Arrahmah.Com |
- Mesir terima tiga jet tempur dari Perancis untuk memperkuat wilayah perbatasan
- Serangan udara pasukan teroris NATO bunuh delapan tentara boneka Afghan
- Kesaksian penduduk Syam : ISIS sudah halalkan wanita Muslimah dan merampas istri kaum Muslimin
- Charlie Hebdo: Tidak ada lagi kartun Nabi Muhammad
- Protes anti-Islam masih berlanjut di Australia
- AQIM menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 10 tentara Aljazair di Aljir
- Lima ledakan bom mobil menargetkan Hamas dan Jihad Islam di Gaza
- Uni Afrika umumkan operasi terbaru melawan Mujahidin Asy-Syabaab
- 45 orang tewas beberapa hari setelah pasukan pro-Hadi mengklaim telah membebaskan Aden
Mesir terima tiga jet tempur dari Perancis untuk memperkuat wilayah perbatasan Posted: 20 Jul 2015 05:00 PM PDT KAIRO (Arrahmah.com) - Mesir pada Senin (20/7/2015) menerima penyerahan tiga jet tempur Rafale dari Perancis, gelombang pertama dari 24 pesawat tempur yang dijual seharga 5,6 milyar USD berdasarkan kesepakatan awal tahun ini, menurut laporan AFP. Pemerintah junta Mesir mengambil alih pesawat tersebut di sebuah pangkalan udara di Perancis selatan dan mereka akan diterbangkan ke Kairo oleh pilot terlatih khusus hari ini (21/7). Kairo berharap kehadiran jet tempur baru tersebut bisa meningkatkan kemampuan militer mereka karena menghadapi negara tetangga Libya yang tidak stabil dan ancaman "militan" di Semenanjung Sinai. Bagi Mesir, kesepakatan ini juga menunjukkan dukungan Perancis bagi pemimpin junta Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi yang menggulingkan Muhammad Mursi 2013 lalu. Keseluruhan kesepakatan juga mencakup kontrak untuk rudal dan FREMM. Namun, kesepakatan tersebut memicu kekhawatiran dari kelompok HAM yang khawatir tentang catatan hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezim Kairo. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Serangan udara pasukan teroris NATO bunuh delapan tentara boneka Afghan Posted: 20 Jul 2015 04:28 PM PDT LOGAR (Arrahmah.com) - Sedikitnya delapan tentara boneka Afghanistan tewas dalam serangan udara NATO di provinsi timur Afghanistan, menurut pernyataan pejabat keamanan. Komandan militer provinsi, Abdul Razaq mengatakan serangan terjadi pada Senin (20/7/2015) pagi di provinsi Logar, distrik Baraki Barak, sekitar 50 km dari timur Kabul. Ia menambahkan bahwa lima tentara juga terluka dalam serangan yang menghantam pos pemeriksaan militer, lansir Al Jazeera. Pejabat Afghan lainnya juga melaporkan mengenai serangan tersebut dengan mengungkapkan jumlah korban yang berbeda. Laporan oleh AFP mengatakan 10 tentara Afghan tewas dalam serangan. Gubernur distrik, Mohammad Rahim Amin berusaha membela tentara teroris NATO dengan mengklaim bahwa serangan merupakan "kesalahan" karena adanya koordinasi yang buruk. Ia mengatakan dua helikopter AS menyerang pos pemeriksaan militer. Seorang juru bicara militer AS di Afghanistan, Kolonel Brian Tribus mengatakan koalisi menyadari "insiden" di Logar. "Kejadian ini sedang diselidiki," klaim Tribus. Serangan udara serupa terjadi pada Desember lalu di mana lima warga sipil gugur dan enam lainnya terluka. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Kesaksian penduduk Syam : ISIS sudah halalkan wanita Muslimah dan merampas istri kaum Muslimin Posted: 20 Jul 2015 11:50 AM PDT SURIAH (Arrahmah.com) - Khawarij memiliki nafsu yang sangat besar terhadap wanita, mereka memiliki sejarah lama tentang hal ini, dan mereka mewarisi darah ini di Irak, dari generasi ke generasi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya oleh Syaikh Abu Hassan Al-Kuwaiti dalam makalahnya. Pada saat ini, ditemukan realitas dan insiden bagaimana kelompok "Daulah Islamiyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, kewalahan oleh hawa nafsu kebinatangan mereka sendiri, dan bagaimana mereka berusaha memuaskan nafsu kebinatangan ini dengan cara menutup-nutupinya dengan kebaikan serta tampilan yang mempesona. Mereka juga bermain-main dengan ikatan pernikahan, dan banyak dari mereka yang menikah tanpa wali yang berhak. Nafsu kebinatangan mereka seelumnya juga telah mendorong mereka untuk mengambil perempuan Yazidi sebagai budak, tanpa menyadari aturan syar'i yang berlaku atas diri mereka dan konsekuensi (berupa kerusakan/mafaasid) yang ditimbulkan. Sementara dari lapangan, Arrahmah.com sendiri mendapat konfirmasi dari salah seorang prajurit ISIS yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan atau meniduri seorang budak, mereka cukup membelinya dengan harga 1000 dolar. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Jauh hari sebelum terbitnya edisi ke-10 majalah propaganda berbahasa Inggris ISIS, Dabiq, para Ulama Mujahidin telah mampu membaca gelagat buruk dari sifat ekstrim yang dibawa oleh Jama'ah Daulah (ISIS). Banyak diantara mereka telah membaca dan mengingatkan umat tentang arah Jama'ah ekstrim ini ke depan. Sebagaimana telah disebutkan berkali-kali oleh Syaikh Abu Hasan Al-Kuwaiti dalam makalah-makalah dan keterangan beliau tentang sifat kebinatangan yang dimiliki ISIS dan pasukannya, serta uraian beliau mengenai penyimpangan seksual yang dipraktikkan oleh unsur ISIS yang berasal dari pemahaman batil mereka dan sikap ekstrim dalam menetapkan kekafiran seseorang, termasuk mengkafirkan orang yang bukan kelompok mereka. Dan beberapa waktu yang lalu, seorang mufti perempuan Jama'ah Daulah telah menerbitkan pembahasan khusus dalam majalah Dabiq edisi ke-10. Dalam makalah tersebut ia memaksa para muslimah Mujahidah Al-Qaeda untuk bercerai dari suami mereka dengan menuduh bahwa status penikahan mereka dengan prajurit Al-Qaeda adalah perzinaan karena suami-suami mereka telah kafir. Sementara kesaksian dari penduduk Syam yang mengadukan persoalannya kepada Mahkamah Syariah setempat pun memaparkan kenyataan memilukan dan kerusakan yang diperbuat oleh jamaah sesat penumpah darah lagi pengikut hawa nafsu pimpinan Abu Bakar Baghdadi itu. Berikut nukilan kesaksian penduduk Syam tersebut yang telah dihimpun dan diterjemahkan oleh Muqawamah Media pada Ahad (20/7/2015).
Selang waktu berlalu, tiba-tiba semua nomor kontak istri saya tidak bisa saya hubungi dan secara mengejutkan, saya mendapatkan kabar bahwa ISIS menculik istri saya, memaksa istri saya untuk membatalkan pernikahannya dengan saya, sekaligus memaksa istri saya untuk melahirkan anak dalam sekapan mereka (dikabarkan pula bahwa istri saya melahirkan anak perempuan). Setelah istri saya melahirkan anak, ISIS kemudian menikahkan istri saya dengan lelaki lain. Demikianlah, tanpa sepengetahuan saya, mereka menceraikan istri saya dari saya dan menikahkannya dengan lelaki lain. Sudah setahun berlalu dan saya tidak pernah melihat anak perempuan saya yang kabarnya telah berumur 1 tahun. Sekali lagi saya tekankan bahwa saya bukanlah anggota suatu faksi militer manapun, ISIS melakukan semua ini karena mereka menganggap bahwa wilayah mereka adalah Darul Islam dan selain wilayah mereka adalah Darul Kufri, mereka menganggap haram hukumnya bagi wanita untuk tinggal di Darul Kufri sehingga mereka ceraikan para wanita muslimah dari suami muslim mereka, untuk dinikahkan dengan orang-orang ISIS. Saya menyatakan bahwa saya siap bermubahalah atas semua keterangan yang saya sampaikan ini, beberapa ikhwah yang bersimpati kepada saya telah mengirimkan foto anak perempuan saya dan saya tidak pernah menemuinya selama satu tahun ini, apa yang bisa saya katakan!? Sekarang ini saya hanya bisa mengadukan segala masalah saya kepada Allah, Dialah sebaik-baik tempat mengadu, semoga Allah membalas semua perlakuan mereka terhadapku." Sumber link dari Mujahidin Asal Belanda di Suriah (https://twitter.com/DMIS_01/status/621512312323706881) Bagi yang meragukan kenyataan menyedihkan ini, silakan cek di sini Dan ketahuilah bahwa ISIS justru merasa benar dengan tindakannya ini, silakan cek di sini (aliakram/arrahmah.com) |
Charlie Hebdo: Tidak ada lagi kartun Nabi Muhammad Posted: 20 Jul 2015 06:42 AM PDT PARIS (Arrahmah.com) - Hampir enam bulan setelah serangan mematikan di majalah satir Charlie Hebdo, editor dari majalah itu mengungkapkan bahwa ia tidak akan lagi menggambar kartun Nabi Muhammad (SAW). "Kesalahan yang bisa Anda tuduhkan kepada Islam bisa Anda temukan di agama-agama yang lain," Laurent Sourisseau, editor atas dan penerbit Charlie Hebdo, mengatakan dalam sebuah wawancara pekan ini dengan Stern, sebuah majalah Jerman, sebagaimana dilansir oleh onislam, Senin (20/7/2015). "Kami telah menggambar Nabi Muhammad untuk mempertahankan prinsip bahwa orang bisa menggambar apa pun yang diinginkannya," dalihnya. Mengumumkan keputusannya untuk berhenti menggambar kartun Nabi Muhammad, ia mengatakan, "kami telah melakukan tugas kami, kami telah membela hak karikatur.." Januari lalu, Perancis telah menyaksikan minggu berdarah setelah serangkaian serangan yang menyebabkan 17 orang tewas di Paris. Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggugat Charlie Hebdo atas penerbitan kartun yang menggambarkan kartun Nabi Muhammad (SAW), di tengah meningkatnya kemarahan di kalangan ummat Islam di seluruh dunia. Akan tetapi dalam edisi selanjutnya, majalah Charlie Hebdo malah kembali menampilkan kartun Nabi Muhammad (SAW) pada covernya, seminggu setelah serangan itu. Keputusan Editor Sourisseau itu datang tiga bulan setelah salah satu kartunis Charlie Hebdo, Renald Luzier, mengatakan kepada majalah budaya Prancis Les Inrockuptibles bahwa menggambar kartun Nabi tidak lagi menarik baginya. "Saya sudah bosan, sama seperti aku bosan menggambar [mantan Presiden Prancis Nicolas] Sarkozy. Saya tidak akan menghabiskan hidup saya menggambar mereka," kata kartunis Luzier. Sebulan kemudian, Luizer mundur dari majalah itu dengan alasan terlalu banyak pekerjaan dan kelelahan. Sourisseau, editor yang memiliki 40 persen saham perusahaan itu, telah selamat dari serangan teror Januari lalu dengan berpura-pura mati. Dia mendapat kecaman karena mengumpulkan sebagian besar keuntungan dari Charlie Hebdo setelah serangan itu. Charlie Hebdo memiliki reputasi yang panjang sebagai majalah provokatif. Pada bulan September 2012, majalah mingguan Perancis itu menampilkan seorang pria yang disebut sebagai Nabi Muhammad. Pada tahun 2011, kantor majalah itu dibom setelah menerbitkan edisi yang disebut Syari'ah Hebdo. (ameera/arrahmah.com) |
Protes anti-Islam masih berlanjut di Australia Posted: 20 Jul 2015 01:00 AM PDT MELBOURNE (Arrahmah.com) - Permusuhan dan sentimen anti-Islam meletus di jalan-jalan Australia untuk hari kedua pada Ahad (19/7/2015) saat unjuk rasa itu melakukan pawai yang berlanjut di beberapa tempat di seluruh Australia, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency. Di jalan-jalan Canberra, Sydney, Perth, Brisbane dan banyak tempat lainnya, pengunjuk rasa anti-rasisme berkonfrontasi dengan kelompok sayap kanan anti-Islam. Ancaman kekerasan itu bertemu dengan kehadiran sejumlah besar pasukan polisi berseragam. Di Sydney pasukan polisi berkuda berusaha untuk memisahkan massa demonstran dari kedua belah pihak yang marah dan meneriakkan yel-yel. Massa anti-Islam membawa spanduk dan meneriakkan kata: "Usir Muslim!" dan "Larang burqa yang merupakan simbol penindasan," Sebaliknya, anti-rasisme membawa spanduk yang bertuliskan: "Hei rasis, pulanglah!", "Nazi enyahlah dari jalan-jalan kami!", "Katakan tidak untuk kebodohan!". Aktivis anti-rasisme mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa selama pawai pada Sabtu (18/7) di Melbourne pasukan polisi telah melakukan "kekerasan fisik" dan semprotan merica yang disemprotkan tanpa pandang bulu ke tengah-tengah kerumunan massa. Laporan itu mengklaim bahwa lebih dari 100 orang memerlukan pengobatan. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Melbourne Street Medic Collective dan dikirim ke Anadolu Agency oleh salah satu penyelenggara "Kampanye Melawan Rasisme dan Fasisme," menyatakan bahwa semprotan pedas itu digunakan atas "orang terluka yang berjuang untuk bernapas, yang sedang pingsan, dan menunggu ambulans." Juru bicara Dewan Islam Victoria, Kuranda Seyit, yang menghadiri pawai pada Sabtu (18/7) di Melbourne, mengatakan bahwa penggunaan semprotan merica oleh polisi adalah "over-reaksi." Seyit mengungkapkan kesedihannya atas kekerasan yang terjadi dan kurangnya kesopanan yang ditunjukkan oleh kedua belah pihak. Di Melbourne pada Sabtu (18/7) ada empat orang ditangkap, sementara pada Ahad (19/7) ada lima orang yang ditangkap saat pengunjuk rasa dari kelompok anti-Muslim "Reclaim Australia" dan sekelompok anti-rasis yang mengusung bendera "Tidak ada Ruang untuk Rasisme," bentrok di Martin. Pengunjuk rasa dari anti-rasis Ben Cooper mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa di Sydney sejumlah peserta pawai turun ke jalan-jalan di Melbourne, di mana diperkirakan jumlah itu 10 banding 1 yang mendukung kelompok anti-rasis. "Ada sekitar 100 aktivis Reclaim Australia di Sydney dan 600 dari kita yang menentang mereka," kata Cooper. "Saya juga prihatin dengan pandangan ekstremis fanatik dari Reclaim Australia dan agenda mereka." Penyelenggara kampanye "Tidak ada Ruang untuk Rasisme" Mel Gregson mengatakan bahwa pesan yang mereka coba kampanyekan adalah bahwa rasisme dan Islamophobia yang meningkat itu berbahaya, dan tidak hanya untuk ummat Islam tetapi semua kelompok minoritas. (ameera/arrahmah.com) |
AQIM menyatakan bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 10 tentara Aljazair di Aljir Posted: 19 Jul 2015 11:00 PM PDT AFRIKA UTARA (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Maghreb Islam atau Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM), cabang resmi Al-Qaeda di Afrika Utara, menyatakan bahwa pejuangnya telah menyerang dan menewaskan lebih dari 10 tentara boneka Aljazair dalam serangan yang terjadi di barat ibukota Aljir akhir pekan lalu. Penyergapan yang terjadi di daerah Ain Defla itu sebelumnya dikabarkan menewaskan 11 tentara Aljazair menurut BBC pada Ahad (19/7/2015). Al-Jazeera juga melaporkan bahwa 11 tentara tewas ketika mereka pergi ke barak mereka pada liburan lebaran, lansir LWJ. Setelah serangan itu, para pejuang AQIM dilaporkan telah menyelamatkan diri ke hutan terdekat. Pasukan keamanan Aljazair telah melancarkan operasi untuk memburu Mujahidin, menurut Al-Jazeera. Pernyataan AQIM tersebut dirilis pada Sabtu (18/7) setelah sebelumnya tersebar laporan yang berbeda mengenai jumlah pasukan yang tewas. Kelompok jihad ini mengatakan bahwa, "Pada malam Idul Fitri, para ksatria Islam berhasil menewaskan 14 tentara dalam sebuah serangan terhadap sekelompok tentara dalam jajaran tentara murtad [mengacu pada tentara boneka Aljazair]." AQIM menegaskan bahwa serangan itu terjadi di wilayah Ain Defla Aljazair utara. AQIM juga mengatakan bahwa mereka manyita sejumlah senjata dan peralatan musuh dalam serangan itu sebagai ghanimah. Wilayah Ain Defla merupakan wilayah yang dikenal sebagai pusat kegiatan jihad sejak tahun 1990-an. AQIM mengatakan bahwa serangan itu merupakan tanggapan atas pernyataan yang dikeluarkan oleh Ahmed Gaid Salah, kepala staf Aljazair, di mana dia "menyatakan bahwa Aljazair telah memberantas dan menghancurkan Mujahidin." Pemerintah mengklaim telah membunuh atau menangkap lebih dari 100 jihadis sejak Januari, dan bahwa lebih dari 100 pejuang terbunuh tahun lalu. Pesan Al-Qaeda ini diakhiri dengan ucapan selamat hari raya Idul Fitri Mujahidin AQIM "untuk Mujahidin di mana pun berada." Serangan itu berlangsung sebulan setelah AQIM menyatakan bertanggung jawab atas dua serangan lainnya di Aljazair. Kelompok ini menargetkan konvoi militer Aljazair dengan IED, menewaskan seorang kolonel, dan menyerang brigade lokal, menewaskan empat pejuang brigade itu. Kedua serangan terjadi di kota Batna, 300 mil sebelah timur Aljir. Aljazair telah lama dikenal sebagai pusat kegiatan Al-Qaeda di Afrika Utara, tetapi kelompok "Daulah Islamiyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, juga mengklaim sebuah cabang di negara ini. Jundul Khilafah, atau "Tentara Khilafah," mengaku bertanggung jawab atas pemenggalan turis Perancis Herve Gourdel tahun lalu. Sejak pemenggalan tersebut, kelompok ini telah dilaporkan mengalami kemunduran parah dari militer Aljazair. Akhir tahun lalu, pemerintah mengatakan bahwa mereka telah membunuh pemimpin Jundul Khilafah dan beberapa anggota lain dari kelompok itu. Pada bulan Mei, lebih dari 20 anggotanya dilaporkan tewas dalam serangan di provinsi Bouira. Pemimpin baru cabang IS di Aljazair juga dikabarkan tewas dalam penyergapan itu. Sementara itu, cabang AQIM merilis foto bersama dengan pernyataan yang menunjukkan tiga tentara tewas dan sejumlah senjata yang disita sebagai ghanimah dalam serangan itu. |
Lima ledakan bom mobil menargetkan Hamas dan Jihad Islam di Gaza Posted: 19 Jul 2015 10:00 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Orang yang tak dikenal meledakkan sejumlah mobil milik anggota Hamas dan Jihad Islam di Kota Gaza melalui perangkat peledak improvisasi, menurut saksi mata, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Ahad (19/7/2015). Saksi mata di Kota Gaza mengatakan bahwa penyerang meledakkan tiga mobil milik Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan dua mobil milik Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam. Mobil-mobil itu berada di dekat rumah pemiliknya dan tidak menyebabkan jatuhnya korban. Mereka menambahkan bahwa ledakan juga terjadi pada saat yang sama di lingkungan Sheikh Radwan, utara Kota Gaza, dan mobil-mobil itu semua terbakar. Para saksi mata mengatakan bahwa salah satu rumah yang berada di dekat salah satu mobil yang ditargetkan juga ikut terbakar. Kementerian Kesehatan belum mengumumkan jumlah korban akibat ledakan itu. Pasukan keamanan dan tim penyelamat bergegas menuju tempat kejadian dan mulai menyelidiki insiden tersebut. Kementerian Dalam Negeri Palestina mengumumkan bahwa mereka saat ini sedang mengejar pelaku. "Pihak keamanan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut dan kami berupaya untuk melacak pelaku ledakan itu," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Iyad al-Bazm dalam pernyataan pers. Pernyataan pers itu belum menentukan siapa pelaku atas kejadian ini, namun kejadian serupa sebelumnya telah dituduhkan terhadap kelompok yang telah mengumumkan kesetiaan mereka kepada ISIS, yang memiliki hubungan tegang dengan Hamas, yang masih menguasai Jalur Gaza. "Kami menegaskan bahwa penjahat-penjahat itu tidak akan bisa melarikan diri dengan kejahatan mereka." "Layanan keamanan dari Kementerian Dalam Negeri telah meluncurkan kampanye penangkapan di antara jajaran kelompok pro-ISIS, dan mengatakan bahwa mereka telah melanggae hukum dan berupaya untuk menciptakan ketidakstabilan di Jalur Gaza dan memiliki pandangan Takfiri." (ameera/arrahmah.com) |
Uni Afrika umumkan operasi terbaru melawan Mujahidin Asy-Syabaab Posted: 19 Jul 2015 06:00 PM PDT MOGADISHU (Arrahmah.com) - Pasukan teroris Uni Afrika pada Ahad (19/7/2015) mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan serangan baru menargetkan Mujahidin Asy-Syabaab di Somalia selatan dan bersumpah akan mengeluarkan mereka dari daerah pedesaan. Misi Uni Afrika di Somalia atau AMISOM mengatakan "Operasi Koridor Jubba" telah diluncurkan sejak Jum'at (17/7) di wilayah Bay dan Gedo, selatan ibukota Somalia Mogadishu, bersama dengan pasukan Somalia. "Operasi akan memastikan bahwa semua wilayah yang tersisa di Somalia akan dibebaskan dan perdamaian dipulihkan," klaim AMISOM dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan AFP. Pada bulan lalu, Mujahidin Asy-Syabaab meluncurkan serangan di basis AMISOM yang menewaskan puluhan tentara Burundi. Serangan ini menjadi serangan paling mematikan sejak delapan tahun terakhir. Asy-Syabaab yang berarti pemuda dalam bahasa Arab, terbentuk sejak tahun 2006 untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Ethiopia yang memasuki Somalia dan invasi mereka didukung oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan Islamic Courts Union (ICU). Dalam pesan Idul Fitri, amir Asy-Syabaab, Ahmed Diriye atau yang dikenal juga sebagai Ahmed Umar Abu Ubaidah, menyatakan rencananya untuk meningkatkan operasi di luar Somalia khususnya Kenya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
45 orang tewas beberapa hari setelah pasukan pro-Hadi mengklaim telah membebaskan Aden Posted: 19 Jul 2015 05:30 PM PDT ADEN (Arrahmah.com) - Sedikitnya 45 orang tewas dan terluka dalam penembakan yang dilancarkan oleh milisi Syiah Houtsi di kota pelabuhan Aden, ujar sumber kepada Al Jazeera. Penembakan yang dilakukan pada Ahad (19/7/2015) menargetkan lingkungan Dar Saad, datang tiga hari setelah pasukan pro- pemerintah Hadi mengklaim telah berhasil membebaskan Aden. Konflik di Yaman telah berlangsung selama empat bulan dan menewaskan lebih dari 3.500 sejak Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan kampanye udara menargetkan Syiah Houtsi. Hisham Bashraheel, wakil editor surat kabar Yaman Al Ayyam mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setelah Houtsi merasakan kekalahan, mereka mulai melepaskan tembakan artileri dan menembakkan roket ke wilayah pemukiman penduduk. "Dar Saad yang berlokasi di utara Aden, padat dengan bangunan dan banyak pengungsi yang meninggalkan wilayah lain di Aden selama dua bulan terakhir," katanya. Bashraheel mengatakan: "Empat puluh delapa meninggal dan 182 terluka dalam penembakan. Di antara korban tewas terdapat 10 anak. Meskipun kota ini sebagian besar telah dibebaskan, masih ada kantong-kantong Houtsi di wilayah pintu masuk ke Aden." Pasukan pro-pemerintah Hadi telah berusaha untuk memperketat kontrol mereka atas Aden saat milisi Syiah Houtsi yang didukung Iran melakukan perlawanan di beberapa distrik di sana. (haninmazaya/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |