Arrahmah.Com |
- Mujahidin IIA membantah berita negosiasi damai dengan Amerika di Qatar
- Aktivis Perancis melakukan aksi mogok makan untuk mendukung Palestina
- Fakta baru tentang pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi kembali terungkap
- Terungkap sejumlah surat ISIS kepada anggotanya
- Salju tebal menyelimuti seluruh wilayah Palestina
- Jubir Az Zikra Ustadz Syuhada: Satukan Ahlusunnah menyikapi kezaliman Syiah
- Mufti Australia nasihati Perdana Menteri Tony Abbott agar tidak berkarier di dunia politik
- Percobaan pembunuhan putri Presiden Erdogan diusut
- Polisi Inggris memburu 3 gadis sekolahan yang kabur dari rumah menuju ISIS
- Seorang penjaga dan imam masjid kritis saat sebuah masjid terbakar di Bulgaria
Mujahidin IIA membantah berita negosiasi damai dengan Amerika di Qatar Posted: 21 Feb 2015 07:20 AM PST (Arrahmah.com) - Untuk ke sekian kalinya Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) diisukan melakukan negosiasi damai dengan penjajah Amerika Serikat (AS) di kantor diplomatnya di Qatar pada Jum'at (20/2/2015), dan untuk ke sekian kalinya Mujahidin IIA mengeluarkan bantahan terkait berita tersebut. Berikut terjemahan rilisan resmi juru bicara IIA Zabihullah Mujahid terkait bantahan laporan tersebut: **** Beberapa awak media tidak bertanggungjawab melaporkan bahwa Imarah Islam [Afghanistan] akan memulai pembicaraan damai dengan Amerika di Qatar hari ini (20/2/2015) hari ini dan telah mengirim utusan ke Qatar. Kami menolak keras klaim ini. Tidak ada rencana negosiasi semacam itu dengan pihak di kantor kami di Qatar dan rumor ini tidak ada dasarnya. Tidak ada perubahan baru dalam kebijakan Imarah Islam [Afghanistan] terkait negosiasi dan Imarah Islam [Afghanistan] juga tidak mengambil langkah serius terkait masalah ini. Afghanistan masih berada di bawah penjajahan, ada ribuan pasukan asing saat ini dan beroperasi di dalam Afghanistan, pemerintahan Kabul memiliki perjanjian keamanan dengan Amerika, yang terlibat dalam korupsi, mendorong kegiatan-kegiatan anti-Islam dan menekankan kehadiran berkelanjutan pasukan asing. (siraaj/arrahmah.com) |
Aktivis Perancis melakukan aksi mogok makan untuk mendukung Palestina Posted: 21 Feb 2015 06:18 AM PST PARIS (Arrahmah.com) - Sekelompok aktivis Perancis telah melakukan mogok makan sejak 10 Februari sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Jalur Gaza yang terkepung, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Jum'at (20/2/2915). Para aktivis Perancis yang melakukan mogok makan tersebut memprotes penyitaan yang dilakukan oleh "Israel" terhadap kiriman bantuan yang dikirim oleh sebuah organisasi Perancis ke Gaza dua bulan lalu. Pihak berwenang "Israel" masih menolak untuk membebaskan pengiriman bantuan kemanusiaan meskipun upaya-upaya diplomatik telah dilakukan oleh Perancis dan Palestina untuk memungkinkan akses ke Gaza. Duta Besar Palestina untuk Prancis Ha'el al-Fahoum bertemu dengan para aktivis yang melakukan mogok makan dan menyampaikan apresiasi kepada mereka karena telah mengorbankan hidup mereka demi membela kepentingan warga Palestina dan Gaza. (ameera/arrahmah.com) |
Fakta baru tentang pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi kembali terungkap Posted: 21 Feb 2015 02:45 AM PST (Arrahmah.com) - Foto-foto baru dan dokumen-dokumen yang selama ini hilang akhirnya ditemukan untuk menelusuri jejak masa lalu Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin "Daulah Islamiyah" atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS. Berbagai media timur tengah dan internasional telah merilis berita mengenai sebuah dokumen di mana pria bernama Ibrahim Awad itu pernah menjadi tahanan sipil tentara Amerika di Irak pada tahun 2004 silam, lansir Muqawamah Media pada Jum'at (20/2/2015). Hal ini menampik klaim yang menyebutkan bahwa dia memiliki jejak historis dengan gerakan jihad sebelum bergabung ke dalam Jama'ah Daulah Islam Irak atau Islamic State of Iraq (ISI). Dokumen militer ini mengidentifikasi bahwa Ibrahim Awad ditangkap bukan karena kasus gerakan jihad di Irak, melainkan karena alasan keamanan tertentu. Masa penahanan sipilnya berlangsung semenjak 4 Februari 2004 hingga 8 Desember 2004. Dokumen yang sama juga menyebutkan bahwa pekerjaan Ibrahim Awad adalah sebagai seorang sekretaris (di tata keusahaan). Ibrahim Awad Al-Badry lahir di Samara, di tepi timur Sungai Tigris Provinsi Salahud Din pada tahun 1971. Dia mengklaim dirinya sebagai keturunan Fathimah binti Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan kini menobatkan dirinya sebagai "Khalifah Kaum Muslimin". Beberapa waktu yang lalu, pada sebuah wawancara dengan televisi lokal Yordania Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi juga sempat menyinggung latar belakang para pemimpin IS. Syaikh Al-Maqdisi menyebutkan fakta bahwa para pemimpin IS adalah para petinggi Partai Ba'ats yang berhaluan sosialis di era Saddam Husein. Syaikh Al-Maqdisi mempertanyakan bagaimana bisa para ba'ats yang telah membunuh dan menzhalimi kaum muslimin di masa lalu kini menjadi pengambil keputusan paling utama dalam "Khilafah Islamiyah"? (aliakram/arrahmah.com) |
Terungkap sejumlah surat ISIS kepada anggotanya Posted: 21 Feb 2015 02:00 AM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Jabhah Nushrah mengungkap sejumlah komunikasi tertulis antara anggota dan pemimpin dari "Daulah Islamiyah" atau kelompok Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Suriah. Di antara surat-surat tersebut termasuk instruksi dan perintah untuk melakukan operasi terhadap faksi Jihad lainnya. Akun Twitter Jabhah Nushrah di Deir Ez-Zour memposting sejumlah surat milik Daulah (ISIS) lengkap dengan logo, ditandatangani serta dicap dengan cap biru khas ISIS yang menandakan surat itu resmi dikeluarkan oleh ISIS. Di dalamnya ditemukan sejumlah instruksi dari ISIS kepada anggotanya, termasuk instruksi untuk melaksanakan pembunuhan terhadap tokoh terkemuka dari faksi Jihad lainnya seperti Syaikh Abu Maria Al-Qahthani (hafizhahullah) dan tokoh lainnya. Juga terungkap dalam surat tersebut, perintah ISIS agar membombardir kota Deir Ez-Zour dan mengencangkan pengepungan terhadap mereka, di mana ISIS menganggap seluruh orang yang ada di dalamnya sebagai murtadin, baik mereka warga sipil ataupun pejuang. Selain itu, sebagaimana yang tertulis dalam surat tersebut, ISIS juga memerintahkan agar mengirim bom mobil ke kota dan desa tertentu untuk membunuh warga sipil, seperti desa As-Syahil di pedesaan Idlib dan lain-lain. Di samping itu juga tertulis untuk membentuk regu pembunuh di Deir Ez-Zour untuk membunuh lawan-lawan mereka, serta perintah kepada para anggota untuk menyingkirkan tahanan di Rumah Sakit Anak dengan cara apapun, sebagaimana dilansir Muqawamah Media pada Sabtu (21/2/2015). Juga terungkap tentang rencana memicu konflik antara faksi-faksi Jihad di Aleppo dengan melakukan operasi pembunuhan terhadap beberapa pemimpin dan anggota brigade, dan kemudian mengaitkan perbuatan itu kepada Jabhah Nushrah, yang digambarkan dalam surat itu sebagai "Jabhah Al-Khusrah." Berikut ini di antara salinan surat yang bocor tersebut: (aliakram/arrahmah.com) |
Salju tebal menyelimuti seluruh wilayah Palestina Posted: 21 Feb 2015 01:00 AM PST AL-QUDS (Arrahmah.com) - Badai salju tebal menghantam Palestina dan menyebabkan ketebalan salju berkisar antara 20 dan 40 cm di al-Khalil, Bethlehem, Ramallah, el-Bireh, Nablus, dan Jenin, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Sabtu (21/2/2015). Departemen meteorologi Palestina mengatakan bahwa wilayah Palestina akan menyaksikan gelombang dingin yang disertai dengan badai selama akhir pekan. Salju terbentuk pada ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut di pagi hari dan di ketinggian 800 meter di malam hari. Departemen meteorologi memperingatkan akumulasi salju yang mengakibatkan penutupan jalan dan membahayakan pengemudi akibat kondisi badai yang diperkirakan akan terus terjadi hingga Sabtu dan Ahad. (ameera/arrahmah.com) |
Jubir Az Zikra Ustadz Syuhada: Satukan Ahlusunnah menyikapi kezaliman Syiah Posted: 21 Feb 2015 12:56 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait acara tabligh akbar yang akan diselenggarakan oleh Masjid Az Zikra Sentul, Bogor Jawa Barat esok pagi (Ahad, 22/2/2015) hingga sore, Juru Bicara Az Zikra Ustadz Ahmad Syuhada mengatakan bahwa acara itu untuk menyatukan kaum Muslimin Ahlusunnah wal Jamaah. "Tujuan acara besok adalah, untuk menyatukan suara Ahlus Sunnah dalam mensikapi kezaliman Syiah, bahaya Syi'ah, dan mengajak umat waspada dan berhati-hati," terang Ustadz Syuhada menjawab pertanyaan Arrahmah.com siang ini. Dia menegaskan, saatnya kaum Muslimin ASWAJA (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) bersatu. "NU, Muhammadiyyah, PERSIS, Al Irsyad, dan ormas-ormas Islam ahlus sunnah lainnya, ini momentum yang sangat baik. Saatnya satu suara, satu visi dan misi, menjelaskan kepada umat bahaya kesesatan syi'ah, dan ancamannya kepada NKRI," jelas Ustadz Syuhada Dirinya juga menyerukan kaum Muslimin untuk mensyiarkan acara yang akan berlangsung secara berantai yakni hari Ahad dan Rabu. "Kita satukan barisan hadiri acara tanggal 22 Februari dn 25 Februari," serunya. Saat ditanyakan apa KH. Arifin Ilham akan hadir pada acara esok, Ustadz Syuhada menjawab, "KH.Arifin Ilham dijadwalkan hadir, semoga beliau bisa hadir," pungkasnya.(azmuttaqin/arrahmah.com) |
Mufti Australia nasihati Perdana Menteri Tony Abbott agar tidak berkarier di dunia politik Posted: 21 Feb 2015 12:41 AM PST CANBERA (Arrahmah.com) - Mufti Australia mengatakan kepada Perdana Menteri Tony Abbott agar menyerah atas pekerjaannya. Ia menasihati Abbot pada sebuah program TV online, Jum'at (20/2/2015) agar "bekerjalah di bidang apapun selain politik," sebagaimana dilaporkan WB. Saat ditanya apakah ia mempunyai saran untuk Abbott - yang selamat dari tantangan kepemimpinan awal bulan ini, meskipun lebih dari sepertiga anggota parlemen partainya tidak mendukungnya - Dr. Ibrahim Abu Mohammad mengatakan kepada pembawa acara, "Saya menghormati kehadiran Tony Abbott sebagai pemimpin politik partainya dan saya menghormati pilihan masyarakat Australia dalam pemilihan dirinya. "Saya pribadi memilihnya dalam pemilu sebelumnya. Tapi percayalah, saya tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi .... Jika ada saran yang akan diberikan, maka dengan hormat saya bersama orang-orang Australia tentang memilih dia, dan penuh hormat saya untuk kehadirannya sebagai perdana menteri ... Saya akan mengatakan, 'Bekerjalah dalam bidang apapun selain politik.'" Komentar dalam acara Spot Light itu datang setelah mencairnya hubungan antara anggota komunitas Muslim di negara itu dan pemerintah. Grand Mufti mengecam keterlibatan Australia di Suriah dan dukungannya untuk "Israel". Kepada 7News Australia Jumat lalu bahwa kebijakan itu akan menyebabkan pemuda Muslim ingusan bergabung dengan ISIS. Ia mengatakan bahwa pemerintah juga harus menghentikan rencana untuk melarang Hizbut Tahrir di Australia. "Kami tidak merasa terbantu oleh kebijakan yang mengaburkan garis antara kelompok-kelompok yang menganjurkan pembunuhan berdarah dingin dengan orang-orang yang [beraksi] non-kekerasan," katanya kepada 7News, ketika berbicara melalui seorang penerjemah. "Tidak peduli bagaimana orang-orang menjijikkan dapat mempertimbangkan pandangan yang terakhir, mereka berhak untuk pandangan seperti itu, dan orang-orang bebas untuk berdebat atau untuk sekadar mengabaikan mereka." Pada Senin (16/2), pemerintah akan mengumumkan undang-undang keamanan terbaru yang dianggap beberapa pemimpin Muslim dibuat oleh orang membenci komunitas mereka. Aturan baru itu akan menindak penduduk berkewarganegaraan ganda yang dihukum karena kejahatan teror, dengan dilucuti kewarganegaraannya. Abbott juga telah berjanji untuk menindak keras Hizbut Tahrir dan organisasi lain yang dikatakannya "memelihara ekstremisme di pinggiran kota kami." Pada Kamis (19/2), juru bicara HT yang berbasis di Sydney menuduh Abbott menggunakannya untuk mengalihkan perhatian dari masalah rumah tangganya. Wassim Doureihi menyebutnya sebagai "tindakan keras" "tindakan putus asa oleh seorang pria yang putus asa, yang berbau ketidakamanan." Ia menambahkan bahwa klaim "akan menggelikan jika mereka tidak begitu serius," mengatakan bahwa organisasi HT telah menolak khalifah yang dinyatakan oleh ISIS. Ia juga menambahkan bahwa mereka yang meninggalkan Australia untuk bertarung di Suriah telah bertentangan dengan ideologinya. Pada Ahad lalu, Abbott mengritik Mohammad untuk menyarankan bahwa akan menjadi kesalahan politik karena telah melarang Hizbut Tahrir. Abbot menyebut komentar Muhammad "salah-kepala" dan tidak membantu. "Kami tidak merasa terbantu untuk mengaburkan garis antara kelompok-kelompok yang menganjurkan pembunuhan berdarah dingin dan orang-orang yang [beraksi] non-kekerasan. Tidak peduli bagaimana orang-orang menjijikkan dapat mempertimbangkan pandangan yang terakhir, mereka berhak untuk pandangan seperti itu, dan orang-orang bebas untuk berdebat atau untuk sekadar mengabaikan mereka." Sebuah survei Newspoll untuk koran The Australian awal bulan ini menunjukkan dukungan kepada Abbott pada rekor rendah dan mendukukkannya pada peringkat terendah untuk setiap kinerjanya sebagai perdana menteri sejak tahun 1994. Perdana menteri telah mengasingkan banyak dengan gaya otokratisnya. Tidak heran dia diberi "panggilan kapten" dari isu-isu kontroversial. (adibahasan/arrahmah.com) |
Percobaan pembunuhan putri Presiden Erdogan diusut Posted: 21 Feb 2015 12:06 AM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Kantor Kepala Jaksa Penuntut Umum Ankara telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan percobaan pembunuhan pada putri presiden Turki, Sumeyye Erdogan. Demikian lansir Worldbulletin pada Jum'at (20/2/2015). Berbagai media Turki, termasuk Star dan surat kabar Aksam, melaporkan pada Jum'at (20/2) bahwa upaya pembunuhan yang menargetkan Sumeyye Erdogan diyakini telah dipersiapkan, mengutip sumber-sumber intelijen. Menurut harian Star, dugaan perencanaan pembunuhan itu telah berlangsung sebelum pemilihan parlemen pada 7 Juni 2015. Masih mengutip sumber-sumber intelijen yang tak disebutkan namanya, menyatakan "negara paralel" memiliki tangan dalam dugaan perencanaan pembunuhan itu. "Negara paralel" adalah kelompok yang diduga sebagai bagian dari birokrat Turki dan pejabat senior dalam lembaga-lembaga negara, termasuk lembaga peradilan dan polisi, yang dilaporkan berusaha untuk melemahkan pemerintah Turki saat ini. Pemerintah menuduh bahwa jaringan klandestin, yang diklaim adalah bersekongkol untuk menggulingkan pemerintah Turki terpilih, dijalankan oleh pendeta berbasis AS, Fethullah Gulen. Turki ingin Gulen untuk diekstradisi ke Amerika Serikat, di mana ia telah tinggal sejak tahun 1999. Sebuah pengadilan pidana Istanbul mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Fethullah Gulen pada Desember 2014. (adibahasan/arrahmah.com) |
Polisi Inggris memburu 3 gadis sekolahan yang kabur dari rumah menuju ISIS Posted: 20 Feb 2015 11:36 PM PST LONDON (Arrahmah.com) - Polisi anti-terorisme di Inggris mengeluarkan seruan pada Jumat (20/2/2015) atas informasi tentang tiga siswi London yang diduga bepergian ke daerah kekuasaan ISIS melalui Turki, sebagaimana dilaporkan Al-Arabiya. Foto yang dirilis oleh Pusat Kontra Terorisme (SO15) menunjukkan Shamima Begum (15), Kadiza Sultana (16), dan seorang gadis yang tidak disebutkan namanya. Ketiganya nekad bepergian melalui bandara Gatwick sebelum menaiki penerbangan ke Turki. Gadis-gadis itu terakhir terlihat pada pagi Selasa (17/2) di rumahnya di London timur, ujar pihak berwenang dalam pernyataan yang dimuat di situs Metropolitan Police. Pernyataan itu menambahkan bahwa siapa pun yang melihat gadis-gadis dalam perjalanan mereka atau di bandara untuk segera menghubungi polisi. Dijelaskan pula bahwa, "setiap bagian dari informasi, tidak peduli seberapa kecil, bisa membantu Inggris atau otoritas Turki guna menemukan mereka, sehingga mereka dapat kembali ke rumahnya di Inggris dengan aman." Detektif mengeluarkan seruan agar anak-anak itu kembali ke rumah keluarganya yang mengkhawatirkan mereka. Seruan tersebut disertai informasi mengenai penampilan mereka dan pakaian pada saat mereka dinyatakan hilang. "Kami sangat prihatin atas keselamatan gadis-gadis muda dan akan mendorong siapa pun dengan informasi untuk menghadap dan berbicara dengan polisi. Prioritas kami adalah gadis ini kembali dengan aman ke keluarga mereka, "kata Komandan SO15 Richard Walton. "Kami menjangkau anak-anak menggunakan media Turki dan media sosial dengan harapan bahwa Shamima, Kadiza dan teman mereka mendengar pesan kami, mendengar keprihatinan kami untuk keselamatan mereka dan memiliki keberanian untuk kembali sekarang, kembali ke keluarga mereka yang begitu khawatir tentang mereka," tambahnya. Petugas kontra-terorisme mengatakan gadis-gadis itu memberikan alasan yang layak kepada orang tuanya agar diperbolehkan meninggalkan rumah pada hari hilangnya mereka. Ketiganya kemudian bertemu di bandara Gatwick dan naik pesawat Turkish Airlines pada 12.40 waktu setempat ke Istanbul. Penerbangan mendarat pada 18.40 waktu setempat, kata polisi. Walton berharap gadis-gadis itu masih di Turki, karena akan lebih mudah untuk membujuk mereka ke kembali ke rumah. "Jika kita dapat menemukan gadis-gadis ini sementara mereka masih di Turki, kita memiliki kemungkinan yang baik untuk bisa membawa mereka pulang ke keluarga mereka. Siapapun dengan informasi tentang di mana mereka silakan menelepon bagian insiden melalui telepon gratis nomor Hotline Anti-Teroris di 0800 789 321." Pihak berwenang telah merilis rincian tentang tiga gadis dengan harapan meminta informasi tentang keberadaan mereka dari masyarakat. "Tempat yang mereka tuju sangat berbahaya dan kami telah melihat laporan seperti apa hidup ini bagi mereka dan bagaimana kehidupan mereka akan menjadi terbatas. Disana tidak lazim untuk anak perempuan atau perempuan [pada umumnya] untuk diperbolehkan keluar dari rumah mereka atau jika diizinkan keluar, hanya bila disertai dengan wali," kata Walton, menggambarkan aturan tentang mahrom sekenanya.(adibahasan/arrahmah.com) |
Seorang penjaga dan imam masjid kritis saat sebuah masjid terbakar di Bulgaria Posted: 20 Feb 2015 10:00 PM PST VARNA (Arrahmah.com) - Seorang penjaga masjid berusia 90 tahun dilaporkan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah kebakaran yang melanda sebuah masjid di kota Varna, Laut Hitam Bulgaria, Jum'at (20/02). Tiga mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan kebakaran yang dilaporkan mulai terjadi pada pukul 06:30. Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan dalam waktu dua jam. Penyelidikan terhadap penyebab kebakaran tersebut - disertai laporan media - mengungkapkan bahwa penyebab kebakaran itu diyakini akibat kompor berbahan bakar padat. Kepala Direktorat kebakaran dan darurat keamanan regional, Tihomir Totev, mengatakan tidak ada informasi bahwa kebakaran tersebut akibat kesengajaan. Laporan awal yang mengatakan bahwa orang yang terluka adalah imam masjid terbukti akurat. Kepala Direktorat daerah Kementerian Dalam Negeri, Nikolai Kalchev, mengatakan bahwa orang yang terluka sedang dirawat di unit toksikologi dari Rumah Sakit Angkatan Laut dan berada dalam kondisi kritis. Seperti yang dilaporkan oleh sofiaglobe, pria itu ditemukan tak sadarkan diri di dalam masjid setelah petugas pemadam kebakaran mendobrak pintu untuk bisa masuk ke dalam masjid. Dua sisi kamar di masjid juga terbakar, dan bagian utama dari masjid, tempat orang shalat, tidak rusak, sebuah laporan menyebutkan. Media setempat mengatakan bahwa pada 19 Desember 2013, kebakaran juga pernah terjadi dan merusak sebagian dari atap masjid. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |