Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan udara pengecut oleh pasukan koalisi pimpinan AS membunuh 48 orang termasuk 4 Mujahid Jabhah Nushrah di Idlib

Posted: 28 Jul 2015 04:45 PM PDT

Serangan udara pengecut oleh koalisi pimpinan AS menghantam sebuah desa di Idlib

IDLIB (Arrahmah.com) - Serangan udara pengecut yang diluncurkan oleh pasukan koalisi salibis pimpinan AS pada Selasa (28/7/2015) telah membunuh 48 orang termasuk 4 Mujahid Jabhah Nushrah di provinsi Idlib, ujar pernyataan aktivis Suriah.

Pasukan koalisi nampaknya menargetkan pejuang Jabhah Nushrah di desa Kafr Hend yang berlokasi dekat kota Salqeen, namun korban dari serangan pengecut tersebut tidak hanya pejuang Jabhah Nushrah tetapi juga warga sipil.

Pernyataan pada Selasa (28/7) oleh koalisi pimpinan AS mengklaim bahwa AS melancarkan 23 serangan udara terhadap ISIS di Irak dan sembilan di Al-Hasakah dan Aleppo, menurut laporan Reuters.

Serupa dengan yang dilakukan oleh AS, rezim Nushairiyah juga melancarkan serangan udara pengecut dan telah membunuh 11 orang termasuk seorang gadis kecil dan 7 perempuan di kota Qalat Al-Madiq, provinsi Hama, ujar laporan Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR).

Sementara itu, aliansi Mujahidin Jaisyul Fath terus membuat kemajuan di wilayah pedesaan di barat Idlib dan dataran di dekatnya Sahl Al-Ghab di provinsi Hama, mengambil kendali 12 bukit dan desa-desa dan menimbulkan kekalahan memalukan bagi tentara rezim Nushairiyah, menurut aktivis Suriah dan sumber Mujahidin Jaisyul Fath yang mengatakan pada Selasa (28/7) kepada Zaman Alwasl.

Serangan besar terbaru oleh Jaisyul Fath hanya berjarak beberapa bulan sejak mereka menguasai ibukota provinsi Idlib, kota Ariha dan kota strategis Jisr Al-Shughur. (haninmazaya/arrahmah.com)

100 guru Palestina pergi dari Gaza untuk menjadi guru di Qatar

Posted: 28 Jul 2015 04:26 PM PDT

100 guru Palestina menuju Qatar untuk mengisi posisi guru di sana. (Foto: Reuters)

GAZA (Arrahmah.com) - Sekitar 100 guru Palestina telah berangkat dari Jalur Gaza menuju Qatar untuk mengisi posisi guru potensial di sana.

Dua bus dengan spanduk yang memuji Qatar dan pemimpinnya pada Selasa (28/7/2015) sore menjemput para guru tersebut di perbatasan "ISrael"-Gaza. Dari sana mereka melakukan perjalanan ke Yordania dan Qatar, seperti dilansir Associated Press.

Ini adalah gelombang pertama para guru Palestina yang melamar pekerjaan di Qatar sejak negara Teluk yang kaya akan minyak tersebut meluncurkan program pekerjaan baru bagi warga Palestina.

Qatar baru saja meluncurkan serangkaian inisiatif di Gaza, membangun rumah sakit, jalan dan pengaspalan serta mendanai pembangunan proyek perumahan besar yang akan menampung 1.000 keluarga.

Menurut catatan Bank Dunia, Jalur Gaza memiliki tingkat pengangguran tertinggi di dunia, yaitu 43 persen dari total penduduk. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pasukan "Israel" menembaki kapal nelayan Palestina di wilayah Sudania, utara Gaza

Posted: 28 Jul 2015 06:35 AM PDT

israhell

PALESTINA (Arrahmah.com) - Pada Selasa (28/7/2015) pagi, pasukan penjajah "Israel" menembaki kapal-kapal nelayan Palestina di lepas pantai wilayah Sudania, utara Kota Gaza, lapor PNN.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa kapal-kapal perang "Israel" menembaki perahu nelayan secara membabi buta. Sejauh ini tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Ini merupakan ketiga kalinya pasukan "Israel" menembaki kapal nelayan Palestina di lepas pantai Gaza dalam tiga minggu terakhir.

Serangan-serangan ini telah berlangsung sejak gencatan senjata antara otoritas pendudukan "Israel" dan Hamas di Gaza, menyusul 51 hari agresi "Israel" terhadap Gaza yang membunuh lebih dari 2.200 orang.

(banan/arrahmah.com)

Libya jatuhi hukuman mati kepada putra Qaddafi

Posted: 28 Jul 2015 05:16 AM PDT

Saif Al-Islam, putra Muammar Qaddafi. (Foto: AP)

TRIPOLI (Arrahmah.com) - Sebuah pengadilan di Libya pada Selasa (28/7/2015) menjatuhi hukuman mati terhadap anak mantan diktator Libya, Muammar Qaddafi, Saif Al-Islam dan delapan terdakwa lainnya karena kejahatan selama revolusi 2011 lalu.

Mantan kepala intelijen Abdullah Senussi dan mantan Perdana Menteri era Qaddafi, Al-Baghdadi Al-Mahmudi juga di antara mereka yang dijatuhi hukuman mati, lansir Al Arabiya.

Saif Al-Islam tidak menghadiri persidangan karena ia ditahan di kota Zintan oleh milisi yang menentang pemerintahan yang berkuasa di Tripoli.

Sidang yang dibuka di ibukota Libya, Tripoli pada April tahun lalu, telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia dan sengketa belum terselesaikan dengan Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag atas yuridiksi dalam kasus putra Qaddafi.

37 terdakwa didakwa dengan kejahatan termasuk pembunuhan dan keterlibatan dalam hasutan untuk pemerkosaan selama revolusi di tahun 2011 yang menggulingkan kediktatoran Qaddafi.

Pengacara Saif mengutuk persidangan tersebut. Sementara itu kantor HAM PBB mengatakan pihaknya "sangat terganggu" oleh putusan dan hukuman.

Milisi yang menahan Saif Al-Islam adalah mereka yang setia kepada pemerintah yang diakui oleh dunia Barat yang saat ini melarikan diri ke timur Libya sejak pemerintah saingan merebut ibukota dan mendirikan pemerintahan sendiri.

Sebagian besar terdakwa lainnya ditahan di ibukota, namun beberapa lainnya berada di kota Misrata yang setia kepada pemerintahan Tripoli.

Saif Al-Islam dicari oleh pengadilan yang berbasis di Den Haag atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Ia ditahan di Zintan sejak November 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)

Di Sumsel, Polda prioritaskan calon polisi hafal Al-Qur'an

Posted: 28 Jul 2015 05:00 AM PDT

Kantor Polda Sumatera Selatan (SUMSEL)

PALEMBANG (Arrahmah.com) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan akan memprioritaskan dalam menerima anggota Kepolisian Indonesia di provinsi itu bagi calon yang hafal al-Quran.

"Kami menginginkan anggota Polri memiliki keahlian termasuk dalam bidang agama," kata Kepala Polda Sumatera Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Iza Fadri, di Palembang, Selasa, lansir Antaranews.com.

Memang, lanjut dia, sudah ada anggota yang hafiz Al-Quran bahkan pernah tampil di telivisi beberapa waktu lalu.

Ini berarti anggota memiliki kemampuan terutama dalam kemasyarakatan, kata dia.

Bukan itu saja tetapi bagi calon yang pernah prestasi di SMU juga menjadi prioritas dalam penerimaan anggota penegak hukum itu.

Kesemuanya itu dilakukan supaya polisi mendatang lebih berkualitas dan semakin dicintai rakyat, ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, memang anggota yang memiliki kemampuan dan keahlian akan dicintai termasuk masyarakat sehingga dalam mejalankan tugas semakin maksimal. (azm/arrahmah.com)

Pengamat politik mensinyalir tabloid Obor Rakyat buatan Jokowi

Posted: 28 Jul 2015 04:00 AM PDT

Tabloid Obor Rakyat

JAKARTA (Arrahmah.com) - Masih ingat dengan tabloid Obor Rakyat yang membakar suhu politik jelang Pilpres 2014 lalu? Pengamat politik Muslim Arbi mensinyalir bahwa Tabloid Obor Rakyat yang isinya kabar negatif terkait pencapresan Joko Widodo, terindikasi justru dibuat oleh pro Jokowi.

Muslim menegaskan, diangkatnya 'bos' Pemred Obor Rakyat, Velix Vernando Wanggai menjadi Komisaris PT Aneka Tambang Tbk memperkuat dugaan tersebut.

"Velix itu kan bosnya Pempred Obor Rakyat, Setiyardi Budiono. Kalau sampai diangkat menandakan Velix telah berjasa kepada Jokowi dengan tabloid itu," kata Muslim Arbi sebagaimana dikutip dari intelijen.co.id (28/7/2015).

Menurut Muslim, keberadaan Tabloid Obor Rakyat diarahkan untuk memperlihatkan kepada publik bahwa Jokowi sebagai pihak yang terzalimi.

"Ini operation false flag atau strategi kampanye yang membuat seakan suatu kubu kena black campaign dari kubu lawannya. Dan ini telah berhasil menjadikan Jokowi seolah-olah terzalimi," ungkap Muslim.

Di sisi lain, kata Muslim, Dahlan Iskan yang membantu Jokowi dengan menerbitkan tabloid "Obor Rahmatan Lil'Alamin" justru tidak mendapat jabatan apa-apa. "Justru yang banyak disorot media waktu kampanye Pilpres 2014 itu Tabloid Obor Rakyat dan bisa membuat opini bahwa Jokowi sedang terzalimi. Anehnya Dahlan Iskan itu menjadi tersangka," papar Muslim.

Seperti diketahui, Velix kini menjabat sebagai salah satu komisaris PT Antam Tbk, lewat Rapat Umum Pemegang Saham pada 31 Maret 2015. Velix sudah menduduki jabatan ini sejak 30 April 2013 atau saat era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Uniknya, di era Jokowi, bekas loyalis SBY ini tidak hanya menjabat sebagai komisaris BUMN prestisius, tetapi juga menjadi pejabat eselon II Kementerian (PU-Pera). Velix didapuk sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-Pera di bawah kepemimpinan Menteri Basuki Hadimuljono. (azm/arrahmah.com)

Komandan Arbaki bersama 100 milisinya menyatakan bergabung dengan Mujahidin IIA

Posted: 28 Jul 2015 03:00 AM PDT

arb

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan resmi dari Provinsi Saripul utara menyatakan bahwa setelah Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyerbu sebuah pos strategis musuh - Qala Sharekah - pada Ahad (26/7/2015), seorang komandan kunci Arbaki - Hassan – menghubungi Mujahidin.

Voice of Jihad melaporkan bahwa Hasan menyatkan bergabung dengan Mujahidin bersama dengan 100 milisinya yang bersenjata lengkap.

Sementara itu, komandan lokal lain - Sher Muhammad - bersama dengan beberapa anak buahnya melarikan diri dan saat ini sedang dikejar oleh Mujahidin.

Mujahidin juga dilaporkan tengah berupaya membuka jalan menuju pusat distrik.

(banan/arrahmah.com)

Remaja Palestina dibunuh pasukan "Israel" saat serangan penangkapan di Qalandia

Posted: 28 Jul 2015 02:00 AM PDT

Abu Latifa

PALESTINA (Arrahmah.com) - Remaja Palestina Muhammad Abu Latifa dieksekusi pasukan "Israel" saat serangan penangkapan di kamp pengungsi Qalandiya pada Senin (27/7/2015), ungkap keluarganya, sebagaimana dilansir Ma'an.

Pernyataan keluarga Muhammad ini membantah klaim yang menyebutkan bahwa ia terjatuh dari atap saat sedang dikejar oleh pasukan "Israel".

Penduduk setempat mengatakan bahwa kendaraan militer "Israel" menyerbu kamp pada Senin (27/7) pagi dan masuk ke rumah Muhammad Abu Latifa (18) dalam upaya untuk menahan dia.

Polisi perbatasan "Israel" mengatakan mereka melepaskan tembakan saat remaja malang itu berusaha lari, memukul bagian bawah tubuhnya. Mereka mengklaim Muhammad meninggal saat ia melarikan diri dan jatuh dari atap rumah di kamp.

Namun, paman Muhammad, Jamal Abu Latifa, membantah pernyataan polisi. Ia mengatakan bahwa tentara "Israel" menahan Muhammad setelah menembak kakinya.

"Dia dikejar pukul 5:30 pagi, ditembak di kakinya kemudian ditangkap hidup-hidup. Yang mengejutkan, tentara 'Israel' menembaknya di dada, kemudian mengikatnya dengan kabel listrik dan kami memiliki bukti bahwa beberapa bagian tubuhnya patah akibat dari serangan yang dilakukan oleh tentara [Israel]," katanya kepada Ma'an.

Jamal Abu Latifa, seorang pejabat di sebuah komite kamp lokal, menambahkan bahwa Muhammad tidak jatuh dari atap dan tidak dicari oleh "Israel" untuk alasan apapun.

"Tentara pendudukan mengeksekusi Muhammad setelah mereka menahannya."

Polisi "Israel" mengatakan mereka menyerbu kamp untuk menahan dua tersangka yang diklaim telah "merencanakan serangan teror di Israel."

m abu latifa

Muhammad Abu Latifa

Abu Latifa adalah remaja Palestina berusia 18 yang dibunuh oleh pasukan "Israel" tahun ini dan merupakan korban keempat bulan ini.

Pada hari Kamis, pasukan "Israel" menembak mati Falah Hammad Abu Maria (53), di selatan Tepi Barat saat menangkap putranya.

Sehari sebelumnya, pasukan "Israel" menembak dan membunuh Muhammad Ahmad Alawneh (21), di Jenin.

Awal bulan ini, remaja kamp pengungsi Qalandiya lainnya, Muhammad Hani Al-Kasbah (17), ditembak mati oleh seorang komandan "Israel" setelah melempar batu ke arah sebuah kendaraan militer "Israel".

Komandan "Israel" itu mengklaim hidupnya dalam bahaya, meskipun rekaman video kemudian menegaskan laporan saksi bahwa Muhammad Hani Al-Kasbah melarikan diri dari tentara penjajah ketika ia kemudian ditembak mati. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

(banan/arrahmah.com)

Praktisi hukum: Usir Kehilat Ha'seh Al Har Zion dan proxinya dari Tolikara

Posted: 28 Jul 2015 01:16 AM PDT

Banyak kios di Tolikara, Papua, Indonesia  dicat bendera zionis "Israel"

JAKARTA (Arrahmah.com) - Keberadaan Israel di Tolikara sepekan terakhir ini menjadi pusat perhatian setelah ramai ditemukannya bendera Israel dan lambang bintang david yang dipasang di rumah-rumah warga dan di tempat umum. Terlebih, diberitakan adanya lembaga Israel yaitu KHAHZ (Kehilat Ha'seh Al Har Zion) yang melakukan kerjasama dengan proxinya Gereja Injili Di Indonesia ("GIDI") dan melakukan sejumlah aktivitas di Tolikara. Bagi orang awam, eksistensi bendera dan lambang Israel di Tolikara dianggap sebagai bentuk kerjasama antara Indonesia dengan Israel.

Padahal, ujar Harry Kurniawan, Sekretaris SNH Advocacy Center, Indonesia tidak mengakui Israel sebagai suatu negara. Hal ini pernah disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, pada tanggal 13 Mei 2011 ketika menanggapi isu akan dirayakannya HUT Israel oleh beberapa pihak di Indonesia pada tahun 2011. Indonesia pada saat itu tegas mengatakan tidak mengakui kedaulatan maupun pemerintahan Israel. Pernyataan tersebut hingga hari ini sepertinya tetap konsisten, dimana tidak pernah adanya kantor kedutaan besar Israel ataupun kantor perwakilan resminya di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia tidak mengakui Israel sebagai suatu negara.

Harry Kurniawan, Sekretaris SNH Advocacy Center

Harry Kurniawan, Sekretaris SNH Advocacy Center

Menurutnya, ketiadaan Perjanjian di antara kedua negara juga menjadi penegas bahwa antara Indonesia dengan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik, seperti yang disyaratkan Article 2 Vienna Convention on Diplomatic Relations 1961 yakni :"The establishment of diplomatic relations between States, and of permanent diplomatic missions, takes place by mutual consent.

"Oleh karenanya, perlu dipertanyakan tujuan Israel melalui lembaganya melakukan aktivitas di Tolikara. Pemerintah wajib memeriksa legalitas aktivitas KHAHZ di Indonesia", kata Harry.

Berdasarkan ketentuan Pasal 8 ayat (2) Undang–undang No. 6 Tahun 2011 disebutkan bahwa setiap orang asing yang masuk wilayah Indonesia wajib memiliki visa yang sah dan masih berlaku, kecuali ditentukan lain berdasarkan Undang-Undang ini dan perjanjian internasional.

Surat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) proxy zionis, jelas berisi permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslimin di Papua, dengan melarang shalat idul Fitri (17/7/2015) dan larangan mengenakan jilbab

Surat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) proxy zionis, jelas berisi permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslimin di Tolikara, Papua, dengan melarang shalat idul Fitri (17/7/2015) dan larangan mengenakan jilbab

"Dengan demikian, orang asing yang berasal dari Israel yang masuk ke wilayah Indonesia seharusnya tidak mendapatkan visa karena Indonesia tidak mengakui negara dan pemerintahan Israel. Oleh karenanya, berdasarkan UU Keimigrasian, kehadiran lembaga dan orang-orang Israel dengan segala aktifitasnya di Indonesia adalah Ilegal sehingga harus segera dideportasi dari Indonesia," pungkas Harry. (azmuttaqin/*/arrahmah.com)

Lebih dari 100 guru di Gaza mengajukan permohonan kesempatan kerja di Qatar

Posted: 28 Jul 2015 01:00 AM PDT

Duta Besar Palestina mengumumkan bulan lalu bahwa Qatar mengambil langkah-langkah praktis untuk menciptakan kesempatan kerja hingga 20.000 orang Palestina.

GAZA (Arrahmah.com) - Lebih dari 100 guru Palestina di Jalur Gaza akan diberikan izin untuk meninggalkan wilayah terkepung itu untuk melamar pekerjaan di Qatar, Administrasi Sipil "Israel" dan pejabat Palestina mengatakan pada Senin (27/7/2015), sebagaimana dilansir oleh Ma'an News Agency.

Koordinator Urusan Pemerintahan Daerah "Israel" (COGAT) mengatakan bahwa koordinasi telah diberikan kepada 169 guru untuk meninggalkan Gaza melalui perlintasan Erez dan Jembatan Allenby pada 28 Juli.

Muhammad Mushtaha, direktur Pariwisata, Perjalanan dan Urusan Haji Mushataha mengatakan bahwa rencana perjalanan telah dipersiapkan bagi lebih dari 100 guru itu, termasuk 69 perempuan, untuk meninggalkan Gaza menuju Amman untuk ikut tes dan menjalani wawancara untuk mendapatkan kesempatan kerja di negara Teluk itu.

Bis akan berangkat dari kantor pusat perusahaan pariwisata itu di Gaza dan membawa para guru itu menuju persimpangan Erez dan kemudian menuju perbatasan Jembatan Allenby yang dikendalikan oleh "Israel" di Tepi Barat yang diduduki.

Kantor perwakilan Qatar untuk Jalur Gaza dan kepala Komite Rekonstruksi Gaza, Muhammad al-Ahmadi, akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai dengan prosedur yang diperlukan untuk memfasilitasi agar para guru tersebut bisa memasuki Qatar melalui Yordania.

Al-Ahmadi mengatakan bahwa Amir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani menyetujui pekerjaan mengajar itu untuk memberikan peluang kerja bagi warga Gaza.

Duta Besar Palestina mengumumkan bulan lalu bahwa Qatar mengambil langkah-langkah praktis untuk menciptakan kesempatan kerja hingga 20.000 orang Palestina.

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah awalnya bertemu dengan Amir Qatar pada bulan Januari 2014 untuk meminta Qatar agar memungkinkan warga Palestina bekerja di sana untuk membantu mengurangi tingkat pengangguran di Palestina.

Ada sekitar 20.000 warga Palestina yang sudah bekerja di Qatar yang telah tinggal di sana selama puluhan tahun.

(ameera/arrahmah.com)