Arrahmah.Com |
- Cendekiawan Timur Tengah lancarkan pemboikotan akademik terhadap "Israel"
- Laporan PBB : Peternakan Gaza hancur akibat pertempuran
- Dr Iyad Qunaibi: Belajar dari serbuan Amerika Serikat ke ISIS di Irak
- Video konpers Majelis Mujahidin terkait Daulah Al Baghdadi
- Densus88 tangkap Abu Fida di Surabaya
- Tentara penjajah AS-NATO membunuh 3 warga Muslim Afghan di Paktia
- Atas desakan komunitas Hindu Bali, Hypermart larang karyawati berjilbab
- Kebangkitan Hama-Suriah, pasca penguasaan titik penting musuh oleh Mujahidin
- Malta menawarkan 400 ribu dolar bantuan medis ke Gaza
- ALMANAR tolak kriminalisasi bendera tauhid
Cendekiawan Timur Tengah lancarkan pemboikotan akademik terhadap "Israel" Posted: 14 Aug 2014 04:58 PM PDT ABU DHABI (Arrahmah.com) - Lebih dari seratus ulama senior Timur Tengah telah menandatangani surat terbuka menyerukan boikot terhadap lembaga akademis "Israel", sebagaimana dilansir The Electronic Intifada, Kamis (14/8/2014). Surat ini berisi daftar penandatangan-yang mencakup banyak cendekiawan terkenal dalam dunia sejarah, sastra, antropologi dan politik di Timur Tengah-sebagai "ekspresi yang belum pernah terjadi sebelumnya [sebagai aksi] solidaritas untuk rakyat Palestina." Sementara, dalam menanggapi serangan "Israel" terbaru di Gaza, yang telah meninggalkan ribuan warga sipil syahid, terluka dan kehilangan tempat tinggal, surat itu juga mengutip berbagai alasan untuk panggilan boikot mereka, diantaranya : "pendudukan dan perampasan di Yerusalem Timur, Naqab (Negev), dan Tepi Barat, pembangunan dinding dan pagar di sekitar penduduk Palestina, pembatasan kebebasan Palestina dari gerakan dan pendidikan, serta penghancuran rumah warga Plestina dan pendirian pemukiman ilegal zonis." Pengumuman ini menambahkan bahwa pelanggaran ini memiliki "sejarah panjang dan tidak ada akhir yang jelas terlihat." Siaran pers yang menyertai daftar penandatangan menekankan bahwa mereka yang mendukung panggilan boikot adalah "cendekiawan senior dan bertenor, pustakawan, dan semua pihak intelektual yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Timur Tengah." Dalam penandatanganan surat itu, pers negara-negara merilis bahwa, para pendidik ini "telah berjanji untuk tidak berkolaborasi dalam proyek dan acara yang melibatkan lembaga akademis "Israel", bukan untuk mengajar di atau untuk menghadiri konferensi dan acara lainnya di lembaga tersebut, dan tidak mempublikasikan [karya ilmiahnya] dalam jurnal akademik berbasis di 'Israel'." Tindakan ini mengikuti sejumlah resolusi boikot akademik lainnya dari asosiasi ilmiah termasuk Asosiasi Studi Amerika, Asosiasi Studi Kritis Etnis dan Asosiasi Sastra Afrika. Tindakan ini dipimpin oleh Federasi Profesor dan Karyawan Universitas Palestina, salah satu organisasi masyarakat sipil Palestina untuk menyerukan pelaksanaan boikot , divestasi dan sanksi komprehensif terhadap "Israel". Daftar penandatangan pernyataan "boikot akademik" ini menyatukan para cendekiawan besar dari Palestina yang diduduki (seperti Saleh Abdel Jawad, Fadwa Allabadi, George Giacaman, Islah Jad dan Magid Shihade Birzeit dan Al Quds universitas) dengan beberapa nama yang paling terkemuka dalam studi Timur Tengah di sekitar dunia. Ini termasuk Roger Owen dari Harvard, Talal Asad dari CUNY, Rosemary Sayigh dari American University of Beirut, Joel Beinin dari Stanford, Karma Nabulsi of Oxford dan Lila Abu-Lughod dan Rashid Khalidi dari Columbia University. Para sarjana dari dunia Arab termasuk orang-orang dari Kairo (Khaled Fahmy) dan Beirut (Mona Fawaz, Mona Harb, Tarif Khalidi dan Nisreen Salti). Dan sejumlah akademisi dari latar belakang Yahudi telah menempatkan nama mereka dalam pernyataan itu, termasuk Haim Bresheeth dari Sekolah Oriental & African Studies di London, sosiolog dan sejarawan "Israel" Ilan Pappe, sekarang di Exeter, dan Richard Falk, mantan staf pelaporan PBB tentang Palestina dan Princeton profesor hukum emeritus internasional Dengan demikian, kembali kita melihat bahwa konsep "knowledge is power" itu ada dan dapat menjadi alat untuk membela al-haq dengan elegan dan mencerminkan dedikasi terhadap Diin ini. Insyaa Allah.(adibahasan/arrahmah.com) |
Laporan PBB : Peternakan Gaza hancur akibat pertempuran Posted: 14 Aug 2014 04:40 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Perang di Gaza telah menyebabkan kerusakan serius pada tanaman, ternak dan ikan serta rumah kaca dan sistem irigasi, membuat produksi pangan berhenti dan harga-harga bahan pangan naik tajam, ujar laporan PBB yang dirilis pada Kamis (14/8/2014). Organisasi Pangan dan Pertanian yang berbasis di Roma (FAO) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir seluruh penduduk lokal sekitar 1,8 juta jiwa tergantung pada bantuan pangan dan bantuan jangka panjang yang signifikan akan diperlukan untuk peternakan lokal untuk memulihkan keadaan, lapor Al Arabiya. Ciro Fiorillo, kepala kantor FAO di Tepi Barat dan Jalur Gaza mengatakan kerusakan akibat bom, kekurangan air dan masalah listrik serta keuangan, juga ketidakpastian tentang kemungkinan terjadinya kembali operasi militer telah menyebabkan masalah besar. "Di bawah gencatan senjata banyak petani dan penggembala kini dapat mengakses tanah mereka, namun kembalinya produksi pangan menghadapi hambatan serius," ujarnya. Harga pangan telah melonjak tajam untuk banyak item sejak awal pertempuran, dengan harga telur naik 40 persen, kentang naik 42 persen dan tomat naik sebanyak 179 persen. FAO mengatakan terdapat kerusakan yang cukup besar pada 17.000 hektar lahan pertanian di Gaza dan mereka kehilangan sekitar setengah dari ternak unggas baik melalui tembakan langsung pada lahan peternakan maupun kekurangan pakan atau air. Sekitar 64.000 domba dan kambing memerlukan pakan dan air, sedangkan sektor perikanan telah kehilangan 234,6 ton potensi tangkapan dari 9 Juli hingga 10 Agustus, sekitar 9,3 persen dari hasil tangkapan tahunan. Menurut FAO, sekitar 19.000 orang di Gaza bergantung pada pertanian untuk mata pencaharian mereka. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Dr Iyad Qunaibi: Belajar dari serbuan Amerika Serikat ke ISIS di Irak Posted: 14 Aug 2014 10:16 AM PDT (Arrahmah.com) - Dengan kemajuan yang ditorehkan tentara Daulah (ISIS/IS) di wilayah Kurdi dan Yazidi, media memberitakan kelompok ini dengan tuduhan kejahatan kemanusiaan. Maka AS memulai "serangan terbatas". Ini merupakan intervensi pertama, setelah masuknya jamaah ini ke Syam sejak enam belas bulan yang lalu. Serangan Amerika terhadap ISIS tersebut bagi sebagian pihak dipandang sebagai bukti bahwa ISIS berada dalam kebenaran, sedangkan pihak yang lain berada dalam kebatilan. Namun, mengapa AS hanya memerangi ISIS saja, sedangkan yang lain tidak? Tujuan saya di sini bukanlah untuk membatasi kebenaran pada satu kelompok saja dan kebatilan untuk kelompok yang lain. Akan tetapi untuk memperluas persepsi kita dengan harapan bisa membangun kesadaran antara faksi mujahidin untuk menghadapi musuh bersama. Ada logika yang muncul ke permukaan, yaitu: Siapa atau kelompok mana saja yang diperangi AS berarti kelompok itu berada dalam kebenaran, sedangkan yang dibiarkan berada dalam kebatilan. Dengan logika ini pula, bisa juga dikatakan: "AS membiarkan jamaah Daulah untuk memerangai jamaah lain di Syam selama 8 bulan dan tidak menggempurnya. Pada saat yang sama, ISIS membiarkan kelompok Kristen dan tidak menyerang antek-antek AS di wilayah Kurdi. Ini menunjukkan bahwa Amerika merasa senang bila lawan-lawan (faksi-faksi mujahidin lain) ISIS melemah. Bila demikian, berarti lawan-lawan ISIS berada dalam kebenaran." Kita tidak boleh terjebak oleh logika sederhana ini. Janganlah menilai manhaj suatu kelompok itu haq atau batil dari penilaian dan penyikapan orang kafir terhadapnya. Ketika pesawat Nushairiyah menggempur Aleppo dengan birmil dan membiarkan Raqqah berbulan-bulan berturut-turut, kita tidak pantas menjadikan ini sebagai dasar untuk melihat benar dan tidaknya suatu kelompok. Kita perlu mempelajari situasi dan kondisi musuh agar tahu apa yang mereka inginkan. Supaya kita tidak berbuat yang membuat mereka senang atau bekerja sejalan dengan rencana mereka, tanpa kita sadari. Saya sadar sepenuhnya bahwa komplotan-komplotan yang melawan Islam berusaha untuk menyerang jamaah Daulah (ISIS/IS) dan jamaah-jamaah yang lain dalam pertempuran di Suriah. Mereka berusaha memecah belah antara satu dengan yang lain. Fenomena tumbuhnya kelompok Islam bersenjata, pengumuman berdirinya Daulah (ISIS), sampai deklarasi khilafah, di wilayah yang memiliki kepentingan sensitif di mata dunia adalah isu besar. Wilayah ini (Syam) secara keseluruhan dianggap sebagai pilar keamanan, militer dan sistem politik internasional. Jangankan isu sebesar itu, ketika sebuah kelompok kecil (Ansharuddin) mendirikan masyarakat Islam di jantung padang pasir terpencil (Mali) saja, negara-negara Eropa tidak membiarkannya. Mereka diserbu oleh Perancis bersama tentara Afrika dengan fasilitas pesawat dari negara-negara Maghribi dan dibiayai oleh negara-negara Teluk. Segala upaya tadi dilakukan hanya untuk menghilangkan komunitas kecil muslim dan sederhana yang relatif diabaikan jika dibandingkan suatu wilayah sekaliber Syam. Lembaga internasional (PBB) membiarkan faksi-faksi jihad saling berperang, tanpa ada usaha untuk intervensi langsung demi mengatasi konflik di antara mereka. PBB membiarkan salah satu di antara faksi tersebut untuk membentuk "negara". Akhirnya mereka terlibat dalam perang sesame mujahidin, seperti yang terjadi di wilayah Timur Suriah. Mereka membiarkan itu semua. Bahkan mereka berusaha meniupkan api perperangan. Mereka sama sekali tidak melakukan tindakan kecuali ketika kepentingannya di daerah Kurdi terusik. Dan itu pun hanya serangan terbatas, tidak untuk membasmi mereka secara keseluruhan. Dengan asumsi bahwa ISIS akan mencoba untuk memperluas operasi ke wilayah Selatan, sistem internasional telah campur tangan untuk mengembalikan keseimbangan proyek Persia Safawi di Irak. Ini merupakan alat bagi sistem internasional untuk melemahkan dunia Islam. Musuh kita tidak akan peduli dengan beberapa celah pergerakan kita atau perselisihan yang tidak sehat serta kecacatan intelektual dan manhaj yang kita miliki. Kemudian, musuh menjadikan perilaku yang mengarah kepada persaingan dan kezaliman internal ini untuk memecah belah barisan dan melemahkan mereka. Namun, kita justru melihat itu sebagai langkah yang benar karena dianggap penting untuk menyatukan barisan demi persiapan untuk pertempuran pembebasan yang lebih besar! Ketika kita keluar dari fenomena tersebut serta membuat ancaman atas segala kepentingan musuh kita, mereka pun menyerang kita agar kembali kepada perbatasan yang telah mereka atur. Dengan demikian, eksitensi kita pun tidak lagi tersisa. Mungkin sebagian orang akan mengatakan bahwa ulasan saya ini adalah celaan bagi kelompok tertentu. Orang-orang yang tidak melihat sesuatu secara makro dan tidak mengetahui kemaslahatan umum untuk Islam dan kaum muslimin mungkin akan mengatakan seperti itu. Demikian pula orang-orang yang dihalangi oleh kebanggaan kepada jihad yang keliru, dan fanatisme kepada satu kelompok. Saya tidak peduli dengan orang-orang seperti mereka. Karena seruan saya ini saya tujukan kepada saudara-saudaraku yang berakal di jamaah Daulah (ISIS/IS) dan jamaah-jamaah lainnya. Ini adalah seruan untuk memotivasi agar jihad dan pengorbanan kalian tidak jatuh pada jalan yang tidak diridhoi Rabb, tanpa kalian sadari. Ya Allah jadikanlah tipu daya orang-orang kafir berbalik kepada diri mereka sendiri, serta satukanlah hati kaum muslimin. (kiblat.net/arrahmah.com) |
Video konpers Majelis Mujahidin terkait Daulah Al Baghdadi Posted: 14 Aug 2014 08:52 AM PDT PAMULANG (Arrahmah.com) - Para pembaca setia arrahmah.com yang semoga mendapat Rahmat Allah Ta'ala. Jajaran Pimpinan Pengurus Majelis Mujahidin telah hadir di bumi Jihad Suriah untuk beberapa waktu dan tiba kembali di Indonesia pada Jum'at (8/8/2014), Alhamdulillah. Esoknya, Sabtu (9/8/2014). Majelis Mujahidin mengundang para wartawan konferensi pers terkait isu Daulah Al Baghdadi atau yang populer di tanah air disebut ISIS di Pamulang, Tangerang Selatan. Jajaran pengurus MM yang hadir terlihat komplit. Dihadiri Amir Majelis Mujahidin Al Ustadz Drs. Muhammad Thalib, Wakil Amir Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman, Ketua Lajnah Tanfidziyah Ustadz Irfan S. Awwas, dan Sekretaris Lajnah Tanfidziyah Ustadz Shobbarin Syakur, serta turut mendampingi Ketua LPW Jabodetabek MM Ustadz Abdullah Robbani. Majelis Mujahidin dalam siaran persnya yang dibacakan pada Konferensi pers di Markaz MM di Pamulang Tangerang Selatan Sabtu pagi itu menegaskan deklarasi Daulah Khilafah Al-Baghdadi, jelas sesat dan menyesatkan. Usai pembacaan point-point sikap Majelis Mujahidin yang berjudul Pernyataan Majelis Mujahidin Daulah Al baghdadi ( ISIS ) Rekayasa Syi'ah Menggunakan Doktrin Khawarij, dilanjutkan tanya jawab dengan kalangan wartawan. Berikut ini kami tampilkan cuplikan video konferensi pers tersebut untuk para pembaca setia arrahmah.com. (azm/arrahmah.com) |
Densus88 tangkap Abu Fida di Surabaya Posted: 14 Aug 2014 08:40 AM PDT SURABAYA (Arrahmah.com) - Densus88 Mabes Polri menangkap Muhammad Saifuddin Umar alias Abu Fida, Kamis (14/8 2014) jam 07.32 Wib, tepat di depan sekolah Hidayatulloh di Jl. Kejawan, Surabaya . Polisi menyebut Saifuddin diduga terkait jaringan Poso, penampungan DPO, dan merupakan tokoh ISIS yang dituakan di Jawa Timur, serta mengkoordinir orang yang akan berangkat ke Suriah. "Tersangka terlibat dalam sejumlah kasus," ujar Karopensmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar, tulis Detik.com. Ada sedikitnya enam dugaan tindak pidana terorisme yang dilakukan Saifuddin. Dua di antaranya terkait ISIS. "Tersangka adalah tokoh ISIS yang dituakan di Jatim, berperan sebagai pembicara dalam deklarasi ISIS di Solo, Surabaya dan Malang bersama dengan tersangka Afif Abdul Majid," kata Boy. "Tersangka juga terlibat perekrutan jaringan dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya untuk aktif dalam kegiatan penggalangan dana Suriah dalam rangka mendukung ISIS," sambungnya. Sedangkan empat dugaan tindak pidana lainnya, kata polisi Saifuddin diduga menyembunyikan DPO teroris dr Azhari dan Nurdin M Top pada 2002. Tersangka juga menyembunyikan DPO M Hidayah pada tahun 2012, serta mengetahui perencanaan bom bunuh diri di Mapolres Poso pada Juni 2013. "Tersangka menampung jaringan teroris Santoso, antara lain, Galih Aji Satria alias Mbah Marijan, dan Arif Budi Setiawan, Guntur amuntai dan Kardi," ujar Boy. (azm/arrahmah.com) |
Tentara penjajah AS-NATO membunuh 3 warga Muslim Afghan di Paktia Posted: 14 Aug 2014 07:24 AM PDT PAKTIA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah teroris AS-NATO kembali menewaskan warga sipil Muslim Afghan dalam sebuah operasi penyerbuan malam atau disebut "night raid". AL-Emarah News melaporkan bahwa pasukan penjajah menyerbu desa di distrik Zurmat, provinsi Paktia pada Selasa (12/8/2014) malam. Para tentara asing itu, seperti biasa, menggeledah rumah-rumah warga sipil. Mereka dilaporkan membunuh dengan kejam tiga warga sipil yang meliputi 2 orang wanita dan seorang pria. Operasi "night raid" yang rutin dilakukan tentara penjajah diklaim sebagai langkah untuk mencari anggota Mujahidin Taliban. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa yang menjadi target adalah warga sipil tak bersalah. (siraaj/arrahmah.com) |
Atas desakan komunitas Hindu Bali, Hypermart larang karyawati berjilbab Posted: 14 Aug 2014 05:19 AM PDT DENPASAR (Arrahmah.com) - Tirani minoritas Hindu terjadi di negeri Muslim terbesar di dunia, tepatnya terjadi di propinsi Bali, Indonesia. Atas desakan komunitas Hindu Bali, The Hindu Center of Indonesia, PT Matahari Putra Prima secara resmi mengeluarkan surat persetujuan untuk melarang penggunaan busana muslimah yakni jilbab bagi kasir di Hypermart Bali Galeria , Kamis (24/7/2014). Musibah, Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Surat persetujuan dari Hypermart tersebut dikeluarkan hanya selisih satu hari dari surat desakan permohonan The Hindu Center of Indonesia untuk melarang adanya penggunaan jilbab dan peci bagi karyawan Hypermart, seperti diwartakan Muslimdaily.net. Pihak Hypermart juga menganggap izin penggunaan busana muslim atau muslimah oleh kasir Hypermart sebagai perusak citra bagi budaya Bali. "Kami juga mohon maaf jika telah membuat Citra yang kurang baik bagi budaya Bali," demikian salah satu isi dalam surat persetujuan tersebut. (azm/arrahmah.com) |
Kebangkitan Hama-Suriah, pasca penguasaan titik penting musuh oleh Mujahidin Posted: 14 Aug 2014 03:03 AM PDT MHERA (Arrahmah.com) - Sebuah koalisi kelompok Mujahidin yang beroperasi di bawah payung operasi Badr Al-Kubra Syam -termasuk Jabhah Nusrah, Ajnad As-Syam, dan Soqour As-Syam- alhamdulillah telah menguasai dua pos pemeriksaan rezim, di Al-Bejo dan Al-Majdal, di provinsi Hama dekat kota Mherda pada waktu malam, Rabu pekan lalu (6/8/2014). Mengutip Syria Direct (SD), Selasa (12/8), hal ini akan berimplikasi terhadap kebangkitan semangat perjuangan di wilayah Hama. Selain itu, aksi Mujahidin yang berhasil memotong jalur pasokan rezim thoghut antara Mherda dan bandara militer Hama, mewakili langkah penting dalam rencana perlawanan untuk memenangkan pos strategis, pada lokasi yang dikuasai Assad. Sebelumnya, Mherda adalah "pusat untuk meluncurkan operasi rezim di sekitarnya," ujar Mohammed Abu Zaid, seorang warga yang juga aktivis pro-oposisi di kota Hama, Suriah kepada jurnalis SD, Osama Abu Zaid. Adapun bandara militer, kata Abu Zaid, "itu adalah pusat untuk memasok basis-basis rezim thoghut di daerah utara dan tengah dengan amunisi, dan itu adalah lokasi utama untuk membuat bom barel." Adapun alasan yang melandasi para Mujahidin dalam menyebarkan kontrol mereka atas kota Mherda, yakni karena posisinya yang penting sebagai pusat untuk meluncurkan operasi rezim di sekitarnya. Selain itu, disana juga terdapat pusat dan kamp-kamp pelatihan Shabiha (geng afiliasi rezim) di dalam kota yang bertugas sebagai gerakan teror terhadap masyarakat. Modus operasi mereka berupa tipikal aktifitas premanisme, seperti pemalakan, perampasan barang, mabuk-mabukan, dan pemerkosaan warga sipil. Na'udzubillahi min dzaalik. Bandara militer Hama pun menjadi keuntungan strategis bagi Mujahidin perlawanan. Bandara ini dianggap sebagai salah satu poin yang paling penting dalam proses konsentrasi rezim kuffar di daerah. Disanalah lalu lintas diseminasi persenjataan musuh dimulakan. Selain itu, itu digunakan sebagai penjara bagi mereka yang ditangkap oleh unsur-unsur dari cabang intelijen angkatan udara di Hama dan daerah sekitarnya. Batalyon Mujahidin yang terlibat Semua batalyon yang berpartisipasi dalam serangan terhadap Al-Bejo dan pos pemeriksaan Al-Majdal tergabung dalam pasukan operasi Badr Al-Kubra Syam. 12 batalyon tersebut adalah Liwa Jundi Al-Rahman, Jabhah As-Syam, 'Batalyon 111', FSA, Ajnad Syam, 'Batalyon 13', Gerakan Hazm, Legiun As-Syam, Soqour As-Syam, 'Batalyon 101', Jabhah Al-Inqath dan Jabhah Nusrah. Bagi semua batlyon Mujahid, kedua pos pemeriksaan ini sangatlah penting, sehingga semua berbulat tekad bekerja sama merebutnya dari rezim Assad. Lokasi mereka mebentang di sepanjang rute pasokan utama untuk pasukan rezim di Mherda dan bagian barat provinsi Hama, membuat pergerakan semua faksi perjuangan lebih luas dan bebas. Sementara, pos-pos pemeriksaan yang jatuh terdapat di pintu masuk selatan Mherda, sehingga pengintaian terhadap musuh bisa lebih menyeluruh. Menguntungkan warga sipil Penyerang pangkalan udara militer ini relatif memberi dampak positif terhadap keamanan dan pembangunan kota Hama di masa depan. Terutama karena kota Hama tidak hanya berpenduduk mayoritas Sunni, namun juga menampung sejumlah pengungsi dari daerah lain. Lokasi pertempuran yang terkonsentrasi jauh dari kota, dianggap sebagai lokasi yang paling menguntungkan bagi orang-orang terlantar. Dengan demikian pertempuran ke depan, [akan berlangsung] jauh dari warga sipil, kecuali jika rezim ingin melakukan operasi balas dendam dengan mengebom warga tak berdosa. Itupun jika mereka tak mau dibalas dengan bertambahnya pasukan Mujahidin, sebab selama kota terlindungi dari berbagai lini, maka tak menutup kemungkinan perekrutan anggota pertahanan kota dapat dilakukan. Dengan memperketat pertahanan kota, maka diharapkan Mhera dapat menjadi teritorial berperadaban baru di Propinsi Hama. Insyaa Allah, masyarakatnya akan dapat membayar kerinduannya akan pemberlakuan syari'ah. Semoga hal ini dapat disertai dengan pembangunan beragam infrastruktur kota dengan Masjid sebagai pusat pemerintahannya. Aammiin. (adibahasan/arrahmah.com) |
Malta menawarkan 400 ribu dolar bantuan medis ke Gaza Posted: 14 Aug 2014 01:00 AM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Pemerintahan Malta telah berjanji untuk mengirimkan sekitar 400 ribu dolar bantuan medis untuk Jalur Gaza yang terkepung, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Rabu (13/8/2014). Duta Besar Malta untuk Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, Mark Bach, mengatakan bahwa negaranya berjanji untuk menyumbangkan bantuan sekitar 300.000 Euro ke Jalur Gaza yang terkepung dan sebanyak 67.000 dolar untuk UNRWA untuk melaksanakan proyek-proyek bantuan di Jalur Gaza. Asisten menteri Palestina Urusan Eropa, Duta Besar Amal Jadou selama pertemuan dengan Duta Besar Malta yang diselenggarakan pada Selasa (12/8), memperingatkan atas situasi tragis yang dialami oleh warga Gaza akibat agresi "Israel" yang berkelanjutan, dan terus berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. (ameera/arrahmah.com) |
ALMANAR tolak kriminalisasi bendera tauhid Posted: 14 Aug 2014 12:00 AM PDT CIREBON (Arrahmah.com) - Aliansi masyarakat nahi munkar (ALMANAR) Cirebon menolak kriminalisasi bendera ataupun panji-panji hitam maupun putih yang bertuliskan lafadz LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD ROSULULLAH dengan berbagai bentuknya. Sebab, kata Al-Marwi seorang Koordinator Umum ALMANAR, itu merupakan bendera Islam dan Muslimin, "Simbol kehormatan Islam dan Muslimin, dan termasuk pusaka wasiat Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam sebagaimana pusaka Islam yang lainnya seperti mushaf Al-Qur'an, As-Sunnah, Ka'bah, adzan, masjid dan simbol-simbol kehormatan serta syi'ar khas Islam," kata Al Marwi dalam rilisnya. "Bendera bertuliskan lafadz Tauhid bukan hanya bendera ISIS dan bukan mesti bendera ISIS, tetapi yang pasti adalah bendera Rosulullah, bendera Islam dan Muslimin sepanjang sejarah," tambahnya menegaskan. Setiap muslim, imbuh Al Marwi, wajib dan berhak untuk membela simbol-simbol Islam tersebut, memuliakannya, mensyiarkan dan menjaga kehormatannya serta membersihkannya jika ada pihak yang hendak menjadikannya dilecehkan, distigmatisasi negatif ataupun dikriminalisasi, sebagaimana kaum muslimin menjaga kehormatan Rosulullah, Al-Qur'an, masjid, ka'bah & adzan. "Sungguh merupakan kemunkaran besar serta fitnah jahat, kekejian, kerendahan moral iman dan kebiadaban bagi siapapun yang gegabah menggeneralisir menyatakan dan memperlakukan simbol-simbol kehormatan Islam seperti bendera Tauhid tersebut dengan stigma dan perlakuan sebagai tanda bukti atau ciri kejahatan yang harus dibenci dan disingkirkan. Dan para pihak pencetus fitnah tersebut serta para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh, wajib bertanggungjawab untuk menjelaskan dan membina masyarakat agar faham dan beradab dalam memperlakukan simbol-simbol kehormatan Islam, karena itu bagian dari akhlaq aqidah Islam," pungkasnya. (azm/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |