Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Belasan orang termasuk 7 anak gugur dalam serangan udara Rusia di kota yang berbatasan dengan Turki

Posted: 22 Jan 2016 03:43 PM PST

Jet tempur Rusia

SARMADA (Arrahmah.com) - Sedikitnya 17 orang termasuk 7 anak telah gugur dalam serangan rudal oleh pasukan Rusia di kota yang berbatasan dengan Turki, ujar aktivis Suriah pada Jum'at (22/1/2016).

Kampanye udara Rusia telah menargetkan kota Sarmada dan distrik Bab Al-Hawa di dekatnya, yang terletak di pedesaan utara provinsi Idlib, lansir Zaman Alwasl.

Aktivis mengatakan jet Rusia telah menembakkan dua rudal ke pasar-pasar di kota tersebut, meninggalkan 17 orang gugur dan 65 lainnya mengalami luka-luka.

Serangan rudal lain menargetkan ditrik Bab Al-Hawa yang berada di persimpangan perbatasan, tambahnya.

Menurut laporan kelompok pemantau perang Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, serangan udara Rusia di Suriah sejak 30 September 2015 telah membunuh lebih dari 1.000 warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.com)

Lima santri pondok pesantren Miftahul Huda meninggal, ini kronologinya

Posted: 22 Jan 2016 03:06 PM PST

Foto ilustrasi: tenggelam

BOYOLALI (Arrahmah.com) - Lima santri Pondok Pesantren (PP) Miftahul Huda di Dukuh Pomahan, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Boyolali, meninggal dunia usai mengikuti kegiatan kepanduan. Berikut ini kronologi kejadiannya.

Divisi Humas PP Miftahul Huda dalam keterangannya kepada redaksi menyebutkan, musibah tersebut terjadi pada hari Rabu (20/1/2016), sekitar jam 14.00 WIB.

Berawal ketika 50 santri usai mengikuti kegiatan kepanduan yang lokasinya tidak jauh dari Pondok Pesantren, sebanyak 10 santri berjalan melalui tepian saluran irigasi dengan bergandengan tangan, salah satu diantara mereka terpeleset, sehingga 9 santri lainnya ikut terseret masuk ke dalam bak kontrol irigasi. Pengelola Pondok Pesantren dibantu warga setempat berusaha melakukan tindakan penyelamatan. Lima di antaranya dapat ditolong, sedangkan lima santri yang lain terjebak di dalam pusaran air bak kontrol irigasi. Upaya penyelamatan terus dilakukan hingga semua ditemukan. Setelah berhasil diangkat, kelimanya segera dilarikan ke RSI Banyubening, Ngargorejo, Ngemplak, Boyolali.

Dari hasil visum, pihak RSI menyatakan kelima santri tersebut tidak terselamatkan. Kelima santri tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Muhammad Riza, umur 14 tahun asal Semanggi, Surakarta;
  2. Muhammad Khoirullah, umur 14 tahun, asal, Grenjeng, Trosobo, Sambi, Boyolali;
  3. Hafidzurrahman Muhammad Al Jundi, umur 14 tahun, asal Nguter, Sukoharjo;
  4. Abdurrofi' Hafidz Imaduddin, umur 14 tahun, asal Gumuk rejo, Kedung Lengkong, Simo, Boyolali;
  5. Mus'ab Saifudin, umur 14 tahun, asal Gamping, Bayat, Klaten.

"Ketika Allah Subhanahu Wata'ala berkehendak maka tidak ada yang bisa menghalangi kehendak-Nya. Musibah yang menimpa keluarga besar Pondok Pesantren Miftahul Huda, Senting, Sambi, Boyolali menjadi ibroh bagi segenap asatidzahnya," demikian keterangan Divisi Humas PP.Miftahul Huda. (azmuttaqin/arrahmah.com)

Kesultanan Demak negara yang berdasar Syariat Islam di tanah Jawa

Posted: 22 Jan 2016 02:24 PM PST

Masjid Agung Demak tempo dulu

Oleh: K. Subroto

(Arrahmah.com) - Kemunculan Kesultanan Demak tidak lepas dari kondisi Majapahit waktu itu yang mulai melemah. Dimulai dari civil war (Perang Paregreg) yang mengakibatkan disintegrasi kerajaan Majapahit dan menyebabkan penderitaan bagi penduduknya. Penderitaan mereka semakin bertambah dengan adanya berbagai bencana alam (disaster): bencana "banyu pindah", bencana "pagunung anyar", peristiwa letusan gunung api (guntur pawatugunung), dan bencana kekeringan. Situasi memburuk dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Walisongo yang berasal dari mancanegara (negeri atas angin) kemudian melakukan beberapa usaha untuk memberikan bantuan, antara lain dengan bantuan kemanusiaan, bantuan pengobatan, membangun infrastruktur pertanian seperti membangun irigasi dan bercocok tanam. Selain itu, mereka juga melakukan dakwah pada masyarakat setempat yang saat itu sedang menderita.

Usaha ini terus berkelanjutan hingga puluhan tahun. Masyarakat sangat menerima dakwah dan nilai-nilai Islam yang mereka bawa. Keluhuran nilai Islam lebih memanusiakan mereka dengan penghapusan sistem kasta di masyarakat, di mana manusia tidak dinilai dari tampilan fisik, kekayaan, serta pangkat kekuasaan mereka. Konsep ketuhanan dan ritual Islam juga lebih sederhana dan mudah dipahami. Tak hanya itu, Walisongo juga memberi teladan dalam hal keluhuran akhlak. Interaksi ekonomi yang dilakukan oleh pedagang muslim dengan masyarakat setempat juga menjadi faktor lain yang berperan terhadap penyebaran agama Islam.

Penyebaran agama Islam juga dilakukan dengan cara mendirikan masjid dan tempat pendidikan Islam. Selain itu, mereka juga melakukan pendekatan politik, dengan cara mengajak para penguasa waktu itu untuk masuk Islam. Sebagian penguasa menerima, namun Raja Majapahit menolak. Meski demikian, ia memberikan sebidang tanah kepada Walisongo sebagai tempat tinggal yang kemudian dijadikan sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Ia juga memberikan kebebasan kepada Walisongo untuk berdakwah di seluruh wilayah kekuasaan Majapahit. Kebijakan ini dipengaruhi oleh hegemoni China saat itu, di mana utusan yang dikirim ke Majapahit secara berkala sebagian besar beragama Islam. Majapahit sendiri berkewajiban untuk mengirimkan upeti ke Dinasti Ming di China. Pendekatan lain dilakukan dengan cara pernikahan antara keluarga Walisongo dan umat Islam lainnya dengan keluarga para penguasa yang beragama Islam.

Setelah putra Raja Majapahit, Raden Patah, yang beragama Islam mendapat sebidang tanah di Glagah Wangi, Bintoro, Walisongo meningkatkan upaya pendekatan politiknya. Raden Patah bersama Walisongo kemudian membangun dan mengembangkan wilayah tersebut. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan, wilayah tersebut akhirnya dikukuhkan sebagai Kadipaten Demak Bintoro oleh Raja Majapahit.

Kemajuan Demak diiringi dengan mulai merosotnya kerajaan Majapahit. Konflik politik dan perebutan kekuasan di Majapahit membuat kekuatan mereka semakin melemah. Banyak wilayah yang melepaskan diri karena memandang pusat sudah tidak bisa lagi mengayomi dan melindungi mereka sebagaimana mestinya. Di fase inilah Kadipaten Demak berusaha menyiapkan diri untuk membuat tatanan baru di tanah Jawa.

Jihad Walisongo yang pertama dilakukan dengan menyerang Girindra Wardhana, penguasa wilayah Kediri yang merebut kekuasaan Majapahit dari Brawijaya V. Panglima dari jihad ini adalah Sunan Ngudung, ayah dari Sunan Kudus. Namun, usaha pertama ini berujung pada kekalahan. Jihad kedua juga mereka lakukan dengan panglima dan musuh yang sama. Sebagaimana jihad pertama, usaha jihad kedua ini juga berujung pada kekalahan.

Setelah mengalami dua kali kekalahan, Raden Patah dan Walisongo melakukan evaluasi. Kesimpulan mereka, salah satu faktor utama yang menyebabkan kekalahan tersebut adalah lemahnya intelijen mereka. Selanjutnya, mereka meningkatkan kemampuan prajurit dan persenjataan.

Dengan persiapan yang lebih matang, mereka melakukan jihad yang ketiga yang dipimpin oleh Sunan Kudus. Dalam jihad ini mereka dibantu oleh pejuang asing (foreign fighters) dari berbagai wilayah di nusantara dan negeri atas angin. Dengan izin Allah, kali ini kemenangan berhasil mereka dapatkan. Mereka berhasil menduduki pusat kota kerajaan Majapahit.

Setelah itu Demak dideklarasikan sebagai kesultanan dengan Raden Patah sebagai pemimpinnya. Gelar beliau adalah Sultan Fattah Syeh Alam Akbar Panembahan Jimbun Abdul Rahman Sayyidin Panatagama Sirullah Khalifatullah Amiril Mukminin Hajjuddin Khamid Khan Abdul Suryo Alam di Bintoro Demak.

Langkah awal yang mereka lakukan adalah mengumumkan dasar negara dan konstitusi yang berlaku di Kesultanan Demak. Dalam hal ini, mereka menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai dasar negara. Mereka memberlakukan syariat Islam yang dikodifikasikan dalam Kitab Angger-Angger Surya Alam dan Salokantara.

Dalam menjalankan politik luar negeri, Kesultanan Demak melakukan jihad melawan Portugis di Malaka dan Sunda Kelapa. Mereka juga melakukan jihad atas wilayah bekas Majapahit yang tidak mau tunduk pada Kesultanan Demak. Kapasitas mereka untuk melakukan kebijakan luar negeri semacam itu ditunjang oleh kemampuan ekonomi yang kuat. Demak pun berkembang menjadi kekuatan ekonomi dan militer baru di tanah Jawa. Dengan kekuatan tersebut, mereka mampu membuat sebuah tatanan baru (new order) di tanah Jawa yang berdasarkan syariat Islam menggantikan tatanan lama (old order) yang dipimpin oleh kerajaan Majapahit.

Menurut WS. Rendra dalam pidato Megatruh-nya, "Pada masa Kesultanan Demak, orang-orang Jawa menguasai setiap jengkal dari tanahnya. Tak ada kekuatan asing yang bisa melecehkan kedaulatan tanah air mereka. Demak bebas dari kekuasaan asing. Semarang dan Jepara menjadi tempat galangan kapal yang memprodusir kapal-kapal besar dan kecil dalam produktivitas yang tinggi. Ini semua karena mereka merasa punya jaminan kepastian hidup. Dan kepastian hidup ada karena adanya daulat hukum yang tertera dalam kitab "Salokantara" dan "Jugul Muda" ialah kitab UU Demak yang punya landasan syari'ah Agama Islam, yang mengakui bahwa semua manusia itu sama derajatnya, sama-sama khalifah Allah di dunia. Raja-raja Demak sadar dan ikhlas dikontrol oleh kekuasaan para wali. Raja-raja Demak berkuasa hanya selama 65 tahun. Tetapi mereka adalah pahlawan bangsa yang telah memperkenalkan daulat hukum kepada bangsanya."

Secara de facto dan de jure, Kesultanan Demak adalah negara yang berdasar Syariat Islam pertama di tanah Jawa.

(*/arrahmah.com)

TTP's statement regarding the un-Islamic attack at Bacha Khan University in Charsaddah

Posted: 22 Jan 2016 06:45 AM PST

taliban_pakistan

(Arrahmah.com) - Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) strongly condemns and declares their complete innocence from the un-Islamic attack that took place at Bacha Khan University in Charsaddah today, 20 January.

Remember that TTP is the largest representative of Jihad in Pakistan and the Mujahideen of Pakistan, and it consists of thousands of Mujahideen and hundreds of Fidayeen of Islam whose goal is the establishment of Sharia Law in Pakistan and defence of Pakistani Muslims in particular and Muslims all around the globe in general. We consider the youth getting education in non-military institutions as muslims and as pioneers for the future of Jihad, and their protection is also one of our obligations.

Therefore, the abovementioned un-Islamic act that has been carried out by some people using our name, we declare that these people will be brought to our Sharia Court and prosecuted as per Sharia Law.

We repeat that all the institutions of Tehrik-e-Taliban Pakistan and our Ameer Fazlullah Khurasani (HA) are totally unrelated to this act and we declare our complete innocence from it.

Muhammad Khurasani

The Spokesman for Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP)

(arrahmah.com)

AQIM's statement regarding the Burkina Faso raid when Muslim Africa took revenge for its victims

Posted: 22 Jan 2016 06:30 AM PST

aqim-jihad

(Arrahmah.com) - All praise is due to Allah, the Lord of the Worlds. Peace and blessings be upon the Commander of the Radiant Ones, his family, and his righteous companions. And henceforth.

In fulfilling the covenant they made to support this great religion and its people, as ordered by Allah - "And fight them on until there is no more tumult or oppression, and there prevail justice and faith in Allah altogether and everywhere" (Al-Anfal, 39) - and as the Exalted said - "And why should ye not fight in the cause of Allah and of those who, being weak, are ill-treated (and oppressed)?- Men, women, and children, whose cry is: "Our Lord! Rescue us from this town, whose people are oppressors; and raise for us from thee one who will protect; and raise for us from thee one who will help!"" (An-Nisa, 75) - and in taking revenge for our Prophet, peace and blessings of Allah be upon him, saying: "Who will pursue Ka'b bin Al-Ashraf, for he has caused trouble to Allah and His Messenger?,"

And in continuing to target the nests of the Crusader looters of our resources, the transgressors of our sanctities, and the violators of our holy sites, and after studying, planning, gathering information, and observing the targets, al-Qaeda in the Islamic Maghreb deployed from its best Mujahideen and knights, to enter a nest from the most dangerous nests of global spydom in West Africa, and specifically in the "Splendid" hotel and some adjacent facilities in the capital of Burkina Faso, Ouagadougou, where they run the war on Islam and make deals to steal the bounties of Africa…

The assignment was given to the praiseworthy brothers - may Allah accept them in al-Firdaws - al-Battar al-Ansari, Abu Muhammad al-Buqli, Ahmad al-Fulani al-Ansari, to carry out this noble task, where they rushed to the target, carrying their lives in their palms and pursuing certain death, and trusting in Allah Alone and heeding the orders of their commanders, and complying with the command of their Prophet, peace and blessings of Allah be upon him: "Go in the name of Allah, trusting in Allah, and adhering to the religion of Allah's Messenger, and do not kill an old man, a young child, or a woman…" They descended into the "Cappuccino" restaurant, which the senior criminals often visited, and they harmed them, then they proceeded towards their primary objective, the "Splendid" hotel, where the operation lasted for many hours, and the knights managed to kill the heads of Crusader criminality of various nationalists… before they rose to their Maker, finding glad tidings in "those left behind, who have not yet joined them" (Aal-i-Imran, 170) - we consider them thusly and Allah is the holder of their account.

And this blessed operation comes as part of a series of operations to purify the land of Islam and Muslims from the nests of global spydom and to avenge our people in the Central African Republic, Mali, and other lands of Muslims in the east and west… and to remind France and its allies:

Security in the world today is a collective issue today and does not allow division. So either you leave us safe in our lands, or we spoil your security and the security of your citizens as you spoil the security of our Ummah. Good is with good and the initiator is just, and evil is with evil and the initiator is unjust… As the Lion of Islam Sheikh Usama, may Allah accept him, had already told you, and our Sheikh and Emir Ayman al-Zawahiri, may Allah accept him, reiterated: "Security is a shared destiny, if we are secure, you might be secure, and if we are safe, you might be safe. And if we are struck and killed, you will definitely - with Allah's permission - be struck and killed. This is the correct equation…"

How many more foolish acts will you try?! And how much more blood will you spill from your citizens, until you are convinced that your policies towards our Ummah are wrong and you need to review them… When will you understand?! When will you realize that the grandsons of Yusef bin Tashfeen are not those who sleep on grievance and are not those who accept to live in humiliation and shame, but are those who have determined not to put down their swords until the glories of their Ummah are restored, the cross is humiliated, and infidelity is beneath their feet…

In the end: We remind the world that the Ummah of Islam is an Ummah that gives birth without stop, and its goodness does not cease, and that this blessed operation is nothing but a drop in the sea of global Jihad, which is led by its forebears in the east, west, north, and south of the world. We grasp the hands of the mujahideen everywhere and we call them to the great determination of Islam to break the power of Zio-Crusader and Rafidha infidelity…

Also, we call on our Ummah in general, and our people of the Sunnah in al-Shaam and Iraq specifically… to support the religion with spirit, money, and prayer, and we call on them to stand united as one before the global conspiracies woven against their jihad and heed the saying of their Lord: "And hold fast, all together, by the rope which Allah (stretches out for you), and be not divided among yourselves". [Aal-i-Imran, 103)

And to our people in usurped al-Aqsa we say: your sons the mujahideen are fighting in the African desert and their eyes are upon captive Bayt al-Maqdis… and we applaud your uprising, an uprising of running over and knives. We hope to meet with you as conquerors and pray in the journey place of the Seal of the Messengers, best of peace and blessings be upon them and our Prophet…

To the youth of Islam and its dear heroes, we say:

Blessed be the pure hands… May Allah salute the knights loyal to their Ummah and their religion, the vengeful for their people, the deterrers of the crimes of the Crusaders in the lands of Muslims:

May the peace of Allah be upon you… for what you commit to the Shariah of your Lord in your Jihad and your work…

May the peace of Allah be upon you… for your actions, your striving, and harming the enemies of Allah and your enemies…

May Allah accept our heroes the knights of Azawad and make them reside in the Firdaws of His Paradise and join us with them while holding firm and not altering… and make their blood water for the tree of Islam and the expansion of His rule on the land…

"On that Day shall the Believers rejoice- With the help of Allah". (Ar-Room, 4-5)

"Allah will certainly aid those who aid his (cause);- for verily Allah is full of Strength, Exalted in Might, (able to enforce His Will)." (Al-Hajj, 40)

O Allah! Get the Jews and the Christians and their agents the apostates!
O Allah! Grant victory to the Mujahideen everywhere and give them from Your support!

Peace and blessings of Allah be upon our Prophet Muhammad, his family, and his Companions, all of them.

Our last prayer is praise be to Allah, the Lord of the Worlds.

Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM)
Al Andalus Foundation for Media Productions

Sunday, 7 Rabie al-Akher 1437H / 17 January 2016M

(arrahmah.com)

PM Turki: AS tidak akan menekan Turki untuk mengontrol perbatasan

Posted: 22 Jan 2016 02:15 AM PST

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu. (Foto: Anadolu Agency)

DAVOS (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Turki Ahmet Davutolgu mengungkapkan pada Kamis bahwa AS tidak akan menekan Turki untuk mengkontrol perbatasan dengan Suriah, lansir Anadolu Agency (22/1/2016).

Dalam sesi berjudul Perang Global Turki di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Davutoglu mengatakan, "Konsep tekanan bukanlah pendekatan antara sekutu. Namun ada koordinasi yang sangat erat antara Turki dan AS untuk memerangi 'terorisme' dan menemukan situasi politik."

"Koordinasi ini akan terus berlanjut karena Turki adalah negara yang membayar untuk semua ketidakstabilan di Suriah dan Irak, karena ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB dalam krisis Suriah sampai sekarang. Pengungsi datang ke Turki, 'terorisme' adalah ancaman untuk Turki. Jadi konsep tekanan tidak benar. Kami memiliki hak untuk memberikan tekanan pada masyarakat internasional," tambahnya.

Namun Davutoglu mengatakan bahwa krisis Suriah mengakibatkan beberapa dampak, seperti krisis pengungsi atau penyebaran kegiatan "teroris", yang diperlukan upaya yang terkoordinasi dari masyarakat internasional.

"Terorisme adalah ancaman bagi seluruh umat manusia. Tak seorang pun, tidak satu pun tempat yang kebal terhadap terorisme. Di Istanbul, terjadi penyerangan Istanbul. Di Paris kita memiliki serangan 'teroris' mengerikan. Ada kebutuhan dari kesadaran gobal mengenai krisis pengungsi serta 'terorisme'," katanya. (fath/arrahmah.com)

ISIS klaim ledakan bom di dekat Piramida Giza

Posted: 22 Jan 2016 01:30 AM PST

ISIS mengklaim telah menewaskan 10 petugas keamanan dan melukai 20 orang lainnya dalam serangan bom di Mesir. (Foto: Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

KAIRO (Arrahmah.com) - Melalui sebuah pernyataan dalam satu akun Twitter, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi di dekat Piramida Giza, di Kairo, Mesir, lansir CNN (22/1/2016).

Serangan bom menewaskan 10 orang, 7 diantarnya merupakan polisi, dan melukai 20 orang.

Ledakan terjadi setelah pasukan polisi menggerebek sebuah aparemen yang diklaim sebagai tempat anggota Ikhwanul Muslimin membuat dan menyimpan bom IED.

"Ketika ahli ledak sedang meneliti salah satu peledak untuk mengamankan apartemen tersebut, satu ranjau meledak," Kementerian Dalam Negeri Mesir mengungkapkan dalam satu pernyataan.

Dalam beberapa bulan terakhir, kepolisian Mesir telah melakukan beberapa penggerebekan di apartemen di mana buronan atau pun yang dicurigai anggota militan Islam dilaporkan bersembunyi atau mempersiapkan operasi "teroris".

(fath/arrahmah.com)

Kanada tidak mau terlibat lagi dalam serangan udara anti-ISIS

Posted: 22 Jan 2016 12:00 AM PST

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

OTTAWA (Arrahmah.com) - Perdana Menteri Justin Trudeau menegaskan pada Rabu (20/1/2016) bahwa Kanada akan berhenti berpartisipasi dalam serangan udara melawan ISIS, tetapi akan memberikan pelatihan militer.

Selama sesi tanya-jawab di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Trudeau mengatakan bahwa jet tempur CF-18 Kanada tidak akan terbang, tetapi diganti dengan cara lain, mungkin memberikan pelatihan militer dan hal-hal lain yang dapat membantu pasukan lokal melakukan pertempuran langsung terhadap 'teroris', media Kanada melaporkan, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Kamis (21/1/2016).

Komentar Trudeau itu sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang janjinya saat kampanye pemilu yang akan mengakhiri keterlibatan Kanada dalam serangan udara di Suriah dan Irak, CTV News melaporkan.

"Negara-negara di dunia harus melihat di mana keunggulan kompetitif mereka," kata perdana menteri. "Kami pasti memberikan lebih banyak kontribusi untuk membantu milisi lokal dan tentara untuk lebih efektif dalam pertempuran secara langsung."

Trudeau mengatakan bahwa pertempuran melawan ISIS tidak akan dimenangkan melalui udara, tetapi dengan menghadapi musuh di darat.

Kanada telah dikeluarkan dari pertemuan para menteri pertahanan di Paris pekan ini untuk membahas perang melawan ISIS. Sikap ini jelas berkaitan dengan sumpah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat kampanye yang akan menarik enam jet tempur negara itu dari koalisi anti-ISIS saat AS sedang meminta sekutu-sekutunya untuk meningkatkan kontribusi mereka.

Menteri Pertahanan AS Ash Carter tidak menyebutkan Kanada dalam pidatonya pekan lalu di Fort Campbell, Kentucky, ketika ia mengatakan bahwa ia akan bertemu menteri pertahanan dari negara-negara yang dianggap memainkan peran penting dalam koalisi.

(ameera/arrahmah.com)

Seorang pemuda berusia 19 tahun ditangkap karena diduga menghina ErdoÄŸan

Posted: 21 Jan 2016 11:05 PM PST

Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan. (Photo: DHA)

ANKARA (Arrahmah.com) - Seorang pria berusia 19 tahun telah ditangkap di provinsi Antalya karena diduga menghina Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan dalam sebuah postingan di media sosial.

Pria, yang diidentifikasi dengan inisial SA, ditahan oleh polisi di distrik Manavgat, Antalya, karena postingan yang share di akun Facebook-nya, sebagaimana dilansir oleh Today Zaman, Kamis (21/1/2016).

Dia telah dirujuk ke pengadilan di Manavgat untuk ditahan setelah diinterogasi di kantor polisi. Pengadilan mengirimnya ke penjara tertutup Alanya tipe L sambil menunggu persidangan atas tuduhan menghina Erdogan.

Seorang wanita uga telah dijatuhi hukuman 11 tahun satu tahun penjara karena diduga menghina Erdogan dengan membuat gerakan tangan yang menyinggung presiden Erdogan di provinsi barat Ä°zmir pada tahun 2014.

Filiz A. diduga telah membuat gerakan tangan yang menyinggung dan pernyataan yang menghina Erdogan saat kendaraan Erdogan lewat dalam perjalanan dari pawai di Gundogdu Square di Ä°zmir pada 16 Maret 2014.

Sejumlah besar orang termasuk siswa SMA, aktivis dan bahkan mantan Miss Turki telah dituntut dalam beberapa tahun terakhir karena diduga menghina Erdogan.

Menurut laporan HAM yang dirilis oleh wakil ketua Partai Rakyat Republik (CHP), Sezgin Tanrikulu, pada 5 Desember 2015, Erdogan telah menggugat lebih dari 1.500 orang, dengan 400 penyelidikan lebih lanjut menunggu persetujuan dari Departemen Kehakiman.

(ameera/arrahmah.com)

Bom meledak dekat Piramida Giza, sepuluh orang tewas

Posted: 21 Jan 2016 08:00 PM PST

Ambulans tiba di lokasi ledakan bom di dekat Piramida Giza, di Kairo, Mesir. (Foto: Ahram)

KAIRO (Arrahmah.com) - Sebuah bom meledak pada Kamis dekat Piramida Giza, di Kairo, Mesir. Serangan bom tersebut menewaskan sepuluh orang, tujuh diantaranya adalah polisi, dan melukai 13 orang, lansir The Guardian (21/1/2016).

Bom meledak saat polisi sedang berusaha menangkap militan Ikhwanul Muslimin di sebuah gedung.

Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bom telah ditanam oleh militan Ikhwanul Muslimin dan pergi ketika polisi mencoba untuk menyerang gedung.

Seorang warga sipil yang tinggal di bangunan tersebut tewas dalam ledakan, dan dua mayat hangus ditemukan di dalam apartemen, menurut pernyataan kementerian.

Dalam beberapa bulan terakhir, kepolisian Mesir telah melakukan beberapa penggerebekan di apartemen di mana buronan atau pun yang dicurigai militan Islam dilaporkan bersembunyi atau mempersiapkan operasi "teroris."

Ikhwanul Muslimin dilaporkan telah meningkatkan serangan terhadap tentara dan polisi Mesir sejak Presiden Morsi digulingkan pada tahun 2013.

(fath/arrahmah.com)