Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Truk bantuan kemanusiaan memasuki kota Douma, Ghautah Timur

Posted: 27 May 2016 04:35 PM PDT

Truk bantuan kemanusiaan Bulan Sabit Merah Suriah. (Foto: ElDorar AlShamia)

DOUMA (Arrahmah.com) - Beberapa truk yang membawa bantuan kemanusiaan menyeberang masuk ke kamp Al-Wafdin yang berada di dalam kota Douma yang terkepung yang terletak di wilayah Ghautah Timur, pinggiran Damaskus, di bawah naungan Bulan Sabit Merah Suriah.

Enam truk berisi bahan-bahan untuk dukungan psikososial bagi anak-anak dan vaksin, peralatan untuk orang tua dan beberapa perlengkapan medis memasuki kota pada Kamis (26/5/2016) sore, lansir ElDorar AlShamia pada Jum'at (27/5).

Perlu dicatat bahwa beberapa dewan lokal di provinsi Damaskus, Komite Negosiasi Tinggi Suriah (HNC), tidak terlibat dalam proses negosiasi apapun dengan rezim Asad, sebelum pengepungan diangkat atau pengantaran bantuan di daerah-daerah yang terkepun termasuk kota Douma. (haninmazaya/arrahmah.com)

10 orang tewas dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di sebuah toko roti di Aleppo

Posted: 27 May 2016 04:02 PM PDT

Serangan udara di toko roti di Aleppo, menewaskan 10 warga sipl. (Foto: Zaman Alwasl)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Sedikitnya 10 orang termasuk anak-anak, telah tewas pada Jum'at (27/5/2016) dalam serangan udara di sebuah toko roti di kota Hreitan, utara Aleppo, ujar laporan aktivis Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl.

Jet tempur rezim menargetkan kota dengan enam roket thermorabic yang menghantam toko roti Al-Shohada.

Perang yang terjadi di Suriah selama lebih dari lima tahun, menurut laporan aktivis Suriah yang dirilis pada Kamis (26/5), telah menewaskan lebih dari 280.000 orang.

Dari 282.283 korban, 81.436 di antaranya adalah warga sipil, 14.040 anak dan 9.106 perempuan, menurut laporan yang dirilis oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris.

Sementara itu di provinsi Idlib, tiga orang telah tewas dalam ledakan bom mobil di dekat sebuah Masjid, ujar laporan pusat media lokal.

Di kota Kafr Rouma masih di provinsi Idlib, seorang anak gugur dan dua lainnya terluka dalam serangan udara oleh pasukan rezim Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)

Panglima TNI: Indonesia menjadi medan perang ekonomi

Posted: 27 May 2016 06:43 AM PDT

Peta Indonesia dijarah-asing. Neoliberalisme dan neoimperialisme

JAKARTA (Arrahmah.com) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan saat ini dan kedepan banyak negara berkepentingan untuk menguasai Indonesia, sehingga Indonesia menjadi medan perang ekonomi.

Menurutnya banyak negara luar memandang Indonesia sebagai sebuah harapan. Misalnya, wilayah Papua yang kaya "sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi" itu menggambarkan betapa kayanya Indonesia dan sangat menjanjikan hidup.

Karena itu, menurut Gatot, tidak heran saat ini dan kedepan banyak negara berkepentingan untuk menguasainya. Hal tersebut sangat beralasan karena setiap negara berkepentingan dalam pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan hidup warga negaranya.

Apalagi, kata dia, penduduk dunia terus bertambah secara signifikan. Saat ini sudah tiga kali lipat populasi idealnya. Bahkan empat kali lipat saat menyongsong Indonesia Emas. Namun pada satu sisi persediaan energi, pangan dan air semakin berkurang.

"Inilah yang akan memicu konflik antar negara, rebutan pemenuhan kebutuhan yang sangat mendasar yaitu pangan, energi dan air serta Indonesia menjadi medan perang ekonomi," ujar Panglima TNI saat memberikan ceramah di hadapan 102 peserta Kepala Daerah pada Pembekalan Pemerintahan Dalam Negeri Angkatan II Hasil Pilkada tahun 2015, di Auditorium Gedung F Lt.4 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri, Jalan TMP Kalibata Nomor 8 Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016), lansir JPNN.

Menurutnya, TNI sangat menyadari tantangan yang akan dihadapi bangsa ini di masa mendatang. Untuk melaksanakan tugas sesuai UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI juga bukas tugas yang ringan tetapi tugas berat bila hanya dipikul oleh TNI semata.

"Ancaman itu sudah sangat nyata dan ada tetapi kurang dipahami kita di semua lini kehidupan bernegara, berbangsa bahkan di keluarga," katanya seperti dilansir dakam siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G.

Ia mengingatkan upaya untuk melemahkan, menguasai sampai kepada penghancuran bangsa Indonesia melalui perang Proxy (Proxy War). Salah satunya melalui penyalahgunaan narkoba, demo buruh melakukan intimidasi, tawuran mahasiswa, adu domba TNI-Polri, memecah belah partai politik, regulasi tidak memihak rakyat dan rekayasa sosial melalui media.

(azm/arrahmah.com)

Amnesti Internasional: Tentara Sudan Selatan menyiksa para tahanan

Posted: 27 May 2016 02:30 AM PDT

Tentara Sudan Selatan (Foto: Alquds)

SUDAN SELATAN (Arrahmah.com) - Pada Jumat (27/5/2016) Amnesti internasional mengatakan bahwa puluhan tahanan di Sudan Selatan mendapat penyiksaan dari para tentara. Sebagian besar dari tahanan tersebut dituduh memiliki hubungan dengan oposisi atau kelompok pemberontak. Banyak dari mereka tewas akibat dari perlakuan yang tidak manusiawi, lansir Alquds.

Direktur organisasi di Afrika Timur mengatakan bahwa tahanan mendekam dalam kondisi yang memprihatinkan, mereka diberi makan hanya sekali atau dua kali dalam seminggu, dan hanya disediakan air minum. Kondisi tersebut mengakibatkan banyak dari tahanan tewas karena lemas.

Pemerintah membantah kematian para tahanan, tetapi para peneliti Amnesti International mendatangkan 23 saksi yang mengatakan mereka melihat para tahanan secara paksa diborgol ke wadah, menyaksikan mayat yang diseret dan dibuang.

(maheera/arrahmah.com)

Korea Selatan menembakkan peluru peringatan setelah dua kapal menyeberangi dari utara perbatasan maritim

Posted: 27 May 2016 02:01 AM PDT

Angkatan Laut Korea Selatan. (Foto: Arab21)

KOREA SELATAN (Arrahmah.com) - Pejabat militer Korea Selatan melaporkan bahwa pada Jumat (27/5/2016) Korsel menembakkan peluru peringatan setelah menemukan sebuah kapal nelayan dan kapal patroli bersengketa di perbatasan pantai barat semenanjung Korea, lansir Arab21.

Dua kapal tersebut langsung mundur setelah sekitar delapan menit dari peluncuran peluru artileri.

Menurut Angkatan Darat Korea Selatan, kapal nelayan itu milik Korea Utara yang melintasi perbatasan utara, yang merupakan garis perbatasan maritim antara kedua negara di dekat pulau perbatasan Korea Selatan Yongbyong. Kapal nelayan Korea Utara kadang-kadang tersesat jalan ke perairan Korea Selatan.

Selama bertahun-tahun, kedua belah pihak tersebut masih saling berperang, dimana beberapa orang tewas di wilayah tersebut, termasuk pada 2010 ketika 46 pelaut Korea Selatan tewas setelah kapal mereka tenggelam di Selatan dalam serangan torpedo yang dilakukan Korea Utara, namun Korut membantah untuk bertanggung jawab.

(maheera/arrahmah.com)

Masya Allah, Bayi india lahir dengan berat terbesar di dunia

Posted: 27 May 2016 01:30 AM PDT

Bayi lahir terberat di dunia (Foto: Arab21)

NEW DELHI (Arrahmah.com) - Staf medis di India terkejut dengan kelahiran seorang bayi dari rahim Nadini (19) dengan berat 15 pound (sekitar 6,8 kilogram) melalui operasi caesar. Untuk ukuran normal berat badan yang ditetapkan, berat bayi tersebut setara dengan berat bayi berusia enam bulan, lansir IO (27/5/2016).

Menurut surat kabar The Mirror, pada tahun 2014 pemegang rekor berat baru lahir untuk bayi Rosak Carissa yang lahir di Massachusetts dengan berat 14,5 pound atau 6,6 kilogram.

Dokter Vankatih Raju mengatakan bahwa ia percaya bayi baru lahir tersebut bukan anak terberat di India, tapi di dunia. Dr Purnima Manu mengonfirmasi proses kelahirannya, bayi tersebut lahir dalam keadaan sehat. Kadar gula dan pernafasannya pun normal.

 

(maheera/arrahmah.com)

Petang ini Rashdul Qiblah, menentukan arah kiblat secara pas

Posted: 27 May 2016 01:09 AM PDT

Ka'bah, Qiblat Umat Muslim

JAKARTA (Arrahmah.com) - Petang hari ini, Jumat (27/5/2016), pukul 16.18 WIB dan 17.18 WITA, berdasarkan data astronomi matahari akan tepat berada di atas Kabah sehingga merupakan waktu yang tepat untuk menentukan arah kiblat bagi umat Islam.

"Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Kabah," kata Pgs. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kemenag Muhammadiyah Amin, dalam keterangan tertulis Kemenag, lansir Antara.

Menurut Muhammadiyah Amin, peristiwa semacam ini sering dikenal juga dengan nama Rashdul Qiblah, yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

Rasydul Qiblah

Rasydul Qiblah

Sehubungan itu, kaum muslimin dan pengurus takmir masjid/mushalla yang akan memverifikasi kesesuain arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom.

(azm/arrahmah.com)

Delegasi negara-negara Teluk dan Rusia bertemu di Kuwait

Posted: 27 May 2016 01:00 AM PDT

pertemuan GCC -Rusia

MANAMA (Arrahmah.com) - Pertemuan Tingkat Menteri Ketiga untuk Dialog Strategis antara negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Rusia diadakan di Bayan Palace, Kuwait pada Rabu (25/6/2016), Kuwait News Agency (Kuna) melaporkan.

Delegasi GCC dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kuwait Shaikh Sabah Al Khalid Al Hamad Al Sabah dan pihak Rusia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Pertemuan tersebut mengeksplorasi cara meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama antara negara-negara GCC dan Rusia, di samping isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.

Hubungan Rusia dengan beberapa negara GCC telah terpengaruh oleh perang di Suriah.

Pertemuan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal GCC Abdul Latif Al Zayani.

Wartawan Al Jazeera, Rory Challands, yang melaporkan dari Moskow, mengatakan bahwa Suriah diperkirakan akan mendominasi pertemuan tersebut.

Namun, masih ada perbedaan yang sangat besar antara kedua belah pihak - yang bertemu untuk keempat kalinya - tentang isu Suriah, katanya.

Salah satunya adalah tentang nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad. Yang lainnya adalah terkait banyaknya kelompok oposisi yang berbeda yang berjuang di Suriah saat ini.

"Ada dua yang khusus, yaitu - Ahrar al-Sham dan Jaish al-Islam -. Rusia ingin keduanya dimasukkan sebagai organisasi teroris. Tapi kedua kelompok ini telah dipastikan oleh Saudi sebagai bagian dari Komite Tinggi Negosiasi, yang merupakan kunci negosiasi dari gerakan oposisi di dalam wilayah Suriah," jelasnya

"Ini adalah titik yang sulit antara GCC dan Rusia," tandasnya.

(ameera/arrahmah.com)

Rusia sengaja membakar ladang gandum di provinsi Homs, Suriah

Posted: 27 May 2016 12:30 AM PDT

Kebakaran di ladang gandum di pedesaan utara Homs yang terkepung

HOMS (Arrahmah.com) - Dengan dimulainya musim panen tahunan, pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad serta sekutunya sengaja menyulut kebakaran, apakah dengan jet tempur atau dengan sengaja melepaskan tembakan ke ladang gandum dari pos-pos pemeriksaan di sekitar kota di pedesaan utara Homs yang terkepung.

Jet tempur Rusia berpartisipasi bersama pasukan rezim Asad di musim panen tahun ini dalam membakar tanaman pertanian. Jet tempur Rusia meluncurkan empat serangan udara di desa Tallaf dan lahan pertaniannya yang menyebabkan kebakaran lebih dari 50 hektar lahan yang ditanami gandumdan barley, dan jika bukan karena kedatangan pertahanan sipil sektor Houla pada waktu yang tepat, api akan terus meluas dan jauh lebih besar karena angin yang berhembus kencang saat itu, lansir Zaman Alwasl pada Kamis (26/5/2016).

Para petani di pedesaan utara Homs mengonfirmasi bahwa pasukan Asad sengaja melepaskan tembakan dari pos-pos pemeriksaan rezim dan menargetkan ladang gandum, menyebabkan para petani harus menjaga ladang mereka siang dan malam.

Abu Mahmoud, seorang petani dari Talbiseh mengatakan bahwa menjaga lahan pertaniannya adalah satu-satunya cara untuk melindunginya dari pembakaran. Dia menambahkan bahwa biaya untuk menumbuhkan gandum di lahan seluas satu hektar adalah lebih dari 20 ribu Pounds Suriah.

"Jadi kami harus begadang di malam hari di samping ladang gandum dan barley, itu lebih baik daripaka membantu untuk memadamkan api."

Abu Mahmoud menegaskan bahwa hasil pertanian terutama biji-bijian adalah satu-satunya sumber pendapatan bagi lebih dari 60% orang yang terkepung di pedesaan utara Homs. (haninmazaya/arrahmah.com)

Ahrar Syam dan Jabhah Nushrah merebut kota strategis di barat Damaskus dari pasukan rezim Asad

Posted: 27 May 2016 12:00 AM PDT

Pejuang Suriah saat mendapatkan kemenangan di pinggiran barat Damaskus. (Foto: Zaman Alwasl)

DAMASKUS (Arrahmah.com) - Harakah Ahrar Syam dan Jabhah Nushrah telah menguasai sebuah kota strategis di pinggiran barat Damaskus pada Kamis (26/5/2016), membunh dan melukai puluhan tentara rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad.

Penangkapan kota Deir Khabiya telah menggagalkan rencana rezim untuk mengepung Ghautah Barat, juga dapat meringankan cengkeraman di kota Daraya yang terkepung, menurut aktivis Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl.

Ahrar Syam yang didukung oleh Jabhah Nushrah dan faksi lainnya meluncurkan pertempuran Zaeer Al-ahrar pada Rabu (25/5) untuk merebut Deir Khabiya dan distrik-distrik di dekatnya yang menghubungkan antara provinsi Qunaitirah dengan Damaskus.

Media corong propaganda rezim mengklaim bahwa pasukan rezim Asad mundur dari kota sebagai taktik militer, mereka menyangkal kekalahan memalukan yang ditimbulkan oleh faksi-faksi Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)