Arrahmah.Com |
- Abu Ayyash yang ku kenal, kisah Syuhada Indonesia di Suriah
- Pasukan penjajah "Israel" menembak dan melukai pemuda Palestina di Gaza
- Partai rasis Belgia ingin melarang pengemudi berkerudung
- Polisi junta Mesir membunuh pendukung Mursi dalam aksi protes di Hawamdiya
- Mati untuk penghina Nabi, Kouachi brother Mujahid
- Aksi mendukung hukuman mati untuk penghina Nabi
- Tanpa riba, pinjaman modal pertanian di Merapi Merbabu
- Austria menangkap remaja berusia 14 tahun dengan tuduhan akan berjihad ke Suriah
- Pemimpin rabbi Yahudi mendesak Uni Eropa untuk membiarkan orang-orang Yahudi membawa senjata
- Serangan udara koalisi salibis AS membunuh 40 orang di Irak
Abu Ayyash yang ku kenal, kisah Syuhada Indonesia di Suriah Posted: 17 Jan 2015 03:32 PM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Beberapa hari yang lalu aku mendengar berita gugur syahidnya Abu Ayyash, seorang ikhwah Muhajir Indonesia yang telah ku kenal sejak hari pertama dia sampai ke Bumi Syam Suriah. Aku segera melakukan konfirmasi ke berbagai pihak untuk memastikan. Bukan apa-apa, berita syahidnya seorang ikhwan Mujahidin itu acap kali terjadi, dan kadang salah orang, lantaran banyaknya nama yang sama. Setelah berita itu dibenarkan oleh tiga orang yang satu maqor dengannya, barulah aku percaya. Semula aku enggan menuliskan kisah tentangnya, karena mungkin ada ikhwan yang lebih layak dan lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya. Tetapi aku merasa punya tanggung jawab untuk menceritakan sosok Abu Ayyash seperti yang ku kenal selama ini. Sebagaimana ku saksikan dan Allah-lah yang Maha Tahu hakikatnya, sungguh pada dirinya terdapat sifat keberanian, akhlak yang luhur, tawadhu, bersungguh-sungguh dalam mencari kesyahidan, selalu bersiap dan mengajukan diri untuk maju ke medan tempur. Dia datang sebagai seorang pelatih beladiri dan mudarib askari, sehingga ketika sampai di medan jihad Bumi Syam ini, dia enggan membuat pagi hari saudara-saudaranya yang lain berlalu begitu saja dengan tidur dan hal-hal santai lainnya. Dia dengan semangatnya melatih bela diri dan riyadah para ikhwan setiap pagi. Dia melakukannya dengan serius, walau sekali-kali bercanda. Jika sedang berada di maqor, walau dia dituakan oleh ikhwan lainnya, tetapi dia sangat suka melayani mereka, senang memasak makanan untuk mereka, menyediakan teh dan kwaci. Dia termasuk orang yang suka ikut nimbrung ketika ikhwah lainnya bercanda, ikut tertawa dan bercerita. Juga tak sungkan bertanya kepada yang lebih muda tentang beberapa hal di Suriah yang belum dia ketahui. Di sinilah saya merasakan ketawadhuan sosok beliau. Dalam urusan amaliyah qitaliyah, dia pribadi yang sungguh-sungguh dalam mengejar amal, dan pemberani pula. Suatu ketika saya melihat dia malam-malam menyiapkan rompi magazin, peluru dan senjatanya. Saya pikir, ngapain malam-malam begini nyiapin magazin segala, Karena ingin terus dalam posisi siap, dia pun mengikuti pelatihan membawa Tank dan BMB, agar bisa selalu ikut dalam berbagai pertempuran. Karena, kebutuhan akan "sopir" Tank dan BMB selalu ada pada setiap pertempuran. Pada pertempuran pembebasan Wadi Deif, salah satu markas militer di Idlib, ada cerita lucu. Dia diminta membawa sebuah tank, ketika serangan telah dimulai. Seketika Abu Ayyash maju dengan beraninya, ke depan membawa tank. Ternyata, saat itu ada salah perhitungan, sehingga oleh komandan pertempuran, semua diminta mundur kembali untuk mengatur ulang strategi tempur. Abu Ayyash pun diminta mundur melalui walkie talkie. Tetapi Abu Ayyash terus saja maju ke depan bersama Tank-nya. Semua ikhwah yang menyaksikan terkejut dan ber-istighfar, "Lihat-lihat itu Abu Ayyash terus maju! Ya Allah, Selamatkan dia," kata mereka. Akhirnya Abu Ayyash memutuskan untuk kembali mundur dan salah jalan pula, sehingga sempat ditembaki ikhwah lain karena disangka Tank musuh yang datang ke arah mereka. Alhamdulillah, setelah diwalkie talkie, barulah mereka tahu bahwa itu adalah Abu Ayyash yang sebelumnya maju sendirian. Selain itu, Abu Ayyash juga mengikuti pelatihan ingghimasi (operasi menceburkan diri ke tengah-tengah barisan musuh). Setelah selesai pelatihan, dia langsung ikut dalam sebuah operasi Ingghimasi ke dalam kota Idlib yang dikuasai rezim Syiah Nushayriyah. Operasi ini sukses menghantam pos-pos musuh di dalam kota yang diiringi dengan gugur syahidnya beberapa ikhwah pelaku inggimashi. Tetapi Abu Ayyash termasuk yang selamat dalam operasi ini. Operasi ini dipuji oleh seorang pemimpin jihad di Suriah, karena berhasil menghantam musuh di titik terkuat mereka di kota Idlib. Operasi berikutnya di Nubl Zahra, sebuah desa Syiah yang dikuasai Rezim, setelah sebelumnya terjadi beberapa kali pertempuran di daerah ini. Sebuah operasi ingghimasi dirancang untuk mengambil alih desa ini dari tangan musuh. Pada operasi kali ini Abu Ayyash kembali ikut serta dan diamanahkan sebagai supir BMB. Rupanya musuh kali ini membuat jebakan, seolah-olah mereka mundur. Ketika para ikhwah masuk ke dalam wilayah yang "ditinggal" musuh itu, secara tiba-tiba mereka dikepung dan disergap. Maka, gugur syahidlah, insya Allah, 40 ikhwah dalam operasi ini. Dan atas Kehendak Allah pulalah, melalui operasi ini, Abu Ayyash termasuk di antara mereka yang gugur syahid—aamiin. BMB yang dikendarai Abu Ayyash hancur dihantam oleh roket musuh. Abu Ayyash menuju Rabbnya. Sampai di sini berakhirlah perjalanan Hijrah dan Jihad Abu Ayyash di dunia, berpindah menuju Alam keabadian di tembolok burung hijau yang terbang ke sana ke mari di dalam surga yang mempesona. Oh, sungguh beruntung perniagaan mu wahai Saudara kami, Abu Ayyash…Kau telah mengarungi "langit" yang luas 'tuk sampai ke bumi Suriah. Kau telah ikuti berbagai pertempuran demi meraih ridha Allah dan tanpa ragu kau songsong kematian di-Jalan-Nya… Bagaimana mungkin jiwa para Mukmin yang ksatria itu ragu dan takut pada kematian, sedangkan mati itulah gerbang mereka menuju surga. Semoga Allah menerima dan merahmatimu beserta para syuhada lainnya yang gugur bersamamu. Semoga Allah kumpulkan kita kembali di Jannah-Nya yang Abadi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para Syuhada yang mengkhidmatkan dirinya di Jalan Allah. Segala puji hanya milik Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan Salam semoga Allah curahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam beserta para keluarga, sahabat dan pengikut setia beliau. Dituturkan oleh Abu Aya Al-Muhajir kepada Kontributor Bumisyam, Shakirullah, di Suriah. (azm/arrahmah.com) |
Pasukan penjajah "Israel" menembak dan melukai pemuda Palestina di Gaza Posted: 17 Jan 2015 05:00 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" pada Jum'at (16/1/2015) malam menembak dan melukai seorang pemuda Palestina di dekat perbatasan timur laut Jalur Gaza, kata seorang juru bicara kementerian, seperti dilansir Ma'an. Juru bicara Departemen Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qidra mengatakan bahwa pemuda Palestina berusia 24 tahun itu ditembak oleh pasukan "Israel" di kakinya dan dibawa ke rumah sakit As-Syifa untuk mendapatkan pengobatan. Pada tanggal 2 Januari, seorang pria Palestina berusia 25 tahun juga ditembak di kedua kakinya dari salah satu menara pengawas dekat perbatasan dengan "Israel" di timur Jabaliya, Gaza utara. Pasukan "Israel" sering menembak petani dan warga sipil Palestina lainnya di Jalur Gaza jika mereka mendekati wilayah di dekat perbatasan yang militer "Israel" klaim terlarang untuk warga Palestina. "Zona penyangga keamanan" terbentang antara 500 meter dan 1.500 meter ke Jalur Gaza, mengubah peternakan lokal warga Palestina menjadi zona terlarang. Menurut UNOCHA, 17 persen dari total luas lahan dan 35 persen lahan pertanian Gaza berada di dalam zona penyangga itu pada tahun 2010. Hal tersebut langsung mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian lebih dari 100.000 warga Gaza. (banan/arrahmah.com) |
Partai rasis Belgia ingin melarang pengemudi berkerudung Posted: 17 Jan 2015 04:30 AM PST BELGIA (Arrahmah.com) - Partai rasis dan anti-Islam Belgia Flaman Vlaams Belang menyampaikan rancangan undang-undang kepada Parlemen untuk melarang wanita berkerudung mengendarai mobil, lapor WB pada Sabtu (17/1/2015). Dalam rancangan yang disampaikan oleh mantan presiden Vlaams Belang Filip Dewinter dan rekan-rekannya itu diklaim bahwa kerudung mengurangi konsentrasi penglihatan dan pendengaran pengemudi. Dewinter mengatakan pengendara yang menelepon, menulis sms dan makan tidak diizinkan mengemudi untuk alasan keamanan dan dengan tidak masuk akal dia berpendapat bahwa larangan yang sama harus berlaku untuk kerudung karena itu membatasi sudut pandang pengemudi. Pada tahun 2007 Partai Belanda untuk Kebebasan yang rasis, yang dipimpin oleh Geert Wilders, juga berupaya untuk melarang kerudung bagi pengemudi dengan alasan yang sama, tetapi upaya konyol itu tidak membuahkan hasil. Bagaimanapun, menurut para ahli lalu lintas, syal, topi dan pakaian sejenisnya tidak menimbulkan risiko bagi pengemudi. (banan/arrahmah.com) |
Polisi junta Mesir membunuh pendukung Mursi dalam aksi protes di Hawamdiya Posted: 17 Jan 2015 04:00 AM PST MESIR (Arrahmah.com) - Aliansi pendukung Presiden Mesir yang digulingkan Muhammad Mursi mengatakan pada Sabtu (17/1/2015) bahwa seorang pemuda terluka parah ketika polisi junta membubarkan paksa aksi protes pro-Mursi di barat Kairo sehari sebelumnya, lapor WB. "Omar Fathi (18), ditembak di bagian paha ketika pasukan polisi menyerang aksi tersebut di kota Hawamdiya, provinsi Giza, pada Jum'at (16/1) malam" sumber Aliansi Nasional pro-Mursi untuk Pertahanan Legitimasi yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan kepada Anadolu Agency. "Fathi berdarah selama berjam-jam dan akhirnya menyerah dengan luka-lukanya setelah beberapa jam kemudian pada Sabtu (17/1)," tambahnya. Seorang pria lain juga ditembak di bagian bahu selama pembubaran aksi protes itu, kata sumber tersebut sambil menolak untuk mengungkapkan identitas orang yang terluka itu. Belum ada komentar dari pihak berwenang Mesir mengenai pernyataan ini. Mursi, presiden pertama Mesir yang dipilih secara bebas, digulingkan oleh militer pada Juli 2013 menyusul protes oposisi besar-besaran terhadap pemerintahannya. Sementara pendukung Mursi menyatakan penggulingan itu sebagai "kudeta militer," lawan-lawannya malah mengistilahkannya dengan "revolusi yang didukung militer." Sejak penggulingan Mursi, pemerintah Mesir telah melakukan tindakan kejam pada para pendukungnya, membunuh ratusan diantaranya dan menahan ribuan lainnya. Bukan hanya itu, pada bulan Desember 2013, pihak berwenang Mesir bahkan melabeli Ikhwanul Muslimin sebagai "teroris". (banan/arrahmah.com) |
Mati untuk penghina Nabi, Kouachi brother Mujahid Posted: 17 Jan 2015 03:08 AM PST SEMARANG (Arrahmah.com) - Penghinaan terhadap Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang kita cintai beberapa kali terjadi. Umat Islam pun beberapa kali melakukan aksi memprotes penghinaan tersebut. Namun aksi berupa lisan dari umat Islam terbukti tidak pernah di tanggap dan membuat aksi penghinaan berhenti. Namun, Charlie Hebdo tetap melakukan penerbitan karikatur yang berisi penghinaan hingga beberapa kali. Atas tindakan ini, maka Mujahidin Kouachi Brother pun meresponnya dengan aksi heroik. Beberapa staff penting kantor Charlie hebdo pun mati diberondong timah panas Mujahidin Al Qoida. Aksi tersebut menyita perhatian dunia. Petinggi dan masyarakat dunia yang notabene orang-orang kafirpun secara serentak mengutuk aksi tersebut. Terbukti, bahasa pedang yang dilakukan umat Islam sangat menyita perhatian daripada bahasa tulisan. Berdasarkan kejadian tersebut, maka Jamaah Ansharusy Syariah mudiriyah Semarang, melakukan aksi pembelaan terhadap Kouachi brother. Mujahidin yang sangat gagah berani membela kehormatan Allah dan Rasul-Nya ini memang wajib di bela, Jumat (16/1/2015). Salah satu koordinator aksi, Abu Sumayyah mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung fatwa ulama perihal hukuman mati. "Kita dukung ijma' ulama yang menjelaskan dengan tegas, bahwasanya hukuman mati atas orang yang menghina Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Dan aksi pada hari ini juga sebagai wujud pembelaan kita kepada Mujahidin kouachi brother. Mereka Mujahid, bukan teroris," jelasnya. Aksi yang berlangsung di Masjid Baiturahman, Semarang itu mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari masyarakat Semarang dan sekitarnya. Ratusan selebaran yang berisi rilis Jamaah Ansharusy Syariah terkait fatwa mati untuk penghina Nabi pun habis diperebutkan dalam hitungan menit. Masyarakat juga berebut mendokumentasikan aksi tersebut. Hal ini membuktikan, bahwasanya banyak sekali masyarakat Muslim yang mendukung dan membela aksi heroik kouchi brother di Paris, Perancis. Laporan Abu Omar (azm/arrahmah.com) |
Aksi mendukung hukuman mati untuk penghina Nabi Posted: 17 Jan 2015 02:18 AM PST SURAKARTA (Arrahmah.com) - Penghinaan kepada Nabi terus dipertontonkan oleh para musuh Islam. Setelah film Innocence of Muslim, majalah mingguan di Prancis, Charlie Hebdo, memuat kartun yang menistakan Nabi SAW. Penghinaan seperti ini bukan kali pertama. September 2005, kartun yang menggambarkan Rasulullah SAW sebagai sosok teroris dipublikasikan oleh koran Jyllands-Posten. Tahun berikutanya kartun Nabi berkalung sorban, dengan bom di kepala juga dimuat di beberapa koran di Eropa, France Soir di Prancis, Die Welt di Jerman, La Stampa di Italia dan El Periodico di Spanyol. Rabu lalu, 14 Januari 2015 Charlie Hebdo kembali meluncurkan sampul karikatur Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wa sallam. Karikatur tersebut menggambarkan Nabi Muhammad yang sedang menangis sambil membawa poster bertuliskan 'Je suis Charlie' (Saya adalah Charlie). Kemudian kalimat di atasnya berbunyi, 'Tout est pardonne' (Semuanya dimaafkan). Karikatur lain yang dimuat majalah tersebut kebanyakan menggambarkan kaum muslim ekstremis. Media Barat seperti Harian Washington Post, Frankfurter Allgemeine (Jerman), Corriere della Sera (Italia), dan Guardian (Inggris) juga memuat gambar kartun tersebut. Menyikapi hal itu, sejumlah elemen Surakarta yang terdiri dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Jamaah Ansharus Syariah (JAS), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Laskar Santri Al Mukmin Ngruki, Laskar Santri Darus Syahadah Boyolali, Team Hisbah, KOKAM Kartasura, Bregade Al Ishlah dan beberapa elemen Muslim lainnya menggelar aksi berjalan kaki dari Masjid Baitussalam Tipes hingga Bundaran Gladag, Jumat, (16/1/2015). Dalam Aksinya mereka mengutuk tentang Kartun Nabi yang sengaja melecehkan umat Islam dunia. Khususnya majalah Charlie Hebdo yang kembali menerbitkan Kartun Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wa sallam serta mendiskriditkan umat Islam. Dunia harus menghentikan cara-cara kasar, provokatif yang akan menimbulkan luka bagi umat Islam. Juga disampaikan bahwa dalam pandangan Islam, telah disepakati bahwa hukum untuk penghina Nabi Muhammad adalah hukuman mati. Umat Islam meminta kepada Duta Perancis di Indonesia untuk membantu menghentikan dan menarik peredaran majalah Charlie Hebdo yang memuat permusuhan terhadap umat Islam. Karena menyebarkan kebencian terhadap agama apapun, juga terhadap nabi umat apapun adalah tindakan yang tidak terpuji dan termasuk dalam kategori tindak pidana berat.(azm/arrahmah.com) |
Tanpa riba, pinjaman modal pertanian di Merapi Merbabu Posted: 17 Jan 2015 01:32 AM PST MAGELANG (Arrahmah.com) - Lazis PLN Pusat bekerjasama dengan Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu menggulirkan programnya kembali untuk masyarakat petani sayuran. Program Pemberdayaan Umat yakni Pinjaman Dana Bergilir Pertanian Tanpa Riba ini ditujukan untuk masyarakat yang menjadi binaan Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu (PM3). Untuk program yang sudah berjalan selama dua tahun ini berjalan dengan baik, sehingga Lazis PLN Pusat memberikan tambahan dananya untuk digulirkan masyarakat. Untuk yang kedua ini ditujukan untuk masyarakat di desa Wonolelo yakni di dusun Windusajan, dusun Surodadi, dusun Wonodadi, dusun Pelem, dan dusun Gondang, kecamatan Sawangan, kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penyampaian dana tahap ini pada tanggal 16 Januari 2015 sewaktu acara pengajian dan diterima langsung secara simbolis oleh Lurah Wonolelo yakni Bapak Marpomo, yang dibersamai Takmir-takmir Masjid binaan. Menurut Abah Fanni, Pengasuh Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu, tolak ukur dari keberhasilan program ini adalah hampir 100% masyarakat mampu mengembalikan dana pinjamannya, dan dana tersebut bisa diputar untuk dipinjamkan kembali, selain itu program ini sama sekali tidak ada bunga sekecil apapun. Yang membuat haru adalah masyarakat peminjam ini mempunyai semangat bersedekah dan berinfaq yang cukup tinggi. Dengan bebas bunga, justru mereka berinisiatif sendiri memberikan infaq dan shadaqah, untuk selanjutnya infaq tersebut dikelola oleh Pesantren untuk kegiatan Dakwah. Bahkan, kata Abah Fanni, Pesantren yang mempunyai program Nyantri dan Kuliah Gratis ini, kebutuhan sayuran maupun sebagian lauknya malah dicukupi oleh masyarakat binaan yang merasakan manfaat dari program pemberdayaan umat tersebut. Mereka tiap hari dengan inisiatif sendiri bershadaqah sayuran maupun lauk untuk para santri yang mukim di pesantren. Abah Fanni menilai inilah salah satu potret kegiatan pemberdayaan umat yang dilakukan di lereng Merapi Merbabu dan juga sebagai penanggulangan maraknya rentenir yang mencekik masyarakat. "Pun alhamdulillah juga sekaligus sebagai sarana penguatan aqidah dan ketahanan ekonomi umat di daerah yang memang rawan pemurtadan," tukasnya. (azm/arrahmah.com) |
Austria menangkap remaja berusia 14 tahun dengan tuduhan akan berjihad ke Suriah Posted: 16 Jan 2015 11:45 PM PST AUSTRIA (Arrahmah.com) - Polisi Austria telah menahan seorang remaja berusia 14 tahun untuk kedua kalinya karena dicurigai menjadi anggota organisasi teroris, berencana untuk melakukan perjalanan ke Suriah dan mempelajari bagaimana membuat bom, klaim juru bicara polisi setempat pada Jum'at (16/1/2015), sebagaimana dilansir WB. Remaja dari provinsi Lower Austria itu pertama kali ditahan pada bulan Oktober lalu tetapi dibebaskan dari tahanan investigasi setelah beberapa hari dengan syarat dia tetap berhubungan dengan pemerintah. Ketika ibunya melaporkan dia hilang pekan ini, pihak berwenang memperbaharui surat perintah penangkapannya. Sekitar 170 orang telah meninggalkan Austria untuk bergabung dalam pertempuran di Timur Tengah, menurut Kementerian Dalam Negeri Austria, beberapa di antaranya telah gugur. Pihak berwenang mengatakan remaja itu telah menyatakan simpati dengan militan ISIS yang bertempur di Suriah dan Irak dan mempelajari cara membuat bom melalui internet. Polisi meringkus remaja yang menurut pihak berwenang berkebangsaan Turki itu di Wina, pada Jum'at (16/1) bersama seorang lainnya yang baru berusia 12 tahun. Bocah berusia 12 tahun itu dilaporkan akan diserahkan kepada orang tuanya karena tidak ada surat perintah penangkapan terhadap dirinya, kata jurubicara. Austria pekan lalu juga menahan dua gadis remaja yang mencoba untuk melakukan perjalanan ke Suriah untuk menikah dengan pejuang ISIS. Namun kini mereka telah dibebaskan. (banan/arrahmah.com) |
Pemimpin rabbi Yahudi mendesak Uni Eropa untuk membiarkan orang-orang Yahudi membawa senjata Posted: 16 Jan 2015 11:00 PM PST BRUSSELS (Arrahmah.com) - Asosiasi Yahudi terbesar di Uni Eropa telah meminta kepada anggota parlemen di Brussels untuk membiarkan orang Yahudi membawa senjata "untuk perlindungan penting komunitas mereka" pasca penembakan Paris, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Kamis (16/1/2015). Menurut Russia Today, Rabbi Menachem Margolin, direktur jenderal Asosiasi Yahudi Eropa (EJA) menulis sebuah surat terbuka kepada anggota parlemen yang mengatakan "Serangan Paris, serta banyaknya tantangan dan ancaman yang telah disampaikan kepada komunitas Yahudi Eropa dalam beberapa tahun terakhir, telah mengungkapkan kebutuhan mendesak untuk berhenti berbicara dan mulai bertindak." Rabbi mengklaim bahwa orang-orang yang tewas di toko Paris "dibunuh dengan keji tanpa alasan selain karena mereka adalah Yahudi". Margolin meminta aturan perizinan senjata untuk ditinjau dengan segera untuk memungkinkan orang yang ditunjuk dalam masyarakat dan lembaga Yahudi untuk memiliki senjata untuk perlindungan penting komunitas mereka." Asosiasi itu juga mendesak pihak berwenang Uni Eropa untuk mengizinkan penduduk Yahudi untuk menerima "pelatihan yang diperlukan untuk melindungi anggota mereka dari serangan "teror" potensial." Surat itu juga menyerukan untuk mengenali "tanda-tanda peringatan anti-Semitisme, rasisme, dan intoleransi yang mengancam Eropa dan cita-cita Eropa kami." "Seperti yang kalian ketahui bahwa bahayanya jauh lebih besar karena banyaknya orang Eropa yang berangkat ke luar negeri untuk diindoktrinasi ke "Islam radikal", sebelum kemudian kembali ke tanah air mereka di Eropa untuk menggunakan pelatihan militan tersebut untuk dampak buruk." Margolin mengatakan kepada situs Washington Free Beacon, di mana surat itu pertama kali diterbitkan bahwa anti-Semitisme di Eropa telah mengalami "peningkatan dramatis." (ameera/arrahmah.com) |
Serangan udara koalisi salibis AS membunuh 40 orang di Irak Posted: 16 Jan 2015 10:45 PM PST IRAK (Arrahmah.com) - Sedikitnya 43 orang terbunuh di Irak pada Jum'at (16/1/2014), ungkap pasukan keamanan setempat, sebagaimana dilansir WB. Koalisi internasional pimpinan salibis AS melancarkan serangan udara di provinsi Anbar. Kolonel Shaaban Barzan Al-Ibeidi, kepala polisi Anbar, mengklaim serangan tersebut menewaskan 40 "militan" di lima basis ISIS. Sementara itu, pada Jum'at (16/1), tiga warga sipil juga dilaporkan tewas dan 14 lainnya terluka dalam tiga serangan terpisah di ibukota Irak. Dalam insiden pertama, seorang warga sipil tewas dan delapan lainnya luka-luka dalam serangan mortir di daerah Al-Shu'ala di Baghdad utara. Sumber serangan mortir tidak dapat dideteksi, kata sumber polisi. Dua warga sipil tewas dan enam lainnya luka-luka ketika dua alat peledak improvisasi meledak di daerah Al-Kesra di Baghdad utara, kata polisi. Korban tewas belum bisa diverifikasi secara independen. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |