Arrahmah.Com |
- Polisi India mengklaim telah menangkap dua anggota kunci Al Qaeda Anak Benua India
- Jepang menyambut hangat wisatawan Muslim untuk meningkatkan perekonomiannya
- Mujahidin IIA menyerang sebuah pangkalan musuh di Helmand, 4 pos dikuasai
- Otoritas Jerman menutup sebuah masjid atas tuduhan mendukung ISIS
- Reaction by spokesman of Islamic Emirate concerning the martyrdom of Mawlawi Abdul Raqib in Bagram prison
- Atas dosa apa mereka dibunuh!
- Tandingi Konferensi Riyadh, Ulama Mujahidin Syaikh Abdullah Al-Muhaisini gelar Konferensi Aleppo Selatan
- Babak baru perang nuklir, Rusia klaim AS tidak mampu hadapi serangan nuklirnya
- Pasukan "Israel" menembak 15 mahasiswa Palestina di Tulkarem
- Pasukan biadab "Israel" menembak mati pemuda Palestina di pos pemeriksaan Nablus
Polisi India mengklaim telah menangkap dua anggota kunci Al Qaeda Anak Benua India Posted: 17 Dec 2015 03:33 PM PST DELHI (Arrahmah.com) - Polisi India di ibukota Delhi mengklaim telah menangkap dua "anggota kunci" dari Al Qaeda Anak Benua India (AQIS). |
Jepang menyambut hangat wisatawan Muslim untuk meningkatkan perekonomiannya Posted: 17 Dec 2015 03:04 PM PST TOKYO (Arrahmah.com) - Saat Amerika Serikat tengah memperdebatkan penutupan pintu mereka sepenuhnya untuk imigran dan pengunjung Muslim, Jepang diam-diam mengadopsi pendekatan berlawanan dan menggelar tikar menyambut hangat turis Muslim. Turis Muslim dilihat sebagai kesempatan untuk meningkatkan perekonomian mereka. Awalnya Hashimoto menawarkan hanya makan siang standar untuk turis, namun ia dan stafnya cepat mengamati bahwa Muslim yang bergabung dengan travel mereka tidak mau memakan apapun makanan yang disajikan kepada mereka. Staf Jepang merasa menyesal melihat pelanggan |
Mujahidin IIA menyerang sebuah pangkalan musuh di Helmand, 4 pos dikuasai Posted: 17 Dec 2015 08:25 AM PST HELMAND (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan serangan terkoordinasi terhadap sebuah pangkalan strategis musuh dan 4 pos pemeriksaan di daerah Denzo dan Gorazan dekat pusat distrik Washir, provinsi Helmand, pada Kamis (17/12/2015), lapor Voice of Jihad. Laporan mengatakan bahwa serangan tersebut dimulai pada pukul sekitar 01:00 dan berakhir pada pukul 05:00 waktu setempat. Hasilnya, 5 posisi musuh dikuasai, 15 tentara rezim tewas, puluhan lainnya terluka dan sisanya melarikan diri. Mujahidin IIA menyita sebuah truk pickup, APC, 2 mortir, 2 senjata mesin Dshk, sebuah senapan ZPU-1, artileri SPG-9, 5 senapan mesin AS, 7 senapan AS dan sejumlah besar amunisi dan peralatan lainnya. Sementara itu, 3 Mujahidin terluka dalam baku tembak dan 4 lainnya gugur (syahid in syaa Allah dan semoga Allah menerima mereka). (siraaj/arrahmah.com) |
Otoritas Jerman menutup sebuah masjid atas tuduhan mendukung ISIS Posted: 17 Dec 2015 07:57 AM PST JERMAN (Arrahmah.com) - Otoritas Jerman pada Kamis (17/12/2015) menyerbu, menutup dan melarang sebuah asosiasi Muslim dan masjid yang mereka tuduh mendukung kelompok ISIS di Suriah dan Irak, lansir World Bulletin. Polisi di barat laut kota Stuttgart menggeledah masjid dan memberikan surat pemberitahuan bahwa pusat keislaman itu telah ditutup dan propertinya disita, kata mentri dalam negeri negara bagian Baden-Wurttemberg, Reinhold Gall. "Kami tidak menoleransi lembaga yang mengadvokasi penggunaan kekerasan untuk mempromosikan urusan agama dan mengumpulkan donasi untuk kelompok-kelompok teroris," kata Gall, tanpa melaporkan adanya penangkapan dalam operasi penggeledahan itu. Gall menuding bahwa para pendakwah Islam, terutama dari negara bagian barat Balkan, telah sering datang ke Islamic Educational and Cultural Centre Mesdshid Sahabe. Dari sekitar 50 orang yang pergi ke Suriah dari Baden-Wuettemberg untuk bergabung dalam perang Suriah, setidaknya 10 di antaranya telah mengunjungi masjid tersebut, dan tiga dari mereka telah meninggal, klaim Gall. Masjid tersebut sebelumnya telah digeledah pada bulan Maret, ketika polisi menyita komputer, alat penyimpan data, smartphone dan dokumen-dokumen sebagai "bukti", kata Gall dalam sebuah pernyataan. (siraaj/arrahmah.com) |
Posted: 17 Dec 2015 07:00 AM PST (Arrahmah.com) - A distinguished religious scholar of the country Mawlawi Abdul Raqib, the son of Mawlawi Muhammad Idris from Gandomak area in Khogyani district of Nangarhar province was captured by US forces 2 years earlier in Nangarhar and detained in the notorious prisons of Nangarhar and Bagram the following two years. He was martyred 2 days earlier from extreme beating, torture and cruelty and his funeral prayers carried out today in the Eid Gah mosque of Jalalabad city with thousands of our countrymen participating. This is not the first time that our imprisoned countrymen have been brutally martyred in the notorious prisons, detention centers and dark cells of intelligence agencies of America and her stooge Kabul regime and their bodies displaying signs of torture handed over to their family members. The Islamic Emirate strongly condemns this barbaric act of the Americans, sends its deepest condolences to the family of Mawlawi Abdul Raqib and considers itself a partner in their grief. At the same time it vows that it shall avenge the innocent martyrs by targeting the foreign invaders and their corrupt lackeys. Concerning the ongoing barbarities being carried out against our innocent countrymen, detainees and especially religious scholars in the prisons of America and Kabul administration, we call upon the claimants of defenders of human rights and other neutral parties to fulfill their duties in regards to protecting the lives and health of prisoners. Spokesman of Islamic Emirate of Afghanistan Zabihullah Mujahid 05/03/1437 Hijri Lunar 25/09/1394 Hijri Solar 16/12/2015 Gregorian (banan/shahamat-english/arrahmah.com) |
Posted: 17 Dec 2015 06:45 AM PST Pada Jum'at (6/12/2015) sebuah roket menghantam sebuah masjid di distrik Abad Sayed provinsi Wardak, Afghanistan, membunuh dan melukai 18 orang termasuk anak-anak. Banyak dari mereka yang cedera juga berada dalam kondisi kritis. Pertanyaan menyakitkannya ialah, oleh siapakah masjid ini ditargetkan? Oleh pengeboman udara Amerika? Oleh serangan serampangan NATO? Oleh penjajah asing lainnya? Oleh mereka yang selalu memberitakan kepada kami tentang hak asasi manusia? Ataukah mereka yang mengaku menjadi salah satu dari kami dan melakukan kejahatan terhadap rakyat mereka sendiri bahkan lebih dari [kejahatan yang dilakukan] orang asing? Mereka semua menekankan semboyan kebangsaan seperti tentara nasional, polisi nasional, polisi setempat - kami tidak mengerti apa yang mereka maksud dengan lembaga-lembaga 'nasional'. Jika mereka menyiratkan bahwa mereka melayani warga negara mereka, maka mereka jelas menipu kita karena mereka lebih membunuh warga negara mereka ketimbang melayani mereka. Rakyat malang kita tidak memperoleh keamanan apapun, bahkan di rumah Allah, dari orang asing atau orang-orang yang memakai seragam militer atas nama bangsa ini! Masjid ini bukanlah kubu yang melawan teror nasional di mana pasukan tentara bayaran begitu kejam menyerangnya. Apa kejahatan yang dilakukan orang-orang beriman ini sehingga mereka harus menghadapi nasib sengsara seperti ini? Jika warga sipil dianggap sebagai penentang rezim Kabul dan mereka tidak memiliki keselamatan jiwa dan harta benda di mana saja, maka untuk siapa orang-orang itu bekerja mendukung rezim Kabul? Apa kejahatan para korban malang ini? Apakah mereka dibunuh karena pergi ke masjid? Apakah kejahatan mereka ialah duduk di sebuah masjid dan mengingat Tuhan mereka? Apakah kejahatan mereka itu beribadah dan membaca Al-Qur'an? Ataukah sesuatu yang lain? Telah adakah yang bertanya mengapa darah orang-orang yang tak berdosa ini ditumpahkan? Di mana media yang selalu menuduh para pemberontak melakukan kejahatan perang? Mengapa mereka menutup mata atas kekejaman ini? Setelah semua itu, tidak adakah orang senegara mereka yang tewas dalam kejahatan semacam ini? Jika kejahatan tersebut dilakukan oleh pihak lain selain pemerintah, mereka pasti telah menciptakan sebuah "badai" dengan laporan mereka. Ketika sesuatu serupa ini terjadi di Perancis atau Amerika, seluruh dunia bergegas melakukan penghormatan kepada pihak-pihak yang menjadi korban. Di mana penghormatan dan belasungkawa untuk kami? Sayangnya kami harus menerima bahwa bangsa malang kami adalah anak yang dibenci dalam masyarakat internasional ini, tidak ada yang peduli pada para korban yang berjatuhan dari pihak kami, tidak ada yang peduli pada kesedihan kami, dan tidak ada yang peduli untuk menghentikan mereka melakukan kekejaman seperti ini pada rakyat kami. Kekejaman seperti itu terjadi di negeri kami setiap hari, sayangnya tidak ada yang cukup peduli untuk menyelidiki mereka, untuk mengkompensasi korban, untuk menghibur mereka, atau untuk melakukan investigasi untuk mencegah terulangnya hal ini. Ini merupakan salah satu akibat di mana rakyat kami telah berpaling dari pelindung mereka yang seharusnya. Tentunya hari itu akan tiba, saat di mana semua rakyat kami akan bergabung dengan pasukan perlawanan menciptakan "badai" yang akan membebaskan negara kami. (banan/shahamat-english/arrahmah.com) |
Posted: 17 Dec 2015 06:30 AM PST ALEPPO (Arrahmah.com) - Mujahidin di Aleppo telah merilis sebuah video berjudul "Konferensi di Pedesaan Aleppo Selatan" yang dipublikasikan dengan tujuan untuk menandingi Konferensi Riyadh. Dalam video singkat ini, Syaikhul Mujahidin Abdullah Al-Muhaisini menyampaikan untaian risalah sebagai pembakar semangat untuk umat Islam dan sebagai sebuah peringatan keras untuk musuh-musuh umat ini. Video ini direkam di Banisy, lokasi di mana Mujahidin Jabhah Nushrah berhasil menewaskan lebih dari 80 orang milisi Syiah dari berbagai negara dan tentara rezim, sekaligus menggagalkan usaha mereka untuk merebut kembali desa Banisy. Dalam video ini, Syaikhul Mujahidin Abdullah Al-Muhaisini duduk di atas sekitar tiga puluh mayat tentara Irak, Libanon dan milisi Syiah Iran, sembari menyerukan kepada umat Islam untuk berhijrah dan berjihad ke Suriah demi mendukung dan menolong kaum Muslimin, sebagaimana milisi ini telah bermigrasi ke Suriah untuk mendukung rezim Nushairiyah. Syaikh Muhaisini memperingatkan umat Islam, bahwa jika mereka tidak menghentikan gelombang pasukan Syiah Rafidhah di Suriah, mereka akan berbaris maju sampai mereka mencapai Mekkah dan di sana mereka akan menodai tempat-tempat suci dan menghinakan kehormatan kuburan para sahabat. Ia menyerukan kepada umat Islam untuk mendukung faksi-faksi Mujahidin yang jujur di Suriah dan ia menyerukan kepada para pemuda untuk bergabung dengan mereka. Ia memperingatkan mereka untuk tidak tinggal di belakang dan hanya duduk di hadapan perang bersejarah dan perang penentuan antara Islam dan Kekafiran ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Suriah atas pengorbanan mereka yang sangat besar dan menyerukan kepada rakyat Suriah untuk tetap teguh dalam prinsip mereka. Sebagaimana dilansir Muqawamah Media pada Kamis (17/12/2015), Syaikh Muhaisini mengatakan: "Agama Islam dan proyek Islam bukanlah agama faksi dan bukan proyek yang dibatasi oleh sebuah faksi. Islam adalah agama kalian, proyek kalian, dan manhaj kalian. Kalian adalah penjaga dari aqidah ini. Kalian adalah penjaga revolusi yang telah kalian mulai. Jika kalian melihat ada faksi yang menjadi menyimpang dan sesat, maka luruskan mereka. Kalian adalah kekuatan dan motivasi yang tidak akan rusak, dan kalian adalah pihak yang kami andalkan setelah kami bersandar kepada Allah. Ratusan ribu syuhada yang telah menuangkan darah mereka di Suriah telah mendapatkan derajat mereka dan menyuburkan jihad ini karena mereka mengatakan 'Ini adalah untuk Allah. Ini adalah untuk Allah.' Dan kalian telah mengatakan sejak hari pertama revolusi, 'Pemimpin kami sampai akhir adalah tuan kita Muhammad.' Duhai rakyat Suriah, para syuhada kalian sangat menginginkan agar Suriah menjadi sebuah Negara Islam, maka dari itu saya memperingatkan kalian agar jangan sampai saat kalian bertemu Allah, kalian dipertemukan dengan para syuhada tersebut dan mengatakan kepada mereka, 'Kami telah membuat Suriah kembali menjadi negara sekuler setelah kalian ingin agar Suriah menjadi negara Islam.' Mereka (orang-orang di Muktamar Riyadh) ingin menipu kalian dengan solusi bagi orang-orang yang kalah, yakni agar kalian menerima sekularisme, perdamaian yang menghinakan, gencatan senjata, dan sejenisnya. Dengan demikian kalian akan menyia-nyiakan darah para syuhada kalian. Jadi janganlah kalian mengkhianati darah ini. Kalian adalah orang-orang yang menjadi tujuan dari risalah Islam ini, kalian adalah orang-orang yang memegang Proyek Islam ini, dan kita akan berada di belakang kalian, mendukung kalian, menjadi pedang bagi kalian, sampai kami bisa mewujudkan keinginan kalian." Terakhir, ia memperingatkan Syiah Rafidhah dan menjanjikan kematian kepada mereka dan 'konferensi' seperti yang yang diikuti oleh mayat-mayat mereka di Banish. Ia menjanjikan "Konferensi Mayat-mayat Syiah" seperti ini di seluruh Suriah. Sebelum mengakhiri ceramahnya dengan seruan penghinaan dan ancaman kepada Syiah Rafidhah, Syaikh Muhaisini mengingatkan mereka bahwa mereka akan dibantai oleh Mujahidin sebagaimana yang mereka dapatkan di Banish, meskipun pada faktanya Syiahlah yang telah lebih dulu membumi hanguskan pedesaan Banish dengan roket-roket mereka. (banan/arrahmah.com) |
Babak baru perang nuklir, Rusia klaim AS tidak mampu hadapi serangan nuklirnya Posted: 17 Dec 2015 06:00 AM PST MOSKOW (Arrahmah.com) - Perisai rudal AS tidak mampu menahan serangan besar-besaran dari rudal nuklir balistik antarbenua (ICBM) milik Rusia, komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia mengatakan dalam konferensi pers. Analisis ahli militer Rusia telah menemukan bahwa tidak ada potensi senjata, maupun kapasitas komputasi data dari pertahanan rudal AS yang saat ini dikerahkan yang mampu menghadapi serangan segerombolan triad nuklir Rusia, Komandan Pasukan Rudal Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (16/12/2015), sebagaimana dilansir oleh Russian Today. Dia mengatakan bahwa para ahli Amerika meyakini sistem pertahanan rudal yang efektif harus terdiri dari berbagai jenis rudal intersepsi terpadu, baik itu kinetik atau sistem laser, yang bisa dikerahkan di semua lingkungan, termasuk di dalam ruangan. Pertahanan berlapis-lapis seperti itu akan mampu meluncurkan rudal di udara dan hulu ledaknya berada di dalam ruangan. Rencana pembangunan jangka panjang dari Pasukan Rudal Strategis Rusia telah diperbaiki untuk mempertimbangkan skala yang telah diramalkan, dan untuk mengimbangi laju perkembangan pertahanan rudal AS, kata jenderal itu. "Pasukan Strategis Rudal Rusia berencana untuk memperkenalkan beberapa jenis cara dan teknik-teknik baru dan efektif untuk menembus sistem pertahanan rudal," kata General Karakaev. Dia juga menekankan bahwa rudal balistik Rusia mampu mencapai target di mana saja di dunia. "Generasi selanjutnya dari rudal balistik dengan karakteristik terobosan, yang dilengkapi dengan cara baru untuk menembus sistem ABM, akan menjamin bisa menetralisir muncul potensi ancaman," kata Karakaev. Rudal nuklir balistik antarbenua milik Rusia saat ini telah mencapai hingga 56 persen dari persenjataan nuklir dan pada tahun 2022 semua sistem rudal balistik yang sudah ketinggalan jaman akan diganti dengan yang baru, kata Karakaev. Dia juga telah mendapatkan informasi bahwa penelitian dan pengembangan untuk sistem rudal berat balistik antar benua terbaru yang dinamai "Sarmat telah selesai dan tahun depan akan dilakukan pengujian skala penuh yang akan dimulai di kosmodrom militer Plesetsk. Pada bulan Juni, Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan menambahkan 40 generasi baru rudal balistik antarbenua ke persenjataan nuklirnya pada tahun 2015. (ameera/arrahmah.com) |
Pasukan "Israel" menembak 15 mahasiswa Palestina di Tulkarem Posted: 17 Dec 2015 05:30 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Pasukan penjajah "Israel" pada Rabu (16//12/2015) menembak dan melukai 15 mahasiswa Palestina dengan peluru baja berlapis karet dan peluru tajam selama aksi protes di Universitas Teknik Palestina di distrik Tepi Barat utara yang diduduki, Tulkarem, ungkap sumber medis dari Bulan Sabit Merah kepada Ma'an. Sumber mengatakan lima pemuda ditembak dan terluka dengan peluru tajam, sementara 10 lainnya ditembak dengan peluru baja berlapis karet dan sedikitnya empat lainnya menderita inhalasi gas air mata yang parah. Empat dari mereka uang ditembak dengan peluru berlapis karet dirawat di tempat kejadian, sementara 19 sisanya yang terluka dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Saksi mengatakan kepada Ma'an bahwa pasukan "Israel" melepaskan tembakan terhadap mahasiswa selama protes yang kemudian meletus menjadi bentrokan. Selama bentrokan itu, pasukan "Israel" menyerbu kampus. Seorang juru bicara militer "Israel" tidak segera menanggapi komentar. Setelah aksi protes terorganisir mahasiswa yang dimulai pada bulan Oktober untuk memprotes pelanggaran "Israel" dan serangan "Israel" ke kampus, administrator kampus melaporkan bahwa pasukan "Israel" telah memposisikan diri di sebuah basis sementara di kampus. Seorang administrator universitas, Dirar Elayyan, mengatakan kepada Ma'an awal bulan ini bahwa warga Palestina non-mahasiswa mulai memasuki kampus dan melemparkan batu-batu ke basis "Israel", mendorong bentrokan yang menggangu aktivitas kampus. Universitas dilaporkan memulai persiapan untuk membangun dinding untuk mencegah masuknya orang luar bulan lalu, namun pasukan "Israel" menghentikan pembangunan itu dan menyita buldoser, serta menyerang para pekerjanya, kata Elayyan. (banan/arrahmah.com) |
Pasukan biadab "Israel" menembak mati pemuda Palestina di pos pemeriksaan Nablus Posted: 17 Dec 2015 05:00 AM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang pemuda Palestina berusia 18 tahun meninggal pada Rabu (16/12/2015) setelah ditembak pasukan biadab "Israel" di sebuah pos pemeriksaan militer di Nablus pada bulan Oktober, ungkap keluarganya kepada Ma'an. Samah Abd Al-Mumen ditembak di pos pemeriksaan Huwwara pada 23 Oktober ketika pasukan "Israel" menembak dan membunuh Alaa Khalil Sabah Hashah (16) setelah ia mencoba untuk menusuk seorang tentara "Israel". Ayahnya mengatakan kepada Ma'an bahwa dia meninggal di Benlson Medical Center di 'Israel" setelah dipindahkan dari rumah sakit Rafidiya di Nablus karena cedera kritisnya. Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Ma'an pada saat kritisnya bahwa Samah ditembak di kepala saat duduk di dalam mobilnya di dekat tempat insiden itu terjadi di Huwwara. Remaja itu tampaknya ditembak setelah militer "Israel" mengatakan bahwa Hashah "menarik pisau dan berusaha untuk menyerang tentara." Hashah ditembak lebih dari sepuluh kali setelah berusaha melakukan penusukkan, menurut saksi. Sebelumnya pada hari Rabu, pasukan "Israel" membunuh dua warga Palestina dalam serangan militer dini hari di kamp pengungsi Qalandiya dekat Ramallah. Ahmad Jahajha (20) dan Hikmat Hamdan (29), keduanya ditembak mati setelah mereka dilaporkan membawa kendaraan mereka ke tentara arah "Israel" yang memasuki kamp selama serangan penangkapan. Kematian warga Palestina pada hari Rabu menandai sedikitnyaada 122 warga Palestina yang terbunuh sejak kekerasan meningkat di wilayah Palestina yang diduduki pada bulan Oktober. Banyak kekerasan baru-baru ini yang telah dilakukan melalui serangan yang dilakukan oleh individu Palestina yang telah membuat 19 warga "Israel" tewas dalam periode waktu yang sama. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |