Azzam Al-Ahmad pada Senin (27/7/2015) membantah laporan "Israel" yang menyatakan bahwa Presiden Otoritas Palestina atau Palestinian Authority (PA) dan Fatah, Mahmoud Abbas, akan mengundurkan diri dalam dua bulan, Al-Khaleej Online melaporkan, sebagaimana dilansir MEMO. Al-Ahmad menekankan bahwa laporan itu palsu, menambahkan bahwa masalah ini belum dibahas dan bahwa Abbas tidak mengomentari topik itu. "Pendudukan 'Israel' ingin menciptakan keadaan tidak stabil dalam situasi internal Palestina dengan penyiaran berita tersebut," kata Al-Ahmad. Dia melanjutkan untuk mengecam pelanggaran "Israel" terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diduduki. Dia mengatakan bahwa PA akan mengadakan pertemuan untuk membahas pelanggaran "Israel" dan mencoba untuk menekan pendudukan supaya "menghentikan eskalasi yang tidak dapat diterima terhadap rakyat Palestina dan hak-hak nasional mereka." Channel One "Israel" melaporkan bahwa Abbas akan mengundurkan diri dalam waktu dua bulan dan menambahkan bahwa Sekretaris baru Komite Eksekutif Fatah dan Negosiator Kepala PA Saeb Erekat akan menggantikannya. TV "Israel" itu juga melaporkan bahwa sebuah pertemuan rahasia diadakan antara Erekat dan kepala Tim Negosiasi "Israel" Silvan Shalom di Amman enam hari lalu. (banan/arrahmah.com) |
Saudi beri dukungan sebesar $ 60 juta untuk Otoritas Palestina Posted: 29 Jul 2015 02:00 AM PDT MESIR (Arrahmah.com) - Duta besar Saudi untuk Mesir Ahmed Abdulaziz Qattan mengumumkan bahwa kerajaan Saudi akan mendukung anggaran Otoritas Palestina sebesar $ 60 juta. Qattan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor media Kedutaan Saudi di Kairo pada Senin (27/7/2015): "Dana Saudi untuk Pembangunan telah mengalihkan total $ 60 juta untuk Departemen Keuangan Palestina." Jumlah ini setara dengan kontribusi bulanan kerajaan untuk mendukung anggaran Otoritas Nasional Palestina untuk tiga bulan dari April sampai Juni. "Arab Saudi akan selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina di semua tingkatan," ujar Qattan. Ia menambahkan bahwa "kerajaan telah bersemangat, sejak Januari 2013 untuk meningkatkan pangsanya dalam anggaran Otoritas Palestina dari $ 14 juta menjadi $ 20 juta per bulan." (banan/arrahmah.com) |
GIDI teroris Internasional, ICAF desak pemerintah tangkap pimpinannya dan bekukan rekeningnya Posted: 29 Jul 2015 01:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF) yang aktif menjadi Pengamat Terorisme, Mustofa B Nahrawardaya, menegaskan bahwa Gereja Injili di Indonesia (GIdI) telah memenuhi semua kritera organisasi teroris dan tindakan terorisme yang dibuat oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), antara lain :
Karenanya, ICAF mendesak agar GIdI segera dibubarkan dan dimasukkan dalam daftar terorisme Internasional, rekening banknya dibekukan dan asetnya disita, sedang pimpinannya harus ditangkap. Demikian yang dikemukakan oleh Mustafa Mustofa B Nahrawardaya saat berbincang dengan sejumlah media Islam di Jakarta, Kamis (22/7/2015). Sebagai informasi, pada 11 Juli 2015 sepekan sebelum Idul Fitri 1436H GIdI telah megeluarkan surat edaran yang berisi larangan berlebaran atau Idul Fitri bagi kaum Muslimin di Tolikara, juga larangan mengenakan jilbab bagi Muslimah di sana. Sekretaris Wilayah GIdI Wilayah Tolikara, Papua, Pdt. Marthen Jingga, membenarkan surat edaran bertanggal 11 Juli 2015. Surat berkop Gidi ini lantas beredar di sejumlah media sosial pasca penyerangan jemaah salat Idul Fitri, Jumat, 17 Juli 2015. Marthen mengaku surat itu dibuat dan dikonsep olehnya bersama Ketua Gidi Wilayah Tolikara, Pdt. Nayus Wenda. Surat itu, menurut Marthen, ditujukan kepada seluruh umat Islam se-Kabupaten Tolikara dengan tembusan Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo, Kepala Kepolisian Resor Tolikara Suroso, Ketua DPRD Tolikara, dan Komandan Komando Rayon Militer Tolikara. Surat itu memang memuat larangan beribadah. "Tapi siapa yang menyebarkan dan bagaimana tersebarnya kami tidak tahu," kata Marthen kepada Tempo di rumahnya, di Distrik Karubaga, Selasa, 21 Juli 2015. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |