Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Oposisi Yaman bentuk aliansi nasional untuk melawan Syi'ah Houtis

Posted: 15 Mar 2015 04:57 PM PDT

Warga Yaman melakukan aksi protes menentang Houtis berkuasa

SANA'A (Arrahmah.com) - Lawan dari milisi Syi'ah Houtis di Yaman mengumumkan pembentukan aliansi nasional pada Sabtu (14/3/2015) untuk mengembalikan otoritas negara dalam perombakan besar politik Yaman.

Syi'ah Houtis menyerang ibukota Yaman, Sana'a pada September tahun lalu dan membubarkan parlemen bulan lalu. Hal ini menciptakan kekosongan politik yang mengancam Yaman ke arah perang sipil.

Koalisi yang disebut dengan Aliansi Keselamanan Nasional, secara resmi menyatukan para pemain dari seluruh wilayah dan ideologi di Yaman.

"Tujuannya adalah untuk melindungi negara dari kehancuran dan disintegrasi saat mencari jalan untuk membangun federal, demokratik Yaman menolak milisi tidak peduli mereka berada di sisi mana," ujar Manea al-Matari, seorang mantan pengorganisir protes dan anggota blok seperti dilansir Middle East Online.

Tujuh partai termasuk aktivis, Islamis dan mantan anggota partai berkuasa yang mendukung presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Ini menggantikan Partai Rapat Gabungan, kelompok oposisi yang didirikan tahun 2005.

Tidak ada komentar segera dari Houtis atau dari mediator PBB Jamal Benomar selama wawancara dengan Al Jazeera Arab pada Sabtu kemarin. (haninmazaya/arrahmah.com)

HRW: Bom cluster digunakan dalam perang di Libya

Posted: 15 Mar 2015 04:30 PM PDT

Pejuang dari Marsa Kateeba beristirahat di posisi mereka dekat kota Sidre pada 8 Maret 2015. (Foto: Reuters)

TRIPOLI (Arrahmah.com) - Bukti yang dikumpulkan oleh Human Rights Watch (HRW) menunjukkan bahwa bom cluster yang secara luas dilarang telah digunakan dalam perang di Libya antara dua pemerintah yang bersaing untuk memperebutkan kekuasaan di negara Afrika Utara tersebut, ujar kelompok yang berbasis di New York pada Ahad (15/3/2015).

Bom cluster meledak di udara dan puluhan bom kecil berhamburan di daerah seukuran lapangan olahraga. Kebanyakan negara telah melarang penggunaan bom tersebut di bawah konvensi yang menjadi hukum internasional pada tahun 2010 namun Libya
belum menandatanganinya.

Wartawan Reuters memperlihatkan apa yang tampaknya merupakan sisa-sisa dari bom cluster.

Libya terlibat dalam konflik antara pemerintah saingan yang berbasis di Tripoli dengan pemerintah yang diakui oleh negara Barat yang berbasis di wilayah timur, mereka saling bertempur untuk memperebutkan wilayah kaya akan minyak empat tahun
setelah jatuhnya Qaddafi.

"Wawancara telepon dengan saki dan bukti foto yang ditinjau oleh HRW menunjukkan bahwa sisa-sisa bom cluster RBK-250 PTAB 2.5M ditemukan di Bin Jawad pada Februari 2015 dan di Sirte pada bulan Maret," ujar HRW dalam laporannya.

Sedangkan seorang fotografer Reuters mengambil gambar dari apa yang tampak seperti sisa-sisa bom cluster di pusat kota Sirte, sementara wartawan Reuters lain melihat bom serupa di Bin Jawad, di mana pasukan yang setia kepada pemerintah
saingan berbasis.

Dikatakan bahwa tidak mungkin untuk mengatakan siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan bom cluster tersebut, namun kedua lokasi berulang kali dibom oleh pesawat tempur milik pemerintah yang diakui oleh Barat.

Komandan angkatan udara, Saqer al-Joroushi membantah bahwa pihaknya telah menggunakan bom tersebut.

Kedua sisi dalam konflik itu telah dituduh oleh kelompok hak asasi menyerang fasilitas sipil seperti pemukiman padat penduduk, pelabuhan minyak, bandara atau pelabuhan komersial. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tiga remaja Inggris ditangkap di Istanbul dengan tuduhan mencoba bergabung dengan ISIS

Posted: 15 Mar 2015 04:11 PM PDT

tangkap

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Tiga remaja perempuan asal Inggris telah ditangkap di kota Istanbul Turki dengan tuduhan mencoba untuk menyeberangi perbatasan untuk bergabung dengan Daulah Islam (ISIS/IS), ujar pejabat Turki pada Ahad (15/3/2015).

Ketiga remaja yang belum diidentifikasi ini ditahan pada Jum'at (13/3), ujar sumber Turki mengatakan kepada Reuters. Sumber menambahkan bahwa pemerintah Turki dan Inggris tengah membuat pengaturan untuk mendeportasi ketiganya pada minggu
ini.

Polisi di London mengatakan mereka sadar bahwa remaja berusia 17 tahun menghilang dan diduga melakukan perjalanan ke Suriah. Keterangan lebih lanjut mengungkapkan mereka telah melakukan perjalanan dengan remaja laki-laki yang berusia 19 tahun.

"Petugas memperingatkan otoritas Turki yang akhirnya mampu mencegah ketiga remaja, mencegah mereka melakukan perjalanan ke Suriah. Mereka masih dalam tahanan di Turki. Keluarga telah diinformasikan mengenai perkembangan," klaim pernyataan polisi London.

ISIS mengontrol sejumlah wilayah di Suriah dan Irak. Ini telah menarik ribuan pejuang asing dari Eropa dan tempat lain.

Turki menghadapi banyak kritik dari negara lain karena tidak mampu mengendalikan perbatasannya, namun otoritas Turki balik menyerang kritikan tersebut dengan menuduh negara-negara Eropa gagal untuk mencegah calon Jihadi meninggalkan negaranya. (haninmazaya/arrahmah.com)

Bulan Sabit Merah Turki: 4 tahun mengabdi untuk Suriah

Posted: 14 Mar 2015 10:55 PM PDT

palang merah turki

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Bulan Sabit Merah Turki telah memberikan bantuan kemanusiaan untuk Suriah selama empat tahun sejak 15 Maret 2011. Selama empat tahun, organisasi Turki ini telah menyampaikan bantuan kepada Suriah setara dengan 905.987.000 lira Turki (sekitar. 344.500.000 USD), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Sabtu (14/3/2015).

Kamp pengungsian telah didirikan di provinsi Hatay dan diperluas hingga Kilis, Gaziantep, Sanliurfa, Osmaniye, Adiyaman, Kahramanmaras, Adana, Malatya dan provinsi Mardin.

Organisasi itu telah memenuhi segala macam kebutuhan bagi 250.000 orang Suriah yang ditampung di 23 kamp terpisah.

Titik nol adalah sistem baru yang memberikan bantuan terus-menerus dalam 12 titik distribusi bantuan di perbatasan Turki-Suriah.

Mobil roti di kota Yayladagi provinsi Hatay juga mengirimkan 12.000 roti ke Suriah setiap hari.

Sebanyak 13.677 kendaraan menuju ke Suriah memuat 156 juta kilogram, 1.150.000 paket dan 2.812.000 liter persedian yang dperlukan bagi pengungsi Suriah. 43 persen dari pasokan itu adalah berupa makanan.

Bulan Sabit Merah Turki juga telah menyediakan akomodasi dan makanan untuk sekitar lima bulan di provinsi Suruc.

Didirikan 146 tahun yang lalu, Bulan Sabit Merah Turki merupakan salah satu lembaga kemanusiaan tertua di dunia yang membantu orang-orang dari Turki dan seluruh dunia yang tertimpa krisis atau bencana alam.

(ameera/arrahmah.com)

Sejumlah dokter Turki menyumbangkan gaji mereka untuk dokter Suriah yang bekerja di bawah kondisi konflik

Posted: 14 Mar 2015 09:42 PM PDT

dokter suriah

ISTANBUL (Arrahmah.com) - Sejumlah dokter Turki menyumbangkan gaji mereka ke dokter Suriah yang bekerja di bawah kondisi konflik pada Sabtu (14/3/2015).

"Pada momen 14 Maret, Doctors Day, kami berkumpul di sini untuk berbagi gaji kami dengan dokter Suriah, yang tetap bekerja di sana secara sukarela, tanpa uang," Kerem Kinik, ketua dewan dari Dokter Dunia cabang Istanbul mengungkapkan kepada anggota pers di Istanbul, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Konflik di Suriah dimulai pada Maret 2011 ketika rezim Presiden Bashar al-Assad menanggapi protes anti-pemerintah dimana tentara rezim melancarkan serangan kekerasan terhadap peserta protes damai.

Hal ini telah menciptakan krisis pengungsi yang akut, dimana sebanyak 3,8 juta pengungsi Suriah telah terdaftar di negara-negara tetangga seperti Turki, Yordania, Lebanon dan Irak.

Hanya ada sekitar 5.000 dari 36.000 dokter yang masih berada di Suriah setelah konflik.

"Suriah membutuhkan dokter" merupakan nama dari kampanye yang bertujuan untuk mengumpulkan uang sebanyak 6 juta lira Turki (sekitar $ 2.200.000) dalam rangka memenuhi upah 1.000 dokter Suriah selama satu tahun.

"Kami ingin mengumpulkan uang ini secepat mungkin dan memberikannya kepada mereka secara langsung dengan pergi ke rumah sakit tempat mereka bekerja," kata Kinik.

Dia menyatakan bahwa sumbangan itu merupakan kesempatan bagi mereka untuk memberi dukungan keuangan kepada mereka dan mengabarkan kepada dunia tentang kepahlawanan mereka.

(ameera/arrahmah.com)

Ribuan warga Suriah disiksa sampai mati oleh rezim

Posted: 14 Mar 2015 08:50 PM PDT

photo-exhibition-of-syria-torture-victims-in-UN-headquaters-in-New-York-March-2015

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Hampir 13.000 orang Suriah, termasuk 108 anak-anak, telah disiksa sampai mati di penjara rezim sejak konflik dimulai pada Maret 2011, ungkap sebuah kelompok pemantau, pada Jum'at (13/3/2015).

Menurut AFP, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa korban termuda dari k 12,751 korban adalah seorang anak berusia 12 tahun.

"Beberapa keluarga mereka yang tewas akibat penyiksaan dipaksa untuk menandatangani pernyataan bahwa orang yang mereka cintai telah dibunuh oleh kelompok pemberontak," kata Kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.

Rami mengatakan kepada AFP bahwa angka yang dikutip itu belum termasuk lebih dari 20.000 tahanan yang telah "menghilang" di penjara rezim dan yang nasibnya masih belum diketahui.

Pusat-pusat penahanan yang paling terkenal termasuk yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Intelijen dan Intelijen Militer Suriah.

Kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa sekitar 200.000 orang telah ditangkap selama empat tahun terakhir.

Para pejabat keamanan sering membiarkan para tahanan kelaparan sampai mati, tidak memberikan obat-obatan kepada para tahanan yang sakit dan mereka menjadi korban penyiksaan psikologis, tambahnya.

Beberapa orang yang pernah mengalami penyiksaan di penjara rezim menggambarkan teknik penyiksaan yang sangat mengerikan yang dilancarkan oleh pihak penjara rezim Suriah.

Menurut laporan Human Rights Watch 2013, para pejabat keamanan Suriah memukul para tahanan dengan tongkat dan batang logam dimana para tahanan itu dalam keadaan tergantung di langit-langit.

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh 21 organisasi bantuan internasional mengungkapkan bahwa perkosaan dan pelecehan seksual juga dipraktekkan di pusat penahanan rezim sebagai "metode perang".

(ameera/arrahmah.com)

Berikut kronologi perginya Nadhira Fajriani

Posted: 14 Mar 2015 05:22 PM PDT

Orang tua Nadhira di Polsek Tamansari, Kota

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ramai diwartakan di media masa dan beredar di media sosial tentang hilangnya Nadhira Fajriani Ramadhan, siswi SMP Al Jannah Cibubur. Siswi kelas IX SMP Al Jannah, yang dinyatakan hilang sejak Sabtu (7/3/2015) pekan lalu itu akhirnya ditemukan dengan sehat dan selamat di kawasan Kota, Jakarta Barat pada Jumat (13/3/2015). Alhamdulillah.

Adapun kronologi perginya Nadhira versi SMP Al Jannah adalah sebagai berikut:

  1. Sabtu (7/3/2015) adalah hari libur sekolah. Nadhira berada dalam pengawasan ibundanya yang pada waktu itu ikut datang ke sekolah untuk mengikuti rapat. Sementara Nadhira tidak sedang berada dalam pengawasan para guru, karena hari libur. Nadhira, sebagai siswi kelas IX juga tidak mengikuti pendalaman materi di kelas.
  2. Perginya Nadhira tidak dari Sekolah Al-Jannah (karena masih sempat meminta uang dan meminta izin ibundanya untuk pergi membeli makan), akan tetapi Nadhira dinyatakan hilang sejak keberadaannya diketahui terakhir kali di Rumah Makan Putra Minang yang berada di seberang sekolah.
  3. Menurut dua orang temannya, pada Sabtu pagi 7 Maret 2015 (sebelum Nadhira menghilang) Nadhira bertemu mereka. Nadhira bercerita masalah keluarga yang membuat Nadhira merasa terbebani. Setelah bercerita ananda Nadhira meminta temannya untuk menjaga tasnya, karena ananda ingin meminta uang kepada Ibundanya yang sedang rapat di gedung SMP (untuk membeli nasi padang). Setelah membeli nasi padang Ananda memanggil ojek dan tidak kembali lagi ke sekolah. Sehingga terakhir diketahui keberadaan Nadhira di Rumah Makan Putra Minang.
  4. Nadhira ditemukan di depan Stasiun Jakarta-Kota, Taman Sari, Jakarta Barat pada Jumat (13/3/2015) sekira pukul 14.00 WIB.

(azm/arrahmah.com)