Arrahmah.Com |
- Ledakan bom di kota kelahiran Bashar Assad menewaskan empat orang
- Saat anak-anak Suriah harus bertahan hidup di Libanon
- Hamas bantah pejuangnya menyeberang ke Mesir dari Gaza
- 2 tewas dalam ledakan bom mobil di Mesir
- Innalillahi, rezim Nushairiyah Suriah membunuh 92 orang pada hari Jum'at
- Biadab, pasukan rezim Nushairiyah Suriah membantai 48 warga sipil di Aleppo
- Jika masih hidup, Nabi Muhammad akan bergabung dengan ISIS?
- Pasukan "Israel" larang buldozer Palestina mengeruk salju tebal yang menutupi jalan raya
- Yahudi Eropa: Tidak ada tempat yang aman di "Israel"
Ledakan bom di kota kelahiran Bashar Assad menewaskan empat orang Posted: 22 Feb 2015 03:33 PM PST QARDAHA (Arrahmah.com) - Sedikitnya empat orang tewas pada Sabtu (21/2/2015) ketika sebuah bom mobil meledak di kota Qardaha, kota leluhur Bashar al-Assad, ujar laporan media rezim Nushairiyah. Bom yang meledak di tempat parkir di sebuah rumah sakit, dianggap sebagai ledakan pertama yang menargetkan Qardaha yang terletak di provinsi Lattakia. Namun wilayah di pinggiran Qardaha sebelumnya pernah mendapat serangan roket. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan tidak jelas apakah ledakan tersebut disebabkan oleh bom mobil atau serangan roket. "Ledakan menewaskan empat orang, seorang perawat, karyawan rumah sakit dan dua tentara," ujar direktur SOHR, Rami Abdel Rahman seperti dilansir Al Arabiya. Kelompok bersenjata yang melawan pasukan rezim Nushairiyah menganggap Qardaha, sebuah kota yang terletak di puncak bukit pinus dan menghadap ke kota pesisir Lattakia, sebagai hadiah utama. Mereka telah meluncurkan beberapa serangan dengan tujuan mencapai Qardaha, basis kekuatan Assad dan tempat pemakaman leluhur Assad termasuk ayahnya Hafez. Pada 2013 Mujahidin Suriah meluncurkan serangan ofensif dan menyita beberapa desa. Mereka berhasil menguasai wilayah yang berjarak kurang dari 20 km dari Qardaha. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Saat anak-anak Suriah harus bertahan hidup di Libanon Posted: 22 Feb 2015 03:06 PM PST Sekitar empat tahun lalu, Ahmad putus sekolah dan pindah ke Libanon dari rumahnya di provinsi Daraa, Suriah. Dia belajar cara menyemir sepatu, mengakui bahwa ini akan menjadi niaganya dalam waktu dekat. Berusia sekitar 11 tahun ketika perang Suriah dimulai, Ahmad pindah ke Libanon bersama kakaknya dan sepupunya untuk menghasilkan uang untuk mendukung keluarga mereka setelah ayahnya, seorang petani di Daraa, tidak lagi mampu bekerja. "Kami adalah orang-orang yang menjaga keluarga. Saya punya tiga orang adik dan ayah saya tidak bisa bekerja," ujar Ahmad kepada Al Jazeera. Saat ini ia berusia 15 tahun, menghabiskan hari-harinya di jalan-jalan di Hamra, Beirut, bersaing dengan puluhan anak lainnya seusianya yang membawa kotak sikat dan semir sepatu. "Saya mencoba mencari pekerjaan, namun tidak ada seorang pun yang memberikannya kepada saya," ujar Ahmad. "Ada sekelompok orang yang menyemir sepatu, jadi saya belajar dari mereka dan kemudian memulainya." Kisah Ahmad mirip dengan ribuan anak-anak di jalan-jalan di Libanon. Menurut sebuah studi baru yang dirilis oleh PBB, Organisasi Buruh Internasional dan Save the Children bekerja sama dengan kementerian tenaga kerja Libanon, 1.510 anak tinggal atau bekerja di jalanan di 18 distrik di Libanon. Jumlah tersebut bisa lebih tinggi jika seluruh negeri dimasukkan. "Jika semua Libanon termasuk, mungkin jumlahnya antara 5.000 sampai 6.000 anak yang tinggal di jalanan di negeri ini," ujar Abir Abi Khalil, pejabat UNICEF yang terlibat dalam penelitian ini. Studi 115 halaman menemukan bahwa 73 persen anak-anak berasal dari Suriah, 8 persen dari Palestina dan 10 persen Libanon. Lebih dari 50 persen berusia antara 10 sampai 14 tahun dan sebagian besar memasuki angkatan kerja mulai usia tujuh sampai Jenis pekerjaan paling lazim adalah mengemis, diikuti dengan pedagang kaki lima. Jenis pekerjaan lain termasuk menyemir, porter, membersihkan kaca depan mobil, meramal dan prostitusi. Hampir setengah dari anak-anak ini buta huruf dan hanya Umumnya anak-anak yang bekerja di jalanan menghasilkan uang kurang dari 12 USD per hari. Mengemis menghasilkan pendapatan terendah dan kegiatan ilegal seperti prostitusi menghasilkan pendapatan tertinggi. Kebanyakan mereka berbasis di daerah "Saya akan mengatakan bawa saya menghasilkan sekitar 20.000-30.000 pound (Libanon) per hari," ujar Ahmad. "Namun ketika saya dihentikan oleh polisi, mereka mengambil kotak (perlengkapan menyemir) saya, berarti saya harus membayar lebih untuk menggantikannya." "Setiap beberapa bulan saya kembali ke Suriah untuk memeriksa keluarga, atau kami mengumpulkan uang bersama-sama dan mengirimkannya kepada mereka dalam taksi," ujarnya. Beberapa anak telah terjerat dalam jaringan mafia yang dirancang untuk mengeksploitasi tenaga kerja mereka, sementara yang lain bekerja dalam unit keluarga, hanya mencoba untuk mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup hingga hari berikutnya. Abi Khalil mengatakan sejumlah anak jalanan bekerja sama, berharap untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk bertahan hidup. "Tidak semua anak merupakan bagian dari jaringan yang terorganisir atau geng," ungkapnya. Sekitar 61 persen anak jalanan datang ke Libanon selama perang Suriah berlangsung. "Prevalansi anak yang tinggal atau bekerja di jalanan merupakan tantangan terus-menerus yang mengangkangi masalah ekonomi dan politik di Libanon," peneliti mencatat. "Masuknya pengungsi dari Suriah, banyak dari mereka anak-anak, tentu memperburuk masalah ini, tetapi bukan berarti penyebab inti akibat dari anak yang tinggal atau bekerja di jalanan." Sebaliknya, akar masalahnya melibatkan jaring kompleks ekonomi, sosial, budaya, psikologis dan kelembagaan. "Anak-anak ini bekerja karena mereka ingin bertahan hidup dan tidak adanya dukungan pendapatan bagi mereka atau keluarga mereka, akan sulit untuk menghentikan mereka, dan menghapus mereka dari jalanan lalu menempatkan kembali ke pendidikan," "Banyak anak yang diwawancarai mengatakan mereka tidak memiliki harapan dan ini adalah realitas mereka." Beberapa anak menjual bunga mawar bertagkai panjang atau tali kalung yang terbuat dari melati, sementara yang lain menjual kacang. Anak-anak lain berdiri di panas terik dan hujan lebat di antara deretan mobil mencoba untuk menjual pena, atau air kemasan. Mereka menghindari penjaga keamanan dan pelayan yang selalu mengusir mereka. Saat ia berdiri di tengah hujan untuk menjual permen karet di sebuah persimpangan utama di Beirut, Omar yang baru berusia 10 tahun tertawa ketika ditanya mengenai sekolah. "Aku belum pernah ke sekolah," ujarnya kepada Al Jazeera. "Saya sudah bekerja di sini selama dua tahun terakhir (sejak meninggalkan Aleppo)." Di daerah lain di Beirut, Hadi yang berusia sembilan tahun duduk sendirian di atas selembar karton, satu-satunya yang melindunginya dari dinginnya trotoar basah. Setiap pagi ibunya mengantarkannya ke tempat yang sama dimana ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk meminta-minta dan ibunya melakukan hal yang sama di jalan yang lain. Berasal dari Lattakia, Suriah, Hadi tidak ingat kapan ia tiba di Libanon dan mengatakan ia tidak pernah sekolah. "Kami berdelapan," ungkapnya. "Saya memiliki tiga adik laki-laki dan seorang adik perempuan." Abu Khalil mengatakan pemerintah Libanon tidak bisa mengabaikan masalah ini dan harus menerapkan perbaikan jangka panjang. "Studi ini pada dasarnya memberikan basis untuk memulai," katanya. "Apa yang dibutuhkan adalah sebuah program yang luas yang dapat berlangsung selama beberapa tahun. Ini bukan masalah yang dapat diselesaikan dalam satu atau dua tahun. Untuk fenomena tertentu, kita perlu pergi ke anak-anak, karena mereka tidak akan mendatangi diri kita." Sejaan Azzi, Menteri Tenaga Kerja Libanon, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keputusan eksekutif telah diambil untuk mengatasi fenomena ini. "Tapi perlu ditangani secarakemanusiaan, karena anak-anak ini bukan penjahat," katanya yang menambahkan bahwa pemerintah berencana membangun tempat penampungan untuk membantu anak-anak. "Setiap inisiatif yang dilaksanakan akan memakan waktu bertahun-tahun karena fakta bahwa mereka berhadapan dengan 1,5 juta pengungsi di negara ini." Negara harus bekerja dengan anak-anak dan orang tua mereka untuk menilai situasi masing-masing dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk memindahkan mereka dari jalanan dan kembali ke sekolah, ungkap Abu Khalil. "Mereka berada di jalanan karena mereka perlu makan. Ini sesederhana itu." Sementara itu, meskipun Ahmad tahu ia bertanggung jawab untuk kesejahteraan keluarganya, ia memimpikan masa kecil yang normal. "Idealnya, aku lebih suka berada di Suriah dan kembali sekolah," ujarnya sambil menendang-nendang kotak semirnya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Hamas bantah pejuangnya menyeberang ke Mesir dari Gaza Posted: 22 Feb 2015 04:45 AM PST MESIR (Arrahmah.com) - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, pada Sabtu (21/2/2015) membantah laporan yang menyebutkan bahwa ada pejuang mereka yang menyeberang ke Semenanjung Sinai Mesir dari Jalur Gaza, lansir WB. "Belum ada pejuang yang menyeberang [ke Mesir dari Gaza], terutama setelah penghancuran semua terowongan bawah tanah dan penyebaran pasukan keamanan di perbatasan," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, dalam sebuah pernyataan. Abu Zuhri meminta pihak Arab untuk memikul tanggung jawab mereka dalam berdiri melawan segala bentuk "fitnah dan hasutan" terhadap rakyat Palestina. Ia juga melanjutkan untuk menarik para ulama dan intelektual untuk mengatur kampanye besar media guna mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai "pro-media Israel". Pada Jum'at (20/2), Sky News Arabia yang berbasis di Uni Emirat Arab melaporkan bahwa tentara Mesir menaikkan tingkat siaga di negara bagian timur Semenanjung Sinai menyusul laporan bahwa militan dari kelompok "Tentara Islam" menyeberang ke Mesir dari Gaza. Tapi tentara Mesir belum mengomentari laporan tersebut. Bulan lalu, pengadilan Mesir menetapkan sayap militer Hamas, Izzudin Al-Qassam, sebagai sebuah "organisasi teroris." Abu Zuhri telah menyatakan bahwa putusan pengadilan itu "bermotif politik", dan menegaskan bahwa gerakannya tidak ikut campur dalam urusan internal Mesir. (banan/arrahmah.com) |
2 tewas dalam ledakan bom mobil di Mesir Posted: 22 Feb 2015 04:20 AM PST MESIR (Arrahmah.com) - Dua orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam ledakan bom mobil pada Sabtu pagi (21/2/2015) di kota Beni Sueif, Mesir, lansir WB. Dua orang tewas ketika sebuah mobil meledak di sebuah jembatan di Beni Sueif, ujar sumber keamanan setempat yang meminta namanya dirahasiakan. Tiga orang juga terluka dalam ledakan itu. "Kedua orang yang tewas dalam keadaan hangus itu sedang mengendarai mobil yang sarat dengan bahan peledak ketika mobil itu tidak sengaja meledak," kata sumber itu. Sebuah surat kabar lokal mengutip sumber keamanan lain mengatakan "pemeriksaan pendahuluan terhadap mobil menunjukkan bahwa salah satu dari mereka yang tewas naik di kursi penumpang dan mencoba untuk melemparkan bom ke sebuah mobil polisi sebelum bom itu meledak mengenai dirinya." Menurut sumber, mobil yang meledak itu juga menabrak kendaraan lain, hingga menyebabkan tiga orang mengalami luka-luka. Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Mesir telah menghadapi peningkatan serangan sejak kudeta militer terhadap presiden terpilih Muhammad Mursi pada pertengahan 2013. (banan/arrahmah.com) |
Innalillahi, rezim Nushairiyah Suriah membunuh 92 orang pada hari Jum'at Posted: 22 Feb 2015 03:45 AM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Sedikitnya 92 orang terbunuh pada hari Jum'at (20/2/2015) dalam operasi militer rezim Nushairiyah Suriah, menurut pernyataan tertulis yang dibuat oleh Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dilansir WB. Pasukan rezim menyerang kota-kota yang dikuasai oleh pasukan perlawanan, menurut Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di London dan menentang Presiden Suriah Bashar Assad. Ada 61 orang yang terbunuh di pedesaan Damaskus, lima di Idlib, empat di Homs dan empat di Hama, tiga di Lattakia dan dua orang di Quneitra. Pasukan udara rezim Suriah secara intensif membombardir wilayah Douma, Al-Homayra, Darayya dan Jobar di wilayah Damaskus. Bentrokan intens terjadi antara pejuang perlawanan dan pasukan rezim Suriah di dekat pangkalan udara Abu Al-Dohur, yang dikendalikan oleh rezim Suriah. Selain itu, pejuang perlawanan Suriah juga memukul mundur serangan oleh pasukan rezim, yang berusaha untuk menyusup desa Azizah di Aleppo, ungkap Jaringan Suriah. Selain itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, mengumumkan bahwa pasukan rezim Suriah telah membunuh sejumlah besar pasukan perlawanan dalam operasi di pedesaan Damaskus dan di daerah-daerah lainnya di dekat Idlib. Sejak 2011, perang telah mengakibatkan kematian 350.000 orang dan menelantarkan hampir setengah dari populasi negara itu. (banan/arrahmah.com) |
Biadab, pasukan rezim Nushairiyah Suriah membantai 48 warga sipil di Aleppo Posted: 22 Feb 2015 02:00 AM PST ALEPPO (Arrahmah.com) - Pasukan rezim Nushairiyah Suriah membunuh 48 warga sipil dengan menembak atau membantai korban sebelum mereka menarik diri dari Aleppo pada Jum'at malam (20/2/2015). Para korban termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Pembantaian itu baru diketahui ketika para pejuang menguasai desa Hardatnin sepenuhnya pada Sabtu (21/2), lansir WB. Pejuang perlawanan membebaskan 150 warga sipil yang ditangkap di sebuah sekolah di desa itu. Sementara sebuah rumah sakit lapangan mendokumentasikan daftar nama 48 korban. Mustafa Sultan, seorang aktivis lokal di daerah itu, yang mengonfirmasikan jumlah korban tewas mengatakan bahwa pasukan rezim yang didukung oleh faksi "Hizbullah" membunuh warga sipil sebelum penarikan diri mereka dari daerah itu. Pada Jum'at (20/2), Mujahidin Jabhah Nushrah mengatakan bahwa mereka berhasil menguasai dan merebut wilayah strategis Al-Mallah dari pasukan rezim. Pasukan rezim mencoba untuk memotong jalan yang pasukan perlawanan gunakan untuk mentransfer pasokan di pedesaan Aleppo menggunakan posisi strategis di wilayah itu. Sebuah laporan yang dirilis oleh sekelompok pakar PBB yang khusus menyelidiki kejahatan perang, pada Jum'at (20/2), mengatakan bahwa kejahatan di luar batas terus terjadi setiap hari di Suriah di mana konflik memasuki tahun kelima. Laporan itu mengatakan bahwa strategi pengepungan rezim diktator Presiden Suriah Bashar Assad mengakibatkan ribuan orang, terutama bayi, terbunuh selama empat tahun terakhir, mengutip para korban yang menggambarkan strategi rezim itu bagaikan "menguras laut untuk membunuh ikan. " Rezim Nushairiyah Suriah telah menggunakan bom barel sejak tahun 2012, menargetkan daerah padat penduduk, seperti jalur tersedianya roti, pusat transportasi, bangunan apartemen, pasar dan tempat distribusi bantuan, yang menyebabkan peningkatan jumlah penyandang cacat, menurut laporan tersebut. Suriah telah dicengkeram oleh kekerasan sejak rezim melancarkan tindakan brutal dalam menanggapi protes anti-pemerintah pada Maret 2011 lalu, hingga memicu konflik yang telah membunuh sedikitnya 210.000 orang dan memaksa hampir setengah dari populasi negara itu mengungsi. (banan/arrahmah.com) |
Jika masih hidup, Nabi Muhammad akan bergabung dengan ISIS? Posted: 22 Feb 2015 12:30 AM PST (Arrahmah.com) - Beberapa hari yang lalu tersebar sebuah video yang menampilkan khutbah seorang khatib Jamaah "Daulah Islamiyah" atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. Dalam khutbahnya ini, khatib ISIS itu mengklaim bahwa seandainya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ada di tengah kita (masih hidup) pada hari ini dan beliau menjumpai Daulah (ISIS), tentu beliau akan bergabung dengan kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut. Klaim ini pun langsung dijawab dengan tegas oleh Syaikh Abu Qatadah Al-Filishthini dalam rilisannya. Berikut terjemahan jawaban tegas Syaikh Abu Qatadah tersebut, yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Sabtu (21/2/2015): JAWABAN TEGAS TERHADAP ORANG YANG MERASA BINGUNG Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan siapa saja yang loyal kepada beliau, amma ba'du: Allah Ta'ala berfirman: وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بَِٔايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ ٢١ "dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan." [Al An'am: 21] فَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بَِٔايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلۡمُجۡرِمُونَ ١٧ "Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayatNya? Sesungguhnya, Tiadalah beruntung orang-orang yang berbuat dosa." [Yunus: 17] Sungguh sangat keterlaluan apa yang telah dikatakan oleh khatib Jamaah Daulah Al Baghdadi, ia mengatakan seandainya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ada di tengah kita pada hari ini dan beliau menjumpai mereka (Daulah), tentu beliau akan menjadi pengikut Daulah batil mereka. Perkataan ini menunjukkan keegoisan orang-orang bodoh itu dan keserampangan perkataan mereka. Jika perkataan ini diucapkan oleh salah satu anggota mereka yang awam, tentu respon yang diberikan kepadanya adalah memintanya untuk bersikap disiplin, meralat perkataannya dan tidak mengulanginya kembali. Namun perkataan ini keluar dari mulut orang yang ditokohkan dan menjadi panutan di kalangan mereka, orang ini tidak tahu harus berkata apa untuk merespon keburukan mereka, kerendahan mereka dan kenistaan yang ada pada mereka. Reaksi yang benar terhadap perkataan ini bukan lagi hanya dengan menyatakan pandangan hukum syar'i terhadapnya, karena ini jelas-jelas sebuah perkataan kufur yang pelakunya harus diminta untuk bertaubat. Jika kita menuruti cara para ghulat itu dalam memutuskan hukum, tentu kita sudah menyatakan bahwa seluruh Jamaah Al Baghdadi adalah murtad, dan kelompok itu adalah kelompok kafir dan murtad, berdasarkan cara mereka dalam mengkafirkan lawan-lawan mereka. Karena sebagaimana yang sudah diketahui, mereka mengkafirkan Jabhah Nushrah berdasarkan asas-asas dan dasar-dasar yang batil. Akan tetapi agama kita pantang menerima sesuatu selain kebenaran, yaitu dengan mengharuskan orang itu bertaubat dari perkataannya yang telah menistakan Al Musthafa Shallallahu alaihi wa sallam, karena seorang muslim wajib untuk tidak menduga-duga suatu kebatilan terhadap diri Rasul kita Shallallahu alaihi wa sallam, maksud kebatilan di sini adalah kebatilan yang pasti, bukan kebatilan yang masih diragukan, yaitu menggambarkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pengikut orang lain, ini adalah kekufuran yang nyata, yang tidak akan diucapkan oleh seorang muslim yang berakal. Karenanya kami katakan kepada orang sombong yang menjadi panutan di kalangan mereka ini; bertaubatlah kepada Allah, silahkan banggakan Daulahmu sesuka hatimu, namun jangan menentang Rasul kita dan jangan pula membuat perumpamaan yang batil terhadap beliau, karena Allah berfirman: فَلَا تَضۡرِبُواْ لِلَّهِ ٱلۡأَمۡثَالَۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ٧٤ "Maka janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." [An Nahl: 74] Makna ayat ini juga berlaku bagi Rasul kita Shallallahu alaihi wa sallam, maksudnya, makna ayat ini adalah melarang memberikan perumpamaan yang batil terhadap sesuatu yang agung dalam agama kita, dan menggambarkan bahwa Rasul kita mengikuti orang lain, baik itu dalam hal tertentu, atau dalam loyalitas kepemimpinan, yang mana gambarannya tersebut mengandung kesesatan dan kekufuran. Kemudian sebagaimana yang telah diketahui, bahwa tidak ada satu amalan pun yang ada pada hari ini, kecuali ia mempunyai kemungkinan untuk benar dan salah, karena amalan itu terjadi pasca kepergian Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Yang tersisa tinggallah para ulama yang melakukan ijtihad, dan mereka tidak pernah mengatakan bahwa ini adalah pilihan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali jika ia disebutkan dalam nash yang bersumber dari beliau. Sedangkan Daulah mereka yang batil itu, tidak ada nash mengenainya yang sesuai dengan perkataan orang ini (si khatib Daulah), perkataan ini hanyalah sebuah tindakan ijtihad, dan menurut kebanyakan ulama, mereka adalah orang-orang yang sesat. Bagaimana bisa ia mengucapkan perkataan buruknya itu? Jika setiap orang dibolehkan untuk mengucapkan perkataan seperti ini sesuai dengan seleranya, tentu ini merupakan penghinaan besar terhadap Rasul kita Shallallahu alaihi wa sallam, karena setiap orang akan menggambarkan apa saja yang ia sukai mengenai diri Rasul kita. Tentu ini merupakan kesesatan dan kekufuran sesuai dengan kesepakatan. Perkataan yang keluar dari khatib yang bodoh sekaligus sombong ini menunjukkan status kebodohan mereka, pemahaman yang benar menunjukkan bahwa mereka memposisikan diri mereka sejajar dengan kedudukan Rasul kita Shallallahu alaihi wa sallam, sehingga siapa saja yang memusuhi mereka, maka ia memusuhi Rasul kita, sedangkan siapa yang sepakat dengan mereka, maka ia telah menyepakati Rasul, memang sikap ini tidak mereka nyatakan, namun kenyataan lah yang mengungkapnya. Itu sebabnya di antara penyebab cepatnya penulis (Syaikh Abu Qatadah) mengungkap kesesatan mereka dalam perkataan ini adalah, saya mendapati bahwa mereka memusuhi pihak lain dikarenakan pembahasan yang masih mentolerir perbedaan pendapat, yaitu pembahasan mengenai keimarahan serta siapa yang berhak atasnya, hingga pembahasan mengenai hal-hal prinsipal dan vonis kafir. Dan bagi penuntut ilmu, ini adalah pembahasan terbesar untuk mengetahui bahwa mereka adalah ghulat. Saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka khawarij, karena kaum khawarij adalah orang-orang yang jujur dan berbudi luhur, sedangkan mereka adalah orang-orang yang nista, penuh tipu daya, dan pendusta, tudingan ini saya berikan ketika saya mendengar salah seorang yang bodoh di antara mereka berkata: "Sesungguhnya khalifah ini adalah khalifah yang dimaksud di dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: '…perangilah orang yg mendurhakaimu bersama orang yg menaatimu…'.." Ia mengatakannya namun ia tidak sadar bahwa ia telah membeberkan trend terbesar yang tengah mereka obrolkan. Orang bodoh ini tidak tahu bahwa kata-kata dari nash di atas berasal dari sebuah hadits qudsi yang difirmankan oleh Rabb kita kepada Rasul-Nya Shallallahu alaihi wa sallam, maksud dari ketaatan di atas adalah masuk islam, sedangkan maksud dari mendurhakai adalah memutuskan untuk tetap kufur, namun mereka mengadopsi arti hadits tersebut bagi khalifah mereka, dan perkataan di atas adalah persis seperti yang diucapkan oleh si khatib palsu itu. Dan inilah penyebab keghuluwan mereka dan penghalalan mereka terhadap darah para penentang mereka, khususnya para mujahidin. Bagaimana bisa para mujahidin anggota suku yang menolak untuk bergabung membaiat khalifah mereka dianggap sesat dan pendusta?! Ini bukan persoalan memanfaatkan perkataan orang bodoh untuk menjatuhkan mereka, akan tetapi ini adalah kesempatan untuk menyadarkan setiap orang berakal yang masih mengira bahwa ini adalah Daulah khilafah yang akan melindungi kaum muslimin dan menegakkan syariat Allah, serta menjelaskan bahwa sebenarnya keburukannya tidak akan menimpa kecuali kepada kaum muslimin, jika sudah demikian, maka seharusnya secara otomatis orang itu tau siapa yang akan menolongnya. Disebabkan kondisi umat yang lemah, umat menderita dua hal dari musuhnya, maka apalagi dengan orang memberikan alasan pembenaran kepada musuh untuk lebih mencelakakan dan memusnahkannya. Sesungguhnya negara yang tidak ada bentuknya itu, negara yang meletakkan dirinya pada kedudukan syariat dan menganggap statusnya sama dengan status Rasul itu, adalah negara yang tidak ada taufiq dan hidayah di dalamnya. Pilihan-pilihan dan sikap-sikap mereka sungguh menunjukkan bahwa kondisi mereka hina, sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab-kitab tauhid, atau lawan kata kemuliaan, karena jika kemuliaan diibaratkan dengan seseorang yang meletakkan tangannya pada kepala seorang yang sakit, maka ia akan sembuh. Adapun kehinaan diibaratkan dengan orang jahat yang meletakkan tangannya pada seorang pasien yang mencari kesembuhan, namun bukannya si pasien sembuh, rambut yang ada di kepalanya justru berguguran. Seperti inilah Daulah yang sesat, bid'ah dan durjana itu, tidaklah ia meletakkan tangannya pada suatu tempat, kecuali pasti rusak. Dan tidaklah ia menentukan suatu pilihan, kecuali ia bertujuan untuk melakukan penghancuran dan penghapusan. Mereka hanya berpindah dari satu kekeliruan ke kekeliruan lainnya, berpindah dari satu kehinaan ke kehinaan lainnya. Siapa saja yang mengetahui keadaan dan pilihan-pilihan para ghulat itu, dan mencoba untuk mengungkap boroknya di hadapan manusia pada tahap awal perkembangan kelompok itu, maka semua orang akan merasa heran dengan orang tadi. Akan tetapi pada hari ini, semua orang sudah mengetahui penyakit mereka dengan jelas, kecuali orang yang terkena rabies seperti mereka. Karena penyakit anjing yang satu ini apabila sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, maka ia akan terus menyebar hingga ke seluruh tubuh. Maka terhadap orang-orang seperti itulah kami memohon kepada Allah agar menghindarkan diri kita dari keburukan mereka, amin. Sesungguhnya penuntut ilmu di dalam agama kami pasti tahu bahwa dosa terbesar adalah berkata dusta dengan mengatasnamakan Allah, dan khatib ini telah mengucapkannya, perbuatan mereka juga tergolong ke dalam jenis dosa ini, mereka mengkaitkan agama kita dengan sesuatu yang bukan bagian darinya, dalam urusan yang paling besar, yaitu iman dan kufur, dimana mereka mengkafirkan manusia-manusia terbaik di zaman ini, yaitu para mujahidin, Allah Ta'ala berfirman: وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ كَذَّبَ بَِٔايَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ لَا يُفۡلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ ٢١ "dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan." [Al An'am: 21] di dalam ayat ini Allah telah mendahulukan penyebutan dosa membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, dari penyebutan dosa mendustakan ayat-ayat-Nya. Allah juga mengurutkan beberapa dosa di dalam surat Al A'raf: قُلۡ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ ٱلۡفَوَٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَ وَٱلۡإِثۡمَ وَٱلۡبَغۡيَ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَأَن تُشۡرِكُواْ بِٱللَّهِ مَا لَمۡ يُنَزِّلۡ بِهِۦ سُلۡطَٰنٗا وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ ٣٣ "Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui."" [Al A'raf: 33] Saya ingin mengatakan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh para salaf, mereka mengurutkan dosa dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi, dan mereka menempatkan dosa mengatakan sesuatu yang tidak kita ketahui mengenai Allah pada urutan kedua setelah dosa kufur kepada Allah, kemudian muncullah si khatib melakukan dosa ini, sama seperti pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan negara gadungannya itu dalam menyikapi para penentangnya, dosa seperti ini akan menyebabkan Allah mempercepat datangnya siksaan bagi pelakunya, karena Allah mencintai pembebasan dosa sebagaimana yang disebutkan di dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim di dalam Shahihain, dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu ia berkata: RasulullahShallallahu alaihi wa sallam bersabda: لَا أَحَد أَغْيَر مِنْ اللَّه مِنْ أَجْل ذَلِكَ حَرَّمَ الْفَوَاحِش مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا أَحَد أَحَبّ إِلَيْهِ الْمَدْح مِنْ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ مِنْ أَجْل ذَلِكَ مَدَحَ نَفْسه وَلَا أَحَد أَحَبّ إِلَيْهِ الْعُذْر مِنْ اللَّه مِنْ أَجْل ذَلِكَ بَعَثَ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ "Tidak ada seorangpun yang lebih pencemburu daripada Allah; Karena itulah Dia mengharamkan segala yg keji baik yg nampak maupun yg tak nampak. Dan tidak seorangpun yang lebih senang dipuji daripada Allah 'azza wa jalla; oleh karena itu Dia memuji Diri-Nya Sendiri, Dan tak ada seorang pun yg melebihi kesukaan Allah Azza wa Jalla terhadap pembebasan dosa; oleh karena itu Dia mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan" Sedangkan Daulah menolak pembebasan dosa, inilah yang menjelaskan perkataan saya bahwa mereka adalah 'gelembung', dan saya yakin bahwa Allah tidak akan memberikan tenggat waktu terhadap dosa yang kejam semacam ini. Khatib ini telah meletakkan sebuah judul yang besar bagi mereka, perkataannya ini membuka mata manusia akan kesesatan mereka dan manhaj mereka, bukan karena kredibilitasnya yang catat, akan tetapi sebenarnya ini adalah penjelasan dari manhaj mereka, bahwa mereka menyamakan kedudukan mereka dengan Rasul kita dalam hak menentukan pilihan dan bertindak, siapa saja yang sepakat dengan mereka, maka ia muslim, dan siapa saja yang menyelisihi mereka maka ia kafir, kami berlindung kepada Allah dari kedustaan terhadap Allah ini. Ya Allah segala puji bagi-Mu, karena saya dapat menyampaikan hujjah kepada ciptaan-Mu mengenai para pendusta atas nama-Mu itu, dan atas agama Rasul-MuShallallahu alaihi wa sallam itu. Fitnah mampu menyingkap kadar keilmuan seseorang, menyingkap dakwaan dan kedustaan, membersihkan barisan orang islam dari berbagai macam penyakit dan kerusakannya. Daulah sekarang sudah berada di ambang kematian dan kehancurannya, jadi saya tidak mengkhawatirkannya, yang saya khawatirkan adalah apa yang akan terjadi setelahnya, yaitu ujian yang harus dihadapi oleh umat islam, sebuah ujian yang serupa dengan ujian Daulah ini, ujian yang bisa berkembang dengan cepat di zaman yang mana informasi dan alat komunikasi telah tersebar luas. Ya Allah, dukunglah umat islam dan para mujahidin yang berjuang di jalan-Mu, berilah mereka kebaikan, dan segala puji bagi Allah rabb semesta alam. Disunting dan disebarluaskan oleh Abu Abdullah Qatadah.
Teks Arab Asli: https://twitter.com/sheikhabuqatada (aliakram/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" larang buldozer Palestina mengeruk salju tebal yang menutupi jalan raya Posted: 21 Feb 2015 07:30 PM PST RAMALLAH (Arrahmah.com) - Pasukan pendudukan "Israel" pada Jum'at (20/2/2015) mencegah buldoser Palestina untuk mengeruk salju yang menutupi jalan utama yang menghubungkan provinsi Tepi Barat dengan dalih bahwa wilayah tersebut berada di daerah yang dikuasai "Israel" yang diklasifikasikan sebagai wilayah C. Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada The Palestinian Information Center (PIC) bahwa pasukan pendudukan "Israel" bahkan tidak menyediakan kendaraan atau peralatan alternatif untuk membersihkan jalan yang tertutup salju. Langkah "Israel" ini telah menyebabkan kesulitan lalu lintas dan mencegah orang dari bepergian antar kota, terutama antara Ramallah dan kota-kota utara dan selatan. Namun, buldoser Palestina pada Sabtu (21/2) berhasil membuka jalur lain di sekitar kota Ramallah dan di dalam beberapa kota Ramallah. Dalam hal ini, walikota Ramallah dan Bireh Leila Ghannam menegaskan bahwa pasukan pendudukan "Israel" mencoba menghalangi upaya Palestina untuk membuka jalan utama antara Ramallah serta wilayah utara dan selatan Tepi Barat setelah jalan-jalan tersebut tertutup oleh gundukan salju tebal. (ameera/arrahmah.com) |
Yahudi Eropa: Tidak ada tempat yang aman di "Israel" Posted: 21 Feb 2015 06:30 PM PST NAZARETH (Arrahmah.com) - Kantor berita Bloomberg baru-baru ini mengeluarkan laporan terbaru yang mengungkapkan bahwa imigrasi warga Eropa ke "Israel" telah menurun tajam karena alasan keamanan dan ekonomi, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (21/2/2015). Yahudi Eropa menganggap bahwa negara-negara Barat tempat yang lebih aman dari "Israel", menurut laporan tersebut. Laporan tersebut menunjukkan bahwa seruan Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu agar warga Eropa berimigrasi ke "Israel" setelah serangan teror di Paris dan Kopenhagen ditolak oleh banyak orang Yahudi Eropa. Mereka menyatakan penolakan mereka untuk menjadi bagian dari kampanye pemilihan Netanyahu. "Lebih dari 7.200 orang Yahudi Perancis berimigrasi ke "Israel" tahun lalu, menurut Badan Yahudi, yang mengelola migrasi - yang jumlahnya dua kali lipat dari pada tahun 2013 - dan setelah adanya serangan [agresi Israel ke Palestina], Yahudi yang lain mempertimbangkan langkah tersebut." "Di sebagian besar negara-negara, jumlah tersebut adalah minoritas yang jauh lebih kecil. Sekitar 9.000 dari Yahudi di Eropa Barat sebanyak 1,1 juta orang Yahudi berimigrasi ke "Israel" tahun lalu, sementara hanya 627 dari Yahudi Inggris dari 290.000 orang Yahudi di sana - atau hanya 0,2 persen- yang bermigrasi. Dan hanya 103 Yahudi Jerman yang bermigrasi, atau kurang dari 0,1 persen dari 120.000 penduduk Yahudi di negara itu." Bloomberg mengutip perkataan Emilie Dahan, (40), ibu dari 3 orang anak, "Ketika serangan [Israel] terjadi, saya merasa inilah saat-saat kami semua merasa takut. Kemudian sesuatu terjadi pada saya. Meninggalkan rumah saya, hidup saya, negara saya? Tiba-tiba tampak tidak masuk akal. Jauh di lubuk hati, saya mengatakan bahwa saya adalah Perancis, dan serangan-serangan ini membuatnya jelas bagi saya. " "Kami melihat sangat banyak orang Yahudi yang meninggalkan Perancis, dengan beberapa motivasi, setidaknya sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya anti-Semitisme, dan juga karena kendala ekonomi," kata Sergio Della Pergola, seorang ahli demografi di Universitas Ibrani Yerusalem. Namun "di Perancis, di mana dapat dikatakan bahwa situasi sangat sulit, itu hanya minoritas." William Glucroft, (29), seorang editor dan penerjemah dari Connecticut, yang tiba di Berlin lima tahun yang lalu dari "Israel", mengatakan bahwa "satu-satunya orang yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi harus meninggalkan Eropa adalah Netanyahu." "Berintegrasi secara sosial dan ekonomi di "Israel" tidak mudah," kata Jacques Bloch, (35), "Rasa takut tidak cukup. Seseorang harus memiliki keyakinan yang kuat untuk pindah." (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |