Arrahmah.Com |
- Bukti lebih lanjut bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia
- "Jaringan ISIS" Hebron, sebuah paranoid Zionis yang harus dibayar warga Palestina
- Video: Balita pun tak luput dari kekejian Assad di Suriah
- Anggota Hamas dipenjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan terhadap 3 pemukim Yahudi "Israel" yang hilang
- "Salah target", pasukan NATO AS membunuh anak-anak Afghanistan
- "Israel" menahan 19 warga Palestina di Tepi Barat
- Jerman mengutuk aksi unjuk rasa anti-Muslim
- Tentara AS melatih militer Irak di pangkalan udara di Anbar
Bukti lebih lanjut bahwa rezim Suriah menggunakan senjata kimia Posted: 07 Jan 2015 06:46 AM PST DAMASKUS (Arrahmah.com) - Laporan terbaru tentang Suriah oleh pengawas senjata kimia dunia memberikan bukti lebih lanjut bahwa rezim Suriah berulang kali menyerang warga negaranya sendiri dengan gas beracun, Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan pada Selasa (6/1/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. Laporan sebanyak 117 halaman oleh misi pencari fakta dari Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) termasuk saksi mata dari helikopter yang menjatuhkan bom barel yang mengandung bahan kimia beracun. Temuan ini konsisten dengan dua laporan sebelumnya yang diungkap oleh misi tersebut tapi yang ini memberikan bukti yang lebih detail. Setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB tentang kemajuan dalam menghancurkan program senjata kimia Suriah, Power mengungkapkan laporan baru yang semakin meyakinkan tuduhan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas klorin sebagai senjata dalam perang yang berlangsung selama empat tahun setelah rezim Suriah berjanji akan menghentikan penggunaan senjata kimianya. "Dewan Keamanan PBB bertemu di Suriah dan melakukan pengkajian terhadap bukti dari para saksi mata tentang penggunaan gas klorin oleh rezim Suriah," kata Power di Twitter-nya. "32 saksi melihat atau mendengar suara helikopter saat bom itu dijatuhkan, 29 berbau klorin," tambahnya." Hanya rezim Suriah yang menggunakan helos (helikopter)." Laporan ini berisi foto-foto terhadap apa yang diungkapkan oleh para saksi mata kepada para penyidik bom barel yang mengandung klorin yang dijatuhkan dari helikopter. Ini juga termasuk rekaman dari video yang disediakan oleh salah satu saksi terhadap beberapa serangan yang menunjukkan wan kuning setinggi sekitar 50 meter yang merupakan efek dari bom barel yang mengandung bahan kimia beracun. Berbagai insiden atas dugaan serangan klorin terjadi di desa Talmanes, Al Tamanah dan Kafr Zita. Kebanyakan terjadi pada bulan April dan Mei 2014. Ada dua serangan yang diduga terjadi di Talmanes, lima serangan terjadi di Al Tamanah, dan 14 serangan terjadi di Kafr Zita, yang paling terakhir teradi pada 30 Agustus. Upaya untuk memusnahkan program senjata kimia Suriah diluncurkan setelah serangan gas sarin pada 21 Agustus 2013 yang menewaskan ratusan warga sipil di pinggiran Ghouta Damaskus. (ameera/arrahmah.com) |
"Jaringan ISIS" Hebron, sebuah paranoid Zionis yang harus dibayar warga Palestina Posted: 06 Jan 2015 09:21 PM PST HEBRON (Arrahmah.com) - Layaknya pemuda Palestina kebanyakan yang memiliki obsesi perubahan realita hidup di kalangan para pemuda, Muhammad Alzero mempublikasikan gagasan-gagasannya di media sosial. Sayangnya, Muhammad harus membayar dengan harga mahal, karena tanpa dia perhitungkan hal itu telah membiakan ketakutan yang amat sangat dalam akal dinas intelijen umum zionis Shin Bet, sebagaimana dilansir Pusat Informasi Palestina pada Rabu (7/1/2015). Sekitar tiga hari yang lalu media zionis melansir berita bahwa dinas intelijen zionis telah menemukan jaringan perlawanan di kota Hebron. Pihak zionis mengklaim bahwa jaringan tersebut menginduk kepada ISIS. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keraguan seputar tujuan yang ingin diwujudkan oleh penjajah zionis di balik tuduhan-tuduhan dan membesar-besarkan kasus ini di media massa. Tidak lama setelah penjajah zionis melansir penangkapan jaringan yang diklaim zionis merencanakan serangan ke pos-pos zionis, koresponden Pusat Informasi Palestina berhasil mewawancarai salah seorang saudara korban di penjara zionis, Muhammad Abdul Qadir Alzero. Abul Balad Muhammad Alzero, pemuda Palestina yang ditahan di penjara zionis dan dituduh memimpin jaringan ISIS, sebagaimana dipropagandakan oleh penjajah zionis, diketahui bahwa dia memiliki akun Facebook dengan nama "Abul Balad", berusia 20 tahun. Salah seorang saudaranya kepada koresponden Pusat Informasi Palestina mengatakan, "Muhammad tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dia adalah mahasiswa Politeknik Palestina. Dia tidak memiliki kegiatan apapun untuk organisasi apapun. Dia adalah pemuda sangat biasa, bertindak secara penuh spontan." Dengan menyimak halaman pribadinya di Facebook, nampak bahwa Muhammad adalah seorang pemuda biasa, tidak memiliki pemikiran yang mencerminkan afiliasi kepada kelompok manapun. Dia juga nampak sebegai pemuda yang terbuka dan tidak ekslusif, tidak memiliki fanatisme agama. Karakter gambar profil yang dia tampilkan menunjukan dia sebagai pemuda biasa sebagaimana para pemuda Palestina pada umumnya. Partisipasi dia di Facebook juga menggambarkan nesionalisme Palestina dan tidak ada ketertarikan atau keterikatan dengan ISIS atau organisasi lainnya. Pasukan penjajah zionis menahan Muhammad Alzero pada November 2014 lalu. Sejak saat itu dia menjalani pemeriksaan. Menurut dinas intelijen zionis Shin Bet, pemuda yang ditangkap berjumlah tiga orang, mereka adalah Ahmad Shalah Syahadah, Muhammad Abdul Qadir Alzero dan Qashi Ibrahim Musawadah. Ketiganya belum pernah menjadi buron pihak penjajah zionis, juga belum pernah punya pengalaman ditangkap atau melakukan aksi-aksi jihad. Penjajah zionis menuduh ketiganya berafiliasi pada organisasi terlarang dan illegal. Sensasi media zionis Yang menjadi sumber berita adalah situs zionis yang dekat dengan kalangan militer dan intelijen, yaitu situs "Walla". Yang mendapatkan informasi dari militer zionis dan dinas intelijen umum Shin Bet. Situs ini melansir laporan yang diperoleh dari Shin Bet seputar penemuan jaringan ISIS. Walla mengatakan bahwa ketiga pemuda tersebut berafiliasi kepada ISIS dan merencanakan aksi melawan zionis. Dalam BAP (berita acara penangkapan) tercatat pengakuan dari Alzero sebagai anggota ISIS dan aktivitas-aktivitas yang dilarang. Walla menyebutkan bahwa cerita yang dialamatkan kepada Shin Bet tersebut memuat pernyataan "dia berniat" mendirikan jaringan "dengan tujuan" melaksanakan aksi-aksi. Disebutkan juga bahwa tersangka bekerja sama dengan orang lain untuk mendirikan jaringan militer ISIS, keduanya "berniat" memberi sarana perang. Shin Bet menuduh Alzero dan kedua rekannya telah melakukan satu aksi. Yaitu melempar bom, yang tidak sebutkan jenisnya, ke arah pasukan militer namun tidak ada korban. Sebagian media zionis menyebutkan bahwa bom tersebut adalah bom buatan lokal. Dari waktu ke waktu, intelijen zionis sengaja berbicara tentang penemuan jaringan perlawanan Palestina di Tepi Barat dan melakukan propaganda pada isu tersebut di media zionis. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk membenarkan setiap tindakan yang dilakukan penjajah zionis terhadap orang-orang Palestina. Ini merupakan pertama kalinya penjajah zionis berbicara tentang ketakutannya terhadap jaringan-jaringan ISIS di Tepi Barat, setelah sebelumnya berulang kali menegaskan bahwa ISIS tidak menjadi ancaman bagi penjajah zionis. Hal ini menimbulkan tanda keheranan atas tuduhan dari penjajah zionis tersebut. Memantau Facebook TV2 zionis mengungkapkan bahwa Alzero telah dipantau melalui jejaring sosial, yang dilakukan oleh otoritas jejaring sosial, khususnya laman-laman yang ada di Facebook yang digunakan untuk mengekspresikan sikap dan pendapat. TV2 zionis mengatakan, "Ada ketakutan di Shin Bet akan eskalasi sayap pemuda untuk berbicara tentang perlawaman dan pemuliaannya. Dinas intelijen khusus "Aman" melakukan pemantauan di jejaring sosial, ditakurkan organisasi-organisasi di Tepi Barat meniru tindakan-tindakan ISIS di tengah-tengah situasi politik yang ada." Apa yang diberitakan oleh TV zionis tersebut menimbulkan tanda tanya di kalangan para pengamat, seputar kondisi paranoid dan ketakutan yang dialami penjajah zionis. Sehingga menjadikan semua ungkapan yang muncul melalui jejaring sosial sebagai ancaman bahaya yang akan terjadi. Ini artinya ada banyak kemungkinan terjadi aksi-aksi penangkapan yang disebabkan oleh ketakuran, jauh dari realitas yang sesungguhnya. Baru-baru ini penjajah zionis melakukan penangkapan terhadap sejumlah pemuda Palestina karena komentar atau penggalan video atau menulis ungkapan-ungkapan melalui jejaring sosial, mereka dikenai tuduhan terkait dengan masalah ini. Wallahua'lam bish shawab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Video: Balita pun tak luput dari kekejian Assad di Suriah Posted: 06 Jan 2015 08:49 PM PST SURIAH (Arrahmah.com) - Nasib anak-anak di Suriah, kian hari kian tak menentu. Sentuhan tangan kotor rezim syiah Bashar Assad pun melekat pada tubuh anak-anak Islam yang tidak berdosa disana. Mereka mengalami penyiksaan yang menyayat hati. Tak ada perikemanusiaan pada hati kaum nushairiyah, sebagaimana terdokumentasikan pada video yang dipublikasikan Terkini Syria pada Senin (5/1/2015). Pada video berdurasi lebih dari 1 menit ini, nampak seorang balita yang mengalami luka hasil penyiksaan kaum kuffar nushairiyah. Di sekujur tubuh balita itu terlihat bekas pukulan benda tumpul dan luka bakar akibat disengat benda panas, begitu pula lebam-lebam di bagian mata dan wajahnya. Subhanallah, Allahu musta'an wa yahfidz. (adibahasan/arrahmah.com) |
Posted: 06 Jan 2015 08:30 PM PST PALESTINA (Arrahmah.com) - Sebuah pengadilan "Israel" pada Selasa (6/1/2015) menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada seorang aktivis Hamas atas tuduhan keterlibatannya dalam penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemukim Yahudi yang diberitakan hilang tahun lalu, lapor WB mengutip sebuah LSM Palestina. "Pengadilan militer 'Israel' di Ofer menghukum Hossam Al-Qawasmeh, anggota sayap militer Hamas, Izzudin Al-Qassam yang membunuh tiga pemukim Yahudi dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup sebanyak tiga kali," tulis Fouad Khafsh, kepala Pusat Hak Asasi Manusia Ahrar, sebuah LSM, melalui Twitter. Pemerintah "Israel" menuduh Qawasmeh, yang ditangkap pada Juli lalu, memimpin kelompok yang menewaskan tiga pemukim Yahudi "Israel", mengklaim bahwa ia telah mengaku menerima dana dari Hamas untuk merekrut Omar Abu Aisha dan Marwan Qawasmeh untuk menculik dan membunuh ketiganya. Pemerintah "Israel" telah berulang kali menuduh Hamas menculik tiga remaja yang hilang dari pemukiman Yahudi di Tepi Barat bagian selatan pada 12 Juni lalu. Pemimpin Hamas Khaled Meshaal mengakui bahwa anggota Hamas terlibat dalam insiden itu, namun menegaskan bahwa perlawanan itu dilakukan tanpa sepengetahuan kelompok. Sejak itu, pasukan "Israel" telah menahan puluhan warga Palestina di Tepi Barat - termasuk beberapa anggota parlemen Hamas dan mantan menteri - dengan memanfaatkan dalih menghilangnya para pemukim Yahudi tersebut. (banan/arrahmah.com) |
"Salah target", pasukan NATO AS membunuh anak-anak Afghanistan Posted: 06 Jan 2015 08:10 PM PST AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Mengumpulkan informasi dari dokumen-dokumen rahasia oleh mantan analis NSA Edward Snowden, Der Spiegel melaporkan bahwa "daftar target yang harus dibunuh" yang digunakan oleh pasukan NATO AS di Afghanistan termasuk anggota Taliban berpangkat rendah, lapor Story Raw, seperti dilansir WB pada Selasa (6/1/2015). Menurut dokumen yang baru dirilis, NATO mempertahankan daftar panjang - termasuk hingga 750 nama di mana – warga Afghanistan juga ditargetkan untuk dibunuh, termasuk anggota tingkat menengah dan bawah Taliban bersama dengan "penjahat" yang diduga mendukung para "pemberontak". Menurut laporan lapangan dan dokumen internal, Der Spiegel mendokumentasikan upaya teror terhadap anggota Taliban bernama Mullah Niaz Mohammad – yang dijuluki "Doody" dalam laporan itu - pada tahun 2011. Namun, alih-alih menewaskan Mullah Niaz, teror tersebut malah menyebabkan kematian seorang anak di dekatnya, sementara ayah sang anak mengalami luka kritis. Menurut laporan itu, "Doody," yang berada pada nomor 3673 dalam daftar target yang akan dibunuh NATO, telah ditunjuk sebagai tingkat prioritas tiga pada skala 1-4 oleh NATO, yang berarti dia tidak terlalu penting dalam struktur kepemimpinan Taliban. Bidikan ke darat yang dilakukan oleh kru dari helikopter tempur Apache Inggris menunjukkan pilot dan penembak diberi lampu hijau untuk membunuhnya, namun rudal Hellfire yang mereka luncurkan malah mengenai anak malang itu dan ayahnya. Menyadari mereka telah melewatkan target mereka, pilot Apache kemudian malah lanjut menembakkan 100 peluru ke arah "Doody" dengan pistol 30-mm, hingga menyebabkan pria itu mengalami luka kritis. Ketika menggambarkan fase "pembersihan", Michael T. Flynn, kepala intelijen Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan, bahkan dilaporkan mengatakan kepada sekelompok pejabat Jerman: "Satu-satunya Thalib yang baik adalah Talib yang mati." (banan/arrahmah.com) |
"Israel" menahan 19 warga Palestina di Tepi Barat Posted: 06 Jan 2015 07:50 PM PST TEPI BARAT (Arrahmah.com) - Militer "Israel" telah menahan 19 warga Palestina dalam serangan malam di Tepi Barat, lapor WB mengutip sebuah LSM Palestina pada Selasa (6/1/2015). Tentara "Israel" menahan 17 warga Palestina dari beberapa desa di selatan dan utara kota Hebron, setelah menyerang rumah mereka dan menyerang keluarga mereka, ungkap Perhimpunan Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan. Pasukan "Israel" juga menahan seorang pria Palestina di dekat Jenin dan seorang lainnya di dekat Tulkarem, Tepi Barat bagian selatan, tambahnya. Pasukan "Israel" secara rutin melakukan serangan penahanan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Lebih dari 7.000 warga Palestina saat ini mendekam di penjara di seluruh "Israel", menurut Kementerian Urusan Tahanan Palestina. (banan/arrahmah.com) |
Jerman mengutuk aksi unjuk rasa anti-Muslim Posted: 06 Jan 2015 07:46 PM PST BERLIN (Arrahmah.com) - Tabloid Terlaris Jerman Bild dan 50 tokoh terkemuka Jerman mengatakan pada Selasa untuk mengakhiri apa yang mereka lihat sebagai meningkatnya xenophobia, sehari setelah ribuan pengunjuk rasa di beberapa kota di Jerman melakukan aksi unjuk rasa terhadap imigrasi Muslim. Demonstrasi yang digelar hari Senin, yang diselenggarakan oleh sebuah gerakan akar rumput baru yang disebut PEGIDA, atau Patriotik Eropa Terhadap Islamisasi Barat, telah menjadi acara mingguan di timur kota Dresden. Tabloid Bild menerbitkan tulisan yang berjudul 'No to PEGIDA' pada Selasa (6/1), yang meliputi halaman depan dan halaman ganda pada halaman 2 dan 3 dengan mencantumkan kutipan dari 50 politisi dan selebriti. "(Mereka) mengatakan 'tidak' untuk xenophobia dan 'ya' untuk keragaman dan toleransi," wakil editor Bild, Bela Andari, menulis dalam sebuah komentar. Di Dresden, para pengunjuk rasa PEGIDA melambaikan bendera Jerman dan mengacungkan poster bertuliskan slogan-slogan seperti "Melawan fanatisme agama dan setiap jenis radikalisme". Sebuah poster di Cologne menyerukan untuk lebih baik membeli kentang daripada kebab, yang merupakan sindiran terhadap etnis Turki yang berjumlah sekitar tiga juta yang merupakan komunitas imigran terbesar di Jerman. Jerman memiliki beberapa hukum suaka paling liberal di dunia. Sejumlah para pencari suaka tiba di Jerman, banyak dari mereka berasal dari Timur Tengah, melonjak menjadi sekitar 200.000 tahun lalu - empat kali lebih banyak dari pada tahun 2012. Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak Jerman untuk menghindari para pengunjuk rasa anti-Muslim, dan mengatakan bahwa hati mereka penuh dengan kebencian. Merkel juga menegaskan bahwa permusuhan terhadap orang asing tidak memiliki tempat di Jerman. Di Cologne, yang merupakan tempat tinggal bagi populasi Muslim yang besar, demonstran anti-PEGIDA 10 kali lebih dibadingkan dengan para demonstran PEGIDA. Demikian pula di Berlin yang multi-etnis, sekitar 5.000 demonstran anti-PEGIDA menyapu lebih dari 400 pengunjuk rasa anti-Muslim, kata polisi setempat. Kampanye yang galakkan oleh tabloid Bild berhasil menarik perhatian para mantan politisi, selebriti dan pengusaha. (ameera/arrahmah.com) |
Tentara AS melatih militer Irak di pangkalan udara di Anbar Posted: 06 Jan 2015 07:06 PM PST BAGHDAD (Arrahmah.com) - Pasukan AS telah mulai melatih pasukan militer Irak di dua pangkalan di Irak saat mereka berupaya untuk membangun sebuah kekuatan yang dapat mengalahkan ISIS yang menyerbu bagian dari negara itu tahun lalu, Pentagon mengatakan pada Senin (5/1/2015), sebagaimana dilansir oleh World Bulletin. Sekitar 320 Marinir AS sedang melatih para anggota Divisi ke-7 Irak di pangkalan udara Ain al-Asad di bagian barat provinsi Anbar, kata Kolonel Angkatan Darat Steve Warren, seorang juru bicara Pentagon. Pelatihan tersebut dimulai pada 20 Desember. Selain itu, sebanyak 170 tentara AS, tentara dari Divisi Infanteri 1 Angkatan Darat, mulai memberikan pelatihan selama enam minggu kepada empat batalyon pasukan keamanan Irak pada 27 Desember di Taji, sebuah daerah pedesaan yang didominasi Sunni sebelah utara Baghdad, kata Warren. Presiden Barack Obama mengumumkan rencana pada 7 November untuk menambahkan sebanyak dua kali lipat jumlah pasukan AS di Irak sehingga menjadi lebih dari 3.000, serta mengirim 1.500 personel militer tambahan untuk melatih sembilan brigade militer Irak dan tiga brigade Kurdi Peshmerga. Keputusan itu muncul atas rekomendasi dari tim survei militer US yang dikerahkan ke Irak untuk mengevaluasi kondisi dan kebutuhan setelah ISIS menguasai banyak wilayah di bagian barat laut Irak. Amerika Serikat memiliki sekitar 2.140 personil militer di Irak pada 4 Januari, dengan sekitar 800 dari mereka melindungi personel AS dan fasilitasnya dan sisanya sebanyak 1.340 menjadi penasehat bagi pasukan Irak atau melatih tentara Irak, kata Warren. Pasukan AS juga berencana untuk melatih personil militer Irak di pangkalan militer di Arbil di wilayah Kurdi serta Besmaya di selatan Baghdad, tempat pusat tempur yang melatih banyak pasukan Irak. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |