Arrahmah.Com |
- Respon Mujahidin IIA atas tawaran hadiah AS bagi yang berhasil menangkap komandan Haqqani
- Telah hadir aplikasi shalat untuk Smartphone buatan muallaf Jerman
- Membongkar "Khilafah Al-Baghdadi" secara detil dan personil (3)
- Api Aafia tak akan pernah padam!
- PT Freeport 2 tahun tak bayar dividen, pemerintah hanya bisa kesal
- Begitu bahayakah ISIS bagi Indonesia sampai polisi bikin slide seperti ini?
- 4 warga Palestina terbunuh dalam serangan udara "Israel" saat mengubur kerabat mereka di pemakaman Gaza
- 3 bocah Gaza terbunuh dalam serangan brutal zionis "Israel"
- Jika para pimpinan jihad Syam bersatu bersama Syaikh Al-Jaulani, maka musuh Islam akan menangis
- Hamas mengeksekusi 3 kaki tangan "Israel" di Gaza
Respon Mujahidin IIA atas tawaran hadiah AS bagi yang berhasil menangkap komandan Haqqani Posted: 22 Aug 2014 08:02 AM PDT (Arrahmah.com) - Negara penjajah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan akan memberikan hadiah sebesar USD 5 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan keberadaan para komandan yang AS sebut sebagai "Jaringan Haqqani". USD 5 juta bagi setiap komandan "Jaringan Haqqani" yang di antaranya Aziz Haqqani, Khalil al-Rahman Haqqani, Yahya Haqqani, and Abdul Rauf Zakir. Sementara bagi petingginya Sirajuddin Haqqani dinaikkan hingga USD 10 juta, sebagaimana dilansir Xinhua. Kementerian Luar Negeri AS telah menyatakan bahwa "Jaringan Haqqani" telah berafiliasi dengan Mujahidin Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) dan Al-Qaeda, namun menurut Mujahidin IIA "Jaringan Haqqani" tidaklah terpisah dari IIA. Dalam sebuah rilisan resmi yang dipublikasikan Al-Emarah News pada Kamis (21/8/2014), IIA mengatakan bahwa tawaran tersebut adalah bentuk dari kelemahan dan kekalahan AS. Berikut terjemahannya: ******** Para penguasa Amerika telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menambah besar hadiah dari lima juta dolar hingga 10 juta dolar untuk memberikan informasi terkait komandan yang terkemuka dan bijaksana Sirajuddin Haqqani. Sementara mereka juga mengumumkan lima juta dolar bagi beberapa komandan Mujahidin IIA lainnya. Imarah Islam Afghanistan sangat mengecam tindakan ini dan menganggapnya sebagai tindakan memalukan dan tercela bagi Amerika. Kami percaya bahwa pengumuman ini telah jelas-jelas menunjukkan kelemahan dan kekalahan dari otoritas Amerika yang mereka sedang hadapi di medan perang, politik dan mempertahankan rezimnya yang hampir mati di Afghanistan. Langkah ini telah membuktikan bahwa Amerika saat ini sedang berusaha menyembunyikan kekalahan mereka melalui propaganda penuh tipu daya seperti itu. Amerika, yang tidak bisa mengalahkan para Mujahidin IIA dan bangsa kami yang taat dengan pengumuman tidak berguna, operasi-operasi militer, bombardir dan kekejaman lainnya, tidak bisa menakut-nakuti kami dengan pengumuman propaganda seperti ini. Kami harus katakan kepada mereka bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan adalah orang-orang yang berkorban di jalan yang Haq [benar], setiap orang dari mereka, dari para petinggi hingga Mujahid biasa telah memupuk keingginan syahid di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mujahidin, sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yakin bahwa ketika mereka berada di jihad ini, mereka akand diberikan kemuliaan dan kemenangan dalam berbagai bentuk. Jika mereka hidup, mereka akan mendapatkan pahala jihad melawan penjajah dan jika mereka mati, mereka akan mendapatkan derajat yang tinggi sebagai balasan atas kesyahidan mereka. Karena seluruh Mujahidin Imarah Islam Afhgnaistan telah terlibat perang yang intens dan banyak menumpahkan darah dengan penjajah Amerika, khususnya keluarga Haqqani (semoga Allah menjaga beliau) telah memberikan pengorbanan yang sangat besar di jalan ini. Mempublikasikan pengumuman-pengumuman seperti ini tidak dapat menghasilkan dampak apapun kecuali hanya gembar-gembor media. Malahan, hal ini akan memperkuat semangat jihad Mujahidin dan kebencian Mujahidin terhadap penjajah Amerika dan akan membuka jalan bagi serangan-serangan paling berdarah lainnya melawan Amerika, in syaa Allah. Imarah Islam Afghanistan 21/8/2014 (siraaj/arrahmah.com) |
Telah hadir aplikasi shalat untuk Smartphone buatan muallaf Jerman Posted: 22 Aug 2014 07:15 AM PDT (Arrahmah.com) - Berangkat dari pengalamannya sebagai muallaf, S. Matthias Mende, seorang wirausahawan yang masuk Islam pada 2008, menciptakan aplikasi baru smartphone yang disebut The Imam App. Dengan bantuan Syaikh Muhammad bin Majid al-Maktoum dan Abdul Khaliq di Uni Emirat Arab, The Imam App dikembangkan untuk mempermudah kaum Muslimin melaksanakan shalat, berisi panduan sederhana, waktu shalat dan kompas kiblat. "Menjadi seorang yang berbahasa Jerman, asalnya, Saya merasa sangat sulit untuk shalat dan mengingat semuanya," kata Mende kepada Khaleej Times pada Selasa (19/8/2014), sebagaimana dilansir World Bulletin. "Saya kira banyak orang mengalami kesulitan yang sama terkait bagaimana untuk shalat sendiri dengan benar, tetapi malu untuk berbicara dan bertanya. Dengan aplikasi ini, (semua yang harus mereka lakukan) hanya butuh mendekan tombol start dan langsung shalat dengan benar," tambahnya. Aplikasi tersebut juga berisi feature "Pray Trainer" atau "Learn how to Pray" dengan tambahan kalender hari raya Islam untuk membantu para pemula bagaimana cara shalat dan mencari ilmu. (siraaj/arrahmah.com) |
Membongkar "Khilafah Al-Baghdadi" secara detil dan personil (3) Posted: 22 Aug 2014 06:25 AM PDT (Arrahmah.com) - Mengutip dokumentasi Yousef Bin Tashfin dalam membongkar kronologis berdirinya khilafah Al-Baghdadi secara detil dan personil, berikut ulasan lanjutan yang dipublikasikan pada Wikialbaghdady sejak tahun 2012 hingga kini. Semoga Allah menjadikan risalah ini sebagai petunjuk yang meneguhkan jiwa kita di jalan Allah subhanahu wata'ala. *** Di balik gencarnya propaganda ISIS yang direncanakan Al-Qahtani, terdapat beragam intrik yang patut kita cermati. Apakah pasca kegagalannya dalam melancarkan misi penyelamatan citra ISIS dia memiliki rencana lain? Siapa pemimpin tim media yang dia percayai? Siapa pemimpin agama lain yang akan dijebaknya? Apa nama asli dari Al-Baghdadi, pemimpin ISIS? Apakah pekerjaan Al-Baghdadi? Apakah ia seorang dokter bergelar doktor? Apakah nama keluarganya benar ?! Apakah sang Quraysh [betul-betul keturunan dari Nabi; dan karena itu layak untuk menjadi khalifah]?! Berikut jawaban kepenasaran Anda. Secuil tentang Al-Baghdadi Nama kecilnya adalah Ibrahim Awwad Ibrahim dan ia juga dikenal sebagai Abu Awad. Sedangkan nama panggilannya adalah Abu Bakar. Baghdadi sendiri bukanlah nama asli keluarganya, itu direka atas domisilinya selama ini. Dia pertama kali tinggal di Al-Samarra tapi kemudian pindah ke Fallujah untuk bekerja sebagai imam Masjid Diyala. Dia tidak memiliki gelar Ph.D sebagaimana yang diklaim ISIS selama ini. Dia juga tidak memiliki rekam jejak berprofesi sebagai dokter di mana pun. Namun, pernyataan profesi terakhirnya belum 100% dikonfirmasi sampai sekarang. Al-Qahtani banting setir, kian melabrak norma agama Al-Qahtani memiliki rencana lain untuk menyelamatkan wajah ISIS di dunia maya. Dia berpikir untuk membanting setir guna mengalahkan pihak lawan Al-Baghdadi dengan cara apapun. Dengan demikian, Al-Qahtani membentuk kelompok rahasia untuk misi ini. Hal itu dikarenakan meningkatnya jumlah penentang Al-Baghdadi secara signifikan di berbagai kalangan. Pada misi kali ini, dia merintis dua tim lagi. Tim pertama terdiri atas dua orang kepercayaannya, yakni Hamoud Al-Matiri dan Aliwi Al-Shamri. Keduanya dipilih berdasarkan pengetahuan mereka tentang internet yang mereka kuasai. Sebelumnya mereka sempat dipenjara karena mendukung Al-Baghdadi. Mereka diberitahu bahwa mereka harus beroperasi dengan nama palsu dan mencari bukti tentang ulama mana saja yang mendukung Al-Baghdadi. Selain itu, mereka juga diberitahu bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk melakukan "counter-oppinion" yakni dengan cara menanggapi siapa pun yang mengatakan sesuatu yang negatif tentang ISIS dan harus bersedia terus menerus aktif online selama 24 jam sehari. Tim lain memiliki anggota yang tak kalah penting, yakni Abdallah Al-Faiz, dengan akun Twitter @a_alfaiz. Akun pribadi tersebut dioperasikannya sendiri. Dia juga bertanggung jawab untuk mengoperasikan akun kloningan lain pada saat yang bersamaan. Tim kedua ini dioperasikan dengan misi menanggapi individu dan pihak lawan dengan ayat-ayat dari Al-Qur'an atau mengklaim bahwa lawan mereka bekerjasama dengan pemerintah. Titik utama di sini adalah untuk merusak reputasi pihak lawan dengan cara apapun, bahkan jika menggunakan Quran ayat dengan penafsiran yang tidak sesuai sekalipun. Selain Al-Faiz, sebenarnya, Al-Qahtani juga meminta Al-Sebaii dari Arab Saudi (@ntfooosh) untuk menggunakan akunnya untuk menyerang siapa pun yang menentang Al-Baghdadi. Dia dipilih karena dia memiliki sejumlah besar follower aktif dan responsif. Namun, Al-Sebaii akhirnya menolak meneruskan misi tersebut, sebab ayahnya tidak setuju. Untuk mengganti posisi Al-Sebaii, Al-Qahtani mendekati Abu Al-Walid (@AbuAlwalidMhajr), sayangnya dia juga tidak diberi ijin oleh ayahnya. Kali ini, demi meyakinkan Al-Walid, Al-Qahtani bahkan mencoba meyakinkan keduanya dengan mengatakan kepadanya bahwa agama memperbolehkan seorang anak untuk tidak mematuhi ayahnya untuk mendukung "calon khalifah Al-Baghdadi". Al-hasil, bujukan itu juga tidak mempan, dia ditolak mentah-mentah oleh Al-Walid, meski poisisi ayahnya menjadi terancam. Penolakan kedua orang potensial ini, ternyata memberi dampak signifikan pada loyalitas para anak buah Haji Bakar dan Al-Qahtani. Mereka berdua tidak dapat "diisolasi" dari menyebarkan keburukan di balik peluncuran misi perang maya itu, hingga mengakibatkan "riak" di dalam tubuh ISI(S), dan anggotanya yang berasal dari Irak pun bercerai-berai. Selama masa rekrutmen tim cyber yang kontroversial itu, tampak jelas bahwa terdapat empat syeikh penentang utama Al-Baghdadi, yang memiliki pengaruh besar terhadap ummat. Mereka adalah Abdel Aziz Tarifi, Sulieman Al-Elwan, Youusef El-Maghrabi, dan Amr Hadoushi. Keberadaan mereka dirasakan Al-Baghdadi akan mengancam keberadan khilafah kelak. Maka ISIS mengadakan pertemuan khusus dan mengumumkan bahwa mereka wajib menyingkirkan empat syeikh itu dengan cara apapun, termasuk dengan merusak reputasi mereka sehancur-hancurnya. Lantas, apa yang Al-Baghdadi lakukan setelah perpecahan mulai terjadi di Irak? Apa Haji Bakar mengatakan bahwa kegagalan Al-Qahtani telah mencoreng kredibilitasnya? Apa langkah-langkah yang Haji Bakar ambil untuk mencegah perpecahan? Apakah dia benar-benar mengambil paksa paspor anggota tertentu asal Irak supaya tidak berpaling kembali? "Riak" di tubuh ISI(S) Disini nampak jelas bahwa ISIS menghadapi banyak masalah, dimana para prajuritnya sendiri mulai berbicara dan mengakibatkan perpecahan. Itu menggarisbawahi bahwa rencana Al-Qahtani telah gagal dan tidak berfungsi lagi. Selama masa "panas" itu, Haji Bakar memutuskan untuk memata-matai Al-Shishani. Dia memerintahkan Abu Al-Walid Al-Muhajir (@AbuAlwalidMhajr) untuk melakukannya di bawah ancaman. Dengan demikian, Al-Walid terpaksa menurut [untuk menyelamatkan ayahnya]. Dalam misi terpaksanya yang terakhir ini, Al-Walid berpura-pura ingin berkonsultasi agama secara pribadi kepada Al-Shishani. Dia menanyakan apa yang harus dilakukan dalam meanggapi isu perpecahan di tubuh ISIS itu. Setelah beberapa percakapan, Al Shishani menjadi nyaman dan memberitahu Al Muhajir bahwa ia serius mempertimbangkan untuk meninggalkan ISIS. Setelah mengetahui itu, Al-Walid melaporkannya kepada Haji Bakar dan Al-Baghdadi. Mereka lalu mengadakan pertemuan, dimana Al-Shisani "disidang" Al-Qahtani dan Haji Bakar karena kedapatan hendak membelot dari ISIS. Mereka berdua berteriak padanya dan mengatakan kepadanya, "ada perpecahan serius terjadi [di ISIS] dan Anda malah tidur!" Maka Al-Qahtani menelepon beberapa orang yang dekat Al Shishani untuk membujuk dan meyakinkannya untuk tinggal. Namun, Al-Walid menghubungi mereka beberapa hari kemudian dan mengatakan kepada mereka bahwa Al-Shishani tidak dapat diyakinkan teman-teman dekatnya dan kemungkinan kuat ia akan segera pergi. Hal ini membuat mereka semakin marah dan Al-Qahtani mengatakan bahwa ia akan melakukan apa yang dia lakukan terhadap Al-Jawlani kepada Al-Shisani. Dia mengancam akan memenjarakan Al-Shisani dan ISIS tidak akan menghormati siapa pun yang tidak mau bekerja sama untuk menjaga kelangsungan hidup ISIS. Sebelum ancamannya terealisasi, Al-Qahtani mengutus seorang agen Saudi lain, yakni Abo Ali Al-Najdi (@aboalialsultanto) untuk menjumpai Al-Shisani. Dia menginformasikan kepada Al-Shishani bahwa ia akan dibunuh jika ia meninggalkan ISIS. Mendengar hal tersebut, Al Shishani menjadi benar-benar khawatir akan keselamatan iman ikhwahnya jika ia tiada. Sehingga, ia sempat menginformasikan kepada semua orang di sekitarnya bahwa ia tidak berencana untuk meninggalkan dan Haji Bakar memerintahkan dia untuk merilis pernyataan resmi untuk mengatakan begitu. Alhamdulillah, hal tersebut Allah cegah untuk terjadi. Meski, awalnya Al-Shishani sangat ragu-ragu, namun akhirnya ia berbulat tekad dengan keputusan pengunduran dirinya dari ISIS. Tapi kali ini ia melancarkan "misi penyelamatan barisannya", dengan cara memboyong 800 pejuang lainnya pergi meninggalkan ISIS. Sungguh sebuah taktik "mutasi" yang sangat cerdas dari seorang pemimpin barisan demi menjaga kelurusan aqidah anggotanya. Maasyaa Allah. Ketika Haji Bakar melihat begitu banyaknya jumlah penarikan barisan Al-Shisani, dia tahu bahwa tidak mungkin dirinya mengeksekusi semua orang itu. Saat itulah, masa yang dianggap sebagai bencana terburuk yang pernah menimpa ISIS, hingga mereka berupaya sekuat tenaga agar "kebangkrutannya" tidak tercium oleh media. Al-Baghdadi semakin takut dan mereka berdua sepakat bahwa mereka harus mempekerjakan mata-mata asal Irak di Suriah dan di Irak untuk mengamati gerak-gerik semua orang yang berencana meninggalkan ISIS. Mereka juga sepakat akan mengancam tentara yang hendak membelot dan akan mengambil semua alat komunikasi dari mereka agar berita ini tidak menyebar luas, atau diketahui media. Inilah strategi Al-Baghadadi untuk "mengisolasi" anggotanya yang dianggap "terkontaminasi" agar tidak menularkan semangat berpikir kritis dalam menyelamatkan aqidah selama berjuang melawan kaum kuffar. Apakah ada mata-mata di dalam kelompok-kelompok yang menentang di tubuh ISIS, dan siapakah mereka? Apa yang Al-Baghdadi dan Haji Bakar lakukan ketika mereka tahu tentang kemungkinan untuk menciptakan Daulah Islam? Apa rencana para anggota yang kritis untuk menghancurkan proyek khilafah Islam? Siapa yang membunuh Abd El-Kader Salah dan apa yang harus dilakukan dengan Abu Al-Atsir? Semua pertanyaan ini semoga dapat menguntai benang merah konspirasi di balik "calon khalifah" Al-Baghdadi. Spionase di "barisan sakit hati" Haji Bakar mulai melakukan spionase terhadap kelompok kritis yang ia anggap sebagai "barisan sakit hati" (baca: pendengki calon khilafah). Dia menempatkan mata-mata di kelompok-kelompok yang paling berpotensi untuk "menyadarkan" prajurit lain yang masih bekerja untuk mereka. Mereka dilabeli "pendengki" karena dianggap lebih peduli dengan faksi jihad pro "pembebasan Suriah" (Ahrar Syam, Liwa At-Tauhid, dan lain-lain), karena mereka adalah kelompok perlawanan terkuat. Namun demikian, upaya mereka menempatkan sejumlah mata-mata itu tidak mampu menembus lingkaran pemimpin perlawanan. Sehingga, berita terkait gerakan perlawanan diterima mereka dengan sangat terlambat. Padahal, Haji Bakar berharap untuk mendapatkan berita dengan cepat sehingga ia dapat membuat "kabar burung" yang dapat disebarkan balik, guna membingungkan kelompok perlawanan dan merusak reputasi mereka dengan cepat. Untuk menangani masalah tersebut, Haji Bakar terus mencoba untuk mendapatkan mata-mata dari dalam. Tak lama kemudia, dia akhirnya berhasil mempekerjakan seorang brigadir yang bekerja untuk mereka sebagai kaki tangannya. Dia menyediakan mereka informasi tentang kekuatan kelompok perlawanan dan kelemahannya. Informasi yang paling dianggap berbahaya oleh Haji Bakar adalah kemungkinan gerakan ''pembebasan Suriah'' (FSA) akan bergabung dengan kelompok-kelompok lain seperti Liwa Al Tauhid dan Ahrar Syam. Anehnya, mereka memutuskan untuk mengambil pendekatan media yang lagi dan merusak reputasi dari beberapa kelompok ini, agar mereka tidak mempertimbangkan untuk bergabung bersama-sama. Tak heran kita dapat menyaksikan bagaimana "barat bertepuk tangan" melihat sesama Mujahid beradu mulut di media sosial seolah sedang memerangi saudaranya sendiri. Itulah bukti keberhasilan politik "devide et empera" (adu domba) yang dilancarkan Haji Bakar sebagai kaki tangan kaum kuffar di kubu Mujahidin Suriah. Dampak upaya pendirian "khilafah-ISIS" Al-Firas Al-Absi adalah diantara kelompok perjuangan Suriah yang pertama kali mengumumkan bai'atnya kepada "khilafah-ISIS", dan mengklaim kelompoknya sebagai Dewan Syura Khilafah. Jumlah anggota di dalamnya adalah 180 orang. Namun, ia kemudian dibunuh di perbatasan Turki dan Al-Qaeda menandainya dengan penutupan perbatasan. Pada waktu itu, Al-Elwan menolak untuk mendukung siapa pun sampai ia bertemu dengan pemimpin senior salah satu kelompok. Ini adalah ketika saudara Al-Atsir bertemu dengan dia dan dia mengatakan kepadanya bahwa ia menolak menyebutnya khilafah dan bahwa itu harus disebut kelompok sebagai gantinya. Namun, pertarungan besar terjadi antara mereka ketika dia menolak dan ini menyebabkan Al-Atsir menyebutnya pengkhianat. Pada saat yang sama, sebuah pengumuman dibuat tentang pembentukan sebuah kelompok yang disebut ''Jabhah Islamiyah". Kemudian, diketahui pula terdapat kelompok jihad lain seperti FSA, Jaisy Al-Islam, Ahrar Syam, dan At-Tauhid. ISIS merasa seperti mereka berada dalam bahaya serius dan memutuskan untuk meningkatkan dominasi mereka di Irak dan Suriah. Karena itu, Amro Al-Absi merekomendasikan Al-Baghdadi agar meminta dukungan dari Afghanistan, Chechnya, Yaman, Libya, Tunisia, Maroko, Aljazair, dan Mesir. Namun, sebagian besar anggota kelompok jihad global menolak mereka dan semua orang ISIS merasa frustasi. Al-Atsir juga khawatir tentang apa yang terjadi khususnya kelompok besar di Aleppo (Liwa At-Tawhid) yang memiliki kontrol penuh atas lebih dari 20.000 pejuang. Kekuatan mereka lima kali lebih banyak dari yang ISIS punyai. Siapa Abu Ayman, apakah dia anggota ISIS? Apa tanggung jawab Othman dari Arab Saudi? Apakah Al-Baghdadi mempertimbangkan akan kembali ke Irak dan mengapa? Semuanya merupakan tanda tanya besar yang dapat memungkaskan terbongkarnya konspirasi di balik berdirinya "Khilafah Al-Baghdadi" pada ulasan berikutnya. Semoga Allah memberi kita usia untuk beroleh hikmah dari apa yang direkam waktu atas seizin Allah. Wallohu'alam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com) |
Api Aafia tak akan pernah padam! Posted: 22 Aug 2014 05:54 AM PDT ISLAMABAD (Arrahmah.com) - Hingga hari ke 4163, Dr. Aafia Siddiqui belum juga dibebaskan, sebagaimana dinyatakan oleh Aafia Movement, pada situs resminya pada Jum'at (22/8/2014). Seiring dengan itu, api semangat ummat yang terinspirasi Aafia pun semakin berkobar. Seperti yang ditunjukkan oleh masyarakat Pakistan, maupun kaum Muslimin sedunia, mereka terus menyerukan pembebasannya, sekaligus mengajak ummat Islam untuk bersatu melawan tirani kuffar. Pada Selasa (19/8), rakyat Pakistan turun ke jalan untuk menuntut pemulangan Aafia Siddiqui di Islamabad yang diselenggarakan oleh PTI. Mereka berharap agar pemrintah Pakistan tidak terus berbohong akan memulangkan Aafia, Putri Bangsa Pakistan. ISIS, tukar Aafia dengan Sotloff Sementara itu, New York Times melaporkan pada Rabu (20/8), bahwa ISIS juga menuntut pembebasan Aafia sebagai alat untuk membangun dukungan bagi "Khilafah Al-Baghdadi" dari Muslimin Pakistan dan Afghanistan.Subhanallah, sontak spekulan di media sosial mempertanyakan ketulusan ISIS dengan mengatakan, "apakah Aafia kini bergulir menjadi komoditas pertukaran dengan seorang jurnalis Amerika tersandera yang bernama Steven Sotloff?" "Sebuah permintaan pembebasannya akan menunjukkan ISIS memiliki kontingen veteran Taliban dari Afghanistan dan Pakistan di dalam kubunya," kata seorang pakar terorisme kepada Telegraph, Kamis (21/8). Tuntutan ISIS untuk pembebasannya sangatlah taktis dan strategis, kata Semple. "Salah satu penjelasannya adalah bahwa orang-orang dari barisan Afghanistan-Pakistan pasti telah dipindahkan ke Irak dan Suriah dan menyebabkan dukungan [ISIS kepada] mereka." Secara strategis, "niat baik" ISIS tersebut diklain dapat menyelamatkan seorang wanita yang sedang dalam kesulitan. ISIS berusaha memanfaatkan situasi ini untuk memobilisasi orang-orang untuk mengecam [apa yang mereka lihat sebagai] penindasan bangsa Muslim oleh tangan Barat," jelasnya. Di lain pihak, para pengguna media sosial pun mengkritisi Telegraph pada Kamis (21/8), akibat telah menggambarkan Aafia sang Mujahidah Cendekia sebagai "seorang ilmuwan perempuan yang dipenjara karena percobaan pembunuhan." Hingga berita ini diturunkan, belum ada rilis resmi dari keluarga Dr. Aafia Shiddiqui yang meanggapi niat ISIS mengembalikan sang Mujahidah. Wallahu'alam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com) |
PT Freeport 2 tahun tak bayar dividen, pemerintah hanya bisa kesal Posted: 22 Aug 2014 04:18 AM PDT JAKARTA (Arrahmah.com) - Penguras kekayaan emas Papua, Indonesia untuk kemakmuran Amerika Serikat, PT Freeport dikabarkan enggan membayar dividen kepada pemerintah. Namun sikap pemerintah tak tegas, hanya bisa kesal saja. Menkeu, Chatib Basri merasa kesal dengan PT Freeport Indonesia yang terus enggan membayar dividen kepada pemerintah. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Sebab, Freeport sudah dua tahun terakhir tidak membayar dividen. "Freeport tidak membayar dividen dua tahun terakhir. Kita serahkan BUMN. Akhirnya saya meminta Dirjen Anggaran memanggil Freeport dan sudah dijelaskan. Dari penjelasan mereka, mereka merugi," ujar Chatib dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR di Jakarta, Kamis (21/8/2014), lapor inilah.com. Chatib meminta Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan untuk memanggil Freeport. Sebab tidak percaya Freeport merugi karena adanya pelarangan ekspor mineral dan batu bara. "Logikanya, dividen 2013 adalah laba 2012 dimana Freeport masih melakukan ekspor mineral mentah," ucap Chatib. Dia mengatakan share saham pemerintah di Freeport tidak besar hanya 9,36 persen. Namun dividen seharusnya bisa digunakan dan dimasukkan dalam APBN-P 2014 dengan nilai lebih kurang Rp1,5 triliiun. "Paling tidak kita harus fight dulu, sudah dua tahun. Tahun lalu tidak bayar alasan ekspor tidak berjalan tapi kan dividen tahun lalu. Dirjen anggaran sudah memanggil," katanya. Pada 2014, Freeport juga belum membayar dividen. Pemerintah masih terus mengejar dividen ini dimana Kementerian BUMN untuk menagih dividen Freeport. (azm/arrahmah.com) |
Begitu bahayakah ISIS bagi Indonesia sampai polisi bikin slide seperti ini? Posted: 22 Aug 2014 01:17 AM PDT Penulis: Abu Yahya, seorang ayah yang khawatir anaknya mendapat informasi tak berimbang oleh sebuah kepentingan (Arrahmah.com) - Rabu 13 Agustus lalu, Ponpes Baitussalam, Mijen, Kab. Semarang tempat anak saya belajar kedatangan tamu istimewa. Rombongan dari Polres Semarang dan Kemenag datang untuk melakukan sosialisasi bahaya ISIS ke hadapan seluruh santri dari tingkat MTs hingga MA. Seluruh santi tumpah di masjid kompleks pondok tersebut untuk mendengarkan pemaparan tamu rombongan. Saya tidak hadir di tempat saat itu, hanya mendapatkan kabar dari salah seorang pengurus Madrasah melalui broadcast Socmed. Sebagai relawan yang pernah bertugas di Suriah, saya tergelitik untuk mengetahui lebih jauh acara tersebut. Selain itu, saya juga merasa menjadi korban atas paranoid dan keresahan yang ditebar media atas massifnya pemberitaan atas "bahaya ISIS." Karena itu, ketika mendapatkan file presentasi yang dibahas dalam acara tersebut, saya tertarik untuk berkomentar. Bismillahirrahmanirrahim…. SLIDE 01, berjudul ISIS Dilarang di Indonesia." Di atasnya terdapat kop resmi institusi Polri. Presentasi ini, menurut pihak Pondok yang saya konfirmasi, juga disampaikan secara langsung oleh Kasat Intel Polres Semarang. Sayang sekali, sebagai aparat penegak hukum, pihak Kepolisian tidak menjelaskan dasar hukum yang menjelaskan "ISIS Dilarang di Indonesia." Dasar hukum ini sangat penting, karena mau bagaimanapun, Polisi selalu menyebut diri sebagai alat penegak hukum. Ini tentunya, semua langkah yang dilakukan polisi, mulai dari penangkapan aktivis terduga pro-ISIS sampai presentasi ke sekolah-sekolah seperti yang dilakukan kemaren, harus ada landasan hukumnya, bukan asumsi. Tidak boleh hanya berdasarkan asumsi bahwa ISIS itu kejam, berbahaya bagi NKRI atau dugaan-dugaan lain yang belum ada buktinya. Yang juga patut disayangkan, Polisi tidak sensitif terhadap simbol-simbol umat Islam. Sebagaimana terlihat jelas, kalimat tauhid yang sangat diagungkan dicoret dengan warna merah. Apakah Polisi tidak ingat bagaimana umat Islam begitu marah kepada Koran The Jakarta Post, Ramadhan lalu? Boleh benci, boleh marah, boleh geram dan jengkel kepada ISIS. Tetapi, mengapa tidak berhati-hati dan lebih menjaga perasaan umat Islam? Bukankah ilustrasi tulisan ISIS lalu dicoret garis besar warna merah sudah cukup mewakili maksud? SLIDE 02, dari tata grafisnya, tampak slide ini ingin menggambarkan asal-usul terbentuknya ISIS. Meski secara urutan proses tidak keliru—di mana ISIS cikal bakalnya adalah Daulah Islam fil Iraq (DII), namun banyak fase yang hilang dalam presentasi tersebut. Seperti pertemuan Dewan Syura yang menunjuk Abu Bakar Al-Baghdadi, mengesankan bahwa dialah pemimpin pertama DII. Padahal sebelumnya ada Abu Umar Al-Baghdadi, dan Abu Hamzah Al-Muhajir sebagai panglima perangnya. Namun yang paling rancu adalah indikator yang ditulis di bagian kanan paling bawah. Disebutkan bahwa ciri-ciri ISIS adalah "tafsir yang keras terhadap Islam Wahabi." Di sini, presentator tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan Wahabi dan bagaimana asal-usulnya. Agaknya, yang bersangkutan (dan rombongan tamu?) termakan doktrin: pokoknya Wahabi itu teroris! Hal lain yang dikatakan sebagai keganjilan adalah: "Menyerang Syiah dan Kristen." Bila hal ini dilakukan di Indonesia, boleh saja kita berpolemik. Namun itu dilakukan oleh ISIS di Iraq dan Suriah dalam konteks perang. Kedua kelompok, Syiah dan Kristen, adalah pihak yang sebelum ini bersekongkol dengan Amerika membantai kaum Muslimin (Sunni) di Iraq. Lalu ketika hari ini mereka membalas dendam, mengapa kita hanya menyalahkan mereka (ISIS) namun diam saja ketika mereka dibantai oleh Amerika dengan meminjam tangan Syiah dan Kristen? Kita tidak ingin menganggap pihak presentator sebagai ahistoris. Namun bila tidak tahu ilmunya, Islam mengajarkan kita untuk diam (tawaquf)! SLIDE 03, Sumber dana dan persenjataan ISIS. Saya tidak ingin banyak berkomentar, hanya ingin bercerita. Melihat presentasi slide ketiga ini, anak saya yang baru saja naik kelas 2 MTs di Ponpes tersebut berseloroh, "Itu senjatanya beda-beda…ada yang kayak roket, ada yang kayak senapan… tetapi mengapa semua dinamai satu, yaitu M198 Howitzer?" SLIDE 04, Mengapa ISIS dilarang di Indonesia. Mengkomparasikan ISIS dengan Indonesia jelas bukanlah perbandingan apple by apple. ISIS adalah sekelompok orang yang ingin mendirikan negara Islam dan sudah mempunyai wilayah di sebagian Iraq dan Suriah. Sementara Indonesia adalah bukan negara Islam. Komparasi lain, mengapa negara Cina yang berideologi Komunisme yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 tidak diributkan sebagaimana ISIS? ISIS adalah proto-state yang berhak menentukan sendiri ideologinya. Presentasi tersebut juga kurang adil. Bila adegan menembak mati tawanan dikategorikan sebagai ideologi ISIS, mengapa tidak ada ilustrasi yang menggambarkan apa yang marak di Indonesia berupa perzinaan, perkosaan, perjudian penghalalan khamer, korupsi, pembunuhan dan sederet tindak kejahatan lainnya untuk disebut sebagai ideologi Pancasila dan UUD 1945? SLIDE 05. Tentang lambang tauhid yang dinistakan dengan dicoret besar-besar dengan garis merah, sudah saya singgung sebelumnya. Kini ada adegan eksekusi beberapa orang oleh ISIS yang dikatakan sebagai: "bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945." Pasal mana dan ayat berapa? Apakah presentator itu sudah tahu siapa yang dieksekusi oleh ISIS? Kebanyakan umat Islam menyayangkan aksi ISIS yang memerangi sesama umat Islam di Suriah. Tetapi tidak berarti semua orang yang dieksekusi oleh ISIS adalah umat Islam. Di Iraq, yang hari ini menjadi bulan-bulanan mereka adalah kaum Syiah yang bersekongkol dengan AS untuk membunuhi anak dan keluarga anggota ISIS tersebut. Mudah-mudahan poin ini tidak lupa dibubuhkan oleh presentator, biar adil. SLIDE 06, bagi saya ini adalah slide paling norak. Amati foto sebelah kanan. Seorang lelaki memotret lima orang perempuan bercadar yang berpose normal di hadapannya. Pertanyaannya, sisi mana dari kegiatan dalam foto tersebut yang disebut "Bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika?" Apakah berjongkok memakai jubah putih, kegiatan memotret, atau mengenakan jubah dan cadar? Sebagai catatan, foto itu sama sekali tidak berkaitan dengan ISIS. Foto tersebut sudah lama beredar di internet jauh sebelum terjadinya revolusi di Suriah tahun 2010 yang akhirnya memicul lahirnya ISIS. Lalu foto di bawah, seorang pria berjenggot sedang memberikan arahan di hadapan beberapa wanita berseragam milisi dan bercadar yang juga menenteng senjata. Mengapa bercadar selalu dan sekali lagi diidentikkan dengan "bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika?" Lalu apa artinya "perbedaan" bila semua perempuan Indonesia tidak boleh memakai cadar dan hanya boleh memakai kerudung biasa sebagaimana gambar sebelah kiri? SLIDE 07, saya menyebutnya sebagai slide paranoid. Mengapa, karena sangat-sangat lebay—meminjam istilah anak muda sekarang—untuk mengatakan Indonesia sebagai target IS. Entah target perekrutan, atau target serangan, sama sekali presentator tidak menunjukkan bukti yang sah. Apalagi menyebut WNI yang pulang dari Suriah sebagai radikal. Ini adalah momok dan paranoid yang orang Barat sendiri sudah menampiknya. Lalu mengapa kita masih mempercayai asumsi tanpa bukti? Silakan baca di sini. Melihat gegap gempitanya paranoid ISIS ini, saya teringat sebuah kisah. Pada 11 Agustus 2014 di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat diselenggarakan pertemuan beberapa tokoh membahas masalah ISIS di Indonesia. Penyelenggaranya adalah Forum Komunikasi Alumni Afghanistan, dengan moderator Wawan Purwanto, yang lebih kesohor sebagai pengamat terorisme. Dalam pengantarnya, cerita seorang peserta kepada saya, Wawan mengatakan, "Timur Tengah sedang panas..demikian pula merambat menjadikan Indonesia pun panas juga." Seorang peserta yang alumni Afghanistan, mantan terpidana kasus terorisme kemudian menyanggah, "Benar Timur Tengah sedang panas. Tetapi Indonesia tidak. Yang lebih tepat, Indonesia sengaja sedang dibikin panas dengan isu ISIS ini." SLIDE 08, tidak perlu dikomentari. SLIDE 09, saya membayangkan Indonesia sedang siaga satu menghadapi serangan pemikiran yang hebat dari negara asing. Sampai-sampai seluruh tatanan sosial terkecil seperti RT pun dilibatkan. Padahal, masyarakat pada tataran seperti mereka jarang yang paham dengan benar apa itu ISIS, selain hanya paranoid dan pembodohan yang terus digencarkan oleh aparat itu sendiri. Kasihan masyarakat, yang kemudian larut dalam siklus pembodohan yang tak berujung, hanya gara-gara paranoid yang berlebihan. SLIDE 10, Penutup dengan logo Polda Jateng. Saya pun ingin menutup tulisan ini dengan satu penegasan. Kita semua menentang segala macam penyelewengan ajaran Islam yang mengatasnamakan Islam. Ada beberapa masalah yang perlu diklarifikasi dari ISIS terkait beberapa keganjilan, seperti kemudahan mereka untuk mengkafirkan sesama Muslim. Namun, yang diperlukan adalah klarifikasi. Bukan paranoidisasi. Karena ini sifatnya ranah ilmiah dan pemikiran, biarlah para alim ulama yang melakukan klarifikasi terkait hal ini. Polisi hendaknya tetap duduk siaga ketika ada hukum yang dilanggar. Namun, sejauh ini, pasal apa yang telah dilanggar oleh pendukung ISIS? Apakah mereka yang bergabung berjihad dengan ISIS di Suriah melanggar hukum kewarganegaraan sehingga harus dicabut status kewarganegaraannya? Kalau iya, cabut saja, selesai perkara. Tidak perlu menciptakan ketakutan dan keresahan yang tidak mendasar. (azm/arrahmah.com) |
Posted: 21 Aug 2014 11:15 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Pasukan zionis "Israel" membunuh empat warga Palestina di Kota Gaza, pada Kamis (21/8/2014), setelah menargetkan sebuah pemakaman di distrik Sheikh Al-Radwan, ungkap pejabat kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, seperti dilansir Ma'an. Jasad Muhammad Talal Abu Nahl, Rami Abu Nahl, Haitham Tafesh dan Abed Talal Shuweikh dibawa ke pusat medis Al-Shifa. Para korban tengah mengubur kerabat mereka yang gugur pada malam sebelumnya dalam serangan udara penjajah "Israel". Serangan udara terbaru "Israel" itu telah membunuh 25 warga Palestina sejak tengah malam. Hamdan Hadayid (42), meninggal karena luka yang dideritanya dalam serangan udara yang menargetkan sebuah sepeda motor di kawasan timur Khan Younis. Sebelumnya, dua warga Palestina terbunuh dan tiga lainnya terluka dalam serangan udara "Israel" yang menargetkan sebuah mobil di daerah Al-Nasr barat Kota Gaza. Sebelum itu, zionis "Israel" juga telah membunuh tiga komandan militer senior Hamas dalam serangan udara yang menargetkan sebuah gedung di Rafah. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Muhammad Abu Shammala, Raed Al-Attar dan Muhammad Barhoum gugur di kawasan Al-Sultan Rafah. Lima warga sipil lainnya juga gugur dalam serangan itu dan sedikitnya 40 lainnya mengalami luka-luka. Di kamp pengungsi Al-Nuseirat, "Israel" membunuh dua orang setelah menargetkan sebuah sepeda motor. Mereka yang menjadi korban diidentifikasi sebagai Jumaa Matar (27), dan Omar Abu Nada (22). Di Gaza utara, serangan "Israel" membunuh Surour Tambora dan putranya Hasan (13), ungkap sumber-sumber medis setempat. Sebuah serangan udara "Israel" juga membunuh lima warga Palestina, termasuk tiga anak, di Kota Gaza, pada Kamis (21/8), kata seorang petugas medis. Sementara itu, seorang korban berhasil diselamatkan dari bawah puing-puing rumah Al-Dalou, yang ditargetkan oleh zionis "Israel" pada Selasa (19/8). (banan/arrahmah.com) |
3 bocah Gaza terbunuh dalam serangan brutal zionis "Israel" Posted: 21 Aug 2014 10:45 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Empat warga Palestina, termasuk tiga anak-anak Palestina, terbunuh dalam serangan udara zinois "Israel" di Jalur Gaza pada Kamis (21/8/2014), menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir MEMO. "Ketiga anak yang berusia 7, 8 dan 11 tahun itu tewas dalam serangan 'Israel' di timur Kota Gaza," kata Ashraf Al-Qodra kepada Anadolu Agency. Seorang pria lainnya yang berusia 35 tahun juga gugur dalam serangan "Israel" tersebut, katanya. Dengan laporan kematian keempat warga Gaza ini, maka jumlah warga Palestina yang menjadi korban dalam serangan brutal "Israel" di Jalur Gaza pada Kamis (21/8) bertambah menjadi 17 jiwa. Penjajah "Israel" telah kembali menggempur Jalur Gaza sejak Selasa (19/8) setelah berakhirnya gencatan senjata sementara dengan faksi-faksi Palestina. Pada hari Kamis (21/8), tiga komandan Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas Palestina, gugur dalam serangan udara "Israel" di kota Rafah bagian selatan. Zionis "Israel" menuduh kelompok Palestina melanggar gencatan senjata. Klaim penjajah itu pun dibantah tegas oleh Hamas. Sebaliknya, Hamas menyatakan bahwa negara Yahudi yang memproklamirkan diri secara sepihak itu telah menggelincirkan upaya yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen. Sejak serangan "Israel" yang dimulai pada tanggal 7 Juli lalu, setidakn sedikitnya 2.064 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 10.000 lainnya terluka dalam serangan tanpa henti zionis di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Menurut klaim "Israel", sedikitnya ada 67 warga "Israel" - 64 tentara dan tiga warga sipil – yang telah tewas. Sejak tahun 2007, Jalur Gaza telah berada di bawah blokade penjajah "Israel" yang melumpuhkan dan telah sangat berdampak pada ekonomi lokal serta menggangu mata pencaharian warga Palestina di sana. (banan/arrahmah.com) |
Jika para pimpinan jihad Syam bersatu bersama Syaikh Al-Jaulani, maka musuh Islam akan menangis Posted: 21 Aug 2014 10:13 PM PDT (Arrahmah.com) - Ad-Durar As-Syamiyah melaporkan bahwa Mantan Ketua Dewan Syari'ah Jabhah Nushrah yang lalu, dan juga Panglima perang Jabhah Nushrah wilayah Syarqiyyah; Abu Mariya Al-Qahthani, telah menyeru para pimpinan jihad Syam dari berbagai faksi Ahlus Sunnah agar bersatu dibawah kepemimpinan Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani untuk merusak semua makar dan rencana Barat serta musuh Islam, lansir Muqawamah.com. Pada Selasa (19/8/2014) lalu, Abu Mariya Al-Qahthani memberikan pandangannya: "Saya memiliki keyakinan yang sangat kuat sekali, jika para petinggi jihad Syam bergabung bersama Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani dan mereka bersatu, maka peta perubahan global akan terjadi, dan rusaklah semua proyek dan rencana bangsa Barat. Kemudian beliau melanjutkan: "Semoga Allah menjaga para pemimpin jihad Syam dan seluruh amir mujahidin, dan mari kita berdoa agar mereka bersatu untuk memerangi musuh kafir nyata, dan meninggalkan segala perbedaan pendapat." Dan Abu Mariya Al-Qahthani menjelaskan bahwa sebab utama mengapa Syaikh Al-Jaulani dimusuhi oleh Daulah [Islam atau sebelumnya dikenal sebagai Islamic State of Irak and the Sham (ISIS)], karena Syaikh Al-Jaulani telah mengambil langkah untuk memperjelas perbedaan "manhaj" antara Jabhah Nushrah (Al-Qaeda) dengan ISIS. Dan Syaikh Al-Jaulani telah mempertegas gambaran yang nyata tentang jihad Suriah. Sehingga Umat kini bisa menilai dengan jelas kekacauan dan kejahatan para ekstrimis (jama'ah Daulah). Abu Mariya Al-Qahthani juga menjelaskan bahwa Syaikh Al-Jaulani telah berusaha untuk mencegah fitnah perpecahan ini, tapi beliau tidak mampu membendung fitnah khawarij. Dan akhirnya Syiakh Jaulani mengambil sikap untuk meninggalkan mereka (ISIS), karena tidak ada celah dan peluang untuk diperbaiki lagi. (aliakram/arrahmah.com) |
Hamas mengeksekusi 3 kaki tangan "Israel" di Gaza Posted: 21 Aug 2014 10:00 PM PDT GAZA (Arrahmah.com) - Hamas telah mengeksekusi tiga tersangka kaki tangan "Israel" dan menangkap tujuh lainnya, lapor sebuah situs web yang berfiliasi dengan Hamas pada Kamis (21/8/2014), seperti dilansir Ma'an. Situs berita Al-Majd mengutip sumber keamanan di Gaza yang mengatakan bahwa tiga kaki tangan "Israel" tewas setelah "prosedur revolusioner" selesai dilakukan terhadap mereka. Situs ini menambahkan bahwa tak ada toleransi bagi orang yang berkolaborasi dengan penjajah "Israel". Diyakini bahwa eksekusi dan penangkapan terjadi setelah terjadinya pembunuhan terhadap tiga komandan militer senior Hamas pada Selasa (19/8) saat fajar. Sebelumnya, pada tanggal 13 Juli lalu, seorang kaki tangan yang diduga bekerja untuk zionis "Israel" dieksekusi oleh pria bersenjata di siang hari bolong di jalanan Rafah. Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas eksekusi tersebut. (banan/arrahmah.com) |
You are subscribed to email updates from Arrahmah.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |