Arrahmah.Com | |
- Amir baru Ahrar Syam berjanji akan mematahkan intervensi Rusia di Suriah
- "Israel" kerahkan ratusan pasukan di sekitar Kota Tua Yerusalem
- Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath serang dua desa Syiah dengan ratusan roket
- Mujahidin IIA bebaskan 10 desa di Baghlan, 5 tentara rezim tewas
- Penyebab kebakaran hotel di Mekkah diduga karena rice cooker, 2 jamaah Solo dirawat di Rumah Sakit
- Anggota GIDI korban tragedi Tolikara desak ditempuh jalur hukum, bukan adat
- Sembuh total dari kanker ovarium berkat tumbuhan paku tanduk rusa
- Pemerintah diminta tindak tegas pelaku pernikahan gay di Bali
- Raja Salman desak PBB tindak "Israel" atas penyerangan Masjid Al-Aqsa
- Menangkis lupa, Erdogan: Menyerang Al-Aqsa sama saja seperti menyerang Ka'bah
Amir baru Ahrar Syam berjanji akan mematahkan intervensi Rusia di Suriah Posted: 18 Sep 2015 05:04 PM PDT DAMASKUS (Arrahmah.com) - Amir baru harakah Ahrar Syam yang baru diangkat beberapa waktu lalu, telah bersumpah akan mengalahkan setiap rencana intervensi Rusia di Suriah. |
"Israel" kerahkan ratusan pasukan di sekitar Kota Tua Yerusalem Posted: 18 Sep 2015 04:34 PM PDT YERUSALEM (Arrahmah.com) - "Israel" mengerahkan ratusan polisi tambahan di sekitar Kota Tua Yerusalem pada Jum'at (18/9/2015) setelah para pemimpin Palestina menyerukan "hari kemarahan" untuk memprotes langkah-langkah keamanan baru oleh "Israel". Warga Muslim Palestina berkumpul di Al-Aqsa, namun polisi "Israel" memasuki kompleks untuk membubarkan aksi protes Muslim Palestina tersebut dengan tindakan keras. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath serang dua desa Syiah dengan ratusan roket Posted: 18 Sep 2015 04:03 PM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath melepaskan ratusan roket ke dua desa yang masih dikuasi oleh rezim Nushairiyah dan mayoritas penduduknya adalah pendukung rezim, yang terkepung di provinsi Idlib, menewaskan 17 orang, ujar laporan kelompok pemantau. |
Mujahidin IIA bebaskan 10 desa di Baghlan, 5 tentara rezim tewas Posted: 18 Sep 2015 08:00 AM PDT BAGHLAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membebaskan 10 desa dan mengamankannya dari pasukan rezim di distrik Andarab, provinsi Baghlan, pada Rabu (16/9/2015), lapor Al-Emarah News pada Kamis (17/9). Laporan mengatakan bahwa dalam operasi pembersihan tersebut belum diketahui jumlah kerugian di pihak musuh. Sementara itu dalam laporan terpisah Mujahidin IIA menewaskan lima tentara rezim dan melukai tiga lainnya serta menghancurkan sebuah tank baja dan kendaraan dalam dua serangan terpisah di distrik Doshi, di provinsi yang sama. (siraaj/arrahmah.com) |
Penyebab kebakaran hotel di Mekkah diduga karena rice cooker, 2 jamaah Solo dirawat di Rumah Sakit Posted: 18 Sep 2015 07:30 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Sebuah hotel di Mekkah yang menampung jamaah dari Asia terbakar pada Kamis (17/9/2015). Lebih dari 1.000 jamaah dari Asia harus diungsikan setelah lantai kedelapan dari 11 lantai hotel itu kebakaran, sebagaimana dilansir oleh Tempo. "Setidaknya 1.028 jamaah Asia dievakuasi dari hotel yang terletak di distrik Al-Azizia, Mekkah," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Sipil Arab Saudi, Kolonel Abdullah Al-Orabi Al-Harthy, dalam sebuah pernyataan pada Kamis (17/9). Mereka mengerahkan sebanyak enam tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Setidaknya dua jamaah terluka dan harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran. Tidak ada korban dalam insiden itu. Tapi dua jamaah dari Solo harus dirawat di Pusat Medis Haji Indonesia karena banyak menghirup asap. Insiden ini terjadi di 8 Hotel Sakaf Al Barakah di utara Al-Azizia, Mekkah. Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.30 waktu setempat. Api melahap lantai 8 hotel itu. "Api itu diyakini berasal dari rice cooker jamaah yang meninggalkan [kamar mereka] untuk melakukan Umrah [shalat di Ka'bah]," kata Sharif Shahabudin, Atase Pers dari Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah, melalui pesan singkat kepada Tempo , Kamis (17/9/2015). Menurut Sharif, seluruh ruangan hangus. Para peziarah dievakuasi ke Hotel Holiday Inn, Mekkah. Jamaah hanya diizinkan untuk kembali ke hotel mereka pada Kamis sore. Lantai 8 masih belum bisa ditempati. Jamaah yang tinggal di lantai 8 dipindahkan ke sebuah hotel baru di wilayah Mahbas Jin. Insiden ini terjadi hampir seminggu setelah tragedi runtuhnya crane yang menewaskan 115 orang, 11 dari mereka adalah jamaah dari Indonesia. Pada bulan Juli, lima orang terluka dalam kebakaran di atap Masjidil Haram. (ameera/arrahmah.com) |
Anggota GIDI korban tragedi Tolikara desak ditempuh jalur hukum, bukan adat Posted: 18 Sep 2015 02:36 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Bertempat di kantor Komnas HAM, Rabu (16/9/2015) dua keluarga dari pihak yang tertembak yang merupakan anggota GIDI dalam tragedi Idul Fitri 1436 di Tolikara menyerahkan perkaranya sepenuhnya kepada pihak berwajib, dalam hal ini Bareskrim Polri dan Polda Papua. Mereka berharap agar kasus penyerangan terhadap umat Islam itu diungkap dan penanggung jawab kegiatan (Ketua Umum Panitia Seminar Kebaktian Kebangunan Rohani/KKR), dan para pelaku penyerangan lainnya diusut tuntas. "Dengan mencermati hal tersebut maka ketua panitia pelaksanan seminar dan KKR Pemuda Internasional Gereja Injili di Indonesia (GIdI) harus diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," tegasnya. Jimmy dan keluarga dari pihak yang terprovokasi untuk menyerang umat Islam di Tolikara itu juga minta agar Komnas HAM memeriksa ulang secara tuntas terkait administrasi panitia pelaksana seminar dan KKR internasional di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. "Mulai dari izin kegiatan dari kepolisisan, Perda tentang diskriminasi agama dan surat edaran dari gereja, dimohon untuk ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku, bukan secara adat. Sebab, persoalan hukum bukan kesepakatan dan kehendak sepihak". Pihak keluarga yang merasa dikorbankan oleh GidI itu juga Bahwa kami sebagai keluarga korban meminta agar Komnas HAM sepakat terkait kerusuhan 17 Juli 2015 di Tolikara diselesaikan melalui hukum nasional dan bukan secara adat. Sebab persoalan hukum bukan kesepakatan dan kehendak sepihak," tandas para keluarga yang dikorbankan itu dalam pernyataan sikapnya di hadapan Komnas HAM. "Aktor intelektual (Ketua panitia pelaksana Seminar KKR), pelaku penyerangan pembakaran masjid dan kios-kios oleh dua pemuda GIdI dalam tahanan Polda Papua serta pelaku penembakan yang mengakibatkan satu tewas atas nama Endi Wanimbo maupun korban luka-luka lainnya harus ditindaklanjuti dengan proses hukum dan tidak dibatalkan dengan bentuk alasan apapun," pinta mereka. Mereka menyatakan, perdamaian secara adat antara umat Islam dan warga gereja GIdI adalah tindakan perdamaian antarumat beragama, tetapi bukan akhir dari penyelesaian proses hukum. Sebab, aksi penyerangan dan pembakaran tersebut merupakan tindakan kriminal sehingga proses hukum harus dilakukan dan para pelakunya diadili dan dihukum sesuai perbuatannya. "Jika penyelesaian perkara ini dianggap cukup melalui perdamaian secara adat tanpa melibatkan pihak yang tewas tertemba, dan meniadakan proses hukum, maka apapun yang terjadi atas ketidakadilan tersebut, kami tidak menjamin keamanan," tekan pernyataan itu. Tidak terjaminnya keamanan itu, ungkap mereka, karena masalah antara pihak yang tewas tertembak dengan penyelenggara kegiatan, dalam hal ini GIDI, masih hangat, belum clear. Keluarga dari remaja yang tewas tertembak saat turut melakukan penyerangan terhadap jamaah shalat Idul Fitri di Tolikara mendatangi Komnas HAM, Rabu (16/9). Jimmy Wanimbo menuturkan, adiknya, Endi (15 tahun) meninggal akibat luka pantulan (ricochet) tembakan aparat yang menghalau massa kerusuhan di Tolikara. "Endi terkena luka tembakan di bagian pinggang dan sempat dibawa ke Jayapura. Namun, nyawanya tidak berhasil tertolong. Endi keburu tewas kehabisan darah," ujar Jimmy saat mengadu ke Komnas HAM, dikutip dari Salamonline.com (azm/arrahmah.com) |
Sembuh total dari kanker ovarium berkat tumbuhan paku tanduk rusa Posted: 18 Sep 2015 02:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Kanker ovarium kini menjadi salah satu penyakit mematikan terpoluler di dunia. Kanker yang tumbuh pada indung telur atau ovarium ini merupakan kelanjutan dari tumor malignan di ovarium. Tumor malignan sendiri adalah suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol sehingga berpotensi menjadi kanker. Kanker ini bisa berkembang dengan sangat cepat. Bahkan, dari stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam tempo satu tahun saja. Khasiat Manfaat (KM) melaporkan pada Rabu (16/9/2015) bahwa, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan bahwa dibutuhkan waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini setelah gejalanya muncul. Pengertian kanker ovarium sangat penting diketahui dan tidak bisa dilepaskan dari gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit ini. Terdapat beberapa gejala umum kanker ovarium yang dapat dengan mudah dikenali. Gejala umum tersebut perlu diketahui oleh para wanita agar tidak terlambat dalam penanganannya dan supaya peluang untuk sembuh menjadi lebih besar. Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut.
Jika Anda menjumpai gejala-gejala tersebut, ada baiknya melakukan pemeriksaan lebih awal. Selain itu, Anda juga dapat mencoba ramuan tumbuhan paku tanduk rusa atau dikenal sebagai simbar menjangan. Kepada situs kesehatan alami KM, Ibu Manik Prasti, seorang pengidap kanker ovarium menceritakan pengalamannya berobat dengan simbar menjangan. Alhamdulillah, penyakit yang dideritanya hilang dan ia sembuh secara total. Berikut cara mengobati kanker ovarium dengan simbar menjangan.
Pengalaman Bu Manik, sewaktu kanker ovariumnya masih dianggap dini, ia meminum ramuan paku tanduk rusa tersebut hanya 2 x sehari, pagi dan sore. Namun ternyata karena kondisinya yang lemah, tumor itu tumbuh dengan sangat cepat hingga akhirnya ia divonis harus segera dioperasi. "Beruntung saya masih diberi kesempatan menunggu 2 hari untuk dioperasi sambil terus diobservasi. Selama menunggu saya meminum ramuan tersebut sesering mungkin (lebih dari 4 gelas sehari). Dua hari kemudian saat menjalani USG sebelum dioperasi, para dokter kebingungan, karena hasilnya bersih!! Begitu pula pada saat dilakukan pemeriksaan dalam tak ditemukan benjolan sedikitpun. Alhamdulillahhirobbil 'alamiin! Akhirnya saya tak jadi dioperasi tapi saya tetap diobservasi selama 4 hari kedepan, dan tetap harus mengonsumsi obat yang menghentikan produksi hormon esterogen," ujar Bu Manik. Hingga saat ini Bu Manik tidak lagi merasakan sakit yang berhubungan dengan kanker. Ia berharap resep mengobati dengan tanaman paku tanduk rusa itu dapat membantu penyembuhan lebih banyak wanita penderita kanker ovarium. Selain itu, tanaman paku tanduk rusa juga memiliki beberapa khasiat lainnya, diantara sangat baik untuk kesehatan organ reproduksi wanita, yaitu untuk menyuburkan kandungan, sebagai obat radang rahim luar, dan obat haid tidak teratur. Maasya Allah. Semoga resep tersebut bermanfaat, dengan catatan perlu konsultasi lebih lanjut dengan ahli medis dan disertai penggunaan yang tidak melebihi kadar yang disarankan. Wallahu a'lam bish shawwab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Pemerintah diminta tindak tegas pelaku pernikahan gay di Bali Posted: 18 Sep 2015 01:33 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Terkait beredarnya di media sosial serangkaian foto pernikahan gay (homoseksual) yang diduga digelar di sebuah lokasi di daerah Ubud Bali, Sodik Mudjahid Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI meminta pemerintah menindak tegas pelaku homoseksual tersebut. "Pemerintah diminta untuk mengusut dengan cermat dan akurat kasus pernikahan sejenis, lalu melakukan tindakan tegas dan memberikan hukuman maksimum sesuai dengan UU dan peraturan yang berlaku," tegasnya dalam rilis yang diterima wartawan Kamis (17/9/2015). Menurutnya tindakan pernikahan sejenis melukai rasa keagamaan bangsa Indonesia,bertentangan dengan semua agama dan budaya yang ada di Indonesia, bertentangan dengan dasar negara Pancasila serta UUD dan UU perkawinan Indonesia. "Jika pemerintah lunak dan tidak tegas dalam melakukan tindakan pelanggaran hukum dan pelanggaran norma dasar kemanusiaan ini maka kasus itu akan dengan segera berulang dan diikuti oleh kaum LGBT dan ini berarti membuka pintu untuk menghancurkan masa depan manusia Indonesia dan seluruh ummat manusia," jelasnya. Sodik Mudjahid menambahkan jika kasus pernikahan sejenis dibiarkan artinya bangsa ini sedang melakukan revolusi mental kearah kehancuran dan kebinasaan kemanusiaan. "Kita sudah sepakat untuk meningkatkan nilai dan mutu manusia Indonesia kearah yang lebih bermutu adil dan beradab antara lain dengan pencanangan revolusi mental. Namun jika kasus pernikahan sejenis dibiarkan artinya kita sedang melakukan revolusi mental kearah kehancuran dan kebinasaan kemanusiaan," tutupnya. (azmuttaqin/arrahmah.com) |
Raja Salman desak PBB tindak "Israel" atas penyerangan Masjid Al-Aqsa Posted: 18 Sep 2015 01:00 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - Sebuah sumber resmi telah mengatakan pada Kamis (17/8/9/2015) bahwa Arab Saudi memperlihatkan ketidaksetujuannya dan mengutuk "Israel" atas pelanggarannya terhadap kesucian kompleks Masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs suci ketiga Ummat Islam. Al-Arabiya melaporkan, sumber itu juga mengatakan bahwa Arab Saudi akan meminta pertanggungjawaban penuh otoritas "Israel" atas segala konsekuensi dari tindakan "agresi ilegalnya," menekankan bahwa segala serangan akan mengarah pada konsekuensi serius dan menyulut ekstrimisme serta kekerasan. Kerajaan Arab Saudi juga menambahkan bahwa aksi-aksi yang terjadi beberapa hari terakhir sangat tidak sesuai dengan prinsip yang telah dibangun dan hukum-hukum internasional yang telah disetujui terkait Masjid Al-Aqsa.
Sumber resmi mengonfirmasi penolakan mutlak Kerajaan Arab Saudi (KSA) dari kebijakan pendudukan "Israel" yang membagi Masjid Al-Aqsa, memperingatkan bahwa apa yang akan dihasilkan dari kebijakan eskalasi ini akan menyebabkan konsekuensi serius. KSA juga menyerukan masyarakat internasional agar segera bergerak untuk memaksa pemerintah "Israel" untuk menghentikan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam yang suci dan menghormati agama Islam, hukum internasional dan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip proses perdamaian. Raja Salman telah memberitahu Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa ia telah berhubungan dengan para pemimpin dunia mengenai masjid dan bahwa ia telah meminta Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi Al-Aqsa. Selain itu, Raja Salman, telah mengajukan banding ke Sekjen PBB Ban Ki-moon dan anggota Dewan Keamanan untuk "langkah-langkah mendesak" setelah bentrokan di kompleks Masjid Yerusalem Al-Aqsa, sebagaimana dilaporkan media pemerintah pada Rabu (16/9). Raja Salman "menyatakan kecaman keras atas eskalasi 'Israel' yang berbahaya" di tempat suci di mana demonstran Palestina bentrok dengan polisi "Israel" selama tiga hari berturut-turut, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan. "Ia menyerukan upaya internasional yang serius dan cepat dan untuk mengintervensi Dewan Keamanan agar mengambil semua langkah-langkah mendesak demi menghentikan pelanggaran ini," katanya. Raja Salman menambahkan bahwa, "serangan terhadap jamaah" melanggar kesucian agama "dan memberikan kontribusi untuk 'memberi makan' ekstremisme dan kekerasan di dunia." SPA mengatakan bahwa Raja Salman memberikan seruan yang sama di telepon kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Francois Hollande. Kerusuhan meletus antara polisi "Israel" dan Palestina minggu ini di kompleks Masjid Al-Aqsa saat orang Yahudi merayakan tahun baru mereka pada Ahad malam (12/9) hingga Selasa malam (15/9). Polisi "Israel" memasuki kompleks untuk membubarkan pengunjuk rasa, dalam respon yang memicu kecaman di seluruh dunia Arab dan kekhawatiran bahwa ketegangan bisa lepas kendali. Utusan PBB Timur Tengah, Nikolay Mladenov, memperingatkan pada Selasa (15/9) bahwa bentrokan antara "Israel" dan Palestina di dalam dan sekitar tempat suci Yerusalem memiliki potensi untuk memicu kekerasan, baik di luar dan di dalam tembok kota lama, merujuk kepada "gelombang teror dan ekstremisme satanik" di wilayah tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
Menangkis lupa, Erdogan: Menyerang Al-Aqsa sama saja seperti menyerang Ka'bah Posted: 18 Sep 2015 12:00 AM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Lagi-lagi "Israel" hendak melakukan yahudisasi kompleks Masjid Al-Aqsa dengan penyerangan membabi buta. Rupanya zionis penjajah itu lupa dengan ancaman Turki kepada siapa saja yang menyerang Tanah Suci Palestina, khususnya Kiblat pertama Ummat Islam. Padahal di akhir tahun lalu, para pemimpin Turki telah mengatakan bahwa melindungi situs Islam di Bumi para Anbiya adalah misi suci mereka. Bahkan Presiden Recep Tayyip Erdogan secara tegas memperingatkan, apapun bentuk penyerangan terhadap Masjid Al-Aqsa, tak ubahnya seperti menyerang Ka'bah di Tanah Suci Mekah, sebagaimana dikutip dari Huriyet, Jum'at (18/9/2015). Dengan demikian, kini "Israel" akan berhadapan langsung dengan Turki sebagai pendukung garda depan penjagaan kesucian Masjid Al-Aqsa, Kiblat pertama Ummat Islam. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |