Arrahmah.Com |
- Tragedi Nakba menyebabkan sebanyak 12,1 juta warga Palestina tersebar di seluruh dunia pada akhir tahun 2014
- Freedom Flotilla III siap berlayar dari Swedia untuk mendobrak pengepungan Gaza
- MUI minta pemerintah layani pengungsi Rohingya
- Vonis untuk lima terdakwa penyerangan Az-Zikra hanya 5 bulan
- Astaghfirullah, bahkan bumi pun menolak mayit Pemberontak Syiah Houtsi
- Ribuan satgas siap amankan parade Tauhid di Solo
- Coin4Syam, cara masyarakat Indonesia "beli" Suriah
- Raja Salman dianggap "hina" AS karena menolak ikuti KTT Kamp David
- Parade Tauhid Solo akan diramaikan 100.000 Muslimin
- Pemimpin senior Hamas bantah isu perpecahan gerakan mereka
Posted: 13 May 2015 07:55 AM PDT RAMALLAH (Arrahmah.com) - Ada sekitar 12,1 juta warga Palestina yang tersebar di seluruh dunia pada akhir tahun 2014, Biro Statistik Palestina mengumumkan pada Selasa (12/5/2015), sebagaimana dilansir oleh MEMO. Kepala Biro Statistik Palestina, Ola Awad, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Nakba adalah "proses pemindahan paksa bagi bangsa Palestina tak bersenjata dari tanah Palestina pada tahun 1948." Dia menjelaskan bahwa sekitar 800.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan desa dan kota-kota mereka menuju Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza dan negara-negara tetangga Arab. Selain itu, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, tetapi tetap berada di daerah-daerah yang menjadi kendali "Israel". Pada saat itu, sebanyak 1,4 juta orang Palestina tinggal di 1.300 desa dan kota Palestina, dimana sebanyak 774 desa dan kota diduduki oleh "Israel" dan sebanyak 531 desa dan kota telah dihancurkan. Awad menambahkan bahwa penjajah "israel" telah melakukan lebih dari 70 pembantaian terhadap warga Palestina dan menyebabkan lebih dari 15.000 orang meninggal. Jumlah warga Palestina yang tinggal di tanah yang diduduki pada tahun 1967 adalah sekitar 4,6 juta orang, termasuk 2,8 juta orang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan sebanyak 1,8 juta orang tinggal di Jalur Gaza. Pengungsi Palestina di kedua daerah itu mewakili 43,1 persen dari total penduduk. Hingga Mei 2014, jumlah pengungsi yang tercatat oleh UNRWA adalah sebanyak 5.490.000 orang. Sekitar 29 persen dari mereka tinggal di 58 kamp di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon. Jumlah ini tidak termasuk pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka antara tahun 1949 dan 1967, atau mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pendudukan "Israel" selama perang 1967. Warga Palestina yang tidak meninggalkan rumah mereka dan menjadi warga negara "Israel" berjumlah sekitar 154.000 pada tahun 1948. Populasi mereka telah meningkat menjadi 1,5 juta pada 2014. Pada akhir 2014, kepadatan penduduk di Jalur Gaza menjadi 4.904 penduduk per kilometer persegi, sementara di Tepi Barat yang diduduki menjadi 500 warga per kilometer persegi. (ameera/arrahmah.com) |
Freedom Flotilla III siap berlayar dari Swedia untuk mendobrak pengepungan Gaza Posted: 13 May 2015 06:47 AM PDT STOCKHOLM (Arrahmah.com) - Kampanye Eropa untuk 'Mengakhiri Pengepungan Gaza' mengumumkan bahwa pada Senin (18/5/2015) kapal pertama akan ambil bagian dalam Freedom Flotilla III yang berlayar dari Gothenburg, Swedia, menuju ke Kopenhagen, Denmark, untuk perjalanan hampir 5.000 mil laut ke Jalur Gaza yang diblokade, Anadolu Agency melaporkan, (Rabu (13/5). Dalam pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Selasa (12/5) kelompok itu mengatakan bahwa kapal Marianne akan bergabung dengan Kapal Swedia serta Kapal Norwegia dan nantinya kapal itu akan bergabung dengan kapal-kapal lainnya dalam perjalanan menuju Gaza. Freedom Flotilla I dipimpin oleh kapal Mavi Marmara Turki berangkat menuju Jalur Gaza yang terkepung pada Mei 2010, akan tetapi pasukan "Israel" menyerang kapal itu di perairan internasional yang menyebabkan sepuluh aktivis meninggal dan yang lainnya terluka. Presiden Kampanye Eropa untuk 'Mengakhiri Pengepungan terhadap Gaza', Mazen Kahil, mengatakan bahwa upaya internasional seperti ini akan terus dilakukan untuk mencapai Jalur Gaza yang terkepung selama delapan tahun. Kahil mengatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk membuat masyarakat internasional memikul tanggung jawab mereka dan menjadikan kasus pengepungan Gaza sebagai prioitas dalam agenda politik, dan upaya ini akan terus dilakukan untuk mengakhiri blokade "Israel" terhadap Gaza. Kahil menyerukan kepada semua pemangku kepentingan dan aktivis internasional untuk ikut bergabung dalam kampanye ini untuk mengakhiri blokade Gaza, dan untuk membantu meringankan penderitaan warga sipil di Gaza. (ameera/arrahmah.com) |
MUI minta pemerintah layani pengungsi Rohingya Posted: 13 May 2015 05:00 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Ketua Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin meminta pemerintah Indonesia untuk memperhatikan nasib para pengungsi Rohingya Arakan yang tersebar di berbagai wilayah teritorial RI "Harus dilayani oleh pemerintah kita atas dasar kemanusiaan, dan apalagi sebagian besar mereka juga Muslim," katanya sesaat sebelum meninggalkan gedung MUI Pusat di Jl. Proklamasi Jakarta, Selasa (12/5/2015) "Carilah jalan keluar untuk melayaninya," tambah Din. Terkait, temuan sementara PAHAM Indonesia Cabang Aceh menyimpulkan bahwa para pengungsi yang terdampar di Aceh Utara adalah korban traficking. Hal ini dikatakan oleh Direktur PAHAM Cabang Aceh, Basri Effendi setelah melakukan wawancara dengan beberapa pengungsi. "Tidak semuanya orang Rohingya, sebagian besar malah dari Bangladesh. Mereka ini memang terusir dari negaranya, namun pergerakan mereka ini dikoordinasi oleh tekong. Bisa dikatakan mereka ini merupakan korban traficking. Seperti Tahvin dari Bangla, dia adalah simpatisan jamaah el islami yang sedang berseberangan dengan pemerintah Bangladesh," ungkapnya. Hasil temuan PAHAM Cabang Aceh, kelompok ini berjumlah 586 orang sebanyak 350 orang itu berasal dari Bangladesh selebihnya adalah orang rohingya. "Mereka mengaku dikoordinir jaringan traficking intenasional, diiming-imingi akan dapat kehidupan yang lebih enak di Malaysia atau Australia. Dua nama yang sempat disebut yaitu Hasyim dan Musa, kaki tangannyalah yang kemudian memfasilitasi mereka untuk melakukan perjalanan", papar Basri Efendi. Menurut keterangan para pengungsi, perjalanan laut yang mereka tempuh telah banyak memakan korban. "Sebelum terdampar ke Aceh, mereka ini sudah terkatung-katung selama 4 bulan di laut. Selama itu, kurang lebih sebanyak 100 orang telah meninggal dunia. Ini kan sangat memprihatinkan kita semua." jelas Basri. Basri menjelaskan bahwa selama ini jenazah para korban yang meninggal langsung dibuat ke laut. (azmuttaqin/*/arrahmah.com) |
Vonis untuk lima terdakwa penyerangan Az-Zikra hanya 5 bulan Posted: 13 May 2015 04:18 AM PDT BOGOR (Arrahmah.com) - Sidang putusan tingkat pertama, dalam kasus pemukulan, penganiayaan, pengeroyokan dan penculikan terhadap Habib Faishal Salim, petugas keamanan perumahan Az-Zikra dilakukan di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (13/5/2015), sampai pada vonis Majelis Hakim. Kelima terdakwa utama yakni Ibrahim al-Habsi, Ida Bagus, Haratistis Dewa Kharisme, Syamsuri Bin Iman, Sayrifudin. Pada Sidang putusan tingkat pertama, mereka semua diganjar dengan Pasal 170 Ayat 2 KUHP. Adapun masa hukuman yang akan mereka jalani menjadi; Ibrahim (enam bulan), Ida Bagus (sembilan bulan), Haratistis (lima bulan), Syamsuri (lima bulan), Syarifudin (lima bulan). Menurut majelis hakim, yang memberatkan adalah para terdakwa bertindak main hakim sendiri. Sedangkan yang meringankan terdakwa karena mengaku bersalah secara lisan maupun tulisan, tidak mempunyai catatan kriminal, berjanji tidak akan mengulangi lagi, sudah islah kepada pihak Az-Zikra. Hal tersebut membuat hakim memutuskan hukuman lebih ringan dari tuntutan Jaksa. Sedangkan ke-29 terdakwa lainnya tinggal tujuh hari menjalani hukuman kurungan, dan langsung dikirim ke tahanan Lapas Pondok Rajek. Karena ke-29 tersangka hanya diganjar hukuman tiga bulan tujuh hari. Bagi ke-16 terdakwa menyetujui pengacara yang ditunjuk pengadilan. Namun, kelima terdakwa utama dan 13 orang lainnya, menolak pembelaan dari pengacara. Salah satu keluarga terdakwa Iwan, yang hanya ikut-ikutan berharap anaknya segera bebas. "Saya merasa bersyukur," ujar seorang bapak yang anaknya ikut masuk ke dalam kasus ini lantaran hanya ikut-ikutan. Menurut putusan tersebut dia akan keluar tujuh hari lagi. Sementara itu Juru Bicara Az-Zikra, Ustadz Ahmad Syuhada menanggapi hal ini biasa saja. Pihaknya tidak akan melanjutkan apa-apa dalam kasus ini. Karena dia mengaku sudah lelah dengan sidang ini. "Biarkan nanti sidang di akhirat yang memutuskan," tegasnya, mengutip ROL. (azm/arrahmah.com) |
Astaghfirullah, bahkan bumi pun menolak mayit Pemberontak Syiah Houtsi Posted: 13 May 2015 03:45 AM PDT ADEN (Arrahmah.com) - Pada April lalu, terjadi peristiwa yang mengherankan di tengah perang rakyat Yaman melawan pemberontak syiah Houtsi. Jasad-jasad para pengudeta itu ditolak oleh bumi Aden. Demikian Arrahmah sarikan dari Ustadz Abu Sa'ad, Rabu (13/5/2015). Saat seorang Mujahidin Yaman tengah melakukan ribath di Jaulah Suzuki, tertangkaplah seorang pemberontak Houtsi. Dia begitu fanatik dengan kesyiahannya. Sampai-sampai saat ditanya mengenai Ibunda Aisyah radhiallahu 'anha, tawanan itu melaknat beliau. Pun saat ditanyai pendapatnya tentang Sahabat Mu'awiyah radhiallahu 'anhu, dia menjawab, "Kafir!" Namun, tawanan syiah ini sesumbar bahwa, jika dirinya mati dibunuh Mujahidin yang menangkapnya, maka dia akan masuk surga Firdaus yang paling tinggi. Sedangkan kalau dia dibebaskan, maka dia akan kembali memerangi Muslimin Yaman (Sunni). Bereaksi akan hal tersebut, Mujahidin membunuh tawanan itu, karena dia mengancam keselamatan masyarakat sipil. Tak seberapa lama, Mujahidin mencium bau busuk keluar dari mayat tawanan itu. "Demi Allah, kami tidak mampu menguburkannya karena baunya yang sangat busuk itu!" ujar Mujahidin. Kemudian, mereka menggali lubang dan terus berusaha menguburkannya dengan penuh kesulitan. Karena perang masih berlangsung, Mujahidin kembali melaksanakan ribath. Setelah kembali dari medan perang, mereka menemukan mayit itu menyembul kembali dari dalam tanah. Begitu pula dengan 7 mayat Houtsi lainnya yang menyusul dikuburkan pada hari itu. Semua jasad kaum syiah itu ditolak bumi. "Bumi pun tak mau menerima jasad mereka!" tegas Mujahidin. Akhirnya Mujahidin memutuskan untuk menggunakan traktor untuk menimbun mayit-mayit itu dengan tanah. "Demi Allah, kami hampir saja mati karena harus menahan bau yang luar biasa busuknya (itu)," tandas Mujahid Yaman. (adibahasan/alamiry.net/arrahmah.com) |
Ribuan satgas siap amankan parade Tauhid di Solo Posted: 13 May 2015 02:54 AM PDT SURAKARTA (Arrahmah.com) - Komandansatgas MTA Drs. Heru Prayitno dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Parade Tauhid di Mapolres Solo Rabu (13/5/ 2015) pagi, menyampaikan bahwa 2000 satgas siap amankan parade Tauhid di Solo. Dia mengatakan bahwa sepanjang perempatan Gendengan hingga Bundaran Glagak akan ada pagar betis dari MTA dibantu dari elemen muslim lainnya. Heru juga menyampaikan bahwa, rencananya Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al khaththat juga akan hadir dalam Parade Tauhid Menyambut ramadhan 136 H yang akan berlangsung Sabtu, 16 Mei 2015 pukul 07.00 dengan rute Masjid Kota Barat - Perempatan Gendengan - Bundaran Gladak Menanggapi hal ini Kapolres Solo merasa bangga dengan event yang digagas MUI Solo dan DSKS yang melibatkan puluhan ribu umat Islam dalam rangka menyambut bulan Ramadhan mendatang. Sementara Ustadz Dr. Muinudinilah, ketua DSKS, berharap dengan adanya kordinasi antara panitia Parade Tauhid dengan Polres Surakarta diharapkan memperlancar jalannya kegiatan besok. Humas Parade Tauhid Menyambut Ramadhan,Endro Sudarsono melaporkan hadir dalam koordinasi ini Kapolres Solo Kombespol Drs. Akhmad Lutfi, SH; STTMK, Kompol Joko Arif Kabagops Polres Solo, Dr. Muinudinnillah basi, MA Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) dan Salman Alfarisy Wakil Ketua Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). (azm/*/arrahmah.com) |
Coin4Syam, cara masyarakat Indonesia "beli" Suriah Posted: 13 May 2015 01:17 AM PDT BANDUNG (Arrahmah.com) - "Recehan untuk apa?" Itu barangkali yang tercetus pertama kali di benak kita saat melihat sekeping uang koin. Namun, bagi Gaul Peduli Suriah (GPS), hal tersebut bisa menjadi sarana bagi Anda yang peduli kepada saudara muslim Suriah untuk bantu donasi melalui recehan. "Suriah siap menerima kemanfaatan dari recehan Anda yang selama ini berceceran. "Bayangkan, seandainya ada ratusan ribu orang secara ringan tangan berhasil mengumpulkan jutaan recehan sisa dari berbagai pecahan Rp 500 perak dan kawan-kawannya, kan sudah bisa buat operasional 2 pabrik roti dalam satu bulan itu," lanjutnya. Koin yang dikumpulkan masyarakat dapat diserahkan ke Gaul Peduli Syam (GPS) melalui para Agen Coin4Syam yang tersebar di berbagai wilayah se-Indonesia. Kemudian, saat kumulatifnya sudah besar, semua dana terkumpul akan diserahkan kepada saudara-saudara Muslim di Suriah melalui MMS. Berikut daftar Agen Coin4Syam yang dapat Anda hubungi:
"Anda sangsi recehan bisa buat operasional pabrik roti? Insyaa Allah, bisa!" seru Akhuna Ahmad Kindi semangat. (adibahasan/arrahmah.com) |
Raja Salman dianggap "hina" AS karena menolak ikuti KTT Kamp David Posted: 13 May 2015 12:02 AM PDT RIYADH (Arrahmah.com) - "Raja Salman tidak akan menghadiri KTT Kamp David (yang diagendakan) AS dan pemimpin Arab sekutu". Demikian jelas menteri luar negeri, Adel al-Jubeir, dilaporkan Al Jazeera, Senin (11/5/2015), yang memunculkan pertanyaan tentang hubungan antara Riyadh dan Washington. Dalam sebuah pernyataan, Ahad (10/5), Jubeir mengatakan bahwa KTT Kamis (14/5) bertepatan dengan gencatan senjata kemanusiaan dalam konflik di Yaman, di mana koalisi negara-negara Arab memerangi pemberontak Houtsi. Ia menjelaskan bahwa, Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, yang juga menteri dalam negeri, akan memimpin delegasi Saudi bersama anak raja, Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, seagai menteri pertahanan, juga akan hadir. Sebelumnya, Presiden Barack Obama telah merencanakan untuk bertemu empat mata dengan Raja Salman sebelum pertemuan para pemimpin di peristirahatan kepresidenan. Di lain pihak, Kerajaan Bahrain mengatakan secara terpisah bahwa delegasinya akan dipimpin oleh putra mahkota negara, Salman bin Hamad Al Khalifa. Sementara Sultan Oman, Qaboos bin Said, adalah di antara mereka yang menjauh. Kesultanan akan diwakili oleh wakil perdana menteri, Sayyid Fahd bin Mahmoud Al Said, dan pejabat lainnya, kata kantor berita resmi negara mengumumkan. Masalah kesehatan juga akan menjadi alasan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, dari menghadiri. Ia menderita stroke pada Januari tahun lalu dan belum pernah terlihat di depan umum sejak saat itu. Sebagai putra mahkota Abu Dhabi yang berpengaruh, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, akan memimpin delegasi Emirat. Di antara mereka yang akan mengikuti pertemuan itu adalah Emir Kuwait, Sabah Al Ahmad Al Sabah. Ia tiba di Andrews Air Force Base, Senin (11/5), lapor kantor berita resmi Kuwait. Selain itu, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dijadwalkan berangkat hari Senin (11/5) untuk mengambil bagian dalam pertemuan itu. "Tidak ada ketidaksepakatan besar" The New York Times mengatakan, "Keputusan yang tampaknya menjadi sinyal ketidaksenangan lanjutan Arab Saudi dengan pemerintahan Obama atas hubungan Amerika Serikat dengan Iran, musuh regional yang sedang naik daun." Sekutu Arab merasa terancam oleh naiknya pengaruh Iran dan khawatir pakta nuklir terbentuk seiring (kerjasamanya dengan) AS, Iran dan negara-negara lain mungkin memberanikan Teheran untuk mengganggu negara-negara di wilayah ini secara lebih agresif lagi. Raja Salman, yang mengambil alih kekuasaan pada bulan Januari setelah saudaranya Raja Abdullah meninggal, tidak bepergian ke luar negeri sejak kenaikannya ke tahta. Pada KTT Camp David, pemimpin negara-negara Teluk akan mencari jaminan bahwa Obama memiliki dukungan mereka untuk melawan kelompok bersenjata pertempuran di Suriah, Irak dan Yaman.(adibahasan/arrahmah.com) |
Parade Tauhid Solo akan diramaikan 100.000 Muslimin Posted: 12 May 2015 11:00 PM PDT SOLO (Arrahmah.com) - Pawai kaum muslimin dari berbagai elemen dan organisasi masyarakat bertajuk "Parade Tauhid" akan digelar Sabtu (16/5) mendatang. Pawai akan dimulai dari Lapangan Kotta Barat dan berakhir di Bundaran Gladak. ''Kami menargetkan peserta sebanyak 100.000 kaum muslimin, sehingga dari Kotta Barat sampai Gladak tidak akan putus karena penuh dengan barisan kaum muslimin. Ini memang unjuk kekuatan menegakkan kalimah Allah,'' kata Dr. Mu'inudinillah Basri dikutip Suara Merdeka, Selasa (12/5). Menurut Ustadz Mu'in, demikian sapaan akrabnya, pawai tersebut merupakan unjuk kekuatan persatuan kaum Muslimin. Ini adalah reaksi dari semakin meningkatnya gerakan kelompok Syiah yang telah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pawai Tauhid dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan bahwa kaum Muslimin masih bersatu dan siap menghadapi dan menanggulangi gerakan Syiah yang semakin terbuka. Sekaligus mengingatkan seluruh umat Islam agar waspada akan gerakan ini. ''Dalam pawai itu, kita gemakan persatuan seluruh kaum muslimin untuk tidak segan-segan mengusir setiap orang yang masuk ke rumah dan mengajak agar ikut kelompok Syiah ini. Sebab kelompok ini benar-benar sesat secara syair'i,'' ujar doktor Ilmu Tafsir dari Universitas Ummul Quro Madinah itu. (adibahasan/arrahmah.com) |
Pemimpin senior Hamas bantah isu perpecahan gerakan mereka Posted: 12 May 2015 10:00 PM PDT PALESTINA (Arrahmah.com) - Seorang anggota senior dari biro politik Hamas, Izzat Al-Risheq, membantah klaim bahwa ada perbedaan antara kepemimpinan militer dan politik gerakan perlawanan Palestina mereka. Ia menyatakan bahwa laporan itu tak berdasar dan bertujuan mendistorsi citra gerakan Hamas. Dalam pernyataan yang dimuat di Facebook pada Senin (11/5/2015), sebagaimana dilansir MEMO, Al-Risheq mengatakan gerakannya memiliki lembaga transparan yang memantau dialog di antara anggotanya. "Gerakan kami memiliki identitas nasional sendiri dalam masyarakat Palestina dan proyek nasional berdasarkan semangat pemahaman," katanya. Pemimpin yang berbasis di Doha itu menambahkan: "Ini tidak berarti bahwa kami tidak memiliki pendapat yang berbeda tentang perkembangan Palestina, regional atau internasional, tetapi pandangan mereka dibahas secara internal untuk menjaga kesatuan." Al-Risheq menjelaskan laporan yang mengklaim anggota gerakan mereka menghadapi perpecahan. Ia mengatakan laporan itu tidak berdasar: "Tuduhan yang muncul dari waktu ke waktu dari media Arab dan 'Israel' serta beberapa bidang politik tentang perbedaan antara anggota gerakan ini adalah upaya tak berdasar dan putus asa untuk menipu opini publik agar mempercayai bahwa Hamas menghadapi perpecahan, tetapi mereka selalu gagal." "Kami telah menjelaskan pada lebih dari satu kesempatan mekanisme pengambilan keputusan dalam gerakan Hamas di mana setiap komponen dalam gerakan, baik politik atau militer setuju pada tujuan utama gerakan ini dan tidak membutuhkan petunjuk rinci, ini dipercayakan kepada pimpinan militer yang merupakan subjek kepercayaan mutlak yang dihormati," tambahnya. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |