Arrahmah.Com

Arrahmah.Com

Link to Arrahmah.com

Tentara Afghanistan tidak sanggup melawan Taliban tanpa NATO

Posted: 01 Dec 2014 03:35 PM PST

ANA soldiers take part in a training exercise at a military base in Kabul

KABUL (Arrahmah.com) - Kepala Polisi Distrik Afganistan, Ahmadullah Anwari, hanya bisa membagikan tiga granat di setiap pos penjagaan di propinsi Helmand yang selalu diwarnai dengan serangan-serangan dari pejuang Taliban setiap hari, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Senin (1/12/2014).

"Kadang-kadang sampai 200 serangan Taliban ke pos-pos penjagaan kami dan jika tidak ada tambahan tentara, kami akan kalah," kata Anwari, yang bertanggungjawab atas wilayah Sangin yang merupakan wilayah paling sering diserang di Afghanistan.

"Saya malu untuk mengatakan bahwa kami tidak punya senjata dan amunisi yang cukup. Tetapi ini merupakan kenyataan pahit."

Saat sebagian besar pasukan tempur asing bersiap untuk meninggalkan Afghanistan pada akhir 2014, setelah 13 tahun berperang, pengalaman Anwari dan kepala polisi lainnya serta para komandan militer di seluruh Afganistan merupakan kekhawatiran terbesar bagi NATO.

Amerika Serikat, yang mengerahkan sebagian besar tentara NATO di Afghanistan, telah mengucurkan dana sebesar US$61 miliar untuk melatih 350 ribu anggota pasukan keamanan. Program pelatihan ini merupakan inti dari rencana AS untuk keluar dari perang terpanjangnya.

"Pasukan keamanan nasional Afghanistan mulai memetik kemenangan dan ini adalah pasukan tempur sangat cakap yang berhasil mempertahankan wilayah dari serangan musuh," ujar Letnan Jenderal Joseph Anderson, wakil komando pasukan koalisi, dalam jumpa pers baru-baru ini.

Akan tetapi kekhawatiran AS terhadap ancaman Taliban, sementara peralatan dan senjata mutakhir akan segera ditarik, tetap saja membayangi.

Presiden Barack Obama baru-baru ini memutuskan untuk tetap mengerahkan beberapa ribu tentara AS di Afghanistan setelah 2014 untuk bisa melawan Taliban jika diperlukan.

(ameera/arrahmah.com)

Laporan SOHR : 19 orang termasuk anak-anak gugur dalam serangan udara oleh rezim Syi'ah di provinsi Deraa

Posted: 01 Dec 2014 03:27 PM PST

Pasukan rezim Nushairiyah melancarkan 11 serangan udara pengecut di provinsi Deraa pada Ahad, 30 November 2014.  (Foto : Reuters)

DERAA (Arrahmah.com) - Setidaknya 19 orang termasuk tujuh wanita dan dua anak gugur ketika jet tempur rezim Syi'ah menyerang kota Jassim di provinsi Deraa pada Ahad (30/11/2014), ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Puluhan lainnya mengalami luka-luka dan kemungkinan korban tewas akan bertambah karena beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis, lanjut laporan seperti dilansir Reuters.

SOHR menambahkan bahwa angkatan udara rezim melancarkan 11 serangan di kota al-Sheikh Meskin, provinsi Deraa di mana pasukan rezim yang didukung oleh militan Syi'ah asal Libanon memerangi pejuang Suriah.

Sementara itu dalam peristiwa lainnya, seorang pria tewas di kota Nawa setelah mengalami penyiksaan di penjara rezim.

Di provinsi Rif Dimashq, pesawat tempur rezim dilaporkan menjatuhkan 14 bom barel namun tidak ada informasi mengenai korban. (haninmazaya/arrahmah.com)

Petinggi Ahrar Syam dilaporkan gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di Aleppo

Posted: 01 Dec 2014 03:15 PM PST

Kerusakan yang ditimbulkan dalam serangan bom barel oleh rezim Nusairiyah di Aleppo.  (Foto : AFP)

ALEPPO (Arrahmah.com) - Sedikitnya 11 orang termasuk seorang pemimpin kelompok Mujahidin telah gugur dalam serangan udara pengecut oleh rezim Nushairiyah di kota Aleppo, ujar sumber lokal kepada Al Jazeera.

Nabhan Satuf, salah seorang pemimpin kelompok Ahrar Syam termasuk di antara korban tewas dalam serangan di Andan pada Ahad (30/1/2014), lapor Al Jazeera Senin (1/12).

Aktivis Suriah di lapangan mengatakan bahwa ada peningkatan serangan oleh pesawat tempur rezim di pinggiran Aleppo yang dikuasai oleh pejuang Suriah sebagai balasan atas serangan baru-baru ini terhadap desa-desa yang didominasi oleh Syi'ah, Nubul dan Zahraa.

Aleppo, kota kedua Suriah yang dulu pernah menjadi pusat industri pembangkit tenaga listrik, telah terbagi menjadi dua antara wilayah yang dikontrol oleh rezim (di barat) dan wilayah yang dikontrol oleh pejuang Suriah (di timur) sejak pertempuran dimulai di sana pada tahun 2012.

Sejak tahun 2013, rezim Syi'ah Nushairiyah pimpinan Assad telah secara teratur menjatuhkan bom barel di sebelah timur Aleppo dan provinsi sekitarnya.

Serangan bom barel menurut laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) telah membunuh ribuan orang.

Dalam beberapa bulan terakhir, Mujahidin Suriah meningkatkan serangan mortir mereka ke wilayah yang dikuasai rezim dan membunuh hampir 300 orang dalam kurun waktu empat bulan, ujar laporan SOHR. (haninmazaya/arrahmah.com)

Pilot jet tempur AS tewas dalam sebuah kecelakaan saat hendak kembali ke pangkalan udara di Timur Tengah

Posted: 01 Dec 2014 03:03 PM PST

Jet tempur F-16 Amerika Serikat.  (Foto : Shutterstock)

TIMUR TENGAH (Arrahmah.com) - Seorang pilot Angkatan Udara AS tewas pada Ahad (30/11/2014) ketika pesawat yang ia kendarai jatuh saat kembali ke pangkalan udara di Timur Tengah, ujar pernyataan Komando Sentral AS pada Senin (1/12) tanpa menyebutkan di mana lokasi kejadian berlangsung.

Penyebab insiden yang melibatkan jet tempur F-16 sedang diselidiki dan responden darurat masih di tempat kejadian, lanjut pernyataan tersebut seperti dilaporkan Al Arabiya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa kecelakaan tidak terjadi di Irak atau Suriah.

Insiden ini terjadi di tengah kampanye udara pengecut yang dipimpin oleh negara penjajah AS dengan dalih memerangi pejuang Daulah Islam (IS) di Irak dan Suriah. Ratusan orang termasuk warga sipil tak bersalah menjadi korban dalam serangan pengecut tersebut.

Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai peristiwa ini termasuk identifikasi pilot yang tewas mengenaskan. (haninmazaya/arrahmah.com)

Warga Jerman berikan penghormatan terhadap Muslimah yang selamatkan dua wanita

Posted: 01 Dec 2014 07:09 AM PST

30-11-14_Germany-Pays-Tribute-to-Hero-Muslim-Student

(Arrahmah.com) - Ribuan warga Jerman menyalakan lilin dan mengheningkan cipta sebagai penghormatan untuk Tuğçe Albayrak (23), seorang mahasiswi Muslim asal Turki, yang meninggal dunia karena menyelamatkan dua wanita yang sedang diganggu di sebuah restoran di kota Offenbach.

"Sebagaimana warga yang tak terhitung jumlahnya, Saya terkejut dan ngeri oleh tindakan yang mengerikan ini. Tugce telah mendapatkan ucapan terima kasih dan penghormatan dari kami semua," kata Presiden Jerman Joachim Gauck, lapor The Independent, lansir OnIslam.

"Dia akan selalu tetap menjadi teladan bagi kami, seluruh negeri kami berduka untuk anda."

"Di saat orang lain membuang muka, Tugce menunjukkan keberanian yang patut dicontoh akhlak yang tegar."

Tuğçe mengalami koma pada 15 November setelah ia membantu dua wanita di sebuah restoran di mana mereka diganggu oleh tiga pria yang berbicara dengan aksen Serbia.

Muslimah muda itu dipukuli dengan brutal oleh salah satu penyerang itu di sebuah area parkir setelah ia berusaha untuk menolong dua wanita yang berteriak minta tolong itu di depan kamar mandi restoran.

Selama dua pekan terakhir, keluarga dan teman-temannya menunggu kabar baik karena Tugce masih terbaring koma. Namun, dokter mengatakan otak kiri Tugce mati akibat serangan itu.

Orangtuan kemudian memutuskan untuk melepaskan semua sistem bantuan hidup yang membantu Tugce bertahan pada 28 November, hari lahirnya tepat 23 tahun usianya. Akhirnya, Tugce menghembuskan nafas terakhirnya. Semoga Allah menerimanya. (siraaj/arrahmah.com)

Video pelatihan Mujahidin Taliban dan perencanaan serangan syahid terhadap pangkalan udara Shorab di Helmand

Posted: 01 Dec 2014 06:35 AM PST

1B3h3o

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Sebuah video pelatihan dan perencaan serangan syahid Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang juga dikenal sebagai Taliban, telah tersebar di internet. Mujahidin Taliban saat ini tengah melancarkan serangan terhadap pangkalan udara Shorab di provinsi Helmand, yang dikenal sebagai Kamp Bastion di provinsi Helmand.

Kamp Bastion merupakan pusat bagi pasukan penjajah Inggris di Afghanistan sampai tempat itu diserahkan kepada pasukan boneka Afghanistan pada tanggal 26 Oktober lalu. Pertempuran di kamp ini dimulai pada Sabtu (27/11/2014) dan pada saat berita ini dirilis, pertempuran tersebut dikabarkan masih berlangsung.

Serangan ini dilancarkan oleh pasukan mujahidin pencari syahid dari IIA yang dipersenjatai senjata berat dan ringan. Mereka berhasil menyusup di dalam perimeter pangkalan dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat melawan pasukan musuh pada Kamis (28/11) sekitar pukul 20:00.

Kelompok pasukan pencari syahid mengabarkan bahwa mereka berhasil mencapai area parkir musuh di mana mereka sejauh ini telah membakar sekitar 200 kendaraan dan APC serta menembak sejumlah pesawat dan meledakkan depot BBM milik musuh. Selain itu, mereka juga telah merambah ke barak musuh, membakar beberapa bangunan kayu dan menewaskan sekitar 280 personel musuh, lapor Shahamat.

Dalam video berdurasi 8 menit 27 detik ini, terlihat gambar-gambar para syuhada yang melancarkan operasi tersebut serta 10 pejuang dalam pelatihan. Pada akhir video, terlihat mujahidin yang berkumpul dalam pengarahan tentang rencana serangan mereka, lansir LWJ.

Sementara video ini belum dirilis pada saluran resmi Taliban seperti Voice of Jihad, Zabibullah Muhajid, salah seorang juru bicara resmi Taliban, menulis sebuah artikel tentang serangan yang termasuk terlihat dalam video itu. Zabihullah juga menyampaikan link menuju sebuah segmen video yang ditampilkan di Facebook; cuplikan video itu dirilis Al Emara, lengan distribusi media resmi Taliban.

Sebelumnya, Voice of Jihad telah offline sepanjang hari dan pembaca diarahkan ke "sebuah napshot situs," item yang paling baru adalah artikel Zabihullah tanggal 26 November yang dirilis pada sebuah situs Voice of Jihad alternatif.

Selain itu, video ini sangat mirip dengan video yang dirilis pada akhir September 2012 lalu yang juga menunjukkan pelatihan pejuang Taliban untuk menyerang Kamp Bastion sebelumnya. Dalam rilis itu, para pejuang Taliban menjalankan pelatihan untuk menghadapi serangan tersebut dan pada akhirnya diberikan arahan tentang bagaimana melaksanakan operasi melalui peta pangkalan yang digambar di sebuah papan.

Video penuh dari serangan terbaru ini diupload oleh Mehsud Media. Mehsud Media ini telah memulai sebuah akun Youtube dua bulan yang lalu, dan telah mengunggah 14 video tentang topik-topik seperti Daulah Islam, Boko Haram, dan operasi militer Pakistan.

(banan/arrahmah.com)

Otoritas Cina larang Muslim Uighur beribadah di kantor dan tempat umum lainnya

Posted: 01 Dec 2014 06:14 AM PST

Muslim Uighur

BEIJING (Arrahmah.com) - Otoritas di wilayah Xinjiang (Turkestan Timur) telah melarang Muslim Uighur untuk menjalankan ajaran agamanya di gedung-gedung pemerintahan, sebagaimana yang tercantum dalam kebijakan yang disusun untuk memerangi separatisme di wilayah mayoritas berpenduduk Muslim, sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin.

Kebijakan tersebut, yang disahkan oleh komite parlemen Xinjiang pada Jum'at (28/11/2014), menetapkan hukuman antara 5.000 dan 30.000 yuan ($ 4.884) bagi mereka yang menggunakan internet, telepon seluler atau penerbitan digital untuk "melemahkan persatuan nasional".

Peralatan yang digunakan dalam pelanggaran tersebut juga dapat disita, Xinhua News Agency melaporkan pada Ahad (30/11).

Peraturan yang mulai diberlakukan pada 1 Januari ini juga melarang individu untuk menyebarkan dan melihat video tentang pelajaran agama 'radikal' baik di tempat ibadah ataupun di ruang publik, dan meminta para pemimpin agama untuk melaporkan kegiatan tersebut kepada pemerintah daerah dan polisi, China Daily melaporkan pada Sabtu (29/11).

Dalam peraturan baru tersebut, pemerintah Xinjiang telah menyatakan pelarangan bagi warga Muslim untuk melakukan ibadah di kantor-kantor pemerintah, sekolah, perusahaan dan lembaga-lembaga publik lainnya. Kegiatan keagamaan harus dilaksanakan di beberapa tempat yang sudah terdaftar, kata laporan itu.

Warga Muslim ataupun warga agama lainnya hanya diperbolehkan untuk melakukan kegiatan keagamaan di tempat khusus yang telah diperbolehkan oleh pemerintah.

Mereka juga dilarang untuk memakai atau memaksa orang lain untuk memakai pakaian atau simbol yang berhubungan dengan agama.

Xinjiang, rumah bagi Muslim Uighur, telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun. Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa masalah tersebut berkaitan dengan pembatasan yang keras oleh pemerintah Beijing terhadap orang-orang Uighur untuk mengamalkan ajaran agama dan budaya mereka.

Pekan lalu, 15 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi di Xinjiang, wilayah kaya energi dan strategis di perbatasan Pakistan, India, Afghanistan dan Asia Tengah.

(ameera/arrahmah.com)

Jumlah Muslim di Tulsa terus meningkat, butuh masjid lebih besar

Posted: 01 Dec 2014 01:57 AM PST

30-11-14_Tulsa-Muslim-Population-Shoots-Up

TULSA (Arrahmah.com) - Tulsa, kota kedua terbesar di Oklahoma, Amerika Serikat telah melihat pertumbuhan dramatis komunitas Muslim, ribuan orang di sana telah memeluk Islam.

"Saya sampai di Tulisa secara tidak sengaja," kata Raymond Shakir (68), seorang Muslim yang telah tinggal di Tulsa selama lebih dari 40 tahun, kepada Tulsa World pada Ahad (30/11/2014), seperti dilansir OnIslam.

Shakir, awalnya datang ke Tulisa pada tahun 1970-an untuk mengunjungi saudarinya ketika ia pindah kerja di kota itu.

Shakir bekerja sebagai tukang kayu serikat dan kemudian di Ford Glass Plant, ia memutuskan untuk menetap di Tulsa.

Peningkatan jumlah Muslim yang tajam membutuhkan tempat ibadah yang memadai.

"Kemudian sampai pada titik di mana garasi tidak lagi cukup besar, jadi kami pindah ke rumah lantai-dua yang ada di depan yang digunakan oleh saudara-saudara sebagai asrama, dan kami mulai melakukan pertemuan di ruang tamunya," kata Shakir.

"Kemudian itu jadi terlalu kecil, dan kami runtuhkan dinding-dinding dan membuatnya lebih besar untuk menggunakan ruang makan dan ruang tamu," tambahnya.

Kemudian, masjid itu pindah ke sebuah bangunan di Fourth Street dan Birmingham Avenue.

"Itulah awalnya Masjid Al-Salam," kata Shakir.

Masjid Al-Salam kini sudah tidak bisa lagi menampung jumlah jamaah yang membludak. Setiap pekannya sekitar 1.300 Muslim datang ke masjid itu untuk shalat Jum'at berjamaah, namun masjid hanya mampu menampung tidak lebih dari 4.000 jamaah. (siraaj/arrahmah.com)

Hamas membantah klaim lakukan pembicaraan rahasia dengan "Israel"

Posted: 01 Dec 2014 12:30 AM PST

Sami Abu-Zuhri, a spokesman for the Islamist Palestinian movement Hamas, addresses a news conference in Istanbul

GAZA (Arrahmah.com) - Faksi Palestina Hamas, pada Ahad (30/11/2014) membantah klaim yang disampaikan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas bahwa Hamas melakukan pembicaraan rahasia dengan "Israel", sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin.

"Tuduhan Presiden Abbas itu fitnah dan tidak berdasar," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.

"Presiden perlu menunjukkan menghargai posisinya dan menahan diri dari menyebarkan kebohongan," tambahnya.

Dia menggambarkan bahwa klaim Abbas yang menuding Hamas telah menerima gagasan pembentukan negara Palestina dengan perbatasan sementara merupakan suatu yang "fiktif".

Dia juga menekankan bahwa gerakannya memiliki waktu dan menolak gagasan seperti itu.

Dalam sebuah wawancara dengan TV Mesir, pada Sabtu (29/11), Abbas mengatakan bahwa ia memiliki bukti bahwa perundingan dan perjanjian rahasia sedang dilakukan antara Hamas dan "Israel".

Dia menambahkan bahwa "Israel" telah mengusulkan suatu rencana "berbahaya" yaitu pembentukan negara Palestina dengan perbatasan sementara yang disepakati pada tahun 2003, sesuatu yang telah disetujui oleh Hamas.

Hamas dan faksi Fatah - yang dipimpin oleh Abbas - menandatangani kesepakatan rekonsiliasi pada bulan April yang bertujuan untuk mengakhiri tujuh tahun pemisahan kekuasaan antara Hamas dan Fatah.

Rekonsiliasi kesepakatan tersebut menyebabkan pembentukan pemerintah persatuan nasional pada bulan Juni.

(ameera/arrahmah.com)

HTI : G20 merugikan Indonesia, menguntungkan asing

Posted: 01 Dec 2014 12:17 AM PST

Joko Widodo pada acara G-20

JAKARTA (Arrahmah.com) - Meski pertemuan G20 telah berlalu, namun era penjajahan baru saja dimulai. Betapa tidak, liberalisasi ekonomi di berbagai bidang khususnya di sektor investasi, perdagangan, dan tenaga kerja kian menguat. Sementara eksploitasi tenaga kerja dan sumber daya alam Indonesia kian menguntungkan pihak asing, sebagaimana pernyataan resmi Hizbut Tahrir Indonesia pada Senin, (1/12/2014).

Pertemuan puncak para kepala negara yang tergabung dalam G-20 di Brisbane, Australia, telah berakhir pekan lalu (16/11). Sebagaimana pembicaraan tahun-tahun sebelumnya, forum G-20 yang disponsori oleh lembaga-lembaga multinasional seperti IMF, Bank Dunia, ILO dan OECD tersebut, masih berkutat seputar strategi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global di tengah krisis dan perlambatan ekonomi yang mendera sejumlah negara anggotanya seperti Uni Eropa, Jepang dan juga Tiongkok.

Dalam pertemuan tersebut ada beberapa isu utama yang dibahas antara lain pertumbuhan dan pembangunan, penguatan pasar energi, regulasi finansial, reformasi struktural dan makroekonomi, investasi dan infrastruktur, dan strategi menghilangkan hambatan perdagangan. Agenda pembahasan tersebut, kemudian diturunkan menjadi rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang akan menjadi panduan negara-negara anggota termasuk Indonesia.

Memperkokoh Liberalisasi

Jika ditelaah lebih lanjut, rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan masih berkutat pada penguatan liberalisasi ekonomi di berbagai bidang khususnya di sektor investasi, perdagangan, dan tenaga kerja. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan misalnya, pembiayaan infrastruktur di negara-negara berkembang harus didorong dengan mempermudah masuknya investasi swasta. Sementara itu, untuk meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja salah satu strateginya adalah meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam pasar tenaga kerja.

Di bidang energi, negara-negara yang menguasai 85 persen ekonomi dunia dan 75 persen perdagangan internasional tersebut, sepakat untuk mendorong transparansi pasar energi dengan cara mengurangi subsidi minyak fosil seperti bensin dan solar yang dianggaptidak efisien dan menyebabkan pemborosan.

Salah satu program yang terkait dengan reformasi struktural (baca: regulasi) adalah membenahi infrastruktur melalui peningkatan investasi. Untuk pembangunan infrastruktur, terutama di negara-negara berkembang, para pemimpin G-20 mengakui bahwa dana investasi untuk pembangunan sangat besar besar baik yang berasal dari perbankan maupun dari lembaga-lembaga investasi seperti lembaga pensiun. Namun demikian, investasi masih terhambat oleh sejumlah regulasi. Oleh karena itu, selain mempercepat proses perizinan dan mempermudah akses terhadap pembiayaan, berbagai hambatan investasi khususnya untuk investasi asing harus dihilangkan. Dengan demikian, diharapkan investor khususnya dari negara-negara maju dapat meningkatkan investasinya di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Pada forum tersebut, juga disepakati memperkuat regulasi untuk mendorong liberalisasi perdagangan termasuk yang digagas oleh WTO di Bali tahun lalu. Beberapa kebijakan tersebut antara lain: pengurangan tarif bea masuk, melakukan deregulasi perdagangan, dan mempermudah prosedur bea cukai. Selain itu, negara-negara G-20 juga bersepakat bahwa perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang selama ini telah dan sedang dinegosiasikan dapat menjadi pelindung proses liberalisasi di sektor perdagangan.

Merugikan Indonesia

Meski tidak dikategorikan sebagai negara maju, Indonesia selalu 'mencuri' perhatian dalam berbagai forum-forum internasional termasuk pada G-20. Bukan karena kekuatan aktualnya, namun karena negara ini sangat potensial termasuk dalam bidang ekonomi. Sumber daya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang lebih dari 250 juta jiwa, dan juga posisi geografis yang sangat strategis, merupakan modal alamiah yang hanya dimiliki oleh sedikit negara di dunia ini. Apalagi, di saat negara-negara maju mengalami krisis serta melambatnya pertumbuhan ekonomi beberapa negara yang selama ini menjadi penopang ekonomi dunia seperti Tiongkok, Indonesia menjadi sangat istimewa bagi investor negara-negara maju.

Sayangnya, Pemerintah negara ini, termasuk presiden yang baru terpilih, justru larut dalam sistem kapitalisme-liberal. Untuk mengejar investasi, misalnya, pemerintah dalam berbagai kesempatan rela 'melacurkan' negara ini untuk dieksploitasi oleh investor-investor asing. Pemerintah nampaknya merasa belum cukup atas dominasi dan eksploitasi asing atas berbagai sektor di negara ini yang jelas-jelas telah menguras kekayaan alam dan kemandirian negara ini.

Padahal telah terbukti, sistem dan strategi pembangunan tersebut justru gagal menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang dapat mensejahterahkan rakyatnya secara merata. Lebih dari itu, sistem yang disokong lembaga-lembaga multinasional seperti IMF, Bank Dunia dan WTO dan diperkuat oleh berbagai forum seperti G-20 dan perjanjian yang bersifat global, regional dan bilateral tersebut, justru menjadi penyebab utama terciptanya kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, krisis finansial yang terus meledak secara reguler, serta proses dehumanisasi dan eksploitasi alam yang menimbulkan malapetaka bagi penduduk dunia.

Di atas semua itu, sistem kapitalisme sesungguhnya merupakan sistem yang bertentangan dengan Islam. Pasalnya, sistem tersebut telah menyerahkan proses pembuatan regulasi di bidang ekonomi tunduk kepada hawa nafsu manusia yang selama ini lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara kapitalisme dan korporasi-korporasi global.

Oleh karena itu, untuk menyelamatkan negara ini dan dunia juga dunia dari kekejaman kapitalisme, tidak ada jalan lain kecuali kembali kepada Islam, dengan menerapkan ideologi tersebut dalam institusi negara Khilafah Islamiyyah. Sistem yang akan menerapkan hukum-hukum Allah swt, pencipta manusia dan alam semesta tersebut, tidak hanya akan mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi penduduk negeri ini, namun juga rahmat bagi seluruh penduduk dunia. Wallahu a'lam bish shawab. (adibahasan/arrahmah.com)