Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Koalisi pimpinan Saudi dan Houtsi melakukan pertukaran tawanan

Posted: 28 Mar 2016 05:30 PM PDT

Milisi Syiah Houtsi. (Foto: AP)

SANA'A (Arrahmah.com) - Koalisi pimpinan Arab Saudi dan milisi Syiah Houtsi, pihak yang bertempur di Yaman, mengatakan bahwa mereka telah melakukan pertukaran tahanan.

Kedua belah pihak mengatakan sembilan Saudi ditukar dengan 109 milisi Syiah Houtsi, seperti dilaporkan BBC pada Senin (28/3/2016).

Pertukaran tersebut terjadi menjelang "gencatan senjata" yang direncanakan dan pembicaraan damai terbaru yang akan dilakukan bulan depan.

Selama satu tahun perang Yaman antara koalisi Saudi dengan Houtsi telah membunuh lebih dari 6.000 orang, setengah dari mereka adalah warga sipil, menurut laporan PBB.

Koalisi Saudi melancarkan serangan dengan tujuan memukul mundur Houtsi dan memulihkan kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Media Yaman mengatakan sembilan warga Saudi yang dibebaskan adalah tentara, lansir Reuters.

PBB mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata mulai 10 April mendatang, diikuti negosiasi seminggu kemudian.

Perang Yaman telah berdampak pada kondisi kemanusiaan di Yaman, salah satu negara termiskin di dunia arab, dengan empat dari lima orang di Yaman saat ini membutuhkan bantuan untuk bertahan hidup. (haninmazaya/arrahmah.com)

Helikopter militer alami kecelakaan, 12 tentara Aljazair tewas

Posted: 28 Mar 2016 05:00 PM PDT

Helikopter militer Perancis terbang di atas lokasi kecelakaan dari penerbangan Air Algerie AH5017 di dekat kota Gossi, Mali utara pada 24 Juli 2014. Cuaca buruk kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan pesawat tersebut. (Foto: Reuters)

ALJIR (Arrahmah.com) - Sedikitnya 12 tentara Aljazair dilaporkan tewas ketika sebuah helikopter militer mengalami kecelakaan di bagian selatan negara tersebut, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan Aljazair seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (28/3/2016).

Laporan rinci tidak segera tersedia. Pernyataan hanya mengatakan bahwa kecelakaan terjadi di dekat kota Reggane dan dua tentara lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)

Tiga helikopter Rusia telah meninggalkan Suriah menuju Rusia

Posted: 28 Mar 2016 04:30 PM PDT

Helikopter Rusia Mi-24. (Foto: Internet)

MOSKOW (Arrahmah.com) - Tiga helikopter Rusia telah meninggalkan pangkalan Hmeimim di Suriah dan menuju ke Rusia, ujar laporan televisi Rusia Rossiya-24 pada Senin (28/3/2016).

Dua Mi-24 dan satu Mi-35 meninggalkan pangkalan udara dengan menumpang pada Antonov-124, pesawat transportasi Rusia bersama dengan beberapa staf teknis, lanjut laporan seperti dilansir Zaman Alwasl.

Bulan ini Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan sebagian besar kontingen militer Rusia di Suriah harus ditarik keluar setelah kampanye udara yang mereka lancarkan berjalan selama lima bulan. Moskow mengklaim bahwa mereka telah mencapai sebagian besar tujuannya.

Rossiya-24 dalam laporannya menunjukkan seorang perwira Rusia di pangkalan Hmeimim mengatakan bahwa pasukan Moskow yang tersisa di Suriah cukup untuk "mengusir setiap serangan setiap saat dan menyelesaikan tugas-tugas militer". (haninmazaya/arrahmah.com)

Putin ucapkan selamat kepada Asad atas "kembalinya Palmyra" dari tangan "ekstrimis"

Posted: 28 Mar 2016 06:00 AM PDT

assad-putin

RUSIA (Arrahmah.com) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Ahad (27/3/2016) berbicara melalui telepon dengan Presiden Suriah Bashar Asad, mengucapkan selamat kepadanya atas pasukannya yang telah merebut kembali Palmyra, ungkap Kremlin, sebagaimana dilansir WB.

"Dalam pembicaraan dengan Presiden Suriah, Vladimir Putin mengucapkan selamat terhadap rekannya itu karena pasukan Suriah telah 'membebaskan' kota Palmyra dari 'teroris', mencatat pentingnya melestarikan kota bersejarah yang unik ini untuk budaya dunia," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Tentara Nushairiyah Suriah yang didukung oleh pasukan Rusia telah kembali menduduki kota kuno Palmyra pada Ahad (27/3/2016) dengan kemenangan besar atas para "ekstremis" di wilayah itu.

Palmyra merupakan sebuah situs warisan dunia UNESCO berupa reruntuhan kota kuno yang sebelumnya diduduki kelompok IS yang telah memicu protes global dengan penghancuran sistematis monumen di situs tersebut.

(banan/arrahmah.com)

Palmyra kembali jatuh ke tangan rezim Nushairiyah Suriah

Posted: 28 Mar 2016 05:30 AM PDT

palmyra

SURIAH (Arrahmah.com) - Tentara Nushairiyah Suriah yang didukung oleh pasukan Rusia telah kembali menduduki kota kuno Palmyra pada Ahad (27/3/2016) dengan kemenangan besar atas para "ekstremis" di wilayah itu, lansir WB.

Palmyra merupakan sebuah situs warisan dunia UNESCO berupa reruntuhan kota kuno yang sebelumnya diduduki kelompok IS di mana IS telah memicu protes global dengan penghancuran sistematis monumen di situs tersebut.

"Setelah pertempuran sengit pada malam hari, tentara memegang kontrol penuh atas Palmyra - situs kuno dan lingkungan perumahannya," klaim seorang sumber militer kepada AFP.

Anggota IS dilaporkan mundur dari Palmyra menuju kota-kota Sukhnah dan Deir Ezzor di timur. IS, yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, menyerbu situs tersebut pada Mei 2015.

(banan/arrahmah.com)

10 tentara bayaran musuh menyerahkan diri kepada Mujahidin IIA di Uruzgan

Posted: 28 Mar 2016 05:00 AM PDT

5 (1)

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Laporan dari distrik Char Chino menyebutkan bahwa 10 tentara bayaran musuh menyatakan bertobat atas kesalahan mereka yang telah memerangi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA).

Mereka menyerahkan diri kepada Mujahidin sekitar pukul 11:00 pagi waktu setempat di daerah Hoshi, membawa semua senjata dan peralatan mereka.

Laporan yang dilansir Voice of Jihad menambahkan bahwa 4 rudal ditembakkan Mujahidin sekitar pukul 15:45 menargetkan pos strategis musuh di wilayah Lublin distrik Dharwad, menewaskan 6 polisi bayaran dan melukai 11 lainnya.

Dilaporkan pula bahwa kepala polisi Uruzgan, Rogh Lewanai, juga berada di bawah pengepungan Mujahidin di daerah itu selama seminggu terakhir, namun nasibnya belum diketahui.

(banan/arrahmah.com)

Video tentara biadab "Israel" menembak kepala pemuda Palestina dari jarak dekat

Posted: 28 Mar 2016 04:30 AM PDT

idf

PALESTINA (Arrahmah.com) - Sebuah kelompok hak asasi manusia "Israel", Kamis (24/3/2016) mendokumentasikan pembunuhan seorang pemuda Palestina yang dilakukan oleh tentara "Israel" di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut video yang difilmkan oleh Pusat Informasi "Israel" untuk Hak Asasi Manusia, Abdel-Fattah Al-Sharif (21) terbaring di tanah setelah ditembak oleh tentara "Israel" di Hebron, lansir WB.

Kelompok, yang umumnya dikenal sebagai B'tselem, menyatakan bahwa Sharif terlihat tergeletak di tanah tanpa ada tentara atau petugas medis yang datang memberinya pertolongan pertama. Staf medis malah memberikan bantuan kepada tentara yang terluka padahal kondisi lukanya tidak serius, menurut kelompok tersebut.

Video itu kemudian menunjukkan seorang tentara biadab "Israel", di antara sekelompok tentara lain dan petugas medis, menembak Sharif langsung di kepala dari jarak dekat, laa hawla wa laa quwwata ila billah.

Militer "Israel" mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut, mencatat bahwa tentara pelaku penembakan diskors dari tugas sampai akhir penyelidikan.

(banan/arrahmah.com)

KontraS: "Mungkin sebelum meninggal ada penyiksaan yang terjadi pada Siyono"

Posted: 28 Mar 2016 04:04 AM PDT

Situasi rumah Siyono di Dukuh Brengkungan, Desa Pogung saat penggeledahan Foto: krjogja.com (Indratno E)

JAKARTA (Arrahmah.com) - Dengan melihat kondisi jenazah Siyono, korban kezaliman Densus 88, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyatakan ada dugaan Siyono disiksa sebelum meninggal dunia.

"Mungkin sebelum meninggal ada penyiksaan yang terjadi pada Siyono," kata kata Staf Divisi Hak Sipil dan Politik KontraS Satrio Wirataru di kantor KontraS Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).

Untuk itu Kepolisian perlu menyidik kembali kasus ini. Menurut Wira harusnya polisi tidak cepat puas mendapat laporan bawahannya. Untuk itu perlu penyidikan yang mendalam. Karena dilihat dari luka-luka yang ada pada jenazah Siyono itu tidak bersumber dari pukulan satu orang polisi yang mengawal.

Dikatakan Wira, dalam pernyataan persnya polisi sempat melakukan visum kepada korban sebelum jenazah dikembalikan kepada keluarganya. Artinya polisi sesungguhnya tidak kekurangan bukti untuk mencoba menindak anggota polisi yang melakukan penyiksaan tersebut

Kata dia ini soal kemauan saja dari institusi Polri untuk melakukan penytidikan terhadap dugaan penyiksaaan terhadap Siyono.

Ditambahkan Wira, siapapun yang berurusan dengan Densus 88 baik dia korban salah tangkap maupun korban meninggal, ada pola intimidasi terhadap mereka ini. Antara lain ditekan untuk menandatangani surat pernyataan tidak menuntut polisi.

"Bahkan untuk kuasa hukum sendiri keluarga tidak diberi kebebasan," katanya.

Kuasa hukum, kata Wira, disediakan dari pihak Polri.

"Yang mana posisinya pun tidak membela kepentingan keluarga," jelasnya.

Dari intimadasi seperti ini, nampak ini melangar sekali hak azasi. Karena untuk mengajukan pembela adalah hak azasi semua orang. Polisi, kata dia, tidak punya kewenangan untuk melarang seseorang melakukan penuntutan secara hukum.

Sebagai informasi, terhadap aksi kekerasan dan intimidasi ini, hingga saat ini keluarga korban hanya mendapatkan uang untuk pemakaman almarhum Siyono.

"Tidak ada bentuk kompenassi lainnya yang layak," ujarnya.

Terkait temuan banyaknya kejanggalan pada kasus penagkapan, penggeledahan, dan kematian Siyono. KontraS dalam rilisnya mendesak 3 hal;

Pertama, Pemerintah Indonesia, lewat Mabes Polri, bersama Ombudsmen RI dan Komnas HAM, untuk segera melakukan tindakan hukum, secara bersamaan saling melengkapi antara mekanisme hukum pidana maupun etik, atas serangkaian dugaan mal administrasi dan penyiksaan yang menyebabkan kematian Siyono.

Kedua, Polri harus mengevaluasi dan memperbaiki cara kerja dan kualitas operasi Densus 88 dalam mematuhi prosedur penyidikan yang sah secara hukum.

Ketiga, Polri harus memastikan segala upaya intimidasi terhadap keluarga-keluarga korban tidak terjadi dan menjamin kebebasan keluarga korban untuk menuntut atau mencari keadilan terkait dengan segala penderitaan dan kerugian yang disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan dalam operasi Polri.

(azmuttaqin/arrahmah.com)

Tutupi jendela restoran dengan keffiyeh, seorang suami di-bully netizen

Posted: 28 Mar 2016 03:00 AM PDT

Foto: Internet

JEDDAH (Arrahmah.com) - Foto seorang pria dan istrinya sedang makan di restoran telah menjadi viral di dunia maya. Hal itu terjadi karena sang pria melepas penutup kepalanya untuk menutup jendela sehingga orang lain tidak bisa melihat istrinya.

Ada yang mendukung aksi pria tersebut, namun tidak sedikit yang menganggap aksi tersebut sebagai bentuk dari kecemburuan yang ekstrem.

Para pengguna Twitter menggunakan tagar #husband_covers_his_wife_with_shammagh. Dalam beberapa jam, tagar tersebut mendapatkan 121.000 viewer.

Beberapa orang merasa bahwa mengambil foto itu merupakan serangan terhadap privasi pria itu dan istrinya.

Dr. Izzuddin Al-Nimr, seorang profesor Al-Qassim University, mengatakan bahwa perilaku tersebut merupakan hal yang wajar dalam masyarakat yang memiliki budaya perlindungan. Ini bukan sesuatu yang bersifat individu atau tindakan langka.

"Ini adalah kebiasaan. Hal ini karena agama dan pendidikan kita. Saya tidak percaya bahwa tindakan ini adalah negatif. Kita harus menghormati praktik dan tradisi masing-masing," katanya sebagaimana dilansir Arab News (28/3/2016). (fath/arrahmah.com)

Muslim di AS hadapi lonjakan Islamofobia

Posted: 28 Mar 2016 02:00 AM PDT

Umat Islam di AS merasa tertekan setelah mendapatkan serangan Islamofobia. (Foto: AP Photo / Jacquelyn Martin)

WASHINGTON DC (Arrahmah.com) - Ledakan mematikan di Brussels telah berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat Muslim di AS, pemimpin Asosiasi Mahasiswa Muslim di Universitas Princeton, Nabil Shaikh, mengatakan kepada Radio Sputnik (28/3/2016).

Keadaan semakin buruk bagi Muslim yang tinggal di AS sejak serangan tahun lalu di Paris, Shaikh mengatakan.

"Setelah ini sulit bagi semua Muslim lain di dunia yang hidup biasa dan bekerja," tegasnya.

"Setelah serangan Paris, yang kita lihat vandalisme masjid. Kita melihat orang-orang dipukuli di jalan-jalan atau menerima pandangan buruk di jalan karena penampilan mereka sebagai Muslim atau karena keputusan mereka untuk beribadah dengan cara tertentu. Kesejahteraan Muslim menjadi terancam."

Banyak Muslim yang datang ke Amerika dengan harapan kehidupan yang lebih baik, sekarang berjuang menghadapi prasangka dan khawatir dengan harapan mereka di negara ini. Hal ini disayangkan, Shaikh mencatat, bahwa sentimen anti-Islam juga telah dilakukan oleh politisi AS.

Sejak berita tragedi Brussels muncul, para pemimpin politik AS, membuatnya bahkan lebih sulit bagi umat Islam untuk merasa mendapatkan toleransi dan diterima di Amerika.

"Ini merupakan tahun pemilu, dan kami memiliki kandidat seperti Ted Cruz atau Donald Trump yang menyerukan pengawasan diperketat dari lingkungan Muslim, yang merupakan pelanggaran terhadap kebebasan sipil orang yang tinggal di negara ini," kata Shaikh.

Akibatnya, umat Islam merasa tertekan dan dipisahkan dari masyarakat, menderita dari tindakan-tindakan tersebut.

"Setelah peristiwa ini terjadi Anda selalu melihat lonjakan islamofobia, Anda selalu melihat menurunnya tingkat toleransi dari orang lain di sekitar Anda," kata Shaikh. (fath/arrahmah.com)