Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Muslim Malawi memerangi perceraian dengan Al-Qur'an

Posted: 26 Dec 2014 07:18 AM PST

divorce

MALAWI (Arrahmah.com) - Dalam upaya untuk mengurangi tingkat perceraian yang melambung tinggi, masyarakat Muslim di Malawi telah mengintensifkan upaya untuk menggunakan pengajaran dari Al-Qur'an dengan tujuan untuk menyelamatkan ikatan suci pernikahan.

"Islam menganggap pernikahan sebagai lapisan dasar keimanan. Dan dalam salah satu hadits, Nabi (Muhammad shalallahu 'alayhi wa sallam) memuliakan pernikahan sebagai salah satu dari perintah bagi seorang Mukmin," kata Syaikh Muhammad Utuhuman, seorang konselor pernikahan di Asosiasi Muslim Malawi (MAM), kepada OnIslam.net.

"Wahyu, oleh karena itu adanya peningkatan tingkat perceraian di antara pasangan menikah di negara ini sungguh mengganggu bagi kami sebagai orang-orang yang beriman," tambahnya.

Baru-baru ini, laporan-laporan media telah menunjukkan bahwa Malawi telah tercatat menjadi salah satu negara Afrika yang memiliki tingkat perceraian tertinggi.

Para tokoh Muslim, seperti Syaikh Uthuman berupaya mengambil langkah untuk mengatasi persoalan tersebut, mengembalikannya kepada Al-Qur'an sebagai panduan dasar untuk membenahi masalah keluarga.

"Sebagai sebuah komunitas Muslim, oleh karena itu kami memiliki nilai kesucian pernikahan yang berdasarkan pengajaran kitab suci Al-Qur'an. Atas dasar alasan ini bahwa kami mengintensifkan pengajaran kami bagi keluarga yang seimbang. Dan temuan ini akan menyegarkan kita kembali untuk mengintensifkan usaha kita untuk memperkuat pernikahan," kata Syaikh Uthuman.

"Sebuah kelaurga adalah sebuah blok bangunan bagi sebuah masyarakat yang sukses. Oleh sebab itu jika kita biarkan tingkat perceraian tetap tinggi sebagaimana dilaporkan, masyarakat kami tidak akan memiliki nilai-nilai untuk dibanggakan dan pada akhirnya, struktur dari masyarakat kita akan hancur."

Upaya ini telah terbukti sangat efektif dalam mempromosikan rekonsiliasi dan toleransi dalam keluarga.

"Salah satu tantangan yang mempengaruhi stabilitas keluarga kita adalah kurangnya toleransi terhadap satu samalain. Dengan menggunakan Al-Qur'an kami telah berhasil mengajarkan nilai tolernsi dan kebutuhan untuk rekonsiliasi. Keluarga tidak boleh sama sekali menjauh dari ajaran-ajaran kitab suci Al-Qur'an...".

Kekerasan telah menjadi salah satu hal yang memicu tingkat perceraian di Malawi.

"Meningkatnya tingkat kekerasan domestik telah merampas cinta dan kenyamanan pernikahan. Akibatnya, rumah telah berubah menjadi medan tempur, di mana seorang isteri dan seorang suami menjadi musuh sengit. Akibatnya, mereka tidak bisa terus tinggal di bawah satu atap. Ini telah menjadi tren yang mengkhawatirkan bagi umat Muslim dan juga non-Muslim," kata Fatima Ndaila, ketua nasional Organisasi Wanita Muslim (MWO) kepada OnIslam.net. (siraaj/arrahmah.com)

407 pemukim Yahudi menerobos ke Al-Aqsa untuk upacara Hanukkah

Posted: 26 Dec 2014 04:38 AM PST

aqsa-raid

AL-QUDS (Arrahmah.com) - Sebanyak 407 pemukim Yahudi menerobos masuk ke lingkungan masjid Al-Aqsha di Al-quds selama liburan Hanukah pekan ini, sebuah LSM Palestina mengatakan, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Kamis (25/12/2014).

Yayasan Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan mengatakan bahwa, dari Ahad sampai Kamis, sebanyak 407 orang "Israel – yang dijaga ketat oleh polisi "Israel" - telah melakukan perjalanan baik secara individu maupun berkelompok ke kompleks masjid Al-Aqsha.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 52 adalah pasukan muda "Israel" yang memasuki kompleks dengan memakai seragam militer sebagai bagian dari program yang disebut "bimbingan dan eksplorasi", kata yayasan tersebut.

"Pasukan pendudukan mengganggu jama'ah Muslim di gerbang kompleks masjid, menangkap sebanyak 20 orang selama seminggu terakhir," tambahnya.

Yayasan ini juga mengatakan bahwa jama'ah Muslim yang ditahan telah dibebaskan setelah dikenakan denda moneter dan dilarang memasuki kompleks Al-Aqsa dengan masa mulai dari dua minggu sampai satu bulan.

Para pejabat "Israel" tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar mengenai masalah ini.

Pemukim Yahudi sering menerobos ke masjid Al-Aqsha melalui Gerbang Al-Magharbeh.

Sejumlah kelompok Yahudi menyerukan kepada para pendukungnya untuk menyerbu kompleks masjid pada pekan ini untuk menandai libur Yahudi Hanukkah, atau "Festival Cahaya."

"Israel" menduduki Al-Quds selama Perang Timur Tengah tahun 1967. "Israel" kemudian mencaplok kota suci itu pada tahun 1980, mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Pada September 2000, kunjungan ke Al-Aqsa oleh politisi "Israel" yang kontroversial Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai " Intifada Kedua," pemberontakan rakyat melawan puluhan tahun pendudukan "Israel" yang menyebabkan ribuan warga Palestina gugur.

(ameera/arrahmah.com)

Tsunami membawa warga Aceh lebih dekat dengan Islam

Posted: 26 Dec 2014 04:17 AM PST

tsunami aceh membawa warga Aceh dekat dengan Islam

ACEH (Arrahmah.com) - Saat gelombang tsunami dahsyat menghantam Aceh pada tahun 2004, warga Aceh mendapati Masjid Raya Baiturrahman tetap berdiri kokoh di tengah puing-puing bangunan yang hancur karena terjangan tsunami yang melanda Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Menghadapi kehancuran setelah tsunami, sejumlah besar ummat Islam Aceh mulai berupaya untuk kembali kepada Islam, dan mengatakan bahwa bencana dahsyat tersebut merupakan ujian dari Allah yang membawa berkah di tengah rasa pilu yang melanda.

"Orang Aceh memiliki cara hidup yang baru sekarang," Ramli Sulaiman, mantan pejuang gerakan separatis Aceh yang bertugas di parlemen provinsi, mengatakan kepada Wall Street Journal, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Kamis (25/12/2014).

Siapapun tidak akan pernah lupa dengan tragedi 26 Desember 2004, saat tsunami dahsyat menghantam Aceh dan menyebabkan sekitar 169.000 orang tewas dan 600.000 kehilangan rumah mereka. Lebih dari 40.000 orang tewas di tempat lain, terutama di Thailand, India dan Sri Lanka.

Bencana ini juga menghancurkan 141.000 rumah di Aceh, menyebabkan kerusakan senilai 4.5 milyar dollar dan mengakibatkan seperempat dari penduduk provinsi itu kehilangan mata pencaharian.

Gambar dari kehancuran di sekitar Lampuk, di mana masjid raya Aceh merupakan satu-satunya bangunan yang masih berdiri di tengah puing-puing, beredar di seluruh dunia pada hari-hari setelah bencana.

Rumah, sekolah, bisnis dan pasar hanyut sejauh tujuh kilometer (empat mil), dan lebih dari satu dari lima penduduk desa kehilangan nyawa mereka.

Di tengah kepiluan, rakyat Aceh mencoba bertahan dan tabah dan mengatakan bahwa tsunami merupakan ujian dari Allah yang membawa berkah, termasuk berakhirnya hampir tiga dekade perang sipil. Bantuan senilai 5 miliar dollar dari berbagai negara juga dikirim ke Aceh.

Selain itu, rakyat Aceh meminta untuk menerapkan hukum syariah, membuat Aceh satu-satunya provinsi di Indonesia yang menjalankan berbagai hukum berdasarkan syariah Islam.

Disebut sebagai "Serambi Mekah," Aceh adalah titik terdekat Indonesia ke Timur Tengah dan tempat di mana para pedagang Arab pertama kali tiba, membawa Islam Aceh.

"Agama dan Aceh seperti daging dan darah," kata Gubernur Zaini Abdullah.

Pemerintah provinsi di daerah itu telah mengadopsi serangkaian peraturan yang mengatur pelaksanaan Syariah Islam di Aceh.

Dalam rangka menerapkan hukum-hukum Islam, polisi agama di Aceh, Wilayatul Hisbah, beroperasi secara independen dari penegakan hukum konvensional, untuk menegakkan aturan.

Petugas polisi agama berpatroli di jalan-jalan, meminta perempuan muda untuk mengenakan pakaian longgar, meminta pria untuk menghadiri masjid saat waktu shalat dan menegur pasangan yang belum menikah untuk tidak duduk berdekatan.

"Tujuan kami adalah agar orang-orang memiliki perilaku yang baik, memiliki pekerjaan yang baik, selalu berusaha untuk menjalani kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri," kata Syahrizal Abbas, Kepala Badan Islam Syariah di Aceh.

(ameera/arrahmah.com)

Galerti Foto: Tsunami Aceh dulu dan sekarang

Posted: 25 Dec 2014 07:00 PM PST

tsunami aceh 1

ACEH (Arrahmah.com) - Provinsi Aceh di utara Pulau Sumatra adalah kawasan terparah yang dilanda tsunami. Sedikitnya 130.000 orang tewas di kawasan ini saja. Gambar ini diambil 8 Januari 2005 di Banda Aceh, dua minggu setelah amukan tsunami.

tsunami aceh 2

Sepuluh tahun kemudian, Banda Aceh bangkit kembali. Jalan-jalan, jembatan, pelabuhan sudah dibangun lagi. Bank Dunia menyebut Aceh sebagai "upaya pembangunan kembali yang paling berhasil". Gambar ibukota provinsi Aceh ini dbuat Desember 2014.

tsunami aceh 3

Setelah diguncang gempa berkekuatan 9,1 skala Richter dan diterjang gelombang raksasa yang tingginya lebih sepuluh meter, banyak penduduk Aceh jadi pengungsi. Di seluruh Asia Tenggara, 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Gambar ini menunjukkan penduduk yang melihat puing-puing rumahnya beberapa hari setelah bencana tsunami.

tsunami aceh 4

Bencana tsunami 2004 mengundang perhatian besar warga dunia yang ramai-ramai memberikan bantuan. Banyak bangunan yang akhirnya diperbaiki, banyak kawasan yang berhasil dibangun kembali. Gambar ini dibuat Desember 2014 di Lampulo, Banda Aceh. "Kapal di atas rumah" jadi peringatan tentang peristiwa mengerikan itu.

tsunami 5

Gelombang raksasa yang melanda Aceh menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan mengakibatkan kerusakan parah. Gambar ini dibuat Januari 2005 dan menunjukkan kawasan Lampuuk di Banda Aceh yang hancur, kecuali Masjid yang bertahan dari terjangan air.

tsunami 6

Masjid di Lampuuk dipugar dan kawasan sekitarnya dibenahi. Rumah-rumah penduduk dibangun kembali di sekitar Masjid. Gambar ini diambil sepuluh tahun setelah kehancuran akibat tsunami.

tsunami 7

Sebelum tsunami muncul, gempa hebat mengguncang kawasan utara Sumatra, 26 Desember 2004. Gempa itu memicu munculnya gelombang raksasa yang mencapai sedikitnya 11 negara, termasuk Australia dan Tanzania. Gambar ini menunjukkan kerusakan di Banda Aceh.

tsunami 8

Bantuan yang berdatangan ke Aceh membuka peluang bagi masyarakat membangun kembali kawasannya dengan lebih baik.

tsunami 9

Jurnalis AS Kira Kay menuliskan pengalamannya ketika tiba di Banda Aceh setelah tsunami: "Mayat-mayat bergelimpangan, terkubur di bawah reruntuhan. Lalu mayat-mayat itu diangkut dengan truk ke lokasi penguburan massal. Bau mayat menyengat". Gambar ini menunjukkan suasana Masjid Raya di Banda Aceh setelah tsunami.

tsunami 10

Suasana Masjid Raya sekarang. Aceh kini menikmati status sebagai daerah otonomi khusus, dengan wewenang luas melakukan pemerintahan sendiri. Berdasarkan kewenangan itu, Aceh kini menyebut dirinya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan memberlakukan Syariat Islam.

Sumber: http://www.dw.de/

(ameera/arrahmah.com)

Masjid Swedia dibakar, lima orang terluka

Posted: 25 Dec 2014 06:00 PM PST

Masjid Swedia dibakar, 5 orang cedera

STOCKHOLM (Arrahmah.com) - Seorang perusuh membakar sebuah masjid di kota Eskilstuna Swedia pada Kamis (25/12/2014), melukai lima orang, kata polisi. Insiden tersebut terjadi di tengah perdebatan sengit terkait imigrasi yang berlangsung di Swedia, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Perdebatan tentang imigrasi telah mengadu partai ekstrimis kanan, yang ingin mengurangi jumlah pencari suaka di Swedia hingga 90 persen, dengan partai mainstream yang berniat melestarikan kebijakan liberal negara Nordik itu.

Polisi Swedia mengatakan ada sekitar 15 dan 20 orang sedang berada di dalam masjid yang terletak di lantai bawah gedung di daerah pemukiman ini ketika kebakaran terjadi. Media setempat memperlihatkan rekaman gambar api dan kepulan asap yang keluar dari jendela-jendela gedung itu.

"Seorang saksi melihat orang yang tak dikenal melempar sesuatu ke dalam bangunan [masjid] melalui jendela dan tidak lama kemudian api pun berkobar," ujar Lars Franzell, juru bicara polisi di Eskilstuna, Swedia tengah.

Kelima orang yang berada di dalam masjid mengalami gangguan pernapasan karena menghisap asap dan menderita luka-luka.

Lima orang yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Belum ada tersangka yang ditangkap terkait insiden ini, Franzell menambahkan.

(ameera/arrahmah.com)

Sayap kanan India memulai kampanye untuk menjadikan Nepal sebagai negara Hindu

Posted: 25 Dec 2014 05:28 PM PST

NEW DELHI (Arrahmah.com) - Aktivis sayap kanan Hindu memulai kampanye 10 hari pada Rabu (24/12/2014) untuk sebuah eferendum yang akan menjadikan Nepal sebagai negara Hindu, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.

Partai Rastriya Prajatantra Nepal yang melakukan pawai Rath Yatra selama 10 hari, atau arakan kereta, dari Jhapa di Nepal Timut dan diperkirakan akan tiba di ibukota Kathmandu, pada tanggal 2 Januari itu akan mengadakan prosesi di 30 kabupaten di seluruh negeri dan akan menampilkan pertunjukan agama dan budaya.

Partai Rastriya Prajatantra menginginkan referendum apakah Nepal harus dinyatakan sebagai negara Hindu atau sebagai negara sekuler dalam konstitusi negara itu, yang saat ini sedang disusun.

Pada konferensi pers, pemimpin partai Rastriya Prajatantra, Kamal Thapa, yang juga mantan Menteri Dalam Negeri selama periode Raja Gyanendra, mengatakan: "Kami mendukung Hindu sebagai identitas bangsa dan advokasi kebebasan beragama dan perlakuan yang sama bagi semua agama oleh negara."

Sebelum resmi menjadi republik sekuler pada tahun 2007 Nepal merupakan "kerajaan Hindu" satu-satunya di dunia.

Partai Rastriya Prajatantra Nepal, yang saat ini memegang 25 dari 601 kursi di Majelis Konstituante, dan menguasai suara 6 persen, sudah semakin vokal dalam mendorong untuk mengembalikan Undang-Undang tahun 1990 yang berkaitan dengan agama.

Beberapa partai-partai yang berkuasa sebelumnya telah menyatakan solidaritas terhadap sikap partai Rastriya Prajatantra dan perlunya mengadakan referendum tentang masalah tersebut.

Pada bulan Oktober, Khum Bahadur Khadka, mantan menteri dan sekarang menjadi anggota Panitia Kerja Pusat Partai Kongres Nepal, memimpin kampanye yang mempromosikan negara Hindu di Nepal.

Meskipun tidak ada senior lainnya dari partai tersebut yang bergabung dalam kampanye itu, akan tetapi diamnya pemimpin tingkat tinggi di Kongres Nepal dan mitra koalisi seperti Partai Komunis Nepal (Persatuan Marxis Leninis) dikritik sebagai memberikan persetujuan diam-diam untuk kampanye yang lebih luas untuk memutar kembali perubahan tatanan politik di negara itu, yang didirikan sejak akhir perang selama satu dekade pada tahun 2006.

Kampanye yang dimobilisasi oleh Partai Rastriya Prajatantra muncul saat adanya kontroversi seputar pernyataan yang disampaikan oleh Duta Besar Inggris Andrew Sparkes yang mendesak para pemimpin untuk menjamin hak warga negara Nepal untuk memilih agama mereka sendiri dalam konstitusi baru.

Pada pertemuan pada Rabu (24/12), Thapa menuduh pihak asing mengucurkan dana untuk kegiatan yang bertujuan untuk melakukan pemurtadan agama, dan mengatakan bahwa Nepal telah menjadi sekuler atas desakan masyarakat internasional.

(ameera/arrahmah.com)

Memalukan, tentara "Israel" mencuri uang seorang warga Palestina setelah menyerang rumahnya

Posted: 25 Dec 2014 04:35 PM PST

Pasukan Zionis "Israel".  (Foto : PNN)

NABLUS (Arrahmah.com) - Kelompok HAM dan Pusat Studi Tahanan, Ahrar Center mengatakan bahwa pasukan "Israel" mencuri sektar 70.000 shekel setelah membobol rumah Ahmed Shubeiri (52) di desa Qarboun, dekat Nablus yang diduduki.

Menurut PNN, Ahmed adalah ayah dari Ali Shubeiri yang telah dipenjara selama lebih dari satu tahun tanpa alasan jelas.

Keluarga mengatakan kepada Ahrar bahwa tentara secara brutal memasuki rumah, melakukan penggerebekan saat tengah malam dan mengklaim bahwa mereka sedang mencari senjata.

Mahasiswa sebuah universitas, Abdullah Shubeiri (20), diculik dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui dalam serangan tersebut.

Keluarga mengatakan bahwa tentara mengambil 7.000 dinar Yordania dan 25.000 shekel "Israel", jumlah keseluruhan sekitar 70.000 shekel.

Direktur Ahrar, Fuad Al-Khuffash mengutuk aksi tersebut dan mengatakan bahwa itu adalah pencurian. Ia menambahkan bahwa ini bukan insiden yang pertama, telah terjadi insiden serupa yang menimpa warga Palestina dan dilakukan oleh pasukan
Zionis. (haninmazaya/arrahmah.com)

Terus luncurkan kampanye udara pengecut, rezim Syi'ah Nushairiyah menewaskan 20 orang di Aleppo

Posted: 25 Dec 2014 04:03 PM PST

Tim penyelamat terlihat sibuk melakukan evakuasi setelah pasukan rezim Syi'ah pimpinan Assad melancarkan serangan udara pengecut di Aleppo.  (Foto : Zaman Alwasl)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Rezim Syi'ah Nushairiyah terus memperluas kampanye udaranya di wilayah yang dikuasai oleh Mujahidin di Aleppo pada Kamis (25/12/2014), melakukan serangkaian serangan udara yang menewaskan sedikitnya 20 orang.

Setidaknya 7 serangan udara menargetkan kota al-Bab dan Qabbasin di pedesaan timur Aleppo, meninggalkan lebih dari 120 orang tewas dan terluka.

Sementara itu, kelompok pejuang Suriah di provinsi Aleppo telah bergabung dalam satu front militer pada Rabu (24/12) untuk merapatkan barisan untuk melawan rezim Syi'ah Suriah pimpinan Assad, ujar laporan Zaman Alwasl.

"Front Al-Shamiya akan dipimpin oleh Abdul Aziz Salameh, komandan Jabhah Islamiyah," ujar wartawan Zaman Alwasl.

Front yang baru dibentuk ini terdiri dari Jabhah Islamiyah, Front Al-Asala, gerakan Nour Ed-Din al-Zinki, Mujahidin Army dan Fa Estakem Kma Amart'.

Penderitaan rakyat Suriah di Aleppo terus terjadi, mereka kekurangan makanan, bahan bakar untuk melanjutkan hidup.

"Mereka turun ke jalan-jalan pada bulan lalu, menuntut komandan gerakan perlawanan untuk bersatu," ujar aktivis Suriah kepada Zaman Alwasl.

Lebih dari 200.000 orang dilaporkan tewas di Suriah sejak revolusi dimulai pada Maret 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)