Arrahmah.Com |
- Dua orang tewas saat polisi Mesir membubarkan aksi protes di Tahrir
- Rezim Syi'ah Irak mengungkapkan adanya 50.000 "tentara hantu"
- Pembunuh Munir bebas, KontraS kecam rezim Jokowi
- Turki akan tampung pengungsi Uighur, Cina meradang
- Mujahidin Taliban melancarkan serangan terhadap kompleks misionaris asing di Kabul
- Tiga jet tempur Perancis dikerahkan di Yordania untuk melawan pejuang Islam
- Masjid di Nigeria diserang, 100 orang meninggal, 135 orang luka-luka
- Muslimah berniqab ditabrak pengendara rasis di Belgia
- Mencetak generasi harapan Islam
- Erdogan mengecam sikap dunia internasional yang bisu atas terorisme "Israel" terhadap warga Gaza
Dua orang tewas saat polisi Mesir membubarkan aksi protes di Tahrir Posted: 30 Nov 2014 03:30 PM PST KAIRO (Arrahmah.com) - Dua orang Mesir tewas dan sembilan lainnya luka-luka pada Sabtu malam (29/11) di dekat Tahrir Square, Kairo, saat polisi membubarkan aksi protes yang digelar oleh para aktivis marah oleh keputusan pengadilan yang membersihkan mantan presiden Husni Mubarak dari tuduhan bersekongkol untuk membunuh demonstran pada awal tahun 2011, sebagaimana dilansir oleh MEMO, Ahad (30/11). Juru bicara Kementerian Kesehatan Hossam Abdul-Ghaffar mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dua orang tersebut, yang berusia sekitar 20 tahun, tewas dalam kekerasan itu, namun Hossam tidak mengungkapkan penyebab kematiannya. Sementara itu, sumber medis mengungkapkan bahwa dua orang tersebut tewas akibat terkena tembakan. "Peristiwa ini juga menyebabkan sembilan demonstran terluka, beberapa di antaranya mengalami asfiksia sementara akibat pengaruh gas air mata dan yang lainnya mengalami luka-luka," kata Abdel-Ghaffar. Polisi Mesir pada Sabtu (29/11) menembakkan gas air mata untuk membubarkan paksa ratusan orang yang berkumpul di dekat Tahrir Square untuk memprotes keputusan pengadilan yang membebaskan Mubarak, dan mantan menteri dalam negeri Habib al-Adly dan enam mantan pejabat keamanan atas tuduhan memerintahkan pembunuhan terhadap ratusan demonstran selama pemberontakan 18 hari, yang mengakhiri 30 tahun pemerintahan otokrasi Mubarak pada awal tahun 2011. Hakim pengadilan juga membebaskan Mubarak dari tuduhan korupsi yang terkait dengan ekspor gas ke "Israel". Selama persidangan pada Sabtu (29/11), hakim mengatakan bahwa dokumen-dokumen pengadilan menunjukkan bahwa 239 orang telah tewas di 11 provinsi di Mesir selama 2011 revolusi. Pada akhir 2012, Mubarak dan al-Adly dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena memerintahkan pembunuhan demonstran selama Revolusi Mesir. Namun, pengadilan kemudian memerintahkan persidangan ulang, setelah pengacara mantan presiden itu berhasil mengajukan banding. Tuduhan korupsi terhadap putra Mubarak, Alaa dan Gamal, juga dihilangkan. Putusan pengadilan tersebut, mengejutkan keluarga mereka yang tewas dalam revolusi Mesir, yang telah berkumpul di luar pengadilan. "Ini adalah keputusan yang menindas. Darah anak saya telah terbuang," kataMostafa Mursi, yang putranya tewas di depan kantor polisi selama aksi 2011 lalu. (ameera/arrahmah.com) |
Rezim Syi'ah Irak mengungkapkan adanya 50.000 "tentara hantu" Posted: 30 Nov 2014 03:16 PM PST BAGHDAD (Arrahmah.com) - Rezim Syi'ah Irak telah menemukan adanya 50.000 "tentara hantu", seperti yang diucapkan oleh Perdana Menteri Haider al-abadi yang bersumpah akan melakukan tindakan keras terhadap korupsi. "Perdana Menteri mengungkapkan adanya 50.000 nama fiktif di militer," ujar sebuah pernyataan dari kantor Abadi pada Ahad (30/11/2014), sebagaimana dilansir oleh Al Jazeera. Juru bicara Abadi, Rafid Jaboori mengatakan bahwa penyelidikan dimulai selama proses pembayaran gaji terbaru. "Ada dua jenis 'fadhaiyin'," ujar seorang petugas berpengalaman dalam pasukan keamanan, menggunakan kata yang secara harfiah diterjemahkan dengan "ruang pria" dan mengacu pada tentara fiktif yang menerima gaji. "Jenis pertama : setiap petugas diperbolehkan, misalnya, memiliki lima penjaga. Dia akan menyimpan dua dan mengirim tiga ke rumah dan menerima gaji mereka atau persentase yang disepakati," ujarnya kepada AFP. "Kemudian yang kedua dan kelompok yang lebih besar di tingkat brigade. Seorang komandan biasanya memiliki 30, 40 atau lebih banyak tentara yang tinggal di rumah atau tidak ada sama sekali," tambahnya. "Masalahnya adalah bahwa ia juga, untuk mempertahankan pekerjaannya sebagai komandan brigade, harus menyuap atasannya sendiri dengan sejumlah uang yang besar," ungkapnya. Petugas tersebut menjelaskan bahwa untuk alasan tersebut, ribuan tentara yang membelot atau tewas tahun ini di Irak jarang diumumkan. AS yang menduduki negara tersebut selama delapan tahun, telah menghabiskan miliaran dollar untuk pelatihan dan perlengkapan militer Irak. Sejak menjabat pada bulan September, Abadi telah memecat beberapa komandan militer dan pengumuman hari Ahad (30/12), menunjukkan ia ingin mengatasi masalah korupsi yang telah mengakar di bawah pemerintahan Nouri al-Maliki, pendahulunya. (haninmazaya/arrahmah.com) |
Pembunuh Munir bebas, KontraS kecam rezim Jokowi Posted: 30 Nov 2014 08:03 AM PST JAKARTA (Arrahmah.com) - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan [KontraS] mengecam keras pemberian pembebasan bersyarat oleh rezim Jokowi terhadap Pollycarpus, pelaku pembunuhan aktifis HAM Munir Said Thalib. "Kami menilai pemberian pembebasan bersyarat tersebut merupakan sinyal bahaya terhadap penuntasan kasus pembunuhan Munir dan juga perlindungan HAM dalam pemerintahan Jokowi," tulis siaran pers KontraS, Ahad (30/11/2014). Selanjutnya KontraS menyebut, ketiadaan komitmen atas penuntasan kasus pelanggaran HAM dan pemenuhan keadilan korban tercermin jelas dalam pemberian pembebasan bersyarat tersebut, sebab Kementrian Hukum dan HAM melalui SK Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: W11.PK.01.05.06-0028 Tahun 2014 tanggal 13 November 2014 hanya melihat dari aspek yuridis pemberian hak narapidana semata yaitu berupa hak untuk mendapatkan pembebasan bersyarat tanpa melihat sejauh mana penuntasan kasus pembunuhan Munir yang hingga kini penyelesaiannya belum sampai pada menyeret otak pelaku pembunuhan ke meja hijau. "Padahal dalam laporan TPF disebutkan bahwa kejahatan ini sistematis," sebut KontraS. Pembunuhan Munir oleh Pollycarpus yang melibatkan fasilitas negara tersebut tidak hanya mengakibatkan tewasnya Munir tetapi juga menciptakan rasa ketakutan di masyarakat yang bertentangan dengan konstitusi Desakkan KontraS Berdasarkan hal tersebut diatas, KontraS mendesak; Pertama, Presiden Jokowi untuk bertanggung jawab membatalkan pembebasan bersyarat terhadap Pollycarpus serta memerintahkan Kemenkumham untuk tidak memberikan hak remisi dan/atau pembebasan bersyarat terhadap tindak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Pollycarpus. Kedua, menuntaskan kasus pembunuhan munir berdasarkan rekomendasi dari Tim Pencari Fakta Pembunuhan Munir serta meminta komisi-komisi negara Ombudsman RI, Komisi Yudisial, Kompolnas serta Komisi Kejaksaan untuk melakukan evaluasi proses hukum kasus Munir. Ketiga,mengumumkan kepada masyarakat hasil dari temuan Tim Pencari fakta Kasus meninggalnya Munir. Jokowi bohong Terkait, sejumlah media mewartakan pernyataan janda mendiang Munir, Suciwati yang mengatakan bebasnya Pollycarpus Budihari Prijanto adalah bukti Jokowi pembual soal penegakan HAM selama kampanye lalu. "Jokowi bohong! Kalau mau serius berbicara HAM, tidak usah ngomong terlalu tinggi. Kasus Munir kalau memang serius, pembebasan bersyarat semestinya tidak ada," ucap Suciwati, dikutip dari fastnews, Sabtu (29/11/2014). Kata dia, pemerintah harus juga mencokok pelaku lain. "Kalau memang serius, itu Hendropriyono yang bertanggungjawab kasus pembunuhan Munir, kenapa tidak diproses? Negara ini mereduksi kebohongan terus. Negara meninabobokan masyarakat dengan kebohongan," tegasnya. Hingga saat ini, Suciwati meyakini ada dalang dalam kasus tersebut. Sementara itu, pengusutan jalan di tempat dan baru bisa mengganjar pelaku lapangan. "Dalangnya juga harus segera dicari," ujarnya. Pemerintah memberikan pembebasan bersyarat kepada Pollycarpus. Mantan pilot PT Garuda Indonesia Tbk tersebut divonis 14 tahun penjara oleh majelis hakim Mahkamah Agung setelah Peninjauan Kembali (PK) yang kedua diajukan. "Pembebasan bersyarat Polly sudah turun, yang bersangkutan masih di Lapas Sukamiskin. Sekarang sedang proses laporan dari pihak terkait," ujar Kepala Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Marselina Budiningsih. Pollycarpus sudah menjalani masa penahanan selama 8 tahun 11 bulan sejak vonis dibacakan pada 20 Desember 2005. Selama lima tahun belakangan, pembunuh Munir tersebut telah mendapatkan remisi tiap tahunnya. (azm/dbs/arrahmah.com) |
Turki akan tampung pengungsi Uighur, Cina meradang Posted: 29 Nov 2014 11:05 PM PST BEIJING (Arrahmah.com) - Otoritas Cina pada Jum'at (28/11/2014) mengecam Turki karena telah menawarkan perlindungan bagi sekitar 200 warga Uighur dari wilayah Xinjiang, Cina barat, yang diselamatkan dari sebuah kamp penyelundupan manusia di Thailand, sebagaimana dilansir oleh Reuters. Polisi Thailand menemukan para pengungsi Uighur tersebut pada bulan Maret dan pejabat Cina mengindentifikasi puluhan dari mereka sebagai Uighur, Muslim dari Xinjiang yang berbicara bahasa Turki. Kantor berita pemerintah Anadolu Agency pada Jum'at (28/11) melaporkan permintaan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada Thailand untuk mengirim warga Uighur ke sana, sebuah langkah yang membuat Cina meradang, yang memandang para pengungsi itu sebagai imigran ilegal. Kegiatan imigrasi ilegal mengganggu aturan internasional, merugikan kepentingan masyarakat internasional dan dapat membahayakan keamanan negara dan daerah yang bersangkutan," tambah Hua. Pejabat imigrasi Thailand menolak berkomentar dan kementerian luar negeri Thailand tidak segera merespon permintaan Reuters. Dalam dua tahun terakhir, ratusan orang telah tewas dalam kerusuhan di Xinjiang, mendorong tindakan keras oleh pihak berwenang. kelompok Uighur dan aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa kebijakan represif Cina telah memicu kekerasan. (ameera/arrahmah.com) |
Mujahidin Taliban melancarkan serangan terhadap kompleks misionaris asing di Kabul Posted: 29 Nov 2014 07:55 PM PST KABUL (Arrahmah.com) - Mujahidin Taliban melancarkan serangan terhadap sebuah kompleks asing di Kabul, pada Sabtu (29/11/2014), dalam serangan terbaru yang menghantam ibukota Afghanistan untuk melawan penjajah NATO-AS. Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid menyatakan dalam akun Twitter bahwa kompleks yang ditargetkan adalah pusat misionaris Kristen dan bahwa serangan itu telah menghantam pertemuan pengunjung Australia. "Sebuah serentetan serangan syahid mematikan telah mengguncang target musuh penting dalam beberapa hari terakhir," tambah Mujahid. "Satu orang Afghanistan dan satu orang asing, keduanya bekerja untuk organisasi asing, tewas," kata Hashmat Stanakzai, juru bicara polisi Kabul, kepada AFP. Dia menolak untuk mengidentifikasi kewarganegaraan orang asing atau organisasi asing yang ditargetkan. "Tiga pelaku 'bom bunuh diri' menargetkan gedung ini," klaimnya. "Pasukan keamanan Afghanistan dengan cepat mencapai lokasi serangan, dan mulai beroperasi terhadap mereka." "Pertempuran itu berakhir setelah tiga jam, dengan ketiga 'militan' tewas. Enam orang berhasil diselamatkan." Kabul telah dihantam oleh sedikitnya sembilan serangan dalam dua minggu terakhir, dengan target termasuk konvoi militer AS dan kompleks kontraktor keamanan. (banan/arrahmah.com) |
Tiga jet tempur Perancis dikerahkan di Yordania untuk melawan pejuang Islam Posted: 29 Nov 2014 07:40 PM PST YORDAN (Arrahmah.com) - Tiga jet tempur Perancis telah dikerahkan di Yordania untuk membantu dalam memerangi kelompok pejuang Islam, menurut seorang juru bicara militer Yordan pada Sabtu (29/11/2014). Perancis, yang berpartisipasi dalam serangan udara koalisi pimpinan AS di Irak, mengatakan bulan ini akan mengerahkan enam pesawat tempur di Yordania, lansir Al-Arabiya. Juru bicara militer Kolonel Mamduh Al-Amiri mengatakan tiga pesawat tiba pada Jum'at (28/11) malam sebagai bagian dari "strategi operasional untuk menghadapi ancaman di wilayah ini," menurut kantor berita milik pemerintah Petra. Amiri tidak mengatakan mengenai di mana jet-jet itu dikerahkan atau kapan tiga jet lainnya akan tiba di Yordania. Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan dalam rapat kabinet mingguan pada Rabu (26/11) bahwa penyebarannya akan "memperkuat kehadiran kami di teater operasi ini." Perancis telah memiliki sembilan pesawat tempur Rafale di Uni Emirat Arab, yang bersama dengan Yordan menjadi bagian dari koalisi internasional melawan pejuang Islam. (banan/arrahmah.com) |
Masjid di Nigeria diserang, 100 orang meninggal, 135 orang luka-luka Posted: 29 Nov 2014 06:44 PM PST KANO (Arrahmah.com) - Sebanyak 100 orang tewas dalam serangan terkoordinasi pada Jum'at (28/11/2014) di masjid pusat kota terbesar Nigeria utara, Kano, dan sebanyak 135 orang terluka, ungkap gubernur negara bagian Kano pada Sabtu (29/11), sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin. Rabiu Musa Kwankaso mengatakan hal tersebut kepada wartawan setelah mengunjungi salah satu rumah sakit yang merawat para korban. Para pejabat juga mengungapkan pada Jum'at (28/11) bahwa 81 orang tewas dalam serangan itu. Orang-orang bersenjata melemparkan tiga bom dan menembaki jamaah di masjid Kano. Wartawan lokal yang saat itu sedang melaksanakan salat Jum'at di masjid tersebut menyatakan bahwa dia melihat sendiri kepanikan yang terjadi disertai dengan teriakan para jamaah. Masjid yang ditargetkan tersebut berada di samping istana emir Kano, yang merupakan otoritas Islam tertinggi kedua di negara yang paling padat penduduknya di Afrika itu. Paska serangan bom dan tembakan itu, para pemuda yang marah memblokir gerbang masjid. Petugas kepolisian terpaksa meluncurkan gas air mata untuk mengamankan situasi. Juru bicara Kepolisian Kano menolak memberi keterangan. Selain itu, belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. (ameera/arrahmah.com) |
Muslimah berniqab ditabrak pengendara rasis di Belgia Posted: 29 Nov 2014 06:30 PM PST BELGIA (Arrahmah.com) - Seorang muslimah asal Maroko di Belgia menjadi korban tabrak seorang pengendara rasis yang sengaja melajukan mobil ke arahnya saat ia menyeberang jalan, lansir 5pillarz pada Jum'at (28/11/2014). Insiden itu terjadi saat Fatima Ziati (33) melintasi Jalan Kersbeek pada Jum'at (21/11) lalu. Fatima menceritakan kisahnya kepada Lacapitale karena ia bertekad bahwa pelaku rasis itu harus dihukum atas serangan rasis tersebut. "Ini adalah [serangan] orang yang rasis, dia melaju ke arahku karena aku memakai niqab," kata Fatima. Ibu muda ini mengatakan bahwa wanita yang mengendarai Peugeot-nya itu punya cukup waktu untuk mengerem, tapi "dia malah menambah kecepatan dan berbelok ke arah kami." Fatima mengatakan bahwa saat itu ia ditemani adiknya yang berhasil melompat ke samping dan selamat. Tapi mobil itu menabrak Fatima dan membuatnya terseret di tepi kaca depan mobil. "Aku menangis dan menangis, aku memohon kepada pengendara itu untuk berhenti. Tapi dia malah tertawa dengan seringai jahat, seolah-olah dia senang melakukan itu. Dan dia memainkan rem dan menyupir zigzag mencoba untuk menjatuhkanku," tambah Fatima. Insiden ini telah dilaporkan ke polisi setempat dan penyelidikan masih berlangsung. (banan/arrahmah.com) |
Mencetak generasi harapan Islam Posted: 29 Nov 2014 05:03 PM PST Oleh: Muhammad Iqbal Almaududi [1] Situasi Kontemporer(Arrahmah.com) - Disadari atau tidak negeri ini sangat membutuhkan para penerus bangsa atau bisa dibilang generasi muda yang berkarakter Islam dan berintegritas untuk melanjutkan estafeta perjuangan Islam dan Menegakkan Syariat Islam di bumi Indonesia yang Insya Allah di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Yang mana, para penerus itu harus dalam kondisi matang dan siap. Matang dan siap disini berarti matang dan siap dalam hal moril maupun materil. Yang mana sudah mempunyai jiwa dan prinsip Islam dalam dirinya dan mempunyai materil yang lebih dari cukup untuk menyokong perjuanganya supaya berjalan dengan lancar dan terukur. Namun, di sisi lain para pemuda Islam Indonesia berada dalam kondisi yang sangat memperihatinkan bahkan sangat mengenaskan. Berbagai macam penyakit yang mewabah dan bersarang didalam diri para pemuda/pelajar saat ini seperti SEPILIS (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme), Perang pemikiran (Ghazwul Fikri), serta penyakit yang bersifat biologis seperti Vaksinasi dan Imunisasi. Penyakit yang pertama yaitu SEPILIS (Sekelulerisme, Pluralisme dan Liberalisme). Dalam tulisan Dr. Alfian Tanjung M.Pd (Memberantas SEPILIS, sebuah keharusan mendesak). Sekulerisme, adalah "Sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan Akhirat dengan semata-mata berorientasi pada dunia ("Memberantas Sepilis" Indra Nova dkk, hl, 8). Kita semua menyadari hal ini, karna pemuda saat ini hanya berfikiran untuk berhura-hura dan bersenang-senang saja untuk memuaskan hawa nafsu mereka tanpa memikirkan apa yang akan terjadi akibat perbuatan yang telah mereka perbuat. Mereka lupa akan Al-Qur'an mereka yang menjadi pedoman untuk hidup mereka supaya hidup ini lebih terarah dan lebih bermakna. Jangankan untuk menjalankan apa isi dan kandungan dalam Al-Qur'an, untuk membaca Al-Qur'an saja masih banyak yang tidak bisa sama sekali untuk membacanya. Kejadian ini sangat memprihatinkan dan tidak bisa dibiarkan terlalu lama berada didalam diri para pemuda/pelajar Islam penerus bangsa. Harus segera dikeluarkan dari dalam diri mereka karna Sekulerisme sangat sesat dan menyesatkan. Sedangkan dalam Fatwa MUI nomor : 7 / MUNAS VII/MUI/ 11/2005 menyebutkan bahwa Pluralisme Agama adalah: "Paham yang mengajarkan semua agama adalah sama, dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif dan semua pemeluk agama akan masuk surga dan hidup berdampingan disurga". Pehaman ini sudah sangat farmiliar di alam fikiran pemuda/pelajar zaman sekarang. Mereka mengganggap kalau semua agama itu sama dan semua agama itu benar. Hal ini sangat merusak alam berfikir kaum muda, karna mereka akan semakin tidak peduli dengan agama Islam dan akan membiarkan musuh Agama Allah menghancurkan Islam secara diam-diam maupun terang-terangan. Dan ini adalah salah satu senjata yahudi dan Nasrani untuk menghancurkan Islam dengan membabat habis pola kerja pikir pemuda Islam. Karna sudah jelas di dalam Al-Qur'an dijelaskan, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 120 yang artinya: "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, Sesungguhnya "petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau megikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." (QS. 2: 120) Sudah jelas Allah menerangkan kepada kita semua agar kita lebih mengetahui dan tidak membiarkan paham atau ajaran pluralisme terus beredar di tengah kaum muda dan para pelajar di Indonesia. Dalam Fatwa yang sama juga disebutkan tentang Liberalisme Agama: "Memahami nash-nash Agama, Al-Qur'an dan sunnah dengan menggunakan akal pikiran yang bebas dan hanya menerima doktrin-doktrin yang sesuai dengan akal pikiran semata. Ini juga merupakan hal yang sangat merusak paradigma berfikir pemuda/pelajar di era ini. Mereka akan semakin berbuat apa kata akal, fikiran dan nafsu mereka tanpa berpacu dengan apa yang dibatasi oleh Allah dalam Al-Qur'an. Kebebasan bukan berarti tanpa batas dan timbangan, Allah menurunkan Al-Qur'an kepada umat Islam melalui Rasulullah shallalhu 'alaihi wa sallam dengan perantara Malaikat Jibril 'alaihissalam supaya semua umat yang ada di bumi Allah ini dapat mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang boleh di lakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan dan lainya. Penyakit SEPILIS ini merupakan 3 penghancur Islam dan mempunyai banyak dampak yang sangat serius,
Kemudian penyakit yang kedua adalah serangan Pemikiran atau Ghazwul Fikri. Berdasarkan Al-Qur'an surat Ash-Shaff ayat 8 yang artinya: "Mereka ingin hendak memadamkan cahaya Agama Allah, tetapi Allah meninggikan dan memenangkan agama-Nya dari agama lainnya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya." Sudah sangat jelas sekali, kalau orang-rang kafir itu sangat ingin menghancurkan Islam secara keseluruhan dan ingin membuat umat Islam tidak mampu berbuat apapun untuk melakukan pembelaan. Ghazwul fikri : adalah serangan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam melalui alam pikir dan alam rasa, yang ditempuh secara sistematis, halus, terprogram dan melumpuhkan baik secara lahir maupun batin. Secara harfiah kita mengetahui kalau serangan ini adalah serangan yang dapat dan sangat bisa menghancurkan pola fikir pemuda/pelajar Islam khususnya dan Umat Islam umumnya. Banyak efek yang di timbulkan dengan perang pemikiran, seperti akan Mencegah ruh Islam menyebar keseluruh pelosok dunia, menghancurkan Islam dari dalam dan selalu memposisikan Islam selalu dalam keadaan tertindas dan tak berdaya. Menghancurkan Islam dari dalam ialah melakukan penyusupan kedalam organisasi Islam secara halus dan mempunyai misi untuk mengacak-acak dan membuat perpecahan didalam organisasi tersebut supaya terjadi kesenjangan di antara umat Islam agar umat Islam tidak besatu layaknya sebuah bangunan yang kokoh. Ghazwul fikri juga bermaksud mencegah ruh Islam masuk kedalam pelosok dunia atau bisa dibilang membuat orang menjadi Islamphobia, membuat orang takut atau merasa tersudut dan resah dengan adanya Ajaran Islam di sekitar mereka dan ini yang membuat ajaran Islam tidak berjalan dengan mulus kepelosok dunia. Karna memang itulah tugas orang kafir yaitu mengahalang-halangi umat Islam dari jalan Allah agar mau ikut bersama ajaran mereka. Semua itu dilakukan oleh orang kafir atau musuh agama Allah, untuk membuat Islam itu menjadi momok yang selalu disalahkan dan dikalahkan. Contoh kecilnya saja seperti isu terorisme yang ada di Indonesia, apa saja hal yang berkenaan dengan terorisme, semua media massa yang ada di Indonesia langsung menuduh itu adalah perbuatan orang Islam dan menyalahkan ajaran Islam yang bernama Jihad. Mereka melakukan itu untuk membuat umat Islam merasa tertekan dan terpojokkan. Banyak hal yang mereka lakukan dengan Ghazwul Fikri :
Penyakit selanjutnya yaitu penyakit yang menyerang secara biologis melalui Vaksinasi dan Imunisasi. Kenapa Vaksinasi dan Imunisasi adalah penyakit yang merusak ? Berdasarkan buku Hj. Ummu Salamah, SH, Hajjam (Imunisasi, dampak dan Konspirasi), kita bisa melihat terstimoni pada Ilmuan Bicara tentang Imunisasi dan Vaksinasi :
Kita semua tau dan menyadari hal ini, mungkin anda bahkan saya juga pernah mengalami yang namanya divaksinasi dan imunisasi ketika kita sedang balita. Ternyata yang dimasukkan kedalam tubuh kita ini adalah hal yang berbahaya dan dapat merusak sistem imun tubuh kita. Bukan salah orang tua kita yang membawa kita ke posyandu, akan tetapi ini adalah operasi sadis kaum Zionis untuk merusak tunas-tunas bangsa sejak dini. Tanpa kita sadari mereka sudah berani melakukan hal yang keji untuk melumpuhkan kaum Muslimin di seluruh dunia. Upaya Menyikapi SituasiDari semua paparan yang penulis jelaskan, dari penyakit-penyakit akut yang di derita oleh para kaum muda penerus bangsa khususnya dan seluruh umat Islam umumnya tidak bisa di biarkan dan harus kita lawan. Disinilah dibutuhkanya peran dari teman-teman cendikiawan Pelajar Islam Indonesia (PII), untuk merehabilitasi dan untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dalam diri pemuda/pelajar Islam yang sudah terlanjur terkena penyakit yang sudah penulis jelaskan sebelumnya. Melakukan aktivitas-aktivitas yang meluruskan pola fikir para pemuda/pelajar para penerus bangsa. Berdasarkan tulisan Dr. Alfian Tanjung M.Pd (Dari PII untuk Indonesia, hal 5) Ada beberapa agenda yang bisa dilakukan untuk Peran para cendikiawan Pelajar Islam Indonesia :
Catatan PenutupDengan adanya beberapa Informasi dan Gagasan yang ada dalam tulisan ini, semoga bisa menjadi rujukan dan inspirasi serta motivasi untuk tetap kita istiqomah berada di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala untuk senantiasa menjalankan apa yang diwajibka-Nya dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya. Selanjutnya kita bisa terus mengeksiskan PII untuk senantiasa melakukan kebenaran secara bersama-sama atau secara sendiri-sendiri dalam kondisi dan keadaan yang bagaimanapun juga. Karna nasib negri ini dan nasib umat Islam ada di tangan kita semua para kader PII, maka dari itu tugas kitalah untuk tetap istiqomah dan terus melajutkan perjuangan ini sampai tetes darah terakhir. Belajar dan terus belajar adalah cirri umat Islam yang tidak pernah puas untuk terus belajar, dari manapun sumber itu datang yang penting tidak bertolak belakang dengan ajaran Allah Subhanahu wa ta'ala, kita harus tetap belajar dan terus belajar tanpa ada rasa puas dan tidak lupa setelah belajar kita mengamalkanya untuk mengikat ilmu kita supaya tidak lupa dan terbengakalai. Maka dari itu proses belajar dan mengajar sangatlah vital untuk terus dilakukan oleh semua kader dan pengkader PII. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan berilmu, Tandang ke gelanggang walaupun seorang, Allah Akbar ! [1] Penulis adalah kader Pelajar Islam Indonesia, sekarang Berkuliah di FE UIN Jakarta. (Ukasyah/arrahmah.com) |
Erdogan mengecam sikap dunia internasional yang bisu atas terorisme "Israel" terhadap warga Gaza Posted: 29 Nov 2014 05:49 AM PST ANKARA (Arrahmah.com) - Presiden Turki Recep Erdogan mengecam sikap masyarakat internasional yang membisu atas tindakan terorisme "Israel" terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza. "Terorisme yang diterapkan "Israel" di Gaza terjadi tanpa disadari," kata Erdogan pada Jum'at (28/11) pada saat konferensi pers bersama dengan Paus Francis, yang sedang melakukan kunjungan tiga hari ke Turki, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center. Presiden Turki juga mengkritik dunia internasional atas ketidakpedulian mereka terhadap pelanggaran serius yang dilancarkan "Israel" di Masjid Al-Aqsa. Erdogan menuding masyarakat internasional bersikap pasif terhadap tindakan "Israel" yang membatasi kebebasan beragama Muslim dan Kristen di Al-Quds. Erdogan juga mengatakan bahwa keheningan dunia internasional dan sikap standar ganda mereka terhadap kudeta militer, pembunuhan massal, pelanggaran HAM dan ketidakadilan yang terjadi di beberapa negara Arab dan Muslim telah melukai hati masyarakat Muslim dan orang-orang yang memperjuangkan keadilan. (ameera/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |