Arrahmah.Com |
- Puluhan militan Syi'ah Houthis tewas dalam sebuah serangan pembalasan di Yaman tengah
- Erdogan mengecam pembatasan kelahiran, katakan satu atau dua anak saja tidak cukup
- Ansharusy Syariah Banten sosialisasikan Fatwa MUI haramnya Muslim ucapkan selamat Natal
- Mewaspadai Syiah, bukan berarti takut
- Muslimah Jerman jadi korban serangan islamophobia
- Kunjungi madinah merupakan impian dari setiap Muslim
- Muslimin Australia tolak penguburan penyandera Sydney
- Serangan gabungan hantam sasaran baru di Aleppo utara
- Rusak remaja, JIL sebar buku "Putusin Nggak Ya?" secara gratis di SMA se-Jabodetabek
- Broadcast: Sinetron Turki King Suleiman menyesatkan?
Puluhan militan Syi'ah Houthis tewas dalam sebuah serangan pembalasan di Yaman tengah Posted: 22 Dec 2014 03:42 PM PST ARHAB (Arrahmah.com) - Puluhan militan Syi'ah Houthis tewas di Yaman tengah dalam sebuah serangan balasan setelah sedikitnya 40 orang dari suku Sunni diculik oleh kelompok Syi'ah, ujar sumber mengatakan kepada Al Jazeera. Setidaknya 42 militan Syi'ah tewas oleh suku Sunni di Arhab pada Ahad (21/12/2014). Tidak disebutkan nama suku yang menyerang Syi'ah Houthis dalam serangan tersebut. Houthis yang telah berusaha untuk menguasai Arhab, wilayah yang berlokasi sekitar 30 km dari timur laut Sana'a, telah menggunakan persenjataan berat, termasuk tank dan artileri untuk menyerang rumah dan pemukiman warga dalam pertempuran yang telah menyebabkan puluhan tewas. Militan Houthis sebelumnya berbasis di dataran tinggi di utara Yaman, di mana Syi'ah Zaidi terkonsentrasi, tetapi mereka mengklaim membuat kemajuan signifikan di provinsi-provinsi selatan sejak merebut ibukota pada September lalu. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Erdogan mengecam pembatasan kelahiran, katakan satu atau dua anak saja tidak cukup Posted: 22 Dec 2014 03:19 PM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggambarkanupaya untuk mempromosikan KB sebagai pengkhianatan, mengatakan kontrasepsi beresiko menyebabkan seluruh generasi mengering, ujar sebuah laporan pada Senin (22/12/2014). Erdogan membuat statemen tersebut pada Ahad (21/12), saat berbicara di acara pernikahan putra pengusaha Mustafa Kefeli yang merupakan salah satu rekan terdekatnya. Dia mengatakan kepada pengantin baru yang menggunakan alat kontrasepsi adalah pengkhianatan terhadap Turki yang ingin membuat sebuah negara berkembang dengan penduduk muda berkembang. "Satu atau dua (anak) tidak cukup. Untuk membuat bangsa kita lebih kuat, kita perlu populasi lebih dinamis dan lebih muda. Kita memerlukan ini untuk membawa Turki ke atas tingkat peradaban modern," ujar Erdogan seperti dilansir Al Arabiya. "Di negara ini, mereka (lawan) telah terlibat dalam pengkhianatan pengendalian kelahiran selama bertahun-tahun dan berusaha untuk mengeringkan generasi kita," lanjutnya. "Satu (anak) berarti kesepian, dua sarana persaingan, tiga keseimbangan dan empat berarti kelimpahan. Dan Allah mengurus sisanya," tambahnya. Pemerintahan Erdogan telah lama dituduh oleh para kritikus berusaha untuk memaksakan nilai-nilai Islam yang ketat terhadap kehidupan pribadi warga Turki. Kelompok feminis Turki juga menyatakan kemarahannya saat Erdogan mengatakan dalam sebuah pidato bahwa perempuan dan laki-laki tidaklah sama. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Ansharusy Syariah Banten sosialisasikan Fatwa MUI haramnya Muslim ucapkan selamat Natal Posted: 22 Dec 2014 08:06 AM PST BANTEN (Arrahmah.com) - Sejumlah anggota Jamaah Ansharusy Syariah Wilayah Banten menggelar aksi sosialisasi terkait haramnya umat Islam mengekspresikan hari natal dengan mengucapkan selamat, mengenakan atribut natal atau mengikuti perayaannya, Sabtu (20/12/2014). Mengutip pemberitaan ansharusysyariah.com, aksi ini sebagai bentuk dakwah dan amar ma'ruf nahi munkar, melihat pemurtadan dimana-mana Ansharusy Syariah Banten mendatangi beberapa tempat di Cilegon dan Serang untuk mensosialisasikan kepada pengelola tempat usaha agar tidak memaksakan karyawannya yang muslim mengenakan atribut natal sebagaimana yang telah diharamkan dalam fatwa MUI pusat. Selain membagikan pamlet fatwa MUI yang berisi haramnya umat Islam mengucapkan selamat natal dan menggunakan atribut natal, ansharusy syariah Banten juga membentangkan beberapa spanduk di wilayah Cilegon dan Serang. Pertama Ansharusy Syariah mendatangi Super Mall Cilegon dengan membagikan pamlet di area depan Super Mall. Kemudian dilanjutkan di Ramayana Serang dengan membagikan pamflet serta memberikan surat ke pengelola KFC dan Dunkin Donuts. Alhamdulillah mereka merasa senang ada pembelaan/sosialisasi tentang haramnya mengucapkan atau merayakan natal. (azm/arrahmah.com) |
Mewaspadai Syiah, bukan berarti takut Posted: 22 Dec 2014 07:02 AM PST Oleh Ustadz Abu Husein At-Thuwailibi (Arrahmah.com) - Beberapa komentar dan statemen sejumlah da'i yang disebar oleh para pengikutnya di media sosial seolah membuat semangat para Alim Ulama dan cendikiawan yang menjelaskan tentang bahaya syi'ah menjadi luntur. Bagaimana tidak, peras keringatan dan banting tulang siang malam menjelaskan akan bahaya aqidah syi'ah di berbagai tempat dan daerah, menginformasikan akan bahaya Syi'ah yang mengancam kutuhan bangsa dan stabilitas negara, lalu kemudian dianggap "menakut-nakuti", tidak lah hal ini keluar kecuali dari lisan orang-orang yang tak faham akan realita dan problem ummat. Dengan bangga dan merasa percaya diri seolah mereka siap untuk menghadapi fitnah besar itu, seolah mereka telah siap untuk menyaksikan pembantaian berdarah yang terjadi di Suriah berpindah ke Indonesia, seolah mereka telah siap memyaksikan pisau-pisau dan belati-belati majusi itu menyembelih anak-anak mereka, seolah mereka siap menyaksikan istri-istri mereka menjadi janda dan anak-anak mereka menjadi yatim, seolah mereka telah memiliki kekuatan untuk menghadapi fitnah syi'ah rafidhoh yang semakin menggema di negeri ini dan menancapkan taring-taringnya tak terkecuali di panggung politik. Mereka berargument diantaranya "kalau pun kita digorok sama syi'ah ya nggak apa-apa,mati syahid in sya' Allah". Tanpa disadari seakan-akan pernyataan itu membawa opini untuk menanti datangnya musuh. Ya, benar. kalau di gorok Syi'ah mati Syahid, tapi ingat bahwa Nabi berpesan untuk tidak menunggu bertemu musuh. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, "Wahai segenap manusia, janganlah kamu mengharap-harap bertemu dengan musuh. mohonlah kepada allah akan keselamatan. bila bertemu dengan mereka maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa surga itu berada dibawah kilatan pedang!". Sudahkah anda mempersiapkan pedang anda? Sehingga anda dengan bangga menyatakan pernyataan yang seolah anda telah siap untuk "mati syahid"? Senjata apa yang sudah anda persiapkan untuk menghadapi tentara-tentara Dajjal itu? Menanggapi isu dan statemen sejumah da'i tersebut, Ust.Aly Raihan El-Mishry mengatakan: "Aneh, jika kabar tentang imigran gelap Afganistan di Balikpapan yang diklaim sebagai syi'ah itu dikatakan sebagai kabar yang menakut-nakuti kaum Muslimin sehingga dilarang disebarkan. Kenapa berita itu hanya ditafsirkan sebagai bentuk menakut-nakuti kaum Muslimin? Kenapa tidak bisa ditafsirkan sebagai informasi saja? Kita perlu berita-berita seperti itu sebagai kontrol, pengawasan dan sejauh mana pergerakan mereka. Gunanya untuk mengukur kadar antisipasi kita,serta persiapan kita! Anggap berita-berita demikian adalah sistem peringatan dini, sehingga dilapangan para da'i dan juru dakwah bisa menyusun strategi dakwah sesuai kondisi di lapangan, mana yang prioritas untuk dicegah dan di antisipasi. Dakwah dilingkungan yang banyak konsentrasi syi'ahnya misal, maka yang urgent dan di utamakan adalah pemantapan Aqidah Islam Ahlussunnah dan pengkajian aqidah syi'ah,penyimpanganya dan kesesatanya. Justru kalau kita tidak khawatir akan aktivitas Syi'ah dan tidak waspada,maka mereka akan bekerja dengan merasa aman tidak dicurigai dan dimata-matai oleh kita. karena ketidak adanya rasa khawatir dan waspada membuat kita tidak mempersiapkan langkah preventif dan antisipasi." Menguatkan akan hal itu, Al-Ustadz Abu Sa'ad Muhammad Nurhuda,MA. seorang Mujahid yang sangat di segani dikalangan Salafiyyun dan Harokah, beliau adalah salah seorang pemateri Di Yufid TV dan Rodja TV, dan sempat menjadi Relawan Untuk Peduli Masyarakat Suriah,dan sempat pula menjabat sebagai Direktur Islamic Centre Bin Baz Jogjakarta, beliau berpesan kepada kaum Muslimin. Berikut pesan beliau: "Hati hati dan waspada itu tidak berarti takut. Menyebarkan kesesatan Syiah dan perkembangan mereka di negeri kita atau di negeri yang lain itu bukan berarti kecemasan atau menakut-nakuti. Kita menyebarkan kesesatan Syiah dan bahayanya agar kaum muslimin tahu hakekat agama mereka, kemudian menjauhkan diri dari keburukannya sebagaimana dikatakan penyair, "Aku mengetahui keburukan, bukan karena keburukan itu sendiri, tapi untuk menjaga diri. Melawan kaum Syiah harus dengan penuh kewaspadaan dan kecerdikan... Sebarkan dan sebarkan kesesatan Syiah dan pengkhianatan mereka terhadap Islam dan kaum muslimin, agar kaum muslimin,mata dan hati mereka terbuka tentang hakekat Syiah... Apakah kita lebih baik dari sisi ilmu, amal dan dakwah dibandingkan dengan saudara-saudara kita di Yaman... ? Sedangkan mereka sekarang sedang dikuasai oleh Syiah ? Kalau menyebarkan kesesatan Syiah adalah perangai munafiqin,lalu bagaimana dengan yang diam !?? Kalau antum diam, saya juga diam, yang lain juga diam; maka siapa yang akan menyebarkan kesesatan dan kekejaman Syiah kepada kaum muslimin... ? Atau kita menunggu sampai leher kita dipenggal dan kaum muslimin dibantai oleh dan mereka... Mari kita jaga diri, keluarga, masyarakat dan bangsa kita dari kejahatan Syiah dan antek-anteknya. Sahabat semua yang semoga dirahmati Allah, demikianlah, menyebarkan berita akan bahaya Syi'ah Rafidhah bukanlah ajang untuk menakut-nakuti ummat manusia, tetapi lebih untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri. Pertolongan dari Allah, akan tetapi kita dilarang untuk mengharap bertemu musuh dan di perintah untuk bersiap-siap (I'dad), ini yang diwasiatkan baginda Nabi kepada kita. Kami rasa apa yang disampaikan Ustadz Aly Raihan El-Mishry diatas sudah cukup realistis dan masuk akal. Jadi, jangan takut dengan syi'ah, tapi Waspada! Allahu A'lam. (*/arrahmah.com) |
Muslimah Jerman jadi korban serangan islamophobia Posted: 22 Dec 2014 05:45 AM PST BERLIN (Arrahmah.com) - Seorang Muslimah telah diserang secara verbal dan fisik oleh empat orang pria Jerman, yang menyebabkan ia terluka parah setelah ia ditabrak oleh mobil mereka saat melintasi jalan, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Ahad (21/12/2014). Wanita itu tertabrak mobil yang ditumpangi oleh empat orang, berusia sekitar 20 sampai 22 tahun. yang keluar dan menghina Muslimah itu," sebuah pernyataan polisi seperti dikutip oleh Braunschweigter Zeitung, harian lokal di kota Braunschweigh. "Pengumudi mobil tiba-tiba memegang kerah jaket korban ketika saksi-saksi di sekitarnya berteriak kepada mereka, dan membantu perempuan itu dan para penyerang itu melarikan diri dengan mobil," tambah pernyataan polisi. The Braunschweig Association mengutuk serangan itu, dan mengatakan bahwa tindakan itu adalah hasil dari mereka yang setuju dengan Pegida, Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (Patriotic Europeans Against the Islamicization) yang menghasut kebencian dan Islamophobia di kalangan masyarakat. Asosiasi itu mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Islamofobia dan hasutan terhadap para imigran memiliki tempat di masyarakat. Serangan terhadap Muslimah itu menunjukkan, "bahwa kebencian dan prasangka," yang telah dikobarkan dalam pawai partai sayap kanan, "sekarang berubah menjadi kekerasan." "Kami menyerukan kepada semua orang Brunswick untuk memperhatikan tanda yang jelas dari serangan terhadap Muslim dan sesama manusia lainnya. Rasisme, nasionalisme, Islamophobia dan hasutan terhadap imigran tidak memiliki tempat di kota ini," kata Asosiasi itu dalam sebuah pernyataan. Sebuah perdebatan tentang imigrasi dan pengungsi telah memicu meningkatnya protes di Jerman sejak Oktober lalu. Sebagian besar aksi protes berpusat di kota Dresden Jerman dalam rangka melawan apa yang mereka anggap sebagai kerusakan sistem imigrasi dan suaka, setelah Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar Eropa, telah menjadi tujuan utama bagi para pencari suaka. Jerman diyakini menjadi tempat tinggal bagi hampir 4 juta Muslim, termasuk 220.000 berada di Berlin. Imigrn dari Turki membentuk sekitar dua pertiga dari minoritas Muslim. (ameera/arrahmah.com) |
Kunjungi madinah merupakan impian dari setiap Muslim Posted: 22 Dec 2014 01:13 AM PST MADINAH (Arrahmah.com) - Masjid Nabawi di Madinah ramai dengan para peziarah dan pengunjung dari berbagai negara sepanjang tahun. Setiap orang merasa bahagia apabila impian mereka untuk mengunjungi Madinah bisa menjadi kenyataan dan ini dibuktikan dengan senyum ceria di wajah para pengunjung, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Senin (22/12/2014). Aatif Shahzad, seorang peziarah dari Pakistan, merasa sangat senang bisa berada di Madina untuk melakukan umrah. "Alhamudlillah, saya melakukan umrah, dan ini kedua kalinya saya datang ke Arab Saudi untuk kewajiban agama ini. Saya telah melihat perbedaan dan pembangunan di berbagai bidang, terutama dalam perluasan dua masjid suci di Makkah dan di Madinah," katanya. Dia juga memuji pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Saudi di bandara dan sambutan hangat, serta penyelesaian prosedur perjalanan yang cepat. "Perjalanan ini menyenangkan dan menarik, dan saya tidak mengalami masalah atau kesulitan," katanya. "Di Madinah, saya sangat bersemangat untuk melakukan shalat di Masjid Nabawi. "Semua orang ingin datang ke sini. Mengunjungi Madinah adalah impian setiap Muslim di seluruh dunia," kata Shahzad. (ameera/arrahmah.com) |
Muslimin Australia tolak penguburan penyandera Sydney Posted: 21 Dec 2014 11:45 PM PST SYDNEY (Arrahmah.com) - Kini tubuh pria bersenjata pelaku drama sandera di Lindt Chocolate Cafe Sydney masih di kamar mayat menunggu otopsi. Namun pemimpin komunitas Muslim Australia telah abstain dari mengklaim mayat untuk menawarkan pemakaman, sebagaimana dikutip On Islam dari pejabat kota yang mengatakan bahwa "pemakaman [bagi orang] miskin" akan menjadi satu-satunya solusi yang tersisa, Jum'at (19/12/2014). "Kami tidak peduli tentang dia, kita tidak tahu dia," Amin Sayed, direktur pemakaman dari Asosiasi Muslim Libanon, mengatakan kepada Australia Daily Telegraph pada Jum'at (19/12). "Tidak ada yang akan melakukan pemakamannya, tidak ada rumah duka Muslim akan menerima dia." "Mereka bisa melemparkannya di laut berdarah." Senin lalu, Man Haron Monis, seorang pengungsi Iran, menewaskan sejumlah sandera di Lindt Chocolate Cafe di Sydney Martin Place. Setelah 17 jam pengepungan, operasi untuk melepaskan sandera berakhir dramatis dengan kematian dua sandera, juga nyawa pria bersenjata itu. Sayed mengatakan ia telah melakukan percakapan dengan manajer pemakaman di sekitar kota yang mengatakan Monis akan dimakamkan "diam-diam" dan dalam sebuah makam tak bertanda. "Siapa pun yang tidak membahayakan bagi warga Australia [kami tangani], kita tidak ingin dia," ujar Sayed, yang telah mengawasi pemakaman Muslim di Sydney selama 24 tahun. "Ini bukan manusia. Dia membunuh orang yang tidak bersalah ... bahkan jika Anda membayar kami $ 3.000.000 , kami tidak akan melakukan pemakamannya." Hal senada juga dinyatakan imam Masjid Lakemba. Menurut pemimpin Muslim Keysar Trad, imam "tidak menginginkan dia". Ia menambahkan bahwa menurut hukum Islam, ada Muslim yang bisa dipungkiri pemakaman suci, yakni mereka meninggalkan agama mereka sebelum kematian. Sementara, dalam hal ini, keislaman Monis sangat diragukan berbagai pihak. (adibahasan/arrahmah.com) |
Serangan gabungan hantam sasaran baru di Aleppo utara Posted: 21 Dec 2014 11:30 PM PST ALEPPO (Arrahmah.com) - Serangan udara gabungan yang dipimpin AS menghamtan kelompok ISIS pada Ahad di daerah utara Aleppo, sebagaimana dilansir oleh The daily Star, Senin (22/120241). Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan pada Ahad (21/12/2014) bahwa koalisi yang dipimpin AS menargetkan daerah Madajen yang merupakan basis ISIS. "Setidaknya 12 serangan gabungan menghantam pos dan markas senjata di daerah yang belum pernah ditargetkan sebelumnya," kata direktur Observatoriun tersebut, Rami Abdel Rahman. AS dan sekutunya memulai kampanye udara mereka di Suriah pada bulan September dengan dalih menargetkan ISIS. Namun, serangan mereka juga menghantam infrastruktur Suriah termasuk fasilitas minyak dan gas dan menyerang provinsi yang bukan merupakan basis ISIS. Militer AS mengatakan bahwa pasukan pimpinan AS menyerang sasaran ISIS dengan tiga Serangan di Suriah pada Ahad (21/12) dengan menggunakan pesawat tempur, bom dan pesawat lainnya, tetapi tidak menyebutkan serangan di dekat Madajen. Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan bahwa serangan difokuskan di sekitar kota yang diperebutkan yaitu Ain al-Arab dekat perbatasan Turki. Ada lima serangan udara di dekat Ain al-Arab pada Sabtu (20/12) disusul oleh tiga serangan pada Ahad (21/12). Militan ISIS juga meluncurkan serangan sengit ke Ain al-Arab, yang dikenal luas dengan nama Kurdi Kobani, untuk merebut kembali wilayah tersebut. Di tempat lain, pesawat tempur rezim Suriah menghantam bagian yang dikuasai pejuang dimana serangan tersebut dikecam oleh aktivis lokal dan aktivis anti-rezim yang telah menghancurkan seluruh wilayah di kota Douma, pinggiran Damaskus. Aktivis yang berbasis di Douma mengatakan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan luka-luka ketika pesawat-pesawat tempur rezim Suriah meluncurkan empat roket ke wilayah Qasarneh dari Douma. Bentrokan juga berkecamuk antara pasukan rezim dan kelompok pejuang di daerah terdekat di Jobar dan Tal Kurdi, namun tidak ada kemajuan yang dilaporkan oleh kedua pihak. Di provinsi selatan Deraa, pemboman oleh artileri rezim di kota Busr al-Harir menewaskan lima perempuan dan anak-anak, termasuk tiga anak-anak dari keluarga yang sama, kata observatorium. Menurut PBB, lebih dari 200.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak kerusuhan pecah di Suriah yang dimulai pada tahun 2011. (ameera/arrahmah.com) |
Rusak remaja, JIL sebar buku "Putusin Nggak Ya?" secara gratis di SMA se-Jabodetabek Posted: 21 Dec 2014 11:00 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Baru saja pelajar SMA Muslim dipropagandai "pacaran sehat" dalam buku pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, pada Kurikulum 2013. Kini, mereka dicekoki racun pacaran itu dengan buku "Pacaran Nggak Ya?" karya Liberalis Edi Akhiles. Buku tersebut kini dibagikan secara gratis oleh JIL di SMA se-Jabodetabek, sebagaimana dilaporkan seorang aktivis dakwah -dengan syarat anonimitas- kepada Redaksi Arrahmah pada Sabtu (20/12/2014). Edi Akhiles sendiri sempat menuliskan latar belakang dari penulisan bukunya itu. Berikut pernyataannya, yang Tim Arrahmah kutip sesuai aslinya dari blog penulis yang merupakan CEO Divapress, pada 7 Mei lalu. Selamat menilai betapa melencengnya pemikiran Edi Akhiles, sementara dia dan JIL hendak menularkannya kepada pemuda-pemudi Muslim se-Jabodetabek. "Tidak diragukan lagi bahwa pacaran dalam segala bentuknnya adalah pintu menuju kemaksiatan. Karenanya, ia haram! Jika kau mencintai seseorang, datangi walinya, lamar, nikahin." (Felix Y. Siauw) Penting untuk memahami epistemologi (definisi dan cakupan) istilah apa pun, termasuk pacaran dan ta'aruf, sebab ini akan mempengaruhi kesimpulan akhirnya. Ketidakutuhan memahami epistemologi akan melahirkan kesimpulan hukum (fiqh) yang kurang detail dan obyektif, sehingga berisiko gebyah-uyah. Pacaran pada sebagian bentuknya itu haram, tapi pada sebagian bentuk lainnya itu halal." (Edi Akhiles) Sudah cukup lama saya berpikir secara mendalam tentang tema yang ditulis dalam buku ini. Saya merenung dalam-dalam, berbicara dengan beberapa kawan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk meneliti dan menuliskan kajian ini. Terhitung sejak Desember 2013, setelah saya memposting tulisan di blog mengenai Studi Hukum Islam tentang Kebolehan Mengucapkan Selamat Natal, yang ramai menuai pro dan kontra, saya ketemu dengan buku Felix Y. Siauw, Udah, Putusin Aja! Ya, saya tahu beliau, meski beliau pasti nggak tahu saya (hiiii...). Hasrat saya kian menggebu setelah ketemu buku Halaqah Cinta karya Arif Rahman Lubis. Kedua buku tersebut memiliki kesimpulan yang sama: "Pacaran itu haram". Saya memiliki banyak kawan nyata, yang saya tahu mereka termasuk muslim baik-baik, rajin shalat pula, yang tengah menjalin hubungan pacaran dengan serius. Saya prihatin dengan kenyataan ini. Satu sisi, saya tahu mereka adalah orang-orang muslim yang taat beribadah. Namun, di sisi lain, jika mengikuti buku Felix dan Rahman, mereka ter-judge melenceng dari ajaran Islam karena berpacaran. Lalu, saya pun teringat dengan makalah panjang yang pernah saya buat untuk presentasi kelas doktoral tentang Studi Hukum Islam tentang Hukuman Potong Tangan bagi Pencuri. Saya menukil tafsir Abdullah Saeed yang menyimpulkan bahwa hukuman penjara sudah memadai sebagai fiqh baru terhadap ayat potong tangan itu. Iya, ya, di Indonesia yang saya huni ini, tidak mengenal hukuman potong tangan. Apa iya, karena kita tidak menerapkan potong tangan sesuai dengan makna tekstual ayat 38 dari surat al-Maa'idah itu, lantas kita jatuh dalam kesesatan dan kekufuran? Seluruh muslim Indonesia sesat begitu? Ah, saya pun kian galau. Terlalu banyak orang mulia di negeri ini yang sulit saya (dan insya Allah kalian) terima untuk disebut muslim sesat lantaran masalah fiqh sejenis itu. Saya pun berjumpa taushiyah Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah, yang mengatakan, "Siapa yang ber-ta'ashab (fanatik) kepada salah satu dari para imam madzhab tanpa mengetahui yang lainnya, maka ia bagaikan ber-ta'ashab pada salah seorang sahabat tanpa yang lainnya." Begitulah riwayat buku ini saya putuskan untuk ditulis, Kawan. Pertama, niat saya semata dalam maksud memberikan analisis menyeluruh terhadap ragam dalil dan paham salafush shalih tentang hukum hubungan laki-wanita dalam Islam. Bahwa di satu sisi ada "fiqh Felix", sebutlah demikian, ya itu patut dihormati sebagai sebuah pemikiran. Namun, itu bukanlah wajah Islam satu-satunya, dan itu muncul di dalam buku ini. Tujuannya: agar kalian tidak hanya melihat hukum Islam dari satu wajah, sebagaimana dinasihatkan Ibnu Taimiyah itu. Insya Allah, tidak ada kepentingan secuil pun pada diri saya untuk mengakali dalil-dalil al-Qur'an dan hadits Nabi-Nya. Na'udzubillah min dzalik. Kedua, segala penyimpulan saya dalam buku ini jelas sangat dialogabel, debatable, sebab ia hanya sebuah tafsir/paham/wacana tentang hal furu' (cabang), bukan ushul (pokok) dalam hukum Islam. Sungguh sangat penting bagi kita untuk terlebih dahulu memahami perbedaan mendasar antara syariat yang tetap dan mutlak dengan fiqh yang dinamis. Ketiga, saya tidak berhasrat buku ini untuk diamini. Namanya wacana tidaklah bakal berdiri di atas kakinya sendiri, bukan? Karena itu, diskusi lanjutan tentang muatan buku ini sangat patut diapresiasi. Diskusi dan sharing ilmu dalam semangat adab ikhtilaf (etika berbeda pendapat), dengan spirit akhlaqul karimah. Keempat, kepada semua sahabat muslim yang saya kutip pemikiran dan namanya di dalam buku ini, saya ucapkan terima kasih dan jazakumullah biahsanil jaza'. Semoga buku yang tuntas saya tulis dalam 10 hari ini tepat hari Kamis (malam Jum'at, setelah shalat jamaah dan ngaji Yaasiin bersama keluarga) membawa manfaat, menjadi jariyah. Jika ada kebaikan di dalamnya, dan itu bernilai pahala di sisi-Nya, saya meniatkannya sebagai tambahan amal baik almarhumah ibu. I love you, Mom.... Juga buat almarhum bapak dari Indramayu, H. Nashir. Jika ada keburukan di dalamnya, biarkan itu menjadi tanggungjawab saya personal. Buku ini dimulai dengan mengulas (1) Cinta dan syahwat itu sejatinya adalah sunnatullah, (2) Jatuh cinta dan jatuh syahwat itu dua hal yang berbeda esensi dan hukumnya, (3) Apa benar pacaran itu haram ya? (Ini porsi paling besar karena meneliti khusus mulai khalwat, ta'aruf, solusi pernikahan, dan fenomena pacaran di negeri kita.), (4) Beneran sudah siap menikah? (Menakar ukuran siap menikah sebagai bagian mutlak dari pernikahan yang disunnahkan Rasulullah Saw.), (5) Apa bener menikah itu kan buatmu kaya?, dan (6) Tips atasi cekcok jika kau sudah menikah (lhaaa, ini curcol pengalaman saya personal nih J). Oh ya, saya sengaja pakai bahasa yang ringan, agar lebih mudah dicerna. Juga pakai sebutan kau dan kalian di sini, bukan Anda ataupun antum, semata demi mendekatkan gagasan ini kepadamu. Ilaahii anta maqshuudii wa ridhaaka mathluubii, a'thinii maghfirataka wa mahabbataka birahmatika yaa arhamar raahimiin. Amin. (Duhai Tuhanku, Engkau-lah tujuanku dan ridha-Mu adalah pencarianku, berilah aku ampunan-Mu dan cinta-Mu dengan rahmat-Mu. Amin). Last, "A book is a home of knowledge. The civilized people never burn a book, however you think it is so stupid...." **** Dan berikut info teknis detail tentang buku ini:
Jogja, 7 Mei 2014 Dengan demikian, aktivis dakwah sumber kami menyerukan para penggiat dakwah dan guru di sekolah-sekolah, serta para orang tua Muslim untuk mengantisipasi pelegalan zina berkedok pacaran tersebut. (adibahasan/arrahmah.com) |
Broadcast: Sinetron Turki King Suleiman menyesatkan? Posted: 21 Dec 2014 10:27 PM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Sebuah pesan broadcast (BC) mengenai penyelewengan sejarah Islam di Kesultanan Turki dalam sinetron King Suleiman terus beredar pada media pesan instan Whatsapp dan BBM, hingga Senin (22/12/2014). Berikut isi BC tersebut, yang dikutip Tim Arrahmah, sesuai aslinya. SINETRON TURKI KING SULEIMAN MENYESATKAN? Sebentar lagi kisah Sultan Sulaiman atau yg dijuluki Sultan Sulaiman The Magnificient ditayangkan di salah satu tv nasional kita. Awalnya saya cukup tertarik dan tak sabar menantikan kisah seorang negarawan muslim yang hebat itu ditayangkan dilayar kaca. Lalu saya mulai mencari tahu kisah tentang Sultan Sulaiman yang juga dijuluki Al Qanuni ini seperti terlampir di link ini: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Suleiman_I Melihat tayangan iklan yang begitu sering menjelang kemunculannya, saya semakin tertarik dan ketika bertemu dengan salah satu pengusaha Turki saya tanyakan langsung apa pendapatnya tentang serial tv King Suleiman tersebut. Saya terkejut karena ternyata tayangan tersebut justru menjelek-jelekkan nama besar Sultan Sulaiman dan tentu saja Islam karena yang ditampilkan justru sisi-sisi gelap dan kebobrokan. Orang Turki itu menceritakan betapa hebatnya perjuangan sang sultan yang kekuasaannya begitu luas sekaligus peletak dasar-dasar hukum Islam menjadi undang-undang kenegaraan. Namun di serial tv tersebut digambarkan sebagai sosok yang cabul, angkuh dan jauh dari nilai Islami Semakin penasaran, saya pun mencari lebih banyak referensi dan menyaksikannya di youtube. Disana sudah diposting serialnya hingga tamat dan banyak hal yang mengusik hati saya. Adegan-adegannya pun sangat vulgar, dari ciuman, tari-tari erotis hingga (maaf) persetubuhan sang sultan pun digambarkan. Isi tayangan tersebut sangat menodai nilai dan citra Islam dan amat telak menyerang langsung pada titik puncak kejayaan Islam di pemerintahan Kesultanan Utsmani. Mulai dari kekejian pembunuhan, pencabulan serta berbagai hal yang merusak lainnya semisal lesbian dikalangan para budak yang digilir tiap pekan oleh Sultan. Saya pikir inspirasi serial TV ini berasal dari buku yang resensinya bisa dibaca disini: http://trulyrudiono.blogspot.com/…/kisah-sultan-suleiman-wa… Saya sempat menonton beberapa episode dan meskipun akan banyak sensor yang dilakukan tetap saja esensi dari tayangan tersebut justru akan lebih mendiskreditkan ajaran agama Islam yang digambarkan sebagai kerajaan yang bengis dan keji. Semoga para orang tua, pendidik, ulama serta tokoh masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan mengingat begitu meresahkan, menistakan citra Islam dan penodaan sejarah yang sangat berbahaya bagi generasi kini dan mendatang. Episode pertama dari King Suleiman bisa anda saksikan disini: http://m.youtube.com/?#/watch?v=3qTUTbIN82w Silakan beri penilaian sendiri. Tayangan yang meresahkan ini akan ditayangkan dan jutaan pasang mata akan memiliki persepsi baru tentang Islam yang dan sangat bertentangan dengan budaya bangsa kita. Mari sebarkan informasi ini sebagai petisi penolakan atas ditayangkannya sinetron King Suleiman yang (bisa sangat) menyesatkan sebagai bukti kepedulian kita terhadap akhlak dan karakter anak bangsa. (adibahasan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |