Arrahmah.Com |
- Kapal Iran tidak diperbolehkan melintas di perairan Yaman
- 22 warga sipil tewas ketika Syi'ah Houtis Yaman menyerang Aden
- Imam masjid asal Suriah ini ditemukan tewas dengan luka tembakan di London
- Mujahidin IIA ungkap penghancuran 1.500 rumah sipil oleh pasukan musuh
- Muslim Perancis meminta jumlah masjid ditambah
- Alhamdulillah, DJ asal Inggris terkesan akan kehidupan Islami di Uni Emirat Arab
- Kekalahan tentara Assad di Mastumah akan sangat merugikan rezim Iran
- Alhamdulillah, 600 pekerja Cina masuk Islam di Saudi
- Mengenang Muhammad Qunneita, Komandan Hamas yang syahid membela rakyat Suriah sejak awal revolusi
- Ismail Haniyah: Malaysia harap intervensi insiden kamp Yarmuk
Kapal Iran tidak diperbolehkan melintas di perairan Yaman Posted: 08 Apr 2015 04:25 PM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Kapal-kapal Iran memiliki hak untuk melintas di perairan internasional, namun tidak diperbolehkan memasuki wilayah perairan Yaman, ujar juru bicara militer koalisi anti-Houtsi pimpinan Saudi pada Rabu (8/4/2015). Berbicara di hadapan wartawan di Riyadh, Brigjen Ahmed Asiri membuat pernyataan untuk merespon keputusan Iran yang mengirimkan dua kapal perang ke Teluk Aden sehari sebelumnya (7/4), seperti dilaporkan Al Arabiya. Iran, yang membantah mempersenjatai milisi Syi'ah Houtsi, mengklaim kapal perang yang mereka kirim ke Teluk Aden untuk melindungi pengiriman Iran. Selama pengarahan militer untuk operasi "Decisive Storm", Asiri mengatakan koalisi berhak untuk merespon setiap upaya oleh Iran untuk mempersenjatai Houtsi. Sementara itu, Asiri menegaskan bahwa pengiriman medis telah berlabuh di Aden pada Rabu (8/4). (haninmazaya/arrahmah.com) |
22 warga sipil tewas ketika Syi'ah Houtis Yaman menyerang Aden Posted: 08 Apr 2015 04:04 PM PDT ADEN (Arrahmah.com) - Tembakan tank dan mortir oleh milisi Syi'ah Houtis di kota Aden telah merenggut nyawa 22 orang pada Rabu (8/4/2015), ujar sumber medis yang dikutip oleh AFP. "22 orang tewas dan lebih dari 70 korban luka telah dipindahkan ke beberapa rumah sakit di Aden," ujar sumber medis kepada AFP yang menambahkan bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil. Seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP, pasukan Syi'ah melepaskan tembakan secara acak yang menghantam rumah-rumah sipil di distrik Mualla dan Crater. Laporan mengenai korban datang saat pasukan syi'ah terlibat pertempuran jalanan dengan milisi lokal di pusat kota Aden. Warga melihat belasan mayat berserakan di jalanan dan mengatakan beberapa bangunan dibakar atau dihancurkan oleh serangan roket. Masjid-masjid menyerukan Jihad melawan milisi syi'ah Houtsi, sekutu Iran yang telah menduduki sejumlah wilayah di Yaman. Iran yang membantah telah mempersenjatai Houtsi telah mengecam serangan koalisi pimpinan Saudi di Yaman. Mereka mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden pada Rabu (8/4) dengan berdalih sebagai upaya untuk melindungi pengiriman Iran. Aden telah menjadi target serangan selama tiga minggu terakhir oleh milisi Syi'ah Houtsi yang menguasai ibukota Sana'a. Serangan mereka di Aden akhirnya membuat Arab Saudi dan sekutunya meluncurkan serangan udara terhadap mereka. |
Imam masjid asal Suriah ini ditemukan tewas dengan luka tembakan di London Posted: 08 Apr 2015 08:12 AM PDT LONDON (Arrahmah.com) - Seorang imam yang pernah menjadi imam di sebuah masjid London barat yang dikenal sering mengkritik Bashar al-Assad telah ditemukan tak bernyawa dengan luka tembakan, menurut laporan yang dilansir Guardian pada Selasa (7/4/2015). Investigasi pembunuhan telah diluncurkan oleh polisi setelah Syaikh Abdul Hadi Arwani, ulama kelahiran Suriah, mantan imam masjid An-Noor, ditemukan tewas di dalam mobilnya di Wembley, London bagian barat daya, pada Selasa pagi. Polisi Metropolitan,mengatakan bahwa korban ditemukan sedang duduk di Volkswagen Passat berwarna gelap di Greenhill, di persimpangan dengan The Paddocks di Wembley, lansir Guardian. Petugas polisi kemudian datang ke Wembley bersama dengan ambulans setelah menerima laporan tentang seorang pria tewas yang diyakini ditembak di dadanya. Polisi akan mengatur pemeriksaan otopsi pada jasad Syaikh Arwani. Syaikh Arwani diketahui pernah belajar di Yordania sebelum pindah ke Inggris di mana ia mengajar di Slough dan West London, berdasarkan informasi dari London College for Islamic Studies, yang menganggapnya sebagai ahli di bidang pernikahan dan perceraian. Syaikh Arwani juga dikenal kritikannya terhadap rezim Assad, yang ia sebut "lebih jahat dari tindak kriminal...lebih rendah dari binatang". Pada saat Syria Crisis Week tahun 2012, ia berbicara tentang kenangannya di negeri asalnya, termasuk pengalamannya terkait pembunuhan Hama pada 1982 yang terjadi saat ia berusia 16 tahun. Syaikh Arwani mengatakan bahwa ia terpaksa melarikan diri dari Suriah setelah ia dijatuhi hukuman dengan hukuman mati karena mengambil foto tragedi setelah pembantaian itu terjadi. (siraaj/arrahmah.com) |
Mujahidin IIA ungkap penghancuran 1.500 rumah sipil oleh pasukan musuh Posted: 08 Apr 2015 07:32 AM PDT (Arrahmah.com) - Juru bicara Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) merilis pada Ahad (29/3/2015) pernyataan resmi yang mengungkapkan rentetan kejahatan yang dilakukan oleh pasukan musuh terhadap warga sipil tak bersalah di distrik Sangin, provinsi Helmand, beberapa pekan lalu. Mujahidin IIA menyebutkan sekitar 1.500 rumah warga sipil dihancurkan dengan sengaja oleh pasukan rezim setelah mereka kalah dalam pertempuran dengan Mujahidin. Laporan penghancuran ini tidak diliput atau dipublikasikan oleh media-media nasional Afghan maupun internasional, kriminalitas lainnya yang dilakukan oleh pasukan penjajah dan pasukan rezim juga tidak diliput. Oleh karena itu Mujahidin, melalui situs resminya Shahamat, mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang terjadi terhadap warga sipil yang tidak diungkap di media lain. Berikut terjemahannya: **** Setelah menderita kerugian berat dan kekalahan yang hina dalam dalam serangan sengit Mujahidin pada saat terjadinya operasi "Zulfiqar" yang gagal di distrik Sangin, provinsi Helmand, pasukan musuh mulai menargetkan warga sipil secara sistematis sebagai aksi balas dendam. Pada saat operasi yang menghancurkan selama beberapa pekan yang lalu, pasukan yang zalim itu membuldoser ratusan rumah warga sipil di sekitar pusat distrik Sangin dan juga menghancurkan kanal air yang melalui pusat distrik tersebut hingga ke daerah Fath Muhammad Peich, rekonstruksinya nampaknya tidak mungkin dalam waktu dekat. Di bagian selatan distrik tersebut, pasukan musuh menghancurkan seluruh rumah sepanjang sekitar 10 km di tengah hari. Warga sipil yang miskin hanya melarikan diri untuk menyelamatkan nyawa mereka sementara property dan barang-barang berharga semuanya hancur akibat buldoser pasukan rezim. Sebagai contohnya, penghancuran rumah di sekitar bagian bawah pasar Sangin sebagai berikut: 10 rumah di sekitar masjid Haji Naimatullah 30 rumah di daerah Perozo 23 rumah di sekitar masjid Haji Nur Muhammad Sahib 12 rumah di daerah Haji Zahir Shela 50 rumah di daerah Chamanan 17 rumah di desa Haji Abdul Rahman 27 rumah di sekitar masjid Mawlawi Mahuddin di Ahmedzo 28 rumah di desa Haji Mira Jan 10 rumah di desa Haji Shah Ghasi Agha 10 rumah di desa Haji Muhammad Gul 20 rumah di daerah Gumbatu 9 rumah di desa Haji Khudai Daad 40 rumah di daerah Haji Gul Shela 30 rumah di daerah Haji Hameedullah Aka Shela 50 rumah di daerah Haji Gul Baba Shela 50 rumah di Haji Durrani Shela 20 rumah di daerah Haji Kareem Shela 20 rumah di sekitar masjid Mawlawiano 10 rumah di sekitar masjid Haji Abdul Hakim 10 rumah di daerah Mobile Khada 40 rumah di sekitar masjid Haji Muhammad Rasoul di daerah Shakar Shela 20 rumah di sekitar masjid Mawlawi Maluk 50 rumah di desa Haji Rahimuddin 30 rumah di desa Haji Mullah Sammad 20 rumah di desa Haji Lalai Agha 5 rumah di desa Mistiri Aka village di daerah Dasht 30 rumah di daerah Haji Mullah Sa'dullah 10 rumah di sekitar masjid Sra Musa Jan Sementara 2 desa di bagian arah selatan daerah Breshna Kot benar-benar rata dengan tanah kemarin. Para orang tua yang sudah berjanggut putih dan para penduduk yang tertindas di derah-daerah yang disebutkan di atas telah berulangkali mengangkat suara mereka untuk memprotes agresi tidak manusiawi ini dan bahkan telah melakukan perjalanan ke Kandahar dan Kabul namun permohonan mereka telah di dengar oleh telinga-telinga tuli. Mereka mengatakan bahwa mereka telah bertemu dengan perwakilan BBC di Kandahar namun mereka merespon dengan mengatakan bahwa mereka dilarang untuk meliput berita [tentang kejahatan pasukan rezim terhadap warga sipil]. Para wartawan di Helmand juga telah dilarang merilis laporan-laporan demikian, maka dari itu mereka tidak meliput berita kami untuk meningkatkan kesadaran. Imarah Islam Afghanistan, yang selalu berdiri di sisi rakyat yang tertindas dan tak berdya, mengecam keras tindakan tidak Islami, tidak manusiawi dan anti-Afghan ini, dan bersimpati dengan yang terkena dampaknya dan berjanji akan membalas tindakan brutal dari musuh ini, In syaa Allah. Mujahidin Imarah Islam [Afghanistan] di distrik Sangin, untuk tujuan mencerahkan terkait kriminalitas dan penghancuran tanpa pandang bulu yang sedang terjadi, mengundang para pekerja media untuk mengunjungi daerah ini setelah menghubungi dan mendapatkan izin dari juru bicara Imarah Islam [Afghanistan] dengan maksud untuk menyaksikan kejahatan ini langsung dan mendapatkan akses ke para saksi mata. Juru bicara Imarah Islam Afghanistan Qari Muhammad Yousuf Ahmadi 20/03/2015 (siraaj/arrahmah.com) |
Muslim Perancis meminta jumlah masjid ditambah Posted: 08 Apr 2015 03:52 AM PDT PARIS (Arrahmah.com) - Menghadapi kendala kekurangan masjid yang sangat tajam, seorang pemimpin Muslim Perancis meminta agar jumlah masjid selama dua tahun ke depan ditambah menjadi dua kali lipat, agar bisa memenuhi kebutuhan tempat ibadah bagi jutaan ummat Islam di negara itu. "Kita perlu penambahan jumlah masjid sebanyak dua kali lipat dalam waktu dua tahun," Dalil Boubakeur, presiden Dewan Muslim Perancis, Prancis 24 melaporkan, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Rabu (8/4/2015). "Ada banyak ruangan shalat, masjid yang belum selesai, dan ada banyak masjid yang belum dibangun, "tambahnya. Boubakeur menyampaikan pidatonya dalam Pertemuan Tahunan Muslim Perancis ke-32, yang berlangsung selama empat hari yang menyatukan lebih dari 250 asosiasi Muslim dari seluruh Perancis. Acara itu diselenggarakan dari Jum'at (3/4) hingga Ahad (5/4) yang menawarkan kepada Muslim Perancis platform untuk membahas beberapa topik yang menarik, termasuk keputusan terakhir yang diambil oleh Kementerian Dalam Negeri terkait dengan radikalisasi. Kebutuhan mendesak untuk menambah jumlah rumah ibadah bagi minoritas Muslim, yang terbesar di Eropa, menjadi salah satu isu utama. Amar Lasfar, presiden Uni Organisasi Islam Perancis (UOIF), yang menyelenggarakan pertemuan itu, menyepakati hal tersebut. "Jumlah masjid harus mencerminkan jumlah Muslim (di Perancis)," ungkap Lasfar. Menurut Boubakeur, diperkirakan ada 7 juta Muslim di Perancis. Angka-angka resmi memperkirakan berjumlah 4-5 juta saja. Sebagai perbandingan, Inggris, yang memiliki populasi Muslim sekitar 2,8 juta, memiliki total sekitar 1.500 masjid, atau kira-kira satu masjid untuk setiap 1.850 Muslim, menurut situs Muslim Britain.org. Di bawah hukum sekularisme Perancis, negara dilarang secara langsung membiayai pembangunan tempat-tempat ibadah, sedangkan pemerintah Perancis baru-baru ini juga telah berupaya untuk mencegah pendanaan masjid oleh negara-negara asing. Namun, Lasfar mencatat bahwa "sedikit demi sedikit" walikota di kota-kota Perancis secara sistematis menentang pembangunan masjid, sehingga pembangunan masjid menjadi lebih sulit. "Kami memiliki hak untuk membangun masjid, suatu hak dimana walikota tidak boleh menentangnya," tambahnya. (ameera/arrahmah.com) |
Alhamdulillah, DJ asal Inggris terkesan akan kehidupan Islami di Uni Emirat Arab Posted: 08 Apr 2015 03:44 AM PDT UEA (Arrahmah.com) - Apa yang dunia sering katakan tentang negeri Arab tentu begitu beragam. Namun bagi dominan bangsa barat, negeri Arab sering identik dengan hal negatif. Subhanallah. Lain halnya dengan Tobie Allen, musisi DJ asal Inggris, yang kini tinggal di Uni Emirat Arab. Ia memberikan kesaksiannya atas kehidupan negara Arab dari sudut pandang yang adil, sebagaimana diposting pada laman Facebooknya, Senin (30/3/2015). Berikut kesan pemilik Bootleg Social Music Publishing itu tentang kehidupan di Negara Arab yang Arrahmah kutip dari laman Facebooknya.
Alhamdulillah, semoga Tobie Allen mendapatkan hidayah, dan merasakan ni'matnya iman dan Islam. Aammiin. (adibahasan/arrahmah.com) |
Kekalahan tentara Assad di Mastumah akan sangat merugikan rezim Iran Posted: 08 Apr 2015 02:35 AM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Pesawat tempur dan helikopter Assad terus menggencarkan serangan intensif ke kota-kota dan desa di provinsi Idlib. Banyak warga sipil tewas dan terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas akibat pemboman udara. Demikian dilaporkan Sham News Network (SNN), Selasa (8/4/2015). Meski mendapatkan dukungan kekuatan angkatan udara, aktivis melaporkan bahwa pasukan rezim, militer Ertala, "terjepit" di kamp Mastumah. Sebanyak 6 tank mengiringi konvoi hampir 10 mobil yang mengangkut peluncur roket, setelah kemarin kendaraan mengangkut puluhan muatan bergerak ke tempat yang sama, sebagaimana dilaporkan Koordinator Revolusi Suriah (RS) wilayah Idlib. Berbeda dengan kondisi wilayah Idlib lainnya yang dapat dikuasai penuh dalam waktu 4 hari, Wilayah Mastumah masih belum terkuasai Mujahidin Suriah secara keseluruhan, pasca 6 hari deklarasi pertempuran untuk membebaskannya. Meski demikian, sistem pertahanan musuh kali ini tidak lebih kuat, sebab Mujahidin terfokus ke Kamp Al-Mastumah (basis militer musuh, red.). Sebuah laporan RS mengatakan bahwa "Telah dikuasai 'sepetak bumi', yakni desa Mastumah yang dekat dengan kamp [musuh]. Ini menjelaskan bagaimana pengepungan militer kamp itu akan membuat tentara Assad terjebak di Kamp Mastumah, [padahal] mereka berpikir akan mengembalikan kekuasaan mereka atas Kota Idlib, dimana mereka mendapatkan kekalahan politis dan mental sebelum kekalahan kekuatan militer Bashar Assad dan tentaranya. Khususnya, di depan para pendukungnya yang skeptis akan kekuatannya, setelah mereka melarikan diri dari kota, di provinsi kedua yang pernah dikuasai setelah Raqqah." Salah satu alasan utama mengapa Assad mempertahankan Kamp Al-Mastumah adalah keinginan rezim Iran untuk mematahkan pengepungan [Mujahidin] di desa-desa (Kefraya, dan kantong-kantong kekuatan rezim). Mastumah dianggap sebagai benteng yang paling penting dari milisi syiah di Idlib. Selain itu, diperkirakan jumlah keranjang makanan yang diantarkan oleh helikopter hari ini untuk kota-kota kantong kekuatan rezim dan Kefraya sekitar 100 keranjang, dan aktivis mengatakan bahwa salah satu keranjang berisikan amunisi dan senjata. Menurut para ahli, jatuhnya Kamp Al-Mastumah bagi sistem militer rezim berarti jatuhnya kamp "pabrik batu bata", dan kota Yerikho selatan, dan kemudian mengakhiri kehadiran pasukan Assad di provinsi Idlib. Jika Mujahidin mengendalikannya, maka kota Yerikho akan ada di bawah kisaran api pemberontakan, di mana akan lebih mudah dan lebih banyak pembebasan kota-kota di Idlib. Ini juga memfasilitasi jalan Mujahidin untuk membebaskan kota di luarnya. Saat berita ini diturunkan, Mujahidin masih mengepung kamp dengan berbagai jenis senjata berat, dan ringan, telah mengakibatkan pemboman kamp, menghancurkan amunisi Dump dan bangunan penting rezim. Mereka juga berhasil melakukan perusakan alat berat, menewaskan dan melukai puluhan petugas rezim dan unsur-unsur dari sistem Assad. Dalam waktu yang sama, pasukan Assad terus melancarkan kampanye sengit untuk penyerangan udara. Pembantaian warga sipil dilakukan rezim di Ofezaha di kota Idlib, kota Kafr Takharim, dengan beragam senjata mematikan, juga peluncuran beberapa rudal dari jenis SL. Subhanallah. Wallahua'lam bish-shawwab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Alhamdulillah, 600 pekerja Cina masuk Islam di Saudi Posted: 08 Apr 2015 01:33 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Bekerja selama berbulan-bulan dalam penyelesaian proyek kereta api di Arab Saudi, sebanyak 600 orang insinyur, mekanik dan pekerja warga negara Cina memeluk Islam, setelah diperkenalkan dengan ajaran Islam oleh ulama Islam dari Makkah, sebagaimana dilansir oleh Onislam, Selasa (7/5/2015). Para pekerja asal Cina itu bekerja dalam proyek "Holy Rituals Train" yang menghubungkan Makkah dengan Mina, 'Arafah, dan Muzdalifah untuk pelayanan jamaah haji Surat kabar Saudi Sabq melaporkan pada Selasa (7/4/2015) bahwa keputusan para pekerja dan insinyur itu untuk memeluk Islam berkat upaya dari ulama di maktab ad-Dakwah di Tan'im. Masuk Islamnya para pekerja Cina ini diawali oleh program dakwah kepada non-muslim yang disiapkan oleh Maktab Ad-Dakwah di Tan'im. Program ini dijalankan melalui taklim rutin setiap petang di kantornya dengan mengundang secara terbuka para pekerja asing dari Cina untuk mendengarkan taklim secara sukarela. Untuk mengatasi kendala bahasa, pihak Maktab Ad-Dakwah bekerja sama dengan sejumlah pekerja Cina lainnya yang telah terlebih dahulu masuk Islam. Para ulama itu juga mendakwahkan Islam melalui buku saku yang memperkenalkan Islam dalam bahasa Cina, dan juga menunjukkan ajaran Islam yang sebenarnya. Sebelumnya, pada Januari lalu, 500 warga China memeluk Islam setelah tersentuh oleh "kesederhanaan" dari pemakaman almarhum Raja Abdullah bin Abdul Aziz. (ameera/arrahmah.com) |
Mengenang Muhammad Qunneita, Komandan Hamas yang syahid membela rakyat Suriah sejak awal revolusi Posted: 08 Apr 2015 01:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Oleh Maulana Mustofa* Namanya Muhammad Qunneita, usianya 31 tahun saat beliau syahid. Beliau dari kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza, saat itu dia telah berada di Suriah selama empat bulan, membantu serta melatih tentara pembebasan Suriah. Menurut laporan tertanggal 12 desember 2012, Qunneita syahid (Insyaa Allah) dalam pertempuran di sekitar lapangan terbang Aleppo di mana dia telah membantu melatih pejuang Arab dan Muslim yang berada di Suriah. Aktivis di Suriah juga mengatakan Qunneita telah menjadi tokoh terkemuka di Brigade Al-Qassam Hamas. Setelah Qunneita meninggal, seorang pejabat militer di Gaza melalui situs berita yang berafiliasi dengan Hamas 'Palestine Now' mengakui Quinneita sebagai komandan lapangan Brigade Izzuddin Al-Qassam. Gaya berperang Hamas banyak diadopsi oleh pasukan pembebasan Suriah, terutama strategi terowongan di Qusayr saat menghadapi syiah "Hizbullah". Pejabat Hamas di Damaskus sendiri diusir oleh rezim Assad ketika itu, setelah Hamas diketahui diam-diam membantu mujahidin Suriah. Pengusiran Hamas Hubungan Hamas dan "Hizbullah" Lebanon ketika itu menegang. Setelah pernyataan Hamas yang menyerukan Milisi Syi'ah "Hizbullah" agar hengkang dari Suriah, kini "Hizbullah" membalas dengan rencananya akan mengusir anggota Hamas dari Beirut. Memanasnya hubungan kedua pihak dipicu setelah pernyataan Hamas tersebut. Kini, beberapa pemimpin dan anggota Hamas terancam akan terusir dari Beirut. Bahkan, lima pejuang Hamas telah ditangkap milisi Syiah "Hizbullah" Lebanon saat pasukannya melakukan invasi militer di kota Qusayr, propinsi Suriah. Pimpinan Hamas di Beirut, Ali Barakah pun dipanggil petinggi Syiah Lebanon. Dalam pertemuanya dengan Kepala Divisi Intelijen milisi Syiah "Hizbullah" Lebanon, Wafiq Shafa, pimpinan Hamas tersebut diancam untuk tidak ikut campur soal Suriah. Wafiq juga mengancam akan menutup seluruh kantor perwakilan Hamas di Beirut Selatan jika Hamas dianggap tidak lagi mau bekerja sama. Ali Barakah dan seluruh anggotanya pun diperintahkan segera meninggalkan Beirut. Seluruh sel Hammas di Beirut Selatan juga mendapat perintah untuk segera angkat kaki dari Lebanon. Jika Hamas tidak segera melaksanakan ancaman milisi Syiah "Hizbullah" itu, maka milisi Syiah "Hizbullah" Lebanon akan mengusir seluruh anggota Hamas dengan paksa. "Hizbullah" juga mengancam akan melakukan sweeping khususnya di wilayah-wilayah kota Beirut yang ditempati Hamas. *Penulis adalah pengamat timur tengah (adibahasan/antiliberalnews/arrahmah.com) |
Ismail Haniyah: Malaysia harap intervensi insiden kamp Yarmuk Posted: 08 Apr 2015 12:20 AM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Ismail Haniyah, Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, meminta negara Malaysia untuk ambil bagian dalam menghentikan penumpahan darah di kamp pengungsi Palestina di Yarmuk, Suriah. Hal tersebut disampaikan Haniyah saat berkomunikasi lewat telepon dengan PM Malaysia Datuk Najib Abdul Razak, Selasa sore (7/4/2015). Haniyah juga memuji persetujuan negara Malaysia untuk mendukung rakyat Palestina terutama di Jalur Gaza, sebagaimana dilansir IP, Rabu (8/4) Haniyah menghimbau PM Najib untuk melakukan intervensi diplomatik Malaysia guna menghentikan penumpahan darah warga Palestina di kamp pengungsi Yarmuk. Hingga berita ini diturunkan, menurut WB, kelompok ISIS telah menyerbu kamp pengungsi Yarmuk di Suriah dan tinggal menguasai 60% wilayah tersebut, pasca dihantam para Mujahidin Palestina dan Suriah. Sebelumnya, ISIS dilaporkan telah melakukan intimidasi terhadap warga sipil. Sampai saat ini sudah 17 orang gugur menjadi korban serangan ISIS di kamp tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |