Sebuah ledakan besar di Suriah utara telah meratakan sebuah hotel yang digunakan oleh pasukan pemerintah rezim Bashar Al-Assad sebagai pangkalan militer, bersama dengan beberapa bangunan lain di daerah yang dikuasai pemerintah, televisi pemerintah dan aktivis melaporkan.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan ledakan pada hari Kamis (8/5/2014) telah melanda tepi sebuah lingkungan lama yang diperebutkan di Aleppo. Laporan televisi mengidentifikasi hotel itu sebagai Carlton, sebelah benteng kuno di kota tersebut.
Sebuah kelompok aktivis lokal disebut Sham News Network juga melaporkan ledakan tersebut, mengatakan pasukan Presiden Bashar Al-Assad yang berbasis di hotel itu.
Sementara itu kelompok pejuang oposisi dari Front Islam menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Sebuah pernyataan yang diposting di akun resmi Twitter mereka hari Kamis mengatakan bahwa "pejuang pagi ini meratakan barak Hotel Carlton di Aleppo Tua dan sejumlah bangunan dekatnya, menewaskan 50 tentara." Pernyataan itu tidak mengatakan bagaimana mereka mengetahui berapa banyak tentara tewas.
Kelompok aktivis lain, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, mengatakan ledakan itu menghantam sebuah distrik yang dikuasai pemerintah di Kota Tua Aleppo, di samping posisi pejuang oposisi Suriah. Observatorium itu mengatakan pejuang oposisi dari kelompok Front Islam telah menanam sejumlah besar bahan peledak di sebuah terowongan yang mereka gali di bawah Hotel Carlton, meledakkan itu dari jarak jauh .
Dikatakan hotel tersebut benar-benar hancur dalam ledakan itu dan ada puluhan korban dari pihak tentara Suriah.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan ledakan pada hari Kamis (8/5/2014) telah melanda tepi sebuah lingkungan lama yang diperebutkan di Aleppo. Laporan televisi mengidentifikasi hotel itu sebagai Carlton, sebelah benteng kuno di kota tersebut.
Sementara itu kelompok pejuang oposisi dari Front Islam menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Sebuah pernyataan yang diposting di akun resmi Twitter mereka hari Kamis mengatakan bahwa "pejuang pagi ini meratakan barak Hotel Carlton di Aleppo Tua dan sejumlah bangunan dekatnya, menewaskan 50 tentara." Pernyataan itu tidak mengatakan bagaimana mereka mengetahui berapa banyak tentara tewas.
Kelompok aktivis lain, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, mengatakan ledakan itu menghantam sebuah distrik yang dikuasai pemerintah di Kota Tua Aleppo, di samping posisi pejuang oposisi Suriah. Observatorium itu mengatakan pejuang oposisi dari kelompok Front Islam telah menanam sejumlah besar bahan peledak di sebuah terowongan yang mereka gali di bawah Hotel Carlton, meledakkan itu dari jarak jauh .
Dikatakan hotel tersebut benar-benar hancur dalam ledakan itu dan ada puluhan korban dari pihak tentara Suriah.