Arrahmah.Com |
- Jet tempur rezim Nushairiyah gempur sekolah dan Masjid, belasan anak dilaporkan gugur
- Habib Rizieq: Kejahatan gegara miras kesalahan pemerintah
- Renungan akhir tahun
- HRW: Muslim masih terjebak di Afrika Tengah
- Pernyataan Qadhi Wilayah Dagestan kepada Mujahidin Dagestan terkait Bai'at kepada Al-Baghdadi
- Masjid Jerman dinodai dengan grafiti swatika
- Pernyataan sikap Al-Qaeda di Anak Benua India (AQIS) terhadap serangan Taliban Pakistan di sekolah Peshawar
- The stance of Al-Qaeda in Indian Subcontinent (AQIS) over Peshawar army school attack
- Indikasi tengkorak kepala retak, pengacara terpidana JIS minta Azwar diotopsi
- Amankan perampok BLBI, Kejaksaan Agung tarik penyidiknya di KPK
Jet tempur rezim Nushairiyah gempur sekolah dan Masjid, belasan anak dilaporkan gugur Posted: 23 Dec 2014 03:28 PM PST IDLIB (Arrahmah.com) - Pesawat tempur pasukan rezim Nushairiyah telah menyerang sekolah dan Masjid di beberapa daerah yang dikuasai oleh Mujahidin Suriah, yang mengakibatkan kematian lebih dari selusin anak, ujar laporan aktivis seperti dilansir Al Jazeera. Tujuh anak dilaporkan gugur saat jet menjatuhkan bom barel di sebuah sekolah di kota Safohan di provinsi Idlib pada Selasa (23/12/2014). Di pinggiran Damaskus, Douma, sekolah lainnya dihantam oleh jet rezim dan sedikitnya lima orang gugur termasuk tiga anak. Di kota Raqqa yang dikuasai oleh Daulah Islam (ISIS), jet tempur rezim melakukan beberapa serangan yang menewaskan lebih dari selusin orang, beberapa di antara mereka adalah anak-anak di sekolah. Serangan juga terjadi di barat laut Suriah di mana sedikitnya empat anak gugur dan 10 lainnya terluka pada Senin (22/12) ketika jet tempur rezim menghantam bus sekolah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan sebagian besar dari mereka yang terluka dan tewas berada di bawah usia 10 tahun. Badan-badan kemanusiaan telah memperingatkan mengenai meningkatnya jumlah korban anak dalam perang yang telah berlangsung hampir empat tahun. Lebih dari 11.000 anak gugur di seluruh negeri, menurut kelompok HAM. UNICEF mengatakan sekitar 3 juta anak terlantar akibat perang.(haninmazaya/arrahmah.com) |
Habib Rizieq: Kejahatan gegara miras kesalahan pemerintah Posted: 23 Dec 2014 08:28 AM PST MAJALENGKA (Arrahmah.com) - "Kalau ada orang yang mati karena minum khamr maka yang pertama kali disalahkan adalah pemerintah," kata Habib Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI) dalam ceramah umum di Masjid Syifaul Qulub Maja, Majalengka, Jawa Barat, Selasa 23 Desember 2014. Menurut Habib Rizieq, masalah khamr atau minuman keras adalah masalah berat. Bahayanya tingkat tinggi. Namun anehnya kenapa pemerintah membiarkan pabriknya tetap ada. Padahal sudah banyak warga yang menjadi korban. Sejak dulu FPI dan para ulama, kata Habib, telah mengingatkan pemerintah untuk melarang miras dan menutup pabriknya. Namun tetap saja pemerintah gak peduli dan tetap membiarkannya.Walhasil korban pun berjatuhan. "Berapa banyak kasus kejahatan, gara-gara miras ada orang tua yang memperkosa anaknya sendiri. Ada kakek yang memperkosa cucunya sendiri. Bahkan ada anak yang menzinahi ibunya sendiri. Na'udzubillahi. Tapi kenapa pemerintah kok membiarkan pabriknya tetap berdiri," papar Habib di depan ribuan jamaah kaum muslimin. Dia menduga diamnya pemerintah karena bisa jadi karena korbannya adalah rakyat kecil. Coba kalau saja yang jadi korbannya pejabat, maka pemerintah pasti akan bertindak tegas. Habib pun mengajak masyarakat dan aparat untuk bersatu padu dalam memerangi peredaran miras. "Jika sekarang korbannya orang lain, maka jika kita diam bisa jadi yang jadi korban adalah anak kita atau keluarga kita," katanya. Acara ceramah yang dilaksanakan di lapangan Maja tersebut meski hujan tetap dihadiri ribuan umat Islam.Sejumlah aparat kepolisian tampak menjaga berlansungnya acara. Laporan Abi Ziad (azm/arrahmah.com) |
Posted: 23 Dec 2014 08:03 AM PST (Arrahmah.com) - Setiap tahun berganti berarti umur berkurang. Bagi akal dan jiwa yang sehat jika umur dikurangi tentu akan bersedih, merenung, introspeksi, evaluasi, prihatin serta lebih berhati-hati dalam melangkah. Sangat aneh jika seseorang yang tahu umurnya berkurang malah kegirangan, jingkrak-jingkrak, jogged-joged, meniup trompet sambil bakar kembang api. Kalau perlu kita periksa kesehatan akal dan jiwa, sehingga selalu terjaga dari segala perbuatan dan tindakan yang irrasional. Allah berfirman : "Janganlah kamu ikut-ikutan terhadap segala sesuatu yang belum kamu miliki pengetahuannya, karena sesungguhnya pendengaran, penghlihatan dan hati akan diminta pertanggung jawabannya." ( Q.S. Al-Isra' (17) ayat : 36 ) Ada beberapa hal yang menjadi bahan renungan setiap mengakhiri tahun, agar kita mampu mempertanggung jawabkan akal fikiran serta jiwa kita dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pertama, Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menyuruh kita berbuat dan bertindak Rasional, mengembangkan kreatifitas positif. Segudang kalimat perintah untuk mengaktifkan akal fikiran kita dalam Al-Qur'an bisa kita jumpai, misalnya "Apakah mereka tidak berfikir", "Apakah kamu tidak memakai otak", "Apakah kamu tidak memperhatikan", "Apakah kamu tidak mentadabburkan" , "Apakah kamu tidak berjalan dimuka bumi kemudian perhatikan" dan sebagainya. Prilaku irrasional yang bertentangan dengan akal dan jiwa yang sehat, tetapi jika dikemas sedemikian rupa dengan gebyar iklannya serta dilakukan banyak orang, bisa mematikan akal sehat. Sekedar contoh mengekspresikan kegembiraan lulus sekolah dengan corat-coret baju, jelas-jelas irrasional dan jaka sembung naik ojek. Faktanya dilakukan oleh hampir seluruh siswa, bahkan ada oknum guru yang ikut menandatangi di baju muridnya dengan spidol. Begitu juga kalo ada orang dewasa meniup lilin pada kue ulang tahun, kemudian diberikan tepuk tangan? Di mana hebatnya? Biasanya tepuk tangan mengiringi prestasi, terus hebatnya dimana orang dewasa niup lilin? Kalau dijadikan simbol batas bertambahnya usia, lalu apa hubungannya batas usia dengan lilin? Nah loh makin banyak kebingungan jika kita mau bertanya kepada akal dan jiwa yang sehat. Sebentar lagi kita akan menyaksikan di penghujung akhir tahun tengah malam orang-orang yang secara masal melakukan perbuatan dan tindakan irrasional, mulai dari jingkrak-jingkrak, menyanyi, berjoged, bakar kembang api, trek-trekan, konvoi malam, sampai kepada pergaulan bebas. Saat itu akal dan jiwa yang sehat semakin terkekang karena gebyar malam tahun baru didukung oleh media informasi yang sedemikian meriahnya. Jika akal dan fikiran sehat sudah terkekang maka yang terjadi adalah nafsu semakin liar, buas, ganas, semakin tak terkendali. Larisnya berbagai macam merek Kondom satu indikator bahwa perayaan malam tahun baru adalah malam mengumbar nafsu. Kedua, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjadikan kita makhluk yang paling sempurna (Q.S Attiin (95) ayat : 1 ), Makhluq paling mulai serta dilebihkan dari semua makhluk yang lain (Q.S Al-Isra' (17) ayat 70 ), serta memberi kedudukan manusia sebagai Khalifatullah fil Ardh (Q.S Al-Baqarah(2) ayat : 30). Diantara keistimewaan yang diberikan kepada manusia lagi lagi akal dan fikiran. Dengan akal dan fikiran ini manusia menjadi makhluq yang berbudaya, makhluq yang berkembang, makhluq yang mempunyai Visi , misi serta orientasi serta tujuan hidup yang sangat jauh berbeda dengan binatang. Aktifitas hari-hari binatang adalah makan, tidur, kawin, buang air terus beranak, anaknya bisa makan lagi, tidur, kawin, buang air dan seterusnya. Apabila akal fikiran manusia tidak dikembangkan untuk menjaga visi, misi serta orientasi yang jelas berbeda, maka fungsinya hanya akan berkembang untuk mempercanggih sarana aktifitas kehewanan, budayanya berkembang hanya untuk melengkapi serta memfasilitasi nafsu hewannya, makan dengan piring, tidur dengan kasur, buang air dengan toilet dan seterusnya, tujuannya tetap sama makan, tidur, kawin, buang air, beranak, anaknya bisa makan, tidur, kawin, buang air dan seterusnya . Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Orang-orang kafir kerjanya cuma bisa bersenang-senang, dan mereka hanya memikirkan makan dan minum persis sama dengan makan dan minumnya hewan." (Q.S. Muhammad(47) ayat : 12 ) Menjaga harga diri kita sebagai manusia, berarti menjaga akal dan fikiran kita agar tidak terkekang oleh hawa nafsu, agar terpelihara dari segala tindakan dan aktifitas yang tidak masuk akal, agar kita melangkah dengan penuh kepastian, agar kita mampu menatap masa depan dengan tajam sampai ke negeri akhirat, agar kita tidak melakukan aktifitas dan tindakan murahan, amoral serta harus berbeda dengan binatang dan makhluq lainnya. Mudah-mudahan main Facebook nya kita juga bukan hanya mencari kesenangan dan kenikmatan. Ketiga, Allah Subhanahu wa Ta'ala menyuruh kita agar memelihara dari segala perkataan dan perbuatan jangan sampai ada yang sia-sia (Q.S Al-Mu'minuun(23) ayat : 3 ). Ukuran perbuatan seseorang itu sia-sia atau tidak, sangat jelas, apabila seluruh aktifitas kita dalam rangka zikir dan fikir (dalam arti luas), maka itulah aktifitas yang bermanfa'at (Q.S Ali Imran (3) ayat : 190-191) Bagaimana jika suatu acara terdapat pemandangan mengumbar aurat, goyang bokong, syair serta lirik lagu-lagu murahan, sperti goyang dombret, wakuncar, kucing garong, bang toyyib, sms dan sebagainya, lawakan tidak berbobot... jadi sering kali bukan saja acaranya sia-sia, tetapi sudah banyak unsur kamaksiatannya. Padahal ciri masyarakat modern adalah sangat menghargai waktu, mereka akan sangat sensitive terhadap segala aktifitas yang tidak menambah iman, ilmu dan income. Percayalah tidak akan bisa membawa ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki jika hanya memenuhi keinginan nafsu. Yang ada cuma kesenangan dan kenikmatan, semakin dipenuhi semakin haus, semakin menuntut, tak akan berakhir, tak berujung, tak akan puas, kalaupun terjadi kepuasan itu hanya ada pada detk-detik pertama saja selanjutnya akan muncul tuntutan yang jauh lebih besar lagi. Begitulah sifat nafsu manusia. Keempat, terjadi pemborosan/mubazzir yang luar biasa, dengan segala atribut dan perlengkapan termasuk pembakaran kembang api besar-besaran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman bahwa mubazzir/pemborosan itu adalah saudaranya syaithan. Dan syaithan itu selalu mengajak ke Neraka. (Q.S Al-Israa' (17) ayat : 27). Pemborosan yang paling besar dan banyak adalah kerugian Sumber Daya Manusia, berupa menghambur-hamburkan waktu, tenaga, fikiran, perasaan dengan rela menuggu sampai tengah malam hanya untuk pesta-pesta, menyanyi, jingkrak-jingkrak, joged, meniup trompet, bakar kembang api dan sebagainya. Sekian banyak orang terlibat dari rakyat jelata sampai para pemimpinnya, menampilkan gaya hidup jetset, gelamor, hedonis, seolah-olah negara kita sudah makmur dan maju. Padahal fakta berbicara sebaliknya, bahwa Negara dalam keadaan kere, pengangguran semakin banyak, pengamen dan pengemis bertambah sesak, yang tidur di tenda pengungsian belum dapat rumah, gembel, gelandangan ada dimana-mana, belum lagi yang makan nasi aking, gaplek semakin biasa. Sementara hutang Negara semaking bertumpuk, rakyat banyak yang pada ngamuk, kerusuhan terjadi dimana-mana, bencana alam datang silih berganti, dan seterusnya. Belum lagi pemborosan material, berupa penghamburan uang untuk membeli atribut, perlengkapan, serta sarana hiburan yang digelar dimalam harinya, tak terhingga jumlahnya, catatan impor bahan-bahan untuk kembang api saja menunjukan angka yang sangat fantastis, sekaligus ironis. Satu sisi Negara kita sedang dalam keadaan terpuruk, miskin, kere, sisi lain gaya hdup masyarakatnya tidak menunjukan hal demikian. Terjadi kesenjangan yang semakin melebar. Ada yang dengan mudahnya mengluarkan uang sekian besar hanya untuk hura-hura, ada kehidupannya semakin tercekik, terhimpit dan semakin sempit tinggal menunggu ajal dari langit. Hati semakin keras, hilang rasa sensitive, bantuan-bantuan bencana hanya menjadi lift servis atau komoditas politik untuk menarik simpatik, tetapi tidak pernah tuntas penyelesaiannya. Bahkan tega-teganya masih ada yang berani menilep dana bantuan. Kelima, sudah menjadi "Pengetahuan umum" bahwa malam tahun baru dan valentine day adalah malam yang paling laris penjualan peralatan sex. Memang tidak semuanya orang melakukan kebebasan seks malam tahun baru, tetapi kalau tidak kita antisipasi dari sekarang, kejadiannya akan bisa sama dengan corat-coret baju ketika lulus ujian, awalnya memang dianggap aneh, tetapi lama-lama kelamaan sekarang menjadi lumrah, bahkan seolah menjadi ceremony wajib bagi yang lulus ujian. Begitulah kehebatan syaithan menggiring manusia dalam menciptakan budaya maksiat. Di salah satu sudut kota Sidney setiap tahunnya ada festival homo sedunia, orang homo bisa melakukan apa saja, dimana saja di sekitar sudut kota tersebut. Jadi perbuatan segila apapun, sejijik bagaimanapun kalau terus-menerus diiklankan dengan gebyarnya, maka nanti akan menjadi biasa dan lumrah. Syaithan punya strategi secara bertahap, kalau sekarang belum semua melakukan, paling tidak opini umum terbentuk lebih dahulu, bahwa dibalik acara tahun baru ada acara kebebasan yang sangat menyenangkan dan penuh kenikmatan biologis. Lama-lama kelaman akan bisa sama seperti di negara-negara lainnya, kebebasan tanpa batas. Nauzubillah min zaalik Mudah-mudahan kita masih punya akal sehat, jiwa bersih, fikiran kritis, sehingga kita mampu menangkap fenomena dan fakta apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Mudah mudahan pula kita masih punya kekuatan untuk bisa berkorban apa saja dari segala yang kita miliki, demi keutuhan rumah tangga dan keselamatan anak-anak kita. Aamiin. Penulis: Abdullah Muadz (*/arrahmah.com) |
HRW: Muslim masih terjebak di Afrika Tengah Posted: 23 Dec 2014 12:00 AM PST LONDON (Arrahmah.com) - Saat perhatian dunia mulai berkurang, sebuah kelompok hak asasi manusia internasional terkemuka telah memperingatkan bahwa ratusan warga Muslim di bagian barat Republik Afrika Tengah terjebak di kamp-kamp dalam kondisi yang mengenaskan. "Mereka terjebak di beberapa daerah kantong dengan menghadapi pilihan suram: pergi dan menghadapi kemungkinan serangan dari pejuang anti-Balaka, atau tinggal dan mati karena kelaparan dan penyakit," Lewis Mudge, peneliti Afrika di Human Rights Watch, mengatakan dalam sebuah pernyataan sebagaimana yang dilansir oleh OnIslam.net. "Meskipun ada alasan yang baik untuk memastikan bahwa populasi Muslim di negara itu tidak semakin berkurang, dalam situasi saat ini, kebijakan pemerintah yang tidak ada evakuasi benar-benar tidak dapat dipertahankan." Muslim CAR telah menghadapi ancaman kematian di tangan milisi Kristen anti-Balaka pada akhir 2013 dan pada awal 2014. Menurut laporan PBB, milisi Anti-balaka telah menggerebek rumah, membunuh anak-anak dan perempuan, melakukan penjarahan dan merusak harta milik Muslim. Selain itu menurut penyelidikan PBB, juga terdapat kekerasan seksual. Berusaha menyelamatkan diri dari kematian, banyak Muslim yang pergi ke kantong-kantong Muslim di Yaloké barat, Carnot, dan Boda, hanya untuk terjebak. Menurut misi penelitian Human Rights Watch dari 7 Desember sampai 14 Desember 2014, diperkirakan Muslim berjumlah 1.750, dan telah putus asa untuk pergi. Mereka yang tidak mampu mencapai Kamerun atau Chad menjadi terperangkap dalam daerah kantong, di mana mereka telah menghabiskan waktu selama berbulan-bulan dalam kondisi yang sulit. Juga pada Senin (22/12), pihak berwenang mengatakan bahwa sedikitnya 20 orang telah tewas dalam kekerasan baru-baru ini antara kelompok bersenjata setelah milisi Kristen melancarkan serangan terhadap anggota kelompok Muslim Seleka di Bambri. (ameera/arrahmah.com) |
Pernyataan Qadhi Wilayah Dagestan kepada Mujahidin Dagestan terkait Bai'at kepada Al-Baghdadi Posted: 22 Dec 2014 11:05 PM PST (Arrahmah.com) - Yayasan Media At-Tahaya merilis pernyataan Qadhi wilayah Dagestan sekaligus Amir Mujahidin area pegunungan di Dagestan, Syaikh Muhammad Abu Utsman Al Ghimrawi Hafizhahullah. Dalam pernyataan yang beliau tujukan kepada Mujahidin Dagestan ini, Syaikh Al Ghimrawi membahas mengenai sebagian Mujahidin Dagestan yang membai'at kepada pemimpin kelompok Islamic State (IS), atau yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi yang mengaku sebagai khalifah bagi kaum Muslimin. Kepada mereka yang membai'at Al Baghdadi, Syaikh Al Ghimrawi bertanya dengan siapa mereka bermusyawarah mengenai bai'at ini, karena di Dagestan ada sebuah jamaah Mujahidin, ada Amir dan ada Qadhi yang memimpin mereka. Beliau menegaskan bahwa mereka harus menimbangnya dengan syariat Allah terlebih dahulu, apakah tindakan ini benar atau salah di tengah kesulitan jihad di Dagestan, di mana Rusia yang kekuatannya diakui dunia menggempur Mujahidin. Beliau menyatakan bahwa Mujahidin tidak butuh fitnah yang hanya akan menambah kesusahan mereka. Berikut terjemahan lengkap pernyataan Syaikh Al Ghimrawi tersebut yang dipublikasikan oleh Muqawamah Media pada Senin (22/12/2014).
بسم الله الرحمن الرحيم YAYASAN MEDIA AT-TAHAYA Mempersembahkan PERNYATAAN KEPADA MUJAHIDIN DAGESTAN TERKAIT BAI'AT KEPADA AL-BAGHDADI Qadhi Wilayah Dagestan sekaligus Amir Area Pegunungan di Dagestan Syaikh Muhammad Abu Utsman Al Ghimrawi Hafizhahullah Saya berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji bagi Allah rabb semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasul-Nya Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau, amma ba'du: Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, wahai saudara-saudariku yang mulia, saya ingin berbicara kepada kalian tentang beberapa perkembangan terakhir, tetapi jangan kalian menyalahkan saya disebabkan keterlambatan pernyataan ini, karena keterlambatan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor diluar perkiraan kami. Sebagian mujahidin Dagestan mulai ada yang berbai'at kepada Al Baghdadi yang mengaku sebagai khalifah bagi kaum muslimin, maka apakah ia benar-benar seorang khalifah dan apakah ia wajib dibai'at? Al Baghdadi yang mengaku sebagai khalifah itu berkata di dalam pidato terakhirnya bahwa area kekuasaan kekhilafahan palsunya mulai meluas, jamaah-jamaah jihad dari berbagai belahan dunia telah membai'atnya dan ia tidak mengakui eksistensi segala jamaah jihad yang ada. Di antara para mujahidin yang membai'atnya adalah mujahidin dari negeri Haramain, Mesir, Tunisia, Yaman dan 4 atau 5 jamaah jihad lain, ia menerima bai'at mereka dan menggabungkan mereka ke dalam kekhilafahan palsunya dan ia tidak mengaku jamaah-jamaah jihad lain yang ada di negeri-negeri tersebut. Allah berfirman: وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ ١٥٣ "dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa." [Qs. Al An'am: 153] Ibnu Abbas berkata mengenai ayat: فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ "..Maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya.." [Qs. Al An'am: 153] Dan ayat: أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ "..Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.." [Qs. Asy Syura: 13] Beliau berkata: "Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bersatu dan melarang mereka dari berselisih dan berpecah belah, serta mengabarkan kepada mereka bahwa yang menyebabkan orang-orang sebelum mereka binasa adalah berbantah-bantahan dan berselisih dalam urusan agama Allah." Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu, ia berkata: خَطَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ: (هَذَا سَبِيْلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًا) ثُمَّ خَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِ ذَلِكَ الْخَطِّ وَعَنْ شِمَالِهِ، ثُمَّ قَالَ: (وَهَذِهِ السُّبُلُ لَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلاَّ عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ)، ثُمَّ قَرَأَ: (وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهِ). "Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam membuat garis dengan tangan beliau, lalu bersabda, 'Inilah jalan Allah, lurus.' Beliau membuat beberapa garis sebelah kanan garis tadi dan sebelah kirinya lalu bersabda, 'Di semua jalan ini terdapat setan yang mengajak manusia kepadanya.' Kemudian beliau membaca, 'Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya'." [Al-An'am: 153]." Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman di dalam ayat lainnya: هَٰذَا بَيَانٞ لِّلنَّاسِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٞ لِّلۡمُتَّقِينَ ١٣٨ "(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." [Qs. Ali Imran: 138] Wahai saudara-saudara yang mulia, Al Baghdadi bukanlah seorang khalifah, tidak seorang pun ahli ilmu yang terpandang yang mengakui kekhilafahannya, dan kita tidak boleh membai'atnya karena dengan membai'atnya berarti kita telah ikut andil dalam memecah belah barisan para mujahidin. Barangsiapa yang membai'at Al Baghdadi, maka ia adalah tukang fitnah yang menempuh jalan pertumpahan darah kaum muslimin. Allah Ta'ala berfirman: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا ٥٩ "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." [Qs. An Nisa': 59] Semua orang tahu ayat ini dan kebanyakan orang membacanya, ia dibaca oleh orang alim dan juga dibaca oleh orang yang jahil, akan tetapi ketika mereka saling berlainan pendapat dan di antara mereka terjadi perselisihan, mereka tidak mengembalikannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Wahai saudara-saudara yang mulia, kembalikanlah urusan kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, lihatlah fitnah yang telah terjadi di bumi Syam, terjadi antara Al Jaulani dengan Al Baghdadi, lalu mengapa mereka tidak mengembalikannya kepada Allah dan Rasul-Nya? Mengapa Al Baghdadi dan jamaahnya tidak mau merujuk kepada syariat Allah? Hal itu menjadi bukti bahwa mereka bukan pada posisi yang benar. Semua orang mengatakan dan mengklaim bahwa mereka menerapkan hukum Allah, namun hukum Allah bukanlah hukum yang hanya diterapkan kepada kalangan yang lemah dan miskin saja, ia harus diterapkan kepada diri kita terlebih dahulu. Menyembelih orang, membunuh mereka dan memotong tangan mereka; itu semua harus kita terapkan kepada diri kita terlebih dahulu. Mereka menyerukan penegakan syariat, namun ketika mereka diajak untuk memutuskan hukum berdasarkan syariat, mereka tidak meresponnya, padahal di waktu yang sama mereka menerapkannya kepada kaum muslimin yang lemah, inilah yang dilakukan oleh Al Baghdadi dan jamaahnya. Wahai para mujahidin Dagestan, apabila kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kembalilah kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebelum kalian membai'atnya, tanyalah, cari tahulah, dan kajilah syariat Allah dan bandingkanlah mereka dengannya. Wahai para mujahidin Dagestan yang sudah membai'atnya, tinggalkanlah fitnah dan kembalilah kalian kepada posisi semula kalian. Seharusnya sebelum kalian melangkah, kalian harus merujuk Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, karena apa yang akan kalian pertanggung jawabkan adalah satu hal yang besar, yaitu bisa saja langkah kalian menjadi sebab bagi tumpahnya darah seorang muslim. Terakhir kali ketika salah seorang dari mereka bersama beberapa orang lainnya berdiri dan dibelakang mereka terpampang bendera hitam (bendera yang biasa digunakan oleh Daulah – red.) kemudian orang tadi membai'at Al Baghdadi, fitnah mulai timbul, sedangkan dampak dari fitnah itu adalah perpecahan di dalam barisan mujahidin muwahhidin di Dagestan. Wahai orang-orang yang membai'at Al Baghdadi, dengan siapa kalian bermusyawarah? Karena di Dagestan ada sebuah jamaah mujahidin, ada amir dan ada qadhi, bukankah kalian mempunyai pimpinan? Bagaimana bisa kalian berbai'at tanpa ada musyawarah dengan mereka? Kalian harus menimbangnya dengan syariat Allah terlebih dahulu, apakah tindakan ini benar atau salah. Bukankah fitnah itu ketika setiap orang keluar dari jamaah kemudian ia membai'at Al Baghdadi? Kalian menyaksikan kesulitan jihad di Dagestan, sedangkan kekuatan Rusia amat besar dan kekuatannya diakui di mata dunia, kekuatan besar ini menggempur mujahidin yang kekuatannya tidak berimbang, apakah kesukaran dalam menghadapi kekuatan besaar ini belum cukup bagi kita? Kita tidak butuh fitnah yang hanya akan menambah kesusahan kami. Bukankah khianat itu ketika kalian memecah belah barisan para mujahidin pada saat mereka sedang sangat membutuhkan akan tambahan kekuatan dan persatuan? Bagaimana bisa kalian membai'at khalifah gadungan yang posisinya tidak diketahui, sosoknya tidak tampak dan tidak terlihat, sosok yang tidak memiliki kekuatan untuk sekedar keluar di hadapan orang-orang, sosok yang tidak diakui oleh para ulama, sosok yang tidak bersedia untuk tunduk kepada syariat Allah? Bagaimana bisa kalian membai'atnya kemudian kalian meninggalkan saudara-saudara kalian dalam kesusahan? Bertaqwalah kepada Allah, karena yang saya lakukan ini hanyalah menasehati kalian. Bertaqwalah kepada Allah, tinggalkanlah fitnah, janganlah mengambil suatu langkah yang menyebabkan darah kaum muslimin tertumpahkan, dan janganlah kalian mengatakan sesuatu yang menyebabkan darah kaum muslimin tertumpahkan, kalian membai'at sebuah jamaah yang mengkafirkan kaum muslimin dan menumpahkan darah mereka dengan enteng seakan-akan ia tidak ada harganya! Saya hanya bisa berbicara secara singkat dengan kalian (pembaca), pangkal pembicaraan ini adalah munculnya beberapa orang yang membai'at Al Baghdadi di Dagestan. Sebelumnya saya bersabar dan menahan diri untuk tidak berbicara, khawatir terjadi fitnah, akan tetapi mereka tidak mau diam, tidaklah mereka berbicara, kecuali pembicaraannya mengarah kepada fitnah dan tidaklah mereka melangkah kecuali langkahnya menuju fitnah. Maka sekarang kami wajib menjelaskan kepada para mujahidin, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: مَنْ صَمَتَ نَجَا "Barangsiapa diam, ia akan selamat." [HR. Ad Darimi] Akan tetapi orang yang diam ketika timbulnya fitnah tidak akan selamat, dalam posisi-posisi yang mengharuskan kami untuk diam, maka kami diam, dan pada posisi-posisi yang mengharuskan kami berbicara, maka kami akan berbicara dan menjelaskan. Karena jika tidak, maka kita adalah setan bisu. Sekarang wajib bagi kita untuk menjelaskan kebenaran dan Insya Allah kami akan menjelaskannya secara bertahap, pernyataan ini dibuat secara cepat agar semua orang tahu membai'at orang ini adalah tidak dibolehkan, mujahidin Dagestan tidak berafiliasi kepadanya, dan Imarah Kaukasus tidak berafiliasi kepadanya. Abu Muhammad Ad Daghistani Hafizhahullah, Amir Imarah Kaukasus berkata di dalam pidatonya, bahwasanya ia tidak berafiliasi kepada jamaah Al Baghdadi dan jamaah apapun di Dagestan yang membai'at Al Baghdadi. Di antara kami dengannya tidak ada satu hubungan pun, karena mereka adalahtakfiriyyun yang suka mengkafirkan kaum muslimin dan menumpahkan darah mereka. Kami memohon kepada Allah agar menjaga kita dari fitnah ini. Ya Allah Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami dapat mengikutinya Dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan sehingga kami dapat menjauhinya. Segala puji bagi Allah rabb semesta alam. (aliakram/arrahmah.com) |
Masjid Jerman dinodai dengan grafiti swatika Posted: 22 Dec 2014 11:00 PM PST BERLIN (Arrahmah.com) - Saat protes terhadap Muslim yang terus berkembang, masjid setengah jadi yang dibangun di kota barat laut Dormagen Jerman telah dirusak serta dicat dengan grafiti swastika dan slogan-slogan rasis, yang mencerminkan kekhawatiran yang berkembang terhadap meningkatnya xenophobia di negara itu, sebagaimana dilansir oleh onislam, Senin (22/12/2014). "Tidak ada tempat untuk penyebaran xenophobia atau kejayaan masa lalu Nazi di daerah Neuss, kata kepala polres Neuss, Hans-Jürgen Petrauschke, kepada wartawan, sebagaimana dilaporkan oleh Deutsche Welle. Laporan awal mengatakan bahwa pelaku diduga telah memasuki masjid pada Sabtu / Ahad pagi. Selain menggambar swastika, suatu simbol yang berhubungan dengan Nazi, di dinding masjid tersebut, para pengacau itu juga menulis kata-kata penghinaan terhadap Muslim seperti "pergilah Anda ke kamp konsentrasi!" Tindakan vandalisme datang saat demonstrasi anti-Islam terus tumbuh di seluruh Jerman. Serangan terhadap masjid bertepatan dengan munculnya kontroversial Pegida, Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, sebuah gerakan di Jerman. Kelompok ini telah mengadakan demonstrasi di kota-kota di seluruh Jerman selama 10 pekan terakhir. Sebagian besar protes anti-imigran tersebut berpusat di kota Dresden Jerman. Mereka memprotes terhadap apa yang mereka anggap kerusakan sistem imigrasi dan suaka, saat Jerman, ekonomi terbesar Eropa, telah menjadi tujuan utama bagi pencari suaka. Serangan yang terjadi pada Ahad (21/12) di masjid meningkatkan kekhawatiran pengamat bahwa xenophobia menjadi semakin diterima secara sosial di negeri ini. Pekan lalu, seorang Muslimah secara lisan dan fisik diserang oleh empat orang Jerman, yang menyebabkan dia terluka parah setelah ia ditabrak oleh mobil mereka saat melintasi jalan. Masjid lain di Bad Salzuflen di distrik Lippe Rhine Westphalia Utara, dibakar pada Oktober lalu. Di Jerman sendiri sebanyak 81 serangan yang menargetkan masjid telah dilakukan sejak 2012. Sementara itu, sebanyak 219 serangan itu dilakukan antara 2001 dan 2012, yang mencerminkan tren anti-Muslim yang mengkhawatirkan yang menargetkan minoritas agama di seluruh Eropa. Di Belanda, empat tersangka berusaha menyerang sebuah masjid yang dikelola oleh Turki pada bulan Juni, namun komunitas Muslim berhasil mencegah serangan tersebut. Serangan rasis dan Islamofobia juga telah menargetkan masjid di Denmark dan Inggris, meskipun tidak ada korban. Jerman diyakini menjadi tempat tinggal bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk sebanyak 220.000 di Berlin. Imigran asal Turki membentuk sekitar dua pertiga dari minoritas Muslim. (ameera/arrahmah.com) |
Posted: 22 Dec 2014 10:15 PM PST (Arrahmah.com) - Juru bicara Mujahidin Al-Qaeda di Anak Benua India atau Al-Qaeda in the Subcontinent (AQIS), Usama Mahmood, telah merilis pernyataan yang mengecam serangan Taliban Pakistan terhadap Sekolah Umum Angkatan Darat di Peshawar pada Selasa (16/12/2014) lalu, di mana lebih dari 130 orang, kebanyakan anak-anak, dikabarkan terbunuh dalam serangan itu. Empat halaman pernyataan AQIS tersebut dirilis pada laman Twitter resmi Mahmood. Dalam pernyataan tersebut, Mahmood menekankan bahwa Al-Qaeda mengetahui serangan itu melalui media, dan pernyataannya didasarkan pada asumsi bahwa laporan tersebut akurat. Secara khusus, Mahmood mengecam serangan tersebut sebagai serangan yang tidak sesuai Syariah. Dia menegaskan bahwa Mujahidin Al-Qaeda bersikap penuh hati-hati dalam memilih target di wilayah Pakistan untuk menghindari korban sipil yang tidak perlu. Dia mengatakan bahwa Mujahidin harus berfokus pada sasaran-sasaran Amerika, penguasa boneka di Pakistan, dan tentara bayaran Amerika dalam badan keamanan dan intelijen Pakistan. Berikut terjemahan lengkap pernyataan AQIS tersebut.
Hati Kami Bersedih atas Pembunuhan terhadap Anak-anak yang Tidak Bersalah [Sikap Al-Qaeda di Anak Benua India Menanggapi Serangan di Sekolah Militer Peshawar]
Pendahuluan: Kami menerima berita mengenai serangan Peshawar melalui media, yang mengabarkan lebih dari 130 anak-anak terbunuh dalam serangan itu. Dari laporan media, target para penyerang adalah sekolah dan anak-anak di sekolah itu, artinya kamp atau pangkalan militer bukanlah target serangan itu di mana kemungkinan mengorbankan warga sipil amat kecil. Jadi, sekolah ini merupakan sekolah anak-anak tentara militer Pakistan yang tidak mendapatkan pelatihan militer. Mereka adalah anak-anak biasa yang tengah belajar dan mereka bukanlah kombatan. Karena kami tidak memiliki sumber independen dan tepercaya untuk memverifikasi realitas yang sebenarnya di balik berita itu, kami akan memberikan sikap Jamaah kami atas berita yang diterima dari media. Dan kami membuat 2 asumsi penting. 1) Tujuan dasar serangan itu adalah membunuh anak-anak. Segala puji bagi Rabb semesta alam dan kedamaian serta rahmat atas imam para mujahidin, Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, keturunan dan para sahabatnya. Dalam serangan di sekolah militer Peshawar, lebih dari 130 anak meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Dalam insiden tragis ini, hati kita sangat sedih. Tiada keraguan tentang penindasan yang dilakukan oleh tentara Pakistan dan bahwa kejahatan mereka telah melampaui semua batas. Benar bahwa tentara Pakistan telah melampaui semua batas dalam ketundukan sikap mereka kepada Amerika dan pembantaian umat Islam. Benar pula bahwa Amerika benar-benar bergantung kepada tentara Pakistan untuk membungkam setiap suara untuk Syariah. Namun kejahatan-kejahatan tentara Pakistan dan penindasan mereka yang mengerikan ini tidak bisa membenarkan alasan balas dendam yang menargetkan Muslim yang tidak bersalah. Semua itu bukan berarti bahwa senjata yang selama ini telah kita arahkan kepada boneka-boneka Amerika, yaitu kepada penguasa Pakistan dan tentara boneka mereka, untuk kemudian diarahkan kepada orang-orang Muslim. Membantu dan membebaskan siapapun dari penindasan tentara Pakistan dan penguasa pengkhianat, adalah tujuan dasar kita. Adalah tujuan dasar kita untuk melindungi dien dan kehidupan umat Islam dan untuk menyediakan bagi mereka keadilan, perdamaian dan ketenangan Syariah Islam. Kami turut bersimpati bersama bangsa kami atas insiden ini. Kami mendoakan kebaikan bagi mereka yang meninggal dalam insiden ini. Tetapi kami juga ingin mengatakan sesuatu yang penting. Untuk kaum Muslimin Pakistan kami tercinta. 1) Penderitaan kalian adalah penderitaan kami; dan darah kalian adalah darah kami. Membela kalian adalah tanggung jawab kami. Kami tidak meninggalkan rumah kami kecuali oleh sebab meningkatnya penindasan yang menimpa kalian. Demi Allah, tujuan jihad Mujahidin Al-Qaeda adalah untuk menghentikan para penindas dan untuk meringankan rasa sakit mereka yang tertindas. 2) Tujuan Mujahidin Al-Qaeda sudah jelas dan sudah diketahui. Yaitu:
Untuk tujuan ini, Mujahidin memilih target mereka dengan sangat hati-hati, yaitu:
3) Kami, Mujahidin hanya memilih sasaran kami sesuai dengan keputusan para ulama. Kami percaya bahwa jihad di jalan Allah, khususnya yang dilakukan di negeri-negeri Muslim terhadap penguasa pengkhianat dan tentaranya, adalah masalah yang sangat rumit yang hanya dapat dilakukan di bawah bimbingan para ulama Islam. 4) Kami, Mujahidin dari Al-Qaeda mengutuk setiap sasaran tempat-tempat umum, wanita atau anak-anak dari awal jihad Pakistan sampai hari ini. Dan kami benar-benar menentang cara ini. Dalam hal ini, pernyataan-pernyataan pemimpin Al-Qaeda seperti Syaikh Atiatullah Al-Libbi (rahimahullah), Syaikh Abu Yahya Al-Libi (rahimahullah), Shaikh Mustafa Abu Al-Yazid (rahimahullah) dan pemimpin saat ini Maulana Asim Umar (hafidzahullah), Ustadz Ahmad Faruq (hafidzahullah) dan yang lainnya, telah diketahui. Mereka semua telah tegas melarang peledakan yang menargetkan tentara penjahat Pakistan dan bahkan lebih daripada itu: "Dilarang menargetkan tentara di tempat-tempat di mana Muslim biasa bisa dirugikan karena kerusakan yang ditimbulkan." 5) Islam mengajarkan tunduk terhadap ajaran Syariah. Bahkan meskipun seorang Muslim mungkin menghadapi bentuk penindasan apapun, tidak diperbolehkan baginya untuk melanggar batas-batas Syariah. Imam Mujahidin dan utusan terakhir Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda: لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ "Tidak beriman salah seorang dari kalian sampai hawa nafsu (segala keinginannya) tunduk kepada (syariat) yang telah aku bawa." Oleh karena itu, orang-orang yang menyerang Muslim yang tidak bersalah, mereka mungkin menamai tindakan mereka itu dengan apapun, tapi kami menganggap tindakan-tindakan seperti itu tidak sesuai dan bertentangan dengan Syariah Islam. Kami benar-benar berlepas diri dari tindakan seperti ini. 6) Orang-orang itu, yang bertanggung jawab atas tindakan ini, kami meminta kepada mereka bahwa jika kalian berjuang untuk agama Allah dan jika kalian berjuang untuk membalas penindasan kafir maka silakan membalas dendam dari pelaku yang sebenarnya. Bertakwalah kepada Allah bahwa peluru-peluru kalian yang seharusnya untuk menghantam kaum kafir dan murtad, kalian putarbalikkan ke arah anak-anak non-kombatan. Patuhilah syariat di semua kondisi dan bertindaklah berdasarkan bimbingan para ulama dan pelopor Jihad. 7) Jihad melawan Amerika, sistem berbasis kafir penindas dan pelindungnya adalah sebuah Ibadah wajib. Sama seperti shalat dan shaum, Ibadah Jihad ini juga merupakan kewajiban individu sebagaimana keterangan para ulama. Membela syariat Islam dan melakukan Jihad melawan boneka Amerika adalah perintah dari kitab Allah. 8) Tak peduli berapa banyak orang yang mencoba untuk memfitnahnya, kewajiban Jihad tidak akan pernah berhenti. Konvoi ini terus bergerak dan sementara kesulitan, fitnah dan lain-lain tidak akan pernah bisa menghentikan atau membahayakan Jihad, in syaa Allah. 9) Kita dalam kondisi apapun bertanggungjawab untuk melakukan jihad sesuai dengan Syariat untuk meninggikan kalimat Allah dan kami berpikir bahwa sampai hari ini, meskipun banyak kritikan dan kebutuhan, Jihad kami benar-benar sesuai dengan batas-batas dan pedoman Syariah Islam. Alhamdulillah, di Pakistan tidak ada kekurangan dari Mujahidin yang dapat membedakan antara tindakan Jihad terhadap sasaran yang sah dan serangan terhadap orang yang tak bersalah. Mujahidin ini mengorbankan hidup mereka untuk melindungi orang-orang Pakistan yang tertindas dan menegakkan syariat Islam. Mujahidin percaya bahwa adalah suatu kewajiban untuk melakukan Jihad yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. 10) Jadi, wahai orang-orang Pakistan yang kami cintai, Mujahidin adalah simpatisan kalian. Sedangkan Amerika, India atau penguasa pengkhianat dan tentara Pakistan bukanlah simpatisan yang baik bagi kalian. Para Mujahidin yang melakukan Jihad untuk menegakkan syariat Islam dan untuk melindungi dien dan hidup kalian adalah simpatisan yang baik untuk kalian. In syaa Allah, malam penindasan akan segera berakhir dan konvoi Jihad akan memenuhi tujuannya dan kita akan melihat hari ketika tujuan-tujuan Syariat Islam seperti:
akan segera tercapai dan kaum Muslimin Pakistan akan hidup di bawah sistem Islam. Kami juga mengingatkan orang-orang kafir bahwa secara global mereka bertanggung jawab atas:
Amerika Serikat bertanggung jawab atas penindasan kaum Muslimin di:
dan hari ini, ia ingin meneteskan air mata buaya. Dan hari ini, jagal umat Muslim India di Ahmadabad dan Gujrat; Nairandar Modi juga ingin bersimpati dengan kaum Muslim. Hari ini jagal bagi lebih dari 900 Muslim di Masjid Lal dan pembunuh banyak orang yang tidak bersalah; tentara Pakistan dan pemimpinnya, Raheel serta budak Amerika, Nawaz Sharif, berusaha untuk bersimpati terhadap anak-anak! Kami juga ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah Pakistan pengkhianat dan tentara boneka pada kesempatan ini, bahwa: "Muslim Pakistan telah melihat penindasan dan kekafiran. Bangsa ini tidak bisa memaafkan ulah kalian menumpahkan darah orang-orang yang tak berdosa dari Baluchistan dan wilayah-wilayah kesukuan untuk Karachi dan Peshawar. Permusuhan kalian terhadap Islam, kekafiran dan ketundukan kalian kepada kekuasaan kufur telah menjadi jelas. Setiap insane pasti sedih atas insiden Peshawar, tetapi kejadian ini tak lantas berarti menunjukkan bahwa:
Apa yang ingin kalian berikan kepada orang-orang Pakistan? Penindasan? Sekularisme? Kemarahan Allah dan perbudakan Amerika? Bagaimana bisa kalian mengatakan pernyataan (simpati) seperti itu? Dunia bisa melihat darah menetes dari rahang kalian dari setiap pernyataan kalian. Dalam operasi yang sedang berlangsung di Waziristan Utara, yang telah membunuh anak-anak yang tak terhitung jumlahnya dan kaum perempuan dari orang-orang suku serta Mujahidin dengan bantuan drone Amerika. Kalian adalah orang-orang yang menyalakan api ini. Kalian adalah orang-orang yang menumpahkan darah Muslim di Pakistan dan Afghanistan. Kalian dan tuan kalian, Amerika adalah musuh kami yang sebenarnya. Perang kalian sekarang adalah dengan Mujahidin yang hatinya teguh pada prinsip-prinsip Syariat Islam. Bahkan pada saat-saat menyedihkan sekalipun, Mujahidin memiliki pandangan kokoh dalam tujuan mereka. Mereka sedang menunggu untuk menyergap kalian dan in syaa Allah mereka akan segera menyerang kalian. Semoga Allah membuat mereka berhasil dan memberikan kebebasan umat ini dari para penindas. Kami menyerukan kepada umat Islam Pakistan kami tercinta bahwa anak-anak dan kaum perempuan di wilayah suku-suku Muslim, Mujahidin dan kaum Muslimin setiap hari menjadi target pasukan Pakistan. Sama seperti orang-orang yang tak berdosa dari Peshawar, anak-anak itu juga tidak bersalah dan mereka juga layak mendapatkan simpati. Anak-anak yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak itu juga merupakan Muslim dan tak berdosa. Tubuh mereka hancur menjadi potongan-potongan setiap hari oleh bom-bom Amerika dan Pakistan. Mata mereka juga bersemangat untuk (mendapatkan) simpati kalian. Tolong jangan hanya mengingat anak-anak Peshawar saja dalam do'a kalian, tetapi ingatlah juga anak-anak Waziristan dan silakan kutuk juga para pembunuh mereka. Bantulah Mujahidin melawan penindasan Amerika dan sekutu mereka. Semoga Allah membantu kalian dan semoga Allah membebaskan kalian dari penindasan dan memberi kalian kesempatan untuk menyaksikan kedamaian Syariah. وَاللّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." Kami akhiri dengan memuji Allah Rabb semesta alam, dan semoga shalawat serta salam atas Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. 25 Safar 1436 Hijriah (banan/arrahmah.com) |
The stance of Al-Qaeda in Indian Subcontinent (AQIS) over Peshawar army school attack Posted: 22 Dec 2014 07:30 PM PST (Arrahmah.com) - Al-Qaeda in Indian Subcontinent (AQIS) released a statement regarding an attack that has occurred on a school in the city of Peshawar in Khyber Pakhtunkhwa province of Pakistan last week. Information from the area suggests that so far some 200 people have been killed and wounded in the incident most of whom are said to be children. In this statement, AQIS condemned the killing of children and innocent people. AQIS also expresses its condolences over the incident. This is the English translation of official statement by AQIS:
Our hearts are in grief over the killing of innocent children Introduction: We received the news of Peshawar attack through media that more than 130 children died in the attack. From the reports of the media, the target of the attackers was the school and the children in the school meaning that any army camp or base was not the target of the attack where the possibility of hitting civilians is the least. So, this school was the school of children in which Pakistan army soldiers were not receiving military training rather ordinary children were studying who were non-combatants. Since we do not have any independent and trusted source to verify the actual reality behind the news, we will give the stance of our Jama'ah on the news received from media. And we are making 2 important assumptions. 1) The basic intention of the attack was to kill children. 2) Most of those killed in the attack were indeed Children. All praise be to the Lord of the Worlds and peace and blessings be upon the Imam of Mujahidin; Muhammad (Shalallahu alaihi wa sallam), his progeny and companions. In Peshawar army school attack, more than 130 children have died. "And to him we belong and to him we return". On this tragic incident, our hearts are deeply saddened. There is no doubt about the oppression of Pakistan army and that its crimes have exceeded all limits. Truth is that, Pakistan army has exceeded all limits in its subservience to Americans and the massacre of Muslims. It's also true that, America is totally dependent on Pakistan's army to silence any voice for Shariah. But these crimes of Pakistan army and its horrific oppression CANNOT justify that its revenge be taken from innocent Muslims. It doesn't mean that the arms that we have taken against the puppets of Amerrica ; the Pakistani rulers and their subservient army be turned towards the Muslim people... Helping whom and freeing whom from the oppression of Pakistan army and traitor rulers, is our basic aim. It is our basic aim to protect the Deen and Dunya(life) of the Muslims and to provide for them the Justice, peace and tranquility of Islamic Shariah. We equally sympathize with our people on this incident. We eulogize for these deaths but we also want to say somethings important. To our beloved Pakistan Muslims. 1) Your pain is our pain and your blood is our blood. To defend you is our responsibility and we have not left our homes just so that the oppression upon you may be increases but by Allah, the purpose of Jihad of Mujahidin of Al-Qaeda is to stop the oppressors and to relieve the pain of the oppressed. 2) The aims of Mujahdin of Al-Qaeda are WELL KNOWN and OBVIOUS. Which are: >To defend Islamic Emirate of Afghanistan from behind. For this purpose, Mujahidin select their targets with extreme care which are: >Direct American Targets (their bases, intelligence networks etc) 3) We Mujahidin only select our targets in the light of Verdicts of religious scholars. We believe that during 4) We, the Mujahidin of Al-Qaeda condemn any targeting of Public places, women or children from the start of Pakistani Jihad till this day. And we totally oppose this methodology. In this regards, the statements of leaders of Al-Qaeda like Shaikh Attiya tullah Al Libi (rahimahullah), Shaikh Abu Yahya al Libi (rahimahullah), Shaikh Mustafa Abu alYazid (rahimahullah) and the current leader Maulana Asim Umar (hafidhahullah), Ustad Ahmad Faruq (hafidhahullah) and of others are WELL KNOWN. All of them have categorically forbidden the blasts targeting Pakistan's criminal army and even more so. "It is forbidden to target army in such places where ordinary Muslims could be harmed due to collateral damage". 5) Islam teaches total subservience to the teachings of Shariah. Even if a Muslim may face ANY ammount of oppression, it is still not allowed for him to transgress the boundaries of Shariah. The Imam of Mujahidin and the last messenger Rasulullah(sa) said "No body amongst can be a mu'min (true believer) unless his desires don't come under subservience to the Shariah that I have brought". Therefore, those people who attack innocent Muslims, they may name their acts anything but we consider such acts as UnIslamic and contradictory to Islamic Shariah. We TOTALLY DISASSOCIATE ourselves from this act. 6) Al those people, who are responsible for this act, we request them that if you are fighting for the supremacy of the religion of Allah and if you are fighting to avenge the oppression of kuffar then please take the revenge from the actual culprits. Fear Allah that your bullets which are supposed to hit the Kuffar and Apostates, turn towards the non-combatant Children. Obey Shariah in ALL conditions and always take actions based on the guidance of Scholars and the pioneers of Jihad. 7) Jihad against America, Oppressive-Kufr-based System and its protectors is an obligatory Ibadah. Just like Salah, Fasting, this Ibadah of Jihad is also an individual obligation according to Scholars. To stand up for Islamic Shariah and doing Jihad against puppets of America is the call of the book of Allah. 8) No matter how much people try to malign the obligation of Jihad, its obligation is not ceases. Its convoy keeps on moving and temporary difficulties, maligning (etc) will never be able to cease or harm Jihad. In shaa Allah. 9) We are in any case responsible to do Jihad-- ACCORDING TO SHARIAH-- for the sake of Allah's word and we think that today it's even more critical and necessary that our Jihad totally conforms to the boundaries and guidelines of Islamic Shariah. Alhamdulillah, in Pakistan, there is no shortage of such mujahidin who distinguish between Jihadi actions against legitimate targets and the actions against innocents. These Mujahidin are sacrificing their lives to protect the oppressed people of Pakistan and to enforce Islamic Shariah and these Mujahidin believe that it is an obligation to do Jihad which conforms to the principles of Shariah. 10) So our beloved people of Pakistan, the Mujahidin are your well wishers. Americans, Indians or the traitor rulers and army of Pakistan are NOT your well-wishers. Those Mujahidin who are doing Jihad for the Supermacy of Islamic Shariah and for the protection of your Deen and Dunya are your genuine well-wishers. In shaa Allah, the night of oppression will soon end and the convoy of Jihad will meet its goals and we will see the day when the goals of Islamic Shariah such as: >Protection of Deen. are met and Muslims of Pakistan live their lives according to Islamic System. We tell the world of Kufr that globally the responsibility of : > Killing of thousands of Muslim people in bombardments, drone attacks and land occupation. lies chiefly on United states. United states is responsible for the oppression of Muslims in Ghaza, Somalia, Afghanistan, Syria and Iraq, Yemen, etc. And today, it wants to shed crocodile tears. And today, the butcher of Indian Muslims in Ahmadabad and Gujrat ; Nairandar Modi also wants to sympathize with Muslims. Today the butcher of more than 900 Muslims in Lal Masjid and killers of many innocent people ; The Pakistan army, its Chief Raheel and slave of America ; Nawaz Sharif are trying to sympathize with Children !!!!!! We also want to address the traitor Pakistani government and the Puppet army on this occassion. "Muslims of Pakistan have seen your oppression and Kufr. This nation cannot forgive your spilling of innocent blood from Balochistan and tribal areas to Karachi and Peshawar. Your enemity to Islam, Kufr and subservience to Kufr powers has become apparent. Every heart is grieved on peshawar incident but it NEVER implies that: > your system is not based on kufr. What do you want to give to the people of Pakistan How come you are saying such statements... World can see the blood dripping from your jaws from each and every of your statement... In the ongoing operation in North Waziristan, you have martyred countless children and women of the tribal people and Mujahidin WITH the help of American drones. You are the ones who lighted the flames of this was. Your are the ones who spilled the blood of Muslims in Pakistan and Afghanistan. You and your American masters are our real enemy. Your war now is with the Mujahidin whose hearts are firm upon the principles of Islamic Shariah. Even in the saddest of times, the Mujahidin have their sights firmly on their aim, they are waiting to ambush you and Inshallah they will strike you soon. May Allah make them succeed and give this Ummah freedom from the oppressors. We appeal to our beloved Pakistani Muslims that the children and women of Tribal Muslims, Mujahidin and Muslims are daily targeted by Pakistan forces. Just like the innocents of Peshawar, those children are also innocent and they also deserve sympathy. The children killed in drone attacks are also Muslims and innocents. Their bodies are torn apart into pieces daily by American and Pakistani bombs. Their eyes are also eager for your Sympathies. Please not only remember the children of Peshawar in your Dua but also the children of Waziristan and please curse also their killers. Help the Mujahidin fighting against the oppression of Americans and their allies. May Allah help you and May Allah relive the oppression from you and give you a chance to see the peace of Shariah. "And Allah is dominant over his affair but most people don't known". 25th Safar, 1436 Hijri
(arrahmah.com) |
Indikasi tengkorak kepala retak, pengacara terpidana JIS minta Azwar diotopsi Posted: 22 Dec 2014 07:08 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menjatuhkan vonis delapan tahun penjara serta denda Rp 100 juta terhadap empat petugas kebersihan Syahrial, Virgiawan, Zainal, dan Agun dalam kasus kekerasan seksual terhadap murid TK di Jakarta International School (JIS) pada Senin (22/12). Sedangkan, dalam susunan majelis yang berbeda, salah seorang terdakwa lainnya, Afrisca divonis tujuh tahun penjara dengan denda Rp 100 juta subsider tiga bulan penjara. Ketua Majelis Hakim Yanto menyatakan, Syahrial terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak kekerasan dan berbuat cabul terhadap anak. "Menjatuhkan pidana selama delapan tahun dan denda Rp 100 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti kurungan tiga bulan," papar Yanto saat membacakan putusan Majelis hakim, dalam pertimbangannya, menolak semua kesaksian dan pembuktian yang dilakukan oleh pihak terdakwa. Selain itu, majelis juga memiliki keyakinan bahwa terdakwa bersalah karena ada pengakuan dari terdakwa dan anggapan tidak ada penyiksaan dalam proses pemeriksaan di Polda. Menganggapi hal itu, kuasa hukum salah seorang terpidana Zainal, Patra M. Zen berharap pembentukan tim independen untuk mengotopsi jenazah Azwar (terdakwa lainnya yang meninggal dunia di tahanan). Patra minta saat banding nanti, jasad Azwar harus diotopsi oleh tim independen atau di RSPAD. "Karena kasus ini kriminalisasi, Azwar dipaksa menyeret lima terdakwa dan dipukuli hingga kehilangan nyawanya," ujarnya. "Kalau bisa ada otoposi, Azwar meninggal di kantor polisi, supaya benar tidak ada penyiksaan, dan keterangan ahli menyebutkan kalau ada lebam di mata maka tengkorak kepala ada yang retak. Segera lakukan otopsi secara independen," tambahnya usai persidangan. Selain itu, Patra mengatakan semua ahli yang ia datangkan saat persidangan juga tidak diindahkan oleh majelis Hakim. Untuk itu, pihaknya akan melakukan banding untuk mendapatkan keadilan. "Yang kami ajukan semua ahli sama sekali tidak dipertimbangankan, kami akan melakukan banding. Kami harap mendapatkam keadilan di tingkat dua," tambah Patra. Patra juga berharap perkara ini diperiksa ulang. "Persidangan ulang, dari awal diperiksa, saksi diperiksa lagi," jelasnya. Dia menjelaskan bahwa kliennya diberi hukuman yang tidak adil. Pasalnya, majelis tidak mempertimbangkan bukti seperti visum, keterangan saksi dan ahli di persidangan. "Dalam keterangan, korban mengaku mendapat kekerasan seksual selama 13 kali. Tapi, bukti dalam visum tidak ada kejahatan seksual itu," kata dia. Kuasa hukum Syahrial, Hasan Kowa, menyatakan hal senada. Dia mengatakan, hakim telah mengindahkan bukti dan hanya memakai keterangan verbal lisan."Ini kriminalisasi," ujarnya. Kuasa hukum Zainal, Yohanes menegaskan bahwa kliennya dibawa paksa oleh salah seorang terdakwa yang sudah meninggal, yaitu Azwar. "Azwar itu diduga mati karena minum racun, tapi coba periksa oleh tim independen. Azwar mati karena disiksa untuk membawa nama terpidana oleh polisi," kata dia. Di pihak lain, Jaksa Penuntun Umum Roland menjelaskan bahwa putusan hakim tersebut membuktikan dan memberikan penegasan atas pendapat yang selama ini beredar mengenai tidak adanya alat bukti. Terpidana sebelumnya didakwa melakukan kejahatan seksual dan melanggar Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 55 ayat (1) KUHP juncto Pasal 64 KUHP. Zainal, Agun, Syahrial, dan Virgiawan divonis delapan tahun penjara dan denda Rp100 juta karena dianggap melakukan kejahatan pencabulan secara bersama- sama dan berkelanjutan. Sedangkan pemberian hukuman terhadap Afrisca dengan terpidana lainya berbeda karena Afrisca hanya turut serta melakukan kejahatan seksual. Afrisca divonis tujuh tahun penjara dan denda Rp100 juta.(azm/hukumonline/arrahmah.com) |
Amankan perampok BLBI, Kejaksaan Agung tarik penyidiknya di KPK Posted: 22 Dec 2014 06:04 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Skenario penarikan para penyidik KPK yang berasal dari Kejaksaan Agung berbau busuk. Lantaran ada skenario tingkat tinggi untuk melindungi para perampok/pengemplang ratusan trilyun BLBI yang mayoritas Cina lagi kafir. Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mensinyalir rencana penarikan penyelidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu terkait kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Menurutnya, modus seperti ini biasa dilakukan untuk 'mengamankan' kasus besar yang sedang ditangani KPK. "Biasanya modelnya kayak begitu, ini permainan tingkat tinggi," katanya usai dimintai keterangan KPK terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) penyelesaian BLBI, di gedung KPK, Senin (22/12). Dia mengatakan, setiap ada kasus besar yang ditangani KPK, selalu ada upaya dari pihak tertentu untuk menggerogoti lembaga antikorupsi itu dengan berbagai cara. Dalam hal ini, tim yang sudah dibentuk KPK terkait kasus BLBI telah mengerti duduk masalah. Sehingga, kata dia, jika orang dalam tim itu ditarik, maka orang baru yang masuk butuh waktu untuk beradaptasi dan belajar lagi. "Jangan sampai KPK digerogoti sehingga kasus besar ini akhirnya terhenti," ujar menteri era Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Rizal meminta Kepolisian dan Kejaksaan Agung agar tidak menarik anggotanya yang ada di KPK jika masa tugasnya belum habis. Apalagi, penarikan itu dimaksudkan untuk 'mengamankan' kasus tertentu. Ia juga meminta Presiden Jokowi untuk tidak tinggal diam dan membuktikan janjinya selama masa kampanye terkait pemberantasan korupsi. "Kita ingin hukum berlaku untuk semua, bukan hanya buat yang kecil-kecil. Kasih kesempatan KPK untuk bertindak dan menegakkan hukum," katanya. Sebelumnya diwartakan, KPK memintai keterangan Rizal Ramli terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Rizal menyebut ada obligor belum memenuhi kewajiban melunasi tapi diberi SKL oleh pemerintah waktu itu. Dia meminta Presiden Jokowi tidak tinggal diam terkait kasus yang sedang diselidiki KPK ini. Apalagi, ada rencana dari Kejaksaan Agung untuk menarik beberapa penyidiknya di KPK. Rencana ini disinyalir untuk 'mengamankan' kasus SKL BLBI. "Saya minta Presiden Jokowi jangan diam saja, jangan nggak tahu saja, harus tahu," ujarnya di gedung KPK, Senin (22/12). Menurutnya, setiap ada kasus besar yang ditangani KPK, selalu ada upaya dari pihak tertentu untuk menggerogoti lembaga antikorupsi itu dengan berbagai cara. Dalam hal ini, tim yang sudah dibentuk KPK terkait kasus BLBI telah mengerti duduk masalah. Sehingga, kata dia, jika orang dalam tim itu ditarik, maka orang baru yang masuk butuh waktu untuk beradaptasi dan belajar lagi. Rizal menambahkan, banyak dari pengusaha atau obligor BLBI yang belum memenuhi kewajiban itu saat ini sangat kaya raya. Dia meminta konglomerat tersebut untuk memenuhi kewajibannya yang belum dipenuhi kepada Bangsa Indonesia. "Jangan hanya berani menyogok pejabat tapi tidak mau menyelesaikan kewajiban," ujarnya (azm/rol/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |