Kilas TimurTengah | Kelompok oposisi yang didukung kekuatan asing di Suriah mengatakan ia berusaha melakukan negosiasi tatap muka dengan Damaskus di babak mendatang pembicaraan damai yang akan digelar di Jenewa pada tanggal 23 Februari.
Pada hari Rabu (15/2/17), Salim al-Muslit, juru bicara Komite Negosiasi Tinggi (HNC) yang mencakup kelompok-kelompok militan dan penentang Presiden Bashar al-Assad, mengatakan ia mendukung pembicaraan langsung antara HNC dan pemerintah Suriah.
"Kami ingin pembicaraan langsung "negosiasi langsung", hanya untuk menghemat waktu dan menyelamatkan nyawa karena setiap hari berlalu dan sangat berharga bagi Suriah," kata tokoh oposisi Suriah.
Muslit mengatakan oposisi belum menerima agenda untuk perundingan mendatang.
Di tempat lain dalam sambutannya, Muslit mengatakan HNC berusaha untuk memulai negosiasi dengan membahas sebuah badan untuk mengawasi apa yang ia sebut sebagai transisi kekuasaan.
Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura telah memperjelas bahwa agenda pembicaraan damai di Jenewa tidak akan berubah.
De Mistura mengatakan pembicaraan akan sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB pasal 2254 yang bertujuan mengakhiri konflik di negara Arab itu.(IT/TGM)