Arrahmah.Com |
- Jerman telah memata-matai Turki sejak 1976
- Efek siaga Gunung Slamet, hujan abu tipis guyur Purwokerto
- Penyusup Mujahidin IIA tewaskan 7 polisi rezim boneka Afghan
- Fitnah ISIS terungkap, Muhajirat tak pernah diperkosa Mujahidin anti-Assad (1)
- Syaikh Dr Tariq Abdul Halim: ISIS adalah krisis – musuh dalam selimut
- Haniyah: Pembunuhan terhadap pemimpin Hamas membuat kami semakin kuat
- Mishaal: Kami tidak akan pernah kompromi atas tuntutan kami
- 18 orang kolaborator "Israel" akhirnya dieksekusi Hamas
- HMI Aceh desak tarik buku agama Islam berbau Syiah
- Takut serangan roket, Walikota Ashkelon tunda tahun ajaran baru
Jerman telah memata-matai Turki sejak 1976 Posted: 23 Aug 2014 07:55 AM PDT (Arrahmah.com) - Di tengah-tengah dugaan bahwa pemerintah Jerman telah memata-matai pemerintahan Turki yang kini dipimpin Erdogan, salah satu majalah Jerman paling populer telah menerbitkan laporan yang mengklaim bahwa faktanya Jerman telah memata-matai Turki sejak 1976, demikian sebagaimana dilansir World Bulletin. Menurut majalah Focus, agen intelijen Jerman BND telah memata-matai Turki sejak era mantan perdana menteri Jerman Helmut Schmidt. Schmidt, yang menjabat sebagai perdana menteri Jerman Barat pada 1974 hingga 1982, dilaporkan telah memberikan perintah untuk mematai-matai Turki pada 1976. Schmidt, yang dikenal menentang aplikasi Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa, pada 2006 telah menolak ide Turki untuk menjadi jembatan antara Eropa dan Dunia Muslim dan mengklaim bahwa langkah Jerman menangkap para buruh migran Turki di masa lalu adalah sebuah kesalahan. Turki telah memanggil duta besar Jerman dan meminta penjelasan setelah majalah Spiegel melaporkan bahwa agen intelijen asing BND telah memata-matai Turki selama bertahun-tahun dan mengidentifikasi Turki sebagai sasaran pengintaian dalam sebuah dokumen internal pemerintah sejak 2009. Menanggapi laporan tersebut, menteri luar negeri Turki mengatakan bahwa hal itu "benar-benar tidak bisa diterima" jika benar. (siraaj/arrahmah.com) |
Efek siaga Gunung Slamet, hujan abu tipis guyur Purwokerto Posted: 23 Aug 2014 07:30 AM PDT PURWOKERTO (Arrahmah.com) - Hujan abu tipis yang diperkirakan berasal dari Gunung Slamet mengguyur kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Salah seorang warga Purwokerto, Zakaria mengatakan hujan abu tipis itu terjadi pada Sabtu siang. "Guyuran abunya memang tidak terlalu kelihatan, tapi di mata terasa pedih," katanya. Hujan abu itu mengotori mobil-mobil yang seharian parkir di luar meskipun tidak setebal saat Gunung Kelud meletus beberapa waktu lalu. Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Sudrajat mengaku belum menerima laporan mengenai terjadinya hujan abu di Purwokerto. "Beberapa hari sebelumnya memang ada laporan hujan abu tipis. Tapi kalau hari ini, saya tidak mendapat informasi," katanya, dikutip dari Antara. Kendati demikian, dia mengakui bahwa hujan abu tidak menutup kemungkinan kembali terjadi di Purwokerto karena status Siaga Gunung Slamet masih tinggi. Mengenai lontaran lava pijar, dia mengatakan aktivitas tersebut hingga sekarang masih tergolong tinggi. "Seperti tadi malam beberapa kali ada sinar api disertai lontaran lava pijar, tetapi tidak ada luncuran. Kondisi tersebut menunjukkan kalau aktivitas magma masih tinggi sudah terlihat sekali di permukaan, tetapi tidak terjadi luncuran seperti minggu kemarin," katanya. Menurut dia, aktivitas Gunung Slamet cenderung menurun tetapi pihaknya tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi selanjutnya. "Besok seperti apa, ya kita ikuti saja dulu," katanya. Dia mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Sabtu (23/8), pukul 06.00-12.00 WIB, saat terang teramati embusan asap putih sedang dengan ketinggian sekitar 150-200 meter, sedangkan kegempaan tercatat 90 kali gempa embusan dan gempa tremor embusan dengan amplitudo 20-40 milimeter pada pukul 10.37-12.00 WIB. Sebagai informasi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (level I) menjadi "Waspada (level II). Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas meningkat di Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal. Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (level II) menjadi "Siaga" (level III). Selanjutnya, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet, dari "Siaga" menjadi "Waspada" pada hari Senin, pukul 16.00 WIB, karena aktivitasnya cenderung menurun. Akan tetapi sejak pertengahan bulan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM kembali meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Siaga" pada hari Selasa (12/8), pukul 10.00 WIB. (azm/arrahmah.com) |
Penyusup Mujahidin IIA tewaskan 7 polisi rezim boneka Afghan Posted: 23 Aug 2014 07:16 AM PDT HELMAND (Arrahmah.com) - Seorang penyusup dari jajaran Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atas pertolongan Allah telah berhasil membunuh 7 polisi rezim boneka Afghan di provinsi Helmand, menurut laporan Al-Emarah News. Laporan mengatakan bahwa serangan aksi penyusupan tersebut terjadi di distrik Nahr Siraj. Penyusup itu, yang tak lain adalah seorang Mujahid IIA, melepaskan tembakan ke arah polisi di sebuah pos pemeriksaan hingga menewaskan 7 polisi dan melukai sejumlah lainnya. Setelah menyelesaikan misinya, Mujahid tersebut bergabung dengan Mujahidin IIA lainnya dengan selamat, Alhamdulillah, dan membawa 1 senjata mesin, 6 kalashnikov, 1 granat roket dan sebuah kendaraan. Sementara itu, pada Kamis (21/8/2014), dua penyusup Mujahidin juga menewaskan dua aparat rezim di distrik Chahar Chino di provinsi Uruzgan. Sedangkan dua aparat rezim lainnya tewas dibunuh oleh dua Mujahidin di kota Tarin Kot di provinsi yang sama. (siraaj/arrahmah.com) |
Fitnah ISIS terungkap, Muhajirat tak pernah diperkosa Mujahidin anti-Assad (1) Posted: 23 Aug 2014 07:00 AM PDT (Arrahmah.com) - Mengutip publikasi Abu Ahmad Al-Muhajir Al-Misri yang diterjemahkan oleh Ibnu Nabih melalui akun Twitternya pada Kamis (21/8/2014), berikut kesaksian mantan Jaish Muhammad yang kini telah bergabung bersama Jabhah Nusrah terkait fitnah pemerkosaan para Muhajirat di Suriah yang digencarkan ISIS beberapa waktu lalu. Semoga risalah ini menjadi pembersih prasangka-prasangka buruk yang memecah belah faksi-faksi jihad di Bumi Syam selama ini. Bismillah. *** Kesaksian ini merupakan kronologis peristiwa penyebaran fitnah dari anggota dan pendukung IS(IS), ketika pertikaian pertama dimulai antara para pejuang anti-Assad dengan ISIS. Saat itu ISIS menuding para pejuang perlawanan memperkosa beberapa wanita Muhajirin. Berikut kenyataan yang dilihat dan disaksikan Abu Ahmad sendiri di tempat kejadian. Berdasarkan kesaksian Abu Ahmad, orang yang pertama kali berbohong adalah Abu Al-Steef 'Iraqi. Ketika itu dia datang kepada mereka di basis milik Jaish Muhammad. Dia tiba-tiba menangis dengan hebatnya sampai mereka percaya padanya. Setelah itu Abu Muhammad At-Tunisi datang kepada Abu Ahmad setelah mengevakuasi istri dan saudara yang lain ke tempat yang aman, saat pertempuran pertama dimulai antara pemberontak dan ISIS. Dia juga berbohong sampai Abu Ahmad sangat percaya dengan apa yang dia katakan. Tuduhan pemerkosaan yang mengadu domba Dia mengatakan kepada Abu Ahmad bahwa Sahawat di Tel Rif'at telah memperkosa para wanita Muhajirin (imigran). Sayangnya, pada waktu itu Abu Ahmad sedang semangat-semangatnya mendukung ISIS. "Semoga Allah mengampuni saya," katanya. Jadi ia mulai menyerang -secara lisan, baik debat langsung atau komentar di media sosial- siapa saja yang berbicara tentang ISIS, walaupun mereka membahas ISIS dengan tenang dan [beradab]. Dengan demikian, timbullah adu domba yang mengakibatkan perpecahan di kubu pejuang perlawanan. "Hingga tiba saatnya kami pergi ke lokasi kejadian untuk mengkonfirmasi masalah ini, dan mencari segala macam bukti pemerkosaan, kami tidak menemukan apa-apa ...," ujar Abu Ahmad penuh kecurigaan. Setiap kali Abu Steef datang kepadanya untuk memberitahukan bahwa "saat ini kami memiliki bukti terkonfirmasi", kami tidak menemukan apa-apa, setelah menyelidiki apa yang dia katakan, kecuali kebohongan. "Jika Anda melihat cara ketika dia mengatakan kepada kami ini, dada Anda akan terangsang dan Anda akan mencari sebuah bom mobil dan meledakkan di sendiri di dalamnya [bersama si pemerkosa]," ujar Abu Ahmad geram. Saat fitnah ini beredar, Abu Ahmad adalah penerjemah bagi Abu Steef untuk ikhwah dari Uzbekistan, di antara mereka adalah Akhi Abdul-Rahman yang fasih berbahasa Inggris. Abu Ahmad menyampaikan apa yang dia (Abu Steef) katakan dengan hiperbolik, sehingga mereka –pejuang yang mendengarkan- akan meninggalkan Sayfullah (Al-Shishani) dan bergabung Daulah (ISIS). "Semoga Allah mengampuni saya untuk emosi saya yang mengalahkan saya dan saya percaya kebohongan mereka dan menjadikan saya seperti orang yang disihir untuk mendukung mereka," lagi-lagi kesan penuh sesal itu tersurat dari ucapan Abu Ahmad. Selama bersama Abu Steef, Abu Ahmad tinggal dengan seseorang yang dipercaya akan menjadi Amir (pemimpin) yang juga warga Irak. Dia ingin hijrah bersama dengan keluarganya ke Turki, jadi dia datang kepada Abu Ahmad jadi ia akan membawanya keluar. Kondisi itu seperti sebuah niat untuk melarikan diri. Abu Steef selalu memintanya menyimpan rahasinya itu kepada siapa pun dan dia meminta perlindungan dan dukungan dari Abu Ahmad sampai dia bisa keluar. Abu Steef juga berbicara dengannya mengenai seorang Akhwat dari Tunisia yang meyakinkannya bahwa dia telah diperkosa selama lebih dari 10 hari oleh para pejuang Liwa Al-Fath. Hal ini membuat seluruh dunia "menghitam" di mata Abu Ahmad, ditambah kesedihan dan penderitaan dari apa yang telah direnggut rezim Assad dari dirinya dan keluarganya. Jadi Abu Ahmad mulai berinisiatif menghasut saudara-saudara dan berjanji untuk memerangi orang-orang yang memperkosa perempuan Muhajirin. Pada saat itu ia jatuh ke dalam kubangan dosa lisan dan tertipu oleh kebohongan mereka yang ia percaya. Qodarullah, orang-orang ini telah menguasai seni berbohong, sehingga Abu Ahmad terkecoh dan membelanya mati-matian. Kebenaran terungkap Muhajirat penjaga kehormatan Abu Steef mengatakan bahwa nama Akhwat korban perkosaan adalah Umm Ya'qub At-Tunisiyyah. Maka segera Abu Ahmad dan temannya pergi mencari kebenaran dan alhamdulillah menemukannya. Sebelum berangkat, ia berjanji kepada Allah dengan penuh ketulusan bahwa ia berani mengambil resiko untuk melawan mereka sampai dapat membunuh pelakunya atau dia dibunuh mereka. Mereka pun pergi ke Tel Rif'at untuk mencari Akhwat tersebut di atas, serta memposisikan diri sebagai mediator petukaran tahanan Jaish Muhammad dan antara ISIS dengan pemberontak lainnya. Disana, mereka mengatakan semua tentang "tragedi" yang menimpa Akhwat itu, dan mereka menambahkan bahwa sang ukhti telah datang kepada mereka dan mengaku ia telah diperkosa oleh Mujahidin Liwa Al-Fath. Menanggapi ucapan Abu Ahmad, tiga pemuda dari Liwa Al-Fath dimana berposisi sebagai kaum Anshar (yaitu Mujahidin lokal Suriah) mengatakan kepada mereka, "demi Allah jika hal ini benar, kita akan memakai bahan peledak dan meledakkan bom rompi bersama dengan orang yang melakukan ini dan orang-orang yang melindunginya." Lalu pria yang dituduh datang setelah mereka membawanya kepada Abu Ahmad dan berkata, "aku akan mencium sepatu Anda, bawalah ia [kesini]". Pria itu mengucapakan peribahasa Suriah yang dimaksudkan untuk menunjukkan kerendahan hati yang ekstrim, dimana itu enunjukkan kemulian sang pria. Mereka terkejut oleh semua ini dan mengapa orang yang berkata semacam ini sebagai pelakunya. Terlebih ketika mereka pergi ke rumah ukhti (yang tersebut sebagai korban), mereka takjub dan tercengang mematung. Akhwat Muhajirat (semoga Allah melindungi dan memaafkannya) mengenakan sabuk peledak dan rompi, kapan saja orang datang dekat, dia akan ambil detonator. "Jadi apakah orang seperti ini akan dapat diperkosa??" jerit Abu Ahmad dalam benaknya yang tercabik seketika. Sang Muhajirat penjaga kehormatan mengatakan, "saya ingin bertemu Syaikh Abu 'Ubaidah Al-Masri (pemimpin Jaysh Muhammad)". Kemudian Syeikh datang untuk berbicara dan membimbing sang ukhti dan memintanya untuk melepaskan rompi berpeledak. Namun sang Muhajirat tidak takut karena dia akan meninggalkan tempat dengan berani dan menantang [orang yang akan mencelakainya]. Muhajirat penjaga izzah menolak untuk membuka bom rompinya, jadi ia mengatakan bahwa jika setiap orang membuat langkah yang salah, ia akan menekan detonator pada rompinya. Dengan demikian, ia menyatakan keadaan itu akan menjadi saksi di akhirat kelak, bahwa kami datang (ke Suriah) untuk terbunuh oleh tangan orang-orang kafir, bukan oleh tangan Anda. Maasyaa Allah. Di akhir pertemuan itu, Abu Ahmad membawa sang Akhwat ke A'zaaz menuju rumah Syeikh (Abu Ubaidah) agar ia tinggal bersama keluarganya. Setelah ia sudah tenang dan percaya kepada isteri Syeikh, ia bereterus terang kepada isteri Syeikh. Sang Muhajirat suci - semoga Allah memaafkannya- menangis dan mengatakan bahwa "pada leher saya ada sebuah tanggung jawab karena telah menumpahkan darah, dan aku tidak tahu apa yang harus saya lakukan". Yang sebenarnya terjadi ketika itu, adalah ketika mereka para Mujahidin datang kepadanya dengan makanan dan ia menjadi takut. Merespon keadaan itu, ia mengancam akan meledakkan bom rompinya. Bersamaan dengan itu, ternyata terdapat seorang wanita hamil yang telah menyiapkan makanan, "dan ketika ia mendengar apa yang aku katakan, ibu hamil menjadi panik dan keguguran janinnya karena aku .. dan aku tidak tahu bagaimana aku mengkompensasi dosa ini (kaffarah)." Subhanallah. Hari itu, terbebaslah dua penyesak dada di tengah perpecahan Mujahidin Suriah. Dengan ijin-Nya, Allah uraikan benang kusut fitnah yang melanda Mujahidin Liwa At-Tauhid. Dengan rahmat-Nya pula, kecelakaan yang merenggut nyawa janin wanita Anshar (warga Suriah) tidak menjadikan seorang Muhajirat dibenci. Maasya Allah. Allohu Akbar. Sementara dirinya dijadikan bualan fitnah ISIS terhadap para Muhajirin perlawanan Suriah, sang Muhajirat tidak peduli dengan reputasinya di hadapan manusia sebagai "korban tersangka perkosaaan". Ia lebih sibuk menyucikan dirinya dari aibnya di mata Allah dan terus menghiba kifarat kepada Rabb penetap Hukum segala perbuatan manusia. Naghfirlana yaa Ilahi. Semoga fitnah lain yang menimpa Mujahidin pembela Muslim Sunni Suriah dapat kembali terungkap pada risalah tersambung berikutnya. Insyaa Allah. (adibahasan/JPI/arrahmah.com) |
Syaikh Dr Tariq Abdul Halim: ISIS adalah krisis – musuh dalam selimut Posted: 23 Aug 2014 06:45 AM PDT (Arrahmah.com) - Segala puji bagi Allah SWT, sholawat dan salam kepada utusan-Nya SAW Tidak diragukan lagi, bahwa salah satu bagian yang paling penting dalam sejarah kelam kaum Muslimin, saat ini sedang tertulis di Irak dan Suriah, dan hampir di tempat lain di seluruh dunia Islam; Gaza, Yaman, Libya, Mesir, dan Afrika Tengah hanya beberapa contoh. Munculnya apa yang disebut dengan "Daulah Islam Irak dan Suriah", yang dikenal sebagai ISIS (sekarang berganti IS), adalah salah satu aktor utama dalam peristiwa ini. Kaum Muslimin telah diserang di tanah mereka sendiri dan dibantai oleh tentara Barat, pimpinan Amerika Serikat, dalam tiga dekade terakhir, di Afghanistan, Irak dan Yaman pada khususnya. Alasannya adalah untuk membawa ajaran "demokrasi" bagi mereka yang masih "jahil"! Namun, Barat telah memihak pemerintah dan rezim Al-Sisi (yang mengkhianati demokrasi), di Mesir, setelah ia membunuh lebih dari 10.000 orang dan memenjarakan lebih dari 50.000 penduduk Mesir. Ini adalah bagaimana Barat memandang "demokrasi" di dunia Islam. Ini jelas merupakan perilaku yang bias, dan tak henti-hentinya menunjukkan kebencian yang amat sangat terhadap umat Islam di beberapa bagian Dunia Barat, ditambah dengan mutlak berdiri dan mendukung di samping Zionis Israel, yang mana di sisi lain, Barat menggunakannya untuk mempengaruhi kebijakan di Timur Tengah. Inilah yang menumbuhkan kebencian yang sangat terhadap Amerika Serikat di beberapa belahan dunia. Namun, tidak hanya Barat yang pertama disalahkan atas situasi kacau dan tidak stabil di beberapa negara. Pengkhianatan penguasa di Negara "Muslim" dan kepatuhannya kepada agenda Barat, adalah alasan yang pertama dan utama peristiwa yang terjadi di dunia Arab saat ini. Karena itu, perilaku para penguasa yang tunduk, dikombinasikan dengan bias, standar ganda dan kebijakan bermuka dua dari Barat, maka para pemuda Muslim telah menemukan solusi terbaik dalam perjuangan; melawan penguasa korup dan boneka Barat di tanah mereka sendiri. Pembantaian oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Bashar Assad di Suriah, Al-Maliki di Irak, diikuti sekarang dengan Al-Sisi di Mesir, dan dipersenjatai oleh negara-negara Barat, hanya contoh dari apa yang dihadapi kaum muslimin saat ini. Dua aliran telah dihasilkan selama proses yang berkembang setelah munculnya apa yang disebut "Arab Spring", para ekstremis, dan moderat. Para ekstremis telah mengadopsi keyakinan yang dikenal dalam sejarah sekte Islam dengan "Khawarij". Mereka mengadopsi kebijakan "meratakan daerah", bagi semua orang yang tidak tunduk kepada ide-ide ekstrim mereka, tidak peduli apa agama mereka. Mereka telah membantai ribuan Muslim Sunni, yang tidak tunduk kepada keyakinan mereka, di Suriah khususnya. Keyakinan mereka kaum "Khawarij" adalah, secara singkat, menindak mereka yang mereka anggap kafir atau fasiq. Mereka mengeksekusi orang-orang yang mereka lihat melakukan tindakan seperti itu, dengan cara yang terburuk dan tidak manusiawi. Gambar atau video dari umat Islam dibantai berada di luar apa pun yang kita bayangkan. Mereka telah melakukan kekejaman tersebut atas nama Islam, di mana Islam benar-benar tidak mengajarkan dan jauh dari kekejaman seperti itu. Hal ini tidak dapat diterima dalam Islam untuk mempraktekkan ritual barbar seperti itu, dalam membunuh musuh, bahkan jika mereka orang-orang kafir. Tentu saja, setiap negara memiliki musuh, dan setiap orang telah membunuh banyak musuh mereka. Penduduk asli di Amerika Utara adalah contoh sempurna dari itu. Namun, Islam tidak membenarkan kekejaman seperti itu. Pertarungan yang wajar, dan membunuh dalam perang adalah keharusan, namun seperti penyembelihan dan pembunuhan dari apa yang mereka anggap sebagai "Murtad", itu bukanlah bagian dari ajaran Islam. Mereka telah mengadili orang, memvonis mereka, menghukum mereka, dan mengeksekusi mereka, semua dilakukan oleh orang yang sama. Hukum Islam memiliki hukuman sendiri untuk mereka yang melakukan pengkhianatan (murtad), yaitu hukuman mati, sama seperti hukum yang dibuat oleh beberapa negara. Perbedaannya adalah bahwa dalam undang-undang buatan negara, seseorang dianggap pengkhianat jika dia mengkhianati negaranya. Sedangkan dalam Islam, dianggap pengkhianatan (murtad) jika dilakukan terhadap agama. Ideologi yang berbeda menyebabkan jalan yang berbeda, tapi pada kesimpulan yang sama; hukuman mati untuk pengkhianat. Tapi dalam Islam, proses membuktikan pengkhianatan (murtadnya) seseorang sangatlah hari-hati dan rumit. Dikatakan dalam Panduan Islam "membiarkan seribu pengkhianat hidup lebih baik daripada membunuh satu orang yang tidak bersalah". Dan ini berlaku untuk setiap manusia apapun agamanya. Rincian mengenainya berada di luar lingkup artikel ini. Islam penuh belas kasihan kepada setiap manusia, hidup dalam perdamaian dan sinkron dengan negara-negara lain. Namun ISIS (IS) tidak. Namun, Barat pura-pura tak melihat perlakuan ISIS, karena ISIS memulai kampanye mereka dengan membunuh sesama Muslim di Suriah, yang berarti ISIS memberikan bantuan besar kepada militer Barat dan pemerintah (Suriah). ISIS telah membunuh dan membantai ribuan Muslim Sunni, tanpa bisikan dan perintah dari Amerika Serikat (Negara Barat)! Namun, ketika sekutu mereka di wilayah Kurdi, di Irak Utara, diserang oleh ISIS, AS mulai panik dan melakukan upaya "kemanusiaan"; benar-benar munafik. ISIS adalah krisis di Negara Muslim, yang saat ini tengah diperangi dari segala sisi. Artikel ini dimaksudkan untuk kaum Muslimin di Barat, yang mungkin tertipu oleh kemajuan yang dibuat oleh ISIS, agar tidak naif, dan dangkal dalam mengadopsi atau bahkan bersimpati dengan kelompok itu. Hak untuk melawan agresor dari segala bentuk adalah milik semua orang. Namun, dalam hal ini apa yang mereka (ISIS) lakukan bukanlah melawan para penjajah. Mereka memerangi rakyatnya, dan memerangi kemanusiaan. Mempelajari keyakinan (manhaj) yang benar adalah cara untuk menyelamatkan diri, janganlah kalian memerangi bendera (kelompok) apapun yang menjadikan Islam sebagai agamanya. Sumber: http://www.tariqabdelhaleem.net/new/Artical-72741 Diterjemahkan oleh tim Muqawamah Media (aliakram/arrahmah.com) |
Haniyah: Pembunuhan terhadap pemimpin Hamas membuat kami semakin kuat Posted: 22 Aug 2014 11:51 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Wakil kepala biro politik Hamas Ismail Haniyah, pada Kamis (21/8/2014) meminta Mesir untuk mendesak pendudukan "Israel" agar bertanggung jawab atas kejahatan perang terhadap warga sipil Palestina, dan mengecam "Israel" atas runtuhnya pembicaraan gencatan senjata di Kairo, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center. "Semua orang tahu dengan baik bahwa pembicaraan gencatan senjata Kairo telah runtuh karena penangguhan "Israel"," kata Haniyah, dan mengutuk "Israel" yang menfaatkan perundingan Kairo untuk menutupi kejahatan perangnya terhadap warga Palestina di Gaza. "Kami menyarankan kepada siapa pun yang ingin memediasi gencatan senjata untuk waspada terhadap penipuan dan penangguhan "Israel"," katanya. Haniyah mengatakan bahwa tidak akan pernah ada gencatan senjata yang terjadi kecuali semua tuntutan Palestina terpenuhi, termasuk mengakhiri agresi "Israel" dan mengangkat blokade terhadap Gaza untuk selamanya. Pejabat Hamas menekankan bahwa kejahatan "Israel" hanya membuat Palestina semakin kuat dan semakin bersemangat untuk meraih apa yang menjadi hak mereka yang sah. "Sejarah telah membuktikan bahwa pembunuhan pejuang Hamas membuat kami semakin kuat dan semakin solider lebih daripada yang diperkirakan oleh pendudukan "Israel". Hamas dengan sigap bangkit dari rasa kehilangan seperti itu dan bergerak maju ke depan, "tambahnya. (ameera/arrahmah.com) |
Mishaal: Kami tidak akan pernah kompromi atas tuntutan kami Posted: 22 Aug 2014 11:01 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Kepala biro politik Hamas Khalid Mishaal mengatakan bahwa Palestina bisa kembali ke perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan "Israel" jika ada indikasi bahwa mereka akan menerima tuntutan Palestina. "Kami tidak akan pernah mundur dari tuntutan rakyat Palestina kami, khususnya yang berkaitan dengan berakhirnya blokade di Gaza," kata Mishaal, mempertags sikap Gerakannya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Anadolu Agency, Kamis (21/8/2014). "Pesan kami kepada dunia adalah bahwa ini saatnya untuk menangani akar dari masalah ini dengan mengakhiri pendudukan [Israel] dan pembangunan pemukiman, dan memungkinkan rakyat Palestina untuk hidup dalam damai di tanah mereka sendiri," tambahnya. Dia mengatakan bahwa gerakan perlawanan akan terus berjuang membela rakyat dan tanah mereka sendiri. Dia juga menegaskan bahwa rakyat Palestina telah berjuang melawan pendudukan "Israel" selama beberapa dekade yang panjang dan tidak bisa berhenti sekarang. Mishaal membantah bahwa gerakannya telah melanggar gencatan senjata sementara, dan dia menuduh "Israel" kembali berbohong kepada masyarakat internasional seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, dimana "Israel" melanggar gencatan senjata pertama dengan dalih palsu bahwa salah satu prajuritnya tertangkap. Mishaal juga menggambarkan Perdana Menteri "Israel" Benjamin Netanyahu sebagai pembunuh anak dan menuding pasukan "Israel" melakukan tindakan "holocaust" di Jalur Gaza. (ameera/arrahmah.com) |
18 orang kolaborator "Israel" akhirnya dieksekusi Hamas Posted: 22 Aug 2014 09:42 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Sebanyak 18 warga Palestina kolaborator "Israel" dieksekusi Hamas di Gaza pada Jum'at (22/8/2014), setelah dinyatakan bersalah oleh Mahkamah Syar'iyah akibat bekerja sama dengan "Israel", sebagaimana dilansir kantor berita al-Rai, yang berafiliasi dengan Hamas. Para tersangka tewas di depan markas pihak berwenang Gaza, lapor Associated Press. Mereka ditangkap menyusul serangan "Israel" yang menghantarkan tiga pemimpin senior Hamas syahid pada Kamis pagi (21/8). Dua mayat terlihat di Universitas Al-Azhar dan beberapa mayat lainnya dibawa ke rumah sakit Al-Shifa, Ma'an News melaporkan. Pada Kamis (21/8), Hamas mengeksekusi tiga orang dan menangkap tujuh tersangka kolaborator lainnya. Sesuai peraturan, setiap kolaborator dengan "Israel" dikenai hukuman mati berdasarkan hukum Palestina. "Israel" biasa menggunakan informasi yang disampaikan kepada mereka oleh warga Palestina bayarannya untuk merencanakan penangkapan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh politik dan militer anti-zionis. Semua praktik eksekusi ini harus disetujui oleh Presiden Otoritas Palestina, bagaimanapun, Hamas tidak melihat Mahmoud Abbas sebagai pemimpin sah karena masa jabatan empat tahunnya berakhir pada 2009. Kepala HAM PBB Navi Pillay sebelumnya telah mengecam proses qishash di Gaza sebagai "sangat cacat". Anggapan tersebut ditanggapi ringan oleh masyarakat Palestina, sebab mereka sadar bahwa dia tidak mengerti hukum hudud dalam syari'at Islam. Berita tentang eksekusi tersiar seiring serangan udara "Israel" yang menewaskan empat warga Palestina di Jalur Gaza, dan dua lainnya di Deir al Balah, serta dua di Nusseirat, pada Jumat (22/8), kata seorang juru bicara pelayanan darurat. Serangan udara di Nusseirat menghantam sebuah rumah, menewaskan dua pria berusia 24 dan 22, dan di Deir al Balah, serangan menghancurkan sebuah lahan pertanian terbuka, lapor Ashraf al-Qudra kepada wartawan. Korban syahid terbaru bertambah saat tentara "Israel" menyerang 160 target penghancuran sejak berakhirnya gencatan senjata sementara pada Selasa (19/8). Menurut seorang pemimpin Hamas, pembunuhan brutal oleh "Israel" malah akan membuat gerakan perlawanan rakyat Paletina semakin kuat. Sementara, Brigadir Izzudin Al-Qassam menanggapi pembunuhan yang terjadi pada Kamis (22/8) atas tiga pemimpin Hamas, dengan cara yang spektakuler. Al Qasssam mengejutkan "ISrael" dengan menembakkan roket di sore hari di Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv. "Kami yakinkan semua orang bahwa kami akan terus bergerak maju, bahkan dengan rasa sakit yang kami rasakan [dengan] tidak adanya pemimpin kami di lapangan," Ismail Haniyeh, wakil kepala kantor politik Hamas, mengatakan Kamis malam (22/8). "Sejarah gerakan kami telah membuktikan bahwa hal itu menjadikan kami lebih kuat setelah pembunuhan terjadi terhadap pemimpinnya," tambahnya dalam sebuah pernyataan. Allohu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com) |
HMI Aceh desak tarik buku agama Islam berbau Syiah Posted: 22 Aug 2014 08:30 PM PDT ACEH BARAT DAYA (Arrahmah.com) - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Blangpidie, Aceh Barat Daya Bob Fakhrulrazi secara tegas meminta penerbit Erlangga menarik buku berbau Syiah yang sedah beredar. "Kepada penerbit Erlangga kami mendesak untuk sesegera mungkin menarik peredaran buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada jenjang SMK Kelas XI kurikulum 2013 yang telah beredar di sekolah dan Toko Buku Di seluruh Aceh," kata Bob dalam rilsnya kepada redaksi. Dirinya juga mengkritik penerbitan buku tersebut terindikasi mengandung pengenalan paham syiah melalui siswa ini. "Kita tidak mengetahui secara mendalam maksud dari beredarnya paham syiah dalam materi buku tersebut, kalau ingin mengetahui secara mendalam perlu mendengarkan klarifikasi oleh pihak Penerbit Erlangga itu sendiri, dan kita sangat menunggu untuk diklarifikasi," kata Bob. "Ini bukan perkara kecil namun sangat sensitif di dalam masyarakat, khususnya di Aceh yang kental dengan nilai-nilai Islam Sunni," tambahnya. HMI Cabang Blangpidie mengusulkan kepada pemerintah untuk membentuk Badan Sensor Buku sekolah sehingga hal serupa tidak lagi terjadi, siswa sangat sensitif dengan apa yang didapatkan dari berbagai materi yang diajarkan karena akan menjadi sebuah pemahaman mendasar juga mempengaruhi keyakinan pemahaman Islam yang benar pada siswa. Untuk itu HMI mengajak segenap masyarakat untuk pro aktif menjaga kemurnian nilai Islam pada keluarga terutama kalangan remaja dan anak. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama, terlebih Kepada MPU, Kemenag, Dinas Pendidikan Provinsi Aceh, serta Dinas Pendidikan Kab/kota seluruh Aceh dan Dinas Syariat Islam serta Badan Pendidikan Dayah harus memanggil Penerbit Erlangga untuk dilakukan klarifikasi, sangat disayangkan apabila buku pelajaran disusupi hal-hal yang merusak kemurnian nilai Islam di bumi Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekkah dan Syariat Islam," tegas Bob. (azm/arrahmah.com) |
Takut serangan roket, Walikota Ashkelon tunda tahun ajaran baru Posted: 22 Aug 2014 08:11 PM PDT ASHKELON (Arrahmah.com) - Walikota Ashkelon, Itamar Shimoni telah menunda tahun ajaran baru di kota itu dan mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan sekolah-sekolah itu memulai aktivitas belajar mengajar di tengah serangan roket dari Gaza, kantor berita Anadolu Agency melaporkan, Jum'at (22/8/2014). Radio "Israel" mengutip pernyataan dari walikota itu yang mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan tahun ajaran baru dimulai di sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak yang tidak difortifikasi" Sekolah yang difortifikasi adalah sekolah yang memiliki atap yang terbuat beton beton dan metal yang padat untuk melindungi sekolah itu dari serangan rudal dan termasuk tempat penampungan bawah tanah. Sekolah-sekolah yang seperti ini ini berjumlah 30 persen dari total lembaga pendidikan yang ada di Ashkelon. Stasiun radio itu mengungkapkan bahwa Shimoni mengeluarkan keputusan itu meskipun pada Kamis (21/8) Menteri Pendidikan Shai Piron telah mengumumkan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai di "Israel" sesuai jadwal yaitu pada tanggal 1 September. Radio "Israel" mengatakan bahwa Sapir Academic College, yang berada di dekat kota Sderot di "Israel" selatan, mengumumkan bahwa pelajaran tetap akan dimulai sesuai dengan jadwalnya pada minggu depan. Keputusan itu diambil setelah berkonsultasi dengan otoritas keamanan yang kompeten dan berdasarkan rekomendasi mereka, karena perguruan tinggi tersebut telah memiliki bangunan yang diperkuat dengan bahan yang bisa tahan terhadap serangan roket. Baru-baru ini, surat kabar "Israel" Haaretz menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan bahwa sebagian besar kota-kota yang berada di bawah serangan roket dari Gaza selama perang baru-baru ini adalah Beersheba, Ashkelon dan Sderot. Semua kota-kota itu terletak di "Israel" selatan. Kotamadya "Israel" selatan telah menuntut pemerintah "Israel" untuk memperkokoh semua sekolah di wilayah tersebut agar bisa tahan terhadap serangan roket. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |