Arrahmah.Com |
- Ramadhan adalah sumber persatuan, kekuatan, dan kemuliaan ummat Islam
- Pengungsi Palestina di Kamp Yarmouk terancam di tengah konflik Suriah
- Pasukan "Israel" menembak dan melukai 2 pemuda Palestina di perbatasan Gaza
- Prof. A. Mansur Suryanegara: Wahai Kaum Muda, merapatlah kepada Ulama
- Tyrese Gibson: Terima kasih atas energinya, saya "memeluk" budaya Islam
- Pesan terakhir Robby di Ramadhan ini bagi para perokok aktif Indonesia
- Innalillaahi, kejamnya ISIS eksekusi Rektor Universitas Salahudin
- Gelombang suhu panas yang mematikan, warga Karachi diperbolehkan untuk tidak berpuasa
- Jubir ISIS Abu Muhammad Al-Adnani kembali muncul dengan pidato tajam mengancam
- "Israel" melarang warga Gaza untuk shalat Jum'at di Al-Aqsa
Ramadhan adalah sumber persatuan, kekuatan, dan kemuliaan ummat Islam Posted: 25 Jun 2015 08:04 AM PDT (Arrahmah.com) - Ramadhan adalah bulan berkah dan kemuliaan. Salman Al-Farisi radhiallahu 'anhum mengatakan, Nabi Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda dalam sebuah khutbah yang disampaikan kepada mereka pada akhir bulan Sya'ban: يَا أَيُهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ،.... "Wahai saudara-saudara sekalian, bulan yang agung dan penuh berkah sudah hampir tiba, bulan yang di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan, ...." (HR. Muttafaqun 'alaih) Demikian pula, pahala yang banyak di bulan Ramadhan adalah sebuah rahasia antara Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan hambaNya. Oleh karena itu Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wa sallam bersabda: قال الله تعالى: كُلُّ عَمَل ابن آدم لَهُ إلاَّ الصومَ فإِنَّه لي وأنا أجزي بهِ..). متفق علیه "Allah Ta'ala berfirman, "Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, shaum untukKu dan Aku akan memberikan pahalanya langsung." (HR. Muttafaqun 'alaih) Al-Qur'anul Kariim, kitab yang agung penuh rahmat, syukur dan penjamin kesuksesan diturunkan pada bulan Ramadhan. Di setiap malam Ramadhan, Nabi Muhamamad shalallahu 'alayhi wa sallam dan Malaikat Jibril 'alayhissalam mengulang-ngulang bacaan Al-Qur'an dan hingga akhir Ramadhan mereka menyelesaikan membacanya. Tetapi, keduanya menyelesaikan bacaan Al-Qur'an sebanyak dua kali dalam bulan Ramadhan di tahun wafatnya Nabi Muhammad Shalallahu 'alayhi wa sallam. Oleh karena itu, Al-Qur'an dibaca dari masa para sahabat Nabi shalallahu 'alayhi wa sallam hingga sekarang di bulan suci Ramadhan. Kaum Muslimin membaca, mengajarkan dan belajar kitab suci Al-Qur'an dari hari ke hari dan malam ke malam pada bulan ini untuk mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena dekat kaitannya antara bulan Ramadhan dan kitab suci Al-Qur'an, bulan ini mendorong ummat Muslim untuk mengikuti pengajaran dan perintah-perintah dalam Al-Qur'an. Pembacaan Al-Qur'an dengan nada yang indah dan tadabbur memainkan peran penting dalam membawa perubahan positif dalam pikiran dan akhlak manusia. Setiap orang beriman yang membaca Al-Qur'an pada siang hari dan di kegelapan malam dan memperhatikan ayat-ayat Al-Qur'an yang belum begitu diamati oleh kaum Muslimin [pada hari-hari sebelumnya], sebenarnya merasa sedih akannya. Dia merasa menyesal dan keinginan untuk menerapkan Syari'at Islam pada dirinya sendiri, keluarganya dan masyarakat muncul dalam jiwanya dan berusaha untuk mempraktekkan langkah-langkah terkait. Ramadhan memberikan pelajaran yang praktis dan dapat diterapkan tentang solidaritas, persatuan dan kerukunan bagi umat Muslim. Setiap Muslim berpuasa dari awal pagi hari hingga malam hari. Mereka menjalankan puasa pada siang harinya dan membaca Al-Qur'an pada malam harinya. Semua orang miskin maupun kaya merasakan hal yang sama, haus dan lapar dan menunggu waktu berbuka puasa. Puasa menyampaikan pesan simpati. Puasa juga memberikan pelajaran akhlak yang baik dan pengampunan karena akhlak ini yang membawa masyarakat dekat satu sama lain. Demikian juga, Ramadhan adalah bulan kesuksesan dan kemenangan atas nama Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap Mujahidin. Sejarah Islam menunjukkan bahwa kebanyakan kemenangan dicapai pada bulan Ramadhan. Kemenangan besar Mujahidin dalam perang Badar pada 17 Ramadhan, tahun kedua Hijriah dan penaklukkan kota Makkah pada 23 Ramadhan, tahun kedelapan Hijriah, menunjukkan pertolongan Allah Ta'ala dan menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan kemuliaan dan kemenangan umat Muslim. Bulan Ramadhan adalah simbol kemuliaan dan keagungan. Ini adalah pahala yang besar dan rahmat dari Allah Ta'ala. Ini adalah simbol yang menunjukkan kesabaran, tekad, keshalihan, dan kekuatan iman kaum Muslimin. Puasa adalah ujian tahunan bagi hati, lisan dan seluruh organ tubuh orang-orang beriman. Sukses dalam ujian praktek Ramadhan ini adalah awal dari masa depan yang cerah bagi umat manusia karena dengan begitu ia berhak mendapatkan berkah dan rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mendapatkan keselamatan dari api neraka dan dengan demikian berhak mendapatkan pakaian keshalihan atas karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Diterjemahkan dari Shahamat, situs resmi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (siraaj/arrahmah.com) |
Pengungsi Palestina di Kamp Yarmouk terancam di tengah konflik Suriah Posted: 25 Jun 2015 07:20 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Sekitar 150.000 pengungsi Palestina di empat kamp di pinggiran Damaskus menghadapi ancaman berat karena pertempuran yang sedang berlangsung dalam konflik Suriah, ungkap seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) pada Kamis (25/6/2015), sebagaimana dilansir Ma'an. "Kami sangat prihatin tentang pengungsi di kamp Khan Al-Sheikh, yang paling dekat dengan [lokasi] pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Suriah, pemberontak dan Jabhah Nushrah," kata Ahmad Majdalani, anggota Komite Eksekutif PLO. "Pengungsi dari Danoun, Mirjan dan Sayyida Zeinab semua dekat dengan lokasi berlangsungnya pertempuran," tambahnya. Mayoritas warga Palestina di kamp-kamp itu berasal dari kamp pengungsi Yarmouk, yang dekat dengan lokasi konflik Suriah. Sekitar 7.000 pengungsi Palestina berada di Yarmouk dengan situasi yang semakin memburuk dan memburuk, kata Majdalani. Pejabat PLO mengatakan bahwa pengungsi di kamp Ein El-Hilweh di Lebanon juga terancam karena pertempuran yang melibatkan kelompok Salafi, tentara Lebanon, dan "Hizbullah". Yarmouk, di Damaskus selatan, dulunya merupakan wilayah pemukiman yang berkembang dengan sekitar 160.000 penduduknya, penduduk Suriah dan Palestina. Tapi kamp itu menjadi tidak aman setelah terjadinya konflik Suriah, dengan pengepungan pemerintah diktator dan pertempuran antara rezim Nushairiyah dan pejuang perlawanan. (banan/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menembak dan melukai 2 pemuda Palestina di perbatasan Gaza Posted: 25 Jun 2015 06:10 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" yang dikerahkan di perbatasan Gaza selatan menembak dan melukai dua orang pemuda Palestina di timur Khuzaa pada Senin malam (22/6/2015), ungkap petugas medis setempat kepada Ma'an. Kedua pemuda itu mengalami pendarahan dan terlantar selama seperempat jam setelah mereka ditembak sebelum mereka mampu memanggil ambulans. Pasukan "Israel" dilaporkan telah melepaskan tembakan secara berkala pada warga sipil Palestina di dekat perbatasan. Pasukan "Israel" juga telah berulang kali menembaki warga Gaza sejak perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani 26 Agustus 2014 lalu mengakhiri agresi 50 hari "Israel" terhadap Gaza pada musim panas lalu. Pada bulan Mei saja, ada total 51 insiden penembakan, serangan ke Gaza, dan penangkapan, menurut Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia. Jumlah ini termasuk 41 penembakan, yang menyebabkan sembilan orang mengalami luka-luka, termasuk seorang anak kecil. Serangan-serangan biadab itu diluncurkan meskipun "Israel" pada akhir gencatan senjata telah berjanji untuk memudahkan akses warga Palestina ke wilayah perbatasan dekat "zona penyangga keamanan Israel". (banan/arrahmah.com) |
Prof. A. Mansur Suryanegara: Wahai Kaum Muda, merapatlah kepada Ulama Posted: 25 Jun 2015 02:00 AM PDT BANDUNG (Arrahmah.com) - Masa muda terhitung rentan mendapat serangan ideologi, yang bisa berakibat pada bergesernya sudut pandang, lalu beranjak pada perubahan sikap. Hingga tak jarang, kaum muda dijadikan sebagai senjata untuk menikam Islam dari dalam. Karenanya menjadi umum, banyak kaum muda yang berani membuat pernyataan-pernyataan nyeleneh. Fatalnya, kaum muda tersebut di kemudian hari menjadi orang-orang yang menempati posisi penting, termasuk dalam kekuasaan politik. "Mengapa Bung Hatta dan Muhammad Yamin menentang Islam sebagai ideologi, mengapa Sutan Syahrir menjadi sosialis, mengapa Tan Malaka menjadi PKI? Padahal mereka hidup dalam lingkungan keagamaan, disertai dengan adat yang kuat," ujar Sejarawan Muslim, Profesor Ahmad Mansur Suryanegara yang Arrahmah kutip dari persisalamin.com Kamis (25/6/2015). Menurut Prof. Mansur, pola pikir seseorang bisa berubah disebabkan banyak hal, antara lain pendidikan dan informasi dari media. Demikian halnya yang terjadi dengan beberapa tokoh yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa, beberapa tokoh bangsa yang menolak Islam sebagai ideologi bangsa, adalah para pelajar yang mengenyam pendidikan barat tetapi tidak dibarengi dengan tuntunan ulama. "Mereka banyak diantaranya orang-orang Padang yang notabene kuat beragama, tapi selesai mengenyam pendidikan di sekolah Belanda, mereka pulang dan memerangi Islam. Mereka menjadi penganut sosialis dan komunis, lalu malah menyebarkannya di Indonesia," katanya. "Beda dengan Pak M. Natsir yang mendapat bimbingan dari A. Hassan. Walapun mengenyam pendidkan di sekolah Belanda, tapi beliau dekat dan belajar kepada A. Hassan," imbuhnya. Prof. Mansur menyarankan, kaum muda harus merapat kepada para ulama. Di manapun posisinya, baik di ormas atau organisasi kepemudaan, kaum muda harus memiliki penuntun utama, yaitu ulama. Apalagi mereka yang dalam proses pendidikan baik dalam maupun luar negeri, kaum muda harus memiliki tokoh agama yang menjadi pembimbingnya. "Kalau anak muda menjauhkan diri dari pemikiran-pemikiran ulama, mereka tidak akan memiliki pengetahuan Islam yang benar," ujarnya mengakhiri nasihatnya kepada pemuda di bulan Ramadhan 1436 H yang barakah ini. (adibahasan/arrahmah.com) |
Tyrese Gibson: Terima kasih atas energinya, saya "memeluk" budaya Islam Posted: 25 Jun 2015 01:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Pada beberapa waktu lalu, kabar keislaman Tyrese Darnel Gibson, aktor dalam Fast & Furious menjadi pembahasan hangat di dunia. Berita ini hampir mengulang topik heboh tentang informasi masuk Islamnya Will Smith di sela kesibukannya syuting film tentang Biografi Muhammad Ali. Apakah kabar-kabar keislaman selebriti dunia demikian sulit untuk ditakar keabsahannya? Demikian dilansir Fahreenheat.com pada Kamis (25/6/2015). Termasuk jurnalis, semua publik dunia pun merespon dengan berbagai macam tanggapan. Ada yang bersemangat menyebarkan berita ini secara viral melalui social media, ataupun cukup tahu saja dari pemberitaan media online yang memang cukup banyak memberitakan informasi tersebut. Sebagian besar, media memberi headline judul yang hampir sama 'Tyrese Gibson pemeran Film Fast and Furious memutuskan masuk Islam' dengan bukti cuitan Tyrese Gibson di akun Twitternya. Termasuk Arrahmah.com yang menyertakan video yang menggugah kesadaran spriritual Tyrese. Publik pun banyak yang bergembira dengan kabar ini, tetapi tak berselang lama, akhirnya Tyrese Gibson memberikan rilis resmi tentang statusnya. Dia menyatakan bahwa dirinya telah "memeluk budaya Islam", dan menghormati Muslimin atas energi yang bergembira atas kabarnya. Apapun keputusan Tyrese, tentu tidak berpengaruh terhadap Islam yang senantiasa mulia. Bukankah sudah menjadi sifat dasar Muslimin bergembira dan menyambut siapa saja yang mendapatkan hidayah? Jadi, kita doakan saja lebih banyak lagi orang yang menjemput hidayah dan mempertahankan keislamannya. Aammiin. Pertanyaannya Sebagai kaum yang berpikir, maka pertanyaan pun mengemuka. Berita mana yang benar? Apakah status keislaman Tyrese Gibson adalah hoax? Ataukah ada sesuatu informasi di luar itu semua yang sebenarnya kita tidak ketahui? Perlu kita ketahui, jagad hiburan dunia melalui label Hollywood-nya merupakan sebuah tempat bermain para penganut Illuminati. Hollywood adalah dunianya illuminati dan bagi yang menolak keberadaan illuminati ataupun melawan dan berpaling dari persekutuan illuminati pasti ada ganjarannya. Sudah begitu banyak kasus, artis Hollywood yang dulunya penuh ketenaran, ketika menemukan titik kejenuhan dan menemui titik balik -memperbaiki sisi kemanusiannya- maka langsung didepak begitu saja. Mulai tidak diterima namanya diseluruh rumah produksi dimana pimpinan dan pemiliknya adalah bagian illuminati, hingga diancam nyawanya (lihat YouTube, Michael Jackson's phone call before death dan interview terakhirnya). Fahreenheat menyarankan pembaca untuk membuang pemikiran ala konspirasi, tetapi jaringan illuminati Hollywood adalah sebuah kenyataan yang memang ada. Bahkan telah diketahui oleh pelaku jagad hiburan dunia, termasuk misalnya oleh adik King of Pop sendiri, Jannet Jackson (lihat YouTube, wawancara Jannet Jackson tentang kematian MJ). Seperti yang terjadi pada Cat Steven, dari begitu gemerlapnya menjadi bintang ketenaran di dunia hiburan, ia bisa berubah 180 derajat dalam sekeja. Ia bermetamorfosis secara bertahap menjadi bukan siapa siapa di dunia hiburan, karena faktor illuminati, kemudian menjadi munsyid, kemudian kembali berdakwah dengan gaya yang lebih kekinian. Menurut banyak kalangan artis papan atas yang bertaubat, disingkirkan dari gemerlapnya hingar bingarnya dunia Hollywood adalah resiko kecil yang biasa terjadi, apabila menolak pengaruh illuminati. Resiko terbesar adalah kematian atau dilenyapkan illuminati, entah itu kematian dengan overdosis obat ataupun kematian dengan settingan bunuh diri. Masuk Islam adalah bagian yang paling bernilai dalam melawan kekuatan illuminati di jagad hiburan dunia. Artis masuk Islam dianggap sebagai bentuk menolak persekutuan dengan illuminati, karena musuh terbesar illuminati dunia adalah Islam. "Resiko akan dibuang dan dilenyapkan itulah yang mungkin akhirnya dipikirkan oleh seorang Tyrese Gibson, serupa dulu seperti apa yang terjadi pada diri Will Smith." Demikian Fahreenheat melaporkan. Mereka akan menyembunyikan keislaman mereka rapat-rapat, dan menjadikan hal tersebut sebuah kerahasiaan privasi diri yang tidak boleh diketahui siapapun, atau nanti illluminati akan berbuat sesuatu pada status keartisan yang mereka sandang. Bahkan, lebih buruknya, akan dilenyapkan selamanya. Hollywood adalah illuminati. (adibahasan/arrahmah.com) |
Pesan terakhir Robby di Ramadhan ini bagi para perokok aktif Indonesia Posted: 25 Jun 2015 12:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - "Robby yang Selasa lalu (23/6/2015) wafat di usia muda (27) akibat kanker larynx dan kanker paru karena merokok sejak SD, sempat berupaya sekuat tenaga ketika sakit untuk mengingatkan orang akan bahaya rokok." Demikian dinyatakan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) pada laman Facebook resminya, Kamis (24/6). Sebelum meninggal, Robby Indra Wahyuda, Pria kelahiran 12 Oktober 1988 ini mengupdate sebuah status yang sarat akan nasihat bagi masyaraat Indonesia, khususnya perokok aktif. Subhanallah, semoga kesadaran diri Robby menjadi tanda akhir yang indah dari kehidupannya. Aammiin. Sebagaimana Allah firmankan pada Qur'an Surat Ali Imran ayat 135-136, وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (١٣٥) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (١٣٦)
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal." Dari pesan terakhir Robby tersebut, sebuah pertanyaan muncul. Maka masih beranikah para perokok menerima kenyataan bahwa barang 9 sentimeter itu tidak hanya menjadi maut bagi dirinya sendiri, namun juga membahayakan orang lain? Semoga pada Ramadhan 1436 H ini, Allah subhanahu wata'ala memberikan taufiq kepada para perokok untuk mengikuti jejak Robby, berhenti dari meracuni diri sendiri dan orang di sekitarnya. (adibahasan/arrahmah.com) |
Innalillaahi, kejamnya ISIS eksekusi Rektor Universitas Salahudin Posted: 24 Jun 2015 11:45 PM PDT RAQQAH (Arrahmah.com) - Atas tuduhan murtad, syi'i dan kafir, Daulah Al-Baghdadi (ISIS) mengeksekusi Syeikh Dr. Ahmad Ali Shalih 'Irjan Al-Qaisi, Rektor Universitas Salahuddin. Kabar duka ini juga dikonfirmasi oleh Brigade 20 Irak, dimana beliau bertindak sebagai Dewan Syari'ah batalion itu, sebagaimana dilaporkan Islammemo pada Rabu (24/6/2015). Setelah menentang berba'iat kepada ISIS, Syeikhuna yang juga seorang pengajar ushul fiqh, hafal al-quran juga berakhlaq mulia ini dihukum mati dengan cara ditembak di bagian belakang kepalanya. Innalillaahi wainna ilaihi raaji'uun. Eksekusi tersebut berlangsung pada Senin lalu, (22/6). ISIS melaksanakan eksekusinya terhadap dua orang tawanannya, dengan menuduh mereka sebagai elemen milisi Syiah di "Universitas Saahuddin." Beberapa jam kemudian, media Daulah mempublikasikan video eksekusi "Raad Amadan," dan "Ahmed Ali Shalih". Syeikh Al-Qaisi dikenal sebagai cendekiawan Sunni dan bekerja sebagai Dekan Fakultas hukum di Universitas Salahuddin. Keluarga Ahmed Ali "Al-Qaisi", mengatakan bahwa ia lahir pada tahun 1981 dan meraih gelar doktor di bidang hukum. Ia adalah kepala sekolah bermadzhab Hanafi di daerahnya, dan menolak sektarianisme dalam bentuk apapun, dan terutama milisi Syiah, Navin menjadi salah satu unsur-unsurnya. Warga Yordania yang mengenal Syeikh, mengatakan bahwa Sheikh Ahmed Al-Qaisi adalah ilmuwan "yang terbaik", dan istiqomah pada kitab Allah sepenuhnya. Ia banyak menuliskan karyanya di sebuah Masjid di ibukota Amman, selama krisis akhir zaman ini terjadi. Sementara, Aktivis mengatakan Qaisi bekerja sebagai guru yurisprudensi di Universitas Tikrit, dan College of Grand Imam di Mosul, sebelum pindah untuk bekerja di Universitas Salahuddin. Selain itu, netizen pada beragam situs jejaring sosial telah menunjukkan simpati besar terhadap Sheikh Al-Qaisi. Bahkan, oleh banyak orang disebut "orang tahun ini" (Man of the Year) untuk mengakhiri "kejahatan Daulah" seperti dijelaskan mereka. Secara keji, Daulah Al-Baghdadi menuduh Sunni Irak ini sebagai, pelanggar peraturan negara, menjalankan organisasi yang dijalankan orang yang tidak setuju dengan ISIS, dan berpura-pura mendukung Khilafah Islamiyah. Ia juga dicaci ISIS dengan sebutan, "murtad", "milisi Syiah", "antek" dan "kafir", pasca menolak kekhalifahan palsu Al-Baghdadi. Semoga Allah memberikan kesyahidan dan posisi tertinggi di Jannah kepada Syeikh Ahmad Ali Shalih Al-Qaisi. Ammiin. (adibahasan/arrahmah.com) |
Gelombang suhu panas yang mematikan, warga Karachi diperbolehkan untuk tidak berpuasa Posted: 24 Jun 2015 11:00 PM PDT KARACHI (Arrahmah.com) - Di tengah meningkatnya derajat suhu panas, seorang ulama terkemuka Pakistan menyerukan kepada warga Karachi untuk tidak berpuasa selama bulan suci Ramadhan, terutama mereka yang berisiko terkena sengatan panas. "Kami [ulama] telah menyoroti di berbagai saluran televisi bahwa mereka yang beresiko, terutama di Karachi di mana ada situasi yang sangat serius, untuk tidak berpuasa," Tahir Ashrafi, seorang ulama terkemuka Pakistan, mengatakan kepada ABC News, sebagaimana dilansir oleh onislam. Peringatan itu datang saat suhu mencapai 45 derajat Celsius (111 Fahrenheit) di Karachi, di mana petugas medis telah berjuang untuk mengobati pasien di rumah sakit yang dikelola pemerintah di kota itu. Merupakan pusat ekonomi Pakistan yang berpenduduk sekitar 20 juta orang, Karachi menyaksikan sebagian besar kematian akibat terik matahari, diperkirakan sejauh ini sudah mencapai sekitar 780 korban tewas. Di rumah sakit terbesar Karachi, Post Graduate Medical College Hospital, petugas medis merawat lebih dari 3.000 pasien, menurut dokter Semi Jamila. Gelombang panas itu diperparah dengan adanya pemadaman listrik dan juga bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, ketika Muslim tidak makan atau minum pada siang hari. "Korban tewas akibat gelombang suhu panas telah mencapai hampir 800 orang dalam empat hari terakhir," Anwar Kazmi, kata seorang pejabat senior dari yayasan amal swasta, Edhi Foundation. "Kami berencana untuk memperluas kamar mayat Edhi untuk mengatasi situasi seperti ini di waktu mendatang." Bagi beberapa orang Pakistan, mereka menghargai fatwa tersebut yang dianggap sebagai jalan keluar untuk bisa bertahan hidup dari gelombang suhu panas yang mematikan ini. "Ini adalah satu-satunya cara untuk bertahan hidup," Subah Sadiq, penjual buah dan ayah dari tujuh anak, mengatakan kepada New York Times. Ia juga menambahkan bahwa tidak mungkin berdiri di jalan sepanjang hari tanpa minum. Namun, banyak diantara mereka yang terus berpuasa, dan menolak untuk menyerah. "Selama saya memiliki semangat hidup dalam diri saya, dan niat yang kuat, saya akan berpuasa," kata Shamimur Rahman, satpam berusia 34 tahun. (ameera/arrahmah.com) |
Jubir ISIS Abu Muhammad Al-Adnani kembali muncul dengan pidato tajam mengancam Posted: 24 Jun 2015 10:30 PM PDT (Arrahmah.com) - Fitnah kelompok "Daulah Islamiyyah" atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, kian hari kian menyebar. Kelompok ini memperlihatkan amalan puncak agama Islam di hadapan seluruh dunia dengan gambaran yang paling buruk. Dan jihad berlepas diri dari pencemaran yang mereka lakukan. Barat beserta antek serta media dan kekerasannya tidak mampu mewujudkan tujuan mereka memperburuk citra Islam walaupun mereka telah berusaha sekuat tenaga. Namun kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi, yang diklaim para pengikutnya sebagai khalifah, ini justru begitu ringan melakukannya. Mereka melakukan pemburukan citra terhadap nama besar Daulah Islam yang sebenarnya, bahkan terhadap Islam itu sendiri. Juru bicara ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani, pada Selasa (23/6/2015), kembali muncul dengan pidato audio terbarunya setelah lama tidak terdengar di media. Dalam pidato yang diberi judul mengutip ayat Al-Qur'an, "Wahai kaum kami! Terimalah seruan orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah (Al-Ahqaf: 31)" itu, Al-Adnani mengancam memberi kesempatan terakhir kepada penduduk dan suku-suku Irak yang belum memenuhi seruan Daulah untuk "bertobat". "Kami memberikan kesempatan terakhir kepada shahawat serta tentara dan polisi Rafidhah yang masih tersisa; Kami menyeru sekali lagi kepada mereka untuk bertobat seluruhnya tanpa pengecualian," bunyi ancaman Al-Adnani, sebagaimana dilansir kiblat.net pada Rabu (24/6). Menurutnya, tidak ada syarat dalam "pertobatan" itu kecuali menyerahkan senjata sebagai bukti kejujuran tobat. Al-Adnani bahkan menyampaikan ancaman secara khusus kepada faksi-faksi mujahidin di Syam dan Libya agar mereka tidak memerangi "Daulah". Dia mengklaim tidak ada bagian dari bumi ini yang menerapkan hukum Allah kecuali bumi "Daulah Islam"-nya. Menurutnya, siapa yang memerangi Daulah dan merebut sebagian wilayahnya, berarti telah menyebabkan wilayah tersebut dikuasai oleh hukum buatan manusia, sehingga ia pun dianggap kafir. "Kami menyeru kepada faksi-faksi di Suriah dan Libya, berpikirlah matang-matang sebelum memutuskan untuk memerangi Daulah Islamiyyah. Ingat, tidak ada bagian dari bumi yang diterapkan syariat dan hukum Allah seluruhnya kecuali wilayah Daulah Islamiyyah. Kemudian siapa pun yang memerangi Daulah, sadar atau tidak telah kafir." فإنك بقتال الدولة الإسلامية تقع بالكفر من حيث تدري أو لا تدري "Dengan memerangi Daulah Islamiyyah, maka kalian telah kafir, baik sadar maupun tidak," klaimnya. Ungkapan petinggi ISIS tersebut mendapatkan kecaman dari banyak pihak, termasuk Dr Hani As-Sibai, ulama mujahid senior. Ungkapan tersebut dinilai lemah dan merupakan pemahaman takfir yang tidak benar. Dr As-Sibai menilai pernyataan-pernyataan Al-Adnani dalam rekaman berdurasi 29 menit itu tidaklah berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang berjudul "Inilah Manhaj Kami" dan "Inilah Janji Allah". Kelompok yang memerangi kekhilafahan yang sah tidak serta-merta menjadi kafir. Dr As-Sibai menunjukkan sejarah, para sahabat yang ikut dalam perang Jaman. Sebagian dari mereka merupakan shahabat yang diberi kabar gembira sebagai ahli surga saat masih hidup. Ada Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Ummul Mukminin Aisyah. Apakah mereka akan disebut kafir karena memerangi khilafah uzhma yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib? Ali bin Abi Thalib tidak menyebut mereka sebagai kelompok kafir! Adnani, menurut penilaian As-Sibai, telah terjebak ke dalam takfir berantai yang parah. Adnani menyebut orang-orang yang memerangi Daulah telah kafir karena menjadi sebab berlakunya hukum buatan manusia di bumi ISIS. Amirul Mukminin Ali radhiallahu anhu tidaklah menuding para sahabat yang ikut dalam perang Jamal kafir karena memeranginya. Atau dengan tuduhan bahwa bila kubu Ali kalah maka bumi kaum muslimin akan dikuasai oleh Persia dan Romawi, yang akan mengatur dengan undang-undang mereka! Lalu, para sahabat tersebut kafir karena menjadi penyebab berlakunya undang-undang Romawi dan Persia di negeri kaum muslimin. Menurut Dr As-Sibai, materi pidato Al-Adnani tidak tepat. Menurutnya, dia seharusnya berbicara kepada umat tentang hasil yang dicapai selama setahun setelah pengumuman Daulah Khilafah pada Ramadhan tahun lalu. Dr As-Sibai melihat Adnani selalu memaksakan diri untuk mengulang-ulang bahwa khilafah Al-Baghdadi (demikian kalimat As-Sibai) dengan ungkapan "Inilah janji Allah" dan seolah-olah tentaranya tidak akan pernah kalah selamanya. Dr As-Sibai juga menyarankan lebih baik Adnani berbicara tentang realisasi "Baqiyah dan Tamaddud (Eksis dan Meluas)" sebagai slogan ISIS. "Bagaimana dengan dinding Roma, Big Ben (maksudnya Inggris Raya), dan Gedung Putih?" tukas Dr As-Sibai. Dr As-Sibai mempertanyakan kabar Kobane yang dicungkil dan hilang dari genggaman ISIS. Termasuk nasib kekuasaan ISIS di wilayah Tikrit, Beiji, dan Yazidi. Bahkan Raqqah, sebagai pusat negeri mereka terlihat terkikis dan mendekati keruntuhan, menurut penilaiannya. Di akhir tulisannya, Dr As-Sibai menyebut Al-Adnani telah melakukan penipuan, dengan menyebut baiat dari segelintir orang yang membangkang dan menyempal dari kelompok jihad lama di Chechnya sebagai wilayah baru bagi ISIS. Padahal mereka tidak mampu mengangkat bendera di kampung maupun kota. Kondisi mereka saja menyedihkan. Mereka hampir tidak bisa menetap di suatu desa, kota atau pegunungan, sehingga tidak pantas disebut sebagai wilayah baru. Seperti sebelumnya, Al-Adnani menebar ancaman, memotong kepala, membakar tubuh dan semua peran yang telah ditunjukkannya di banyak wilayah. Hal ini bukanlah peran sebuah khilafah udzma yang mengemban visi mengatur dunia dengan agama Islam. "Khilafah tidak mungkin diwakili oleh mereka," kata Dr As-Sibai, "Keledai akan tetap keledai meskipun diselimuti dengan jubah sutera." (aliakram/arrahmah.com) |
"Israel" melarang warga Gaza untuk shalat Jum'at di Al-Aqsa Posted: 24 Jun 2015 10:00 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - "Israel" telah melarang penduduk Jalur Gaza yang diblokade untuk mengunjungi Masjid Al-Aqsa Jum'at depan dalam menanggapi peluncuran roket pada Selasa (23/6/2015) ke "Israel" selatan, kata seorang pejabat "Israel", sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (24/6). "Karena peluncuran roket terhadap "Israel" pada hari Selasa, jama'ah dari Gaza akan dilarang shalat di Masjid Al-Aqsa pada Jum'at depan untuk alasan keamanan," kata juru bicara militer "Israel" Avichay Adraee. Pada hari Selasa, Adraee mengumumkan bahwa peluru artileri - yang, katanya, telah ditembakkan dari Jalur Gaza - telah jatuh di daerah terbuka di Yad Mordechai, sebuah kibbutz (lahan pertanian) yang terletak di "Israel" selatan. Peluru tersebut, tambahnya, tidak menimbulkan korban atau kerusakan material. Muhamed Fayyoumi, warga Gaza berusia 66 tahun, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ia telah merencanakan untuk shalat di masjid Al-Aqsa Jum'at depan tetapi ia telah diberitahu tentang larangan untuk mengunjungi Al-Aqsa bagi warga Gaza. "Saya diberitahu beberapa jam yang lalu bahwa kami tidak diperbolehkan untuk mengunjungi Al-Aqsa karena peluncuran roket ke Israel'," katanya. "Saya belum mengunjungi Yerusalem dalam 20 tahun," keluh Fayyoumi. "Saya sangat sedih dan kecewa bahwa saya tidak akan bisa shalat di Al-Aqsa." Tapi saat warga Jalur Gaza dilarang mengunjungi masjid Al-Aqsa, ribuan warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki berencana untuk mengunjungi Al-Aqsa pada Jum'at kedua bulan Ramadhan. Sheikh Azzam al-Khatib, direktur jenderal wakaf Islam dan Al-Aqsa, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa lebih dari 250.000 jama'ah Palestina dari Tepi Barat dan "Israel" diperkirakan untuk berkumpul di Al-Aqsa Jum'at depan. "Tenda, air dan makanan akan tersedia bagi jamaah di dalam kompleks masjid," katanya. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |