Arrahmah.Com |
- Untuk pertama kalinya serangan drone AS yang menghantam Suriah diterbangkan dari Turki
- Jaisyul Fath merebut kembali desa-desa dan perbukitan di dekat Sahl Al-Ghab dari tangan pasukan rezim Nushairiyah
- Serangan terhadap konvoy menewaskan dua tentara India dan melukai delapan lainnya di Kashmir
- Alhamdulillah, Mujahidin IIA bebaskan daerah besar di distrik Tagab
- Di Papua, hampir setiap hari ada warga yang memeluk Islam
- Zuhudnya Sang pemimpin Afghanistan, Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah
- Sistem Ahwa pernah diterapkan pada Muktamar NU ke 27
- Muktamirin NU pilih sembilan Kiai anggota Ahwa
- Erdogan: Barangkali Putin "lelah" dukung Assad
- 3 kesepahaman besama terkait BPJS Kesehatan yang harus kita pahami
Untuk pertama kalinya serangan drone AS yang menghantam Suriah diterbangkan dari Turki Posted: 05 Aug 2015 05:00 PM PDT ANKARA (Arrahmah.com) - AS telah melancarkan serangan udara pertama yang diklaim menargetkan pejuang Daulah Islam (atau yang dikenal dengan ISIS) di Suriah dari pangkalan udara di Turki, menurut pernyataan juru bicara Pentagon. Sebuah pesawat tak berawak (drone) telah digunakan pada Senin (3/8/2015), Kapten Jeff Davis mengonfirmasi tanpa memberikan rincian spesifik mengenai target, lansir BBC pada Rabu (5/8). AS juga mempersiapkan serangan drone sebagai bagian dari serangan yang direncanakan, ujar laporan kantor berita Reuters. Drone diterbangkan dari pangkalan udara Incirlik yang berlokasi di dekat kota Adana. Tidak ada rincian mengenai misi pertama ini. Drone bersenjata tersebut mulai terbang dari Turki sebagai hasil dari kesepakatan batu antara koalisi pimpinan AS dengan pemerintah Turki. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan abhwa pesawat Turki dan AS akan digunakan dalam "pertempuran komprehensif terhadap ISIS". Keduanya telah bekerja pada rencana untuk memberikan perlindungan udara bagi kelompok oposisi yang dilatih AS dan berada di wilayah sekitar 80 Km di sepanjang perbatasan Turki, menurut laporan Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Posted: 05 Aug 2015 04:30 PM PDT IDLIB (Arrahmah.com) - Dalam waktu kurang dari satu minggu, aliansi Mujahidin Jaisyul Fath mampu merebut kembali desa-desa dan perbukitan dari pasukan rezim Nushairiyah yang terletak di utara provinsi Idlib. Pergerakan ini memicu kepanikan di tengah-tengah pendukung Assad di wilayah tetangga, Sahl Al-Ghab dan mendorong keluarga-keluarga Alawiyah melarikan diri dari desa mereka. Sabtu lalu tentara rezim dan milisi sekutunya telah mengambil kendali atas beberapa desa di barat laur dari tangan Mujahidin di Sahl Al-Ghab, dataran yang sangat penting untuk mempertahankan wilayah pesisir yang dikendalikan Assad. Namun hanya dalam waktu singkat kemenangan telah berubah menjadi kekalahan yang memalukan bagi Assad di wilayah tersebut, seperti dilaporkan Zaman Alwasl pada Rabu (5/8/2015). Pada Selasa (4/8), aliansi Mujahidin mengambil alih kontrol atas Tel Hekmah, Tel A'awar dan Marj Al-Zuhour di dekat kota Jisr Al-Shughur, timur laut Sahl Al-Ghab, saat Mujahidin juga berhasil mengambil alih stasiun termal Zaizoun, ujar laporan aktivis Suriah. Dataran yang didominasi oleh penganut Alawiyah dianggap sebagai pemasok SDM utama untuk militer Assad. Aktivis yang memuji kemajuan yang dialami Mujahidin mengatakan di media sosial bahwa kemajuan mereka tidak bisa dihentikan. Aliansi Mujahidin Jaisyul Fath di mana Jabhah Nushrah dan Ahrar Syam termasuk di dalamnya, telah membuat kemajuan melawan militer musuh di beberapa wilayah di Suriah dalam beberapa bulan terakhir, termasuk menguasai sebagain besar provinsi Idlib. Juli lalu menyaksikan untuk pertama kalinya korban tewas dari pasukan rezim Assad mengungguli korban warga sipil. Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) telah mendokumentasikan kematian 1.235 tentara rezim dan militan sekutunya dan 966 warga sipil, lansir Zaman Alwasl. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Serangan terhadap konvoy menewaskan dua tentara India dan melukai delapan lainnya di Kashmir Posted: 05 Aug 2015 04:00 PM PDT KASHMIR (Arrahmah.com) - Dua tentara paramiliter India tewas dalam serangan di wilayah Kashmir yang diduduki oleh India terhadap konvoy militer. Penyerang bersembunyi di ladang jagung dan melepaskan tembakan ke konvoy Pasukan Keamanan Perbatasan pada Rabu (5/8/2015) di dekat Udhampur, Danish Rana, ujar pernyataan polisi seperti dilansir Al Jazeera. Udhampur adalah sebuah kota garnisun di jalan raya utama yang menghubungkan wilayah Kashmir dengan India. Sedikitnya delapan tentara terluka dalam serangan tersebut, lanjut pernyataan polisi. Laporan mengklaim bahwa penyerang yang melarikan diri dari lokasi kejadian menyandera tiga warga sipil namun kemudian mereka dibebaskan. Pertempuran berakhir pada Rabu sore dan tentara disebar untuk mencari penyerang. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok perlawanan telah berjuang melawan kekuasaan India yang menduduki Kashmir sejak tahun 1989. Dalam peristiwa lainnya di hari yang sama (5/8), dua anak laki-laki berusia 10 dan 11 tahun tewas dalam ledakan yang terjadi saat mereka bermain-main dengan bahan peledak yang mereka temukan di daerah Ganderbal. Seorang anak lainnya terluka serius. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Alhamdulillah, Mujahidin IIA bebaskan daerah besar di distrik Tagab Posted: 05 Aug 2015 08:31 AM PDT BADAKHSHAN (Arrahmah.com) - Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) melancarkan operasi pembersihan di sebuah distrik di provinsi Badakhshan, lapor Al-Emarah News pada Selasa (4/8/2015). Laporan mengatakan bahwa Mujahidin mengawali operasinya pada Selasa dini hari di lembah Kato Bala, distrik Tagab, hingga memukul mundur pasukan rezim pada siang harinya. Dua daerah besar, daerah Khorak dan Do Aabi di distrik tersebut dibebaskan dari keberadaan musuh dalam operasi tersebut, Alhamdulillah. (siraaj/arrahmah.com) |
Di Papua, hampir setiap hari ada warga yang memeluk Islam Posted: 05 Aug 2015 08:00 AM PDT BOGOR (Arrahmah.com) - Teks berita.Salah satu tokoh Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT) KH. Didin Hafidhuddin mengungkapkan bahwa keberadaan muslim di Papua semakin hari semakin bertambah. Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illa Allah, Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. "Ternyata umat Islam di Papua itu banyak jumlahnya, sampai 40 persen. Dan menurut dai asal Papua, Ustaz Fadlan Garamatan, disana itu hampir setiap hari ada yang masuk Islam," kata Kyai Didin saat pengajian shubuh di Masjid Al Hijri Air Mancur Bogor, Ahad (2/8/2015), dikutip dari Suaraislam.com. Menurutnya, dengan keadaan itu membuat para misionaris merasa iri, "Mereka itu bahkan sudah membuat lapangan terbang sekitar 240 buah di Papua. Ajaran Kristen sendiri sudah lama disebarkan di Papua. Tapi bedanya dengan Islam, Islam itu merubah prilaku sedang agama lain tidak. Begitu masuk Islam itu ada perubahan, mereka jadi memakai baju, menutup aurat. Itu konsekuensi dari ibadah, ketika masuk Islam harus seperti itu," ungkap Kiai Didin. Kiai yakin, dengan perkembangan dakwah di Papua umat Islam akan semakin banyak kedepannya. "Kita yakin insyaallah umat Islam di papua akan jaya," harapnya. Terkait tragedi penyerangan jamaah shalat Idul Fitri dan pembakaran masjid di Tolikara, menurut Dekan Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor itu ada grand design untuk kepentingan tertentu di Papua. "Pulau yang paling kaya di dunia itu Irian (Papua) dan disana itu setiap tahun minimal dua kali terjadi konflik. Kita berharap tragedi di Tolikara ini menjadi yang terakhir," tandasnya. (azm/arrahmah.com) |
Zuhudnya Sang pemimpin Afghanistan, Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah Posted: 05 Aug 2015 07:58 AM PDT (Arrahmah.com) - Imarah Islam Afghansitan (IIA) sendiri adalah sebuah pemerintahan yang menguasai sejumlah wilayah besar di Afghanistan, meskipun dunia tak menyebutnya sebagai "negara", eksistensi IIA nyatanya diakui dan diperhitungkan dunia internasional. Terbukti konferensi-konferensi internasional yang terkait Afghanistan tak jarang mengundang delegasi dari IIA. Mungkin anda akan mengira pemimpin sebuah negara pasti berlimpahkan harta dan hidup dalam kemewahan, sebagaimana yang terjadi pada pemimpin-pemimpin negara pada umumnya. Namun tidak dengan pemimpin IIA Mullah Muhammad Umar Mujahid (rahimahullah). Kekuasaan di tangannya tak membuat hatinya cinta kepada kemewahan. Setelah wafatnya, beredar foto kamar tidur Mullah Umar. Sebuah ruangan yang tidak luas dan sama sekali tak mewah. Siapa saja yang melihatnya tidak akan menyangka bahwa ruangan itu adalah kamar tidur seorang pemimpin pemerintahan. Ketegasan dan kebijaksanaannya dalam memimpin membuatnya dipuji oleh para ulama. Ditambah lagi sifat lemah lembut dan zuhudnya, membuatnya semakin dicintai rakyat maupun ulama. Berikut ini beberapa kutipan Twitter pernyataan para Ulama dan tokoh umat dari berbagai belahan dunia mengenai kepergian Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar rahimahullahu: Dr. Hani As-Siba'i:
Syaikh Majid Al-Ghamidi:
Dr. Abdullah An-Nafisi:
Syaikh Al-A'llamah Al-Muhaddits Sulaiman Al-'Ulwan:
Dr. Abu Al-Barra' As-Syami:
Dr. Abdullah Al-Muhaisini:
Betapa zuhud dan sederhananya ia, seakan-akan ia bukan manusia di zaman kita. (siraaj/arrahmah.com) |
Sistem Ahwa pernah diterapkan pada Muktamar NU ke 27 Posted: 05 Aug 2015 07:00 AM PDT JOMBANG (Arrahmah.com) - Nahdlatul Ulama (NU) ternyata baru sekali menerapkan sistem ahlul halli wal aqdi (Ahwa). Yakni, pada Muktamar ke-27, di Situbondo pada 3-12 Desember 1984. Saat itu, ada beberapa pertimbangan dalam penggunaannya. Sepeninggal Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri pada 1980, NU terbelah menjadi dua kubu, yakni kubu politik yang bermuara kepada Ketua Umum PBNU Idham Cholid (Cipete) dan kubu khittah yang dijaga ketat Asad Syamsul Arifin (Situbondo). Kala itu Asad didukung kelompok muda pembaru yang digawangi almarhum Abdurrahman Wahid. Ketua Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang KH Kholil Dahlan mengatakan, sistem Ahwa adalah sebuah sistem pemilihan pemimpin yang diajarkan atau dicontohkan oleh sahabat Nabi Muhammad. Sistem ini dilakukan saat memilih al-Khulafa' ar- Rasyidun, yang tak lain pada masa Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Ibnu Khottab, Usman bin Affan, dan Aly bin Abi Thalib. Sedangkan NU sebagai salah satu pewaris Ahwa ini ingin kembali menerapkannya di muktamar Jombang 1 Agustus nanti. "Semisal, ketika sebelum Umar Ibnu Khottab meninggalkan jabatannya, beliau mengangkat enam orang untuk bermusyawarah. Dan dalam hasil musyawarah tersebut diangkatlah Usman Bin Affan sebagai penerus Umar untuk menjadi khalifah," ujarnya, lansir Metrotvnews.com, Kamis (30/7/2015). Kiai Kholil mengatakan, jumlah sembilan orang yang saat ini digunakan dalam muktamar, didasarkan pada jumlah Wali Songo. Jumlah itu juga mengacu pada bintang dalam gambar Nahdatul Ulama yang juga sembilan buah. "Karena pemaknaan angka dalam NU sangat kental, maka jumlah sembilan ini dijadikan salah satu dasar pengambilan jumlah perwakilan dalam sistem Ahwa," imbuhnya. (azm/arrahmah.com) |
Muktamirin NU pilih sembilan Kiai anggota Ahwa Posted: 05 Aug 2015 06:08 AM PDT JOMBANG (Arrahmah.com) - Setelah dilakukan tabulasi, telah terpilih anggota Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh Muktamirin ke-33 Nahdhatul Ulama (NU). Berikut daftar anggota Ahwa pilihan para Muktamirin, Rabu (5/8) yang dilansir beserta perolehan suaranya. KH Ma'ruf Amin, Jakarta (313 suara) Begitu ditetapkan nama-nama tersebut, mereka akan bersidang untuk memilih Rais Aam PBNU yang akan memimpin NU periode 2015-2020. Mereka mengadakan pemilihan rencananya pada pukul 20.00 WIB malam. Sembilan kiai yang menjadi anggota Ahwa langsung berunding di sebuah tempat tertutup. "Tempat ini tertutup, namun tidak jauh dari dari arena muktamar, yakni di sekitar alun-alun Jombang," ungkap Ketua Komisi Organisasi Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 Aji Hermawan, Rabu (5/8/2015), lansir Republika. (azm/arrahmah.com) |
Erdogan: Barangkali Putin "lelah" dukung Assad Posted: 05 Aug 2015 04:30 AM PDT ISTANBUL (Arrahmah.com) - Turki tampaknya terus berupaya untuk meningkatkan pesan perlawanan terhadap diktator bengis asal Suriah Bashar Assad. Baru-baru ini disebutkan bahwa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan bahwa Rusia hendaknya memikirkan kembali seluruh dukungannya untuk Bashar Al-Assad. Erdogan mengatakan pada hari Senin bahwa hendaknya Presiden Rusia Vladimir Putin tidak perlu lagi berpendapat bahwa ia akan mendukung Assad sampai akhir. "Sikap Putin terhadap Suriah lebih menggembirakan dari sebelumnya," kata Erdogan kepada wartawan di atas pesawat jet kepresidenan saat ia kembali dari perjalanan ke negara-negara Asia. Demikian Muqawamah melansir pada Selasa (4/8/2015). Erdogan mengutip hasil pertemuan tatap muka dengan Putin di ibukota Azerbaijan dari Baku pada bulan Juni dan diikuti panggilan telepon. Ia mengatakan bahwa Putin telah menjadi "lebih positif" terhadap perkembangan di Suriah. "Saya percaya dia bisa menyerahkan Assad," kata Erdogan, menambahkan, "Sikap Putin terhadap Suriah saat ini lebih menggembirakan dari sebelumnya." Pemimpin Turki telah mengintensifkan kampanye melawan pemerintah Assad selama beberapa minggu terakhir. Pada saat yang sama, negara Turki juga melancarkan serangan di Suriah dengan tujuan meruntuhkan militan ISIS. Erdogan telah menjadi salah satu kritikus paling sengit pada Assad sejak konflik dimulai empat tahun lalu. Rusia telah secara terbuka mengecam mereka yang menentang Assad, dengan pernyataan Putin baru-baru ini bahwa Moskow akan terus mendukung pemerintah Suriah dalam perlawanan melawan militansi yang didukung pihak asing. Pertemuan antara Erdogan dan Putin pada tanggal 13 Juni di Baku ketika ibukota Azerbaijan menjadi tuan rumah Olimpiade Eropa. Kedua pemimpin dikabarkan mencapai kesepakatan pada proyek-proyek energi utama, termasuk pembangunan jaringan pipa baru di bawah Laut Hitam. Berbicara kepada wartawan, Erdogan mengatakan bahwa serangan terhadap ISIS di Suriah akan terus berlanjut sampai kelompok tersebut dieliminasi. Sementara ALN melansir AFP melaporkan bahwa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kemarin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin "menyerah" dalam hal memberikan dukungan kepada rezim Bashar al-Assad di Suriah, pada Rabu (5/8). "Sikap Putin saat ini terhadap Suriah lebih menggembirakan dari sebelumnya," kata Erdogan dilansir MEMO dikutip Middle East Update kepada sekelompok wartawan di pesawat kepresidenan saat ia kembali dari perjalanan ke Asia. Menurut surat kabar Turki Daily Sabah, Erdogan menambahkan, "Dia tidak lagi berpendapat bahwa Rusia akan terus mendukung Assad, sehingga akhirnya saya percaya dia bisa saja menyerah untuk tetap mendukung Assad." (adibahasan/arrahmah.com) |
3 kesepahaman besama terkait BPJS Kesehatan yang harus kita pahami Posted: 05 Aug 2015 03:30 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Alhamdulillah, pasca mendapatkan masukan dari berbagai pihak, BPJS akhirnya sepakat megakomodir kebutuhan Muslimin Indonesia dengan BPJS Kesehatan Syariah. Melalui Siaran Pers Bersama antara BPJS Kesehatan, MUI, Pemerintah, DJSN, dan OJK maka dihasilkan kesepahaman. Hal tersebut dilakukan semua pihak terkait agar polemik isu dari media massa yang menyebutkan ada fatwa Haram MUI soal BPJS dapat diluruskan dengan benar, sebagaimana dilaporkan kontributor Arrahmah, Irfan Noviandana, Rabu (5/8/2015). Berikut hasil pertemuan antara BPJS Kesehatan, MUI, Pemerintah, DJSN, dan OJK sehubungan dengan putusan dan rekomendasi Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI Se Indonesia tentang penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional oleh BPJS.
(adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |