Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Jabhah Nushrah rebut wilayah di dekat Aleppo dari tangan rezim Nushairiyah

Posted: 03 Apr 2016 05:05 PM PDT

Pertempuran sengit di selatan Aleppo memperebutkan bukit strategis. (Foto: Long War Journal)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah dari berbagai faksi termasuk Jabhah Nushrah telah meningkatkan serangan terhadap pasukan rezim Nushairiyah dan pada Sabtu (2/4/2016) berhasil merebut sebuah bukit strategis di delatan Aleppo yang sebelumnya dikendalikan oleh pasukan rezim, ujar laporan kelompok pemantau.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan serangan dimulai pada Jum'at (1/4) dan pasukan rezim serta sekutunya berupaya untuk mengambil kembali kendali atas wilayah itu, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (3/4).

Serangan pada Jum'at dimulai dengan ledakan tiga bom syahid yang dilakukan oleh Mujahidin Jabhah Nushrah di bukit Talat Al-'Iss. Kemudian Jabhah Nushrah mengambil kendali dari bukit tersebut, ujar laporan SOHR.

Dalam sebuah pernyataan, Jabhah Nushrah mengatakan bahwa mereka menyergap pasukan rezim ketika pasukan rezim berusaha melarikan diri ke arah kota Hadhar.

SOHR mengatakan pertempuran sejauh ini telah menewaskan puluhan tentara rezim dan setidaknya 16 pejuang Suriah termasuk anggota Jabhah Nushrah juga telah gugur.

Rekaman yang disiarkan secara langsung oleh televisi pro-oposisi, Orient News TV pada Sabtu (2/4) memperlihatkan bukit yang menyediakan tempat yang menguntungkan di area yang luas. Bukit itu juga terletak di dekat jalan raya utama yang menghubungkan Aleppo ke Damaskus, ibukota Suriah, ke wilayah selatan.

"Ini adalah garis pemisah, posisi terdepan tentara Suriah di pedesaan selatan (Aleppo)," ujar seorang sumber militer mengatakan kepada Reuters.

"Di Aleppo selatan, kelompok bersenjata berkoordinasi dengan Jabhah Nushrah menyerang beberapa posisi militer, di Talat Al'Iss dan daerah sekitarnya. Tentu saja hal ini merupakan pelanggaran yang nyata dari 'gencatan senjata'," klaim sumber tersebut.

Namun seperti diketahui, "gencatan senjata" yang sesuai dengan arahan AS dan Rusia tidak mengikutsertakan Jabhah Nushrah dan ISIS di dalamnya. Serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah dan Rusia masih terus menggempur posisi keduanya hampir setiap harinya dan membunuh banyak warga sipil di wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pejuang Suriah tewaskan 25 tentara rezim Nushairiyah di Latakia

Posted: 03 Apr 2016 04:34 PM PDT

Peta Suriah. (Foto: Internet)

LATAKIA (Arrahmah.com) - Pejuang Suriah pada Sabtu (2/4/2016) meluncurkan serangan mendadak terhadap pasukan rezim Nushairiyah dan sekutunya di pedesaan utara provinsi Latakia, membunuh sedikitnya 25 tetara musuh, ujar laporan aktivis Suriah seperti dilansir Zaman Alwasl pada Ahad (3/4).

Aktivis media, Abdurrahman Al-Lazqani mengatakan pejuang Suriah berhasil membebaskan Nashba, Al-Mezagli, Al-Hadadi, Tilal Rasha dan Al-Maqnas. Ia menambahkan bahwa dalam serangan tersebut 25 personil rezim dari pasukan dan milisi sekutu termasuk seorang kolonel yang dikenal sebagai Luay Aslan tewas.

Pejuang Suriah juga berhasil menghancurkan meriam musuh Cannon 130 standar yang diletakkan di Tell Ghazleh dan Chilka juga tank musuh yang berada di Rasha. Mereka juga mengambil persenjataan lainnya sebagai rampasan perang dalam pertempuran di Kansaba.

Faksi militer yang berpartisipasi dalam serangan tersebut adalah Ahrar Syam, Ansar Syam dan Jaysul Naser. (haninmazaya/arrahmah.com)

Kongres nasional parlemen Libya menolak sanksi Eropa

Posted: 03 Apr 2016 04:00 PM PDT

Akila Shaleh. (Foto: Internet)

TRIPOLI (Arrahmah.com) - Pada Sabtu (2/4/2016) ketua parlemen, Akila Shaleh meminta anggotanya untuk mengikuti kongres dengar pendapat dalam membahas konstitusi dan kebijakan politik, kongres ini pun membahas penolakan sanksi Eropa.

Melalui kongres umum nasional di Tripoli ini, kecaman dan penolakan dari deklarasi oleh Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada ketua kongres Nuri Bo Sahmain dan ketua penyelamatan pemerintah Kholifah Ghowel. Dalam kongres tersebut dinyatakan bahwa sanksi itu bias dan meningkatkan fragmantasi kohesi nasional

Martin Kobler meminta warga Libya menerima dan mendukung pemerintah untuk menolak sanksi yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.

(maheera/sumber/arrahmah.com)

Jasad Siyono utuh, Ahli Forensik: "Jenazah seperti di dalam freezer"

Posted: 02 Apr 2016 11:05 PM PDT

Penggalian makam Siyono

KLATEN (Arrahmah.com) - Setelah tiga pekan dimakamkan jasad Siyono (34) korban kezaliman Densus 88 didapati masih utuh. "Jenazah seperti di dalam freezer," kata ahli forensik.

Endro Sudarsono melaporkan, menurut Prof. Dr. dr. Sudibyo seorang ahli Forensik dari Muhammadiyah yang berusia 70 tahun, jenazah Siyono, usai digali dari kuburannya, didapati masih utuh dan tidak bau.

Penjelasan ilmiahnya, kata Profesor hal ini akibat dari jenis tanah lempung dan adanya air.

"Jenazah seperti di dalam freezer," katanya.

"Salah satu tugas Tim Forensik ini adalah untuk mencari sebab kematian, letak dan banyak luka," tambah Profesor

Penjelasan Prof. Sudibyo ini dipaparkan dihadapan Prof. Hafidz Abbas, Siane Indriyani, Manager Nasution (Komnas HAM), Busyro Muqoddas, Dahnil A Simanjuntak (PP Pemuda Muhammadiyah) M. Kalono, Hery Dwi (Kuasa Hukum), Edi Lukito (LUIS), Basuno (FUI Klaten)

Terkait hal ini banyak petugas di liang kubur, baik dokter forensik, maupun mahasiswa yang tidak mengenakan masker di lokasi makam Siyono.

Telah diwartakan, akhirnya proses autopsi jenazah almarhum Siyono (34 tahun), korban kezaliman Densus 88 digelar hari ini, Ahad (3/4/2016). Di bawah pengawalan ketat ratusan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), autopsi dilangsungkan sejak pukul 06.00 pagi.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Foto - Akhirnya autopsi jenazah Siyono terlaksana

Posted: 02 Apr 2016 10:33 PM PDT

Penggalian kuburan  Siyono, korban kezaliman Densus 88 Polri

KLATEN (Arrahmah.com) - Akhirnya proses autopsi jenazah almarhum Siyono (34 tahun), korban kezaliman Densus 88 digelar hari ini, Ahad (3/4/2016). Di bawah pengawalan ketat ratusan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) pasukan paramiliter Muhammadiyah, autopsi dilangsungkan sejak pukul 06.00 pagi.

Prose autopsi ini juga didukung oleh Kapolri dan Komnas HAM, ini dibuktikan dengan kehadiran aparat brimoib di TKP dan komisioner Komnas HAM.

Proses autopsi dikabarkan akan berlangsung selama 6-7 jam

Berikut kami tampilkan foto foto dari lokasi dari reporter SangPencerah.com

Jelang penggalian kuburan Siyono

Jelang penggalian kuburan Siyono

penggalian kubur Siyono

penggalian kubur Siyono

Tim medias Muhammadiyah yang akan mengautopsi jenazah siyono

Tim medis Muhammadiyah yang akan mengautopsi jenazah siyono

Tim Medis Muhammadiyah

Tim Medis Muhammadiyah

(azmuttaqin/arrahmah.com)

37 warga Suriah ditahan saat mencoba untuk menyeberang ke Turki

Posted: 02 Apr 2016 10:05 PM PDT

Foto: Orient Net

ANKARA (Arrahmah.com) - Militer Turki mengatakan pada Sabtu (2/4/2016) bahwa pihaknya telah menahan 37 orang yang mencoba untuk menyeberang ke Turki secara ilegal dari Suriah.

Menurut pernyataan tersebut, sebanyak 37 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, adalah warga negara Suriah dan mereka mencoba untuk memasuki distrik Ceylanpınar, provinsi Şanlıurfa, Turki selatan, sebagaimana dilansir Daily Sabah.

Militer mengatakan bahwa para tersangka itu berasal dari wilayah Rasulayn, Suriah, yang dikendalikan oleh PYD/PG.

Warga Suriah yang ditangkap itu kemudian dibawa ke kantor gendarmerie kabupaten untuk diinterogasi.

(ameeraa/arrahmah.com)

Austria akan kerahkan tentara di perbatasan Italia untuk membendung pengungsi

Posted: 02 Apr 2016 09:37 PM PDT

Menteri Pertahanan Austria Hans Peter Doskozil tiba untuk pertemuan kabinet di Wina, Austria, 16 Februari 2016.  (Reuters)..

BERLIN (Arrahmah.com) - Austria berencana untuk mengerahkan tentaranya di perbatasan Austria-Italia di Brenner untuk mencegah meningkatnya arus pengungsi yang berusaha untuk memasuki Eropa utara, ungkap Menteri Pertahanan Hans Peter Doskozil.

Sebagaimana dilansir oleh Reuters, Sabru (2/4/2016), Austria, yang tidak lagi sejalan dengan Jerman dalam menangani krisis pengungsi di Eropa karena mengambil pembatasan di perbatasannya, sebelumnya sudah menyatakan siap menerapkan pengawasan yang lebih ketat jika diperlukan.

"Karena perbatasan luar Uni Eropa belum efektif terlindungi, maka Austria akan segera menerapkan pengawasan perbatasan yang ketat. Itu berarti ada pengawasan perbatasan yang masif di Brenner dan pengerahan tentara," jelas Doskozil kepada Die Welt.

Menurutnya, tentara bisa membantu melindungi perbatasan dan juga membantu registrasi pengungsi, upaya kemanusiaan dan deportasi

Doskozil juga menyerukan untuk membentuk misi sipil-militer Uni Eropa untuk mendukung badan perbatasan Uni Eropa Frontex yang memerlukan perbatasan luar yang kemungkinan berada di Yunani, Bulgaria atau Italia.

Mengingat rute utama pengungsian melalui Balkan dan sebagian besar Austria tertutup karena perbatasan Austria diawasi dengan ketat, Wina khawatir muncul rute-rute baru melalui Bulgaria atau Albania karena penyeberangan lewat Mediterania ke Italia dari Libya dibuka kembali.

(ameera/arrahmah.com)

BIN: Ruang gerak kelompok Santoso semakin sempit

Posted: 02 Apr 2016 08:30 PM PDT

Sejumlah anggota TNI bersiap untuk melakukan penyisiran kolompok Santoso di Watutau, Lore Peore, Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (23/3). (Foto: CNN Indonesia / Antara Photo / Fiqman Sunandar)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Ruang gerak kelompok Santoso atau Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah, disebut sudah semakin sempit. Kelompok ini diyakini takkan berpeluang keluar dari Poso.

"Mudah-mudahan enggak lama kami akan dapat dia," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso di sebuah acara di Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Sutiyoso menambahkan bahwa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu masih berada di Poso dan pihak intelijen mengklaim telah mengetahui posisi mereka.

Seperti diberitakan kantor berita Antara, terkait perkembangan Operasi Tinombila di Poso, jumlah laskar Santoso diperkirakan kurang dari 30 orang yang tersisa.

Setelah baku tembak dengan pasukan gabungan TNI dan Polri baru-baru ini, sebanyak 10 orang dari kelompok tersebut meninggal dan tiga orang ditangkap.

"Mereka sudah terjepit dan terkurung," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada kesempatan lain. Ia menambahkan TNI akan memberikan dukungan penuh kepada Polri dalam menggelar Operasi Tinombala. (fath/arrahmah.com)

Ini alasan Salah Abdeslam tak ledakkan diri

Posted: 02 Apr 2016 08:00 PM PDT

Salah Abdeslam mengaku hanya bertanggung jawab kepada pihak Prancis, bukan ke Belgia. (Foto: Internet)

BRUSSELS (Arrahmah.com) - Terduga pelaku serangan Paris, Salah Abdeslam, mengungkapkan alasannya tidak jadi meledakkan diri pada saat serangan terjadi melalui adiknya, Mohamed Abdeslam.

Kepada media Prancis, BFM TV, Mohamed meyatakan pada saat serangan terjadi di Comptoir Voltaire cafe bersama kakak tertua mereka, Brahim Abdeslam, Salah mengaku menolak meledakkan diri.

"Akan ada lebih banyak korban jika saya melakukan itu. Untungnya, saya tidak bisa melakukannya," kata Salah, seperti ditirukan Mohamed.

Setelah bertemu Salah di penjara Bruges, Mohamed Abdeslam mengatakan bahwa Salah ingin bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis karena ia "bertanggung jawab kepada Prancis, tapi tidak ke Belgia" -terkait seangan Belgia.

Salah Abdeslam disebut-sebut sebagai salah satu dari 10 orang yang dituding terlibat dari serangan menewaskan 130 orang di Prancis.

Abdeslam ditangkap dalam penggereekan di Molenbeek, Belgia. Ia rencananya akan diekstradisi ke Prancis, untuk membantu proses penyelidikan seranga di sejumlah tempat di Paris. (fath/arrahmah.com)

400 personel KOKAM kawal proses autopsi jenazah Siyono pagi ini

Posted: 02 Apr 2016 05:06 PM PDT

Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) pagi ini menjaga proses autopsi jenazah Siyono.

KLATEN (Arrahmah.com) - Sekitar 400 personil Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) pagi ini menjaga proses autopsi jenazah Siyono.

"400 personil hari ini berasal dari Solo raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Komandan Pelaksana Sunardi.

Dia melanjutkan, personil akan dibagi ke dalam 4 ring terdiri dari. Ring 1 lokasi autopsi dijaga 50 personil, ring 2 di jalan sekitar makam juga 50 personil.

Selanjutnya ring 3 berada di dekat kediaman keluarga serta ring 4 di balai desa. "Ring 4 adalah posisi penting, karena kita akan menjaga dari warga tak berkepentingan," jelasnya.

Sunardi sangat berterima kasih kepada laskar Islam yang ingin membantu penjagaan, tapi sesuai keputusan keamanan diserahkan kepada Muhammadiyah.

Pantauan wartawan anggota JITU di lapangan, proses autopsi dilaksanakan secara tertutup. Lokasi kompleks pemakaman Siyono dikawal ketat aparat sejak pukul 05.00 pagi. Makam Siyono ditutupi tenda berwarna hijau agar proses autopsi berjalan lancar.

Reporter: Tommy Abdullah

(azmuttaqin/arrahmah.com)