Arrahmah.Com |
- Nasihat untuk Muslim yang marah kepada "teroris" penyerang Charlie Hebdo
- Al-Qaeda Yaman resmi nyatakan bertanggung jawab atas serangan di Charlie Hebdo Paris
- Investigator KNKT: Pekik Allahu Akbar umum terdengar di rekaman kotak hitam
- Pengungsi Suriah meninggal akibat kedinginan, darurat butuh bantuan
- Di Pandeglang 13.054 rumah terendam banjir
- 11 orang di Suriah meninggal akibat cuaca dingin yang ekstrim
- Pelajar Mesir ditangkap karena diduga atheis
- Maroko kembali menangkap tiga Muslim karena mendukung kelompok Jihad
- Dunia 'diam' ketika jutaan Muslim terbunuh
- Tentara Zionis kembali melepaskan tembakan ke arah petani Gaza
Nasihat untuk Muslim yang marah kepada "teroris" penyerang Charlie Hebdo Posted: 14 Jan 2015 07:20 AM PST (Arrahmah.com) - Syaikh Iyadh Al-Qunaibi di halaman Twitter-nya pada Selasa (13/1/2015) menyampaikan serangkaian tweet yang berisi nasihat untuk kaum Muslimin yang marah kepada "teroris" penyerang Charlie Hebdo, majalah satir Perancis yang kerap menghina Islam dan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, di Paris. Dalam kultwitnya, Syaikh Iyadh menyampaikan nasihat seputar betapa menyakitkan rasanya melihat Muslim justru bersikap lebih lembut kepada orang-orang musyrik daripada kepada sesama Muslim. Berikut terjemahan nasihat beliau yang dipublikasikan Kiblat pada Rabu (14/1). Pasca peristiwa majalah Perancis Charlie Hebdo kita melihat di jejaring sosial sebagian muslim memuji peristiwa tersebut dan sebagian lain membencinya. Tujuan di sini bukanlah diskusi tentang hukumnya menurut syariat serta maslahat dan madharat yang mungkin ditimbulkan. Namun, menyakitkan rasanya melihat muslim justru bersikap lebih lembut kepada orang-orang musyrik daripada sesama Muslim! Mengomentari orang-orang yang setuju atau bergembira atas aksi tersebut dengan kata-kata, seperti: "Dasar celaka! Terorisme telah tertanam di otak kalian!" atau "Orang-orang seperti kalian inilah yang membuat orang lari dari Islam!" Saya jadi ingat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Abu Sufyan pernah berjalan melewati Salman, Bilal, dan Shuhaib dalam sebuah rombongan. Hal ini terjadi setelah peristiwa Perjanjian Hudaibiyah. Para sahabat itu berkata kepada Abu Sufyan, "Pedang-pedang Allah belum sempat menyentuh leher musuh Allah." Mereka mengatakan itu sebagai bentuk kemarahan kepada Abu Sufyan (sebelum masuk Islam) karena telah menyakiti kaum muslimin. Mendengar ucapan itu, Abu Bakar berkata, "Apakah kalian mengatakan itu kepada tokoh dan pemuka Quraisy?" Abu Bakar kemudian mendatangi Nabi saw dan mengabarkan kepadanya. Maka Nabi saw bersabda, "Wahai Abu Bakar, mungkin kamu membuat mereka marah. Jika kamu membuat mereka marah, berarti kamu telah membuat Tuhanmu marah." Abu Bakar pun mendatangi mereka lantas berkata, "Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah membuat kalian marah?" Mereka menjawab, "Tidak, wahai saudaraku, semoga Allah mengampunimu." Saudara-saudaraku, Nabi saw mengingatkan kita bahwa kedudukan orang musyrik yang memusuhi itu pada dasarnya lebih rendah dan tidak pantas menjadi alasan untuk marah kepada seorang muslim. Para sahabat mengucapkan kata-kata seperti itu karena kecintaan kepada Allah, kecemburuan kepada agama-Nya, dan kebencian kepada orang yang memusuhinya. Allah marah karena kemarahan mereka dan ridha karena keridhaan mereka. Perhatikanlah, Abu Bakar hanya mengingatkan mereka dengan kata-kata yang lembut dan tidak menyerang, mencela, maupun melecehkan. Ia juga tidak mengatakan, "Kalian telah memperburuk citra Islam." Namun demikian, Rasulullah mengingatkan bahwa itu bisa membuat mereka marah karena membela orang kafir bisa membuat Allah Ta'ala marah! Bagaimana bila itu dibandingkan dengan kedudukan para redaktur Majalah Charlie Hebdo yang menghina Nabi kita? Mereka bukanlah orang-orang yang dilindung di negeri Islam dan tidak berhenti dari berbuat buruk kepada kita! Lantas mengapa Anda menyerang saudara Anda seiman, marah kepadanya, dan menimbulkan badai perdebatan yang menambah perpecahan? Ya, Anda memiliki hak untuk mendiskusikan masalah ini menurut Syariah dengan cara yang lembut. Benar bahwa sebagian pemuda Islam mungkin salah dalam cara dan kata-kata. Akan tetapi, bukankah mereka lebih utama mendapatkan kelembutan dan kelapangan dada Anda daripada orang-orang musyrik yang kepada mereka Anda —dan kami juga— hendak memberikan gambaran yang indah tentang Islam? Saudara-saudaraku, seluruh dunia kita kuasai pun tidak lebih sedikit daripada bila kita saling menyayangi, bukan menghina dan mengejek satu sama lain. Wassalam. (banan/arrahmah.com) |
Al-Qaeda Yaman resmi nyatakan bertanggung jawab atas serangan di Charlie Hebdo Paris Posted: 14 Jan 2015 06:10 AM PST YAMAN (Arrahmah.com) - Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berbasis di Yaman telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan penembakan di kantor majalah satir Perancis Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pekan lalu. Penyataan ini disampaikan dalam sebuah video yang diposting online berjudul "Sebuah Pesan terkait Pertempuran Paris yang Diberkahi". AQAP menyatakan serangan tersebut sebagai pembalasan atas penghinaan yang dilakukan majalah kartun mingguan Charlie Hebdo terhadap Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, lansir ST pada Rabu (14/1/2015). "Kami, Al-Qaeda di Jazirah Arab, menyatakan bertanggung jawab atas operasi ini sebagai pembalasan atas [penghinaan terhadap] Rasulullah," salah satu komandan senior AQAP, Syaikh Nashir Al-Anasi, mengatakan dalam video berdurasi 11 menit itu. Syaikh Nashir mengatakan serangan itu diperintahkan oleh Amir Al-Qaeda, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. "AQAP memerintahkan, merencanakan serta mendanai serangan di Paris dengan petunjuk dari amir, Syaikh Aiman Az-Zhawahiri. [Serangan] ini juga sejalan dengan seruan amir [Al-Qaeda] sebelumnya, Syaikh Usamah bin Ladin," ungkap Syaikh Nashir dalam rekaman video tersebut, sebagaimana dikutip CBS, pada Rabu (14/1). "Para pahlawan [pelaku serangan] dipilih dan mereka menjawab seruan itu," katanya. Pada Rabu (7/1) lalu, sebuah aksi bersenjata terjadi di kantor pusat majalah Charlie Hebdo, menyebabkan 12 orang tewas. Dalam aksinya, para pelaku serangan dilaporkan menyisir kantor majalah itu dan menyebut beberapa nama, mengabaikan orang-orang yang namanya tidak ada dalam daftar, dan menewaskan mereka yang namanya ada dalam daftar. Salah satu orang yang masuk dalam daftar dan tewas adalah Stephane Charbonnier, pemimpin redaksi dan kartunis majalah anti-Islam itu. Selama ini Charbonnier telah hidup di bawah perlindungan polisi karena telah menerima sejumlah ancaman pembunuhan atas dirinya akibat ulahnya yang seakan tak pernah kapok menghina Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Lima kartunis "papan atas" Charlie Hebdo lainnya juga turut tewas dalam serangan itu. Charbonnier, yang dikenal dengan panggilan Charb, bersama jajarannya tewas di markas majalah Charlie Hebdo, di mana mereka mencari ketenaran dengan berulang kali menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Saksi mengatakan selama melancarkan serangan, pelaku menyatakan bahwa mereka berasal dari Al-Qaeda Yaman dan bahwa operasi itu dilancarkan untuk membalas penghinaan majalah [Charlie Hebdo] terhadap Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam. Syaikh Nashir mengatakan: "Hari ini, mujahidin membalas [penghinaan terhadap] Nabi mulia mereka, dan mengirim pesan yang jelas kepada semua orang yang berani menyerang kesucian Islam." (banan/arrahmah.com) |
Investigator KNKT: Pekik Allahu Akbar umum terdengar di rekaman kotak hitam Posted: 14 Jan 2015 03:22 AM PST PANGKALAN BUN (Arrahmah.com) - Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Nurcahyo Utomo mengatakan membutuhkan mental yang kuat bagi para investigator KNKT. Soalnya, mendengarkan rekaman dari kotak hitam (black box) pesawat yang mengalami kecelakaan bukanlah hal yang mudah. "Kami (para investigator KNKT) mendengarkan detik-detik sebelum mereka menemui ajal. Itu nggak mudah," katanya di lapangan udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, akhir pekan lalu. Nurcahyo menjelaskan, mendengarkan rekaman dari kotak hitam juga tidak hanya mengganggu dirinya. Bahkan, seringkali para investigator terkesima oleh suara-suara menjelang ajal. "Kami dengar itu gimana rasanya. Allahu Akbar, Allahu Akbar, beberapa detik terakhir sebelum menemui ajal. Merinding kami," katanya. ''Kami harus mendengarkan ini berkali-kali. Kami sering terdiam saat rekaman habis beberapa saat. Sampai ada yang ngingetin rekaman harus diputar ulang," tambahnya. Menurutnya, mendengar percakapan terakhir di black box menjadi salah satu kunci mengungkap kecelakaan AirAsia. "Kami akan tahu apa sih yang sebenarnya terjadi dari percakapan pilot atau co-pilot sesaat pesawat itu mengalami kecelakaan," katanya. Walaupun ia sudah melakukan pekerjaanya ini sejak tahun 1997, namun, untuk mendengarkan isi rekaman AirAsia QZ 8501 saat ini adalah tugas yang sangat berat baginya. Apa alasannya? "Pilotnya itu Pak Indriyanto, itu senior saya. Dia yang ngajarin saya terbang. Kebayang nggak, kalau saya harus dengar percakapan terakhir dia," katanya. Kotak hitam adalah kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pada sebuah pesawat terbang. Bagi investigator KNKT saat membaca rekaman black box sering membuat merinding. "Butuh keteguhan hati dalam membaca kotak hitam. Merinding waktu denger percakapan kotak hitam itu. Apalagi yang bagian akhir, itu kamu bayangkan saja orang itu udah tahu dia akan meninggal," ucap Nurcahyo Utomo Dia menceritakan, saat pertama kali ditugaskan menginvestigasi kotak hitam. Pembacaan kotak hitam pertamanya itu selalu menjadi hal yang paling diingat. Walau kini, banyak kotak hitam yang telah dibacanya. "Pertama kali saya jadi investigator, itu saya dengar dengan empat orang, satu tim. Setelah mendengar percakapan itu, kami semua diam, hening. Beberapa menit setelah itu baru bilang, ayo rewind," kata Nurcahyo mengenang pengalaman pertamanya saat berbicang dengan MetroTv. Dia mengatakan, selama 19 tahun menjadi investigator, kata-kata terakhir yang terdengar itu masih tetap perih di telinga. "Yang paling umum terdengar itu Allahu Akbar," tuturnya. Kadang membuat tim investigator terdiam ketika mendengarkan suara kalimat-kalimat terakhir dari awak pesawat. Terlebih, sebagian investigator memiliki pekerjaan sebagai pilot. Sering pula mereka mengenal sang pilot pesawat yang suaranya terekam. (azm/harianterbit/arrahmah.com) |
Pengungsi Suriah meninggal akibat kedinginan, darurat butuh bantuan Posted: 14 Jan 2015 02:39 AM PST LEBANON (Arrahmah.com) - Bertahan di kamp-kamp pengungsian sementara mereka selama empat tahun, para pengungsi Suriah di Lebanon telah menghadapi musim dingin yang ekstrem yang telah menyebabkan banyak di antara mereka membeku hingga meninggal. "Kami meninggal perlahan-lahan di sini, tidak ada satupun datang membantu kami dan kami tidak memiliki apa-apa," kata Umm Abdo, seorang pengungsi Suriah yang tinggal di kota Arsal kepada Al Jazeera, seraya menambahkan bahwa ia mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya yang tinggal bersamanya, yang mungkin bisa menderita hypothermia, seperti dilansir OnIslam. "Kami tidak memiliki makanan, kami tidak memiliki roti, kami tidak memiliki minyak pemanas, dan kami tidak tahu apa yang harus dilakukan," katanya sambil menangis. "Kami telah dilupakan dan kami akan membeku hingga mati". Timur Tengah telah dilanda musim dingin yang ekstrem pekan lalu, membuat jutaan pengungsi Muslim Suriah kian menderita karena cuaca yang sangat dingin di tengah-tengah fasilitas dan logistik yang kurang. Bahkan, banyak di antara mereka yang meninggal akibat membeku kedinginan. Setidaknya tujuh orang telah meninggal dunia di Suriah pada pekan lalu akibat cuaca dingin dan kekurangan perawatan medis serta penghangatan tubuh. Tercatat anak-anak kembar dan seorang pria tua meninggal di Aleppo, seorang anak meninggal di pinggiran Damaskus, seorang anak dan seorang pria tua meninggal di Deir Ezzor, dan seorang anak meninggal di Daraa. Di Damaskus saja, 30 kasus yang dicatat dari respon ambulans, kata Leen Kilarji, petugas manajemen informasi Palang Merah Arab Suriah, kepada Al Jazeera. Menurut laporan Syrian Network for Human Rights pro-oposisi, setidaknya 27 orang, termasuk 16 anak-anak dan tiga wanita telah meninggal akibat cuaca yang membekukan selama konflik di negara itu. Enam belas warga Suriah yang membeku ditemukan di Lebanon, Turki dan kamp pengungsian lainnya. Baru-baru ini, dilaporkan seorang balita berusia 2,5 tahun membeku hingga meninggal di sebuah kamp pengungsian di Lebanon. Para pengungsi Muslim Suriah sangat membutuhkan pasokan bantuan yang lebih kala musim dingin tiba. Tempat tinggal yang kurang layak ditambah dengan kekurangan makanan dan obat-obatan membuat mereka semakin menderita di musim dingin dan memaksa mereka menghadapi kematian karena ancaman membeku. (siraaj/arrahmah.com) |
Di Pandeglang 13.054 rumah terendam banjir Posted: 14 Jan 2015 02:34 AM PST PANDEGLANG (Arrahmah.com) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat situs resminya menyatakan jika 13.054 rumah di Kabupaten Pandeglang, Banten, terendam banjir. "Banjir mulai menggenangi beberapa wilayah di 12 desa di Kecamatan Panimbang dan Kecamatan Cikesik, Pandeglang. Wilayah ini hampir setiap tahun terendam banjir dan berada pada daerah rawan banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (13/01/2015). Dia mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cilember. Akibatnya, sebanyak 21.528 jiwa terdampak banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, kata dia, masih melakukan pendataan di area bencana. Sementara itu, posko penanganan darurat sudah didirikan. Sedangkan untuk logistik telah disalurkan dan perahu karet ditempatkan di setiap posko. "Setiap tahun banjir dan longsor selalu terjadi di Pandeglang. Selain karena faktor alam yang memang menyebabkan banjir yaitu topografinya yang cekung, juga disebabkan berkembangnya wilayah tersebut menjadi kawasan budidaya untuk permukiman dan pertanian sehingga rentan terjadi banjir," katanya. Menurut dia, degradasi lahan dan sungai juga makin menyebabkan banjir makin meningkat. Berikut pendataan BPBD Kabupaten Pandeglang, banjir tersebar di beberapa desa antara lain: (azm/arrahmah.com) |
11 orang di Suriah meninggal akibat cuaca dingin yang ekstrim Posted: 14 Jan 2015 01:10 AM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Sebanyak 11 orang tewas di Suriah, termasuk tujuh orang anak pada ahad lalu karena kondisi cuaca ekstrim dan badai salju yang melanda beberapa negara di Timur Tengah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Selasa (13/1/2015). Badai salju yang melanda sebagian besar wilayah Suriah menyebabkan kematian enam orang, ungkap Observatorium setelah melaporkan kematian anak dan seorang pria pada hari Ahad (11/1). Organisasi itu juga mengungkapkan bahwa korban meninggal termasuk seorang anak dari kota Abu Kamal, seorang pria dari kota Al-Mayadeen di pinggiran Deir Ez-Zor, gadis kembar berusia dua hari dari lingkungan Al-Firdaus di kota Aleppo, seorang pria dari lingkungan Al-Maghayer di kota Aleppo, seorang anak dari Beit Sahem di Damaskus, dan seorang anak di pinggiran kota Daraa. Menurut Observatorium, para korban meninggal akibat temperatur udara yang sangat rendah. Observatorium juga melaporkan kematian lima orang lainnya antara Rabu dan Ahad, untuk alasan yang sama. Badai salju menyebabkan kematian di antara pengungsi Suriah yang berada di negara-negara tetangga, termasuk dua orang pengungsi Suriah meninggal di Lebanon. (ameera/arrahmah.com) |
Pelajar Mesir ditangkap karena diduga atheis Posted: 14 Jan 2015 12:00 AM PST KAIRO (Arrahmah.com) - Konstitusi Mesir menjamin kebebasan bergama, namun tak menyebutkan aturan bagi yang tak memeluk agama. Sebuah kelompok pengawas di Mesir meminta kepada pemerintah Mesir untuk memberikan kelonggaran terhadap peraturan ateis setelah otoritas negara itu menangkap seorang pelajar dan menjatuhi hukuman selama tiga tahun karena mem-posting status yang dianggap menghina Islam, sebagaimana dilansir oleh CNN, Selasa (13/1/2015). Karim Ashraf Muhammad al-Banna ditahan dengan sekelompok orang lain di sebuah kafe pada November tahun lalu, menurut lembaga Association for Freedom of Thought and Expression. Undang-undang Mesir mengatur bahwa kebebasan berpendapat adalah mutlak, meski begitu UU itu juga menyebut bahwa agama yang diakui negara adalah Yahudi, Kristen, Islam, kepercayaan Baha'i, dan agama-agama samawi lain. Menurut laporan Press Agency French yang dikutip oleh HRW, bahwa seorang peneliti HAM mengatakan sebuah koran lokal mengidentifikasi al-Banna sebagai seorang ateis, dan pengacara al-Banna melaporkan bahwa ayah al-Banna sendiri bersaksi bahwa ia mendorong ide-ide ekstremis. Di antara tulisan al-Banna adalah gambar beberapa wanita yang sangat terluka dan Quran dengan judul, "Tidak apa-apa membakar seorang wanita ... tapi itu tidak boleh untuk membakar buku. Ada yang salah dengan prioritas Anda." Sebuah postingan lain juga menuliskan, "Sebuah hadiah besar untuk siapa pun yang mewakili Islam" dan menunjukkan beberapa karikatur pria berjanggut yang memakai baju yang sama saling menunjuk satu sama lain, dan mengatakan, "Orang ini tidak mewakili Islam." Al-Banna akan melakukan banding yang dijadwalkan akan berlangsung pada 9 Maret mendatang dan uang jaminannya ditetapkan sebesar sekitar US$140 atau setara Rp1,7 juta. Desember lalu, sebuah kafe yang populer di kalangan ateis ditutup dan pejabat berwenang lokal dan menyebutnya sebagai tempat yang "diketahui terkenal sebagai tempat pemujaan setan, ritual dan tarian." Bulan lalu, Dar al-Ifta, otoritas Mesir yang bertanggung jawab untuk menangani masalah keagamaan merilis survei yang menyebutkan bahwa terdapat 866 ateis di Mesir, lebih banyak dari negara manapun di Timur Tengah. (ameera/arrahmah.com) |
Maroko kembali menangkap tiga Muslim karena mendukung kelompok Jihad Posted: 13 Jan 2015 10:02 PM PST CEUTA (Arrahmah.com) - Polisi Maroko telah menangkap tiga pria Muslim di dekat Ceuta yang diduga mendukung kelompok Jihad di Suriah dan Irak, menurut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Selasa (13/1/2015). Penangkapan itu dilakukan di kota perbatasan Fnideq di mana pada bulan lalu dua orang lainnya juga ditahan atas kasus serupa. Tidak diungkapkan kapan ketiganya ditangkap oleh polisi Maroko. Sekitar 1.500 sampai 2.000 Muslim Maroko telah melakukan perjalanan ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan kelompok Jihad yang tengah memerangi rezim Syi'ah, menurut laporan Middle East Online. Pada bulan September, undang-undang "anti-terorisme" baru diberlakukan di Maroko dalam upaya membendung kaum Muslim Maroko yang berniat melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk berjihad. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Dunia 'diam' ketika jutaan Muslim terbunuh Posted: 13 Jan 2015 09:52 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Dunia diam terkait pembunuhan jutaan Muslim di dunia, kata Mehmet Gormez, kata kepala urusan agama Turki, pada Selasa (13/1/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. "Sekitar 12 juta orang telah dibantai di dunia Islam dalam 10 tahun terakhir, dan di sisi lain, 12 orang terbunuh di Paris pekan lalu," kata Gormez. "Kami melihat orang-orang yang diam terhadap pembunuhan jutaan Muslim muncul dalam pawai terhadap pembunuhan 12 orang", tambahnya. "Kematian manusia adalah kematian manusia," kata Gormez. "Tidak ada perbedaan dalam pembunuhan brutal, baik di Damaskus, Baghdad atau Paris." Jika dunia tidak bereaksi terhadap semua pembunuhan dan pembantaian dengan cara yang sama tanpa memandang agama atau lokasi, maka seluruh ummat manusia akan hancur, Gormez menambahkan. Dua belas orang tewas pada Rabu lalu ketika orang bersenjata dan bertopeng menyerang markas Charlie Hebdo Paris, sebuah majalah satir yang dikenal mencetak materi yang menyinggung, termasuk kartun menghina Nabi Muhammad pada tahun 2006 dan 2012. Said dan Cherif Kouachi, dua tersangka bersenjata dan bersaudara, terbunuh oleh polisi pada Jum'at di sebuah gudang di Dammartin-en-goele, sebuah kota kecil di utara Paris. Pria bersenjata lainnya, Amedy Coulibaly, menewaskan empat sandera di sebuah supermarket dalam serangan terpisah di Paris pada hari Jum'at. (ameera/arrahmah.com) |
Tentara Zionis kembali melepaskan tembakan ke arah petani Gaza Posted: 13 Jan 2015 06:39 PM PST GAZA (Arrahmah.com) - Pasukan Zionis pada Selasa (13/1/2015) kembali menargetkan petani Palestina dan pemburu burung di wilayah Khan Younis dengan melepaskan tembakan ke arah mereka, ujar saksi mata. Tentara yang melakukan penyerangan dikerahkan di sepanjang perbatasan di wilayah al-Fakhari, selatan Jalur Gaza, di mana para petani Palestina biasa bekerja di ladang mereka, lansir Ma'an News Agency. Tidak ada laporan mengenai korban luka. Ma'an melanjutkan bahwa pada 2 Januari lalu, seorang pria Palestina berusia 25 tahun ditembak kedua kakinya dari salah satu menara pengawas di dekat perbatasan di timur Jabaliya, utara Gaza. Pasukan Zionis sering menembak petani dan warga sipil Palestina yang tinggal di Jalur Gaza tanpa alasan yang jelas, namun militer Zionis "Israel" mengklaim bahwa warga Palestina menjadi target serangan karena mendekati wilayah perbatasan yang "Zona penyangga keamanan" terbentang antara 500 sampai 1.500 meter di perbatasan Gaza-"Israel", mengubah lahan peternakan dan pertanian lokal menjadi zona yang terlarang bagi warga Palestina. Menurut laporan UNOCHA, 17 persen dari total luas lahan Gaza dan 35 persen lahan pertanian berada dalam zona penyangga. Hal ini sangat mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian lebih dari 100.000 warga Gaza. (haninmazaya/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |