Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Serangan Jabhah Nushrah tewaskan komandan Syiah "Hizbullah" dan Iran

Posted: 19 Jan 2015 04:30 AM PST

Mughniyeh

SURIAH (Arrahmah.com) - Syiah "Hizbullah" pada Ahad (18/1/2015) mengaku seorang komandan seniornya, Jihad Imad Mughniyeh, dan sejumlah perwira Iran tewas oleh serangan udara "Israel" di dataran tinggi Golan, provinsi Qunaithirah, Suriah.

Mereka dikabarkan tewas dalam satu mobil ketika melakukan perjalanan di wilayah yang disengketakan itu. Berita ini dilansir oleh berbagai media internasional. Mereka melaporkan bahwa berita tersebut berasal dari satu sumber, yaitu pernyataan Syiah "Hizbullah".

Di sisi lain, sebagaimana dilansir portal berita Arab arabi21.com, berbagai akun loyalis organisasi Jabhah Nushrah, pada Ahad (18/1), menegaskan bahwa Jihad Imad Mughniyeh dan empat perwira Iran tewas oleh operasi penyergapan yang dilancarkan Mujahidin Jabhah Nushrah di daerah Jurud, Qalamoon, selatan Suriah.

Kiblat.net melaporkan akun-akun itu membantah bahwa mereka tewas akibat serangan udara "Israel" di Qunaithirah, sebagaimana diklaim Syiah "Hizbullah".

Akun Twitter kantor berita pro mujahidin Suriah Suriyah Al-Aan menegaskan bahwa komandan Syiah "Hizbullah" itu tewas akibat pertempuran di Qalamoon. Hal itu berdasarkan keterangan yang diberikan oleh para komandan Jabhah Nushrah.

"Bangkai anggota Halisy (sebutan jelek untuk Syiah "Hizbullah") bergelimpangan dalam pertempuran di Jurud Qalamoon, di antaranya komandan Jihad Imad Mughniyeh. Hari ini, "Hizbullah" mengklaim komandannya itu tewas akibat serangan 'Israel'," tulis kantor berita tersebut.

Hal senada diungkapkan Abu Azam Al-Idlibi, salah satu anggota Jabhah Nushrah. Ia menegaskan bahwa Imad Mughniyeh tewas di Qalamoon.

"Seorang komandan Halisy Jihad Imad Mughniyeh tewas dalam penyergapan di Jurud Qalamoon. Suriah menjadi kuburan agen-agen Persia, dengan izin Allah," tulisnya.

Dalam twitnya itu, Abu Azam menantang Syiah "Hizbullah" untuk memperlihatkan foto mayat komandannya itu dalam dua hari jika benar bahwa dia tewas oleh serangan "Israel". Namun jika tidak, maka komandan tersebut terbukti tewas di tangan mujahidin.

"Jika foto mayat komandan Hizbullat itu dirilis dalam dua hari ini, maka benar dia tewas akibat serangan Yahudi. Akan tetapi jika tidak dikeluarkan, bergembiralah, komandan tersebut tewas di tangan mujahidin," tantang Abu Azam.

Imad Mughniyeh merupakan komandan penting Syiah "Hizbullah" asal Lebanon. Ayahnya yang juga menjadi seorang komandan "Hizbullah" disebut-sebut tewas oleh serangan "Israel" pada 2008 silam.

Syiah "Hizbullah" Lebanon kerap melakukan propaganda bahwa mereka satu-satunya penentang Yahudi terkuat di Timur Tengah. Pada 2006, mereka meluncurkan ratusan roket ke arah "Israel" untuk mendapatkan citra perlawanan yang kuat. Akan tetapi, roket-roket itu sengaja ditembakkan tidak tepat sasaran.

(banan/arrahmah.com)

Jabhah Nushrah tembak jatuh pesawat militer rezim Nushairiyah, tewaskan 37 tentara di Suriah

Posted: 19 Jan 2015 04:12 AM PST

jnjnjn

IDLIB (Arrahmah.com) - Mujahidin Jabhah Nushrah menyatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat kargo militer rezim Nushairiyah yang sarat dengan muatan amunisi dan makanan pada Sabtu (17/1/2015) malam di barat laut Suriah.

Pesawat jenis Ilyushin yang tengah menuju bandara militer Abu Dhuhur di pedesaan Idlib itu juga mengangkut 37 tentara Nushairiyah, termasuk perwira dan anggota milisi Syiah Lebanon, semuanya dilaporkan tewas dalam operasi tersebut.

Jabhah Nushrah dan faksi-faksi Mujahidin lainnya telah melakukan pengepungan menyeluruh terhadap bandara Abu Dhuhur. Pengepungan tersebut dilakukan sejak Mujahidin berhasil membebaskan dua pangkalan militer, Wadi Dhaif dan Al-Hamidiyyah bulan lalu.

Jabhah Nushrah juga berhasil membebaskan desa Tel Salmo, pos tertinggi yang menghadap bandara, serta menewaskan 5 tentara Nushairiyyah yang mencoba menyusup ke desa itu.

Berikut foto rilisan resmi Jabhah Nushrah yang menunjukkan bangkai-bangkai pasukan rezim diktator Assad yang bergelimpangan di tempat kejadian.

Beberapa Kartu Identitas Militer milik tentara Nushairiyah yang ditemukan Mujahidin

Baling-baling dari bangkai pesawat yang jatuh

Kartu SIM Lebanon yang ditemukan di bangkai pesawat.

Sertifikat penghargaan dari pemerintah rezim kepada para prajuritnya yang turut serta dalam perang melawan Mujahidin

Sementara itu, pada Sabtu (17/1) siang, helikopter dilaporkan menjatuhkan dua bom barel di kota Kansafarah di Jabal Zawiyah, pedesaan Idlib, di mana pesawat-pesawat tempur Nushairiyah melancarkan serangan di kota Binnish hingga mengakibatkan hancurnya sejumlah bangunan.

(banan/arrahmah.com)

5000 orang ikut serta dalam pawai anti-Charlie di Pakistan

Posted: 18 Jan 2015 10:17 PM PST

pakistan-hebdo

ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Sekitar 5.000 orang berunjuk rasa menentang majalah Prancis Charlie Hebdo di kota timur Pakistan Lahore pada Ahad (18/1/2015), dan menyerukan aksi untuk memboikot produk Perancis, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Hafiz Saeed, yang mendirikan Lashkar-e-Taiba, mengatakan kepada pengunjuk rasa: "Kami akan meluncurkan gerakan melawan karikatur yang menghina Nabi kita tercinta."

Majalah satir Perancis Charlie Hebdo menerbitkan gambar Nabi Muhammad di sampulnya pekan lalu setelah dua orang bersenjata menyerbu kantor dan menewaskan 12 orang.

Saeed mendesak para pedagang untuk menghentikan impor produk Perancis dan bagi para pemimpin Pakistan untuk mencoba mendapatkan hukum internasional terhadap publikasi kartun yang menghina tersebut.

Pada Jum'at (16/1), demonstran berusaha menyerbu konsulat Perancis di kota selatan Karachi menembak dan melukai seorang fotografer yang bekerja untuk kantor berita Perancis AFP.

Saeed meminta untuk mengerahkan lebih banyak pengunjuk rasa pada Jum'at depan. Dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki jaringan ke "militan" dan apa yang dilakukannya hanya mengelola sebuah badan amal, yang dilarang oleh pemerintah AS atas dugaan terkait dengan "militan". Pemerintah AS telah menawarkan sebesar $ 10 juta untuk informasi yang bisa membawa saeed ke pengadilan.

(ameera/arrahmah.com)

Muslim Maroko ditikam 17 kali hingga tewas dalam serangan Islamophobia di Perancis

Posted: 18 Jan 2015 08:35 PM PST

pn

PERANCIS (Arrahmah.com) - Seorang Muslim Maroko di Perancis ditikam sebanyak 17 kali secara brutal hingga tak bernyawa di hadapan istrinya di rumahnya sendiri oleh tetangganya dalam sebuah serangan Islamophobia, lansir Independent pada Sabtu (17/1/2015), Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Mohamed El Makouli (47) menghadapi penyerang berusia 28 tahun yang menyerang dirinya melalui pintu depan sekitar pukul 01:30 waktu setempat pada Rabu (14/1). Penyerang itu meneriakkan "Aku adalah Tuhanmu, aku adalah Islam-mu", ungkap National Observatory Against Islamophobia pada Jum'at (16/1).

Ayah satu anak itu terbunuh di desa Beaucet, dekat Avignon di Perancis selatan. Saat itu istrinya, Nadia (31), mencoba untuk menyelamatkannya. Nadia menderita luka di tangannya sebelum ia menyelamatkan diri dari TKP dengan anak mereka untuk memanggil polisi.

Presiden Observatory Abdallah Zekri mengutuk serangan itu "sebagai serangan Islamophobia mengerikan" dan menyatakan bahwa istri korban menyaksikan dengan sangat jelas mengenai apa yang si penyerang brutal itu teriakkan tentang Islam.

Dia mengatakan kepada AFP: "Ia yakin mengenai apa yang dia [penyerang] katakan."

Pria rasis itu didakwa pada Kamis (15/1) dengan dakwaan pembunuhan, percobaan pembunuhan dan kepemilikan obat sebelum dia dirawat di sebuah rumah sakit jiwa di Montfavet. Polisi mengklaim bahwa kasus Islamophobia akan diselidiki ketika mereka mulai menginterogasi penyerang.

Dia dilaporkan telah didiagnosis menderita skizofrenia karena dia mengklaim bahwa dia telah mendengar suara-suara. Para pejabat mengatakan bahwa dia ditemukan di tempat kejadian dalam keadaan kacau.

Serangan itu adalah salah satu dari sedikitnya 50 insiden Islamophobia yang dilaporkan sejauh ini di negara itu setelah terjadinya serangan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris awal bulan ini, menurut Dewan Pusat Muslim di Perancis.

Tiga mujahidin telah menghabisi kartunis, jurnalis, dan penjaganya sebagai pembalasan dari penghinaan yang dilakukan Charlie Hebdo terhadap Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, melalui gambar-gambar yang majalah mingguan itu terbitkan.

Seorang Muslim berusia 20 tahun yang berasal dari Eritrea, Khaled Idris Bahray, sebelumnya juga ditikam hingga meninggal dunia di Dresden, Jerman, pada Selasa (13/1). Dia dilaporkan telah meninggalkan rumahnya pada Senin (12/1) dan tidak kembali sebelum jasadnya ditemukan di jalan pada dini hari.

(banan/arrahmah.com)

Muslim Amerika berkampanye membagikan Al-Qur'an secara gratis untuk melawan Islamophobia

Posted: 18 Jan 2015 07:55 PM PST

american-muslims

AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) - Dalam upaya untuk menyebarkan informasi yang benar tentang Islam, CAIR telah meluncurkan sebuah kampanye "Membagikan Al-Qur'an" untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam melalui pemberian kitab suci umat Islam ini secara gratis kepada warga non-Muslim Amerika yang menginginkannya, sebagaimana dilansir WB pada Sabtu (17/1/2015).

Nihad Awad, Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam atau Council on American-Islamic Relations (CAIR) mencoba untuk memperkenalkan Islam dari sudut pandang yang mungkin belum diketahui oleh non-Muslim Amerika kebanyakan.

Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Ada ayat-ayat spesifik dan jelas dalam Al-Qur'an yang memerintahkan umat Islam untuk merespon penghinaan dan ejekan secara damai dan dengan do'a," dan mengutip ayat-ayat Al-Qur'an yang menyerukan menghormati kebebasan beragama termasuk:

"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat." [Q.S. Al-Baqarah (2): 256].

"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." [Q.S. Al-A'raf (7): 199]

"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia." [Q.S. Fussilat (41):34]

Pembagian Al-Qur'an secara gratis ini juga termasuk pembagian buku panduan yang menunjukkan ayat-ayat yang relevan pada berbagai isu, seperti hak-hak wanita, keadilan sosial dan penghormatan terhadap agama lain.

Pada saat yang sama, CAIR juga meluncurkan sebuah buku yang disebut "Muslim Amerika: Sebuah Panduan Jurnalis untuk Memahami Islam dan Muslim," untuk mendidik para profesional media mengenai pemahaman Islam, yang menawarkan informasi latar belakang tentang isu-isu yang berkaitan dengan Islam dan Muslim, serta memberikan perspektif Islam tentang isu-isu dewasa ini, seperti Islam dan demokrasi, kebebasan beragama, hak-hak wanita dan antar agama.

(banan/arrahmah.com)

Jalal tegaskan keberadaannya di DPR untuk lindungi Syiah

Posted: 18 Jan 2015 07:21 PM PST

Jalaluddin Rakhmat

JAKARTA (Arrahmah.com) - Salah seorang gembong Syiah Indonesia sekaligus anggota DPR RI Komisi VIII, Jalaludin Rakhmat (Jalal) menyatakan sekaligus menegaskan bahwa dirinya menjadi anggota dewan karena misi ideologi.

Kata dia, ideologi yang dibawanya tidak ada kaitannya dengan partai yang mendukungnya.

"Saya datang dengan sebuah ideologi. Tapi bukan ideologi partai," ujar Jalal

Adapun ideologi yang maksud dan tegaskan kata Ketua Dewan Syuro Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) ini. adalah sebuah ideologi yang secara khusus akan melindungi kaum Syiah di manapun berada. Kaum yang menurutnya selama ini tidak mendapatkan apa yang menjadi haknya. Maka secara khusus ia akan lindungi.

"Secara khusus saya akan melindungi kaum minoritas Syiah di mana saja," tegas Jalal, dikutip dari Hidayatullah.com.

Demi ambisinya ini, anggota dewan dari Komisi VIII yang lain, menurutnya banyak yang menentang. Tetapi ia katakan tetap tidak akan mundur dan gentar demi perjuangkan kaum Syiah di Indonesia. Karena ia berharap Syiah tidak hilang di sini.

"Saya merasakan akan digempur oleh anggota dewan yang lain. Mereka akan hapus Syiah dari Indonesia," katanya pada saat menjadi pembicara dalam acara launching jurnal Ma'arif Institute di Gedung PP Muhammadiyah di Jakarta Selasa (13/01/2015) malam.

Jalal hadir dalam acara diskusi dengan tema 'Politik Kebhinekaan di Indonesia: Tantangan dan Harapan' yang diselenggarakan oleh Maarif Institut.

Hadir pula dalam acara itu perwakilan Pdt. Gomar Gultom (Sekretaris umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia), Ahmad Fuad Fanani (Direktur Riset Ma'arif Institute).

Ucapan Jalal

Seorang Kyai di Jawa Barat yang giat mendakwahkan kesesatan Syiah mencatat perjalanan Syiahnya Jalal. Dia merekam ucapan-ucapan Jalal yang berubah-ubah sebelum dia menegaskan dirinya sebagai Syi'i hari ini.

Pertama, Jalal berkata "Persatuan Islam dan jangan berpecah belah".

Kedua, dia berucap "Syi'ah adalah madzhab dalam Islam"

Ketiga, suami Emilia ini menegaskan "Dirinya bukanlah Syi'ah."

Keempat, dia berujar, "Saya Susyi (Sunni-Syiah)."

Kelima, akhirnya hari ini Jalal mengakui "Saya Syiah."

Dari sekian pernyataan tersebut yang mana yang jujur?

Pertanyaan berikutnya, apakah esok hari mereka kaum syiah akan berkata, "Tumpahkan darah Sunni di Bumi Pertiwi?"

Terkait, Jalal juga pernah menyampaikan kepada khalayak ramai bahwa aliran Syiah yang ia anut dan ia sebarkan adalah agama tersendiri dan berbeda dengan agama Islam yang kita anut. Ia menyampaikannya dalam dialog Sunnah-Syiah (Ahlus Sunnah diwakili oleh Ust. Rahmat Abd. Rahman, Lc/ wakil ketua LPPI Makassar sedangkan Syi'ah diwakili oleh Jalaluddin Rakhmat/ Ketua Dewan Syuro IJABI) di Program Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar pada tanggal 24 Februari 2011.

Nasihat Ulama

Ketahuilah wahai kaum Muslimin, Al Imam Syafi'i Rahimahulloh, Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah, hingga beliau dijuluki Nashirus Sunnah (Pembela Sunnah) berkata : "Saya belum melihat seorang pun yang paling banyak bersaksi/bersumpah palsu (berdusta) dari Syi'ah Rafidhah." (Adabus Syafi'i, m/s. 187)

Persatuan, jangan berpecah belah, jaga ukhuwah adalah kedustaan propaganda Syiah untuk menipu kaum Muslimin saat mereka lalai.

Wahai kaum Muslimin, bersatulah! Persatuan di atas al Qur'an dan Sunnah dan berlepas dirilah terhadap Syi'ah. Sebagaimana berlepasnya Imam Bukhari Rahimahullah seraya berkata, "Aku shalat dibelakang seorang jahmi atau Syi'ah sama dengan shalat dibelakang yahudi atau nasrani. Tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka, membantu mereka, menikah, memberi kesaksian dan memakan sembelihan-sembelihan mereka." (Khalq af'aal Al Ibaad, hal. 125). (azmuttaqin/arrahmah.com)

Pemukim serbu Masjid Al-Aqsa, mencoba untuk terbangkan drone

Posted: 18 Jan 2015 07:00 PM PST

al-aqsha 15

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Kelompok-kelompok ekstremis Yahudi memasuki Masjid al-Aqsa di bawah perlindungan polisi "Israel" pada Ahad (18/1). Para pemukim juga berusaha untuk menerbangkan drone kecil di atas Masjid, sebanyak dua kali, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center.

Departemen Wakaf di Al-Quds mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa puluhan pemukim Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha, dari gerbang Maghareba, dan mengelilingi halamannya. Sebanyak 35 agen Badan Intelijen "Israel" menyertai para ekstrimis Yahudi tersebut, tambahnya.

Polisi "Israel" melarang Muslimah Palestina dan pemuda untuk memasuki Masjid dan menahan kartu identitas mereka, ungkap pernyataan itu.

Departemen Wakaf juga mengatakan bahwa pemukim ekstrimis berupaya untuk menerbangkan drone kecil di atas Masjid Al-Aqsha, yang kemudian berhasil digagalkan.

(ameera/arrahmah.com)

Pro "Israel", warga Palestina lempar menlu Kanada dengan telur

Posted: 18 Jan 2015 06:29 PM PST

palestina 5

RAMALLAH (Arrahmah.com) - Puluhan demonstran Palestina pada Ahad melemparkan telur ke arah Menteri Luar Negeri Kanada John Baird saat berkunjung ke kota Ramallah di Tepi Barat sebagai protes terhadap sikap Kanada yang pro-Israel, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Ahad (18/1/2015).

Puluhan warga Palestina melemparkan telur ke arah Menteri Luar Negeri Kanada setelah pertemuan dengan mitra Palestina di markas Kementerian Luar Negeri yang berbasis di Ramallah.

Para demonstran mengecam dukungan diplomatik Kanada kepada pendudukan "Israel" dan mereka meneriakkan slogan-slogan seperti "Kamu Memalukan Baird" dan "Kanada mempromosikan terorisme."

Baird tiba di Ramallah dari Al-Quds yang diduduki pada Ahad pagi dan diharapkan untuk meninggalkan Palestina setelah pertemuannya dengan Riad al-Maliki.

Pada Sabtu (17/1), gerakan mahasiswa Palestina menyerukan protes terhadap kunjungan diplomat Kanada.

"Kami di sini hari ini untuk mengatakan bahwa kunjungan Baird tidak bisa diterima dan kami meminta kepada dia untuk segera meninggalkan Ramallah," kata Essam Abu Bakar, salah satu peserta demontran.

"Kami mengutuk dukungan Kanada kepada terorisme "Israel" dan dukungan untuk pendudukan "Israel" di PBB," tambahnya.

(ameera/arrahmah.com)

Kapan giliran WN Australia gembong narkotik Bali nine ditembak mati?

Posted: 18 Jan 2015 06:06 PM PST

Dua terpidana mati anggota "Bali Nine" Myuran Sukumaran (kepala plontos, kanan) dan Andrew Chan. (ist)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Di tengah malam di akhir pekan, 6 regu tembak menembakan timah panas ke arah 6 terpidana mati di 2 lokasi yaitu di Nusakambangan dan Boyolali, Jawa Tengah.

Keenam terpidana itu pun terkulai meregang nyawa, mati diterjang timah panas polisi.Mereka berenam merupakan terpidana kasus narkotika yang telah ditolak grasinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jaksa Agung HM Prasetyo pun telah memastikan kematian keenamnya pada Ahad (18/1/2015) dini hari.

Lima terpidana mati yang dieksekusi di Nusakambangan yakni Marco Archer Cardoso Moreira (WN Brazil), Namaona Denis (WN Malawi), Daniel Enemuo alias Diarrassouba Mamadou (WN Nigeria), Ang Kiem Soei alias Kim Ho alias Ance Tahir alias Tommi Wijaya (WN Belanda) dan Rani Andriani alias Melisa Aprilia (WNI). Sedangkan 1 terpidana yang dieksekusi di Boyolali yaitu Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam).

Prasetyo juga memastikan bahwa masih ada pelaksanaan eksekusi mati lagi setelah ini. Eks Jampidum itu menegaskan para terpidana yang segera menyusul yaitu terpidana kasus narkotika dan tentunya yang telah ditolak grasinya oleh presiden.

Berdasarkan catatan, baru ada 10 terpidana mati yang telah ditolak grasinya oleh presiden. Salah satunya yaitu WN Australia Myuran Sukumaran alias Mark yang dianggap sebagai pemimpin dari kelompok penyelundup narkotika Bali Nine. Jokowi telah menandatangani Keppres nomor 32/G tahun 2014 tertanggal 30 Desember 2014 atas nama Myuran Sukumaran atau Mark.

Namun, Kejagung sendiri belum menyebut kapan akan mengeksekusi Mark. Prasetyo berpendapat bahwa dalam UU Nomor 2/Penetapan Presiden (PNPS)/1964 disebutkan terpidana yang melakukan tindak pidana bersama-sama maka eksekusi harus dilakukan bersama-sama. Nah, oleh karena itu Prasetyo masih menunggu Keppres penolakan grasi atas nama Andrew Chan, rekan Mark. Nah terkait hal itu, pemerintah Australia mengaku sedang berupaya agar Mark tidak dieksekusi mati.

"Kami menentang hukuman mati yang dijatuhkan terhadap warga Australia di dalam maupun di luar negeri. Tentu saja kami menghormati sistem hukum di negara lain, namun bila ada kemungkinan adanya pelaksanaan hukuman mati terhadap warga Australia, kami akan melakukan upaya diplomatik semaksimal mungkin untuk mencegah hal tersebut dilakukan, dan Julie Bishop mengatakan itulah yang sekarang sedang dilakukan." kata PM Australia Tony Abbott, Kamis (8/1/2015).

Apabila grasi Andrew diterima maka hanya Mark yang akan dieksekusi. Namun apabila grasi Andrew ditolak, maka dia akan menemani Mark menghadapi regu tembak. Lalu apakah Kejagung tetap akan melakukan eksekusi mati kepada kedua WN Australia itu di tengah upaya Australia agar warganya bebas dari timah panas ? Kita tunggu saja. (azm/detik/arrahmah.com)

Umat Islam jangan mengutuk Mujahidin yang bunuh penghina Nabi

Posted: 18 Jan 2015 05:08 PM PST

IMG_0727

YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Umat Islam sangat prihatin kepada orang-orang yang menghina nabi Muhammad justru malah diberlakukan sebagai pahlawan. Sementara orang yang merespon hinaan itu justru dianggap sebagai teroris. Ini merupakan suatu hinaan yang sangat menyedihkan. Pendapat itulah yang disampaikan oleh Ustadz Irfan S Awwas saat ditemui usai memberikan khotbah Jumat di Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Jum'at (16/1/2015).

Dia juga berpesan agar umat Islam jangan ikut-ikutan mengutuk mereka yang melakukan pembalasan atas penghinaan itu. Karena jika mengutuk mereka berarti dia sendirilah yang terkutuk. Karena mereka Said dan Cherif Kouachi telah melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim. Sebagai wujud kecintaannya kepada nabinya yaitu Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam.

Kita tidak bisa membenarkan sebagai alasan kebebasan berekpresi lalu menjadi pembenaran atas hinaannya kepada Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. dan Islam pada umumnya. Kemudian dibenarkan. Berarti melakukan eksekuti mati seperti yang dilakukan oleh Said dan Cherif Kouachi sebagai bentuk pembelaan berarti itu sah dan shahih dalam pandangan Islam.

"Saya beranggapan yang dilakukan oleh mereka adalah sangat terpuji karena sesui dengan hadits nabi, bahwa sebaik-baik manusia ketika suatu masa kelak terjadi fitnah yang menimpa Islam sebaik-baik manusia adalah seorang laki-laki muslim yang berguna mengendarai kudanya lalu dia berjalan dibelakang musuh-musuh Allah dan dia meneror kalau tidak dia akan diteror," terangnya.

Terkait adanya pemimpin negara Islam yang malah mencerca para pembela nabi Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin tersebut menjelaskan "Mereka adalah orang yang tertipu dengan stigma negatif yang dibuat oleh orang kafir," tukasnya.

Banyak orang yang mengatakan jika dulu Nabi Muhammad dilecehkan diam dan sabar. Ketika itu Nabi Muhammad seoang diri, tapi ketika umat Islam sudah banyak maka harus dilawan tidak seorang pun yang bisa menghina Islam atau menghina Nabi dibiarkan. Saat ini jumlah umat Islam 1,5 Milyar kenapa kita ketakutan menghadapi mereka ? Ini merupakan sikap pengecut. Sekiranya tidak begitu maka membela umat Islam itu lebih mulia dari pada membela orang kafir yang melecehkan Nabi Muhammad.

Harusnya umat Islam harus bersatu bahu membahu untuk melawan segala bentuk fitnah dari orang-orang kafir. Adanya penghinaan kepada Nabi berulang-ulang karena umat Islam berdiam diri. Dan mereka semakin sombong.

Kepada pemerintah RI, Ustadz Irfan berpesan agar pemerintah memperhatikan masalah ini dengan serius. Jangan pernah ada orang yang menghina agama dan nabi dibiarkan. Jika itu terjadi maka akan terjadi chaos di negeri ini. Jangan sampai umat Islam diadu domba. (ukasyah/muslimdaily.net/arrahmah.com)