Arrahmah.Com |
- Milisi Syiah Houtsi serang kilang minyak di Aden
- Pilot Irak tewas dalam kecelakaan pesawat selama sesi latihan di Amerika Serikat
- Pria bersenjata tembak mati seorang komandan Houtsi di ibukota Yaman
- Lebih dari 11.000 warga Suriah disiksa sampai mati oleh rezim Nushairiyah sejak 2011
- Ramadan is a symbol of unity, might and glory of Muslim Ummah
- Peringatan Syaikh Al-Maqdisi atas kesesatan pidato jubir ISIS Abu Muhammad Al-Adnani
- Mujahidin IIA kuasai gedung distrik Want Waygal, 17 tentara rezim tewas
- Mujahidin IIA rilis video pembebasan distrik Dashti Archi
- Pentingnya mengonsumsi buah saat sahur dan buka
- ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di "masjid" Syiah Kuwait
Milisi Syiah Houtsi serang kilang minyak di Aden Posted: 27 Jun 2015 05:05 PM PDT ADEN (Arrahmah.com) - Pasukan Syiah Houtsi telah menembakkan rudal ke tangki penyimpanan di kilang minyak di Aden, dan mengakibatkan kebakaran besar, ujar saksi mata mengatakan kepada Reuters. Rekaman video memperlihatkan asap hitam mengepul di atas fasilitas yang terletak di distrik Buraiqah, Aden, pada Sabtu (27/6/2015). Sumber Al Jazeera mengonfirmasi serangan dan melaporkan bahwa setidaknya satu orang tewas. Baik pelabuhan maupun kilang minyak di Aden dikendalikan oleh pejuang pro-pemerintah yang dipimpin oleh Abd-Rabbu Mansour Hadi dan wilayah tersebut telah menyaksikan banyak bentrokan sengit antara dua kubu, Syiah Houtsi dan pasukan pro- Sejauh ini kilang tersebut belum menerima minyak dari pelabuhan, namun masih memiliki 1,2 juta ton minyak mentah dalam penyimpanan. Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Yaman mengatakan kepada AFP bahwa milisi Syiah Houtsi juga menargetkan kapal Qatar yang membawa pasokan makanan dari Djibouti untuk bantuan kemanusiaan di Yaman. Serangan tersebut memaksa kapal untuk kembali. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pilot Irak tewas dalam kecelakaan pesawat selama sesi latihan di Amerika Serikat Posted: 27 Jun 2015 04:44 PM PDT ARIZONA (Arrahmah.com) - Pilot Irak, Rasid Muhammad Sadiq tewas ketika jet tempur F-16 terjatuh selama pelatihan di Amerika Serikat, ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Irak pada Jum'at (26/6/2015). Tim pencari menemukan mayat Sadiq di lokasi kecelakaan di negara bagian Arizona, seperti dilaporkan AFP. Kecelakaan tersebut terjadi selama pengisian bahan bakar di udara, ujar seorang pejabat pertahanan AS Kedutaan Besar AS di Baghdad mengatakan Sadiq berada di hari-hari terakhir pelatihannya sebelum ia kembali ke rumahnya. Washington setuju untuk menjual 36 jet tempur F-16 ke Irak, namun Baghdad mengeluh bahwa pesawat-pesawat tersebut belum juga dikirim dalam waktu cepat. AS mengklaim, ketidakamanan di Irak telah menunda pengiriman jet. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pria bersenjata tembak mati seorang komandan Houtsi di ibukota Yaman Posted: 27 Jun 2015 04:26 PM PDT SANA'A (Arrahmah.com) - Sejumlah pria bersenjata telah menembak mati seorang komandan milisi Syi'ah Houtsi di ibukota Yaman, ketika milisi Houtsi juga menjadi target serangan di tempat lain, ujar sumber pada Jum'at (26/6/2015). Para penyerang mengendarai sepeda motor, menyerang Ibrahim Hassan Al-Sharfi, salah seorang komandan Houtsi sebelum melarikan diri, lansir AFP. Televisi milik Syi'ah Houtsi, Al-Masirah mengonfirmasi serangan tersebut. Sumber suku mengatakan kepada AFP bahwa orang-orang bersenjata juga menyerang sebuah pos pemeriksaan Houtsi di utara Sana'a dengan senapan mesin dan RPG, menewaskan beberapa orang. Di provinsi Dhammar yang mayoritas penduduknya merupakan penganut Syi'ah, pejuang pro-pemerintah Hadi menyerang markas Houtsi, menewaskan lima orang. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Lebih dari 11.000 warga Suriah disiksa sampai mati oleh rezim Nushairiyah sejak 2011 Posted: 27 Jun 2015 09:20 AM PDT INGGRIS (Arrahmah.com) - Jumlah warga Suriah yang disiksa sampai mati sejak pecahnya perang pada Maret 2011 lalu telah mencapai 11.429 jiwa, ungkap sebuah laporan oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia atau Syrian Network for Human Rights (SNHR) yang berbasis di Inggris. Laporan berjudul "The United Nations International Day in Support of Victims of Torture" itu mengungkapkan bahwa di antara para korban terdapat 157 anak-anak dan 62 wanita yang disiksa dan dibunuh oleh pasukan rezim Nushairiyah. Tiga atau empat warga Suriah rata-rata mati karena penyiksaan setiap harinya, menurut laporan yang menekankan bahwa jenis penyiksaan terburuk telah diamati di Suriah, lansir WB pada Sabtu (27/6/2015). Penyiksaan adalah metode membunuh yang dilakukan oleh rezim, Kepala SNHR Fadhil Abdulghani mengatakan dalam laporan tersebut. Menurut PBB, penyiksaan adalah bentuk kejahatan menurut hukum internasional; itu benar-benar dilarang dan tidak bisa dibenarkan dalam keadaan apapun. (banan/arrahmah.com) |
Ramadan is a symbol of unity, might and glory of Muslim Ummah Posted: 27 Jun 2015 08:07 AM PDT (Arrahmah.com) - Ramadan is a month of blessings and grace. Salman Farsi (may Allaah be pleased him) says, the Prophet Mohammad (peace be upon him) said in a sermon which he delivered to them on the last day of Shaban: "a great month, a blessed month, containing a night which is better than a thousand months has approached you people"…… Similarly, the amount of rewards in the month of Ramadan is a secret between Allah, the Almighty and His servant. Therefore, the Prophet Mohammad (peace be upon him) said: قال الله تعالى: كُلُّ عَمَل ابن آدم لَهُ إلاَّ الصومَ فإِنَّه لي وأنا أجزي بهِ..). متفق علیه "Allah, the Almighty said, "Every deed of the son of Adam is for him except fasting, it is for Me and I shall reward for it. The Noble Quran, a great book of blessings, munificence and guarantor of success is revealed in the month of Ramadan. In every night of Ramadan, the Prophet Mohammad (peace be upon him) and the Gabriel converse about the Holy Quran and till the end of the month they together complete the recitation of the Holy Quran. But, both completed the Holy Quran two times in Ramadan of the year of the passing away of the Holy Prophet Mohammad (peace be upon him). Therefore, the Holy Quran is recited from the time of the companions of the Holy Prophet (peace be upon him) until now in the holy month of Ramadan. Muslims recite, teach and learn Holy Quran in days and nights of this month to obtain the blessings of Allah, the Almighty. Due to close link between the month of Ramadan and the Holy Quran, this month encourages Muslim Ummah to follow the teachings and commandments of the Holy Quran. Recitation of the Holy Quran with intonation and deep consideration plays important role in bringing positive change in thought and attitude of a human being. Every believer who recites the Holy Quran in daylight or in the darkness of night and glances over those verses of the Holy Quran which are not been observing by Muslims so, in fact he feels sorrow. He feels guilty and a desire to implement Islamic Shariah on himself, his family and society emerge in his mind and strives to take practical steps in this regards. Ramadan gives a practical and applicable lesson of solidarity, unity and harmony to Muslim Ummah. All Muslim observe fasting from early morning until evening. They observe fasting at day time and recite the Holy Quran at night. All Poor and rich suffer from the same feelings of thirst and hunger and wait to open fasting. Fasting conveys a message of sympathy and offerings. It also gives a lesson of good ethics and forgiveness because these are the attitude which brings the masses of a society close to each other. Similarly, Ramadan is a month of success and victories on behalf of Allah, the Almighty towards Mujahideen. Islamic history shows that major victories have been achieved in the month of Ramadan. The great victories of Mujahideen in the battle of Badr on 17th of Ramadan, second year of Hijra (Islamic calendar) and the conquest of Makkah on 23 of Ramadan, eight year of Hijra, show the help of Allah, the Almighty and demonstrate that Ramadan is a month of glories and victories for Muslim Ummah. The month of Ramadan is symbol of glory and greatness. It is a great reward and grace of Allah, the Almighty. It is a symbol of the demonstration of patience, determination, piety and strong faith of Muslims. Fasting is an annual exam for the hearts, tongues and all organs of believers. Success in this practical exam of Ramadan is the beginning of a bright future for a human being because then he deserves the blessings and mercy of Allah, the Almighty. Obtain salvation from the fire of hell and thus deserves to be dressed in piety by the grace of Allah, the Almighty. (shahamat/arrahmah.com) |
Peringatan Syaikh Al-Maqdisi atas kesesatan pidato jubir ISIS Abu Muhammad Al-Adnani Posted: 27 Jun 2015 08:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Juru bicara kelompok "Daulah Islamiyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani, pada Selasa (23/6/2015), kembali muncul dengan pidato audio terbarunya setelah lama tidak terdengar di media. Dalam pidato yang diberi judul mengutip ayat Al-Qur'an, "Wahai kaum kami! Terimalah seruan orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah (Al-Ahqaf: 31)" itu, Al-Adnani mengancam memberi kesempatan terakhir kepada penduduk dan suku-suku Irak yang belum memenuhi seruan Daulah untuk "bertobat". Al-Adnani bahkan menyampaikan ancaman secara khusus kepada faksi-faksi mujahidin di Syam dan Libya agar mereka tidak memerangi "Daulah". Dia mengklaim tidak ada bagian dari bumi ini yang menerapkan hukum Allah kecuali bumi "Daulah Islam"-nya. Menurutnya, siapa yang memerangi Daulah dan merebut sebagian wilayahnya, berarti telah menyebabkan wilayah tersebut dikuasai oleh hukum buatan manusia, sehingga ia pun dianggap kafir. Menanggapi kesesatan pidato Al-Adnani itu, Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi yang terus memberikan perhatian terhadap perkembangan jihad kaum Muslimin di bumi Syam pun menyampaikan peringatan yang ditujukan kepada Al-Adnani dan kepada para pengikutnya. Syaikh Al-Maqdisi menyatakan bahwa kerancuan ISIS mulai tampak di mata semua orang. Fitnah mereka yang selama ini dijelaskan oleh para ulama dan telah menciptakan syubhat bagi orang-orang yang bodoh, semakin hari kian terungkap. Dan telah tiba saatnya bagi mereka yang memiliki akal untuk membongkar kesesatan kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu. Pada akhir pernyataannya, Syaikh Al-Maqdisi menegaskan bahwa Al-Adnani dalam pidato terbarunya itu telah mengingkari pernyataannya sendiri yang sebelumnya, yaitu mengenai tuduhan bahwa ISIS mengafirkan setiap orang yang menyelisihi dan menyerang mereka. Syaikh Al-Maqdisi juga menyampaikan nasihat kepada para pengikut ISIS agar jangan mengekor kepada Al-Adnani yang berani menantang Allah dan menghalalkan darah kaum Muslimin. Berikut pernyataan lengkap Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Sabtu (27/6). . Berhati-hatilah Wahai Ekstrimis! Perkataan Mereka di Media Membuka Pintu Penumpahan Darah terhadap Orang yang Dikafirkan Hanya Karena Menyelisihi Mereka Oleh: Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah ﷺ. Amma ba'd: Sungguh, dalam rilisan Jamaah Daulah yang terbaru berjudul "Ya Qaumana Ajiibu Da'iyallah", sang juru bicara–Al-Adnani–mengklaim bahwa, "Tidak ada sejengkal tanah pun di muka bumi ini yang menerapkan syariat Allah selain wilayah Daulah Islamiyah." Pernyataan yang menjadi pijakan awal seperti ini jelas tidak benar, karena pasti akan melahirkan kesimpulan-kesimpulan sesat lainnya. Mengapa pijakan awal ini disebut tidak benar? Oleh karena saudara-saudara kami di Taliban, mereka menegakan syariat dan mampu menunaikan tuntutan-tuntutan dari syariat semampu mereka. Demikian juga dengan ahlul jihad lainnya, yang demikian itu selain mereka dari ahli jihad dan para mujahidin lainnya. Kami melihat kelompok seperti Jabhah Nushrah juga telah menegakkan syariat Islam sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dan tidak menyelewengkannya seperti yang dilakukan kelompok ekstrem (ghuluw) semacam mereka ini. Sesungguhnya mereka para ahlul ghullat menuduh seseorang sebagai orang kafir dan menghalalkan darahnya hanya karena perbedaan pandangan dengan mereka. Lantas apakah ini yang disebut hukum Allah? Apakah ini yang dimaksud dengan penegakkan syariat? Apakah meng-kafirkan kaum muslimin tanpa haq dan menghalalkan darahnya termasuk hukum Allah atau hukum thaghut? Dengan berhukum syariat didunia semuanya selain mereka, pemahaman Daulah Islamiyah dan khilafah. Dan semua yang selain mereka maka berhukum dengan hukum thaghut. Dalam perkataannya yang lain, Al-Adnani juga mengawali dengan prinsip serupa, sebuah prinsip yang dapat membuahkan kesesatan lainnya. Ia berkata, "Ingat! Jika ada yang mampu menguasai kembali sejengkal atau satu desa atau satu kota dari bumi yang dulunya dikuasai Daulah, ia pasti akan menggantikan hukum Allah dengan hukum manusia." Prinsip rusak semacam ini secara otomatis akan mengenai semua orang dan faksi mujahidin non daulah, bahkan Jabhah Nushrah sekalipun, atau kelompok-kelompok mujahidin semisal yang mereka itu menyatakan dengan jelas bahwa tujuan perjuangan mereka adalah untuk menegakkan Daulah Islamiyah. Prinsip rusak semacam ini lahir karena sifat ekstrem (ghuluw) dan membangun keraguan keislaman orang yang tidak mau berbaiat kepada Daulah. Dengan demikian, bukankah ini tidak lebih dari bentuk vonis kafir terhadap orang yang menyelisihi Daulah atau memerangi mereka? Apalagi mereka juga memandang bahwa tidak ada satu pun yang menegakkan syariat di muka bumi ini selain mereka. Menurut anggapan mereka, hanya kelompok merekalah satu-satunya yang menegakkan Daulah Islamiyah dan Khilafah, sementara yang lain menegakkan hukum thaghut. Kesimpulan ini jelas berasal dari klaim dan pernyataan—Al-Adnani—yang memukul rata setiap manusia, baik kelompok maupun perorangan dengan perkataannya; "Jika engkau mampu menguasai sejengkal saja atau satu kampung, atau bahkan satu kota dari kekuasaan Daulah maka hukum Allah akan tergantikan dengan hukum manusia." Arti perkataan ini sangat jelas, yakni menjatuhkan vonis kafir terhadap siapa saja yang menyerang mereka atau yang melawan serangan mereka, meskipun melakukan perlawanan itu dalam rangka membela diri. Dengan kata lain, mereka ingin menyerang seluruh mujahidin dan menguasai wilayah mujahidin. Siapa saja yang menjadi tawanan akan mereka sembelih. Jika mujahidin membela diri, mereka langsung mengafir-kafirkan mujahidin. Ini jelas suatu prinsip yang curang lagi rusak. Si tukang bicara (Adnani) ini berkata, "Selanjutnya saya ingin bertanya kepada dirimu, apa hukum orang yang menggantikan atau membantu pihak lain untuk mengganti hukum Allah dengan hukum manusia…? Ya, tentu kamu itu kafir karena perbuatan tersebut." Jelas bahwa Ini termasuk upaya meringkas perkataan dan meremehkan urusan, pernyataan seringkas dan ngawur seperti itu dia ucapkan agar mudah dipahami oleh para pengikutnya, karena dia tahu bahwa mereka rata-rata bodoh dan hanya bisa dijelaskan melalui kata-kata seperti ini. Pernyataan tersebut mampu mempengaruhi pikiran pengikutnya bahwa siapa pun yang memerangi Daulah dalam berbagai sarananya, maka sama saja hendak menggantikan hukum Allah dengan hukum manusia. Perhatikanlah hal ini! Sikap memukul rata semacam ini jelas ingin meng-kafirkan semua orang yang memerangi Daulah. Sekalipun, perlawanan tersebut dalam rangka membela diri, membela keluarga atau menolak sikap ekstrim dan serangan mereka, atau siapa pun yang berusaha menegakkan syariat sunni (Islam) dengan penafsiran hukum yang berbeda dengan hukum yang mereka tegakkan. Mereka semua (statusnya) sama, yaitu berupaya untuk menggantikan hukum Allah dengan hukum manusia (sehingga dianggap kafir)! Sikap menyamaratakan seperti ini sama saja mereka menganggap bahwa Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok mujahidin yang ingin memperjuangkan hukum Allah, berada satu derajat dengan kelompok-kelompok kuffar seperti Nushairiyah, Rafidhah, Syabihah, Amerika dan Koalisi. Dan, sama juga dengan kelompok PKK dan kelompok-kelompok sekuler yang lainnya. Kezaliman macam apa ini, serta bentuk ekstrimisme yang bagaimana lagi ini? Kalau hal ini bukan manhaj Khawarij dan kelancangan dalam mengafirkan kaum muslimin, lantas ini cara siapa? Si tukang bicara ini selanjutnya mencoba menyenangkan para pengikutnya dengan perkataannya, sehingga mereka semakin terbius dengan ucapan dan kedustaannya, terlebih setelah dia membuat pijakan dasar yang melahirkan kesimpulan yang berbahaya lainnya, yaitu pernyataannya; "Waspadalah!… Dengan memerangi Daulah Islamiyah maka kamu telah kafir, baik sadar maupun tidak." Perhatikanlah cara dia memukul rata dalam masalah ini serta menghilangkan setiap patokan dan rambu-rambu syariat yang ada. Dia memberi pembenaran kepada para pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menyelisihi atau memerangi mereka. Tetapi pada saat yang sama, mereka marah ketika ada yang menyifati mereka sebagai kaum ekstrimis atau bermanhaj Khawarij! Jika vonis kafir yang serampangan dan memukul rata seperti ini bukan akidah Khawarij, lantas seperti apa kelompok Khawarij itu? Jika sikap seperi ini tidak boleh disebut ghuluw, lantas seperti apa yang disebut ghuluw itu, seperti apa warna dan rasanya? Sungguh, para pengikut Daulah telah melakukan pembunuhan terhadap siapa pun yang menyelisihi mereka sebelum keluar fatwa ini, dan jauh sebelum ada vonis umum seperti ini. Lantas apa yang ada dalam benakmu jika mereka saja telah mengumumkan sikap ghuluw-nya seperti ini. Sungguh, pintu hukum telah terbuka bagi para pengikut Daulah untuk membunuh setiap orang yang menyelisihi Daulah karena menyelisihi Daulah berarti telah dianggap murtad. Segala bentuk perang yang terjadi dalam sejarah kaum muslimin—sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan pernyataan Nabi dalam haditsnya, telah diingkari oleh si tukang bicara ini, sembari mengajak para pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menyelisihi mereka karena telah murtad, walaupun yang dibunuh tersebut melakukan perlawanan karena ingin membela diri. Seolah-olah yang mereka inginkan dari klaim sesat ini adalah siapa pun yang diserang oleh tentara Daulah, hendaknya mereka mempersilahkannya dan menyerahkan dirinya untuk disembelih, tidak boleh membela diri karena kalau tidak demikian bisa murtad. Teror pemikiran takfir seperti ini tidak ada yang bisa menerimanya kecuali orang bodoh dan sesat yang mengikuti arahannya seperti orang buta. Sedangkan mereka yang memiliki akal sehat dan memahami agama ini dengan benar, yaitu sesuai dengan penjelasan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka tidak mungkin memungkin menerima vonis model pukul rata seperti ini. Oleh karena itu saya mengira bahwa kerancuan mereka ini mulai tampak di mata semua orang. Fitnah mereka yang selama ini dijelaskan oleh para ulama dan telah menciptakan syubhat bagi orang-orang yang bodoh, semakin hari kian terungkap. Dan telah tiba saatnya bagi mereka yang memiliki akal untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Abu Walid Al-Maqdisi (mantan qadhi Daulah Baghdadiyah, beliau syahid di Qalamun bersama istri beliau karena dibunuh oleh Jamaah Daulah karena membongkar kesesatan Daulah). Terutama pemikiran takfir yang menghalalkan darah kaum muslimin yang berbeda pendapat dengan mereka. Hal inilah yang saya tekankan dalam teguran saya kepada juru bicara ini. Pernyataannya yang sebelumnya, justru ia ingkari sendiri. Bahkan, perkataannya ketika bermubahalah dengan Syaikh Abu Abdillah Asy-Syami, sebagaimana dalam pernyataan resminya yang berjudul "Mari Kita Bermubahalah dan Menjadikan Laknat Allah Atas Orang yang Berdusta" ia berkata : "Wahai kaum muslimin, ucapkanlah amin dan jadikanlah laknat Allah itu atas orang yang berdusta." "Ya Allah, sesungguhnya Abu Abdullah As-Syami telah mengklaim bahwa kami: … dan seterusnya. "Bahwa Daulah berpendapat semua orang yang memeranginya berarti telah memerangi Islam, sehingga ia pun keluar dari millah Islam." "Ya Allah, saya bersaksi kepadamu bahwa apa yang disebutkan oleh Abdullah Asy-Syami adalah dusta dan dibuat-buat untuk menjelek-jelekkan Daulah. Dan bahwa itu bukanlah manhaj Daulah. Daulah tidak berakidah seperti itu, dan tidak melakukannya. Sebaliknya, Daulah mengingkari orang yang melakukannya. Ya Allah, siapa di antara kami yang dusta, maka turunkanlah laknatmu kepadanya dan tunjukkanlah tandanya sebagai pelajaran." Maka perhatikanlah pendusta ini yang telah mengingkari pernyataannya sendiri sebelumnya, dia jelaskan serta umumkan dalam bentuk mubahalah terhadap sesuatu yang dia ingkari sebelumnya. Yaitu tuduhan bahwa Daulah mengafirkan setiap orang yang menyelisihi dan menyerang mereka. Maka, sesungguhnya dia melaknat dirinya sendiri. Jika para pengikutnya lupa atau lalai memperhatikan perkara ini, maka orang lain tidak lupa terhadap pernyataan itu. Wahai para pengekor! Sadarlah dari kelalaianmu dan janganlah kalian mengikuti si pembohong ini, yang berani menantang Allah dan menghalalkan darah kaum muslimin, serta berani bermubahalah terhadap siapa saja yang mengingkarinya. Firman Allah adalah Kebenaran dan Dialah Maha Pemberi Hidayah. Abu Muhammad Al-Maqdisi Ramadhan 1436 H (aliakram/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA kuasai gedung distrik Want Waygal, 17 tentara rezim tewas Posted: 27 Jun 2015 07:53 AM PDT NURISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menguasai markas-markas musuh di distrik Want Waygal, provinsi Nuristan, pada Jum'at (26/6/2015), Al Emarah News melaporkan. Laporan mengatakan bahwa markas-markas utama distrik Want Waygal telah direbut oleh Mujahidin dan sebanyak 16 instalasi militer di seluruh distrik tersebut juga telah dikontrol Mujahidin. Sebanyak 17 tentara rezim Afghan tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam pertempuran yang dimulai pada malam sebelumnya hingga Jum'at pagi. Selain itu, Mujahidin juga menyita 9 tank baja tentara rezim, 15 kendaraan militer yang berisi sejumlah senjata dan amunisi. Setidaknya tujuh Mujahidin dilaporkan gugur (syahid in syaa Allah) dan tiga lainnya terluka dalam operasi itu. Mujahidin IIA semakin menggencarkan serangan-serangannya di bulan suci Ramadhan ini. Pada pekan pertama Ramadhan saja dua pencapaian besar telah diraih, atas pertolongan Allah. Dua distrik, distrik Chahr Dara dan Dashti Archi, di provinsi Kunduz telah dibebaskan dan dikontrol oleh Mujahidin. Video pembebasan kedua distrik tersebut telah dirilis secara online. (siraaj/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA rilis video pembebasan distrik Dashti Archi Posted: 27 Jun 2015 07:33 AM PDT (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah berhasil membebaskan dua distrik di provinsi Kunduz, Afghanistan pada pekan pertama bulan Ramadhan tahun ini. Setelah merilis video pembebasan Chahr Dara'a, sayap media IIA Al Emarah Studio merilis video pembebasan Dashti Archi, sebagaimana dipublikasikan oleh Shahamat pada Sabtu (27/6/2015). Video yang berdurasi 7 menit 2 detik ini mendokumentasikan pasukan Mujahidin dalam mengontrol pos-pos pemeriksaan pasukan rezim. Bendera tauhid berwarna putih tampak dikibarkan di atas gedung-gedung militer dan pemerintahan. Video pembebasan Chahr Dara'a dan Dashti Archi ini menunjukkan semua kebohongan rezim Kabul yang menyatakan bahwa pihaknya telah merebut kembali distrik tersebut dari tangan Mujahidin. Video ini bisa diunduh melalui link berikut: (siraaj/arrahmah.com) |
Pentingnya mengonsumsi buah saat sahur dan buka Posted: 27 Jun 2015 06:30 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Mengkonsumsi jenis buah tertentu saat sahur ternyata bisa membuat rasa kenyang lebih panjang karena kadar serat pada buah akan dicerna tubuh dalam waktu yang lama dan memiliki cukup kadar gula sehingga tubuh tidak lemas. Dr Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt ahli fisiologi dan pemerhati gaya hidup lulusan Universitas Tubingen Jerman dalam diskusi "Bersama Sunpride Mendorong Masyarakat Meningkatkan Konsumsi Buah" di Jakarta, menjelaskan beberapa jenis buah terbaik untuk sahur juga berbuka puasa. Pisang Grace mengemukakan pisang memiliki angka potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat (indeks glikemik) yang rendah yang membuat gula darah naik bertahap dan bertahan selama berpuasa sehingga tubuh tidak cepat lemas. "Pisang mengenyangkan dan seratnya banyak. Pisang juga memperbaiki mood karena memiliki banyak vitamin B6 yang menghasilkan serotonin seperti cokelat," kata Grace di Jakarta. Selain itu, pisang juga memiliki kandungan potasium yang baik untuk pembuluh darah serta kadar antioksidan. Grace menyarankan mengkonsumsi pisang dicampur makanan berprotein yang berbahan gandum baik untuk sahur. Jambu biji Mengonsumsi jambu biji saat sahur bisa menjaga tubuh tidak cepat kehilangan cairan atau merasa haus karena buah itu mengikat cairan tubuh atau elektrolit. "Guava juga punya kandungan lycopen untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak," kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang itu. Jambu biji akan mengenyangkan lebih lama jika dimakan secara langsung daripada dijus. Nanas Selain memiliki kandungan air yang banyak dan memberikan rasa kenyang yang bertahan lama, nanas ternyata mengandung bromelain yang mampu memecah protein dan meredakan radang. "Nanas bisa melawan sakit tenggorokan dan memudahkan buang air besar selama berpuasa dan untuk sehari-hari," katanya. Selain buah, Grace juga memaparkan mengonsumsi nasi merah saat sahur bisa memberikan rasa kenyang lebih lama. "Nasi merah itu masih ada kulitnya, lebih alot dari nasi putih sehingga dicernanya lebih lama di lambung," kata Grace. "Nasi merah juga membuat gula darah naik bertahap dan tidak mudah turun." Tidak hanya buah, Grace juga mengatakan memakan yogurt saat sahur aman untuk kesehatan lambung. Namun Grace menyarankan untuk tetap mengonsumsi makanan berprotein seperti telur dan daging saat sahur untuk memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang rusak. Berbuka puasa Setelah sahur dengan buah yang cukup, untuk yang berpuasa disarankan berbuka dengan buah-buahan yang memiliki kandungan air dan memiliki rasa manis. "Buah yang bagus untuk berbuka itu yang banyak memiliki kandungan air seperti semangka, melon, mangga dan jeruk," kata Grace Stroberi, kurma, anggur, dan nanas juga baik untuk berbuka, kata Grace, karena rasa manis akan menaikkan gula darah setelah seharian berpuasa. Grace menyarankan memberikan jeda waktu 30 menit setelah berbuka jika ingin makan sepiring nasi supaya pencernaan tidak "kaget". "Istirahat 30 menit kemudian makan nasi yang didampingi protein dan sayur karena buka puasa perut butuh adaptasi. Jangan makan teralu dingin karena lambung bisa keram," katanya. (azm/antara/arrahmah.com) |
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di "masjid" Syiah Kuwait Posted: 27 Jun 2015 06:00 AM PDT KUWAIT (Arrahmah.com) - Kelompok "Daulah Islamiyyah", atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 227 lainnya di sebuah rumah ibadah Syiah di Kuwait City, lansir Al-Jazeera pada Sabtu (27/6/2015). Dalam pesan yang disampaikan melalui akun Twitter yang diketahui milik kelompok mereka, ISIS mengklaim ledakan itu dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri yang mengenakan rompi peledak. Kementerian Dalam Negeri Kuwait mengatakan, serangan itu menargetkan "Masjid Imam Sadiq" di distrik Sawaber di bagian timur ibukota Kuwait. Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan beberapa jasad orang yang tergeletak di lantai "masjid" Syiah itu, di tengah puing-puing dan kepulan asap tebal. Emir Kuwait Sabah Al-Ahmad Al-Sabah mengunjungi "masjid" Syiah yang terletak hanya beberapa bangunan dari kementerian dalam negeri negara itu. Dia mengatakan pemboman itu menodai kesucian bulan suci Ramadhan serta hukum Islam yang melarang penumpahan darah orang yang tak bersalah. Kabinet mengumumkan setelah pertemuan darurat bahwa semua badan keamanan dan polisi telah disiagakan untuk menghadapi apa yang mereka sebut "black terror". "Kabinet menekankan bahwa kabinet akan mengambil tindakan apa pun yang dirasa diperlukan untuk membasmi bencana ini, dan menyatakan tak kenal lelah menghadapi konfrontasi dengan teroris-teroris ini," katanya dalam sebuah pernyataan. Mereka juga menyatakan hari Sabtu (27/6) ini sebagai hari berkabung. "Kuwait akan tetap menjadi oasis keamanan untuk semua kelompok masyarakat dan semua sekte Kuwait. Pemerintah mengambil banyak prosedur untuk melindungi jamaah dan masjid," kata menteri Kehakiman, Wakaf dan Urusan Agama Islam Kuwait Yaqoub Al-Sanea kepada kantor berita KUNA. Terdapat antara 15 hingga 30 persen penganut Syiah di negara mayoritas Muslim Sunni ini. Syaikh Mohammed Abdullah Al-Mubarak Al-Sabah, juru bicara pemerintah Kuwait, mengatakan bahwa meskipun Kuwait telah didukung pasukan keamanan dengan teknologi terbaru, serangan seperti yang terjadi pada hari Jum'at kemarin sangat sulit untuk dihentikan. ISIS sebelumnya juga telah menargetkan rumah ibadah Syiah di negara tetangga Arab Saudi pada dua Jum'at berturut-turut bulan Mei lalu. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |