Arrahmah.Com |
- Seorang anak gugur dan enam terluka dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di Idlib
- Pakistan lakukan penangkapan massal setelah pengeboman di Lahore
- Aneh, tapi nyata, orang Islam menghancurkan Islam
- Zionis "Israel" berencana legalkan hukuman terhadap anak Palestina berusia di bawah 14 tahun
- Anak-anak meninggal kelaparan di Fallujah
- 2 warga Palestina terbunuh di tengah meningkatnya ketegangan di Kamp Libanon
- "Israel" minta warganya meninggalkan Turki sesegera mungkin
- 90% roket rezim Suriah menargetkan kelompok oposisi, bukan "Israel"
- Pasukan penjajah "Israel" menghancurkan sejumlah bangunan warga Palestina di Bethlehem
- Kasus Siyono, dua gepok uang masih utuh dititipkan sebagai barang bukti
Seorang anak gugur dan enam terluka dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di Idlib Posted: 29 Mar 2016 05:05 PM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Pesawat-pesawat tempur rezim Nushairiyah Suriah pimpinan Bashar Asad melakukan serangan udara di provinsi Idlib pada Selasa (29/3/2016), membunuh seorang anak dan melukai 6 lainnya, ujar aktivis lokal mengatakan kepada Zaman Alwasl. Seorang anak telah kehilangan nyawanya dalam serangan udara yang menghantam sebuah sekolah di desa Al-Kastan, dekat kota Jisr A-Shughur, sementara enam orang lainnya termasuk tiga perempuan, terluka dalam serangan udara di kota Ariha yang dikendalikan oleh Jaisyul Fath. Tentara rezim juga menargetkan kota-kota Al-Najiya dan Bdama dengan bom barel. Tidak ada laporan mengenai korban. Di provinsi tetangga, Aleppo, pasukan rezim yang berada di kota Nubul dan Zahraa telah menggempur kota Anadan, Hayyan dan Bayanon dengan artileri berat saat pertempuran sengit meletus di desa-desa dekat ibukota Aleppo. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pakistan lakukan penangkapan massal setelah pengeboman di Lahore Posted: 29 Mar 2016 04:33 PM PDT ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Pakistan menangkap lebih dari 5.000 orang-meskipun kemudian sebagian besar dari mereka kembali dibebaskan-dua hari setelah pengeboman yang membunuh sedikitnya 72 orang yang merayakan Paskah, menurut pernyataan pejabat Pakistan pada Selasa (29/3/2016). Penyidik masih menahan 216 orang di tahanan sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut, ujar Rana Sanaullah, pejabat untuk provinsi Punjab seperti dilansir Al Jazeera. Operasi penangkapan tersebut ditujukan untuk siapa saja yang dicurigai oleh otoritas Pakistan berada di balik pemboman beberapa hari lalu yang diklaim oleh pecahan Taliban, Jamaat-ur-Ahrar. Sanaullah mengatakan 5.221 orang telah ditahan dan 5.005 dibebaskan kemudian setelah memverifikasi identitas mereka. Juru bicara Angkatan Darat Jenderal asim Bajwa mengatakan militer dan paramiliter melakukan razia di Punjab, provinsi terkaya dan paling padat penduduk di Pakistan, sebagai respon terhadap pemboman. "Saat ini di Rawalpindi, Multan dan daerah lain, operasi sedang berlangsung, badan-badan intelijen, Rangers dan tentara yang melakukan operasi," ujarnya seperti dilaporkan Al Jazeera. Jamaat-ur-Ahrar, sebuah kelompok pecahan Taliban yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu, memperingatkan media Pakistan bahwa mereka bisa jadi sasaran berikutnya. "Semua orang akan mendapatkan giliran dalam perang ini, khususnya budak media Pakistan," ujar Ehsanullah Ehsan, juru bicara kelompok tersebut. "Kami hanya menunggu waktu yang tepat." Pengeboman tersebut merupakan yang paling mematikan di Pakistan sejak 2014. "Biarkan Nawaz Sharif tahu bahwa perang ini sekarang telah berada di ambang rumahnya," ujar Ehsan di akun Twitternya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Aneh, tapi nyata, orang Islam menghancurkan Islam Posted: 29 Mar 2016 08:12 AM PDT Oleh Ustadz KH Abu Muhammad Jibriel AR. (Arrahmah.com) - Jika orang kafir bersikap Islamophobia, beraliansi dengan orang munafik untuk menghancurkan Islam, itu hal yang wajar. Tetapi jika orang Islam sendiri menghancurkan Islam, maka dampak buruknya jauh lebih berbahaya dari perang dan propaganda yang dilancarkan oleh orang kafir. Kita sering menyaksikan kaum muslimin melakukan suatu perbuatan, tanpa disadari bukannya meninggikan Islam, malah sebaliknya menghancurkan Islam. Musykilah seperti ini telah disinyalir dalam Al Qur'an: إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنتُمْ ۖ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ ۚ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا ۚ فَأُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا "Ketika orang-orang yang tidak mau berhijrah ke Madinah menghadapi sakaratul maut, mereka didatangi para malaikat. Para malaikat bertanya kepada orang-orang itu: "Mengapa kalian tidak mau berhijrah?" Mereka menjawab: "Kami dahulu adalah orang-orang yang tertindas di negeri Makkah." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah sangat luas, sehingga kalian dapat berhijrah ke tempat itu?" Tempat tinggal mereka di akhirat adalah Jahanam, tempat tinggal yang sangat buruk. (QS An-Nisaa' (4) : 97) Sababun nuzul ayat ini terkait dengan orang-orang Islam di Mekah yang tidak mau ikut berhijrah ke Madinah bersama Nabi Saw dan para sahabatnya; padahal mereka mampu melakukannya. Sikap penolakan ini dinyatakan Al Qur'an sebagai sikap menzhalimi diri sendiri. Hijrah dari wilayah yang tidak memberi kebebasan untuk menjalankan agama ke tempat lain yang dapat menjamin keamanan dan ketenteraman menjalankan Islam, seperti tersebut dalam ayat ini termasuk kewajiban yang besar, sedang meninggalkannya adalah dosa besar dan haram dilakukan seorang muslim. Konteks ayat ini menyangkut sebagian kecil orang Islam yang menolak ikut berhijrah karena khawatir nasib keluarga dan bisnis mereka apabila ditinggal pergi ke Madinah. Mereka tidak yakin, segala kenikmatan yang dimiliki di Mekah akan diperoleh di tempat yang baru. Mereka yang lebih mementingkan sanak keluarga, bisnis, dan segala pertimbangan duniawi, daripada melaksanakan perintah Allah untuk berhijrah bersama Nabi Saw, termasuk orang yang menzhalimi dirinya sendiri, karena itu diancam masuk neraka. Dalam kondisi umat Islam tertindas di Mekah, dimusuhi, disiksa bahkan diusir, ada orang Islam yang tidak mau berkorban di jalan Allah, dan memilih berteman dengan orang kafir Mekah demi keselamatan diri, keluarga, dan bisnisnya. Sikap seperti inilah, tanpa mereka sadari dampaknya akan menghancurkan Islam, dan memperlemah kekuatan umat Islam. Dan terbukti kelak, ketika umat Islam berperang dengan kafir Quraisy, mereka yang menolak ikut hijrah ini, dipaksa oleh orang-orang kafir ikut bersama mereka pergi ke perang Badar. Mereka ikut berperang dalam barisan orang kafir melawan sesama Muslim. Dan di antara mereka ada yang terbunuh dalam peperangan itu. Sementara mereka yang masih hidup, malah menambah banyak jumlah orang kafir untuk melawan kaum muslimin. Sehingga mereka kehilangan kesempatan beramal shalih, tidak bisa berjihad bersama rasul-Nya, dan tidak bisa membela Islam dan tidak juga membantu sesama muslim melawan musuh-musuh kafir. Dalam pandangan Islam, hal semacam itu adalah kerugian yang sangat besar. Sikap orang Islam yang tidak mau berkorban untuk kepentingan Islam, dan lebih mengutamakan jabatan, kekuasaan, bisnis, dan kesejahteraan sanak saudaranya, terutama disaat orang-orang kafir menindas serta memarjinalkan orang Islam, itulah orang yang menzhalimi dirinya sendiri. Sekalipun sikap ini tidak menjerumuskannya ke tingkat kafir pada Islam, tapi nasib buruknya di akhirat sudah menanti, yaitu dimasukkan neraka jahannam. Ketika menghadapi sakaratul maut, ancaman neraka ini sudah dibisikkan oleh makaikat. Inilah Muslim Aneh (Sontoloyo): Adanya orang Islam yang lebih mengutamakan keselamatan duniawi daripada agamanya, merasa berat meninggalkan kesibukan dunianya daripada memperjuangkan agama Allah, inilah mentalitas Muslim Sontoloyo. Di zaman kita sekarang, bukan sedikit orang Islam bermental sontoloyo. Mereka ingin beragama dengan enjoi, tidak dibebani kewajiban yang nereka rasa bikin hidup susah. "Beragama itu yang biasa-biasa saja, moderat, toleran, dan tidak radikal ataupun diskriminatif," kata mereka. Ada juga di antara Muslim Sontoloyo ini yang mengatakan, "Kita setuju dengan syariat Islam, tapi jangan dipaksakan." Oleh karena itu, larangan agama tidak digubris, nasib Islam juga tidak dipedulikan. Orang Islam yang menuntut berlakunya syariat Islam di lembaga negara dianggap radikal dan memaksakan kehendak. Lihatlah jutaan umat Islam yang tercatat sebagai PNS, Polisi, TNI, anggota DPR, MPR, DPD. Di antara mereka, memang ada yang rajin ikut pengajian, shalat berjamaah, bahkan mengikuti istighasah, semaan, zikir berjamaah. Jika dimintai infak untuk kemanusiaan mereka tak pelit keluarkan hartanya. Malah ada juga yang setiap saat pergi umrah, menyumbang untuk yatim piatu, pesantren tahfiz dllnya. Tapi hanya sebatas itu. Apabila diajak lebih serius, berjuang supaya syariat Islam menjadi hukum positif di negeri yang penduduknya mayoritas beragama Islam ini, mereka menolak. Dan cepat-cepat mengatakan, negara kita bukan negara Islam. Tidak perlu formalitas, yang penting substansinya. Kita jangan memaksakan kehendak, karena rakyat Indonesia hitrogen. Seakan kewajiban melaksanakan dan memperjuangkan tegaknya hukum Allah hanya kewajiban orang atau ormas dan parpol tertentu saja. Mereka merasa cukup dengan "Islam yang biasa-biasa" saja. Melaksanakan hukum Allah di lembaga negara dianggap memaksakan kehendak. Tapi melaksanakan demokrasi, sekularisme dengan segala propaganda dan rekayasanya tidak dianggap memaksakan kehendak. عن أبي هريرة -رضي الله عنه- أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: (بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ، فطوبى للغرباء) قيل: يا رسول الله! من الغرباء؟ قال: الذين يَصْلِحون إذا فسد الناس) وفي لفظ آخر: (يُصلِحون ما أفسد الناس من سنتي) رواه مسلم Dari Abu Haurairah RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Bermula Islam itu datang dalam keadaan asing,dan ia akan kembali asing seperti sediakala.Maka sungguh berbahagialah orang-orang yang asing itu.Ada yang bertanya,wahai Rasulullah siapakah orang yang asing itu.Beliau menjawab;orang-orang yang mengadakan perbaikan ketika manusia rusak.Dan pada lafaz yang lain:Itulah orang-orang yang menegakkan sunnahku disaat manusia rusak....(HR Muslim) Sikap aneh manusia terhadap Islam pada periode awal kembali lagi berulang dizaman ini.Mereka merasa heran dengan kedatangan Islam ,ketika suasana masyarakat diselimuti kegelapan jahiliah pada seluruh sisi kehidupan.. Seperti sikap sebagian muslim di masa awal Islam yang menolak ikut hijrah ke Madinah. Seperti itu pula mentalitas sebagian besar orang Islam di zaman sekarang. Keberadaan mereka di birokrasi pemerintahan bukannya membantu perjuangan Islam di negeri yang berdasarkan Ketuhanan YME ini, sebaliknya menambah jumlah orang kafir yang menolak berlakunya syariat Islam. Padahal tidak ada dispensasi, setiap muslim berkewajiban melaksanakan syariat Islam, seperti kewajiban hijrah dari Mekah ke Madinah di zaman Nabi Saw; kecuali untuk tiga kategori saja. (98) إِلَّا الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ لَا يَسْتَطِيعُونَ حِيلَةً وَلَا يَهْتَدُونَ سَبِيلًا Firman Allah: "Adapun kaum mukmin laki-laki, kaum mukmin perempuan dan anak-anak yang lemah, sehingga mereka tidak mampu dan tidak mengetahui jalan untuk pergi berhijrah, mudah-mudahan mereka itu diampuni oleh Allah. Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun kepada para hamba-Nya yang tertindas. (QS An-Nisaa' (4) :98-99) Hanya laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang lemah saja yang diberi dispensasi (karena udzur syar'i). Sedangkan muslim lainya tetap berkewajiban menegakkan syariat Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat dan negara menurut kemampuannya. Penolakan orang Islam, baik dia anggota ormas, orpol, birokrat, polisi, TNI, dosen, mahasiswa, terhadap berlakunya syariat Islam, merupakan perbuatan yang dapat menghancurkan serta memperlemah peran Islam untuk memperbaiki masyarakat dan negara. Akibat penolakan ini luar biasa dahsyatnya. Jumlah mayoritas secara kuantitas, tapi minirotas secara kualitas. Bobot dan pengaruhnya sangat kecil dalam menentukan arah negara ini. Jumlah mayoritas tapi selalu kalah suara dalam pilkada, pilgub, pilpres. Akibat selanjutnya, untuk mencari pemimpin pemerintahan, atau kepala daerah dari kalangan orang Islam yang mau mengatasi problem masyarakat berlandaskan syariat Islam, susahnya bukan kepalang. Kita sering kecele, ketika dipilih jadi pemimpin pusat atau daerah, atau pejabat yang duduk di eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Kita menyangka dia orang Islam yang shalih, ternyata dia agen zionis, antek syiah, atau orang yang berpaham komunis, liberal dan sekuler. Sehingga tidak heran, dari kalangan muslim sontoloyo ini tiba-tiba keluar ucapan, "Saya seorang pluralis, menolak berlakunya syariat Islam di lembaga negara. Saya seorang demokratis, tidak setuju syariat Islam menjadi hukum positif di negeri ini". Oleh karena itu, keberadaan muslim sontoloyo di negeri ini, dampak bahayanya tidak kalah dahsyat dibanding orang kafir dalam menghancurkan Islam. "Orang Islam menghancurkan Islam, disadari ataupun tidak, sungguh fenomena yang memilukan. Sekalipun sikap muslim sontoloyo ini tidak sampai mengantarkanya ke tingkat murtad atau kafir, karena mereka masih mengaku mencintai Islam, melaksanakan amaliyah Islami, tapi di akhirat kelak mereka tetap diancam hukuman siksa neraka. Pilih yang mana, menjadi muslim sontoloyo atau muslim yang taat pada Allah dan rasul-Nya, dan rela bekerjasama dalam membela Islam? وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ Allah Swt berfirman: " Kaum mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka mengajak berbuat kebajikan, mencegah kemungkaran, melakukan shalat, mengeluarkan zakat, dan menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapat rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa untuk menolong kaum mukmin lagi Mahabijaksana dalam memberikan pertolongan." (QS At-Taubah (9) : 71) Wallahu a'lamu bis showab, semoga bermanfaat fid dunia wal al akhirat.. Semoga ummat Islam menyadari keanehan ini.... Yogyakarta, Senin, 27 Maret 2016 (samirmusa/arrahmah.com) |
Zionis "Israel" berencana legalkan hukuman terhadap anak Palestina berusia di bawah 14 tahun Posted: 29 Mar 2016 06:30 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - "Israel" berencana akan menyetujui RUU yang memungkinkan dilakukannya sidang terhadap anak Palestina di bawah usia 14 tahun. Keputusan itu muncul setelah pertemuan komite yang diselenggarakan pada Ahad (27/3/2016) malam untuk menyetujui RUU yang akan melegalkan hukuman terhadap anak Palestina "pelaku operasi perlawanan" yang berusia di bawah 14 tahun. Menteri Kehakiman "Israel" Ayelet Shaked yang mengusulkan rancangan undang-undang tersebut, lansir MEMO. Rencana pengecut Zionis "Israel" ini untuk memaksakan hukuman penjara terhadap anak di bawah umur jika mereka "terbukti bersalah", meskipun hukumannya akan dilakukan setelah terdakwa mencapai usia 14 tahun. (banan/arrahmah.com) |
Anak-anak meninggal kelaparan di Fallujah Posted: 29 Mar 2016 06:00 AM PDT FALLUJAH (Arrahmah.com) - Lima orang Irak, tiga dari mereka anak-anak, telah meninggal kelaparan di kota Fallujah, ungkap pernyataan resmi lokal pada Ahad (27/3/2016). Saad Al-Sha'lan menyatakan bahwa kematian ini terjadi karena kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah di provinsi Al-Anbar, lapor Anadolu. Dia menambahkan bahwa Rumah Sakit Al-Fallujah berjalan hanya 20 persen dari kapasitas normal. "Kelaparan mengancam 100.000 orang di kota itu," pejabat itu memperingatkan. Dia menyerukan kepada pemerintah federal dan koalisi internasional untuk bergerak "segera" untuk menyelamatkan nyawa warga sipil Fallujah dengan menjatuhkan bantuan dari pesawat untuk memperlancar proses bantuan. Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia di Irak, sebuah kelompok independen yang bertanggung jawab kepada parlemen, menegaskan adanya kekurangan sumber makanan dan medis serta susu anak-anak di Fallujah yang telah berada di bawah kendali Daesh sejak awal 2014. (banan/arrahmah.com) |
2 warga Palestina terbunuh di tengah meningkatnya ketegangan di Kamp Libanon Posted: 29 Mar 2016 05:30 AM PDT LIBANON (Arrahmah.com) - Ketegangan meningkat tajam di kamp pengungsi Palestina terbesar di Libanon pada Senin (28/3/2016) setelah terjadinya penembakan mematikan oleh kelompok yang bersaing meninggalkan dua orang terbunuh. Dalam penembakan pertama di kamp pengungsi Ain Al-Hilweh, seorang pejabat Fatah lokal, yang diidentifikasi sebagai Abdullah Qablawi, ditembak mati di dekat pasar kamp. Dua warga Palestina, bernama Jamil A., dan Ibrahim A.S., terluka dalam serangan itu dan dibawa ke Rumah Sakit Al-Nidaa Al-Insani untuk pengobatan. Satu jam kemudian, penyerang tak dikenal membunuh seorang kerabat dari warga Palestina yang diyakini berada di balik penembakan pertama, lansir MEMO. Pria itu diidentifikasi sebagai Mahmud Al-Natur, saudara Omar Al-Natur, yang diduga bertanggung jawab atas serangan pertama dan anggota dari faksi saingannya Fatah Al-Islam. Jalan-jalan di kamp yang tadinya penuh sesak menjadi kosong menyusul pembunuhan tersebut, dengan semua toko ditutup dan beberapa keluarga menyelamatkan diri. Ain Al-Halwah, yang terletak di dekat kota Sidon Libanon, telah menjadi semakin tidak stabil selama tahun lalu, dengan bentrokan musim panas lalu menggusur sebanyak 3.000 pengungsi Palestina. Lebih dari 54.000 pengungsi Palestina yang terdaftar tinggal di kamp itu, telah bergabung dalam beberapa tahun terakhir dengan ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari pertempuran di Suriah. Lebih dari 450.000 warga Palestina terdaftar di Libanon dengan UNRWA. Sebagian besar hidup dalam kondisi kumuh di 12 kamp pengungsi resmi dan menghadapi berbagai pembatasan hukum, termasuk pada pekerjaan mereka. (banan/arrahmah.com) |
"Israel" minta warganya meninggalkan Turki sesegera mungkin Posted: 29 Mar 2016 05:30 AM PDT TEL AVIV (Arrahmah.com) - "Israel" mendesak warganya yang sedang mengunjungi Turki untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin pada Senin (28/3/2016) sehubungan dengan adanya serangan bom yang terjadi pada 19 Maret bom di Istanbul. Tiga wisatawan "Israel" dan seorang warga Iran tewas dalam serangan Istanbul, yang mendorong biro kontra-terorisme di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan peringatan "level 3" terhadap warga "Israel" yang melakukan perjalanan ke Turki. Dalam statemennya, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Senin (28/3/2016), kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan adanya ancaman yang sangat nyata bahwa kelompok ISIS atau kelompok-kelompok sejenis lainnya akan menyerang tempat-tempat wisata Turki. Tidak disebutkan lebih rinci mengenai ancaman serangan tersebut. Dikatakan juga bahwa warga "Israel" hendaknya tidak pergi ke Turki, dan mereka yang berada di Turki saat ini, hendaknya secepat mungkin meninggalkan negara itu. "Infrastruktur teroris di Turki terus mengembangkan serangan-serangan baru terhadap target-target wisatawan -- termasuk wisatawan "Israel" -- di seluruh negeri itu," demikian bunyi statemen yang dikeluarkan oleh pemerintah "Israel". Seorang diplomat senior mengatakan bahwa peringatan itu dimaksudkan hanya untuk wisatawan "Israel", bukan untuk warga "Israel" yang memiliki dua kewarganegaraan "Israel"-Turki yang tinggal di Turki, dan peringatan itu dikeluarkan seiring dengan informasi terbaru dari pihak berwenang Turki. (ameera/arrahmah.com) |
90% roket rezim Suriah menargetkan kelompok oposisi, bukan "Israel" Posted: 29 Mar 2016 05:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Mantan kepala intelijen militer "Israel" mengumumkan pada Ahad (27/3/2016) bahwa 90 persen roket yang sebelumnya ditujukan terhadap "Israel" oleh rezim Asad telah menembaki kelompok oposisi Suriah, lapor Arabi21. Pernyataan Jenderal Amos Yadlin itu disampaikan selama workshop di Gurun Negev. "Tentara Suriah tidak lagi menjadi ancaman tradisional untuk 'Israel' karena telah meluncurkan lebih dari 90 persen roket yang mereka miliki," katanya. "Ini adalah roket-roket yang ditujukan untuk 'Israel' tetapi telah digunakan selama pertempuran berlangsung dengan oposisi Suriah." Mengenai penarikan pasukan Rusia dari Suriah, Yadlin mengatakan bahwa Rusia tidak mengatakan yang sebenarnya: "Sebagian besar pasukan Rusia masih di Suriah dan mereka selalu membenarkan ini dengan mengatakan mereka melawan Daesh." Kepala Institut Riset Nasional menambahkan bahwa para pemimpin Yahudi di Suriah bekerja untuk mempromosikan hubungan "Rusia-Israel" dari kemitraan menjadi aliansi strategis. (banan/arrahmah.com) |
Pasukan penjajah "Israel" menghancurkan sejumlah bangunan warga Palestina di Bethlehem Posted: 29 Mar 2016 04:00 AM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan "Israel" pada Senin (28/3/2016) pagi membongkar sejumlah bangunan milik warga Palestina, termasuk dua rumah, di selatan kota Bethlehem di Tepi Barat yang diduduki, ungkap para pemiliknya kepada Ma'an. Khader Al-Jirashi mengatakan pasukan "Israel" menghancurkan dua rumah, gudang logam besar, dan taman bermain yang ia memiliki dekat tembok pemisah "Israel" dan pos pemeriksaan militer yang dikenal sebagai "Checkpoint 300" di Bethlehem utara. Dua rumah itu, ujarnya, berukuran 350 meter persegi dan 200 meter persegi, sedangkan gudangnya sekitar 400 meter persegi. Al-Jirashi menambahkan bahwa setelah melakukan pembongkaran, buldoser dan ekskavator "Israel", yang dikawal oleh kendaraan militer "Israel", melanjutkan penghancuran ke sebidang tanah seluas lebih dari empat hektar. Dia mengatakan pembongkaran itu dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya, dan ia baru menyadari hal itu ketika tetangga memanggilnya dan memberitahunya. Dia mengatakan bangunan miliknya dibangun secara legal setelah memperoleh izin yang diperlukan dari Otoritas Palestina, dan bahwa ia memiliki dokumen kepemilikan resmi. "Tanah ini selalu menjadi bagian dari Bethlehem," kata Al-Jirashi dalam sebuah video yang menunjukkan pembongkaran. Pada pertengahan Februari, jumlah warga Palestina yang mengungsi karena penghancuran "Israel" pada tahun 2016 sudah setara dengan lebih dari setengah dari total jumlah pengungsi pada seluruh tahun 2015, ujar seorang pejabat senior PBB bulan lalu. (banan/arrahmah.com) |
Kasus Siyono, dua gepok uang masih utuh dititipkan sebagai barang bukti Posted: 29 Mar 2016 02:01 AM PDT YOGYAKARTA (Arrahmah.com) - Pertemuan keluarga Siyono, korban kezaliman Densus 88, dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah dilakukan terbuka di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Selasa (29/3/2016). Permintaan keluarga terhadap kasus Siyono adalah pelimpahan kuasa dari Kuasa Hukum Keluarga Siyono Sri Kalono SH kepada Divisi Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Dr. Busyro Muqoddas. Rombongan disambut Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas. Sudah hadir pula Komisioner Komnas HAM Siane Indriani. Keduanya tak banyak terlibat perbincangan. Busyro kemudian tampak berbincang dengan Iwan Satriawan, salah satu pakar hukum dari Universitas Muhammadiyah. "Karena saya merasa dalam hati saya ini, suami saya meninggal dengan tidak wajar," tutur Suratmi dengan suara terbata-bata. Siyono ditangkap Densus 88 di rumahnya, Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Klaten, pada Selasa 8 Maret 2016 usai mengimami sholat maghrib. Menurut penjelasan Mabes Polri, saat dibawa menunjukkan tempat penyimpanan senpi dan granat, dia memukul anggota Densus, sehingga terjadi perkelahian. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |